Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dalam belajar. Motivasi dijelaskan sebagai energi penggerak tingkah laku yang dapat dilihat dari kebutuhan untuk berprestasi dan berhubungan sosial. Dokumen ini juga membedakan motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta menjelaskan beberapa teori motivasi seperti teori kebutuhan, humanistik, dan behavioristik.

6. KOMPETISI MENIMBULKAN KONFLIK DIRI SEBAGIAN ANAK. MEREKA MERASA TERANCAM, TAKUT, KETEGANGAN, DAN MEMPUNYAI EFEK BERBAHAYA ( Cronbach, 1963) KOMPETISI DIANGGAP BAIK JIKA TUJUANNYA UNTUK MENINGKATKAN KEBANGGAAN KELOMP. BESAR/LUAS (Coleman, 1961) KOMPETISI DENGAN DIRINYA SENDIRI LEBIH BAIK DR PD KOMPETISI ANTAR TEMAN (Luba, 1930) 3. HADIAH DAN HUKUMAN HADIAH DLM BENTUK VERBAL LEBIH BAIK DARI PAD HADIAH DALAM BENTUK BENDA ATAU ANGGKA (Pittman, Boggino, Ruble, 1982) HUKUMAN SEBAGAI ALAT MEMOTIVASI SISWA LEBIH BANYAK MEMBERIKAN PENGARUH PSIKOLOGIS NEGATIF DARI PD MOTIVASI YG DITIMBULKAN (William Glesser, 1970)

9. III. TEORI BEHAVIORISTIK TTG MOTIVASI > MOTIVASI DIKONTROL OLEH LINGKUNGAN > MANUSIA BERTINGKAH LAKU APABILA ADA RANGSANGAN ( S R ) > KEGAGALAN SISWA DLM BELAJAR, BERARTI KEGAGALAN GURU DLM MENGATUR PROGRAM BELAJAR > PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI DARI TEORI BAHAVIORISTIK a. OBSERVASI DAN CATAT TINGKAH LAKU SISWA, TINGKAH LAKU MANA YG DIPERBAIKI. b. PILIH PENGUATAN YG TEPAT. PEMBERIAN PENGUAT DLM BENTUK BENDA NYATA SCR TERUS-MENERUS JUSTRU MENJADIKAN SISWA TIDAK TERMOTIVASI DLM BELAJAR. ( GREEN & LEPPER, 1974 ) c. BERSIKAP KONSISTEN d. BERIKAN MODEL TINGKAH LAKU e. JADIKAN RUANG KELAS YANG KONDUSIF

10. EMPAT KONDISI MOTIVASIONAL (Keller,1983) Kepuasan S atisfaction Relevansi R elevance Kepercayaan diri C onfidence Perhatian A ttention