SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
HUBUNGAN MAKNA
Sebagi contoh jika ada seseorang yang mengatakan “mekejang para
pejabate baduur ngerebutin kursi”, maka pernyataan tersebut akan
dimaknai secara berbeda-beda. Bagi orang awam akan memberi
makna memang mereka berebut kursi untuk sekedar duduk. Tetapi
lain halnya dengan politisi, mereka akan memaknai sebagai berebut
jabatan. Akan tetapi, dari dua makna yang berbeda tersebut masih kita
lihat hubungan makna dari keduanya, yaitu memiliki makna ‘tempat
duduk’ karena yang menjabat tersebut kalau bekerja tentu di atas kursi
juga atau tempat duduk. Oleh karena itu, dapat kita lihat adanya empat
prinsip yang menyatakan hubungan makna seperti di uraikan di bawah
ini.
Hubungan Makna
Dalam Bukunya Nidia “Componential Analysis Of Meaning” 1975,
mengemukakan bahwa hubungan makna terdiri dari 4 (empat) prinsip :
1. Prinsip Inkluisi
2. Prinsip Tumpang Tindih
3. Prinsip Komplementer
4. Prinsip Persinggungan
1. Prinsip
Inklusi
Makna yang termasuk didalmnya disebut hubungan
makna dengan prinsip inklusi (makna inklusif). Prinsif
inklusi terjadi akibat:
(1) manusia (pemakai bahasa) ingin dengan cepat
mengungkapkan apa yang diacunya.
(2) sebagai akibat ketidakmampuan pemakai bahasa
untuk menciptakan nama benda (peristiwa) yang
diacunya.
Perhatikan kata-kata yang memiliki hubungan makna dengan prinsip inklusi di bawah
ini:
a. Ubuan, dalam kata tersebut tercakup makna Meyong, gajah, kuluk, Siap, cecek,
semut dll.
b. Yowana, dalam kata tersebut terdapat makna inklusif pemudi, tetapi tidak
sebaliknya bilan dibandingkan dengan pemudi (khusus perempuan)
c. Ngajeng, bermakna menginklusifkan jenis makanan dan alat untuk makan, seperti
pada ‘ia sedek ngajeng’.
d. Nuju, bermakna arah dan menginklusifkan preposisi ke, sehingga ada ekspresi, ‘ia
nuju lunga kabadung’.
Manusia akan menyebut rumput pada semua jenis tumbuhan yang tergolong
padang. Bila kita tanyai jenisnya tentu tidak akan mengetahui lebih mendalam
(tumbuhan yang sejenis akan termasuk sama, jadi kata padang menginklusifkan
berbagai jenis padang yang ada, bandingkanlah dengan semut). Kalau kita
mengatakan binatang, terbayang semua binatang yang hidup disekeliling kita, dan
bukan binatang yang tidak ada di sekitar kita (mis: unta, zebra, atau kangguru).
Dengan demikian bila kita mengatakan binatang, banyak binatang yang tercakup
(inklusif) di dalamnya.
2. Prinsip Tumpang
Tindih
Prinsip tumpang tindih ini mengacu pada suatu kata yang
mengandung sebagai informasi. Makna kata tersebut berlapis, seperti
misalnya dalam bahasa Indonesia kata mempertanggungjawabkan
disamping makna katagori aktif, terdapat pula makna katagori ‘aksi
atau tindakan bertanggung jawab’. Selain itu kata kami-kami memiliki
makna (1) pronominal persona pertama jamak, dan (2) meremehkan
atau menganggap rendah; bandingkanlah dengan bentuk-bentuk
yang hanya memiliki satu makna saja, misalnya: kami (makna katagori
pronominal persona jamak).
contoh kata yang mengandung makna tumpang tindih:
a. ditahan – dipertahankan
b. membaharui – memperbaharui
c. mata – memata-matai
d. dikerjakan – dikerjakannya
e. menakutkan – menakut-nakuti
f. membaca – kaubaca, kubaca
g. lakukan – memperlakukan
h. mendatang – mendatangkan
i. (di) rumah – dirumahkan
j. nanti – menantikan
3. Prinsip
Komplementer
Prinsip ini merupakan pasangan-pasangan yang
komplementer (saling melengkapi) baik yang berupa (a)
berlawanan, (b) berlawanan dengan makna berbalik,
(sebaliknya), dan (c) makna bolak-balik (berlawanan timbale
balik). Berikut contoh masing –masing kata tersebut.
(a) makna yang berlawanan (lawan kata)
1. baik X buruk
2. benar X salah
3. runcing X tumpul
4. tebal X tipis
(b) makna yang berbalik
1. marah ↔ senang
2. bertengkar ↔ berdamai
3. memusuhi ↔ menemani
4. membenci ↔ menemani
5. dating ↔ pergi
(c) makna yang timbal balik
1. menyewa ‹ ›menyewakan
2. menjual ‹ › membeli
3. menerima ‹ › memberi
4. membersihkan ‹ › membersihkan
5. menggali ‹ › menimbun
Prinsip komplementer berlaku bagi kata-kata yang
memiliki makna berlawanan, bernalik, ataui timbale balik,
seperti dilihat pada contoh tersebut di atas. Selintas
terlihat seperti hanya terdapat pada kata-kata yang
berlawanan, tetapi bila diperhatikan hubungannya
berdasarkan makna yang diungkapkan kata tersebut akan
tampak perbedaan di antara ketiga hal yang termasuk
komplementer.
3. Prinsip
Persinggungan
Makna persinggungan hampir sama dengan apa yang disebut
dengan sinonim, hanya tingkat kesamaan agak berbeda dalam hal
ini. Makna bersinggungan terjadi pada kata kata yang memiliki
makna asosiatif yang sama. Bila kita gambarkan akan terjadi
lingkaran seperti berikut ini.
Berikut beberapa contoh kata yang memiliki makana
asosiatif.
a. memberikan
b. menyerahkan
c. menganugrahi
d. menghadiahi
e. terbit
f. muncul
g. keluar
h. menjenguk
i. menengok
j. melihat
k. memandang
l. mengunjungi
m. melayat
n. menonton
o. berjalan
p. berlari
q. melangkah
r. berjingkat
A
B
C
D

More Related Content

What's hot

Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Teknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanTeknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanHikmat G.
 
Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Bagoes Prasetya
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional iwan setiawan
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 

What's hot (20)

Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
Teknik Penerjemahan
Teknik PenerjemahanTeknik Penerjemahan
Teknik Penerjemahan
 
Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2Hubungan hubungan dalam logika 2
Hubungan hubungan dalam logika 2
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional Linguistik sistemik fungsional
Linguistik sistemik fungsional
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
tindak tutur
tindak tuturtindak tutur
tindak tutur
 
Proposisi
ProposisiProposisi
Proposisi
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Ppt hikayat
Ppt hikayatPpt hikayat
Ppt hikayat
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 

Similar to Kebahasaan -Hubungan MAKNA-

Similar to Kebahasaan -Hubungan MAKNA- (20)

Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
Forum semantik
Forum semantikForum semantik
Forum semantik
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Semantik bahasa indonesia
Semantik bahasa indonesiaSemantik bahasa indonesia
Semantik bahasa indonesia
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Semantik
Semantik Semantik
Semantik
 
Semantik 1
Semantik 1Semantik 1
Semantik 1
 
Semantik leksikal
Semantik leksikalSemantik leksikal
Semantik leksikal
 
Kuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantikKuliah lingkup semantik
Kuliah lingkup semantik
 
Morfofonemik
MorfofonemikMorfofonemik
Morfofonemik
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Pertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaPertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan makna
 
Materi sinonim dan antonim
Materi sinonim dan antonimMateri sinonim dan antonim
Materi sinonim dan antonim
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Antonim, Sinonim, Asosiasi
Antonim, Sinonim, AsosiasiAntonim, Sinonim, Asosiasi
Antonim, Sinonim, Asosiasi
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Deiksi dan Jarak
Deiksi dan JarakDeiksi dan Jarak
Deiksi dan Jarak
 
Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053
 
Semantik sem.6
Semantik sem.6Semantik sem.6
Semantik sem.6
 

Kebahasaan -Hubungan MAKNA-

  • 2. Sebagi contoh jika ada seseorang yang mengatakan “mekejang para pejabate baduur ngerebutin kursi”, maka pernyataan tersebut akan dimaknai secara berbeda-beda. Bagi orang awam akan memberi makna memang mereka berebut kursi untuk sekedar duduk. Tetapi lain halnya dengan politisi, mereka akan memaknai sebagai berebut jabatan. Akan tetapi, dari dua makna yang berbeda tersebut masih kita lihat hubungan makna dari keduanya, yaitu memiliki makna ‘tempat duduk’ karena yang menjabat tersebut kalau bekerja tentu di atas kursi juga atau tempat duduk. Oleh karena itu, dapat kita lihat adanya empat prinsip yang menyatakan hubungan makna seperti di uraikan di bawah ini.
  • 3. Hubungan Makna Dalam Bukunya Nidia “Componential Analysis Of Meaning” 1975, mengemukakan bahwa hubungan makna terdiri dari 4 (empat) prinsip : 1. Prinsip Inkluisi 2. Prinsip Tumpang Tindih 3. Prinsip Komplementer 4. Prinsip Persinggungan
  • 4. 1. Prinsip Inklusi Makna yang termasuk didalmnya disebut hubungan makna dengan prinsip inklusi (makna inklusif). Prinsif inklusi terjadi akibat: (1) manusia (pemakai bahasa) ingin dengan cepat mengungkapkan apa yang diacunya. (2) sebagai akibat ketidakmampuan pemakai bahasa untuk menciptakan nama benda (peristiwa) yang diacunya.
  • 5. Perhatikan kata-kata yang memiliki hubungan makna dengan prinsip inklusi di bawah ini: a. Ubuan, dalam kata tersebut tercakup makna Meyong, gajah, kuluk, Siap, cecek, semut dll. b. Yowana, dalam kata tersebut terdapat makna inklusif pemudi, tetapi tidak sebaliknya bilan dibandingkan dengan pemudi (khusus perempuan) c. Ngajeng, bermakna menginklusifkan jenis makanan dan alat untuk makan, seperti pada ‘ia sedek ngajeng’. d. Nuju, bermakna arah dan menginklusifkan preposisi ke, sehingga ada ekspresi, ‘ia nuju lunga kabadung’. Manusia akan menyebut rumput pada semua jenis tumbuhan yang tergolong padang. Bila kita tanyai jenisnya tentu tidak akan mengetahui lebih mendalam (tumbuhan yang sejenis akan termasuk sama, jadi kata padang menginklusifkan berbagai jenis padang yang ada, bandingkanlah dengan semut). Kalau kita mengatakan binatang, terbayang semua binatang yang hidup disekeliling kita, dan bukan binatang yang tidak ada di sekitar kita (mis: unta, zebra, atau kangguru). Dengan demikian bila kita mengatakan binatang, banyak binatang yang tercakup (inklusif) di dalamnya.
  • 6. 2. Prinsip Tumpang Tindih Prinsip tumpang tindih ini mengacu pada suatu kata yang mengandung sebagai informasi. Makna kata tersebut berlapis, seperti misalnya dalam bahasa Indonesia kata mempertanggungjawabkan disamping makna katagori aktif, terdapat pula makna katagori ‘aksi atau tindakan bertanggung jawab’. Selain itu kata kami-kami memiliki makna (1) pronominal persona pertama jamak, dan (2) meremehkan atau menganggap rendah; bandingkanlah dengan bentuk-bentuk yang hanya memiliki satu makna saja, misalnya: kami (makna katagori pronominal persona jamak).
  • 7. contoh kata yang mengandung makna tumpang tindih: a. ditahan – dipertahankan b. membaharui – memperbaharui c. mata – memata-matai d. dikerjakan – dikerjakannya e. menakutkan – menakut-nakuti f. membaca – kaubaca, kubaca g. lakukan – memperlakukan h. mendatang – mendatangkan i. (di) rumah – dirumahkan j. nanti – menantikan
  • 8. 3. Prinsip Komplementer Prinsip ini merupakan pasangan-pasangan yang komplementer (saling melengkapi) baik yang berupa (a) berlawanan, (b) berlawanan dengan makna berbalik, (sebaliknya), dan (c) makna bolak-balik (berlawanan timbale balik). Berikut contoh masing –masing kata tersebut.
  • 9. (a) makna yang berlawanan (lawan kata) 1. baik X buruk 2. benar X salah 3. runcing X tumpul 4. tebal X tipis
  • 10. (b) makna yang berbalik 1. marah ↔ senang 2. bertengkar ↔ berdamai 3. memusuhi ↔ menemani 4. membenci ↔ menemani 5. dating ↔ pergi
  • 11. (c) makna yang timbal balik 1. menyewa ‹ ›menyewakan 2. menjual ‹ › membeli 3. menerima ‹ › memberi 4. membersihkan ‹ › membersihkan 5. menggali ‹ › menimbun
  • 12. Prinsip komplementer berlaku bagi kata-kata yang memiliki makna berlawanan, bernalik, ataui timbale balik, seperti dilihat pada contoh tersebut di atas. Selintas terlihat seperti hanya terdapat pada kata-kata yang berlawanan, tetapi bila diperhatikan hubungannya berdasarkan makna yang diungkapkan kata tersebut akan tampak perbedaan di antara ketiga hal yang termasuk komplementer.
  • 13. 3. Prinsip Persinggungan Makna persinggungan hampir sama dengan apa yang disebut dengan sinonim, hanya tingkat kesamaan agak berbeda dalam hal ini. Makna bersinggungan terjadi pada kata kata yang memiliki makna asosiatif yang sama. Bila kita gambarkan akan terjadi lingkaran seperti berikut ini.
  • 14. Berikut beberapa contoh kata yang memiliki makana asosiatif. a. memberikan b. menyerahkan c. menganugrahi d. menghadiahi e. terbit f. muncul g. keluar h. menjenguk i. menengok j. melihat k. memandang l. mengunjungi m. melayat n. menonton o. berjalan p. berlari q. melangkah r. berjingkat A B C D