SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN DEMAM THYPOID/ TIPUS
ABDOMINALIS
OLEH :
@Supriadinavi
Defenisi
 Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah
Typhoid dan paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah Noer, 1998 ).
 Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna,
gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12 – 13 tahun (
70% - 80% ), pada usia 30 - 40 tahun ( 10%-20% ) dan diatas usia pada anak 12-13
tahun sebanyak ( 5%-10% ). (Mansjoer, Arif 1999).
 Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan
dan gangguan kesadaran
Etiologi
Typhoid disebabkan oleh bakteri yang disebut salmonella
serovarian Typhi dan paratyphi. Terdapat ratusan jenis bakteri
salmonella, tetapi hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus
yaitu:
1. Salmonella serovarian typhi
2. Paratyphi A
3. Paratyphi B
4. Paratyphi C
 Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai
cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan
kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat
ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan
yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut
kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan
makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang
yang sehat melalui mulut
Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian
kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian
lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan
limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang
biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel
retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan
bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan
kandung empedu.
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada
typhoid disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan
penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia
bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid.
Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena
membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam
disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya
merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang
1. DEMAM
Minggu I : Demam remiten, biasanya
menurun pada pagi hari dan
meningkat pada sore dan
malam hari
Minggu II : Demam terus
Minggu III : Demam mulai turun secara
berangsur – angsur
2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN
Lidah kotor yaitu ditutupi selaput
kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan,
jarang disertai tremor
Hati dan limpa membesar yang nyeri pada
perabaan
Terdapat konstipasi, diare
3. GANGGUAN KESADARAN
Kesadaran yaitu apatis – somnolen
Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik
kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler
kulit)
Manifestasi Klinis
Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan
gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak
khas) nyeri kepela, lesu , perasaan tidak enak badan, diare,anoreksia
serta yang paling spesifik :
Penatalaksanaan
Sampai saat ini masih dianut trilogi Penatalaksanaan
demam tifoid yaitu :
1. Pemberian antibiotik
2. Istirahat dan Perawatan profesional
3. Diet dan trapi penunjang
Pengkajian
• nama, umur, jenis kelamin, alamat,
pendidikan, no. Registerasi
• status perkawinan, agama, pekerjaan,
tinggi badan, berat badan, tanggal MR
Identitas pasien
• pada pasien Thypoid biasanya mengeluh
perut merasa mual dan kembung, nafsu
makan menurun, panas dan demam
Keluhan utama
• Apakah sebelumnya pasien pernah
mengalami sakit Thypoid, apakah tidak
pernah, apakah menderita penyakit lainnya
Riwayat penyakit
masa lalu
• Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah
menderita Thypoid atau sakit yang lainnya
Riwayat Kesehatan
keluarga
• Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap
psikologis pasien, dengan timbul gejala-gejala yang
dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa
yang dideritanya.
Riwayat psikososial
• Pola pola seperti pola nafsu makan persefsi dll
• Pemeriksan fisik head to toe
Pengkajian fisik dan
pola pola kesehatan
Diagnosa Keperawatan
DX1
• Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi
Salmonella Typhii
DX2
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
DX3
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan /
bedrest
DX4
• Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan pengeluaran cairan yang berlebihan (diare/muntah).
DX1 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi salmonella
typhi
Tujuan : suhu tubuh normal/terkontrol.
Kriteria hasil :
1. Pasien melaporkan peningkatan suhu tubuh
2. Mencari pertolongan untuk pencegahan
peningkatan suhu tubuh.
3. Turgor kulit membaik
Intervensi
 Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan
suhu tubuh
 R/ agar klien dan keluarga mengetahui sebab dari peningkatan suhu
dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul.
 Anjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat
 R/ untuk menjaga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan
membantu mengurangi penguapan tubuh.
 Batasi pengunjung
 R/ agar klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa
panas
Observasi TTV tiap 4 jam sekali
R/ tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan
umum pasien
 Anjurkan pasien untuk banyak minum, minum ? 2,5 liter / 24 jam
R/ peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
Bemberikan kompres dingin
R/ untuk membantu menurunkan suhu tubuh
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian tx antibiotik dan
antipiretik
 R/ antibiotik untuk mengurangi infeksi dan antipiretik untuk
menurangi panas
DX2 : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
Tujuan :Pasien mampu mempertahankan
kebutuhan nutrisi adekuat
Kriteria hasil :
1. Nafsu makan meningkat
2. Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai
dengan porsi yang diberikan
Intervensi
 Jelaskan pada klien dan keluarga tentang manfaat makanan/nutrisi.
 R/ untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi sehingga
motivasi untuk makan meningkat.
 Timbang berat badan klien setiap 2 hari.
 R/ untuk mengetahui peningkatan dan penurunan berat badan.
 Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak mengandung banyak serat,
tidak merangsang, maupun menimbulkan banyak gas dan
dihidangkan saat masih hangat.
 R/ untuk meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.
Beri makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
R/ untuk menghindari mual dan muntah.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antasida dan nutrisi
parenteral.
R/ antasida mengurangi rasa mual dan muntah.Nutrisi parenteral
dibutuhkan terutama jika kebutuhan nutrisi per oral sangat kurang.
DX3 :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemhan / bad
rest
Tujuan : pasien bisa melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari (AKS) optimal.
Kriteria hasil :
1. Kebutuhan personal terpenuhi
2. Dapat melakukan gerakkan yang bermanfaat bagi tubuh.
3. memenuhi AKS dengan teknik penghematan energi.
Intervensi
 Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk melakukan mobilisasi sebatas
kemampuan (missal. Miring kanan, miring kiri).
 R/ agar pasien dan keluarga mengetahui pentingnya mobilisasi bagi pasien
yang bedrest.
 Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas (makan, minum).
 R/ untuk mengetahui sejauh mana kelemahan yang terjadi.
 Dekatkan keperluan pasien dalam jangkauannya.
 R/ untuk mempermudah pasien dalam melakukan aktivitas.
 Berikan latihan mobilisasi secara bertahap sesudah demam hilang.
 R/ untuk menghindari kekakuan sendi dan mencegah adanya dekubitus
DX4 :Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan )
berhubungan dengan pengeluaran cairan yang berlebih (diare/mntah)
 Tujuan : tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan
 Kriteria hasil :
1. Turgor kulit meningkat
2. Wajah tidak nampak pucat
Intervensi
 Berikan penjelasan tentang pentingnya kebutuhan cairan pada pasien dan
keluarga.
 R/ untuk mempermudah pemberian cairan (minum) pada pasien.
 Observasi pemasukan dan pengeluaran cairan.
 R/ untuk mengetahui keseimbangan cairan.
 Anjurkan pasien untuk banyak minum ? 2,5 liter / 24 jam.
 R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan.
 Observasi kelancaran tetesan infuse.
 R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan dan mencegah adanya odem.
 Kolaborasi dengan dokter untuk terapi cairan (oral / parenteral).
 R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan yang tidak terpenuhi (secara parenteral).
TERIMAKASIH
…………………
Kalau mau file dalam bentuk makalah nya lihat
saja di blog saya www.nerskece.blogspot.com
Invite Pin:276C5B12

Contenu connexe

Tendances

Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Ahmad Kholid
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsWarnet Raha
 
Bahan kredensial
Bahan kredensialBahan kredensial
Bahan kredensialsisildasril
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidwarjoyo susilo
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 

Tendances (20)

Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
 
Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Bahan kredensial
Bahan kredensialBahan kredensial
Bahan kredensial
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 

En vedette

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam ThypoidAsuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam ThypoidVictorya Bambung
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidMarito Simanungkalit
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialpjj_kemenkes
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeAmee Hidayat
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
askep miokarditis
askep miokarditisaskep miokarditis
askep miokarditisyounkOyounk
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukurasya_wirayudha
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...Operator Warnet Vast Raha
 
Case study- Dengue Fver
Case study- Dengue FverCase study- Dengue Fver
Case study- Dengue FverMj Hernandez
 

En vedette (15)

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam ThypoidAsuhan Keperawatan Demam Thypoid
Asuhan Keperawatan Demam Thypoid
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
Askep demam typoid
Askep demam typoidAskep demam typoid
Askep demam typoid
 
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Kumpulan askep
Kumpulan askepKumpulan askep
Kumpulan askep
 
askep miokarditis
askep miokarditisaskep miokarditis
askep miokarditis
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
 
Case study :Dengue fever
Case study :Dengue feverCase study :Dengue fever
Case study :Dengue fever
 
49821251 ncp
49821251 ncp49821251 ncp
49821251 ncp
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
 
Case study- Dengue Fver
Case study- Dengue FverCase study- Dengue Fver
Case study- Dengue Fver
 

Similaire à Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid

Similaire à Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid (20)

Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
ppt anak.pptx
ppt anak.pptxppt anak.pptx
ppt anak.pptx
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Makalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifusMakalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifus
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Tifoid
TifoidTifoid
Tifoid
 
Makalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifusMakalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifus
 
Belibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoidBelibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoid
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babiiJtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
Jtptunimus gdl-shanandber-5156-2-babii
 
Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfAsuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
 
Makalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifusMakalah penyakit tifus
Makalah penyakit tifus
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndnPPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
PPT TYPUS ABDOMINALIS (1).pptx ghsjskowndn
 

Dernier

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Dernier (20)

CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DEMAM THYPOID/ TIPUS ABDOMINALIS OLEH : @Supriadinavi
  • 2. Defenisi  Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah Noer, 1998 ).  Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12 – 13 tahun ( 70% - 80% ), pada usia 30 - 40 tahun ( 10%-20% ) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak ( 5%-10% ). (Mansjoer, Arif 1999).  Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran
  • 3. Etiologi Typhoid disebabkan oleh bakteri yang disebut salmonella serovarian Typhi dan paratyphi. Terdapat ratusan jenis bakteri salmonella, tetapi hanya 4 jenis yang dapat menimbulkan tifus yaitu: 1. Salmonella serovarian typhi 2. Paratyphi A 3. Paratyphi B 4. Paratyphi C
  • 4.  Patofisiologi Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut
  • 5. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
  • 6. Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang
  • 7.
  • 8. 1. DEMAM Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari Minggu II : Demam terus Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur 2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai tremor Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan Terdapat konstipasi, diare 3. GANGGUAN KESADARAN Kesadaran yaitu apatis – somnolen Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit) Manifestasi Klinis Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) nyeri kepela, lesu , perasaan tidak enak badan, diare,anoreksia serta yang paling spesifik :
  • 9. Penatalaksanaan Sampai saat ini masih dianut trilogi Penatalaksanaan demam tifoid yaitu : 1. Pemberian antibiotik 2. Istirahat dan Perawatan profesional 3. Diet dan trapi penunjang
  • 10. Pengkajian • nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, no. Registerasi • status perkawinan, agama, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, tanggal MR Identitas pasien • pada pasien Thypoid biasanya mengeluh perut merasa mual dan kembung, nafsu makan menurun, panas dan demam Keluhan utama • Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit Thypoid, apakah tidak pernah, apakah menderita penyakit lainnya Riwayat penyakit masa lalu
  • 11. • Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita Thypoid atau sakit yang lainnya Riwayat Kesehatan keluarga • Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan timbul gejala-gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang dideritanya. Riwayat psikososial • Pola pola seperti pola nafsu makan persefsi dll • Pemeriksan fisik head to toe Pengkajian fisik dan pola pola kesehatan
  • 12. Diagnosa Keperawatan DX1 • Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi Salmonella Typhii DX2 • Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia DX3 • Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan / bedrest DX4 • Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan pengeluaran cairan yang berlebihan (diare/muntah).
  • 13. DX1 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi salmonella typhi Tujuan : suhu tubuh normal/terkontrol. Kriteria hasil : 1. Pasien melaporkan peningkatan suhu tubuh 2. Mencari pertolongan untuk pencegahan peningkatan suhu tubuh. 3. Turgor kulit membaik
  • 14. Intervensi  Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh  R/ agar klien dan keluarga mengetahui sebab dari peningkatan suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul.  Anjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat  R/ untuk menjaga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.  Batasi pengunjung  R/ agar klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa panas
  • 15. Observasi TTV tiap 4 jam sekali R/ tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien  Anjurkan pasien untuk banyak minum, minum ? 2,5 liter / 24 jam R/ peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak Bemberikan kompres dingin R/ untuk membantu menurunkan suhu tubuh Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian tx antibiotik dan antipiretik  R/ antibiotik untuk mengurangi infeksi dan antipiretik untuk menurangi panas
  • 16. DX2 : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia Tujuan :Pasien mampu mempertahankan kebutuhan nutrisi adekuat Kriteria hasil : 1. Nafsu makan meningkat 2. Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan
  • 17. Intervensi  Jelaskan pada klien dan keluarga tentang manfaat makanan/nutrisi.  R/ untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.  Timbang berat badan klien setiap 2 hari.  R/ untuk mengetahui peningkatan dan penurunan berat badan.  Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang, maupun menimbulkan banyak gas dan dihidangkan saat masih hangat.  R/ untuk meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.
  • 18. Beri makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering. R/ untuk menghindari mual dan muntah. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antasida dan nutrisi parenteral. R/ antasida mengurangi rasa mual dan muntah.Nutrisi parenteral dibutuhkan terutama jika kebutuhan nutrisi per oral sangat kurang.
  • 19. DX3 :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemhan / bad rest Tujuan : pasien bisa melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS) optimal. Kriteria hasil : 1. Kebutuhan personal terpenuhi 2. Dapat melakukan gerakkan yang bermanfaat bagi tubuh. 3. memenuhi AKS dengan teknik penghematan energi.
  • 20. Intervensi  Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk melakukan mobilisasi sebatas kemampuan (missal. Miring kanan, miring kiri).  R/ agar pasien dan keluarga mengetahui pentingnya mobilisasi bagi pasien yang bedrest.  Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas (makan, minum).  R/ untuk mengetahui sejauh mana kelemahan yang terjadi.  Dekatkan keperluan pasien dalam jangkauannya.  R/ untuk mempermudah pasien dalam melakukan aktivitas.  Berikan latihan mobilisasi secara bertahap sesudah demam hilang.  R/ untuk menghindari kekakuan sendi dan mencegah adanya dekubitus
  • 21. DX4 :Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan ) berhubungan dengan pengeluaran cairan yang berlebih (diare/mntah)  Tujuan : tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan  Kriteria hasil : 1. Turgor kulit meningkat 2. Wajah tidak nampak pucat
  • 22. Intervensi  Berikan penjelasan tentang pentingnya kebutuhan cairan pada pasien dan keluarga.  R/ untuk mempermudah pemberian cairan (minum) pada pasien.  Observasi pemasukan dan pengeluaran cairan.  R/ untuk mengetahui keseimbangan cairan.  Anjurkan pasien untuk banyak minum ? 2,5 liter / 24 jam.  R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan.  Observasi kelancaran tetesan infuse.  R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan dan mencegah adanya odem.  Kolaborasi dengan dokter untuk terapi cairan (oral / parenteral).  R/ untuk pemenuhan kebutuhan cairan yang tidak terpenuhi (secara parenteral).
  • 23. TERIMAKASIH ………………… Kalau mau file dalam bentuk makalah nya lihat saja di blog saya www.nerskece.blogspot.com Invite Pin:276C5B12