SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
PENGANTAR PENDIDIKAN
BAB VII
UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Diketik Oleh : SUSI NOVITA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU
PENDIDIKAN
STKIP DHARMA BHAKTI LUBUK ALUNG
TAHUN 2012
SUB MATERI
 Pengelolaan Pendidikan
 Guru dan Tenaga Pendidikan Lainnya
 Proses Pembelajaran
 Dana Pendidikan
 Kurikulum
 Perluasan Pelayanan Pendidikan Formal
seperti SMP terbuka, UT
UPAYA PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
1. Pengelolaan pendidikan
3. Proses pembelajaran
2. Guru & tenaga kependidikan
lainnya
5. Kurikulum
6. Perluasan pelayanan pendidikan
formal sep SMP terbuka, UT
4. Dana pendidkan
1. Pengelolaan Pendidikan
Pembaharuan program dan pengelolaan pendidikan
secara eksplisit dicantumkan pada UU No. 20 Tahun
2003 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pengelolaan pendidikan berawal dari inovasi
pendidikan.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide , barang,
metode, yang dirasakan atau di amati
orang(masyarakat), baik berupa hasil inverse
(penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan
orang), yang digunakan untukmencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan
efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik
sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya (menurut kreteria kebutuhan
perserta didik, masyarakat dan pembangunan),
dengan menggunakan sumber tenaga, uang
alat,dan dan waktu dalam jumlah sekecil-
kecilnya. (Burhanuddin, 2010).
2. Guru dan Tenaga Kependidikan
Lainnya
Pembaharuan tenaga pendidikan antara lain
pada peningkatan kualifikasinya. Dewasa ini
tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen
harus keluaran pendidikan tinggi.
Persyaratan menjadi guru/dosen:
Guru SD, SMP, dan SMA/K syarat minimal S1,
Dosen syarat minimalnya harus dikualifikasi
S2 (Master)
Pembaharuan kuantitatif untuk tenaga
kependidikan non guru adalah dengan
mengangkat tenaga kependidikan non guru
agar bertambah jumlahnya.
Tenaga kependidikan non guru lainnya, seperti
pustakawan, harus ditingkatkan
keprofesionalannya. Pustakawan harus
menguasai bidangnya.
3. Proses Pembelajaran
Belajar tuntas
Cara belajar siswa aktif
Keterampilan proses
Belajar Tuntas
Pengertian
Belajar tuntas adalah suatu cara dalam
proses belajar yang menuntut siswa untuk
menguasai materi pelajaran secara tuntas
dengan hasil yang memuaskan.
Tujuan
Agar siswa mendapat kesempatan untuk
mencapai angka tertinggi dengan menguasai
bahan pelajaran secara tuntas.
Karakteristik
 Siswa belajar secara individual,
 Siswa belajar dengan kecepatan masing-masing,
 Setiap pokok bahasan diakhiri dengan tes,
 Hasil tes langsung diketahui siswa,
 Tidak mengenal adanya tinggal kelas.
Penerapan
 Siswa mempelajari kegiatan belajar,
 Siswa mengerjakan lembaran kerja dan
mencocokkannya dengan kunci jawaban yang
tersedia
 Siswa mengerjakan tes.
Peranan Guru dan Siswa
Peranan guru
Memberikan pengarahan mengenai teknik
belajar dengan sistem modul,
Memberikan penjelasan apabila siswa
menemui kesulitan.
Peranan siswa
Mengerjakan tugasnya masing-masing
(individu),
Melaksanakan tes setiap akhir kegiatan.
Cara Belajar Siswa Aktif
• Pengertian
suatu cara mengoptimalisasikan kegiatan
siswa dalam proses belajar.
• Tujuan
agar siswa aktif dalam proses belajar,
sehingga mampu mengubah perilakunya
secara lebih efektif dan efisien.
• Penerapan
 Guru merumuskan tujuan pengajaran.
 Keaktifan siswa dalam proses belajar
hendaknya mendapat nilai memadai.
 Siswa melakukan tanya
jawab, diskusi, dramatisasi, dan
sebagainya.
 Situasi dan kondisi kelas tidak kaku.
• Karakteristik
 Situasi kelas menantang siswa belajar secara
bebas tapi terkendali.
 Guru menyediakan dan mengusahakan sumber
belajar bagi siswa, misalnya media yang
diperlukan, buku sumber, alat bantu
pengajaran.
 Kegiatan belajar siswa bervariasi, misalnya
secara diskusi, dan secara individu.
 Hubungan guru dengan siswa mencerminkan
hubungan manusiawi
 Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari
segi hasil yang dicapai siswa, tapi juga
dari segi proses belajar.
 Adanya keberanian siswa mengajukan
pendapat.
 Guru menghargai pendapat siswa
terlepas dari benar atau salahnya.
• Peranan Guru dan Siswa
 Peranan guru
Mendorong, membina gairah belajar dan
partisipasi siswa secara aktif,
Tidak mendominasi kegiatan proses belajar
siswa,
Memberi kesempatan pada siswa untuk
belajar, menurut cara dan keadaan masing-
masing,
Menggunakan jenis metode dan teknik
mengajar semua pendekatan multimedia.
 Peranan siswa
Kegiatan dan keberanian serta kesempatan
berpartisipasi dalam kelas
Menampilkan usaha dan kreatifitas
Melakukan sesuatu tanpa tekanan
Keterampilan Proses
Pengertian
suatu pendekatan yang mengacu kepada
bagaimana siswa belajar, dan apa yang ia
pelajari.
Tujuan
memberikan keterampilan praktis yang akan
dihadapi setiap orang dalam kehidupan, dan
mengembangkan pemahamannya tentang
konsep yang dipelajarinya.
Karakteristik
 Mengajak guru serta pembina pendidikan turut
aktif dalam mengembangkan CBSA,
 Mendorong siswa untuk melihat dan
memecahkan masalah-masalah yang dirasakan
bersama
 Menyiapkan situasi yang menggiring siswa untu
bertanya, mengamati, bereksperimen, serta
menemukan fakta dan konsep sendiri
Penerapan
 Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti
suatu permasalahan,
 Siswa merencanakan penelitian guna
memperoleh data yang valid,
 Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat
pada hasil penelitiannya.
Peranan Guru dan Siswa
 Peranan guru
 Menyusun tujuan pengajaran
 Memberi pengaturan waktu yang dibutuhkan
 Pengaturan ruang kelas
 Pengaturan siswa dalam belajar
 Peranan siswa
 Membantu teman memecahkan masalah
 Saling memberikan informasi yang sesuai
masalah yang dihadapi
 Berperan aktif dalam berbagai diskusi
 Berpikir kritis, serta tanggap dalam berbagai
permasalahan
4. Dana
Kebutuhan dan untuk penyelenggaraan
pendidikan semakin meningkat karena
pendidikan juga semakin mahal. Hal ini
karena, pembaharuan terus dilakukan sehingga
dana yang dibutuhkan juga bertambah. Hal ini
berkaitan dengan nilai mata uang, tingkat
implasi yang semakin tinggi memerlukan
penyesuaian dibidang pendanaan tersebut.
5. Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat atau rencana yang
disusun untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum di Indonsia, yaitu:
Kurikulum 1968
Kurikulum 1975
Kurikulum 1984
Kurikulum 1994
Kurikulum suplemen
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat p olitis:
mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk Orde Lama.
Tujuannya pada pembentukan manusia
Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan
pendekatan organisasi materi pelajaran:
kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah
pelajarannya 9.
Kurikulum 1968 disebut sebagai kurikulum
bulat, artinya hanya memuat mata pelajaran
pokok-pokok saja. Muatan materi pelajaran
bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat
diberikan kepada siswa di setiap jenjang
pendidikan.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun
pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi
sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala
perwakilan telah mampu, diperkenankan
melaksanakannya mulai tahun 1975 .
Ciri-ciri kurikulum 1975
• Menganut pendekatan yang berorientasi pada
tujuan.
• Menganut pendekatan yang integratif, dalam arti
setiap pelajaran dan bidang pelajaran memiliki arti
dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan
yang lebih akhir.
• Pendidikan Moral Pancasila dalam
kurikulum 1975 bukan hanya dibebankan
kepada bidang pelajaran Pendidikan
Moral Pancasila, tapi juga pada bidang
pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan
pendidikan agama.
• Kurikulum 1975 menekankan pada efisiensi dan
efektivitas pengguna dana, daya dan waktu yang
tersedia.
• Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik
penyusunan program pengajaran yang dikenal
dengan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI).
• Organisasi pelajaran meliputi bidang -bidang studi:
agama, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
sosial, kesenian, olahraga dan kesehatan,
keterampilan , disamping Pendidikan Moral
Pancasila dan integrasi pelajaran pelajaran yang
sekelompok
• Pendekatan dalam strategi pembelajaran
memandang situasi belajar-mengajar sebagai
suatu sistem yang meliputi komponen -
komponen tujuan pembelajaran, bahan
pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi,
dan metode pembelajaran
• Sistem Evaluasi, dilakukan penilaian murid-
murid pada setiap akhir satuan pembelajaran
terkecil dan memperhitungkan nilai -nilai yang
dicapai muridmurid pada setiap akhir satuan
pembelajaran.
Prinsip-prinsip kurikulum 1975
Prinsip Fleksibilitas Program
Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Prinsip Berorientasi Pada Tujuan
Prinsip Kontinuitas
Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
a. Prinsip Fleksibilitas Program
Penyelenggaraannya harus mengingat faktor-
faktor ekosistem dan kemampuan
pemerintah, masyarakat, serta orang tua.
b. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
• Prinsip Efiensi adalah efisiensi dalam penggunaan
waktu, pendayagunaan dana, dan tenaga secara
optimal.
• Atas dasar prinsip Efisiensi dan Efektivitas tersebut
maka:
1. Kegiatan belajar yang sifatnya pilihan wajib dan
akademis ditekankan pada hari senin - jum’at
2. Kegiatan belajar yang sifatnya pilihan
wajib, eksperesif, dan rekreatif daiadkan pada
hari Sabtu.
3. Setiap mata pelajaran hendaknya
diberikan selama 2-3 jam padasetiap
pertemuan.
4. Jumlah jam pelajaran efektif di
sekolah, setiap minggunya lebih sedikit dari
jumlah pelajaran pada Kurikulum 1968.
c. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
1. Tujuan utama ialah tujuan pendidikan
nasional
2. Tujuan institusional ialah tujuan untuk
setiap lembaga tingkatan pendidikan
3. Tujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap
bidang studi
4. Tujuan Instruksional ialah tujuan setiap
pokok bahasan.
d. Prinsip Kontinuitas
Kurikulum pendidikan dasar disusun agar
lulusannya siap untuk berkembang menjadi
anggota masyarakat, juga siap untuk mengikuti
pendidikan tingkat pertama.
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang
disusun untuk setiap bidang studi diajarkan secara
integral.
Pelaksanaan prinsip ini mengharuskan guru untuk
memahami hubungan secara herarki antara satuan
pelajaran.
e. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan yang diterima anak di sekolah
memberikan dasar/bekal untuk belajar seumur
hidup, sehingga memungkinkan seseorang
meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, serta
pengembangan potensi-potensinya sesuai
dengan kebutuhan kehidupannya.
Kurikulum 1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai
Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0461/U/1983 tanggal 23
Oktober 1983. pendidikan diharapkan memberi
peluang lebih besar pada siswa untuk
memperoleh pendidikan sesuai bakat, minat,
kebutuhan dan kemampuannya.
Pengembangan kurikulum dilakukan secara
bertahap.
Karakteristik Kurikulum 1984
Landasan Pengembangan
 Nilai dasar (basic value) adalah Pancasila dan
UUD 1945
 Fakta empiris dapat dicari dari sumber
ketentuan yang berlaku (GBHN) hasil penelitian
dan pengembangan, dan hasil penilain
kurikulum
 Segi teoritis berarti pengembangan kurikulum
perlu mempertimbangkan adaya
perkembangan, teori-teori IPTEK.
Prinsip Pengembangan
 Prinsip relevansi mengacu pada upaya
penyesuaian kurikulum.
 Pendekatan pengembangan (developmental
approach)mengharuskan adanya penilaian
kurikulum secara terus menerus.
 Perkembangan masyarakat. IPTEK berjalan dan
berubah.
 Pengembangan kurikulum mendasar pada
prinsip keluesan, perangkat program kurikulum
perlu disesuaikan pelaksanaannya.
 Guna tercapai tujuan secara tepat digunakan
prinsip efektivitas.
Kegiatan Kurikulum
 Kegiatan kurikulum ada 3, yaitu intrakurikuler,
kokurekuler, dan ekstrakurikuler.
 Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan sesuai
program.
 Kegiatan kokurekuler di luar struktur program.
 Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan membina
bakat dan prestasi siswa.
Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar
proses belajar-mengajar (PBM) adalah pendekatan
keterampilan proses yang diwujudkan dalam
bentuk cara belajar siswa aktif.
Sistem Nilai
Sistem kredit
sistem kredit adalah ukuran satuan belajar siswa
yang ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap
muka.
fungsi penerapan sistem kredit:
Pengukur beban siswa yaitu menunjukkan
ukuran minimal atau maksimal bahan belajar
siswa.
Pencerminan dari perolehan tentang
pengetahuan/keterampilan tertentu dalam
waktu tertentu
Pengakuan atas penyelesaian suatu program
studi pada tingkat semester.
Kurikulum 1994
Kurikulum ini diberlakukan pada awal PELITA VI.
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan
kurikulum sebelunya, ada pada pelaksanaan
pendidikan dasar 9 tahun, memberlakukan
kurikulum muatan lokal serta menyempurnakan
tiga kemampuan dasar : membaca, menulis, dan
menghitung (3M) yang fungsional.
Dalam mengembangkan relevansi pendidikan di
SD, juga dikembangkan kurikulum muatan lokal
yang dinyatakan dalam keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0421/U/1987
tanggal 11 Juli 1987.
Tujuan kurikulum muatan lokal, antara lain:
Mendekatkan peserta didik dengan lingkungan,
Menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima di
sekolah,
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan
daerah,
Menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan
peserta didik,
Mengembangkan potensi peserta didik sesuai
dengan lingkungannnya.
Kurikulum Suplemen
Latar Belakang
Kurikulum yang berlaku (kurikulum 1994)
mendapat tanggapan, kritik, dan saran dari para
praktisi, pakar, ahli serta masyarakat.
Tanggapan masyarakat tentang kurikuler
semakin meningkat,
Kurikulum 1994 teralu padat seperti, banyaknya
mata pelajaran dan substansinya dari setiap
mata pelajaran, materi kurang sesuai
Kurikulum yang berlaku dianggap kurang
mengakomodasi keragaman potensi peserta
didik, aspirasi dan peran serta masyarakat
Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka
diperoleh hasil penyesuaian yaitu suplemen
GBPP kurikulum 1994. suplemen tersebut
mencakup semua mata pelajaran untuk satuan
pendidikan SD, SLTP, SMU yang mulai
diimplementasikan pada awal tahun pelajaran
1999/2000.
Tujuan
Meningkatkan efektivitas dan kualitas
pembelajaran,
Meningkatkan hasil belajar siswa.
Strategi
Menelaah hasil pengkajian kurikulum pendidikan
dasar dan menengah sebagai dasar melihat
permasalahan dalam pelaksanaan kurikulum,
Mengakaji GBPP dalam rangka merumuskan
perbaikan GBPP,
Membahas usulan perbaikan GBPP dengan cara
berdiskusi,
Memfinalisasi usulan suplemen
penyempurnaan/penyesuaian GBPP untuk
masing-masing persekolahan.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kompetensi yaitu kemampuan yang perlu dikuasai
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran
yang dapat dilihat dari kognitif
(pengetahuan), psikomotor (keterampilan), dan afektif
(sikap).
Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu
pada upaya penyiapan individu yang mampu
melakukan perangkat kompetensi yang telah
ditentukan.
Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa
baik se cara individual maupun klasikal
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)
dan keberagaman
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar
dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional
pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
secara yuridis diamanatkan oleh Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun
ajaran 2006/2007 dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah
sebagaimana yang diterbitkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing
-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23
Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan
KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP
6. Perluasan Pelayanan Pendidikan Formal
 SD Pamong
 SD Kecil
 SMP Terbuka
 Universita Terbuka
1. SD Pamong
Proyek ini merupakan pendidikan bersama
pemerintah Indonesia dan Innotech, lembaga
yang didirikan oleh badan kerja sama Menteri-
Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Proyek
ini juga dikenal dengan istilah Impact
(Instruction of Management by Parent
Community and Teachers).
PAMONG singkatan dari Pendidikan Anak oleh
Masyarakat, Orang Tua, dan Guru.
Tujuan SD Pamong
 Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya
dapat mengikuti pendidikan sekolah atau
membantu siswa yang drop-out,
 Membantu anak-anak yang tidak mau terikat oleh
tempat dan waktu dalam belajar,
 Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga
rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200,
 Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar,
dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung
sebanyak mungkin siswa.
2. SD Kecil
Ciri-ciri SD Kecil :
 Kelas yang ada lebih sedikit dari SD biasa
 Jumlah murid lebih kecil (20/30 orang)
 Jumlah guru lebih sedikit
 Pendekatan belajar meliputi, belajar sendiri
melalui modul, belajar kelompok, klasikal
 Kurikulum sama dengan SD biasa
 Pelaksanaan SD Kecil sudah ada di Kalimantan
Tengah, KalTim,
 Murid yang pandai dijadikan tutor untuk mengajar
murid-murid lain.
3. SMP Terbuka (SMPT)
SMP Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah
Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya
sebagian besar diselenggarakan di luar
gedung sekolah dengan cara penyampaian
pelajaran melaului berbagai media, dan
interaksi yang terbatas antara guru dan
murid.
Latar belakang berdirinya SMP Terbuka
 Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat
belajar
 Tenaga pendidikan yang tidak cukup
 Memperluas kesempatan belajar dalam
rangka pemerataan pendidikan
 Menanggulangi anak terlantar bagi anak
yang tidak diterima di SMP Negeri.
Ciri-ciri SMP Terbuka
 Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur
dan tanpa syarat-syarat akademik
 Terbuka dalam memilih program belajar
untuk mencapai ijazah formal
 Terbuka dalam proses belajar mengajar
 Terbuka dalam keluar masuk kelas/sekolah
sesuai dengan waktu yang tersedia oleh
siswa
 Terbuka dalam pengelolaan sekolah
4. Universitas Terbuka
Unversitas Terbuka (UT) merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar
jarak jauh.
tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi
perguruan tinggi dari 5% menjadi 8.2%.
Pelayanan pendidikan oleh UT diselenggarak melalui
penggunaan paket modal belajar sehingga dapat
mencapai sasaran mahasiswa dalam jumlah yang
lebih besar dibandingkan dengan kemampuan
pelayanan di perguruan tinggi biasa.

Contenu connexe

Tendances

Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarningrumintan
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
 
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptx
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptxKELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptx
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptxKhoeruAnnisa1
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswaDayatDays1
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasImam181993
 
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikanPendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikanSinggih Aji Purnomo
 
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdf
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdfModul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdf
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdfRyanNuary1
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...Edi B Mulyana
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutAlpiZaidah
 

Tendances (20)

Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Rancangan tugas ptk
Rancangan tugas ptkRancangan tugas ptk
Rancangan tugas ptk
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
 
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptx
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptxKELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptx
KELOMPOK 6 -FPI - Topik 1.pptx
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Makalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitasMakalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitas
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa
21 cara untuk mengetahui pemahaman siswa
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikanPendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
Pendekatan, metode dan teknik perencanaan pendidikan
 
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdf
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdfModul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdf
Modul Informatika - Dampak Sosial Informatika(060721)_2.pdf
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
7. rpp power point
7. rpp power point7. rpp power point
7. rpp power point
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Keluargaku. Sub Tema : Kebersamaan dalam ...
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjut
 

En vedette

Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalIrwan Hasan
 
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...Ismail Bisri
 
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor Pendukung
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor PendukungPerspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor Pendukung
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor PendukungDenny Kodrat
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaAdy Setiawan
 
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASI
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASIPROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASI
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASIMarlin Iskandar
 

En vedette (9)

Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Mailia pp
Mailia ppMailia pp
Mailia pp
 
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...
Peran guru dalam upaya inovasi pendidikan di indonesia...
 
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor Pendukung
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor PendukungPerspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor Pendukung
Perspektif Sistem Pendidikan menurut Faktor Pendukung
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
 
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASI
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASIPROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASI
PROFESIONALISME GURU DAN GLOBALISASI
 

Similaire à Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI

Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ipsayu suciati
 
Ppt resume teknologi
Ppt resume teknologiPpt resume teknologi
Ppt resume teknologinonenghoeriah
 
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)NurSyaqina
 
Rangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgRangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgDani Novita Rahma
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrwahyuniarti
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptxBsIsmail1
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...guestc6f390
 
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikanMenjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikanBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Nastiti Rahajeng
 
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajar
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajarBab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajar
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajarAsyikin4996
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptMENDOTV
 

Similaire à Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI (20)

2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Artikel pak tama ips
Artikel pak tama   ipsArtikel pak tama   ips
Artikel pak tama ips
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Ppt resume teknologi
Ppt resume teknologiPpt resume teknologi
Ppt resume teknologi
 
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
 
Rangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukgRangkuman materi pedagogik ukg
Rangkuman materi pedagogik ukg
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wr
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
 
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikanMenjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
Menjelaskan pendekatan paikem dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
 
Pengantar pedagogik
Pengantar pedagogikPengantar pedagogik
Pengantar pedagogik
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
 
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajar
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajarBab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajar
Bab 3 kajian pengurusan dan pembelajaran pelajar
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
 

Plus de Susi Novita

Cross culture understanding
Cross culture understandingCross culture understanding
Cross culture understandingSusi Novita
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISusi Novita
 
Permasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab VPermasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab VSusi Novita
 
Tugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbdTugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbdSusi Novita
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Susi Novita
 

Plus de Susi Novita (6)

Cross culture understanding
Cross culture understandingCross culture understanding
Cross culture understanding
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
 
Permasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab VPermasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab V
 
Vocabulary test
Vocabulary testVocabulary test
Vocabulary test
 
Tugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbdTugas kelompok isbd
Tugas kelompok isbd
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2
 

Dernier

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxZadaLiza
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilSDN3Sukamukti
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Dernier (20)

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional Bab VI

  • 1. PENGANTAR PENDIDIKAN BAB VII UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN NASIONAL Diketik Oleh : SUSI NOVITA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN STKIP DHARMA BHAKTI LUBUK ALUNG TAHUN 2012
  • 2. SUB MATERI  Pengelolaan Pendidikan  Guru dan Tenaga Pendidikan Lainnya  Proses Pembelajaran  Dana Pendidikan  Kurikulum  Perluasan Pelayanan Pendidikan Formal seperti SMP terbuka, UT
  • 3. UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN NASIONAL 1. Pengelolaan pendidikan 3. Proses pembelajaran 2. Guru & tenaga kependidikan lainnya 5. Kurikulum 6. Perluasan pelayanan pendidikan formal sep SMP terbuka, UT 4. Dana pendidkan
  • 4. 1. Pengelolaan Pendidikan Pembaharuan program dan pengelolaan pendidikan secara eksplisit dicantumkan pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pengelolaan pendidikan berawal dari inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan adalah suatu ide , barang, metode, yang dirasakan atau di amati orang(masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untukmencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
  • 5. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kreteria kebutuhan perserta didik, masyarakat dan pembangunan), dengan menggunakan sumber tenaga, uang alat,dan dan waktu dalam jumlah sekecil- kecilnya. (Burhanuddin, 2010).
  • 6. 2. Guru dan Tenaga Kependidikan Lainnya Pembaharuan tenaga pendidikan antara lain pada peningkatan kualifikasinya. Dewasa ini tenaga kependidikan yang berstatus guru/dosen harus keluaran pendidikan tinggi. Persyaratan menjadi guru/dosen: Guru SD, SMP, dan SMA/K syarat minimal S1, Dosen syarat minimalnya harus dikualifikasi S2 (Master)
  • 7. Pembaharuan kuantitatif untuk tenaga kependidikan non guru adalah dengan mengangkat tenaga kependidikan non guru agar bertambah jumlahnya. Tenaga kependidikan non guru lainnya, seperti pustakawan, harus ditingkatkan keprofesionalannya. Pustakawan harus menguasai bidangnya.
  • 8. 3. Proses Pembelajaran Belajar tuntas Cara belajar siswa aktif Keterampilan proses
  • 9. Belajar Tuntas Pengertian Belajar tuntas adalah suatu cara dalam proses belajar yang menuntut siswa untuk menguasai materi pelajaran secara tuntas dengan hasil yang memuaskan. Tujuan Agar siswa mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas.
  • 10. Karakteristik  Siswa belajar secara individual,  Siswa belajar dengan kecepatan masing-masing,  Setiap pokok bahasan diakhiri dengan tes,  Hasil tes langsung diketahui siswa,  Tidak mengenal adanya tinggal kelas. Penerapan  Siswa mempelajari kegiatan belajar,  Siswa mengerjakan lembaran kerja dan mencocokkannya dengan kunci jawaban yang tersedia  Siswa mengerjakan tes.
  • 11. Peranan Guru dan Siswa Peranan guru Memberikan pengarahan mengenai teknik belajar dengan sistem modul, Memberikan penjelasan apabila siswa menemui kesulitan. Peranan siswa Mengerjakan tugasnya masing-masing (individu), Melaksanakan tes setiap akhir kegiatan.
  • 12. Cara Belajar Siswa Aktif • Pengertian suatu cara mengoptimalisasikan kegiatan siswa dalam proses belajar. • Tujuan agar siswa aktif dalam proses belajar, sehingga mampu mengubah perilakunya secara lebih efektif dan efisien.
  • 13. • Penerapan  Guru merumuskan tujuan pengajaran.  Keaktifan siswa dalam proses belajar hendaknya mendapat nilai memadai.  Siswa melakukan tanya jawab, diskusi, dramatisasi, dan sebagainya.  Situasi dan kondisi kelas tidak kaku.
  • 14. • Karakteristik  Situasi kelas menantang siswa belajar secara bebas tapi terkendali.  Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa, misalnya media yang diperlukan, buku sumber, alat bantu pengajaran.  Kegiatan belajar siswa bervariasi, misalnya secara diskusi, dan secara individu.  Hubungan guru dengan siswa mencerminkan hubungan manusiawi
  • 15.  Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa, tapi juga dari segi proses belajar.  Adanya keberanian siswa mengajukan pendapat.  Guru menghargai pendapat siswa terlepas dari benar atau salahnya.
  • 16. • Peranan Guru dan Siswa  Peranan guru Mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara aktif, Tidak mendominasi kegiatan proses belajar siswa, Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar, menurut cara dan keadaan masing- masing, Menggunakan jenis metode dan teknik mengajar semua pendekatan multimedia.  Peranan siswa Kegiatan dan keberanian serta kesempatan berpartisipasi dalam kelas Menampilkan usaha dan kreatifitas Melakukan sesuatu tanpa tekanan
  • 17. Keterampilan Proses Pengertian suatu pendekatan yang mengacu kepada bagaimana siswa belajar, dan apa yang ia pelajari. Tujuan memberikan keterampilan praktis yang akan dihadapi setiap orang dalam kehidupan, dan mengembangkan pemahamannya tentang konsep yang dipelajarinya.
  • 18. Karakteristik  Mengajak guru serta pembina pendidikan turut aktif dalam mengembangkan CBSA,  Mendorong siswa untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah yang dirasakan bersama  Menyiapkan situasi yang menggiring siswa untu bertanya, mengamati, bereksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri
  • 19. Penerapan  Siswa aktif melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalahan,  Siswa merencanakan penelitian guna memperoleh data yang valid,  Siswa berusaha mencari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya.
  • 20. Peranan Guru dan Siswa  Peranan guru  Menyusun tujuan pengajaran  Memberi pengaturan waktu yang dibutuhkan  Pengaturan ruang kelas  Pengaturan siswa dalam belajar  Peranan siswa  Membantu teman memecahkan masalah  Saling memberikan informasi yang sesuai masalah yang dihadapi  Berperan aktif dalam berbagai diskusi  Berpikir kritis, serta tanggap dalam berbagai permasalahan
  • 21. 4. Dana Kebutuhan dan untuk penyelenggaraan pendidikan semakin meningkat karena pendidikan juga semakin mahal. Hal ini karena, pembaharuan terus dilakukan sehingga dana yang dibutuhkan juga bertambah. Hal ini berkaitan dengan nilai mata uang, tingkat implasi yang semakin tinggi memerlukan penyesuaian dibidang pendanaan tersebut.
  • 22. 5. Kurikulum Kurikulum adalah perangkat atau rencana yang disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum di Indonsia, yaitu: Kurikulum 1968 Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 Kurikulum 1994 Kurikulum suplemen Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  • 23. Kurikulum 1968 Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat p olitis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.
  • 24. Kurikulum 1968 disebut sebagai kurikulum bulat, artinya hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
  • 25. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975 .
  • 27. • Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan. • Menganut pendekatan yang integratif, dalam arti setiap pelajaran dan bidang pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang lebih akhir. • Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulum 1975 bukan hanya dibebankan kepada bidang pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, tapi juga pada bidang pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan pendidikan agama.
  • 28. • Kurikulum 1975 menekankan pada efisiensi dan efektivitas pengguna dana, daya dan waktu yang tersedia. • Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). • Organisasi pelajaran meliputi bidang -bidang studi: agama, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan sosial, kesenian, olahraga dan kesehatan, keterampilan , disamping Pendidikan Moral Pancasila dan integrasi pelajaran pelajaran yang sekelompok
  • 29. • Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang situasi belajar-mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen - komponen tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan metode pembelajaran • Sistem Evaluasi, dilakukan penilaian murid- murid pada setiap akhir satuan pembelajaran terkecil dan memperhitungkan nilai -nilai yang dicapai muridmurid pada setiap akhir satuan pembelajaran.
  • 30. Prinsip-prinsip kurikulum 1975 Prinsip Fleksibilitas Program Prinsip Efisiensi dan Efektivitas Prinsip Berorientasi Pada Tujuan Prinsip Kontinuitas Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
  • 31. a. Prinsip Fleksibilitas Program Penyelenggaraannya harus mengingat faktor- faktor ekosistem dan kemampuan pemerintah, masyarakat, serta orang tua.
  • 32. b. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas • Prinsip Efiensi adalah efisiensi dalam penggunaan waktu, pendayagunaan dana, dan tenaga secara optimal. • Atas dasar prinsip Efisiensi dan Efektivitas tersebut maka: 1. Kegiatan belajar yang sifatnya pilihan wajib dan akademis ditekankan pada hari senin - jum’at 2. Kegiatan belajar yang sifatnya pilihan wajib, eksperesif, dan rekreatif daiadkan pada hari Sabtu.
  • 33. 3. Setiap mata pelajaran hendaknya diberikan selama 2-3 jam padasetiap pertemuan. 4. Jumlah jam pelajaran efektif di sekolah, setiap minggunya lebih sedikit dari jumlah pelajaran pada Kurikulum 1968.
  • 34. c. Prinsip Berorientasi pada Tujuan 1. Tujuan utama ialah tujuan pendidikan nasional 2. Tujuan institusional ialah tujuan untuk setiap lembaga tingkatan pendidikan 3. Tujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi 4. Tujuan Instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan.
  • 35. d. Prinsip Kontinuitas Kurikulum pendidikan dasar disusun agar lulusannya siap untuk berkembang menjadi anggota masyarakat, juga siap untuk mengikuti pendidikan tingkat pertama. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang disusun untuk setiap bidang studi diajarkan secara integral. Pelaksanaan prinsip ini mengharuskan guru untuk memahami hubungan secara herarki antara satuan pelajaran.
  • 36. e. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan yang diterima anak di sekolah memberikan dasar/bekal untuk belajar seumur hidup, sehingga memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta pengembangan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan kehidupannya.
  • 37. Kurikulum 1984 Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tanggal 23 Oktober 1983. pendidikan diharapkan memberi peluang lebih besar pada siswa untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat, minat, kebutuhan dan kemampuannya. Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap.
  • 38. Karakteristik Kurikulum 1984 Landasan Pengembangan  Nilai dasar (basic value) adalah Pancasila dan UUD 1945  Fakta empiris dapat dicari dari sumber ketentuan yang berlaku (GBHN) hasil penelitian dan pengembangan, dan hasil penilain kurikulum  Segi teoritis berarti pengembangan kurikulum perlu mempertimbangkan adaya perkembangan, teori-teori IPTEK.
  • 39. Prinsip Pengembangan  Prinsip relevansi mengacu pada upaya penyesuaian kurikulum.  Pendekatan pengembangan (developmental approach)mengharuskan adanya penilaian kurikulum secara terus menerus.  Perkembangan masyarakat. IPTEK berjalan dan berubah.  Pengembangan kurikulum mendasar pada prinsip keluesan, perangkat program kurikulum perlu disesuaikan pelaksanaannya.  Guna tercapai tujuan secara tepat digunakan prinsip efektivitas.
  • 40. Kegiatan Kurikulum  Kegiatan kurikulum ada 3, yaitu intrakurikuler, kokurekuler, dan ekstrakurikuler.  Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan sesuai program.  Kegiatan kokurekuler di luar struktur program.  Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan membina bakat dan prestasi siswa. Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar proses belajar-mengajar (PBM) adalah pendekatan keterampilan proses yang diwujudkan dalam bentuk cara belajar siswa aktif. Sistem Nilai
  • 41. Sistem kredit sistem kredit adalah ukuran satuan belajar siswa yang ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka. fungsi penerapan sistem kredit: Pengukur beban siswa yaitu menunjukkan ukuran minimal atau maksimal bahan belajar siswa. Pencerminan dari perolehan tentang pengetahuan/keterampilan tertentu dalam waktu tertentu Pengakuan atas penyelesaian suatu program studi pada tingkat semester.
  • 42. Kurikulum 1994 Kurikulum ini diberlakukan pada awal PELITA VI. Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum sebelunya, ada pada pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, memberlakukan kurikulum muatan lokal serta menyempurnakan tiga kemampuan dasar : membaca, menulis, dan menghitung (3M) yang fungsional. Dalam mengembangkan relevansi pendidikan di SD, juga dikembangkan kurikulum muatan lokal yang dinyatakan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0421/U/1987 tanggal 11 Juli 1987.
  • 43. Tujuan kurikulum muatan lokal, antara lain: Mendekatkan peserta didik dengan lingkungan, Menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima di sekolah, Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah, Menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan peserta didik, Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan lingkungannnya.
  • 44. Kurikulum Suplemen Latar Belakang Kurikulum yang berlaku (kurikulum 1994) mendapat tanggapan, kritik, dan saran dari para praktisi, pakar, ahli serta masyarakat. Tanggapan masyarakat tentang kurikuler semakin meningkat, Kurikulum 1994 teralu padat seperti, banyaknya mata pelajaran dan substansinya dari setiap mata pelajaran, materi kurang sesuai Kurikulum yang berlaku dianggap kurang mengakomodasi keragaman potensi peserta didik, aspirasi dan peran serta masyarakat
  • 45. Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka diperoleh hasil penyesuaian yaitu suplemen GBPP kurikulum 1994. suplemen tersebut mencakup semua mata pelajaran untuk satuan pendidikan SD, SLTP, SMU yang mulai diimplementasikan pada awal tahun pelajaran 1999/2000.
  • 46. Tujuan Meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, Meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi Menelaah hasil pengkajian kurikulum pendidikan dasar dan menengah sebagai dasar melihat permasalahan dalam pelaksanaan kurikulum, Mengakaji GBPP dalam rangka merumuskan perbaikan GBPP, Membahas usulan perbaikan GBPP dengan cara berdiskusi, Memfinalisasi usulan suplemen penyempurnaan/penyesuaian GBPP untuk masing-masing persekolahan.
  • 47. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Kompetensi yaitu kemampuan yang perlu dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari kognitif (pengetahuan), psikomotor (keterampilan), dan afektif (sikap). Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan.
  • 48. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik se cara individual maupun klasikal Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
  • 49. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  • 50. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing -masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP
  • 51. 6. Perluasan Pelayanan Pendidikan Formal  SD Pamong  SD Kecil  SMP Terbuka  Universita Terbuka
  • 52. 1. SD Pamong Proyek ini merupakan pendidikan bersama pemerintah Indonesia dan Innotech, lembaga yang didirikan oleh badan kerja sama Menteri- Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Proyek ini juga dikenal dengan istilah Impact (Instruction of Management by Parent Community and Teachers). PAMONG singkatan dari Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru.
  • 53. Tujuan SD Pamong  Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah atau membantu siswa yang drop-out,  Membantu anak-anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar,  Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200,  Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
  • 54. 2. SD Kecil Ciri-ciri SD Kecil :  Kelas yang ada lebih sedikit dari SD biasa  Jumlah murid lebih kecil (20/30 orang)  Jumlah guru lebih sedikit  Pendekatan belajar meliputi, belajar sendiri melalui modul, belajar kelompok, klasikal  Kurikulum sama dengan SD biasa  Pelaksanaan SD Kecil sudah ada di Kalimantan Tengah, KalTim,  Murid yang pandai dijadikan tutor untuk mengajar murid-murid lain.
  • 55. 3. SMP Terbuka (SMPT) SMP Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melaului berbagai media, dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid.
  • 56. Latar belakang berdirinya SMP Terbuka  Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar  Tenaga pendidikan yang tidak cukup  Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan  Menanggulangi anak terlantar bagi anak yang tidak diterima di SMP Negeri.
  • 57. Ciri-ciri SMP Terbuka  Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat-syarat akademik  Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal  Terbuka dalam proses belajar mengajar  Terbuka dalam keluar masuk kelas/sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia oleh siswa  Terbuka dalam pengelolaan sekolah
  • 58. 4. Universitas Terbuka Unversitas Terbuka (UT) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. tujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5% menjadi 8.2%. Pelayanan pendidikan oleh UT diselenggarak melalui penggunaan paket modal belajar sehingga dapat mencapai sasaran mahasiswa dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kemampuan pelayanan di perguruan tinggi biasa.