1. BAB1
A. JUDUL : HUKUM OHM
B. TUJUAN : mahasiswa dapat memngontrol hubungan antara tegangan dan
arus , dengan tegangan pada beberapa macam harga rangkaian listrik.
C. TEORI SINGKAT
Hubungan antara arus dan tegangan pada suatu rangkaian tertutup dengan beban R
dinyatakan oleh Hukum Ohm sebagai berikut: ‘Tegangan pada suatu resistor sama dengan
arus yang melalui resistor tersebut dikalikan dengan besaar resistansinya”.
Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka
pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum Ohm
menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding
lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut. Secara matematis :
Pernyataan tersebut dapat ditulis:
V = I.R ......................................................(1 – 1)
......................................................( 1 – 2)
D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 4 buah(470Ω,560,820Ω,1100Ω)
- Papan percobaan 1 buah
- Kabel penghubung secukupnya
E. Rangkaian percobaan
Gambar.1.1
F. Langkah kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar1.1
2. 2. Aturlah sumber tegangan = 4 volt dengan =470 Ω. Baca penunjuk arus
yang melalui pada ampermeter. Catat hasil penunjuk pada tabel 1.1
3. Ulangi kegiatan 2, dengan = 4 volt diganti dengan .
4. Ulangi kegiatan 2dan 3 untuk harga-harga yang tertera.
G. TABEL DATA
Tabel 1.1 harga Arus fungsi tegangan sumber Hasil
I(MA)
RL=470 RL=560 RL=820 RL=1100
4
6
8
10
12
14
BAB 2
A. JUDUL : RANGKAIAN SERI TAHANAN
B. TUJUAN : mahasiswa dapat menyelidiki besar tahanan total pada
rangkaian seri dengan:
1. Mengukurblangsung dengan mengunakan tester.
2. Mengukur arus dan tegangan.
C. TEORI SINGKAT
GAMBAR II.I RANGKAIAN SERI TAHANAN
Rangkaian seri adalah suatu rangkaian listrik, dimana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik
seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memiliki
kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu
komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari
lampu satu akan datang akan dari output lampu yang lain. Jika salah satu lampu
dicabut atau rusak, maka lampu yang lain akan ikut padam.
3. Rangkaian seri
Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap- tiap
komponen (resistor).
Bila beberapa tahanan (R) dihubunungkan seri maka besar tahanan total dapat di hitung
mengunakan rumus :
Bila rangkaian tahanan tersebut di hubungkan dengan sumber tegangan ( ), maka
besar tahanan total adalah:
D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 4 buah(470Ω,560,820Ω,1100Ω)
- Papan percobaan 1 buah
- Kabel penghubung secukupnya
-
BAB 3
A. JUDUL : PEMBAGI TEGANGAN TAMPA BEBAN
B. TUJUAN : Mahasiswa dapat menyelidiki hubungan antara pada
macam-macam harga tahanan, dengan mengukur besar tegangan
Suatu rangkaian pembagi tegangan dapat terdiri dari dua bua tahanan yang dihubungkan seri
seperti pada gambar III.1
C. TEORI SINGKAT
4. Besar tegangan output adalah:
Bila Maka besar tegangan dapat ditulis sebagai berikut:
Dari persamaan diatas, ternyata tegangan sepenuhnya tergantung pada harga harga
.
D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 4 buah( :470Ω,560,820Ω,1100Ω dan :470)
BAB 4
A. JUDUL : RANGKAIAN PARAREL TAHANAN
B. TUJUAN : mahasiswa dapat menyelidiki besar tahanan total pada
rangkaian Parareldengan:
1. Mengukurblangsung dengan mengunakan tester.
2. Mengukur arus dan tegangan.
C. TEORI SINGKAT
5. Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Rangakaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah
yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih
banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya
adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
Rangkaian paralel
.
Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah dari
kebalikan hambatan tiap- tiap komponen (resistor).
Besar tahanan total dari tiga buah tahanan yang dihubungkan pararel dapat dihitung
dengan:
Bila rangkaian pararel tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan ( ), maka
tahanan total besarnya dapat dihitung dengan:
6. D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 4 buah(470Ω,560,820Ω,1100Ω)
- Papan percobaan 1 buah
7. BAB 5
A. JUDUL : RANGKAIAN PARAREL SEBAGAI PEMBAGI ARUS
B. TUJUAN : mahasiswa dapat menyelidiki besar arus cabang pada rangkaian
pararel.
C. TEORI SINGKAT
Pada rangkaian PARAREL, Arus total merupakan jumlah dari masing-masing arus
cabang.
Sedangkan masing-masing arus cabang adalah:
Harga juga dihitung sebagai berikut
D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 5 buah(470Ω,2x560,820Ω,1100Ω)
- Papan percobaan 1 buah
8.
9. BAB 6
A. JUDUL : RANGKAIAN SERI PARAREL
B. TUJUAN : mahasiswa dapat mempelajari sifat-sifat rangkaian seri-pararel
melalui pengukuran arus, tahanan, dan tegangan.
C. TEORI SINGKAT
RANGKAIAN SERI PARAREL
Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik gabungan
dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Untuk mencari besarnya hambatan
pengganti rangkaian listrik gabungan seri - paralel adalah dengan mencari besaranya
hambatan tiap tiap model rangkaian (rangkaian seri dan rangkaian paralel), selanjutnya
mencari hambatan gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti
rangkaian di atas, maka model rangkaian akhir yang didapat adalah model rangkaian seri,
sehingga hambatan total rangkaian dicari dengan persamaan hambatan pengganti rangkaian
hambatan seri.
Pada rangkaian seri-pararel,hukum-hukum yang digunakan juga merupakan
penggabungan antara hukum. Antara hukum untuk rangkaian seri dan hukum untuk
rangkaian pararel. Gambar VI.I memperlihatkan suatu rangkaian pararel
dihubungkan serim tahanan pengantinya sama adalah
dihubungkan pararel, tahanan penggantinya adalah:
Tahanan totalnya adalah:
10. Besar arus total yangmengalir pada rangkaian adalah:
Besar arus total menurut hukum kirchoff sebagai berikut:
D. Alat dan bahan
- Power supply 1 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 4 buah(470Ω,560,820Ω,1100Ω)
- Papan percobaan 1 buah
11. BAB 7
A. JUDUL : Tranformasi Bintang – Segitiga (Y-∆).
B. TUJUAN : Mahasiswa dapat menggunakan tranformasi bintang Y - ∆ untuk
menyederhanakan rangkaian listrik.
C. TEORI SINGKAT
Bintang (Gbr 1.B Y) yang memiliki simbol huruf, Υ (Wye) dan
jaringan terhubung Delta (Gbr 1.A ∆) yang memiliki simbol segitiga, Δ (delta). Jika
beban 3-fasa, 3-kawat pasokan atau bahkan 3-fase yang terhubung dalam satu jenis
konfigurasi, dapat dengan mudah berubah atau diubah menjadi sebuah konfigurasi setara
dengan jenis lain dengan menggunakan salah satu Bintang Delta Transformasi atau
Delta Bintang Transformasi (Gbr 1.B Y )proses.
Gambar VIII.1. : Rangkaian Segitiga – Bintang (Y-∆)
12. Gbr 1.A ∆ Gbr 1.B Y
Persamaan untuk transformasi dari Δ-beban untuk beban Y
Ide umum adalah untuk menghitung R y impedansi pada terminal node sirkuit Y dengan
impedansi R ', R''untuk node yang berdekatan di sirkuit Δ oleh
dimana R Δ semua impedansi dalam rangkaian Δ. Ini menghasilkan rumus tertentu
Persamaan untuk transformasi dari Y-beban ke beban Δ
Ide umum adalah untuk menghitung impedansi R Δ Δ di sirkuit dengan
dimana R P = R 1 R 2 + R 2 R 3 + R 3 R 1 adalah jumlah dari produk semua pasangan
impedansi dalam rangkaian Y dan sebaliknya R adalah impedansi dari node dalam rangkaian
Y yang sebaliknya tepi dengan R Δ. Rumus untuk tep
13. individu sehingga
D. ALAT DAN BAHAN
Power Supply 1 buah
Multimeter 1 buah
Resistor(tahanan) 6 buah (3 * 110Ω; 470Ω; 560Ω; 820Ω)
Papan percobaan 1 buah
Kabel penghubung secukupnya
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar VIII.2 : Rangkaian Percobaan untuk hubungan ∆
F. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat rangkaian seperti Gambar VIII.2. Tanpa sumber tegangan, ukur RT pada titik a-b
dengan multimeter. Masukkan pada Tabel
14. 2. Tambahkan sumber tegangan pada rangkaian VS= 10volt. Amati harga IT, masukkan pada
Tabel VIII.1.
3. Ulangi kegiatan 2 dengn VS= 15 volt.
4. Transformasikan hubungan Y ke ∆. Buat rangkaian seperti pada Gambar VIII.3.
Tentukan masing-masing tahanan Ra, Rb, Rc (gunakan tahanan geser / decade) Tanpa
sumber tegangan, ukur RT pada titik a-b dengan multimeter, masukkan pada Tabel
VIII.1.
Gambar VIII.3 : Rangkaian Tranformasi (Y)
5. Tambahkan sumber tegangan pada rangkaian VS= 10volt. Amati harga IT, masukkan pada
Tabel VIII.1.
6. Ulangi kegiatan 5 untuk VS= 15volt.
G. TABEL DATA
Tabel VIII.1. Harga IT dan RT Hasil Percobaan
Vs(V) IT Hubungan Y Hubungan ∆
(mA)
RT=Vs/IT RT(Tester) IT(mA) RT=Vs/IT RT(Tester)
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
0 0 0 800 0 0 950
10 10,5 0,95 800 11 0,9 950
15 15,5 0,97 800 16 0,94 950
H. ANALISIS DATA
Rangkaian
Rangkaian percobaan 1
15. Gambar VIII.4 : Rtotal ( Hambatan Toatal )
=
=
=
= 389.4375 Ω
= 470 + 100 + 389.4375
= 959.4375 Ω
=
=
= 0,00000000 Ampere
= 0 mA
Rangkaian percobaan 2
Gambar VIII.5 : Arus Total pada Tegangan 10 volt
=
=
16. = 0,010422774 Ampere
= 10,42 mA
Percobaan rangkaian 3
Gambar VIII.6 : Arus Total pada Tegangan 15 volt
=
=
= 0,015634161 Ampere
= 15,63mA
A. TUGAS
1. Bandingkan harga tahanan hasil percobaan dengan hasil perhitungan!
Harga tahanan total pada hasil percobaan berbeda antara rangkaian ∆ (950 ) dengan
rangkaian Y (800 ) dengan hasil perhitungan ( ) dikarenakan adanya suatu
tahanan yang yang berbeda pada cara perbedaan rangkaian percobaan,sedangkan pada
hasil perhitungan antara rangkaian ∆ & Y adalah sama.
Adapun perbedaan antara harga tahanan hasil percobaan dengan hasil perhitungan itu
disebabkan oleh adanya toleransi pada tahanan hasil percobaan.
2. Bagaimana kesimpulan anda?
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa semakin besar tegangan ( V ) maka arus ( I ) yang
mengalir pada rangkaian baik segitiga maupun bintang adalah berbanding lurus.
Tegangan ( V ) berbanding lurus dengan arus ( I ).
17. BAB 8
A. JUDUL : Tranformasi HEOREMA SUPERPOSISI
B. TUJUAN : Mahasiswa dapat menggunakan tranformasi bintang Y - ∆ untuk
menyederhanakan rangkaian listrik.
C. TEORI SINGKAT
Pada teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana rangkaian
linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx,
dimana k = konstanta dan x = variabel.
Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat
dihitung dengan cara :
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent
bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya
diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka dengan
teorema superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya
n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas
maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber
yang bebasnya.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber
independent atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier (sumber
dependent arus/ tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain, atau
sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor ( R ),
induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).
Untuk menyelesaikan persoalan dari rangkaian yang kompleks (terdiri atas beberapa
sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa buah beban), maka dapat digunakan
teorema superposisi,.
Teorema ini menyatakan bahwa pada suatu rangkaian yang bersifat linier (V= 1.R),
maka respon yang disebabkan oleh beberapa sumber itujika berkerja sendiri-sendiri,
sedangkan sumber yang lain dimatikan.
18. Ganbar A Rangkaian pada saat =0
B Rangkaian pada saat =0
C Rangkaian pada saat dan ada sumber tegangan.
D. Alat dan bahan
- Power supply 2 buah
- Multimetre 2 buah
- Resistor (tahanan) 3 buah(470Ω,560Ω,820Ω)
- Papan percobaan 1 buah
- Kabel penghubung secukupnya
E. Rangkaian percobaan
19. dengan = 470 Ω
= 560 Ω
= 820 Ω
Gambar A Rangkaian pada saat =10V dan =0
B Rangkaian pada saat = 0 dan =4,5V
C Rangkaian pada saat = 10V dan = 4,5V
F, Langkah percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar a. ukur besar arus dan tegangan pada tiap-tiap
tahanan. Masukan pada tabel.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar b. ukur besar arus dan tegangan pada tiap-tiap
tahanan masukan pada tabel.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar c. ukur besar arus dan tegangan pada tiap-tiap
tahanan masukan pada tabel.
H. Evaluasi
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian percobaanteorema superposisi dengan benar.
2. Dalam melakukan percobaan mahasiswa dapat membaca menunjukan voltmeter dan
ampermeter dengan benar.
20. 3. Mahasiswa dapat menghitung tegangan dan arus cabang dengan mengunakan teorema
superposisi.
4. Mahasiswa dapat membuat perbandingan antara hasil percobaan dan hasil
perhitungan dengan benar.
5. Dari hasil percobaan dan hasil perhitungan maha siswa dapat membuatkesimpulan
dengan benar.