SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Bonny Nur | Chintya | Pradisamia Dwi | Ulfa Rodillah 
Nawaksara atau Kudeta 
Konstitusi?
Latar Belakang Nawaksara 
Pada 30 September 1965 terjadi percobaan kudeta yang dilakukan oleh 
PKI. 
Pada 1 November 1965 Panglima Kostrad Mayor Jendral Soeharto 
diangkat sebagai Panglima Operasi Pemulihan Keamaan dan Ketertiban 
(Pangkoptamtib) oleh Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi 
ABRI/KOTI. SK pengangkatan Soeharto sebagai Panglima Operasi 
Pemulihan Keamanan dan Ketertiban ini ditetapkan dalam Keppres. No 
179/KOTI/1965.
Jumat pagi 11 Maret 1966 saat 
berlangsung sidang kabinet 100 menteri. 
Kota Jakarta diserbu ribuan mahasiswa 
yang menuju Istana Merdeka untuk satu 
tujuan yaitu menyuarakan Tritura: 
Bubarkan PKI, bubarkan kabinet 100 
mentri, dan turunkan harga. Pada hari 
itu juga ditetapkan surat perintah 
terhadap Letnan Soeharto yang 
sebelumnya untuk mengambil tindakan 
yang perlu bagi terjaminnya keamanan 
dan ketenangan serta kestabilan jalannya 
pemerintahan revolusi.
Surat Perintah yang ditetapkan pada 11 Maret 1966 (Supersemar) itu 
merupakan kekuasaan derivatif yang berbentuk pemberian kuasa 
dari Presiden Soekarno terhadap Letjen Soeharto selaku Menteri 
Panglima Angkatan Darat untuk melaksanakan stabilitas keamanan 
dan politik berdasarkan tritura.
Disamping itu pemegang SP 11 Maret diwajibkan melapor segala 
sesuatu yang bersangkutan dengan sesuatu yang bersangkut paut dalam 
tugas dan tanggung jawabnya. 
Pada tanggal 12 Maret 1966. Atas dasar SP 11 Maret, Soeharto 
membubarkan Partai Komunis Indonesia termasuk bagian-bagian 
organisasinya dari tingkat pusat sampai bawahannya serta menyatakan 
Partai Komunis adalah partai yang terlarang di seluruh kekuasaan 
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelum Tap MPR dikukuhkan pada 21 Juni 1966 Soeharto terlebih dulu 
mengobok-obok MPRS. Ini terlihat dari Soeharto, dkk melancarkan 
manuver untuk menggusur para pendukung Soekarno di MPRS dan 
menggantikannya dengan orang-orang anti-Soekarno. Misalnya : Ketua 
MPRS Chaerul Saleh yang digantikan dengan A.H. Nasution. Juga 
Wakil Ketua MPRS Ali Sastromidjojo yang digantikan dengan Osa 
Maliki. Supersemar yang pada awalnya adalah sebuah perintah 
eksekutif diubah menjadi Tap MPRS Pada tanggal 21 Juni 1966 dan 
dikukuhkan dengan Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966.
Nawaksara dan Penolakannya 
Pada tanggal 22 Juni 1966 Soekarno mengurai tiga keterangan 
pokok yang berkaitan dengan G-30S/PKI : 
• Keblingeran pimpinan PKI. 
• Subversi neo-kolonialisme dan imperialisme (nekolim). 
• Adanya oknum-oknum yang “tidak benar”.
Pada tanggal 5 Juli 1966 Pidato Nawaksara oleh Presiden 
Soekarno dihadapan Sidang Umum Ke : IV MPRS ditolak 
karena dinilai tidak bisa memberi pertanggungjawaban secara 
politis terhadap kehidupan bangsa Indonesia saat itu. Pidato 
tersebut dinilai hanya sebagai progress report, bukan 
pertanggungjawaban presiden mengenai kondisi pasca G30S. 
MPRS dan jajarannya dalam Ketetapan No.5/MPRS/1966 
meminta Soekarno untuk segera melengkapi isi pidato 
tersebut.Wajar saja, karena yang duduk dalam jajaran MPRS 
saat itu adalah kalangan Angkatan Darat yang memang sudah 
lama berkontroversi dengan kubu Soekarno. Dilihat dari Ketua 
MPRS waktu itu A.H. Nasution (AD) yang menggantikan 
Chaerul Saleh (Pro-Soekarno) dan Osa Maliki (AD) yang 
menggantikan Ali Sastromidjojo pada tanggal 21 Juni 1966.
Pelengkap Nawaksara dan Penolakannya 
Soekarno cukup tanggap dengan reaksi masyarakat. Pada 10 
Januari 1967 Ia kemudian menyerahkan Pidato Pelengkap 
Nawaksara. 
Dalam jawabannya, Soekarno menulis bahwa G-30 S adalah 
sebuah complete overrompeling bagi dirinya. Mengenai 
tuduhan bahwa dirinya sama sekali tak pernah mengutuk 
peristiwa G-30 S, Soekarno jelas-jelas menampik. Dalam 
pidato 17 Agustus 1966, tulis Soekarno, “Saya berkata ‘sudah 
terang Gestok kita kutuk’. Dan saya mengutuknya pula. Dan 
sudah berulang-ulang kali pula saya katakan dengan jelas dan 
tandas, bahwa yang bersalah harus dihukum! Untuk itu 
kubangunkan MAHMILLUB.” Namun pelengkap tersebut 
belum juga sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Mengapa pelengkap Nawaksara ditolak A.H Nasution selaku 
ketua MPRS? dalam wawancara khusus dengan Majalah D & R 
beliau mengatakan demikian : 
“Bung Karno memang melengkapi dengan apa yang disebut 
sebagai Pel-Nawaksara. Pimpinan MPRS telah menerima 
dengan resmi surat Presiden RI tentang pelengkap pidato 
NAWAKSARA yang diantarkan oleh Sekretarias Militer 
Presiden Mayjen Suryo Sumpeno. Setelah membaca surat 
tersebut, maka catatan sementara dari Pimpinan MPRS adalah 
presiden masih meragukan keharusan untuk memberikan 
pertanggungjawaban kepada MPRS, sebagaimana yang telah 
ditentukan oleh keputusan MPRS No.5/MPRS/1966.” 
Disaat yang sama Nasution mengatakan dengan tegas: 
“MPRS sependapat dengan penolakan-penolakan itu, 
sebagaimana yang kami simpulkan dalam rapat 10 Januari 
1967.”
Peralihan Kekuasaan 
Dengan penolakan Nawaksara dan Pelengkapnya, gagal sudah 
Soekarno mempertahankan dirinya sebagai Presiden RI. 
Pada Tanggal 20 Februari 1967 diumumkan Pengumuman 
Presiden/Mandataris MPRS tentang penyerahan kekuasaan 
kepada Pengemban Ketetapan MPRS IX/MPRS/1966 yang 
dulu sebelum di kukuhkan masih berbentuk Surat Perintah 11 
Maret 1966. 
Dalam pertimbangannya dinyatakan bahwa, Pertama. Pidato 
tanggal 22 Juni 1967 (Nawaksara) dan Surat Presiden 
No.1/Pres/1967 Tanggal 10 Januari 1967 (Pelengkap 
Nawaksara) tidak memenuhi harapan rakyat pada umumnya. 
Kedua, bahwa Presiden/Mandataris MPRS telah “menyerahkan 
kekuasaan pemerintah” kepada Pengemban Ketetapan MPRS.
Buku-buku sumber 
untuk mempelajari 
peristiwa di sekitar 
Pidato Nawaksara

Contenu connexe

Tendances

Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahMuhamad Yogi
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberalJeroan Ena
 
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologiBerfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologirandyzianca
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatLevina Lme
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruNurul Ma'rifah
 
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belandaPpt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belandaDewi_Sejarah
 
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utara
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utaraLaporan kunjungan ke gedung arca sumatra utara
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utararirinislami9
 
Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948ahmad maulana
 
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Azier Nadhir
 
Konsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisKonsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisPetra Maya
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropdesliana_korea
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Nugraha Wirawan
 
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab Pasuruan
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab PasuruanApra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab Pasuruan
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab PasuruanNanangBagusSantoso
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...aswansetiawan
 

Tendances (20)

Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu Sejarah
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologiBerfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
Berfikir sejarah secara periodisasi dan kronologi
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belandaPpt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
Ppt sejarah pendidikan masa kolonial belanda
 
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utara
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utaraLaporan kunjungan ke gedung arca sumatra utara
Laporan kunjungan ke gedung arca sumatra utara
 
Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948Pemberontakan pki madiun 1948
Pemberontakan pki madiun 1948
 
ARISTOTELES
ARISTOTELESARISTOTELES
ARISTOTELES
 
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
 
Konsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronisKonsep berpikir diakronis
Konsep berpikir diakronis
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab Pasuruan
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab PasuruanApra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab Pasuruan
Apra ( angkatan perang ratu adil )_sman 1 kejayan kab Pasuruan
 
Pemberontakan rms
Pemberontakan rmsPemberontakan rms
Pemberontakan rms
 
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologiHubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
Hubungan antara kebudayaan dengan ilmu dan tekhnologi
 
Pra socrates
Pra socratesPra socrates
Pra socrates
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
 

Similaire à Nawaksara

Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruEnggita Aprilika Yustian
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru Winda Sabrina
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxAndreKH1
 
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptx
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptxPolitik danEkonomi Masa Orde Baru.pptx
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptxSeptihermaneza1
 
1 d-memasuki orde baru
1 d-memasuki orde baru1 d-memasuki orde baru
1 d-memasuki orde barumananexpand
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Indonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxIndonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxsyafnila
 
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBA
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBACiri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBA
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBAAnisa Sari
 
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARA
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARAW3D1-PANCASILA DASAR NEGARA
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARAlatifstpp
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinPandu Adi
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSitiNurhalimah95
 
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjgSejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjgAtika Fauziyyah
 

Similaire à Nawaksara (20)

Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde BaruPerkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
 
masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru masa pemerintahan orde baru
masa pemerintahan orde baru
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
 
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptx
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptxPolitik danEkonomi Masa Orde Baru.pptx
Politik danEkonomi Masa Orde Baru.pptx
 
Malakal orde baru
Malakal orde baruMalakal orde baru
Malakal orde baru
 
Malakal orde baru
Malakal orde baruMalakal orde baru
Malakal orde baru
 
Malakal orde baru
Malakal orde baruMalakal orde baru
Malakal orde baru
 
Malakal orde baru
Malakal orde baruMalakal orde baru
Malakal orde baru
 
1 d-memasuki orde baru
1 d-memasuki orde baru1 d-memasuki orde baru
1 d-memasuki orde baru
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Indonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptxIndonesia masa orde baru.pptx
Indonesia masa orde baru.pptx
 
Ips
IpsIps
Ips
 
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBA
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBACiri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBA
Ciri-Ciri Pokok Kebijakan Pemerintahan ORBA
 
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARA
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARAW3D1-PANCASILA DASAR NEGARA
W3D1-PANCASILA DASAR NEGARA
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Bab 1 kelas 9
Bab 1 kelas 9Bab 1 kelas 9
Bab 1 kelas 9
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
Musium di Lubang Buaya
Musium di Lubang BuayaMusium di Lubang Buaya
Musium di Lubang Buaya
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjgSejarah xii  ipa ( modul unit 1) pjg
Sejarah xii ipa ( modul unit 1) pjg
 

Dernier

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Dernier (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Nawaksara

  • 1. Bonny Nur | Chintya | Pradisamia Dwi | Ulfa Rodillah Nawaksara atau Kudeta Konstitusi?
  • 2. Latar Belakang Nawaksara Pada 30 September 1965 terjadi percobaan kudeta yang dilakukan oleh PKI. Pada 1 November 1965 Panglima Kostrad Mayor Jendral Soeharto diangkat sebagai Panglima Operasi Pemulihan Keamaan dan Ketertiban (Pangkoptamtib) oleh Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI/KOTI. SK pengangkatan Soeharto sebagai Panglima Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban ini ditetapkan dalam Keppres. No 179/KOTI/1965.
  • 3. Jumat pagi 11 Maret 1966 saat berlangsung sidang kabinet 100 menteri. Kota Jakarta diserbu ribuan mahasiswa yang menuju Istana Merdeka untuk satu tujuan yaitu menyuarakan Tritura: Bubarkan PKI, bubarkan kabinet 100 mentri, dan turunkan harga. Pada hari itu juga ditetapkan surat perintah terhadap Letnan Soeharto yang sebelumnya untuk mengambil tindakan yang perlu bagi terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan revolusi.
  • 4. Surat Perintah yang ditetapkan pada 11 Maret 1966 (Supersemar) itu merupakan kekuasaan derivatif yang berbentuk pemberian kuasa dari Presiden Soekarno terhadap Letjen Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat untuk melaksanakan stabilitas keamanan dan politik berdasarkan tritura.
  • 5. Disamping itu pemegang SP 11 Maret diwajibkan melapor segala sesuatu yang bersangkutan dengan sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya. Pada tanggal 12 Maret 1966. Atas dasar SP 11 Maret, Soeharto membubarkan Partai Komunis Indonesia termasuk bagian-bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai bawahannya serta menyatakan Partai Komunis adalah partai yang terlarang di seluruh kekuasaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 6. Sebelum Tap MPR dikukuhkan pada 21 Juni 1966 Soeharto terlebih dulu mengobok-obok MPRS. Ini terlihat dari Soeharto, dkk melancarkan manuver untuk menggusur para pendukung Soekarno di MPRS dan menggantikannya dengan orang-orang anti-Soekarno. Misalnya : Ketua MPRS Chaerul Saleh yang digantikan dengan A.H. Nasution. Juga Wakil Ketua MPRS Ali Sastromidjojo yang digantikan dengan Osa Maliki. Supersemar yang pada awalnya adalah sebuah perintah eksekutif diubah menjadi Tap MPRS Pada tanggal 21 Juni 1966 dan dikukuhkan dengan Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966.
  • 7. Nawaksara dan Penolakannya Pada tanggal 22 Juni 1966 Soekarno mengurai tiga keterangan pokok yang berkaitan dengan G-30S/PKI : • Keblingeran pimpinan PKI. • Subversi neo-kolonialisme dan imperialisme (nekolim). • Adanya oknum-oknum yang “tidak benar”.
  • 8. Pada tanggal 5 Juli 1966 Pidato Nawaksara oleh Presiden Soekarno dihadapan Sidang Umum Ke : IV MPRS ditolak karena dinilai tidak bisa memberi pertanggungjawaban secara politis terhadap kehidupan bangsa Indonesia saat itu. Pidato tersebut dinilai hanya sebagai progress report, bukan pertanggungjawaban presiden mengenai kondisi pasca G30S. MPRS dan jajarannya dalam Ketetapan No.5/MPRS/1966 meminta Soekarno untuk segera melengkapi isi pidato tersebut.Wajar saja, karena yang duduk dalam jajaran MPRS saat itu adalah kalangan Angkatan Darat yang memang sudah lama berkontroversi dengan kubu Soekarno. Dilihat dari Ketua MPRS waktu itu A.H. Nasution (AD) yang menggantikan Chaerul Saleh (Pro-Soekarno) dan Osa Maliki (AD) yang menggantikan Ali Sastromidjojo pada tanggal 21 Juni 1966.
  • 9. Pelengkap Nawaksara dan Penolakannya Soekarno cukup tanggap dengan reaksi masyarakat. Pada 10 Januari 1967 Ia kemudian menyerahkan Pidato Pelengkap Nawaksara. Dalam jawabannya, Soekarno menulis bahwa G-30 S adalah sebuah complete overrompeling bagi dirinya. Mengenai tuduhan bahwa dirinya sama sekali tak pernah mengutuk peristiwa G-30 S, Soekarno jelas-jelas menampik. Dalam pidato 17 Agustus 1966, tulis Soekarno, “Saya berkata ‘sudah terang Gestok kita kutuk’. Dan saya mengutuknya pula. Dan sudah berulang-ulang kali pula saya katakan dengan jelas dan tandas, bahwa yang bersalah harus dihukum! Untuk itu kubangunkan MAHMILLUB.” Namun pelengkap tersebut belum juga sesuai dengan tuntutan masyarakat.
  • 10. Mengapa pelengkap Nawaksara ditolak A.H Nasution selaku ketua MPRS? dalam wawancara khusus dengan Majalah D & R beliau mengatakan demikian : “Bung Karno memang melengkapi dengan apa yang disebut sebagai Pel-Nawaksara. Pimpinan MPRS telah menerima dengan resmi surat Presiden RI tentang pelengkap pidato NAWAKSARA yang diantarkan oleh Sekretarias Militer Presiden Mayjen Suryo Sumpeno. Setelah membaca surat tersebut, maka catatan sementara dari Pimpinan MPRS adalah presiden masih meragukan keharusan untuk memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS, sebagaimana yang telah ditentukan oleh keputusan MPRS No.5/MPRS/1966.” Disaat yang sama Nasution mengatakan dengan tegas: “MPRS sependapat dengan penolakan-penolakan itu, sebagaimana yang kami simpulkan dalam rapat 10 Januari 1967.”
  • 11. Peralihan Kekuasaan Dengan penolakan Nawaksara dan Pelengkapnya, gagal sudah Soekarno mempertahankan dirinya sebagai Presiden RI. Pada Tanggal 20 Februari 1967 diumumkan Pengumuman Presiden/Mandataris MPRS tentang penyerahan kekuasaan kepada Pengemban Ketetapan MPRS IX/MPRS/1966 yang dulu sebelum di kukuhkan masih berbentuk Surat Perintah 11 Maret 1966. Dalam pertimbangannya dinyatakan bahwa, Pertama. Pidato tanggal 22 Juni 1967 (Nawaksara) dan Surat Presiden No.1/Pres/1967 Tanggal 10 Januari 1967 (Pelengkap Nawaksara) tidak memenuhi harapan rakyat pada umumnya. Kedua, bahwa Presiden/Mandataris MPRS telah “menyerahkan kekuasaan pemerintah” kepada Pengemban Ketetapan MPRS.
  • 12. Buku-buku sumber untuk mempelajari peristiwa di sekitar Pidato Nawaksara