SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  53
&
SYAFRIL
DJAELANI,MM
LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI
PENGERTIAN
Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang
terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi
dan perencanaan.
Laporan keuangan utama terdiri dari,
1. Laporan R/L (income statement)
2. Laporan neraca (balance sheet)
LAPORAN RUGI-LABA
Laporan R/L merupakan laporan seluruh transaksi
perusahaan yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam
periode tertentu.
Informasi utama dari laporan R/L adalah profitabilitas
perusahaan
INCOME STATEMENT
Sales : xxx.xxx
HPP : xxx.xxx
Laba kotor : xxx.xxx
Biaya Operasional : xxx.xxx
Laba Operasi : xxx.xxx
Depresiasi : xxx.xxx
EBIT : xxx.xxx
Interest : xxx.xxx
EBT : xxx.xxx
Tax : xxx.xxx
EAT : xxx.xxx
EXAMPLE
LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARI
Sales : 384.000.000
HPP : 288.000.000
Laba kotor : 96.000.000
Biaya Operasional : 35.200.000
Laba Operasi : 60.800.000
Depresiasi : 0
EBIT : 60.800.000
Interest : 15.800.000
EBT : 45.000.000
Tax (10 %) : 4.500.000
EAT : 40.500.000
Pertanyaan ?
Mengapa yang dicantumkan dalam laporan keuangan
cicilan bunga (interest) kredit dan tidak termasuk cicilan
pokok kredit ?
Karena,
Pokok kredit digunakan untuk membeli mesin yang
menghasilkan keuntungan sehingga cicilan kredit
dibayar oleh kinerja mesin itu sendiri. Sehingga,
cicilan pokok bukan biaya operasional.
Sedangkan bunga merupakan biaya administrasi
bagi hasil yang harus dikeluarkan sebagai akibat
kredit yang dipinjam.
ALUR PINJAMAN
PINJAMAN POKOK= BUNGA+
BARANG
DEPRESIASI CICILAN BUNGA
HASIL USAHA
TERCATAT DLM LAPORAN
MARGIN
Margin dapat pula disebut laba kotor, dimana margin
menunjukkan persentase laba kotor yang diterima.
Ex.
Margin 2 %
Artinya, laba kotor yang diterima adalah sebesar 2 % dari harga
jual.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Laporan
Keuangan
Kinerja
Efisiensi
Produktivitas
Pemasaran
Harga Pokok
Margin
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Cheklist,
NO KRETERIA STANDAR KONDISI
1 Produktivitas 80 unit 81 unit (Bagus)
2 Efisiensi 85 % 62 % (Kurang)
3 Profitabilitas 100 juta 98 juta (sedang)
-Bahan baku mahal
-Gaji tidak sesuai
-Overhead tinggi
Apanya yang salah ??
Harga Pokok ProduksiPeralatan/mesin
- Mesin tua
- Manual
- Mesin tidak standar
LAPORAN NERACA
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang mencatat
posisi modal dan distribusi modal perusahaan.
Informasi utama laporan neraca adalah komposisi sumber
modal dan penggunaan modal.
STRUKTUR FISIK BALANCE SHEET
AKTIVA
PASIVA
(LIABILITIES)
Aktiva
Lancar
-Kas
-Investasi jk pendek
-Piutang
-Persediaan
-Uang muka pajak
-Beban dibayar dimuka
Kewajiban
Lancar
-Hutang
-Estimasi hutang pajak
-Kewajiban jk panjang
yg akan jatuh tempo
Aktiva
Tetap
-Aset tetap
-ada pengurangan pada
akumulasi depresiasi
Kewajiban
Jk panjang
-Kewajiban jk panjang
Modal -Saham
-Laba ditahan
Langkah Menyusun Neraca
 Bila terdapat modal 1 juta maka menjadi komponen Passiva.
AKTIVA
PASIVA
(LIABILITIES)
Aktiva
Lancar
Kewajiban Lancar
Aktiva
Tetap
Kewajiban Jk
panjang
Modal 1,000,000
Untuk apa modal 1 juta ?
Langkah Menyusun Neraca
Modal 1 juta digunakan untuk membeli persediaan 250,000 dan alat produksi 400,000. Sisa
350,000 disimpan pada kas
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
-Kas
-Persediaan
= bahan
TOTAL AKTIVA LANCAR
350,000
250,000
600,000
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
0
Aset Tetap Kewajiban jangka panjang
-Mesin & peralatan
TOTAL ASET TETAP
400,000
400,000
Kewajiban jangka
panjang 0
Modal
-TOTAL MODAL
1,000,000
TOTAL AKTIVA
1,000,000
TOTAL PASIVA
1,000,000
Langkah Menyusun Neraca
Perusahaan mendapat hutang dagang dalam bentuk bahan persediaan sebesar 500,000 dan pinjaman
bank sebesar 1,000,000 untuk membeli mesin produksi
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
-Kas
-Persediaan
= bahan
TOTAL AKTIVA LANCAR
350,000
750,000
1,100,000
-Hutang usaha
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
500,000
500,000
Aset Tetap Kewajiban jangka panjang
-Mesin & peralatan
TOTAL ASET TETAP
1,400,000
1,400,000
Kewajiban jangka
panjang 1,000,000
Modal
-TOTAL MODAL
1,000,000
TOTAL AKTIVA
2,500,000
TOTAL PASIVA
2,500,000
SYAFRIL DJAELANI, MM
ANALISA RASIO
Pengertian
Pola hubungan dari dua unsur secara matematis untuk
mengetahui gambaran posisi suatu variabel dibandingkan
ukuran standar tertentu.
VARIABEL PEMBANDING
1. Rasio rata-rata industri sejenis
2. Rasio berdasarkan standar yang telah ditentukan
sebelumnya
3. Rasio historis
4. Rasio berdasarkan perusahaan market leader atau
kompetitor tertentu.
Kelompok Analisis
1. Financial Ratio : rasio berdasarkan pada laporan neraca
(balance sheet)
a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
b. Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
Contoh Neraca Keuangan (x1000)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
-Kas
-Surat Berharga
-Piutang
-Persediaan
= barang jadi
= barang dlm proses
= bahan
-Beban dibayar dimuka
TOTAL AKTIVA LANCAR
183,000
76,000
313.100
68,700
234,300
135,300
438,300
438,300
15,800
1,026,200
-Hutang usaha
-Estimasi hutang pajak
-Kewajiban jk panjang yg
akan jatuh tempo
TOTAL KEWAJIBAN
LANCAR
553,000
35,700
20,000
608,700
Aset Tetap Kewajiban jangka panjang
-Tanah
-Bangunan
-Mesin & peralatan
(-) akumulasi penyusutan
TOTAL ASET TETAP
41,500
580,600
1,643,000
2,223,600
1,010,700
1,212,900
1,254,400
Kewajiban jangka panjang 204,400
Modal
-Saham
-Laba ditahan
528,000
939,500
Kelompok Analisis
2. Financial Operation Ratio : rasio berdasarkan pada laporan
R/L (income statement)
a. Rasio Aktivitas (activity ratio)
b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio) atau
rasio rentabilitas
c. Rasio Pasar (market ratio)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Sales : 3.840.000.000
HPP : 2.880.000.000
Laba kotor : 960.000.000
Biaya Operasional : 352.000.000
Laba Operasi : 608.000.000
Depresiasi : 8.000.000
EBIT : 600.000.000
Interest : 150.000.000
EBT : 450.000.000
Tax (10 %) : 45.000.000
EAT : 405.000.000
Rasio Likuiditas
Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek (kurang dari 1 tahun)
Metode :
1. Current ratio
2. Acid test (Quick) ratio
3. Capital working turn over
Current Ratio
Perbandingan antara current assets (aktiva lancar) dengan
current liabilities (hutang lancar)
Rumus :
CR = CA / CL
Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur.
Nilai CR yang baik > 1
Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat bila terdapat
persediaan yang banyak dan tidak dapat dicairkan dalam
waktu singkat
Acid Test (Quick ) Ratio
Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan) dengan hutang
lancar. Beberapa ahli menyebutkan aktiva lancar hanya terdiri dari
kas dan surat berharga.
Rumus :
Nilai ATR yang baik > 1
Namun bagaimana jika ATC besar sekali, baikkah??
CL
InventoryCA
ATR
)( −
=
No Credit Internal
Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh liquiditas
yang tersedia untuk membiayai modal kerja.
(Aktiva Lancar-Kewajiban lancar)
Biaya operasi harian
Biaya operasi harian = Sales-(EBT+depr)
365
Satuan NCI adalah hari
NCI =
Contoh Soal
753.265.9
365
000.200.338
365
)000.000.8000.000.450(000.000.840.3
=
=
+−
=
BOH
BOH
BOH
hariNCI
NCI
45
753.265.9
000.500.417
753.265.9
000.700.608000.200.026.1
==
−
=
Bagaimana pendapat Anda, baik atau jelekkah NCI >> 45
Capital Working Turn Over
Penilaian dapat mempertimbangkan :
1. Rasio aktiva lancar dengan total aktiva
2. Rasio hutang lancar dengan total hutang
3. Rasio total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata
(modal awal dan akhir dibagi dua)
Rasio Solvabilitas
Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka panjangnya
Macam-macam rasio solvabilitas adalah:
Rasio total hutang terhadap total aset
Rasio hutang terhadap modal
Times interest Earned
Rasio Solvabilitas – Debt Ratio
Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA)
RHTA = Total Kewajiban/Total Aktiva
Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan
oleh kreditur untuk investasi aset
Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap Rp 0,66 hutang dijamin
oleh Rp 1 aset
Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio
(DER)
Debt-to-Equity Ratio : Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas
Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage
DER dianggap tinggi jika diatas 100%
DER yang tinggi menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi karena
dominannya sumber dana dari unsur utang
Debt-to-Equity Ratio =
Total Liabilities
Total Equity
Rasio Solvabilitas -TIE
Rasio Times Interest Earned
TIE = EBIT / beban bunga
EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar beban
tetap bunga dengan laba sbl pajak.
Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah
memerlukan perhatian manajemen
Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE
3 kali dianggap rendah
Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif melihat hubunga
laba dengan beban tetap.
Rasio Aktivitas
 Adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada
kegiatan tertentu
 Ada 4 macam rasio aktivitas:
- Rata-rata umur piutang
- Rata-rata umur persediaan
- Perputaran aktiva tetap
- Perputaran total aktiva
Rasio Aktivitas -Turn Over Receivable
(Umur Piutang)
Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama (hari)
yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi
kas)
Rata umur piutang dapat diketahui setelah dilakukan perhitungan
terhadap perputaran piutang (TOR)
Perbandingan penjualan dengan rata-rata piutang.
Rumus :
TOR = Tot Sales/Average Receivable
Average Receivable merupakan piutang awal tahun ditambah akhir
tahun dibagi dua.
Rasio Aktivitas – umur piutang
Dari TOR dapat pula diketahui umur piutang (Account
Receivable/RA)
Rumus :
AR = 360 / TOR
Dimana,
 Jk umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu 96,8 hari dari
piutang menjadi kas.
 TOR tinggi akan berakibat AR rendah
 Nilai TOR idealnya tinggi dan AR rendah (<30 hr)
 Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit
 Bagaimana jika TOR > NCI dan TOR < NCI ??
Rasio Aktivitas –Merchandise Turn Over (umur
persediaan )
Membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.
Tujuannya untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjual
produk maupun untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam
bentuk persediaan (merubah persediaan menjadi penjualan).
Untuk mendapatkan Account Inventory (Umur Persediaan) maka
dihitung perputaran persediaan (MTO)
Rumus :
MTO = HPPenjualan/persediaan rata-rata
Persediaan rata-rata
Semakin besar nilai MTO maka semakin baik. Penilaian dilakukan
dengan industri sejenis maupun data historis.
2
__ AkhirPersediaanAwalPersediaan +
=
Rasio Aktivitas – umur persediaan
Umur persediaan (Account Inventrory) dapat dihitung dengan
rumus :
AI = 360 hari/MTO
Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu 91,25 hari
dari persediaan menjadi penjualan.
Semakin kecil nilai umur persediaan (AI) maka semakin baik,
namun jika terlalu kecil dibanding leadtime maka akan
menimbulkan bad stock
Rasio Aktivitas – Perputaran Aktiva
Tetap
aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yg dimiliki perusahaan
Perputaran aktv tetap = Sales/aktv tetap rata-rata
Aktv tetap rata-rata = (AT awal + AT akhir)/2
Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dlm setahun berarti aktiva tetap
menghasilkan penjualan 5 x.
Rasio Aktivitas – Perputaran Total
Aktiva
Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan
total aktiva yg dimiliki
Perputaran total aktv = Sales/TA rata-rata
Total Aktv rata-rata = (TA awal + TA akhir)/2
Perputaran total Aktiva 1,3 kali dlm setahun berarti aktiva
menghasilkan penjualan 1,3 x.
Rasio Profitabilitas
 Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat
penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
 Ada 3 jenis rasio:
 Net Profit Margin
 Return on total Asset
 Return on Equity
Rasio Profitabilitas – Net PM
 Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung seberapa besar
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pd tingkat
penjualan tertentu
Net PM = laba bersih/penjualan
 Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1 penjualan
perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,049.
 Atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan
Rasio Profitabilitas – Net PM
Net PM yang tinggi menandakan kemampuan
perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pd tingkat
penjualan tertentu
Net PM yg rendah cenderung menunjukkan
ketidakefisienan perusahaan.
Net PM suatu industri berbeda dgn industri yang lain.
Profit margin sering juga dinyatakan dalam gross profit
margin, operating profit margin ataupun pretax profit
margin
Rasio Profitabilitas - ROA
 Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu
 ROA juga sering disebut dengan ROI (return on investment)
ROA = laba bersih / Total aset rata-rata
 ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu
menghasilkan laba Rp 0,063.
 ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
 Laba bersih yang menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus laba bersih + biaya bunga
(1-tarif pajak)
Rasio Profitabilitas - ROE
 Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan
modal saham tertentu
ROE = laba bersih / Modal saham rata-rata
 ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu
menghasilkan laba Rp 0,063.
 ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
Rasio Pasar
Adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai
buku
Didasarkan pada sudut pandang investor
Ada beberapa macam rasio pasar :
 Price Earning Rasio
 Dividend yield
 Dividen pay out
 Earnings yield
 Price to book value
Rasio Pasar - PER
 Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga saham relatif
terhadap earningnya
PER = harga pasar per lembar / Earning perlembar
 Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham beredar
 PER 10,5 kali berarti harga pasar perlembar saham mencapai 10,5x dari
EPS
 PER yg tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan yg tinggi
(kalau terlalu tinggi tdk baik karena mungkin harga saham tdk akan naik
lagi dan kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil)
 PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang rendah
Rasio Pasar – Dividend Yield
Dividend Yield adalah rasio untuk melihat bagian dari harga pasar
saham yang akan diperoleh investor
DY = Dividen per lbr / Harga pasar per lbr
Dividen yield 0.0034% berarti sebanyak 0,0034% dari harga pasar
saham akan menjadi bagian investor.
Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya DY
rendah & PER tinggi
Rasio Pasar – DPR
 Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out ratio) adalah
rasio untuk melihat bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen
kepada investor.
DPR = Dividen per lbr / Earning per lbr
 Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari EPS akan
menjadi bagian investor.
 Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya
pembayaran dividen rendah
ANALISA TREND
Adalah metode sederhana untuk mencatat rasio dan
biaya setiap periode waktu untuk evaluasi kinerja
keuangan perusahaan
Analisa trend menggunakan perbandingan perhitungan
keuangan berapa tahun (umumnya 3 tahun)
Penetapan tahun dasar :
- tahun paling awal
- tahun dengan kinerja paling baik
- tahun dengan kinerja standar
Pengeluaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
AVR
Industri
Jumlah % Jumlah % Jumlah % %
Penjualan 7,000 100 7,250 100 7,500 100 100
HPP 5,000 71.4 5,220 72 5,400 72 75
Laba kotor 2,000 28.6 2,030 28 2,100 28 25
Upah 1,300 18.6 1,430 19.7 1,390 18.4 15
Angkutan 70 1.0 110 1.5 90 1.2 t.a
Piutang Ragu-ragu 40 0.6 40 0.6 30 0.5 0.3
Utilitas 70 1.0 70 0.9 76 1 0.4
Penyusutan 40 0.6 40 0.6 40 0.5 1.0
Asuransi 70 1.0 70 0.9 75 1.0 0.6
Pajak 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7
Iklan 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7
Bunga 100 1.4 80 1.1 52 1.1 1.0
Lain-lain 42 0.6 45 0.6 55 0.7 4.0
1,842 26.3 2,005 27.7 1,925 25.7 23.0
Pendapatan usaha 158 2.3 25 0.3 1,750 2.3 1.8
Pendapatan lain-lain 5 0 7 0.1 9 0.1 0.6
Pendapatan sebelum pajak 163 2.3 32 0.4 184 2.5 2.4
RASIO TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
AVG
INDUSTRI
Aktiva lancar
1,7 x 1,9 x 1,9 x 1,8 xKewajiban lancar
Penjualan bersih
5,9 x 6,5 x 6,7 x 11,9 xModal kerja
Total hutang
3,2 x 2,5 x 2,0 x 1,9 xModal pemegang saham
Pendapatan usaha
2,3 % 3% 2,3 % t.aPenjualan bersih
Pendapatan sebelum pajak
3,9 % 0,8 % 4,4 % 5,7 %Total aktiva
Pendapatan sebelum pajak
16,3 % 3,2 % 18,4 % 31,5 %Modal pemegang saham
Piutang dagang x 365
4 hari 38 hari 46 hari 33 hariPenjualan bersih
HPP
2,4 x 3,7 x 4,0 x 7,2 xPersediaan rata-rata
Penjualan bersih
5,6 x 8,0 x 10,0 x 29,2 xAktiva tetap
LAPORAN DEPRESIASI

Contenu connexe

Tendances

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiLucky Maharani Safitri
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbYayasan Al-Awsath
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009World Company
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
6878583 manajemen-keuangan
6878583 manajemen-keuangan6878583 manajemen-keuangan
6878583 manajemen-keuanganpuput075
 
bentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisbentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisayudya fitri
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikM. Ifaldi Sidik
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 

Tendances (20)

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnb
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian3.masalah ekonomi pertanian
3.masalah ekonomi pertanian
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009
Kasus analisis-eksternal-dan-internal-telkom-april-2009
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
6878583 manajemen-keuangan
6878583 manajemen-keuangan6878583 manajemen-keuangan
6878583 manajemen-keuangan
 
bentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisbentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnis
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
KONSUMSI
KONSUMSIKONSUMSI
KONSUMSI
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 

En vedette (20)

analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Anjak piutang
Anjak piutang Anjak piutang
Anjak piutang
 
Sistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan SyariahSistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan Syariah
 
Pembiayaan & Kredit
Pembiayaan & KreditPembiayaan & Kredit
Pembiayaan & Kredit
 
Pegadaian / Rahn
Pegadaian / RahnPegadaian / Rahn
Pegadaian / Rahn
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Bhn ajar-mgt-keuangan-1-s1
Bhn ajar-mgt-keuangan-1-s1Bhn ajar-mgt-keuangan-1-s1
Bhn ajar-mgt-keuangan-1-s1
 
Neraca akhir per 31 desember 2013
Neraca akhir per 31 desember 2013Neraca akhir per 31 desember 2013
Neraca akhir per 31 desember 2013
 
Modul aktiva tetap
Modul aktiva tetapModul aktiva tetap
Modul aktiva tetap
 
Leasing Syariah
Leasing SyariahLeasing Syariah
Leasing Syariah
 
2015 Report - Venture Finance in Africa
2015 Report  - Venture Finance in Africa2015 Report  - Venture Finance in Africa
2015 Report - Venture Finance in Africa
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Controlling Function
Controlling FunctionControlling Function
Controlling Function
 
Kas
KasKas
Kas
 
Bisnis waralaba
Bisnis waralabaBisnis waralaba
Bisnis waralaba
 
Pengantar ekonomi
Pengantar  ekonomi Pengantar  ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Uang / Money
Uang / MoneyUang / Money
Uang / Money
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaan
 

Similaire à LAPORAN DEPRESIASI

12. laporan keuangan
12. laporan keuangan12. laporan keuangan
12. laporan keuangandika_alone
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Kanaidi ken
 
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanBab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanInal Ypyn
 
2 analisis laporan keuangan
2 analisis laporan keuangan2 analisis laporan keuangan
2 analisis laporan keuanganAbdul Razak
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxNinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxMariaUlfa646706
 
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Lelys x'Trezz
 
likuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitaslikuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitasSidik Abdullah
 
analisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanalisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanurkhair
 
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuanganRasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuanganLelys x'Trezz
 
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxRASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxSahlimaHutagalung
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 
Overview of financial statement analysis
Overview of financial statement analysisOverview of financial statement analysis
Overview of financial statement analysisiyaa
 
ANALISA DU PONT.ppt
ANALISA DU PONT.pptANALISA DU PONT.ppt
ANALISA DU PONT.pptNila35061
 

Similaire à LAPORAN DEPRESIASI (20)

12. laporan keuangan
12. laporan keuangan12. laporan keuangan
12. laporan keuangan
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
Analisa terhadap LAPORAN KEUANGAN Perusahaan _Training "FINANCE For NONFINANCE".
 
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaanBab 11 laporan_keuangan_perusahaan
Bab 11 laporan_keuangan_perusahaan
 
2 analisis laporan keuangan
2 analisis laporan keuangan2 analisis laporan keuangan
2 analisis laporan keuangan
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas dalam Analisa informasi keuangan
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
Alk
AlkAlk
Alk
 
likuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitaslikuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitas
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
analisis rasio.pptx
analisis rasio.pptxanalisis rasio.pptx
analisis rasio.pptx
 
3654229.ppt
3654229.ppt3654229.ppt
3654229.ppt
 
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuanganRasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuangan
Rasio Aktivitas dan Rasio Solvabilitas dalam Analisa informasi keuangan
 
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptxRASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
RASIO AKTIVITAS & SOLVABILITAS KEL 6_120158.pptx
 
Analisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuanganAnalisis rasio laporan keuangan
Analisis rasio laporan keuangan
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 
Overview of financial statement analysis
Overview of financial statement analysisOverview of financial statement analysis
Overview of financial statement analysis
 
ANALISA DU PONT.ppt
ANALISA DU PONT.pptANALISA DU PONT.ppt
ANALISA DU PONT.ppt
 

Plus de Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 

Plus de Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 

LAPORAN DEPRESIASI

  • 2. PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan keuangan utama terdiri dari, 1. Laporan R/L (income statement) 2. Laporan neraca (balance sheet)
  • 3. LAPORAN RUGI-LABA Laporan R/L merupakan laporan seluruh transaksi perusahaan yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Informasi utama dari laporan R/L adalah profitabilitas perusahaan
  • 4. INCOME STATEMENT Sales : xxx.xxx HPP : xxx.xxx Laba kotor : xxx.xxx Biaya Operasional : xxx.xxx Laba Operasi : xxx.xxx Depresiasi : xxx.xxx EBIT : xxx.xxx Interest : xxx.xxx EBT : xxx.xxx Tax : xxx.xxx EAT : xxx.xxx
  • 5. EXAMPLE LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARI Sales : 384.000.000 HPP : 288.000.000 Laba kotor : 96.000.000 Biaya Operasional : 35.200.000 Laba Operasi : 60.800.000 Depresiasi : 0 EBIT : 60.800.000 Interest : 15.800.000 EBT : 45.000.000 Tax (10 %) : 4.500.000 EAT : 40.500.000
  • 6. Pertanyaan ? Mengapa yang dicantumkan dalam laporan keuangan cicilan bunga (interest) kredit dan tidak termasuk cicilan pokok kredit ? Karena, Pokok kredit digunakan untuk membeli mesin yang menghasilkan keuntungan sehingga cicilan kredit dibayar oleh kinerja mesin itu sendiri. Sehingga, cicilan pokok bukan biaya operasional. Sedangkan bunga merupakan biaya administrasi bagi hasil yang harus dikeluarkan sebagai akibat kredit yang dipinjam.
  • 7. ALUR PINJAMAN PINJAMAN POKOK= BUNGA+ BARANG DEPRESIASI CICILAN BUNGA HASIL USAHA TERCATAT DLM LAPORAN
  • 8. MARGIN Margin dapat pula disebut laba kotor, dimana margin menunjukkan persentase laba kotor yang diterima. Ex. Margin 2 % Artinya, laba kotor yang diterima adalah sebesar 2 % dari harga jual.
  • 10. ANALISA LAPORAN KEUANGAN Cheklist, NO KRETERIA STANDAR KONDISI 1 Produktivitas 80 unit 81 unit (Bagus) 2 Efisiensi 85 % 62 % (Kurang) 3 Profitabilitas 100 juta 98 juta (sedang) -Bahan baku mahal -Gaji tidak sesuai -Overhead tinggi Apanya yang salah ?? Harga Pokok ProduksiPeralatan/mesin - Mesin tua - Manual - Mesin tidak standar
  • 11. LAPORAN NERACA Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang mencatat posisi modal dan distribusi modal perusahaan. Informasi utama laporan neraca adalah komposisi sumber modal dan penggunaan modal.
  • 12. STRUKTUR FISIK BALANCE SHEET AKTIVA PASIVA (LIABILITIES) Aktiva Lancar -Kas -Investasi jk pendek -Piutang -Persediaan -Uang muka pajak -Beban dibayar dimuka Kewajiban Lancar -Hutang -Estimasi hutang pajak -Kewajiban jk panjang yg akan jatuh tempo Aktiva Tetap -Aset tetap -ada pengurangan pada akumulasi depresiasi Kewajiban Jk panjang -Kewajiban jk panjang Modal -Saham -Laba ditahan
  • 13. Langkah Menyusun Neraca  Bila terdapat modal 1 juta maka menjadi komponen Passiva. AKTIVA PASIVA (LIABILITIES) Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Tetap Kewajiban Jk panjang Modal 1,000,000 Untuk apa modal 1 juta ?
  • 14. Langkah Menyusun Neraca Modal 1 juta digunakan untuk membeli persediaan 250,000 dan alat produksi 400,000. Sisa 350,000 disimpan pada kas AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Kewajiban Lancar -Kas -Persediaan = bahan TOTAL AKTIVA LANCAR 350,000 250,000 600,000 TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 0 Aset Tetap Kewajiban jangka panjang -Mesin & peralatan TOTAL ASET TETAP 400,000 400,000 Kewajiban jangka panjang 0 Modal -TOTAL MODAL 1,000,000 TOTAL AKTIVA 1,000,000 TOTAL PASIVA 1,000,000
  • 15. Langkah Menyusun Neraca Perusahaan mendapat hutang dagang dalam bentuk bahan persediaan sebesar 500,000 dan pinjaman bank sebesar 1,000,000 untuk membeli mesin produksi AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Kewajiban Lancar -Kas -Persediaan = bahan TOTAL AKTIVA LANCAR 350,000 750,000 1,100,000 -Hutang usaha TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 500,000 500,000 Aset Tetap Kewajiban jangka panjang -Mesin & peralatan TOTAL ASET TETAP 1,400,000 1,400,000 Kewajiban jangka panjang 1,000,000 Modal -TOTAL MODAL 1,000,000 TOTAL AKTIVA 2,500,000 TOTAL PASIVA 2,500,000
  • 17. Pengertian Pola hubungan dari dua unsur secara matematis untuk mengetahui gambaran posisi suatu variabel dibandingkan ukuran standar tertentu.
  • 18. VARIABEL PEMBANDING 1. Rasio rata-rata industri sejenis 2. Rasio berdasarkan standar yang telah ditentukan sebelumnya 3. Rasio historis 4. Rasio berdasarkan perusahaan market leader atau kompetitor tertentu.
  • 19. Kelompok Analisis 1. Financial Ratio : rasio berdasarkan pada laporan neraca (balance sheet) a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) b. Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
  • 20. Contoh Neraca Keuangan (x1000) AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Kewajiban Lancar -Kas -Surat Berharga -Piutang -Persediaan = barang jadi = barang dlm proses = bahan -Beban dibayar dimuka TOTAL AKTIVA LANCAR 183,000 76,000 313.100 68,700 234,300 135,300 438,300 438,300 15,800 1,026,200 -Hutang usaha -Estimasi hutang pajak -Kewajiban jk panjang yg akan jatuh tempo TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 553,000 35,700 20,000 608,700 Aset Tetap Kewajiban jangka panjang -Tanah -Bangunan -Mesin & peralatan (-) akumulasi penyusutan TOTAL ASET TETAP 41,500 580,600 1,643,000 2,223,600 1,010,700 1,212,900 1,254,400 Kewajiban jangka panjang 204,400 Modal -Saham -Laba ditahan 528,000 939,500
  • 21. Kelompok Analisis 2. Financial Operation Ratio : rasio berdasarkan pada laporan R/L (income statement) a. Rasio Aktivitas (activity ratio) b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio) atau rasio rentabilitas c. Rasio Pasar (market ratio)
  • 22. CONTOH LAPORAN KEUANGAN Sales : 3.840.000.000 HPP : 2.880.000.000 Laba kotor : 960.000.000 Biaya Operasional : 352.000.000 Laba Operasi : 608.000.000 Depresiasi : 8.000.000 EBIT : 600.000.000 Interest : 150.000.000 EBT : 450.000.000 Tax (10 %) : 45.000.000 EAT : 405.000.000
  • 23. Rasio Likuiditas Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (kurang dari 1 tahun) Metode : 1. Current ratio 2. Acid test (Quick) ratio 3. Capital working turn over
  • 24. Current Ratio Perbandingan antara current assets (aktiva lancar) dengan current liabilities (hutang lancar) Rumus : CR = CA / CL Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur. Nilai CR yang baik > 1 Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat bila terdapat persediaan yang banyak dan tidak dapat dicairkan dalam waktu singkat
  • 25. Acid Test (Quick ) Ratio Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan) dengan hutang lancar. Beberapa ahli menyebutkan aktiva lancar hanya terdiri dari kas dan surat berharga. Rumus : Nilai ATR yang baik > 1 Namun bagaimana jika ATC besar sekali, baikkah?? CL InventoryCA ATR )( − =
  • 26. No Credit Internal Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh liquiditas yang tersedia untuk membiayai modal kerja. (Aktiva Lancar-Kewajiban lancar) Biaya operasi harian Biaya operasi harian = Sales-(EBT+depr) 365 Satuan NCI adalah hari NCI =
  • 28. Capital Working Turn Over Penilaian dapat mempertimbangkan : 1. Rasio aktiva lancar dengan total aktiva 2. Rasio hutang lancar dengan total hutang 3. Rasio total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata (modal awal dan akhir dibagi dua)
  • 29. Rasio Solvabilitas Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya Macam-macam rasio solvabilitas adalah: Rasio total hutang terhadap total aset Rasio hutang terhadap modal Times interest Earned
  • 30. Rasio Solvabilitas – Debt Ratio Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA) RHTA = Total Kewajiban/Total Aktiva Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur untuk investasi aset Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset
  • 31. Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio (DER) Debt-to-Equity Ratio : Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage DER dianggap tinggi jika diatas 100% DER yang tinggi menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi karena dominannya sumber dana dari unsur utang Debt-to-Equity Ratio = Total Liabilities Total Equity
  • 32. Rasio Solvabilitas -TIE Rasio Times Interest Earned TIE = EBIT / beban bunga EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sbl pajak. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif melihat hubunga laba dengan beban tetap.
  • 33. Rasio Aktivitas  Adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu  Ada 4 macam rasio aktivitas: - Rata-rata umur piutang - Rata-rata umur persediaan - Perputaran aktiva tetap - Perputaran total aktiva
  • 34. Rasio Aktivitas -Turn Over Receivable (Umur Piutang) Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama (hari) yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas) Rata umur piutang dapat diketahui setelah dilakukan perhitungan terhadap perputaran piutang (TOR) Perbandingan penjualan dengan rata-rata piutang. Rumus : TOR = Tot Sales/Average Receivable Average Receivable merupakan piutang awal tahun ditambah akhir tahun dibagi dua.
  • 35. Rasio Aktivitas – umur piutang Dari TOR dapat pula diketahui umur piutang (Account Receivable/RA) Rumus : AR = 360 / TOR Dimana,  Jk umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu 96,8 hari dari piutang menjadi kas.  TOR tinggi akan berakibat AR rendah  Nilai TOR idealnya tinggi dan AR rendah (<30 hr)  Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit  Bagaimana jika TOR > NCI dan TOR < NCI ??
  • 36. Rasio Aktivitas –Merchandise Turn Over (umur persediaan ) Membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Tujuannya untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjual produk maupun untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan (merubah persediaan menjadi penjualan). Untuk mendapatkan Account Inventory (Umur Persediaan) maka dihitung perputaran persediaan (MTO) Rumus : MTO = HPPenjualan/persediaan rata-rata Persediaan rata-rata Semakin besar nilai MTO maka semakin baik. Penilaian dilakukan dengan industri sejenis maupun data historis. 2 __ AkhirPersediaanAwalPersediaan + =
  • 37. Rasio Aktivitas – umur persediaan Umur persediaan (Account Inventrory) dapat dihitung dengan rumus : AI = 360 hari/MTO Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu 91,25 hari dari persediaan menjadi penjualan. Semakin kecil nilai umur persediaan (AI) maka semakin baik, namun jika terlalu kecil dibanding leadtime maka akan menimbulkan bad stock
  • 38. Rasio Aktivitas – Perputaran Aktiva Tetap aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yg dimiliki perusahaan Perputaran aktv tetap = Sales/aktv tetap rata-rata Aktv tetap rata-rata = (AT awal + AT akhir)/2 Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dlm setahun berarti aktiva tetap menghasilkan penjualan 5 x.
  • 39. Rasio Aktivitas – Perputaran Total Aktiva Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yg dimiliki Perputaran total aktv = Sales/TA rata-rata Total Aktv rata-rata = (TA awal + TA akhir)/2 Perputaran total Aktiva 1,3 kali dlm setahun berarti aktiva menghasilkan penjualan 1,3 x.
  • 40. Rasio Profitabilitas  Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.  Ada 3 jenis rasio:  Net Profit Margin  Return on total Asset  Return on Equity
  • 41. Rasio Profitabilitas – Net PM  Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pd tingkat penjualan tertentu Net PM = laba bersih/penjualan  Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1 penjualan perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,049.  Atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan
  • 42. Rasio Profitabilitas – Net PM Net PM yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pd tingkat penjualan tertentu Net PM yg rendah cenderung menunjukkan ketidakefisienan perusahaan. Net PM suatu industri berbeda dgn industri yang lain. Profit margin sering juga dinyatakan dalam gross profit margin, operating profit margin ataupun pretax profit margin
  • 43. Rasio Profitabilitas - ROA  Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu  ROA juga sering disebut dengan ROI (return on investment) ROA = laba bersih / Total aset rata-rata  ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063.  ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset  Laba bersih yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus laba bersih + biaya bunga (1-tarif pajak)
  • 44. Rasio Profitabilitas - ROE  Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu ROE = laba bersih / Modal saham rata-rata  ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063.  ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
  • 45. Rasio Pasar Adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku Didasarkan pada sudut pandang investor Ada beberapa macam rasio pasar :  Price Earning Rasio  Dividend yield  Dividen pay out  Earnings yield  Price to book value
  • 46. Rasio Pasar - PER  Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga saham relatif terhadap earningnya PER = harga pasar per lembar / Earning perlembar  Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham beredar  PER 10,5 kali berarti harga pasar perlembar saham mencapai 10,5x dari EPS  PER yg tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan yg tinggi (kalau terlalu tinggi tdk baik karena mungkin harga saham tdk akan naik lagi dan kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil)  PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang rendah
  • 47. Rasio Pasar – Dividend Yield Dividend Yield adalah rasio untuk melihat bagian dari harga pasar saham yang akan diperoleh investor DY = Dividen per lbr / Harga pasar per lbr Dividen yield 0.0034% berarti sebanyak 0,0034% dari harga pasar saham akan menjadi bagian investor. Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya DY rendah & PER tinggi
  • 48. Rasio Pasar – DPR  Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out ratio) adalah rasio untuk melihat bagian EPS yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. DPR = Dividen per lbr / Earning per lbr  Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari EPS akan menjadi bagian investor.  Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi cenderung punya pembayaran dividen rendah
  • 49.
  • 50. ANALISA TREND Adalah metode sederhana untuk mencatat rasio dan biaya setiap periode waktu untuk evaluasi kinerja keuangan perusahaan Analisa trend menggunakan perbandingan perhitungan keuangan berapa tahun (umumnya 3 tahun) Penetapan tahun dasar : - tahun paling awal - tahun dengan kinerja paling baik - tahun dengan kinerja standar
  • 51. Pengeluaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 AVR Industri Jumlah % Jumlah % Jumlah % % Penjualan 7,000 100 7,250 100 7,500 100 100 HPP 5,000 71.4 5,220 72 5,400 72 75 Laba kotor 2,000 28.6 2,030 28 2,100 28 25 Upah 1,300 18.6 1,430 19.7 1,390 18.4 15 Angkutan 70 1.0 110 1.5 90 1.2 t.a Piutang Ragu-ragu 40 0.6 40 0.6 30 0.5 0.3 Utilitas 70 1.0 70 0.9 76 1 0.4 Penyusutan 40 0.6 40 0.6 40 0.5 1.0 Asuransi 70 1.0 70 0.9 75 1.0 0.6 Pajak 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7 Iklan 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7 Bunga 100 1.4 80 1.1 52 1.1 1.0 Lain-lain 42 0.6 45 0.6 55 0.7 4.0 1,842 26.3 2,005 27.7 1,925 25.7 23.0 Pendapatan usaha 158 2.3 25 0.3 1,750 2.3 1.8 Pendapatan lain-lain 5 0 7 0.1 9 0.1 0.6 Pendapatan sebelum pajak 163 2.3 32 0.4 184 2.5 2.4
  • 52. RASIO TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 AVG INDUSTRI Aktiva lancar 1,7 x 1,9 x 1,9 x 1,8 xKewajiban lancar Penjualan bersih 5,9 x 6,5 x 6,7 x 11,9 xModal kerja Total hutang 3,2 x 2,5 x 2,0 x 1,9 xModal pemegang saham Pendapatan usaha 2,3 % 3% 2,3 % t.aPenjualan bersih Pendapatan sebelum pajak 3,9 % 0,8 % 4,4 % 5,7 %Total aktiva Pendapatan sebelum pajak 16,3 % 3,2 % 18,4 % 31,5 %Modal pemegang saham Piutang dagang x 365 4 hari 38 hari 46 hari 33 hariPenjualan bersih HPP 2,4 x 3,7 x 4,0 x 7,2 xPersediaan rata-rata Penjualan bersih 5,6 x 8,0 x 10,0 x 29,2 xAktiva tetap