SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ITENAS


          PRESENTASI
SIG, PETA, PENGINDRAAN JARAK
             JALUH

             Kelompok 9
   Niseforus Evan         23-2012-065
   Syanti Septiani        23-2012-067
   Angga Sukma Putra      23-2012-069
   Abdul Azis N Rochman   23-2012-073
PETA

   Apa itu Peta???
•   Peta adalah bayangan yang diperkecil dari sebagian besar
    atau sebagian kecil permukaan bumi (Wongsotjitro, 2002)


   Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan
    atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di
    bawah per-mukaan bumi yang digambarkan pada suatu
    bidang datar dengan skala tertentu. ( PP 10 Tahun 2000)
JENIS PETA
        Peta umum                      Peta tematik                  Peta grafik,
 biasanya terdiri dari         yang terdiri dari satu atau   di mana keakuratan peta
banyak tema dan               beberapa tema dengan           rute perjalanan digunakan
memberikan gambaran           informasi yang lebih           untuk navigasi laut dan
umum. Peta umum               dalam/detail. Peta tematik     udara. Ini harus sering
biasanya praktis              juga dapat menunjukkan         diupdate sehingga kapten
keseluruhan suatu tempat      hampir semua jenis             atau pilot mengetahui
yang belum dikenal tanpa      informasi yang beragam dari    bahaya yang terjadi di
harus pergi ke sana.          satu tempat ke tempat lain.    sepanjang rute mereka.
Contoh peta umum              Contoh peta tematik adalah
adalah peta jalan suatu       peta penyebaran penduduk
negara yang juga              dengan masing-masing
menunjukkan kota              bagian diberi warna yang
besar, pegunungan, sung       berbeda untuk menunjukkan
ai, landmark dan lain-lain.   tingkat relativitas jumlah
                              penduduk
JUDUL PETA
Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta
menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi
yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.

                         NOMOR PETA

Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain
sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga
berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di
sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah
disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor
peta yang ada di sekeliling peta tersebut.
NOMOR LEMBAR, JUDUL DAN PETUNJUK LETAK PETA
1. Skala Angka
Contoh :
        1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.

        1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak
horizontal di medan sebenarnya.
                            2. Skala Garis




                             Skala 1: 50.000
                         Selang Kontur 25 meter
Legenda Peta
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta.
legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta
tersebut.

Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui
adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan
pemukiman, dan lainya.




                        Tahun Peta

Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan
peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di
sajikan akan semakin akurat.
ARAH PETA
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara
paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan
yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta.

Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara
Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis.
UG : Utara Grid / Utara Peta

US : Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara
Bumi.

UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara
magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan
dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah
Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi
KOORDINAT PETA
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan
dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling
berpotongan tegak lurus.


             Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai

1.   Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)

     Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur
     Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang
     (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan
     katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan
     derajat, menit, dan detik.
2.   Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

     Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam
     ukuran jarak terhadap suatu titik acuan.
      Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat
     Jakarta (6o LU, 98o BT).
     Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan
     garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur.
     Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14
     angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6
     angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8
     atau 14 angka.
KONTUR
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian
sama dari muka laut.



                                             BENTUK MEDAN




                                           KENAMPAKAN DI PETA
                                           DALAM BENTUK SIMBOL
                                           GARIS
PETA PENGGUNAAN LAHAN
               KAWASAN CEKUNGAN
                    BANDUNG




              DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN
              RUANG
              DEPARTEMEN PEKERJAAN UM
              UM
             KEBIJAKAN DAN STRATEGI
             PENGEMBANGAN KAWASAN
                CEKUNGAN BANDUNG

Di edit                             Jml :

Di periksa                          Tanggal

Di setujui                          19/01/05.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Pengertian SIG
 merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai
  sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang
  terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG juga merupakan sejenis
  perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan,
  penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi
  geografis berikut atribut-atributnya.
 Menurut Demers definisi SIG adalah sistem komputer yang digunakan
  untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa
  informasiinformasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.
  (Prahasta, 2002:55).
 Sedangkan menurut ESRI definisi SIG adalah kumpulan yang
  terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
  geografi dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan,
  memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua
  bentuk informasi yang bereferensi geografi. (Prahasta, 2002:55)
CIRI-CIRI SIG
   SIG memiliki sub sistem input data yang menampung dan dapat mengolah data
    spasial dari berbagai sumber. Sub sistem ini juga berisi proses transformasi data
    spasial yang berbeda jenisnya, misalnya dari peta kontur menjadi titik
    ketinggian.

   SIG mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data yang
    memungkinkan data spasial untuk dipanggil, diedit, dan diperbaharui.

   SIG memiliki subsistem manipulasi dan analisis data yang menyajikan peran
    data, pengelompokan dan pemisahan, estimasi parameter dan hambatan, serta
    fungsi permodelan.

   SIG mempunyai subsistem pelaporan yang menyajikan seluruh atau sebagian
    dari basis data dalam bentuk tabel, grafis dan peta.
SUBSISTEM SIG
   Data Input  Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
    dan data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam
    mengkonversi atau mentransformasi format data-data aslinya ke dalam format yang digunakan
    oleh SIG.

   Data Output  Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
    basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan
    lain-lain.

   Data Management  Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke
    dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, dan diedit.

   Data manipulasi dan analisis  Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat
    dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data
    untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
KOMPONEN SIG
   Perangkat keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras
mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang
dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam
jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas
memori (RAM) yang besar
 Perangkat lunak
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat
lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang
peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan
menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa
modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang
terdiri dari ratusan modul program yang masing-masing dapat
dieksekusi sendiri.
  Data dan informasi geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya
dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara
langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan
memasukkan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard.
 Manajemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan
dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
HardWare          SoftWare




            SIG




   Data
   Dan            Manajemen
Informasi
PENGINDRAAN JARAK JAUH
Pengertian
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran
atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah
alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut
atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau
fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, misalnya
dari Pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan
bumi, satelit cuaca , dan wahana luar angkasa yang memantau
planet dari orbit
SUMBER TENAGA

Sumber tenaga dalam proses inderaja :
 Sistem pasif adalah sistem yang
  menggunakan sinar matahari
 Sistem aktif adalah sistem yang
  menggunakan tenaga buatan seperti
  gelombang mikro
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain :
Waktu penyinaran
   Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar
   daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah
   warna obyek tersebut.

Bentuk permukaan bumi
   Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih
   banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan
   berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.

Keadaan cuaca
   Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam
   memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil
   inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat Atmosfer
   Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan
   helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat
   menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
   Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang
   dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber
   tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber
   tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A

More Related Content

What's hot

Fungsi dan tujuan pembuatan peta
Fungsi dan tujuan pembuatan petaFungsi dan tujuan pembuatan peta
Fungsi dan tujuan pembuatan peta
fakih123
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Anindya N. Rafitricia
 

What's hot (20)

Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi GeografiSistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Dasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanahDasar dasar ilmu ukur tanah
Dasar dasar ilmu ukur tanah
 
Peta topografi and
Peta topografi andPeta topografi and
Peta topografi and
 
Gis Bab1
Gis Bab1Gis Bab1
Gis Bab1
 
Presentasi sidang
Presentasi sidangPresentasi sidang
Presentasi sidang
 
Dasar2 gis
Dasar2 gisDasar2 gis
Dasar2 gis
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Fungsi dan tujuan pembuatan peta
Fungsi dan tujuan pembuatan petaFungsi dan tujuan pembuatan peta
Fungsi dan tujuan pembuatan peta
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisPengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
 
Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10Pelatihan arc gis 10
Pelatihan arc gis 10
 
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIPENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PENGERTIAN DAN PENJELASAN TENTANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
 
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR BTRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
TRACKING JALUR EVAKUASI TSUNAMI KOTA PADANG SEKTOR B
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
 
Review komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collectionReview komponen gis dan data collection
Review komponen gis dan data collection
 
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
[GEOGRAFI XII IIS 1] Sistem Informasi Geografis/SIG - MAN 2 KOTA SERANG
 
Review skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sigReview skripsi jurnal ilmiah sig
Review skripsi jurnal ilmiah sig
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 

Similar to Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A

Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Asri Renggo
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
Agus Candra
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
Zia Ul Maksum
 

Similar to Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A (20)

Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
 
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemDasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG01b Pengantar SIG
01b Pengantar SIG
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
 
Peta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database SpasialPeta, GIS, dan Database Spasial
Peta, GIS, dan Database Spasial
 
Peta SIG
Peta SIGPeta SIG
Peta SIG
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptxPERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
PERTEMUAN KE 1 - SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.pptx
 
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptxDEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
 
Pengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaanPengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaan
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
 
Sistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptxSistem Informasi Geografis.pptx
Sistem Informasi Geografis.pptx
 
Pengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdfPengantar SIG.pdf
Pengantar SIG.pdf
 
makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan makalah penyukuran dan pemetaan
makalah penyukuran dan pemetaan
 

More from Syanti Septiani Nugraha II (6)

Konflik tanah di PT.PN VIII dayeuhmanggung vs masyarakat Penggarap (tugas pe...
Konflik tanah di PT.PN VIII dayeuhmanggung  vs masyarakat Penggarap (tugas pe...Konflik tanah di PT.PN VIII dayeuhmanggung  vs masyarakat Penggarap (tugas pe...
Konflik tanah di PT.PN VIII dayeuhmanggung vs masyarakat Penggarap (tugas pe...
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
 
Presentasi praktikum pemrograman
Presentasi praktikum pemrogramanPresentasi praktikum pemrograman
Presentasi praktikum pemrograman
 
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
Presentasi iut 2 By Kel.6A GD 12
 
Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
Sipat datar luas By kelompok 6 GD 2012
 
Geografi fisik kelompok 9
Geografi fisik kelompok 9Geografi fisik kelompok 9
Geografi fisik kelompok 9
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A

  • 1. ITENAS PRESENTASI SIG, PETA, PENGINDRAAN JARAK JALUH Kelompok 9 Niseforus Evan 23-2012-065 Syanti Septiani 23-2012-067 Angga Sukma Putra 23-2012-069 Abdul Azis N Rochman 23-2012-073
  • 2. PETA  Apa itu Peta??? • Peta adalah bayangan yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi (Wongsotjitro, 2002)  Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah per-mukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. ( PP 10 Tahun 2000)
  • 3. JENIS PETA Peta umum Peta tematik Peta grafik, biasanya terdiri dari yang terdiri dari satu atau di mana keakuratan peta banyak tema dan beberapa tema dengan rute perjalanan digunakan memberikan gambaran informasi yang lebih untuk navigasi laut dan umum. Peta umum dalam/detail. Peta tematik udara. Ini harus sering biasanya praktis juga dapat menunjukkan diupdate sehingga kapten keseluruhan suatu tempat hampir semua jenis atau pilot mengetahui yang belum dikenal tanpa informasi yang beragam dari bahaya yang terjadi di harus pergi ke sana. satu tempat ke tempat lain. sepanjang rute mereka. Contoh peta umum Contoh peta tematik adalah adalah peta jalan suatu peta penyebaran penduduk negara yang juga dengan masing-masing menunjukkan kota bagian diberi warna yang besar, pegunungan, sung berbeda untuk menunjukkan ai, landmark dan lain-lain. tingkat relativitas jumlah penduduk
  • 4. JUDUL PETA Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula. NOMOR PETA Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.
  • 5. NOMOR LEMBAR, JUDUL DAN PETUNJUK LETAK PETA
  • 6. 1. Skala Angka Contoh : 1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. 1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak horizontal di medan sebenarnya. 2. Skala Garis Skala 1: 50.000 Selang Kontur 25 meter
  • 7. Legenda Peta Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut. Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan pemukiman, dan lainya. Tahun Peta Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di sajikan akan semakin akurat.
  • 8. ARAH PETA Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta. Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis. UG : Utara Grid / Utara Peta US : Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara Bumi. UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi
  • 9. KOORDINAT PETA Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai 1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
  • 10. 2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat Jakarta (6o LU, 98o BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur. Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.
  • 11. KONTUR Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari muka laut. BENTUK MEDAN KENAMPAKAN DI PETA DALAM BENTUK SIMBOL GARIS
  • 12.
  • 13. PETA PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UM UM KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG Di edit Jml : Di periksa Tanggal Di setujui 19/01/05.
  • 14. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Pengertian SIG  merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.  Menurut Demers definisi SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasiinformasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. (Prahasta, 2002:55).  Sedangkan menurut ESRI definisi SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. (Prahasta, 2002:55)
  • 15. CIRI-CIRI SIG  SIG memiliki sub sistem input data yang menampung dan dapat mengolah data spasial dari berbagai sumber. Sub sistem ini juga berisi proses transformasi data spasial yang berbeda jenisnya, misalnya dari peta kontur menjadi titik ketinggian.  SIG mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data yang memungkinkan data spasial untuk dipanggil, diedit, dan diperbaharui.  SIG memiliki subsistem manipulasi dan analisis data yang menyajikan peran data, pengelompokan dan pemisahan, estimasi parameter dan hambatan, serta fungsi permodelan.  SIG mempunyai subsistem pelaporan yang menyajikan seluruh atau sebagian dari basis data dalam bentuk tabel, grafis dan peta.
  • 16. SUBSISTEM SIG  Data Input  Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasi format data-data aslinya ke dalam format yang digunakan oleh SIG.  Data Output  Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.  Data Management  Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, dan diedit.  Data manipulasi dan analisis  Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
  • 17. KOMPONEN SIG  Perangkat keras Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar  Perangkat lunak Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri.
  • 18.  Data dan informasi geografi SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.  Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
  • 19. HardWare SoftWare SIG Data Dan Manajemen Informasi
  • 20. PENGINDRAAN JARAK JAUH Pengertian Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, misalnya dari Pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca , dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit
  • 21. SUMBER TENAGA Sumber tenaga dalam proses inderaja :  Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari  Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
  • 22. Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Waktu penyinaran Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut. Bentuk permukaan bumi Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas. Keadaan cuaca Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat Atmosfer Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.