Taruna adalah seorang ilmuwan dan dokter asal Indonesia yang berprestasi internasional. Ia lahir dari keluarga sederhana di Sulawesi Selatan. Sejak kecil ia memiliki minat yang kuat terhadap matematika, biologi, dan fisika. Taruna aktif dalam berbagai organisasi ilmiah dan memegang posisi penting di organisasi-organisasi tersebut. Ia berhasil menemukan teknik baru untuk mengobati epilepsi dan memegang paten atas teknik
1. TARUNA IKRAR | Kabar Senayan Page 1 of 6
TARUNA IKRAR
24 November 2012 Tokoh Kita
Taruna terlahir dari keluarga sederhana, dari pasangan ayahanda Abubakar(alm) dan ibunda Hasnah Lawani di Panakukkang, Desa Sinrijala,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Masa kecilnya sederhana di tempat yang asri dan alami, beliau sempat mengalami pergi ke sawah atau ke
laut menangkap ikan, mengantar Taruna kecil meraih cita-citanya sejak kecil: menjadi dokter.
Si Raja Bolos Tapi Jagoan Matematika
Sewaktu di kelas 3 SD Karuwisi Panakukang, Taruna kecil dikenal teman-temannya sebagai si Raja Bolos; ia pernah membolos selama lebih
dari satu bulan. Ayahnya marah besar. Namun dengan santai Taruna menjawab bosan dengan metode pengajaran gurunya. Alhasil, sang Guru
langsung mengubah metode mengajarnya. Taruna yang mengidolakan Nabi Muhammad SAW, B.J. Habibie, Ibnu Sina, dan Imam Al- Ghazali
ini di satu sisi dikenal sebagai si Raja Bolos, namun di sisi lain populer sebagai jagoan matematika. Bahkan saat gurunya belum selesai menulis
soal, beliau sudah tahu jawabannya, dan selalu benar. Berkat kepandaiannya itulah ia menjadi ”anak emas” guru matematikanya. Rasa suka pada
matematika berlanjut hingga SMP dan SMA; tidak hanya itu, Taruna juga menggemari Biologi dan Fisika; nilainya selalu maksimal untuk tiga
mata pelajaran ini. Inilah pondasi kuat yang kelak mengantarkannya menjadi dokter.
Kawah Candradimuka
Masa sebagai CoAss (masa sebelum dokter) di Universitas Hasanuddin Makassar dijalani ibarat kawah Candradimuka. Bagian kebidanan harus
dijalaninya selama enam bulan, padahal seharusnya tiga bulan. Saat itu beliau menjabat Ketua Umum HMI Cabang Ujung Pandang (Makassar);
terjadi demonstrasi besar mahasiswa Makassar untuk menurunkan tariff angkutan umum. Tiga mahasiwa UMI tewas. Taruna merasa
bertanggung jawab sehingga ia meninggalkan jaga di RS. Namun, kejadian ini justru memberinya hikmah; karena cukup banyak menangani
jumlah kelahiran bayi di RS, akhirnya Taruna lulus dengan nilai A.
Peluang Takkan Berulang
Kehidupan menawarkan banyak peluang, berbagai peluang akan membuka banyak kesempatan,dan kesempatan takkan berulang. Hal inilah yang
diterapkan oleh Taruna. Beberapa kali dia mendapatkan beasiswa bergengsi, seperti: First-class Award for Outstanding Students, Universitas
http://www.kabarsenayan.com/taruna-ikrar/ 1/6/2013
2. TARUNA IKRAR | Kabar Senayan Page 2 of 6
Hasanuddin, Ujungpandang, 1995. Insan Cita Foundation Scholarship for Medical Co-assistant Student, Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin, Makassar (1995-1997), Latimojong Foundation Scholarship for Master Program Students of Pharmacology, University of
Indonesia, Jakarta (1998-2002), Mombukagakusho Award from Ministry of Education, Sciences, and Technology of Japan for PhD student at
Niigata University of Japan (2003-2007), Research Scholar, National Institute of Health, with host University of California, Irvine, USA, 2008.
Aktif di Organisasi
Beliau juga aktif di berbagai organisasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, antara lain: sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Agung
(MPA) Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) periode 1993- 1995, ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) 1997-1999, wakil ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) periode 2000-2003, koordinator Ikatan Ilmuwan Indonesia
Internasional (I4) untuk benua Amerika yang diresmikan pada 2009, wakil ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) periode 2011-
2013. Berbagai organisasi profesi internasional yang digelutinya antara lain: Society for Neuroscience, International Heart Research
Association, Asia Pacifi c Arrhythmia Association, American Cardiology College, bahkan sebagai President the Center for Interregional Study.
Dari berorganisasi kita bisa banyak belajar banyak, misalnya bagaimana mengorganisasi orang lain, bagaimana menyelesaikan masalah,
membangun networking, dan sangat banyak manfaat lainnya. Keaktifannya di organisasi ini terinspirasidari buku Global Paradox karya John
Naisbitt.
Asyiknya Jadi Pengajar
Teaching is touching the future. Filosofi ini dipegang teguh oleh Taruna. Ia menjadi asisten dosen farmakologi, yang mengantarkannya untuk
memperdalam farmakologi hingga mendapat brevet sebagai pharmacologist. Sukses menjadi asisten dosen, karir pencinta hewan kelinci ini
melejit menjadi dosen farmakologi di Akademi Kebidanan, RS Usada dan di Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran UMJ Jakarta, dan
terakhir sebagai dosen dan staf akademik di University of California, Irvine, Amerika Serikat. Menjadi dosen memberikan sensasi dan kesan
tersendiri baginya. Umumnya mahasiwa selalu mencari jalan mudah untuk lulus, saat ujian mereka tampak stres. Dengan bijaksana Taruna
memberikan pencerahan bahwa ujian bersifat logika, bukan murni hafalan, dan semua materi sudah pernah diajarkan. Alhamdulillah, akhirnya
semua mahasiswa lulus dengan nilai rata-rata di atas 75. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri, karena berarti mereka telah memahami
materi yang diberikan.
Cinta Pada Pandangan Pertama
Dokter penyuka musik ini memiliki kisah cinta yang romantis; pertama kali bertemu istri di perpustakaan FKUI (Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia) Salemba. Saat itu, ia baru saja menyelesaikan proposal tesis untuk ujian akhir di bagian farmakologi, tidak sengaja
bertemu dengan seorang dokter muda wanita; hatinya tertambat pada pandangan pertama. Selanjutnya ia menyapa seperlunya. Dalam sapaan
singkat tersebut, ia sempat melihat name tag tergantung di jas dokternya (Elfi Wardaningsih). Bermodalkan nama tersebut, Taruna meminta
tolong pada kawan di FKUI untuk mencari tahu nomor kontaknya. Ternyata perkenalan mereka mendapat respon, berlanjut tunangan, dan
akhirnya, menikah.
“Panen Buah dan Makanan” dari Pasien
Dokter yang pernah menempuh studi postdoctoral scholar, Division of Neurosciences, Dept. Anatomy and Neurobiology, School ofMedicine,
University California, Irvine, USA ini memiliki pengalaman menarik saat bertugas sebagai dokter di RS Usada Insani, Tangerang. Saat jaga
malam, satu keluarga pasien datangke UGD karena diare akibat makan buburayam basi. Setelah pertolongan dengan bantuan paramedik,
alhamdulillah setelah lima jam, kondisi mereka membaik, dan boleh pulang. Satu minggu kemudian keluargatersebut syukuran dan membawa
banyak buah-buahan dan makanan ke rumah sakit,sebagai tanda terimakasih.
“Mutiara Hikmah”
Hikmah menarik saat bertugas sebagai Research Assistant di Cardiovascular and Vital ControlDepartment, Division of Cardiovascular and
Vital Control, Graduate School of Medical and Dental Sciences, Niigata University, Japan, 2007- 2008, di antaranya adalah supervisor di
Jepang sangat menghargai sesederhana apapun ide yang disampaikan. Budaya sempai (sebutan untuk senior) masih terjaga hingga kini, namun
senior sangat mendukung yuniornya yang berpotensi untuk berprestasi, demikian pula yunior sangat menghargai seniornya. Sedangkan di Eropa,
khususnya di Italia dan Amerika Serikat, budayanya sikap fair dan objektif. Tidak ada nepotisme, betul-betul liberal, tidak memandang asal-
usul, warna kulit,serta kewarganegaraan, tetapi kompetensi dan profesionalisme. Jika anda mampu, tunjukkan secara maksimal, selanjutnya
semua orang akan mengapresiasi kemampuan anda. Jadi keunggulan pribadi benar-benar diperlukan. Demikian pula sportivitas, jika kita tidak
mampu, sebaiknya jujur mengatakan tidak mampu. Sportivitas amat dihargai.
Penemu Teknik Terapi Epilepsi
Taruna bersama tim di University of California, Amerika Serikat berhasil menemukan teknik baru pengobatan epilepsi setelah riset selama
kurang lebih lima tahun. Terapi kejang epilepsy umumnya didasarkan pada pengamatan klinis, serta pengobatan mengarah untuk menghilangkan
gejala klinis. Padahal seharusnya pengobatan dikembangkan ke arah menyelesaikan penyebab (kausa). Kejang pada epilepsi adalah manifestasi
ketidakseimbangan aliran dan sirkuit listrik di otak; akibat ketidakseimbangan antara jenis sel-sel saraf inhibitory (sel-sel saraf pengontrol) dan
sel-sel saraf excitatory (sel-sel saraf yang menimbulkan loncatan arus listrik atau rangsangan). Jika sistem saraf excitatory dominan dan tidak
teratur, terjadi loncatan arus listrik tidakterkendali di otak, yang bermanifestasi berupa kejang, mulai dari ringan hingga yang sangat berbahaya.
Beliau menemukan teknik rekayasa untuk “meredakan” kejang, yaitu dengan cara memanipulasi atau mengontrol sinkronisasi fungsi kedua
sistem saraf tersebut dengan menggunakan teknik aktivasi genetik, yang secara spesifi k bekerja pada reseptor Alst [reseptor allatostatin
(AlstR)]. Teknik ini dapat mengaktivasi molekul atau menurunkan aktivitas sel-sel saraf yang menjadi pencetuskejang, sehingga diharapkan
efektif dalam metode pengobatan penyakit kejang epilepsi, yang lazim disebut terapi gen. Hasil riset ini diterbitkan di Frontiers of Neural
Circuits, January 2012 Volume 6 (2): 1-12 dengan judul: Cell-type specifi c regulation of cortical excitability through the allatostatin receptor
system. Risetnya ini mengantarkan ilmuwan penyuka warna hijau dan hitam menjadi sat udari sepuluh tokoh yang menghiasi rubric Liputan
Khusus: Tokoh Penemu bertajuk “Mereka yang Tak Mengutuk Gelap”, Tempo 19 Agustus 2012. Telah lebih empat puluh publikasi ilmiah
http://www.kabarsenayan.com/taruna-ikrar/ 1/6/2013
3. TARUNA IKRAR | Kabar Senayan Page 3 of 6
internasionalnya, antara lain: High Precision and Fast Functional Mapping of Circuitry through a Novel Combination of Voltage Sensitive Dye
Imaging and Laser Scanning Photostimulation (J. Neurophysiol 103; 2301-2312, 2010), Oligodendrocytes as regulators of neuronal networks
during early postnatal development (PLoS One 12 Mei 2011). Evaluations of channel function after alteration of amino acid residues at the pore
center of KCNQ1 channel (Biochem. Biophysiol.Res.Communications 378; 589- 594, 2009), A Double-point Mutation in the Selectivity Filter
Site of the KCNQ1 PotassiumChannel Results in a Severe Phenotype, LQT1, of Long QT Syndrome (J Cardiovasc.Neurophysiol. 19(5): 541-
549, 2008), Human cardiac ryanodine receptor mutations in ion channel disorders in Japan (Internat.J.Cardiol. 116:263-265, 2007) dan Impact of
percutaneous coronaryintervention on the levels of interleukin-6 and C-reactive protein in the coronary circulation of subjects with coronary
artery disease (Amer. JCardiology, 1 Oktober 2006).
Pemegang Paten Teknik Pemetaan Otak
Taruna juga memegang paten “High resolution and fast functional mapping of cortical circuitry through a novel combination of voltage
sensitive dye imaging and laser scanning photostimulation” dengan nomor paten: 2009-623-1. Taruna bersama tim berhasil mengembangkan
alat resolusi sangat tinggi dan cepat untuk mendeteksi fungsi sirkuit otak, yaitu dengan menggabungkan dua teknik terbaru (VSDI dan
fotostimulasi laser) yang merupakan suatu teknik pemetaan otak terintegrasi berdasarkan irisan. Resolusi yang canggih dan pemetaan fungsional
kortikal sirkuit otak dapat dengan cepat dilakukan dengan menggunakankombinasi Voltage Sensitive Dye dan laser scanning photostimulation.
Inovasi teknik ini menggunakan laser scanning photostimulation untuk memberikan stimulasi yang tepat dan kuat pada sirkuit saraf,
memungkinkan untuk melihat konektivitas dan fungsi berdasarkan lapisan-lapisan otak, serta dinamika kumpulan saraf-saraf atau neuronal di
otak. Teknik baru ini adalah metode ampuh untuk menganalisis rangkaian fungsional secara cepat, dan memungkinkan pemetaan otak dengan
tepat berdasarkan evaluasi organisasi dan fungsi kortikal otak.
Resep Sukses
Ilmuwan multitalenta yang hobi berenang, camping (berkemah), membaca buku, dan bermain bersama anak (Aqilla Safazia Ikrar dan Athallah
Razandhia Ikrar) ini dengan rendah hati mengakui bahwa apa yang telah diraihnya sekarang ini perlu disyukuri sebagai bagian dari anugerah
Allah SWT, dan merupakan buah dari perjuangan tak kenallelah serta usaha keras untuk meraih cita-cita.Semua orang berpotensi sama untuk
maju dan berkembang, yang dibutuhkan adalah cita-cita yang tinggi, disertai rencana yang tepat untuk menggapainya. Dalam hidup ini
dibutuhkan tiga hal yaitu : cita-cita hidup, tujuan hidup, dan pegangan hidup. Untuk menggapai semua itu, diperlukan pegangan hidup yang tak
lain adalah agama untuk mengantarkan hidup kita bahagia dunia dan akhirat. Impian-obsesi terbesar di dalam hidup dan kehidupan Taruna
adalah menjadi ilmuwan dan dokter yang mendapat pengakuan dunia berdasarkan karya dan prestasinya yang berimplikasi bagi kebahagiaan
umat manusia secara keseluruhan. Peneliti epilepsi ini amat memfavoritkan buku: Global Paradox (John Naisbitt), Ihya Ulumuddin (Imam Al
Ghazali), Human Identity at the Intersection of Science, Technology and Religion (Nancey, Christopher C. Knight), Life, The Universe & The
Quran (Dr Saddique) sebagai bacaan wajibnya di waktu luang.
Religius Sekaligus Jenius
Beliau kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 15 April 1969, lulus studi doktor (PhD) di bidang kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas
Niigata Jepang pada tahun 2007. Melalui riset, ilmuwan penyuka coto Makasar dan pisang epek ini berhasil menemukan bukti kemahabesaran
Allah. Otak manusia tersusun dari lebih 100 milyar sel-sel neuron, dan setiapsatu sel neuron, memiliki 10000 jaringan atau koneksi, sehingga
jika total 100 milyar dikali 10000 koneksi, diperkirakan koneksi diotak adalah ribuan trilyun konektivitas. Bisa dibayangkan betapa rumit dan
kompleksnya kerja otak tersebut. Konektivitas otak ini menjalankan semua fungsi di otak. Dengan mempelajari kompleksitas neuron atau system
saraf tadi, maka kita akan kembali atas kebesaran sang pencipta yaitu Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah mencipta tubuh manusia dalam sebaik
-baik bentuk. Kita harus bersyukur atas “mahakarya” Allah pada diri kita.
Pengalaman Berpuasa Ramadhan, Tarawih, dan Idul Fitri di USA
Masyarakat di Amerika sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (Human Rights: the Essential Reference). Seperti disebutkan dalam “the
American Declaration of Independence” hak warga negara yang dilindungi oleh undang-undang dan hukum adalah: Kebebasan memeluk agama
yang diyakini (freedom of religion), Hak berbicara dan mengeluarkan pendapat (freedom of speech), Kebebasan berkumpul (freedom of
assembly), Kebebasan yang bertanggung jawab (the right to keep and bear arms), Kebebasan dari kekerasan (freedom from cruel and unusual
punishment), serta Kesamaan derajat di depan hukum (the right to a fair trial by jury). Berdasarkan konstitusi di atas, walaupun pemeluk Islam
di Amerika hanya sekitar 8 juta jiwa, masyarakat muslim di Amerika dapat menjalankan perintah agama dengan bebas tanpa gangguan
sedikitpun, termasuk dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Masyarakat dari berbagai keyakinan lain tetap menghargai
masyarakat muslim yang sedang menjalankan Ibadah Puasa. Bahkan, salah satu apresiasi yang besar dari Presiden Amerika sekarang, beliau
sering mengadakan buka puasa bersama di White House, Istana Presiden Amerika Serikat. Momentum tersebut sebagai manifestasi pengakuan
negara Amerika Serikat terhadap Islam. Hidup di negeri asing, tentu suasana dan perasaan batin sangat berbeda dibandingkandengan di negeri
sendiri. Namun perbedaan kondisi dan suasana tersebut, member hikmah tersendiri bagi masyarakat muslim di Amerika Serikat. Hikmah yang
dapat dipetik antara lain:
1). Masyarakat muslim menjalankan Ibadah puasa secara ikhlas. Bukan karena sekedar ikutikutan atau takut dengan orang sekelilingnya. Semua
beraktivitas bekerja, berkantor, sekolah dan lain lain seperti hari biasa dan tidak ada dispensasi bagi masyarakat muslim yang berpuasa.
2). Tantangan yang lebih besar. Menjalani ibadah puasa Ramadan di Amerika Serikat merupakan tantangan tersendiri bagi seorang muslim,
karena masyarakat luas tidak berpuasa dan waktunya lebih panjang. Bulan Ramadan tahun ini bertepatan dengan musim panas (summer), yang
jarak Imsak sampai Maghrib sekitar 18 jam. Lamanya durasi puasa bukan satu-satunya tantangan berpuasa di Negeri Paman Sam. Umat muslim
yang menjalankan puasa juga harus menahan lapar, dahaga,serta nafsu di tengah masyarakat yang tidak berpuasa. “Kios-kios penjaja makanan
yang tetap buka di sepanjang jalan dan pusat keramaian menjadi pemandangan rutin yang menggiurkan. Meski demikian, didasari oleh niat dan
tekad yang kuat, umat Islam tetap bisa berpuasa dengan baik. Berpuasa di manapun kita berada, sudah sepatutnya saling menghormati dan
mampu bertoleransi dengan orang lain. Jika di Indonesia kita wajib menghormati mereka yang sedang berpuasa, di Amerika ini, sebaliknya kita
merasa wajib menghormati teman-teman yang tidak berpuasa.
http://www.kabarsenayan.com/taruna-ikrar/ 1/6/2013
4. TARUNA IKRAR | Kabar Senayan Page 4 of 6
3). Silaturrahim terjaga lebih kuat. Mayoritas komunitas muslim Indonesia di Amerika, secara rutin melaksanakan kegiatan keagamaan sebagai
sarana silaturrahim sesama muslim. Untuk Ramadhan kali ini diselenggarakan weekend event grand ifthar atau buka puasa, dan tarawih bersama
di setiap akhir pecan yang tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia tapi juga saudara seagama dari Malaysia, Mesir, Turki, Bangladesh, India,
Amerika. Masyarakat muslim Indonesia di Amerika, tergabung dalam suatu organisasi IMSA (Indonesia Moslem Society of America). Dalam
kegiatannya, IMSA berusaha membangun hubungan kerjasama dengan berbagai organisasi pengajian di berbagai kota di Amerika Utara.
IMSAdidirikan dengan harapan tidak sekedar hanya menambah jumlah organisasi di Amerika Utara, tetapi bisa menjadi sebuah organisasi yang
memfokuskan dirinya kepada kegiatan da’wah di kalangan masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya.
4). Berda’wah dengan perbuatan dan pengamalan nyata, bukan dengan kata-kata. Ballighu ‘anni walau ayah, sampaikanlah meskipun satu ayat.
Itulah wejangan Rasulullah SAW. Jika ditafsirkan, sabda beliau ini mengandung semacam pesan moril pada siapapun umat Islam untuk
senantiasa berdakwah; mengabarkan kebenaran. Da’wah adalah panggilan, seruan, dengan hikmah dan hasanah. Pada saat berpuasa, apalagi di
tengahtengah masyarakat yang bukan muslim dan tidak berpuasa menyebabkan kita menjadi pusat perhatian. Dengan menunjukkan ahklak dan
perbuatan yang baik, akan memberikan suatu contoh yang luar biasa dan indah. Kondisi ini secara tidak langsung merupakan da’wah,
memperlihatkan betapa indahnya masyarakatdalam toleransi, bekerja keras, kesetiakawanan sosial, yang dapat ditunjukkan dengan berbagai
keunikan dan keutamaan perilaku orang yang bertakwa. (Dito Anurogo)
http://www.kalbemed.com/Portals/6/25_198Profil-dr%20Taruna%20Ikrar-Ilmuwan%20Penemu%20Mekanisme%20Terapi%20Epilepsi.pdf
Tam bahkan Kom ent ..
ar .
Komentari menggunakan...
Pl n sosi Facebook
ugi al
•
•
•
http://www.kabarsenayan.com/taruna-ikrar/ 1/6/2013
5. TARUNA IKRAR | Kabar Senayan Page 5 of 6
•
Top 10 Free
Singles Sites
Top10Best at ngSi e…
D i t Ads by Google
Com pare Top 10 Free
Si es Si es. Try t
ngl t he Makassar Hotel
Best Si es Si es
ngl t
Free! Una
• Slide
•
•
•
http://www.kabarsenayan.com/taruna-ikrar/ 1/6/2013