SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


                                    BAB I
                              PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
         Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah
  perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode:
  tahun 4000 SM–1300 M tahun 1300-1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang.
  Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada
  periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana,
  maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis
  saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal
  dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali
  perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri–kredit
  kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi
  yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna
  akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat
  hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai ke
  pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk
  pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan
  menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran
  pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber
  informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat yang
  digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan terutama oleh
  pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai
  sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan
  tentang kegiatan ekonomi.Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak
  manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan
  segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan
  dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi,
  misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun
  proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain



                                                                                        1
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


  mengenai kebutuhan akan kas. Informasi akuntansi berhubungan dengan data
  akuntansi atas transaksi–transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa,
  dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh
  manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk
  yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan
  dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan
  usaha perusahaan,bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh
  perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan
  bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil
  dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau
  peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh
  manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi
  sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan
  kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan
  dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan
  keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami
  kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan
  semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan
  yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan.
  Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai
  informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran
  dan pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan
  tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan
  perusahaan secara baik.Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi
  akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan
  hidup (going concern) industri menengah.
B. RUMUSAN MASALAH
     1. Bagaimanakah Teori Akuntansi itu?
     2. Apa Pengertian Akuntansi?
     3. Bagaimanakah Sifat Dasar Akuntansi itu?




                                                                                          2
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


    4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Akuntansi: Kapitalisme, Kamera,
       Netral atau Bias itu?
    5. Bagaimanakah Siklus Akuntansi itu?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH INI
    1. Untuk mengetahui bagaimana Teori Akuntansi itu
    2. Untuk mengetahui pengertian dari Akuntansi itu sendiri
    3. Untuk mengetahui sifat dasar akuntansi
    4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Akuntansi Akuntansi: Kapitalisme,
       Kamera, Netral atau Bias
    5. Untuk mengetahui bagaimana siklus Akuntansi itu




                                                                              3
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


                                     BAB II
                                PEMBAHASAN


A. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
         Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi
  sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam
  akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara
  sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta
  Seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan
  menggunakan metode ilmiah tertentu.
         Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan
  pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi dsb. Ia juga dapat
  didefinisikan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk
  pengetahuan atau praktik akuntansi.
         Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif
  sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Istilah ini juga
  sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan
  alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang
  berlaku dalam suatu wilayah tertentu.
         Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk
  menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan
  atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik
  yang baru.
         Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan
  penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan
  konsisten.
         Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil
  perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat
  doktrin, atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang terpadu.
         Prinsip umum, doktrin, atau rerangka tersebut berfungsi untuk:
                Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan



                                                                                         4
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


                Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru
                Basis penurunan standar akuntansi
                Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan
                Pedoman pemecahan masalah potensial
Perspektif Teori Akuntansi
Bila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan merupakan penjelasan ilmiah.
Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini diartikan sebagai penalaran
logis. Manapun perlakuan yang dianut, teori ini akan berisi pernyataan-pernyataan
yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau
perlakuan akuntansi.
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi positif dan normatif.
Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti apa adanya sesuai dengan
fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan normatif berisi
pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau
relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial
tertentu.
Aspek Tataran Semiotika
Teori ini dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi:
         Semantic, berusaha menjawab apakah elemen-elemen statement keuangan
         benar-benar merepresentasikan apa yang memang dimaksudkan dan untuk
         meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak
         dislahartikan oleh pemakai.
         Sintaktik, berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang
         harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan dan bagaimana
         melaporkannya.
         Pragmatic, membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
         Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat
         merupakan masalah keefektifan komunikasi.
Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak.



                                                                                        5
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


         Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis
         yang melandasi teori yang diajukan.
         Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian teori dengan
         fakta atau apa yang nyatanya terja
B. PENGERTIAN AKUNTANSI
         Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan
  kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh
  kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
  berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan
  judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan
  berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua
  aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
  Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
  dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
         Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry
  sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu
  sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double
  entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca
  Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,
  Italia dengan judul     “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et
  Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap,
  1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti
  Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada
  1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini
  baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan
  demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
         Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
  pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
  banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
  Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
  orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan



                                                                                           6
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                              TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
       Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang
pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status
perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak
sebagaimana halnya perorangan. Keadaan-keadaan inilah yang menimbulkan
perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
       Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang
kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada waktu periode tertentu. Berikut
ini beberapa pengertian akuntansi. Komite istilah American Institute of Certified
Public Accountant (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
       Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan
       cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian
       yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan merupakan
ilmu pengetahuan murni (science). Hal ini disebabkan penerapan prosedur akuntansi
dalam menghasilkan laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya dan
dipengaruhi   berbagai   faktor   pertimbangan   tertentu.   American   Accounting
Association (AAA), mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
       Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi
       sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif
       dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi merupakan media/alat yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai yang berkepentingan
dengan masalah pengelolaan perusahaan. Accounting Principle Board (APB)
Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
       Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan
       informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenal suatu badan




                                                                                       7
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


       ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
       ekonomi sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
       Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya
sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya,
diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-
Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di
Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
       Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907,
yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol
pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya
Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi
didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang
mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
       Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di
bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%
dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.
Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-
tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,
yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan
dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952.
Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas




                                                                                      8
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                        JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


  Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962),
  dan universitas Gadjah Mada (1964).
         Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23
  Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan
  pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat
  sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing
  yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun
  1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis
  ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan
  mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim
  transparansi di Indonesia.
C. SIFAT DASAR AKUNTANSI
         Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the American
  Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
  Akutansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
  kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
  satuan uang, dan menginterprestasian hasil proses tersebut.
         Pada perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada
  konsep informasi: Akutansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan
  informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang
  diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam
  membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada.
         Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi
  dalam menguraikan perbedaan teori-teori. Pandangan-pandangan tersebut adalah
  akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi
  sebagai realitas ekonomi saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi
  sebagai komoditas, dan akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology.
     1) Akuntansi sebagai sebuah ideology
                 Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena ideologi sarana untuk
         mendukung dan melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik saat ini. Karl
         Marx menegaskan bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan hubungan-



                                                                                         9
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                           TEORI AKUNTANSI
                   JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


   hubungan sosial yang membentuk usaha produktif. Akuntansi juga dipandang
   sebagai mitos symbol, dan kegiatan ritual yang mengizinkan penciptaan suatu
   tatanan simbolis yang didalamnya agen-agen sosial dapat saling berinteraksi.
   Kedua persepsi tersebut juga mewujudkan dalam pandangan umum
   merupakan bahwa akuntansi juga instrument rasionalisasi ekonomi dan alat
   sistem kapitalisme.
             Persepsi bahwa akuntansi merupakan sebuah instrument rasionalisasi
   ekonomi ditunjukkan dengan sangat baik oleh Weber, yang mendefinisikan
   tindakan rasionalisasi ekonomi sebagai “perluasan penghitungan kuntitatif
   atau akuntansi yang secara teknis dapat dilakukan dan secara nyata dapat
   diaplikasikan.” Hal yang sama ditekankan pula oleh Heilbroner yang
   menyatakan bahwa:
             Praktik yang kapitalis mengubah satuan uang ke dalam satuan alat
   penghitung cost-profit yang rasional, dimana karya besarnya adalah
   pembukuan       berpasangan   yang    terutama    merupakan     produk    evolusi
   rasionalisasi ekonomi, perhitungan cost-profit, sebagai reaksi terhadap
   rasionalisasi tersebut, dengan merealiasikan dan mendefinisikan dan secara
   numeric, praktik ini sangat mendukung logika perusahaan.
2) Akutansi Sebagai Sebuah Bahasa
             Akutansi telah dipandang sebagai bahasa bisnis. Akuntansi merupakan
   suatu cara pengkomunikasian informasi tetnang bisnis. Apa yang membuat
   akuntansi menjadi sebuah bahasa? untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita
   lihat   kesejahteraan   potensial    antara   akuntansi   dan   bahasa.   Hawes
   mendefinisikan bahasa sebagai berikut:
             Simbol-simbol manusia bukan merupakan tanda-tanda yang disusun
   secara acak, yang mengarahkan pada konseptualisasi rujukan yang bersifat
   tertutup dan rahasia. Sebaliknya, symbol-simbol manusia disusun secara yang
   sistematis dan berpola dengan aturan-aturan khusus yang mengarahkan
   penggunaannya. Susunan symbol ini disebut bahasa, dan aturan yang
   mempengaruhi pola dan penggunaan symbol tersebut dinyatakan sebagai tata
   bahasa.



                                                                                       10
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                            TEORI AKUNTANSI
                 JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


          Jadi, pengakuan akutansi sebagai bahasa yang didasarkan pada
   identifikasi adanya dua komponen tersebut, sebagai dua tingkatan akuntansi.
   Penjelasannya sebagai berikut:
       Simbol-simbol atau karakteristik leksikal suatu bahasa adalah unit-unit
          yang mengandung arti atau kata-kata yang dapat diidentifikasi dalam
          setiap bahasa.
       Tata bahasa suatu bahasa mengacu pada susunan sintaksis yang
          terdapat dalam setiap bahasa. Dalam akuntansi, tata bahasa merujuk
          pada serangkaian prosedur umum yang digunakan dan diikuti dalam
          penyusunan seluruh data keuangan untuk keperluan bisnis. Jadi
          menetapkan hubungan antara tata bahasa dengan aturan akuntansi
          dalam pernyataan berikut ini:
                    Penyandang gelar CPA (pakar dalam bidang akuntansi)
                    mengesahkan ketetapan penerapan aturan akuntansi sama
                    seperti seorang pembicara suatu bahasa mengesahkan ketetapan
                    tata bahasa suatu kalimat. Aturan akuntansi memformalisasikan
                    struktur yang melekat pada suatu bahasa alamiah.
3) Akutansi Sebagai Catatan Peristiwa yang Lalu
          Umumnya akutansi dipandang sebuah cara penyajian sejarah
   perusahaan dan transaksi yang dilakukannya dengan pihak lain. Konsep
   pertanggung jawaban pada dasarnya merupakan ciri hubungan principal
   (pemilik) dengan agen (manajer). Pengukuran konsep pertanggung jawaban
   telah dikembangkan dari waktu ke waktu. Bimberg membedakannya dalam
   empat periode:
          Periode pure custodial
          Periode traditional custodial
          Periode aset-utilization
          Periode open-ended
   Dua periode pertama mengacu pada kepentingan agen untuk mengembalikan
   sumber-sumber daya secara lengkap kepada principal dengan menetapkan
   tugas-tugas minimal dalam melaksanakan fungsi pemeliharaan (custodial).



                                                                                    11
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                          TEORI AKUNTANSI
                  JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


   Periode ke tiga mengacu pada kepentingan agen untuk menetapkan inisiatif
   pemakaian aset secara mendalam agar sesuai dengan rencana yang telah
   disepakati.
           Terakhir, periode open-ended berbeda dengan periode aset-utilization
   dalam    hal   penetapan   pemanfaatan    aset   yang   lebih   fleksibel   dan
   memungkinkan agen untuk merencanakan aliran pemanfaatan aset. Bimberg
   menguraikan konsep terakhir tersebut dalam uraian sebagai berikut:
           Konsep ini tidak menyangkut petunjuk awal, namun juga memastikan
   kapan batas waktu sejumlah petunjuk harus diubah. Sama halnya dengan
   pengendalian strategis, fungsi pertanggung jawaban mensyaratkan adanya
   asumsi tingkat pertanggungjawaban yang signifikan, yang harus dimiliki oleh
   manajer. Tekanan kerja mungkin disebabkan oleh adanya kesenjangan struktur
   dan adanya ketidakpastian dengan jumlah yang signifikan. Petunjuk-petunjuk
   ini yang mungkin menyebabkan sistem pelaporan pada pemilik perusahaan
   akan menemui hambatan dalam komunikasi. Di satu sisi adanya kebutuhan
   pelaporan secara terperinci, disisi lain adanya resiko pelaporan yang terlalu
   banyak dan kompleks.
4) Akutansi Sebagai Realitas Ekonomi Saat ini
           Akutansi juga dipandang sebagai cara untuk menggambarkan realitas
   ekonomi saat ini. Argumen utama yang mendukung pandangan ini adalah
   bahwa baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada
   taksiran yang menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada cost
   histories.
           Tujuan utama dari pandangan akuntansi ini adalah penetapan
   pendapatan sesungguhnya (true income), suatu konsep yang menunjukkan
   perubahan kesejahteraan perusahaan dari suatu periode ke periode selanjutnya.
5) Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
   Akutansi selalu dipandang sebagai suatu sistem informasi. Pandangan ini
   mengasumsikan akutansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber
   informasi atau transmitter (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan
   sekumpulan penerima (pengguna eksternal). Dengan menggunakan istilah



                                                                                     12
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                          TEORI AKUNTANSI
                 JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


   dalam proses komunikasi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses
   menyendikan sejumlah observasi ke dalam bahasa sistem akuntansi,
   memanimpulasi sinyal sistem pelaporan, dan mengawasandikan (decoding)
   serta   mentransmisikan     hasilnya.”   Pandangan   tentang   akuntansi   ini
   memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual maupun secara
   empiris. Pertama, pandangan ini mengasumsikan bahwa sistem akuntansi
   merupakan satu-satunya sistem pengukuran formal dalam organisasi. Kedua,
   pandangan ini memunculkan kemungkinan disain sistem akuntansi yang
   optimal, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang
   bermanfaat (bagi pengguna). Perilaku pengirim (sender) merupakan hal yang
   penting baik dalam reaksi terhadap informasi yang disajikan maupun dalam
   pemanfaatan informasi yang dibuat. Kedua perilaku ini merupakan subjek
   penelitian empiris dalam bidang akuntansi keperilakuan.
6) Akuntansi sebagai Komoditi.
   Komoditi yang dimaksud adalah output akuntasi dalam bentuk informasi yang
   dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
7) Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban.
   Dengan akuntansi,sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri sehingga
   dapat   dijadikan   media    untuk   mempertanggungjawabkan      pengelolaan
   perusahaan atau lembaga.
8) Akuntansi sebagai Teknologi
   Bambang Sudibyo (1987) pernah mengajukan argumen tentang posisi
   akuntansi sebagai teknologi dan bukan sebagai science atau art. Sudibyo
   menyimpulkan sebagai berikut:
           Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan
           untuk menerangkan dan meramalkan perilaku variabel-variabel
           sosial/ekonomis tertentu melainkan untuk mengendalikan variabel-
           variabel itu guna memperbaiki status ekonomis karenanya status sosial
           dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari akuntansi sebagai
           perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin rekayasa
           informasi dan pengendalian (kontrol) keuangan.



                                                                                    13
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                 TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


Dalam APB statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari
akuntansi (keuangan) sebagai berikut:
   a) Accounting entity, entity tertentu harus dipisahkan dari badan atau entity yang
       lain.
   b) Going concern, dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa
       perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang akan
       datang.
   c) Measurement, akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi
       (Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang
       dimiliki perusahan.
   d) Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau
       suatu periode tertentu.
   e) Monetary Unit, transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran moneter.
   f) Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
       ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi Kas telah dilakukan ata tidak.
   g) Exchange Price, Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya
       didasarkan pada harga pertukaran.
   h) Approximation, dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-
       penaksiran, nilai, harga, umur, penyisihan, dan sebagainya.
   i) Judgment,     dalam    menyusun      laporan   keuangan    banyak    diperlukan
       pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian yang dimiliki akuntan.
   j) General Purpose, informasi yang dihasilkan ditujukan buat pemakai secara
       umum.
   k) Interrelated Statement, Neraca, Laba rugi, dan laporan Sumber dan
       Penggunaan Dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu
       sama lain.
   l) Substance Over Form, akuntansi leboh menekankan kenyataan ekonomis
       suatu kejadian daripada bukti legalnya.
   m) Materiality, Laporan Keuangan Hanya memuat informasi yang dianggap
       penting, dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat
       signifikansinya.



                                                                                        14
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


D. AKUNTANSI: KAPITALISME, KAMERA, NETRAL ATAU BIAS
         Untuk memudahkan pemahaman terhadap fungsi akuntansi itu, penulis
  mengibaratkannya sebagai kamera yang mengambil fotodari berbagai objek kejadian.
  Dalam konteks pengertian dari sudut lain, memang akuntansi itu bisa dianggap
  sebagai sesuatu yang bersifat netral karena ia hanya menangkap apa yang bisa
  ditangkap oleh lensa yang dimilikinya. Akuntansi mencoba menangkap transaksi yang
  terjadi dalam perusahaan dan mengangkat kejadian itu dalam bentuk “foto” yang bisa
  memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan (neraca), hasil usaha (laba
  rugi) dan laporan sumber dan pengeluaran arus kas (laporan arus kas). Informasi yang
  dikeluarkan oleh sistem akuntansi mestinya tidak bisa berubah dari objek yang difoto.
  Perubahan itu merupakan penyimpangan terhadap fungsinya selaku “kamera”. Pada
  saat yang sama akuntansi jangan dianggap mampu memberikan informasi atau fungsi
  diluar fungsinya sebagai tukang foto.
         Pada hakikatnya akuntansi itu adalah mengukur dan melaporkan informasi
  tentang harta atau kekayaan. Dalam ideologi kapitalisme harta merupakan bukti
  kemakmuran, ukuran keberhasilan hidup sehingga pemupukan harta merupakan
  sasaran dan tujuan hidup. Sehingga semua tenaga dan resorsi harus diarahkan untuk
  mencari, memupuk kekayaandengan berbagai cara yang dilakukan. Dalam ideologi
  kapitalisme pemrakarsa penciptaan dan pedistribusian harta diberikan kepada pemilik
  modal bukan kepada Negara atau kepada kaum pekerja (buruh). Dalam kenyataannya,
  kapitalis berhasil bukan saja menjadi prosedur harta, tetapi dia berusaha untuk terus-
  menerus menjadi penguasa dalam memupuk harta sehingga semua kemampuannya
  diusahakan untuk menjaga perannya ini. Hal inilah yang membuat kapitalis juga
  merambah ke bidang-bidang politik, social, dan keagamaan. Kapitalis membiayai
  kegiatan elite politik dengan imbalan semua kebijakan politik harus menguntungkan
  kapiitalis. Dibidang social juga demikian bahkan dalam bidang keagamaan kapitalis
  mencoba memengaruhi ulama dalam pemahaman konsep keagamaan untuk menjamin
  pemahaman agama tidak merusak penguasaannya pada kekayaan tadi.
E. SIKLUS AKUNTANSI
  Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai
  berikut:



                                                                                           15
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                      JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


    a) Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
    b) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku
        harian)
    c) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari
        jurnal ke akun Buku Besar.
    d) Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek
        keseimbangan Buku Besar.
    e) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca
        Saldo.
    f) Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat
        penutup.
    g) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan
        Modal dan Neraca.
Bukti Transaksi
        Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan
dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung
oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-
transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang
dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
        Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan
untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu
lebih lanjut.
        Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya
transaksi antara lain: kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.
     Kwitansi
        Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah
        menerima sejumlah uang tunai.
     Faktur Penjualan atau Pembelian
        Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si
        penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang
        dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.



                                                                                       16
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                      JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


    Bukti-bukti lain
       Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari
       Bank (nota debet atau nota kredit), serta bukti pengirirnan atau penerimaan
       barang
Pencatatan Dalam Buku Harian (Jurnal).
       Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal
adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.
       Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan
informasi berikut:
   a) Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan
       terjadinya transaksi
   b) Nama perkiraan.
   c) Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
   d) Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.
Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
      Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip
       deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.
      Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan
       mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
      Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau
       pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
      Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
      Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.
Pencatatan Buku Besar Dan Buku Tambahan.
    Buku Besar (Ledger)
                Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada
       pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka
       perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus
       pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan
       perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar
       besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.



                                                                                     17
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                         TEORI AKUNTANSI
                JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


         Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada
  banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi
  perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
         Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar
  menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang
  didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
         Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan
  jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet
  dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal
  dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar.
 Buku Tambahan (Sub Ledger)
         Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk
  mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan
  piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan)
  dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan
  penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo
  masing-masing kreditur.
         Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur
  dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari
  terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan).
  Perkiraan masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan
  disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan
  masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku
  besar kreditor (buku besar hutang).
         Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari
  perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu
  disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar
  piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
         Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling
  (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi.




                                                                                 18
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                              TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


Neraca Lajur
       Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung.
Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet,
kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan
karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu
neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan
pembukuan.
       Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban
perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang
mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini
disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal
penyesuaian.
       Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
       menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
       dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.
Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan
memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang
tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat
ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
       Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
            Biaya-biaya yang masih harus dibayar
            Pendapatan yang masih harus diterirna
            Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
            Pendapatan yang diterima lebih dahulu
            Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
            Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
            Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
            Persediaan Barang dagangan




                                                                                         19
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                     JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


Laporan Keuangan
       Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan
laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan
terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan
adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan,
rangka laporan tersebut.
JURNAL PENUTUP
       Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan,
beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan
modal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan
pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan
maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara
tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu
kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan
jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah
pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu
“tempat penyimpanan” sementara yang akan digunakan pada proses penutupan.
Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal.
Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
    Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
       Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini
       memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba
       rugi.
    Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet
       Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan
       jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
    Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit
       perkiraan modal.
    Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya.
       Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.




                                                                                        20
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                      JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


Neraca Saldo Setelah Penutupan.
       Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca
saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan
dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca
saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan
adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk
meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai
periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir
periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
       Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu
perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan
sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai
sisa perkiraan tersebut telah ditutup




                                                                                        21
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                                TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)


                                    BAB III
                                   PENUTUP


A. KESIMPULAN
         Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya
  adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi
  pengembangan praktik tersebut. Dilihat dari sifat dasarnya akuntansi memiliki 2 sifat
  dasar yaitu Prinsip-prinsip yang menyajikan suatu kerangka acuan umum untuk
  menilai praktik akuntansi dan Prinsip-prinsip untuk mengarahkan pengembangan
  praktik dan prosedur akuntansi yang baru. Bukan itu saja dimana sifat dasar akuntansi
  juga dapat dilihat dari berbagai pandangan, Pandangan-pandangan tersebut adalah
  akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi
  sebagai realitas ekonomi saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi
  sebagai komoditas, dan akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology.




                                                                                          22
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI
                               TEORI AKUNTANSI
                       JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)



                      DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. TEORI AKUNTANSI Edisi Revisi. Rajawali Pers.
Jakarta 2007


Sumber-sumber lain:
http://www.google.com//pengantarteoriakuntansidanprosesakuntansi




                                                                       23

Contenu connexe

Tendances

Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
rizkianggunani
 
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansiTeori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
Aisa Wa
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
Mubarok Syahrul
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Jiantari Marthen
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

Tendances (20)

Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
Kritikal perspektif thd akunansi bab 12
 
Pengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori AkuntansiPengertian Teori Akuntansi
Pengertian Teori Akuntansi
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
 
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansiTeori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
Teori di dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi KeperilakuanAkuntansi Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Kerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAPKerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAP
 
aset & kewajiban
aset & kewajibanaset & kewajiban
aset & kewajiban
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 

En vedette

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
SEJARAH PERKEMBANGAN  AKUNTANSISEJARAH PERKEMBANGAN  AKUNTANSI
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
doniefendi
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Jiantari Marthen
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Abdul Hamid
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
Ratna Agnezious
 
Kepadatan penduduk di indonesia.ayu
Kepadatan penduduk di indonesia.ayuKepadatan penduduk di indonesia.ayu
Kepadatan penduduk di indonesia.ayu
Ayu Yulianty
 
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
asrini0607
 
1. pengertian teori akuntansi
1. pengertian teori akuntansi1. pengertian teori akuntansi
1. pengertian teori akuntansi
Ismuadi Sniper
 

En vedette (20)

Makalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansiMakalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansi
 
makalah teori akuntansi
makalah teori akuntansimakalah teori akuntansi
makalah teori akuntansi
 
TEORI AKUNTANSI SUWARDJONO ( TUGAS AKHIR)
TEORI AKUNTANSI SUWARDJONO ( TUGAS AKHIR)TEORI AKUNTANSI SUWARDJONO ( TUGAS AKHIR)
TEORI AKUNTANSI SUWARDJONO ( TUGAS AKHIR)
 
teori akuntansi
teori akuntansiteori akuntansi
teori akuntansi
 
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
SEJARAH PERKEMBANGAN  AKUNTANSISEJARAH PERKEMBANGAN  AKUNTANSI
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Bab vi kerangka konseptual
Bab vi   kerangka konseptualBab vi   kerangka konseptual
Bab vi kerangka konseptual
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
Akuntansi ditata
Akuntansi ditataAkuntansi ditata
Akuntansi ditata
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Konseptual
KonseptualKonseptual
Konseptual
 
Kepadatan penduduk di indonesia.ayu
Kepadatan penduduk di indonesia.ayuKepadatan penduduk di indonesia.ayu
Kepadatan penduduk di indonesia.ayu
 
Teori akuntansi framework
Teori akuntansi frameworkTeori akuntansi framework
Teori akuntansi framework
 
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
5. penggunaan dan keterbatasan kerangka konseptual
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
1. pengertian teori akuntansi
1. pengertian teori akuntansi1. pengertian teori akuntansi
1. pengertian teori akuntansi
 
Periodesasi Teori Akuntansi
Periodesasi Teori AkuntansiPeriodesasi Teori Akuntansi
Periodesasi Teori Akuntansi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

Similaire à Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)

Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
ekosukabumi
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansi
vitalfrans
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
RiaMennita
 

Similaire à Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013) (20)

DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplitRingkasan materi teori_akuntansi_komplit
Ringkasan materi teori_akuntansi_komplit
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
Modul t.akuntansi
Modul t.akuntansiModul t.akuntansi
Modul t.akuntansi
 
Pengertian akuntansi
Pengertian akuntansiPengertian akuntansi
Pengertian akuntansi
 
Teori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.pptTeori Akuntansi.ppt
Teori Akuntansi.ppt
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedyaTugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
Tugas ta pendekatan untuk perumusan teori akuntansi (1) pranedya
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Slide ta01
Slide ta01Slide ta01
Slide ta01
 
Bab v memahami teori a kuntansi
Bab v   memahami teori a kuntansiBab v   memahami teori a kuntansi
Bab v memahami teori a kuntansi
 
Bab v memahami teori a kuntansi
Bab v   memahami teori a kuntansiBab v   memahami teori a kuntansi
Bab v memahami teori a kuntansi
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Slideta01
Slideta01Slideta01
Slideta01
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 

Plus de Jiantari Marthen

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Jiantari Marthen
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Jiantari Marthen
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Jiantari Marthen
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Jiantari Marthen
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Jiantari Marthen
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Jiantari Marthen
 

Plus de Jiantari Marthen (20)

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 

Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)

  • 1. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode: tahun 4000 SM–1300 M tahun 1300-1850 M, dan tahun 1850 M sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri–kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain 1
  • 2. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) mengenai kebutuhan akan kas. Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi–transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup (going concern) industri menengah. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah Teori Akuntansi itu? 2. Apa Pengertian Akuntansi? 3. Bagaimanakah Sifat Dasar Akuntansi itu? 2
  • 3. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) 4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Akuntansi: Kapitalisme, Kamera, Netral atau Bias itu? 5. Bagaimanakah Siklus Akuntansi itu? C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH INI 1. Untuk mengetahui bagaimana Teori Akuntansi itu 2. Untuk mengetahui pengertian dari Akuntansi itu sendiri 3. Untuk mengetahui sifat dasar akuntansi 4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Akuntansi Akuntansi: Kapitalisme, Kamera, Netral atau Bias 5. Untuk mengetahui bagaimana siklus Akuntansi itu 3
  • 4. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB II PEMBAHASAN A. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI Teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta Seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi dsb. Ia juga dapat didefinisikan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan atau praktik akuntansi. Teori akuntansi akan merupakan seperangkat hipotesis yang bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Istilah ini juga sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberikan landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran logis, gagasan-gagasan mendasar, atau gagasan-gagasan yang berkaitan dan konsisten. Proses penalaran logis tersebut dapat disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat prinsip umum, seperangkat doktrin, atau suatu struktur/rerangka konsep-konsep yang terpadu. Prinsip umum, doktrin, atau rerangka tersebut berfungsi untuk: Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan 4
  • 5. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru Basis penurunan standar akuntansi Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan Pedoman pemecahan masalah potensial Perspektif Teori Akuntansi Bila akuntansi diberlakukan sebagai sains, teori akan merupakan penjelasan ilmiah. Bila akuntansi diberlakukan sebagai teknologi, teori ini diartikan sebagai penalaran logis. Manapun perlakuan yang dianut, teori ini akan berisi pernyataan-pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi. Aspek Sasaran Teori Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi positif dan normatif. Penjelasan positif berisi pernyataan tentang sesuatu seperti apa adanya sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan empiris. Penjelasan normatif berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tak relevan dalam kaitannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu. Aspek Tataran Semiotika Teori ini dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi: Semantic, berusaha menjawab apakah elemen-elemen statement keuangan benar-benar merepresentasikan apa yang memang dimaksudkan dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak dislahartikan oleh pemakai. Sintaktik, berusaha untuk memberi penjelasan dan penalaran tentang apa yang harus dilaporkan, siapa melaporkan, kapan dilaporkan dan bagaimana melaporkannya. Pragmatic, membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi. Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau tidak. 5
  • 6. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang melandasi teori yang diajukan. Teori akuntansi positif dinilai validitasnya atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terja B. PENGERTIAN AKUNTANSI Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping. Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.” Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan 6
  • 7. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).” Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaan-keadaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban. Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada waktu periode tertentu. Berikut ini beberapa pengertian akuntansi. Komite istilah American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan merupakan ilmu pengetahuan murni (science). Hal ini disebabkan penerapan prosedur akuntansi dalam menghasilkan laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya dan dipengaruhi berbagai faktor pertimbangan tertentu. American Accounting Association (AAA), mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi merupakan media/alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai yang berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan. Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenal suatu badan 7
  • 8. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif. Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon). Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918. Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga- tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas 8
  • 9. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964). Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia. C. SIFAT DASAR AKUNTANSI Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akutansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan menginterprestasian hasil proses tersebut. Pada perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi: Akutansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada. Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam menguraikan perbedaan teori-teori. Pandangan-pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology. 1) Akuntansi sebagai sebuah ideology Akuntansi telah dipandang sebagai fenomena ideologi sarana untuk mendukung dan melegitimasi tatanan sosial, ekonomi dan politik saat ini. Karl Marx menegaskan bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan hubungan- 9
  • 10. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) hubungan sosial yang membentuk usaha produktif. Akuntansi juga dipandang sebagai mitos symbol, dan kegiatan ritual yang mengizinkan penciptaan suatu tatanan simbolis yang didalamnya agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi tersebut juga mewujudkan dalam pandangan umum merupakan bahwa akuntansi juga instrument rasionalisasi ekonomi dan alat sistem kapitalisme. Persepsi bahwa akuntansi merupakan sebuah instrument rasionalisasi ekonomi ditunjukkan dengan sangat baik oleh Weber, yang mendefinisikan tindakan rasionalisasi ekonomi sebagai “perluasan penghitungan kuntitatif atau akuntansi yang secara teknis dapat dilakukan dan secara nyata dapat diaplikasikan.” Hal yang sama ditekankan pula oleh Heilbroner yang menyatakan bahwa: Praktik yang kapitalis mengubah satuan uang ke dalam satuan alat penghitung cost-profit yang rasional, dimana karya besarnya adalah pembukuan berpasangan yang terutama merupakan produk evolusi rasionalisasi ekonomi, perhitungan cost-profit, sebagai reaksi terhadap rasionalisasi tersebut, dengan merealiasikan dan mendefinisikan dan secara numeric, praktik ini sangat mendukung logika perusahaan. 2) Akutansi Sebagai Sebuah Bahasa Akutansi telah dipandang sebagai bahasa bisnis. Akuntansi merupakan suatu cara pengkomunikasian informasi tetnang bisnis. Apa yang membuat akuntansi menjadi sebuah bahasa? untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat kesejahteraan potensial antara akuntansi dan bahasa. Hawes mendefinisikan bahasa sebagai berikut: Simbol-simbol manusia bukan merupakan tanda-tanda yang disusun secara acak, yang mengarahkan pada konseptualisasi rujukan yang bersifat tertutup dan rahasia. Sebaliknya, symbol-simbol manusia disusun secara yang sistematis dan berpola dengan aturan-aturan khusus yang mengarahkan penggunaannya. Susunan symbol ini disebut bahasa, dan aturan yang mempengaruhi pola dan penggunaan symbol tersebut dinyatakan sebagai tata bahasa. 10
  • 11. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Jadi, pengakuan akutansi sebagai bahasa yang didasarkan pada identifikasi adanya dua komponen tersebut, sebagai dua tingkatan akuntansi. Penjelasannya sebagai berikut:  Simbol-simbol atau karakteristik leksikal suatu bahasa adalah unit-unit yang mengandung arti atau kata-kata yang dapat diidentifikasi dalam setiap bahasa.  Tata bahasa suatu bahasa mengacu pada susunan sintaksis yang terdapat dalam setiap bahasa. Dalam akuntansi, tata bahasa merujuk pada serangkaian prosedur umum yang digunakan dan diikuti dalam penyusunan seluruh data keuangan untuk keperluan bisnis. Jadi menetapkan hubungan antara tata bahasa dengan aturan akuntansi dalam pernyataan berikut ini: Penyandang gelar CPA (pakar dalam bidang akuntansi) mengesahkan ketetapan penerapan aturan akuntansi sama seperti seorang pembicara suatu bahasa mengesahkan ketetapan tata bahasa suatu kalimat. Aturan akuntansi memformalisasikan struktur yang melekat pada suatu bahasa alamiah. 3) Akutansi Sebagai Catatan Peristiwa yang Lalu Umumnya akutansi dipandang sebuah cara penyajian sejarah perusahaan dan transaksi yang dilakukannya dengan pihak lain. Konsep pertanggung jawaban pada dasarnya merupakan ciri hubungan principal (pemilik) dengan agen (manajer). Pengukuran konsep pertanggung jawaban telah dikembangkan dari waktu ke waktu. Bimberg membedakannya dalam empat periode: Periode pure custodial Periode traditional custodial Periode aset-utilization Periode open-ended Dua periode pertama mengacu pada kepentingan agen untuk mengembalikan sumber-sumber daya secara lengkap kepada principal dengan menetapkan tugas-tugas minimal dalam melaksanakan fungsi pemeliharaan (custodial). 11
  • 12. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Periode ke tiga mengacu pada kepentingan agen untuk menetapkan inisiatif pemakaian aset secara mendalam agar sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Terakhir, periode open-ended berbeda dengan periode aset-utilization dalam hal penetapan pemanfaatan aset yang lebih fleksibel dan memungkinkan agen untuk merencanakan aliran pemanfaatan aset. Bimberg menguraikan konsep terakhir tersebut dalam uraian sebagai berikut: Konsep ini tidak menyangkut petunjuk awal, namun juga memastikan kapan batas waktu sejumlah petunjuk harus diubah. Sama halnya dengan pengendalian strategis, fungsi pertanggung jawaban mensyaratkan adanya asumsi tingkat pertanggungjawaban yang signifikan, yang harus dimiliki oleh manajer. Tekanan kerja mungkin disebabkan oleh adanya kesenjangan struktur dan adanya ketidakpastian dengan jumlah yang signifikan. Petunjuk-petunjuk ini yang mungkin menyebabkan sistem pelaporan pada pemilik perusahaan akan menemui hambatan dalam komunikasi. Di satu sisi adanya kebutuhan pelaporan secara terperinci, disisi lain adanya resiko pelaporan yang terlalu banyak dan kompleks. 4) Akutansi Sebagai Realitas Ekonomi Saat ini Akutansi juga dipandang sebagai cara untuk menggambarkan realitas ekonomi saat ini. Argumen utama yang mendukung pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada taksiran yang menggambarkan realitas ekonomi saat ini daripada cost histories. Tujuan utama dari pandangan akuntansi ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya (true income), suatu konsep yang menunjukkan perubahan kesejahteraan perusahaan dari suatu periode ke periode selanjutnya. 5) Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi Akutansi selalu dipandang sebagai suatu sistem informasi. Pandangan ini mengasumsikan akutansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal). Dengan menggunakan istilah 12
  • 13. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) dalam proses komunikasi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses menyendikan sejumlah observasi ke dalam bahasa sistem akuntansi, memanimpulasi sinyal sistem pelaporan, dan mengawasandikan (decoding) serta mentransmisikan hasilnya.” Pandangan tentang akuntansi ini memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual maupun secara empiris. Pertama, pandangan ini mengasumsikan bahwa sistem akuntansi merupakan satu-satunya sistem pengukuran formal dalam organisasi. Kedua, pandangan ini memunculkan kemungkinan disain sistem akuntansi yang optimal, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat (bagi pengguna). Perilaku pengirim (sender) merupakan hal yang penting baik dalam reaksi terhadap informasi yang disajikan maupun dalam pemanfaatan informasi yang dibuat. Kedua perilaku ini merupakan subjek penelitian empiris dalam bidang akuntansi keperilakuan. 6) Akuntansi sebagai Komoditi. Komoditi yang dimaksud adalah output akuntasi dalam bentuk informasi yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 7) Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban. Dengan akuntansi,sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri sehingga dapat dijadikan media untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan atau lembaga. 8) Akuntansi sebagai Teknologi Bambang Sudibyo (1987) pernah mengajukan argumen tentang posisi akuntansi sebagai teknologi dan bukan sebagai science atau art. Sudibyo menyimpulkan sebagai berikut: Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan untuk menerangkan dan meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis tertentu melainkan untuk mengendalikan variabel- variabel itu guna memperbaiki status ekonomis karenanya status sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin rekayasa informasi dan pengendalian (kontrol) keuangan. 13
  • 14. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Dalam APB statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi (keuangan) sebagai berikut: a) Accounting entity, entity tertentu harus dipisahkan dari badan atau entity yang lain. b) Going concern, dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa yang akan datang. c) Measurement, akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi (Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang dimiliki perusahan. d) Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau suatu periode tertentu. e) Monetary Unit, transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran moneter. f) Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi Kas telah dilakukan ata tidak. g) Exchange Price, Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran. h) Approximation, dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran- penaksiran, nilai, harga, umur, penyisihan, dan sebagainya. i) Judgment, dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian yang dimiliki akuntan. j) General Purpose, informasi yang dihasilkan ditujukan buat pemakai secara umum. k) Interrelated Statement, Neraca, Laba rugi, dan laporan Sumber dan Penggunaan Dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. l) Substance Over Form, akuntansi leboh menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya. m) Materiality, Laporan Keuangan Hanya memuat informasi yang dianggap penting, dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansinya. 14
  • 15. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) D. AKUNTANSI: KAPITALISME, KAMERA, NETRAL ATAU BIAS Untuk memudahkan pemahaman terhadap fungsi akuntansi itu, penulis mengibaratkannya sebagai kamera yang mengambil fotodari berbagai objek kejadian. Dalam konteks pengertian dari sudut lain, memang akuntansi itu bisa dianggap sebagai sesuatu yang bersifat netral karena ia hanya menangkap apa yang bisa ditangkap oleh lensa yang dimilikinya. Akuntansi mencoba menangkap transaksi yang terjadi dalam perusahaan dan mengangkat kejadian itu dalam bentuk “foto” yang bisa memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan (neraca), hasil usaha (laba rugi) dan laporan sumber dan pengeluaran arus kas (laporan arus kas). Informasi yang dikeluarkan oleh sistem akuntansi mestinya tidak bisa berubah dari objek yang difoto. Perubahan itu merupakan penyimpangan terhadap fungsinya selaku “kamera”. Pada saat yang sama akuntansi jangan dianggap mampu memberikan informasi atau fungsi diluar fungsinya sebagai tukang foto. Pada hakikatnya akuntansi itu adalah mengukur dan melaporkan informasi tentang harta atau kekayaan. Dalam ideologi kapitalisme harta merupakan bukti kemakmuran, ukuran keberhasilan hidup sehingga pemupukan harta merupakan sasaran dan tujuan hidup. Sehingga semua tenaga dan resorsi harus diarahkan untuk mencari, memupuk kekayaandengan berbagai cara yang dilakukan. Dalam ideologi kapitalisme pemrakarsa penciptaan dan pedistribusian harta diberikan kepada pemilik modal bukan kepada Negara atau kepada kaum pekerja (buruh). Dalam kenyataannya, kapitalis berhasil bukan saja menjadi prosedur harta, tetapi dia berusaha untuk terus- menerus menjadi penguasa dalam memupuk harta sehingga semua kemampuannya diusahakan untuk menjaga perannya ini. Hal inilah yang membuat kapitalis juga merambah ke bidang-bidang politik, social, dan keagamaan. Kapitalis membiayai kegiatan elite politik dengan imbalan semua kebijakan politik harus menguntungkan kapiitalis. Dibidang social juga demikian bahkan dalam bidang keagamaan kapitalis mencoba memengaruhi ulama dalam pemahaman konsep keagamaan untuk menjamin pemahaman agama tidak merusak penguasaannya pada kekayaan tadi. E. SIKLUS AKUNTANSI Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut: 15
  • 16. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) a) Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. b) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) c) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar. d) Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. e) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. f) Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. g) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal dan Neraca. Bukti Transaksi Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi- transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa. Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut. Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain: kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.  Kwitansi Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.  Faktur Penjualan atau Pembelian Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian. 16
  • 17. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5)  Bukti-bukti lain Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit), serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang Pencatatan Dalam Buku Harian (Jurnal). Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut: a) Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi b) Nama perkiraan. c) Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet d) Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit. Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:  Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.  Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).  Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.  Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.  Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal. Pencatatan Buku Besar Dan Buku Tambahan.  Buku Besar (Ledger) Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya. 17
  • 18. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri. Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit. Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar.  Buku Tambahan (Sub Ledger) Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur. Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan). Perkiraan masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang). Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang. Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi. 18
  • 19. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Neraca Lajur Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan. Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi. Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan. Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:  Biaya-biaya yang masih harus dibayar  Pendapatan yang masih harus diterirna  Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu  Pendapatan yang diterima lebih dahulu  Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain  Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)  Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih  Persediaan Barang dagangan 19
  • 20. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Laporan Keuangan Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut. JURNAL PENUTUP Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu “tempat penyimpanan” sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:  Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.  Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.  Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.  Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan. 20
  • 21. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) Neraca Saldo Setelah Penutupan. Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup 21
  • 22. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan praktik tersebut. Dilihat dari sifat dasarnya akuntansi memiliki 2 sifat dasar yaitu Prinsip-prinsip yang menyajikan suatu kerangka acuan umum untuk menilai praktik akuntansi dan Prinsip-prinsip untuk mengarahkan pengembangan praktik dan prosedur akuntansi yang baru. Bukan itu saja dimana sifat dasar akuntansi juga dapat dilihat dari berbagai pandangan, Pandangan-pandangan tersebut adalah akuntansi sebagai bahasa, akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu, akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini, akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi sebagai komoditas, dan akhirnya, akuntansi sebagai sebuah ideology. 22
  • 23. PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI JIANTARI C 301 09 013 (KELOMPOK 5) DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan Syafri. TEORI AKUNTANSI Edisi Revisi. Rajawali Pers. Jakarta 2007 Sumber-sumber lain: http://www.google.com//pengantarteoriakuntansidanprosesakuntansi 23