SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
Sistem Syariah
oleh Rizqi Pandu Sudarmawan, 0906557045
rizqi.pandu@ui.ac.id

Judul: Mengupas Tiga Dalil Syariat
Pengarang: Nadirsyah Hosen, dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta
Data Publikasi: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=14925
Diakses oleh Rizqi Pandu Sudarmawan, pada hari Senin tanggal 15
Maret 2010 pukul 20.00-20.30 WIB.
Klaim kesempurnaan syariat Islam tersebut selalu diulang-ulang dalam
berbagai kesempatan. Implikasinya adalah syariat islam seakan-akan tidak
membutuhkan teori atau ilmu non-syariah. Untuk itu, sudah selayaknya dilakukan
tinjauan ulang terhadap klaim kesempurnaan syariat Islam. Klaim kesempurnaan
ini biasanya didasarkan pada tiga dalil.
Pertama, dalam al-Maidah ayat 3, Allah telah menyatakan, "Pada hari ini,
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu." Kalimat ini
sebenarnya hanyalah penggalan ayat yang sebelumnya berbicara mengenai
keharaman makanan tertentu dan larangan mengundi nasib serta larangan untuk
takut kepada orang kafir. Karena itulah, konteks ayat itu menimbulkan pertanyaan
atas kata "sempurna": apakah kesempurnaan itu berkaitan dengan laranganlarangan di atas atau berkaitan dengan keseluruhan syariat Islam? Dari sudut
peristiwa turunnya ayat, potongan ayat di atas turun pada hari Arafah saat
Rasulullah Muhammad menunaikan haji. Karena itulah, sebagian ahli tafsir
membacanya dalam konteks selesainya aturan Allah mengenai ibadah, mulai salat
sampai haji. Sebagian ahli tafsir menganggap potongan ayat ini turun saat fathu
Makkah. Dengan demikian, dikaitkan dengan larangan sebelumnya untuk takut
kepada kaum kafir, penggalan ayat "kesempurnaan" tersebut dibaca dengan
makna, "Sungguh pada hari ini telah Aku tundukkan musuh-musuh kalian." Selain
itu, sejumlah ulama memandang bahwa kesempurnaan yang dimaksud dalam ayat
tersebut terbatas pada aturan halal dan haram. Mereka tidak menganggap bahwa
pada hari diturunkannya ayat itu, syariat Islam telah sempurna. Sebab, ternyata
setelah ayat tersebut, masih ada ayat Quran lain yang turun, seperti ayat yang
berbicara tentang riba dan kalalah.
Kedua, klaim kesempurnaan syariat Islam juga didasarkan pada al-Nahl
ayat 89, "Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Alquran) untuk menjelaskan
segala sesuatu." Menurut Mahmud Syaltut, ketika Alquran memperkenalkan
dirinya sebagai tibyanan likulli syay’i, bukan maksudnya menegaskan bahwa ia
mengandung segala sesuatu, tetapi bahwa dalam Alquran terdapat segala pokok
petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. Jadi, cukup tidak
berdasar kiranya kalau ayat tersebut diajukan sebagai bukti bahwa syariat Islam
mencakup seluruh hal.
Ketiga, dalam al-An’am ayat 38 disebutkan, "Tiadalah Kami alpakan
sesuatu pun di dalam al-Kitab." Sejumlah ahli tafsir menjelaskan bahwa Alquran
tidak meninggalkan sedikit pun dan atau lengah dalam memberikan keterangan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan tujuan-tujuan pokok Alquran,
yaitu masalah-masalah akidah, syariah, dan akhlak, bukan sebagai apa yang
dimengerti oleh sebagian ulama bahwa ia mencakup segala macam ilmu
pengetahuan. Sebagian ahli tafsir lainnya menganggap kata "al-Kitab" di atas
bukan merujuk pada Alquran, tetapi pada lauh al-mahfuz. Dengan demikian,
segala sesuatu terdapat di dalam lauh al-mahfuz, bukan di dalam Alquran.
Selain tiga dalil di atas yang sering dipahami secara literal dan sepotongsepotong, kalangan yang mengklaim kesempurnaan syariat Islam juga sering alpa
bahwa jumlah ayat hukum dan hadis hukum sangat terbatas. Di antara yang
jumlahnya terbatas itu, hanya sedikit yang berkekuatan qath’i al-dalalah. Dan,
hanya itulah yang masuk kategori syariat. Kalau kita buka kitab fikih, hanya
sekitar 20 persen yang berisi syariat. Selebihnya merupakan opini, pemahaman,
interpretasi, atau penerapan (tathbiq) yang kita sebut dengan fikih. Isi fikih ini
jauh lebih luas ketimbang syariat. Disadari atau tidak, ketika syariat Islam diklaim
meliputi segala sesuatu, mereka merancukan antara syariat dan fikih. Sebagai
contoh, kewajiban mendirikan negara Islam tidak terdapat dalam ayat hukum dan
hadis hukum secara jelas, langsung dan tegas, serta berkekuatan qath’i al-dalalah.
Klaim kewajiban itu lahir dari pemahaman ataupun interpretasi yang telah
berlangsung sepanjang sejarah Islam. Menolak kewajiban mendirikan negara
Islam tidaklah berarti menolak syariat Islam.
Klaim kesempurnaan syariat Islam juga menimbulkan paradoks. Jika benar
segala sesuatu telah terdapat dalam syariat Islam, bagaimana kita meletakkan
ijtihad dalam masalah tersebut? Ijtihad justru diperlukan karena syariat Islam
tidaklah "sempurna". Masih banyak problematika umat yang tidak diatur secara
tegas, pasti, dan jelas dalam Alquran dan hadis.
Di sinilah perlunya kreativitas umat untuk memanfaatkan potensi akalnya.
Celakanya, banyak kalangan yang tidak bisa membedakan penafsiran para ulama
salaf dan khalaf dalam kitab fikih, kitab syarah hadis, dan kitab tafsir dengan
kesucian kitab suci. Mereka menganggap bahwa penafsiran dan pemahaman itu
juga termasuk kategori syariat yang tidak bisa diutak-atik. Selama klaim
kesempurnaan syariat Islam tidak didudukkan secara proporsional, umat Islam
akan cenderung menolak semua ijtihad baru atau semua teori baru. Setiap
terobosan baru akan dianggap mengutak-atik ajaran yang sudah sempurna. Kalau
sudah sempurna, untuk apa lagi ada pembaharuan? Untuk itu, marilah kita
letakkan secara lebih proporsional klaim kesempurnaan syariat Islam tersebut.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum, Alquran
sebagai sumber utama hanya memberikan pokok-pokok masalah syariat, bukan
menjelaskan semua hal secara menyeluruh dan sempurna. Syariat Islam
sesungguhnya hanya mengatur hal-hal yang pokok semata (ushuliyah). Dan,
selebihnya adalah penafsiran, termasuk penafsiran yang lebih kontekstual,
humanis, plural, dan liberal.

Contenu connexe

Tendances

Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
Remaja Sufi
 
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIAHUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
MUFID SAIFULLAH
 
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul FikihTa'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
Muhammad Nashiruddin
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Andi Mutmainnah Salam
 
Pembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islamPembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islam
Nanda_khalisa
 
Hukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesiaHukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesia
Dian Bulee
 

Tendances (20)

Manajemen Islam
Manajemen IslamManajemen Islam
Manajemen Islam
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
 
Jurnal at tasyri' volume iii, no 1, februari - juli 2011
Jurnal at tasyri' volume iii, no 1, februari - juli 2011Jurnal at tasyri' volume iii, no 1, februari - juli 2011
Jurnal at tasyri' volume iii, no 1, februari - juli 2011
 
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIAUMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
UMAT ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA
 
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIAHUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
HUKUM ISLAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI INDONESIA
 
Pemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbalPemikiran muhammad iqbal
Pemikiran muhammad iqbal
 
Nasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islamNasakh dalam hukum islam
Nasakh dalam hukum islam
 
Islam dan Isu Konterporer
Islam dan Isu Konterporer Islam dan Isu Konterporer
Islam dan Isu Konterporer
 
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul FikihTa'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
Ta'lil al-Ahkam dan Pembaruan Usul Fikih
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
 
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamHadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
 
Tasbih malam
Tasbih malamTasbih malam
Tasbih malam
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Pembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islamPembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islam
 
Istinbat hukum
Istinbat hukumIstinbat hukum
Istinbat hukum
 
Hukum Islam
Hukum IslamHukum Islam
Hukum Islam
 
Syariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqhSyariah dan ilmu fiqh
Syariah dan ilmu fiqh
 
Hukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesiaHukum islam di indonesia
Hukum islam di indonesia
 
Agro.agama
Agro.agamaAgro.agama
Agro.agama
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 

En vedette (6)

Que es el banco de alimentos
Que es el banco de alimentosQue es el banco de alimentos
Que es el banco de alimentos
 
What's new in Sharepoint2010 ?
What's new in Sharepoint2010 ?What's new in Sharepoint2010 ?
What's new in Sharepoint2010 ?
 
O gcdp cy2cy partnership portfolio aiesec in southern cone
O gcdp cy2cy partnership portfolio   aiesec in southern coneO gcdp cy2cy partnership portfolio   aiesec in southern cone
O gcdp cy2cy partnership portfolio aiesec in southern cone
 
CANVI CLIMÀTIC: 2a AVALUACIÓ
CANVI CLIMÀTIC: 2a AVALUACIÓCANVI CLIMÀTIC: 2a AVALUACIÓ
CANVI CLIMÀTIC: 2a AVALUACIÓ
 
Portafolios AIESEC en Colombia - XPros! 2014
Portafolios AIESEC en Colombia - XPros! 2014Portafolios AIESEC en Colombia - XPros! 2014
Portafolios AIESEC en Colombia - XPros! 2014
 
ECONOMIA_pract1_publicitat
ECONOMIA_pract1_publicitatECONOMIA_pract1_publicitat
ECONOMIA_pract1_publicitat
 

Similaire à Ltm sistem syariah

Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islam
ssuser8d4c3e
 
Makalah karateristik islam
Makalah karateristik islamMakalah karateristik islam
Makalah karateristik islam
HaubibBro
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
Anggita854299
 
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalahSyariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
YayuIndriyani3
 
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasahSistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
Salim Anshori
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Marhamah Saleh
 

Similaire à Ltm sistem syariah (20)

Rekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islamRekontekstualisasi fikih islam
Rekontekstualisasi fikih islam
 
Sumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptxSumber Ajaran Islam.pptx
Sumber Ajaran Islam.pptx
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.docx
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.docxTarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.docx
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.docx
 
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.pdf
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.pdfTarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.pdf
Tarikh Tasyri' Priode Kematangan Sejarah Hukum Islam.pdf
 
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptxppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
 
Makalah karateristik islam
Makalah karateristik islamMakalah karateristik islam
Makalah karateristik islam
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
PPT Agama Keperawatan kelompok 05.pptx
PPT Agama Keperawatan kelompok 05.pptxPPT Agama Keperawatan kelompok 05.pptx
PPT Agama Keperawatan kelompok 05.pptx
 
Studi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhhStudi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhh
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalahSyariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
Syariah Islamiyah Kelompok1.ppt new makalah
 
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasahSistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
Sistem pemerintahan demokrasi dalam perspektif fikih siyasah
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Islam hadari
Islam hadariIslam hadari
Islam hadari
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 

Dernier

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Ltm sistem syariah

  • 1. Sistem Syariah oleh Rizqi Pandu Sudarmawan, 0906557045 rizqi.pandu@ui.ac.id Judul: Mengupas Tiga Dalil Syariat Pengarang: Nadirsyah Hosen, dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta Data Publikasi: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=14925 Diakses oleh Rizqi Pandu Sudarmawan, pada hari Senin tanggal 15 Maret 2010 pukul 20.00-20.30 WIB. Klaim kesempurnaan syariat Islam tersebut selalu diulang-ulang dalam berbagai kesempatan. Implikasinya adalah syariat islam seakan-akan tidak membutuhkan teori atau ilmu non-syariah. Untuk itu, sudah selayaknya dilakukan tinjauan ulang terhadap klaim kesempurnaan syariat Islam. Klaim kesempurnaan ini biasanya didasarkan pada tiga dalil. Pertama, dalam al-Maidah ayat 3, Allah telah menyatakan, "Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu." Kalimat ini sebenarnya hanyalah penggalan ayat yang sebelumnya berbicara mengenai keharaman makanan tertentu dan larangan mengundi nasib serta larangan untuk takut kepada orang kafir. Karena itulah, konteks ayat itu menimbulkan pertanyaan atas kata "sempurna": apakah kesempurnaan itu berkaitan dengan laranganlarangan di atas atau berkaitan dengan keseluruhan syariat Islam? Dari sudut peristiwa turunnya ayat, potongan ayat di atas turun pada hari Arafah saat Rasulullah Muhammad menunaikan haji. Karena itulah, sebagian ahli tafsir membacanya dalam konteks selesainya aturan Allah mengenai ibadah, mulai salat sampai haji. Sebagian ahli tafsir menganggap potongan ayat ini turun saat fathu Makkah. Dengan demikian, dikaitkan dengan larangan sebelumnya untuk takut kepada kaum kafir, penggalan ayat "kesempurnaan" tersebut dibaca dengan makna, "Sungguh pada hari ini telah Aku tundukkan musuh-musuh kalian." Selain itu, sejumlah ulama memandang bahwa kesempurnaan yang dimaksud dalam ayat tersebut terbatas pada aturan halal dan haram. Mereka tidak menganggap bahwa pada hari diturunkannya ayat itu, syariat Islam telah sempurna. Sebab, ternyata setelah ayat tersebut, masih ada ayat Quran lain yang turun, seperti ayat yang berbicara tentang riba dan kalalah. Kedua, klaim kesempurnaan syariat Islam juga didasarkan pada al-Nahl ayat 89, "Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu." Menurut Mahmud Syaltut, ketika Alquran memperkenalkan dirinya sebagai tibyanan likulli syay’i, bukan maksudnya menegaskan bahwa ia mengandung segala sesuatu, tetapi bahwa dalam Alquran terdapat segala pokok petunjuk menyangkut kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. Jadi, cukup tidak
  • 2. berdasar kiranya kalau ayat tersebut diajukan sebagai bukti bahwa syariat Islam mencakup seluruh hal. Ketiga, dalam al-An’am ayat 38 disebutkan, "Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab." Sejumlah ahli tafsir menjelaskan bahwa Alquran tidak meninggalkan sedikit pun dan atau lengah dalam memberikan keterangan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan tujuan-tujuan pokok Alquran, yaitu masalah-masalah akidah, syariah, dan akhlak, bukan sebagai apa yang dimengerti oleh sebagian ulama bahwa ia mencakup segala macam ilmu pengetahuan. Sebagian ahli tafsir lainnya menganggap kata "al-Kitab" di atas bukan merujuk pada Alquran, tetapi pada lauh al-mahfuz. Dengan demikian, segala sesuatu terdapat di dalam lauh al-mahfuz, bukan di dalam Alquran. Selain tiga dalil di atas yang sering dipahami secara literal dan sepotongsepotong, kalangan yang mengklaim kesempurnaan syariat Islam juga sering alpa bahwa jumlah ayat hukum dan hadis hukum sangat terbatas. Di antara yang jumlahnya terbatas itu, hanya sedikit yang berkekuatan qath’i al-dalalah. Dan, hanya itulah yang masuk kategori syariat. Kalau kita buka kitab fikih, hanya sekitar 20 persen yang berisi syariat. Selebihnya merupakan opini, pemahaman, interpretasi, atau penerapan (tathbiq) yang kita sebut dengan fikih. Isi fikih ini jauh lebih luas ketimbang syariat. Disadari atau tidak, ketika syariat Islam diklaim meliputi segala sesuatu, mereka merancukan antara syariat dan fikih. Sebagai contoh, kewajiban mendirikan negara Islam tidak terdapat dalam ayat hukum dan hadis hukum secara jelas, langsung dan tegas, serta berkekuatan qath’i al-dalalah. Klaim kewajiban itu lahir dari pemahaman ataupun interpretasi yang telah berlangsung sepanjang sejarah Islam. Menolak kewajiban mendirikan negara Islam tidaklah berarti menolak syariat Islam. Klaim kesempurnaan syariat Islam juga menimbulkan paradoks. Jika benar segala sesuatu telah terdapat dalam syariat Islam, bagaimana kita meletakkan ijtihad dalam masalah tersebut? Ijtihad justru diperlukan karena syariat Islam tidaklah "sempurna". Masih banyak problematika umat yang tidak diatur secara tegas, pasti, dan jelas dalam Alquran dan hadis. Di sinilah perlunya kreativitas umat untuk memanfaatkan potensi akalnya. Celakanya, banyak kalangan yang tidak bisa membedakan penafsiran para ulama salaf dan khalaf dalam kitab fikih, kitab syarah hadis, dan kitab tafsir dengan kesucian kitab suci. Mereka menganggap bahwa penafsiran dan pemahaman itu juga termasuk kategori syariat yang tidak bisa diutak-atik. Selama klaim kesempurnaan syariat Islam tidak didudukkan secara proporsional, umat Islam akan cenderung menolak semua ijtihad baru atau semua teori baru. Setiap terobosan baru akan dianggap mengutak-atik ajaran yang sudah sempurna. Kalau sudah sempurna, untuk apa lagi ada pembaharuan? Untuk itu, marilah kita letakkan secara lebih proporsional klaim kesempurnaan syariat Islam tersebut.
  • 3. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum, Alquran sebagai sumber utama hanya memberikan pokok-pokok masalah syariat, bukan menjelaskan semua hal secara menyeluruh dan sempurna. Syariat Islam sesungguhnya hanya mengatur hal-hal yang pokok semata (ushuliyah). Dan, selebihnya adalah penafsiran, termasuk penafsiran yang lebih kontekstual, humanis, plural, dan liberal.