SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan tentang Kepemimpinan Asertif, sehingga
mengetahui apa itu kepemimpinan asertif, tujuan dan manfaatnya serta bagaimana menjadi
pemimpin yang asertif tersebut. Kepemimpinan Asertif adalah kemampuan mempengaruhi
atau mengarahkan orang lain dengan tegas namun tidak agresif dan tidak bermaksud untuk
melukai orang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Kepemimpinan Asertif ?
2. Apa tujuan dari Kepemimpinan Asertif ?
3. Bagaimana manfaatnya menjadi pemimpin yang asertif ?
4. Bagaimana berperilaku secara asertif ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Kepemimpinan Asertif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Kepemimpinan atau Leadership adalah ilmu terapan dari ilmu ilmu sosial, sebab
prinsip prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam kartono, 2003) pengertian
kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama
yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003)
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemempuan
pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Sedangkan Asertifyaitu :
Asertif adalah sikap di mana seseorang mampu bertindak sesuai dengan keinginannya,
membela haknya dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Selain itu, bersikap asertif juga
berarti mengkomunikasikan apa yang kita inginkan secara jelas dengan menghormati
tanpa menyakiti orang lain.
Asertif merupakan ungkapan perasaan, pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur,
wajar dan tidak dibuat-buat.
Asertif adalah sarana untuk menjadikan hubungan kita lebih setara dan menghindari
perasaan direndahkan yang kerap kali datang bilamana gagal mengekspresikan apa yang
sungguh-sungguh kita dambakan.
Asertif adalah Cara Efektif dalam mengekpresikan diri, mempertahankan harga diri, dan
menunjukan rasa hormat kepada orang lain.
Asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan kepercayaan
secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang lain. Jadi, berani
untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan
apa adanya

Kepemimpinan Asertif

2
Asertif artinya menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat
memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama
yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka.
Asertif adalah cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain
tanpa bermaksud melukainya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa asertif adalah sikap positif bukan
sikap negatif, asertif bukan agresif yang selalu merugikan orang lain, bukan pula perilaku
permisif/pasif yang dapat merugikan diri sendiri. Dengan Bersikap Asertif, seorang individu
akan mampu mempertahankan kredibiltas dan eksistensi diri sebagai pribadi yang berguna
bagi lingkungannya.
B. TUJUAN SIKAP ASERTIF
Menurut Wheeler (1977) sikap asertif bertujuan untuk mengajar orang tentang
bagaimana menggunakan hak mereka, untuk membantu mereka dalam mengembangkan
berbagai perilaku, dan untuk membantu mereka bertindak menurut minta terbaik mereka
sendiri. Karena pelatihan sikap asertif ini adalah metode perilaku (bukan metode yang
berorientasi pada pemahaman), maka tujuan ini lebih bersifat induktif daripada deduktif.
C. MANFAAT SIKAP ASERTIF
1. Orang menyadari peran dan keberadaan anda.
2. Membuka peluan-peluang baru.
3. Memperoleh banyak teman dan lebih mudah bekerja sama.
4. Memudahkan diplomasi dan mempengaruhi orang lain.
5. Membuat orang merasa dihargai karena kepentingan dan kebutuhannya terakomodasi.
D. UNSUR-UNSUR SIKAP ASERTIF
Secara garis besar, sikap asertif bisa terbagi menjadi 2 unsur yaitu :
1. Unsur verbal
2. Unsur non verbal
Untuk dikategorikan sebagai asertif, sebuah komunikasi harus mengandung kedua unsur ini.
1. Unsur verbal
a. Mengatakan tidak
Pernyataan asertif dapat berupa inisiasi atau reaksi. Terdapat cara-cara untuk
mengatakan tidak secara asertif sebagai respon terhadap permintaan orang lain atau
kebutuhan orang lain.

Kepemimpinan Asertif

3
b. Menunjukkan sikap
Unsur dari asertif ini bisa merupakan inisiasi atau respon terhadap suatu situasi.
c. Meminta bantuan
Ketika meminta bantuan atau pertolongan, bersikap asertif berarti menyatakan
masalah dengan jelas dan membuat permintaan yang khusus.
d. Mengajukkan hak
Dalam masyarakat tidak ada manusia yang mempunyai hak untuk mengambil
keuntungan dari orang lain, tiap manusia mempunyai hak untuk berbicara.
e. Ungkapan perasaan
Meskipun perasaan sering muncul dan tampak dari perilaku non verbal, orang
mungkin tidak mengetahui perasaan orang lain kecuali perasaan itu diungkapkan
melalui kata-kata. Sebagai sikap dari menjadi asertif adalah mengungkapkan emosi,
seperti marah dan kasih sayang.
2. Unsur non verbal.
Serber (1977) menyebutkan bahwa unsur non verbal dari perilaku asertif adalah
a. Kekerasan suara
Nada yang asertif harus keras dan tegas sehingga terdengar dengan jelas, tetapi tidak
boleh terlalu keras sehingga memekakan telinga pendengar.
b. Kelancaran
Kecepatan berbicara yang sedang dan tidak terputus-putus.
c. Kontak mata
Kontak mata asertif berarti bahwa seseorang mampu memandang wajah penerima
secara (hampir) terus menerus tetapi tanpa intesitas tertentu yang membuat
penerima merasa ditantang. Tunjukkan bahwa anda tertarik untuk mendengarkan.
d. Ungkapan wajah
Bila marah, janganlah tersenyum , bila menunjukan penghargaan tersenyumlah.
Maka dengan keselarasan itu dapan membantu mengurangi kecemasan.
e. Ungkapan tubuh
Orang yang asertif dalam ungkapan tubuhnya akan tampak santai tetapi tidak
membungkuk, berdiri tegak tanpa menjadi kaku, dan menggunakan tangan serta
bahu untuk menekankan pembicaraan mereka tanpa menjadi terlalu memksa atau
kasar.
f. Jarak
Orang yang asertif dalam jarak mereka dari orang lain, akan berdiri cukup dekat
sehingga tidak banyak yang dapat lewat diantara mereka dan penerima mereka
(misalnya, tubuh orang lain) tetapi tidak terlalu dekat.

Kepemimpinan Asertif

4
E.

PERILAKU ASERTIF
Perilaku asertif adalah suatu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan
cara yang jujur, langsung serta respek terhadap lingkungannya tanpa menyinggung
perasaan orang lain sehingga ia merasa bebas untuk mengemukakan diri sendiri, mampu
berkomunikasi dengan orang lain, mempunyai pandangan yang aktif tentang hidup, dan
mampu bertindak dengan cara yang dihormatinya sendiri.
Prilaku asertif diperlukan, setidaknya jika dilihat dari dua sudut pandang yang
pertama menunjukan komunikasi yang terbuka, dewasa, dan langsung, yang
memungkinkan orang lain untuk melihat dan mengetahui perasaan seseorang, serta
meningkatkan harga diri (percell, 19977). Dan yang kedua merupakan cara yang “tidak
terlalu mahal” untuk menciptakan hubungan antara pribadi yang efektif dari pada prilaku
asertif dan agresif.
Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat sesorang dikatakan mempunyai sikap asertif
apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan.
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik.
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain,
atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif.
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan.
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tepat.
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk
mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun
gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self
confidence).

F.

PERILAKU ASERTIF PADA PERAWAT
Karakteristik pekerjaan keperawatan sedang berubah, sehingga tercipta tuntutan
untuk tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar pada semu atingkat profesi
keperawatan. Kebutuhan ini berubah konsep peran dan konsep diri profesional dari para
praktisi keperawatan. Terdapat beberapa alasan mengapa pelatihan asertif menarik minat
para perawat yaitu :
Para perawat yang lebih menyukai sikap asertif mungkin perlu lebih mengenal dan
mahir dalam keterampilan dan bahasa yang lebih aktif berpartisifasi dalam pekerjaan
mereka.

Kepemimpinan Asertif

5
Mereka yang mendukung perawan perawat yang profesiaonal dan primer mungkin
akan menemukan bahwa pelatihan sikap asertif akan berguna untuk memungkinkan
perkembangan sikap-sikap prilaku keperawatan yang bertanggung jawab, serta
keterampilan komunikasi yang efektif.
Para profesional keperawatan yang peduli pada pandangan masyarakat terhadap
keperawatan mungkin dapat menemukan cara untuk mengkomunikasikan sikap-sikap
dan harapan-harapan mereka dengan lebih jelas.
G. KEPEMIMPINAN ASERTIF
Kemimpinan Asertif (Assertive)kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan
mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan
gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik.
Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang
sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.
H. SIFAT YANG DAPAT MENGURANGI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN ASERTIF
Kesewenang-wenangan
Arogan
Ketidak tegasan
Kurangnya kejujuran dan ketulusan
Kegagalan untuk mendelegasikan tanggung jawab
Gagal untuk menunjukan apresiasi
Kegagalan karena tidak melihat sudut pandang orang lain
Berburuk sangka, membiarkan emosi
Kegagalan untuk menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh

Kepemimpinan Asertif

6
BAB III
PANUTUP
A. KESIMPULAN
Sikap asertif dalam interaksi antara dua orang berarti bahwa keduanya
menungkapkan kebutuhan, keinginan, dan perhatian mereka. Keduanya saling
mendengarkan dan memberikan respon secara tidak mempertaankan diri. Sebuah pesan
yang asertif berbeda dari komunikasi yang pasif atau agresif. Perilaku asertif mempunyai dua
unsur yaitu unsur verbal dan nonverbal. Unsur verbal meliputi mengatakan tidak, meminta
pertolongan, mengungkapkan perasaan, mengajukan hak dan menyatakan sikap pada suatu
isu sedangkan unsur nonverbal meliputi kekerasan suara, kelancaran bicara, kontak mata,
ungkapan wajah dan tubuh, dan jarak di antara orang yang berinteraksi.
B. SARAN
Setiap perawat dapat dikatakan sebagai pemimpin yang harus mempunyai sifat
kepemimpinan asertif dalam memberikan asuhan keperawatan. Dalam kepemimpinan
asertif sebagai perawat harus dapat menghindari sifat yang bisa mengurangi keefektivitasan,
diantaranya :
- Kesewenang-wenangan dalam mengambil keputusan.
- Kurangnya kejujuran dan ketulusan dalam memberikan asuhan keperawatan.

Kepemimpinan Asertif

7
DAFTAR PUSTAKA
La Monica, Elain L. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. EGC : Jakarta.

Kepemimpinan Asertif

8

Contenu connexe

Tendances

1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
catur26
 
Dampak masif korupsi
Dampak masif korupsiDampak masif korupsi
Dampak masif korupsi
Idham Syam
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
Kirenius Wadu
 
Contoh pelanggaran-ham
Contoh pelanggaran-hamContoh pelanggaran-ham
Contoh pelanggaran-ham
VJ Asenk
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Firman Nugraha
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnya
Anwar Siregar
 
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. NavisAnalisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
Clarissa Nitihardjo
 

Tendances (20)

BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxBAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
 
Faktor-faktor Penyebab Konflik Umat Beragama
Faktor-faktor Penyebab Konflik Umat BeragamaFaktor-faktor Penyebab Konflik Umat Beragama
Faktor-faktor Penyebab Konflik Umat Beragama
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragama
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Syaja'ah
Syaja'ahSyaja'ah
Syaja'ah
 
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
1. Implementasi Iman dan Taqwa di Kehidupan Modern.pptx
 
Dampak masif korupsi
Dampak masif korupsiDampak masif korupsi
Dampak masif korupsi
 
gaya kepemimpinan saddam husein.pptx
gaya kepemimpinan saddam husein.pptxgaya kepemimpinan saddam husein.pptx
gaya kepemimpinan saddam husein.pptx
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptxBAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
 
Contoh pelanggaran-ham
Contoh pelanggaran-hamContoh pelanggaran-ham
Contoh pelanggaran-ham
 
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : NEGOSIASITEKNIK NEGOSIASI - MATERI : NEGOSIASI
TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : NEGOSIASI
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agamaKarya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama
 
pelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnyapelanggaran ham beserta gambarnya
pelanggaran ham beserta gambarnya
 
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanPenguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 
Sosiologi : Masalah Sosial (Kriminalitas)
Sosiologi : Masalah Sosial (Kriminalitas)Sosiologi : Masalah Sosial (Kriminalitas)
Sosiologi : Masalah Sosial (Kriminalitas)
 
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. NavisAnalisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
Analisa Cerpen-Datangnya dan Perginya oleh A.A. Navis
 

En vedette

Kemahiran asertif
Kemahiran asertifKemahiran asertif
Kemahiran asertif
Zue Layhar
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
ikbalhudori
 
Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresif
KANDA IZUL
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
 
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win ResultsUtilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
Boom San Agustin, CSP, CC, CL
 
Bab 01 pik (konsep tamadun)
Bab 01  pik (konsep tamadun)Bab 01  pik (konsep tamadun)
Bab 01 pik (konsep tamadun)
Adibah Sulaiman
 
Basic assertive communication
Basic assertive communicationBasic assertive communication
Basic assertive communication
maya234
 

En vedette (20)

MAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINANMAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINAN
 
Komunikasi asertif
Komunikasi asertifKomunikasi asertif
Komunikasi asertif
 
Muslim Visioner-al-Fatihah.
Muslim Visioner-al-Fatihah.Muslim Visioner-al-Fatihah.
Muslim Visioner-al-Fatihah.
 
Kemahiran asertif
Kemahiran asertifKemahiran asertif
Kemahiran asertif
 
Skill kepemimpinan
Skill kepemimpinanSkill kepemimpinan
Skill kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Ciri orang berpikir positif
Ciri orang berpikir positifCiri orang berpikir positif
Ciri orang berpikir positif
 
Berperilaku Asertif
Berperilaku AsertifBerperilaku Asertif
Berperilaku Asertif
 
Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresif
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win ResultsUtilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
Utilizing Assertive Communication to Achieve Win-Win Results
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
10 ciri berpikir positif
10 ciri berpikir positif10 ciri berpikir positif
10 ciri berpikir positif
 
Pengertian tamadun
Pengertian tamadunPengertian tamadun
Pengertian tamadun
 
Bab 01 pik (konsep tamadun)
Bab 01  pik (konsep tamadun)Bab 01  pik (konsep tamadun)
Bab 01 pik (konsep tamadun)
 
Manajemen Stres
Manajemen StresManajemen Stres
Manajemen Stres
 
Basic assertive communication
Basic assertive communicationBasic assertive communication
Basic assertive communication
 

Similaire à Makalah Kepemimpinan Asertif

Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
Iqaa Safura
 
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptxPERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
tiuldidit
 
Definisi komunikasi
Definisi komunikasiDefinisi komunikasi
Definisi komunikasi
firo HAR
 

Similaire à Makalah Kepemimpinan Asertif (20)

Relationship
RelationshipRelationship
Relationship
 
1ilham summary teknik komunikasi publik
1ilham  summary teknik komunikasi publik1ilham  summary teknik komunikasi publik
1ilham summary teknik komunikasi publik
 
Asserting and influencing_Tugas 11
Asserting and influencing_Tugas 11Asserting and influencing_Tugas 11
Asserting and influencing_Tugas 11
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Manajemen Diri
Manajemen DiriManajemen Diri
Manajemen Diri
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
 
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptxPERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
PERT.6-KOMUNIKASI DAN ASERTIVENESS-.pptx
 
Definisi komunikasi
Definisi komunikasiDefinisi komunikasi
Definisi komunikasi
 
adila apriliani - asserting and influencing
adila apriliani - asserting and influencingadila apriliani - asserting and influencing
adila apriliani - asserting and influencing
 
Tugas3
Tugas3Tugas3
Tugas3
 
Interpersonal skill b zulfa aenaeni 4520210015_ asserting and influencing
Interpersonal skill b zulfa aenaeni 4520210015_ asserting and influencingInterpersonal skill b zulfa aenaeni 4520210015_ asserting and influencing
Interpersonal skill b zulfa aenaeni 4520210015_ asserting and influencing
 
Etiket pergaulan
Etiket pergaulanEtiket pergaulan
Etiket pergaulan
 
Budaya konteks memasuki budaya baru
Budaya konteks memasuki budaya baruBudaya konteks memasuki budaya baru
Budaya konteks memasuki budaya baru
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Tugas 10 muhammad riandy 4520210056
Tugas 10 muhammad riandy 4520210056Tugas 10 muhammad riandy 4520210056
Tugas 10 muhammad riandy 4520210056
 

Dernier

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Makalah Kepemimpinan Asertif

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makalah ini dibuat untuk menjelaskan tentang Kepemimpinan Asertif, sehingga mengetahui apa itu kepemimpinan asertif, tujuan dan manfaatnya serta bagaimana menjadi pemimpin yang asertif tersebut. Kepemimpinan Asertif adalah kemampuan mempengaruhi atau mengarahkan orang lain dengan tegas namun tidak agresif dan tidak bermaksud untuk melukai orang lain. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari Kepemimpinan Asertif ? 2. Apa tujuan dari Kepemimpinan Asertif ? 3. Bagaimana manfaatnya menjadi pemimpin yang asertif ? 4. Bagaimana berperilaku secara asertif ? C. TUJUAN PENULISAN Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan Kepemimpinan Asertif 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI Kepemimpinan atau Leadership adalah ilmu terapan dari ilmu ilmu sosial, sebab prinsip prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam kartono, 2003) pengertian kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemempuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Sedangkan Asertifyaitu : Asertif adalah sikap di mana seseorang mampu bertindak sesuai dengan keinginannya, membela haknya dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Selain itu, bersikap asertif juga berarti mengkomunikasikan apa yang kita inginkan secara jelas dengan menghormati tanpa menyakiti orang lain. Asertif merupakan ungkapan perasaan, pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur, wajar dan tidak dibuat-buat. Asertif adalah sarana untuk menjadikan hubungan kita lebih setara dan menghindari perasaan direndahkan yang kerap kali datang bilamana gagal mengekspresikan apa yang sungguh-sungguh kita dambakan. Asertif adalah Cara Efektif dalam mengekpresikan diri, mempertahankan harga diri, dan menunjukan rasa hormat kepada orang lain. Asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan kepercayaan secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang lain. Jadi, berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan apa adanya Kepemimpinan Asertif 2
  • 3. Asertif artinya menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka. Asertif adalah cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain tanpa bermaksud melukainya. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa asertif adalah sikap positif bukan sikap negatif, asertif bukan agresif yang selalu merugikan orang lain, bukan pula perilaku permisif/pasif yang dapat merugikan diri sendiri. Dengan Bersikap Asertif, seorang individu akan mampu mempertahankan kredibiltas dan eksistensi diri sebagai pribadi yang berguna bagi lingkungannya. B. TUJUAN SIKAP ASERTIF Menurut Wheeler (1977) sikap asertif bertujuan untuk mengajar orang tentang bagaimana menggunakan hak mereka, untuk membantu mereka dalam mengembangkan berbagai perilaku, dan untuk membantu mereka bertindak menurut minta terbaik mereka sendiri. Karena pelatihan sikap asertif ini adalah metode perilaku (bukan metode yang berorientasi pada pemahaman), maka tujuan ini lebih bersifat induktif daripada deduktif. C. MANFAAT SIKAP ASERTIF 1. Orang menyadari peran dan keberadaan anda. 2. Membuka peluan-peluang baru. 3. Memperoleh banyak teman dan lebih mudah bekerja sama. 4. Memudahkan diplomasi dan mempengaruhi orang lain. 5. Membuat orang merasa dihargai karena kepentingan dan kebutuhannya terakomodasi. D. UNSUR-UNSUR SIKAP ASERTIF Secara garis besar, sikap asertif bisa terbagi menjadi 2 unsur yaitu : 1. Unsur verbal 2. Unsur non verbal Untuk dikategorikan sebagai asertif, sebuah komunikasi harus mengandung kedua unsur ini. 1. Unsur verbal a. Mengatakan tidak Pernyataan asertif dapat berupa inisiasi atau reaksi. Terdapat cara-cara untuk mengatakan tidak secara asertif sebagai respon terhadap permintaan orang lain atau kebutuhan orang lain. Kepemimpinan Asertif 3
  • 4. b. Menunjukkan sikap Unsur dari asertif ini bisa merupakan inisiasi atau respon terhadap suatu situasi. c. Meminta bantuan Ketika meminta bantuan atau pertolongan, bersikap asertif berarti menyatakan masalah dengan jelas dan membuat permintaan yang khusus. d. Mengajukkan hak Dalam masyarakat tidak ada manusia yang mempunyai hak untuk mengambil keuntungan dari orang lain, tiap manusia mempunyai hak untuk berbicara. e. Ungkapan perasaan Meskipun perasaan sering muncul dan tampak dari perilaku non verbal, orang mungkin tidak mengetahui perasaan orang lain kecuali perasaan itu diungkapkan melalui kata-kata. Sebagai sikap dari menjadi asertif adalah mengungkapkan emosi, seperti marah dan kasih sayang. 2. Unsur non verbal. Serber (1977) menyebutkan bahwa unsur non verbal dari perilaku asertif adalah a. Kekerasan suara Nada yang asertif harus keras dan tegas sehingga terdengar dengan jelas, tetapi tidak boleh terlalu keras sehingga memekakan telinga pendengar. b. Kelancaran Kecepatan berbicara yang sedang dan tidak terputus-putus. c. Kontak mata Kontak mata asertif berarti bahwa seseorang mampu memandang wajah penerima secara (hampir) terus menerus tetapi tanpa intesitas tertentu yang membuat penerima merasa ditantang. Tunjukkan bahwa anda tertarik untuk mendengarkan. d. Ungkapan wajah Bila marah, janganlah tersenyum , bila menunjukan penghargaan tersenyumlah. Maka dengan keselarasan itu dapan membantu mengurangi kecemasan. e. Ungkapan tubuh Orang yang asertif dalam ungkapan tubuhnya akan tampak santai tetapi tidak membungkuk, berdiri tegak tanpa menjadi kaku, dan menggunakan tangan serta bahu untuk menekankan pembicaraan mereka tanpa menjadi terlalu memksa atau kasar. f. Jarak Orang yang asertif dalam jarak mereka dari orang lain, akan berdiri cukup dekat sehingga tidak banyak yang dapat lewat diantara mereka dan penerima mereka (misalnya, tubuh orang lain) tetapi tidak terlalu dekat. Kepemimpinan Asertif 4
  • 5. E. PERILAKU ASERTIF Perilaku asertif adalah suatu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan cara yang jujur, langsung serta respek terhadap lingkungannya tanpa menyinggung perasaan orang lain sehingga ia merasa bebas untuk mengemukakan diri sendiri, mampu berkomunikasi dengan orang lain, mempunyai pandangan yang aktif tentang hidup, dan mampu bertindak dengan cara yang dihormatinya sendiri. Prilaku asertif diperlukan, setidaknya jika dilihat dari dua sudut pandang yang pertama menunjukan komunikasi yang terbuka, dewasa, dan langsung, yang memungkinkan orang lain untuk melihat dan mengetahui perasaan seseorang, serta meningkatkan harga diri (percell, 19977). Dan yang kedua merupakan cara yang “tidak terlalu mahal” untuk menciptakan hubungan antara pribadi yang efektif dari pada prilaku asertif dan agresif. Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat sesorang dikatakan mempunyai sikap asertif apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan. 2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. 3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik. 4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif. 5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan. 6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat. 7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan. 8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self confidence). F. PERILAKU ASERTIF PADA PERAWAT Karakteristik pekerjaan keperawatan sedang berubah, sehingga tercipta tuntutan untuk tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar pada semu atingkat profesi keperawatan. Kebutuhan ini berubah konsep peran dan konsep diri profesional dari para praktisi keperawatan. Terdapat beberapa alasan mengapa pelatihan asertif menarik minat para perawat yaitu : Para perawat yang lebih menyukai sikap asertif mungkin perlu lebih mengenal dan mahir dalam keterampilan dan bahasa yang lebih aktif berpartisifasi dalam pekerjaan mereka. Kepemimpinan Asertif 5
  • 6. Mereka yang mendukung perawan perawat yang profesiaonal dan primer mungkin akan menemukan bahwa pelatihan sikap asertif akan berguna untuk memungkinkan perkembangan sikap-sikap prilaku keperawatan yang bertanggung jawab, serta keterampilan komunikasi yang efektif. Para profesional keperawatan yang peduli pada pandangan masyarakat terhadap keperawatan mungkin dapat menemukan cara untuk mengkomunikasikan sikap-sikap dan harapan-harapan mereka dengan lebih jelas. G. KEPEMIMPINAN ASERTIF Kemimpinan Asertif (Assertive)kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan. H. SIFAT YANG DAPAT MENGURANGI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN ASERTIF Kesewenang-wenangan Arogan Ketidak tegasan Kurangnya kejujuran dan ketulusan Kegagalan untuk mendelegasikan tanggung jawab Gagal untuk menunjukan apresiasi Kegagalan karena tidak melihat sudut pandang orang lain Berburuk sangka, membiarkan emosi Kegagalan untuk menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh Kepemimpinan Asertif 6
  • 7. BAB III PANUTUP A. KESIMPULAN Sikap asertif dalam interaksi antara dua orang berarti bahwa keduanya menungkapkan kebutuhan, keinginan, dan perhatian mereka. Keduanya saling mendengarkan dan memberikan respon secara tidak mempertaankan diri. Sebuah pesan yang asertif berbeda dari komunikasi yang pasif atau agresif. Perilaku asertif mempunyai dua unsur yaitu unsur verbal dan nonverbal. Unsur verbal meliputi mengatakan tidak, meminta pertolongan, mengungkapkan perasaan, mengajukan hak dan menyatakan sikap pada suatu isu sedangkan unsur nonverbal meliputi kekerasan suara, kelancaran bicara, kontak mata, ungkapan wajah dan tubuh, dan jarak di antara orang yang berinteraksi. B. SARAN Setiap perawat dapat dikatakan sebagai pemimpin yang harus mempunyai sifat kepemimpinan asertif dalam memberikan asuhan keperawatan. Dalam kepemimpinan asertif sebagai perawat harus dapat menghindari sifat yang bisa mengurangi keefektivitasan, diantaranya : - Kesewenang-wenangan dalam mengambil keputusan. - Kurangnya kejujuran dan ketulusan dalam memberikan asuhan keperawatan. Kepemimpinan Asertif 7
  • 8. DAFTAR PUSTAKA La Monica, Elain L. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. EGC : Jakarta. Kepemimpinan Asertif 8