SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
BILANGAN PANGKAT BULAT
1. Pangkat Bulat Positif
Dalam penjumlahan ada proses penjumlahan berulang yang penulisannya dapat disingkat
sebagai berikut :
3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 5 x 3
Begitu juga dalam perkalian, ada proses perkalian berulang yang penulisannya dapat pula
disingkat sebagai berikut :
3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 35
35
disebut bilangan berpangkat, 3 disebut sebagai bilangan pokok dan 5 disebut bilangan
pangkat, 35
dapat dibaca : tiga pangkat lima.
Secara umum dapat di tuliskan sebagai berikut :
Jika a adalah bilangan riil dan n adalah bilangan bulat positif maka :
an
dibaca a pangkat n dengan a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat.
Sifat sifat Bilangan Pangkat Bulat Positif
a. Perkalian Bilangan Berpangkat
Jika dua bilangan berpangkat atau lebih yang memiliki bilangan pokok yang sama dikalikan,
maka pangkatnya haruslah dijumlahkan. Secara umum dapat dituliskan :
am
x an
= am + n
,
dimana a adalah bilangan riil dan m , n adalah bilangan bulat positif.
Contoh :
6 2
x 6 4
= 6 2 + 4
= 6 6
b. Pembagian Bilangan Berpangkat
Jika sebuah bilangan berpangkat dibagi terhadap bilangan berpangkat lainnya yang memiliki
bilangan pokok yang sama, maka pangkatnya haruslah dikurangkan.
Secara umum dapat ditulis :
am
: an
= am–n
Dimana a adalah bilangan riil, m ; n adalah bilangan bulat positif dan m > n.
Contoh :
23
: 22
= 2 3 – 2
= 21
= 2
c. Perpangkatan bilangan berpangkat
Jika sebuah bilangan berpangkat dipangkatkan terhadap bilangan yang lain, maka pangkatnya
haruslah dikalikan.
Secara umum dapat dituliskan :
(am
)n
= amxn
Contoh :
(57
)3
= 57×3
= 521
d. Perpangkatan pada perkalian bilangan
Jika perkalian dua bilangan atau lebih dipangkatkan, maka masing masing bilangan haruslah
dipangkatkan.
Secara umum dapat ditulis :
(ab)m
= am
. bm
Contoh :
( 3x)2
= 32
. x2
= 9x2
e. Perpangkatan dari hasil bagi dua bilangan.
Jika pembagian dua bilangan dipangkatkan maka masing masing bilangan harus dipangkatkan.
Secara umum dapat ditulis :
KOMPETENSI DASAR
Indikator
Mengubah bentuk pangkat negatif ke pangkat positif dan sebaliknya.
Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya.
Melakukan operasi aljabar pada bentuk pangkat, dan akar
1.1 Menggunakanaturanpangkat
SIFAT – SIFAT BILANGAN PANGKAT BULAT POSITIF
1. a
m
.a
n
= a
m+n
, a bilangan real danm,nbilanganbulatpositif
2. a
m
: a
n
= a
m-n
, a ≠ 0 dan m > n
3. (a
m
)
n
= a
mn
, a bilangan real danm,nbilanganbulatpositif
4. (ab)
n
= a
n
b
n
, a,bbilangan real dan n bilanganbulatpositif
5. (a:b)
n
= a
n
: b
n
, a,bbilangan , real b ≠ 0 , n bilanganbulatpositif
Memahami Sifat-sifat Pada
Bilangan Berpangkat
Bulat Positif
Filed under: Uncategorized — Tinggalkan Komentar
27 Oktober 2011
Memahami Sifat-sifat Pada Bilangan Berpangkat Bulat Positif
1. Dengan menggunakan perkalian berulang selesaikanlah soal berikut ini
a. 2^3×2^5 =(2×2×2)×(2×2×2×2×2)
=(2×2×2×2×2×2×2×2)
=2^8
b. 2^5×2^6 =(2×2×2×2×2)×(2×2×2×2×2×2)
=2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2
=2^11
c. 2^7×2^2 =(2×2×2×2×2×2×2)×(2×2)
=2×2×2×2×2×2×2×2×2
=2^9
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka:
a. 2^3×2^5= 2^8
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari
bentuk
pangkat ke-2 adalah 2
Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 3 Dan eksponen dari
bentuk ke-2 adalah 5
Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian diperoleh bentuk pangkat baru
dengan basis 2
dan eksponennya adalah 8
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
3 + 5 = 8
Operasi hitung apakah yang dilakukan? Penjumlahan
Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^3×2^5=2^(3+5)=2^8 (i)
b. 2^5×2^6= 2^11
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari
bentuk pangkat
ke-2 adalah 2
Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 5 Dan eksponen dari
bentuk ke-2 adalah 6
Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian diperoleh bilangan pangkat baru
dengan basis 2 dan
eksponennya adalah 11
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
5 + 6 = 11
Operasi hitung apakah yang dilakukan? Penjumlahan
Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^5×2^6=2^(5+6)=2^11 (ii)
c. 2^7×2^2=2^9
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari
bentuk pangkat
ke-2 adalah 2
Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 7 Dan eksponen dari
bentuk ke-2 adalah 2
Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian, diperoleh bentuk pangkat baru
dengan basis 2 dan
eksponennya adalah 9
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
7 …. 2 = 9
Operasi hitung apakah yang dilakukan? …..
Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^7×2^2=2^(7+ 2 )=2^9 (iii)
Apa yang dapat anda simpulkan dari hal di atas?
Jika dua buah bilangan berpangkat yang memiliki bilangan pokok sama dikalikan,
maka pangkatnya
haruslah dijumlahkan
Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan
eksponen dari basis
yang pertama kita ganti dengan m serta eksponen dari basis yang ke-2 diganti
dengan n, maka
bentuknya akan menjadi:
a^m×a^n=a^(m+n) (1)
2. Dengan mengunakan perkalian berulang selesaikanlah soal-soal berikut ini:
a. 3^5/3^3 = (3×3×3×3×3)/(3×3×3)=3 ×3=3^2
b. 3^9/3^9 = (3×3×3×3×3×3×3×3×3)/(3×3×3×3×3×3×3×3×3)=1/1=1=3^0
c. 3^2/3^6 = (3×3)/(3×3×3×3×3×3)=1/(3×3×3×3)=1/3^4 =3^(-4)
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka:
a. 3^5/3^3 =3^2
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari pembilang adalah 3 dan basis dari penyebut adalah 3
Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 5 dan eksponen dari penyebut adalah 3
Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat baru
dengan basis 3 dan
eksponennya adalah 2
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
5 …. 3 = 2
Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan
Sehingga dapat dituliskan 3^5/3^3 =3^(5-3)=3^2 (i)
3^9/3^9 =3^0
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari pembilang adalah 3 dan basis dari penyebut adalah 3
Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 9 dan eksponen dari penyebut adalah 9
Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat yang baru
dengan basis 3 dan eksponennya adalah 0
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
9 – 9 = 0
Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan
Sehingga dapat dituliskan 3^9/3^9 =3^(9-9)=3^0 (ii)
3^2/3^6 = 3^(-4)
Amatilah!
Bilangan pokok (basis) dari bentuk pembilang adalah 3 Dan basis dari penyebut
adalah 3
Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 2 Dan eksponen dari penyebut adalah 6
Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat yang baru
dengan basis 3 dan eksponennya adalah -4
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
2 – 6 = -4
Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan
Sehingga dapat dituliskan 3^2/3^6 =3^(2-6)=3^(-4) (iii)
Apa yang dapat anda simpulkan dari hal di atas?
Jika sebuah bilangan berpangkat dibagi terhadap bilangan pangkat yang lainnya
yang memiliki bilangan pokok yang sama, maka pangkatnya haruslah dikurangkan.
Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan
eksponen dari pembilang kita ganti dengan m serta eksponen dari penyebut diganti
dengan n, maka bentuk nya akan menjadi:
a^m/a^n =a^(m-n) (2)
Dengan syarat penyebut/ b≠0. Mengapa?
Karena jika penyebutnya sama dengan nol maka pembagian bilangan berpangkat
tersebut menjadi tidak dapat didefinisikan.
Selesaikanlah soal-soal berikut dengan menggunakan perkalian berulang!
(2^3 )^4 =(2×2×2)×(2×2×2)×(2×2×2)×(2×2×2)
=2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2
= 2^12
(4^5 )^2 =(4×4×4×4×4)×(4×4×4×4×4)
=4×4×4×4×4×4×4×4×4×4
= 4^10
(5^2 )^7 =(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)(5×5)
=5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5
= 5^14
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka:
(2^3 )^4= 2^12
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok 2 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 3 Basis dari bentuk pangkat
tersebut di pangkatkan dengan 4 sehingga eksponen dari bentuk bilangan
berpangkat tersebut adalah 4
Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang
baru dengan bilangan pokok 2 dan eksponennya 12
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
3 x 4 = 12
Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian
Sehingga dapat disimpulkan (2^3 )^4=2^(3×4)=2^12 (i)
(4^5 )^2= 4^10
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok 4 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 5, Basis dari bentuk pangkat
tersebut di pangkatkan dengan 2 sehingga eksponen dari bentuk bilangan
berpangkat tersebut adalah 2
Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang
baru dengan bilangan pokok 4 dan eksponennya 10
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
5 x 2 = 10
Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian
Sehingga dapat disimpulkan (4^5 )^2=4^(5×2)=4^10 (ii)
(5^7 )^2= 5^14
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok 5 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 7 . Basis dari bentuk pangkat
tersebut di pangkatkan dengan 2 sehingga eksponen dari bentuk bilangan
berpangkat tersebut adalah 2
Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang
baru dengan bilangan pokok 5 dan eksponennya 14
Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh:
7 x 2 = 14
Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian
Sehingga dapat disimpulkan (5^7 )^2=5^(7×2)=5^14 (iii)
Apa yang dapat anda simpulkan?
Jika sebuah bilangan berpangkat dipangkatkan terhadap bilangan yang lain maka
pangkatnya haruslah dikalikan.
Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan
eksponen dari basis kita ganti dengan m serta eksponen dari bentuk bilangan
berpangkat diganti dengan n, maka bentuk nya akan menjadi:
(a^m )^n=a^(m×n) (3)
Dengan menggunakan perkalian berulang, selesaikanlah soal-soal berikut ini!
(2×3)^3 =(2×3)×(2×3)×(2×3)
=(2×2×2)×(3×3×3)
=2^3×3^3
(4×5)^4 =(4×5)×(4×5)×(4×5)×(4×5)
=(4×4×4×4)×(5×5×5×5)
=4^4×5^4
(6×7)^5 =(6×7)×(6×7)×(6×7)×(6×7)×(6×7)
=(6×6×6×6×6)×(7×7×7×7×7)
=6^5×7^5
Dengan mengamati langkah di atas, maka:
(2×3)^3=2^3×3^3
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda,
dengan bilangan pertama adalah 2 dan bilangan kedua adalah 3
Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan 3 sehingga eksponen dari
basis adalah 3
Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan
berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 2 dan eksponen dari
basis adalah 3
Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 3 dan eksponen dari basis adalah 3
(4×5)^4=4^4×5^4
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda,
dengan bilangan pertama adalah 4 dan bilangan kedua adalah 5
Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan …. Sehingga eksponen dari
basis adalah 4
Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan
berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 4 dan eksponen dari
basis adalah 4
Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 5 dan eksponen dari basis adalah 4
(6×7)^5=6^5×7^5
Amatilah!
Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda,
dengan bilangan pertama adalah 6 dan bilangan kedua adalah 7
Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan 5 Sehingga eksponen dari
basis adalah 5
Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan
berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 6 dan eksponen dari
basis adalah 5
Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 7 dan eksponen dari basis adalah 5
Dengan memperhatikan hasil pengamatan terhadap 3 soal di atas, apa yang dapat
kalian simpulkan?
Jika perkalian dua bilangan yang berbeda dipangkatkan, maka bilangan masing-
masing haruslah dipangkatkan.
Jika basis bilangan berpangkat berupa perkalian dua buah bilangan yang berbeda,
misalkan bilangan pertama adalah a dan bilangan kedua adalah b, kemudian
dipangkatkan n maka bentuk tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
(a×b)^n=a^n×b^n (4)
Dengan menggunakan perkalian berulang selesaikanlah soal-soal berikut ini:
(5/7)^4=(5×5×5×5)/(7×7×7×7)
=5^4/7^4
(3/6)^8=(3×3×3×3×3×3×3×3)/(6×6×6×6×6×6×6×6)
=3^8/6^8
(2/3)^5=(2×2×2×2×2)/(3×3×3×3×3)
= 2^5/3^5
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka:
(5/7)^4=5^4/7^4
Amatilah:
Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang
5 dan penyebut 7
Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 4, sehingga eksponen dari bilangan
pokok adalah 4
Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok pembilang 5 dan eksponen pembilang 4 Penyebutnya berupa bilangan
berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 7 dan eksponen dari penyebutnya
adalah 4
Sehingga dapat disimpulkan (5/7)^4=5^4/7^4 (i)
(3/6)^8=3^8/6^8
Amatilah:
Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang
3 dan penyebut 6
Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 8 sehingga eksponen dari bilangan
pokok adalah 8
Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok pembilang 3 dan eksponen pembilang 8. Penyebutnya berupa bilangan
berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 6 dan eksponen dari penyebutnya
adalah 8
Sehingga dapat disimpulkan (3/6)^8=3^8/6^8 (ii)
(2/3)^5=2^5/3^5
Amatilah:
Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang
2 dan penyebut 3
Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 5, sehingga eksponen dari bilangan
pokok adalah 5
Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok pembilang 2, dan eksponen pembilang 5. Penyebutnya berupa bilangan
berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 3 dan eksponen dari penyebutnya
adalah 5
Sehingga dapat disimpulkan (2/3)^5=2^5/3^5 (iii)
Berdasarkan langkah-langka yang telah dikerjakan seperti di atas, apakah yang
dapat kalian simpulkan?
Jika pembagian dua bilangan yang berbeda dipangkatkan, maka masing-masing
bilangan haruslah dipangkatkan.
Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika bilangan pokok berbentuk pecahan
dipangkatkan dengan mengganti pembilang dari bilangan pokok dengan a dan
penyebut bilangan pokok kita ganti dengan b. dan eksponen dari bilangan pokok
kita ganti dengan n maka dapat diperoleh bentuk:
(a/b)^n=a^n/b^n (5)
Dengan syarat penyebut/ b≠0. Mengapa?
Karena jika penyebut sama dengan nol maka bentuk pangkat tersebut tidak dapat
didefinisikan.
Berdasarkan langkah-langkah yang telah kalian kerjakan pada soal no 1, 2, 3, 4,
dan 5 dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat bilangan berpangkat adalah sebagai
berikut.
Misalkan a,b ∈R dan m,n ∈Z ( m, n anggota bilangan bulat) postif dengan m≥n,
maka:
a^m×a^n=a^(m+n)
a^m/a^n =a^(m-n)
(a^m )^n=a^(m×n)
(a×b)^n=a^n×b^n
(a/b)^n=a^n/b^n
Selamat Mengerjakan
PELUANG
29DES
Contoh :
Pada lomba lari 100 meter, empat anak lolos ke putaran akhir, yaitu A (Adi), B (Banu), C
(Candra), D(Doni). Pada perlombaan tersebut disediakan dua hadiah. Ada berapakah susunan
pemenang yang mungkin muncul pada akhir pertandingan?
Jawab :
Pemenang pertama dan kedua yang mungkin kita susun adalah AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB,
CD, DA, DB, DC. Proses menentukan banyaknya susunan pemenang secara umum mengikuti
aturan sebagai berikut.
1. Ada empat orang peserta lomba yang semuanya punya kesempatan untuk menjadi juara
pertama.
2. Satu orang sudah masuk garis akhir, masih ada 3 orang lagi yang bisa menduduki juara kedua.
Jadi seluruhnya ada 4 x 3 = 12 susunan pemenang yang mungkin terjadi.
Dari contoh diatas dapat kita peroleh suatu kesimpulan sebagai berikut :
Jika terdapat k buah tepat yang tersedia, dengan :
n1 = banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama.
n2 = banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua, setelah tempat pertama diisi.
n3 = banyaknya cara untuk mengisi tempat ketiga, setelah tempat pertama dan kedua
terisi dan seterusnya
nk = banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-k, setelah tempat tempat sebelumnya terisi.
Maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia adalah n1 x n2 x n3x …..x nk.
Aturan inilah yang dimaksud sebagai aturan pengisian tempat yang tersedia atau kaidah
perkalian.
Contoh :
Dari angka angka 2,3,5,6,7 dan 9 akan dibentuk bilangan yang terdiri atas tiga angka berlainan.
Tentukan :
1. Banyak bilangan tersebut
2. Banyak bilangan yang lebih kecil dari 400
3. Banyak bilangan yang ganjil
4. Banyak bilangan yang merupakan kelipatan dari 5
Jawab :
Pada tiap masalah kita dapat gambarkan tiga kotak seperti kolom diatas
Untuk mempresentasikan bilangan sembarang dan kemudian tuliskan di dalam masing masing
kotak banyaknya cara menempatkan bilangan.
1. 1. Banyak bilangan tersebut yang dapat disusun berdasarkan tiga bilangan berlainan adalah n1 =
6, karena semua angka dapat keluar untuk menduduki posisi pertama dari susunan tiga bilangan
berlainan itu. Kemudian n2 = 5, karena satu angka sudah menduduki posisi pertama jadi yang
tersisa adalah 5 angka lagi dan tida1k ada syarat angka boleh di ulang. Terakhir n3 = 4, karena
sudah dua angka menduduki posisi pertama dan kedua jadi hanya tersisa 4 angka yang mungkin
menduduki posisi ketiga dari susunan bilangan 3 angka berlainan tersebut. Dapat dituliskan
dalam kolom seperti berikut :
Jadi ada 6 x 5 x 4 = 120 cara atau susunan 3 bilangan berlainan yang dapat kita buat dari
6 angka tersebut.
1. 2. Untuk n1 = 2, karena hanya ada 2 angka yang lebih kecil dari 400, n2 = 5, karena masih ada 5
angka yang boleh mengisi kotak pertama setelah kotak pertama terisi, n3 = 4, karena masih 4
angka yang tersisa setelah kotak pertama dan kotak kedua terisi. Jadi kita dapat tuliskan dalam
kotak sebagai berikut :
Maka dapat dihitung ada 2 x 5 x 4 = 40 cara penyusunan tiga angka berlainan yang kurang dari
400.
1. 3. Untuk n3 = 4, karena bilangan ganjilnya ada sebanyak 4, yaitu : 3,5,7 dan 9 agar terbentuk
susunan 3 bilangan ganjil. Kemudian pada n1 = 5 dan pada n2 = 4. Dengan demikian
terbentuk susunan sebagai berikut :
Jadi ada 5 x 4 x 4 = 80 cara penyusunan tiga angka yang bernilai ganjil.
1. 4. Untuk kotak paling kanan dapat kita isi 1, yaitu 3 dan 5, karena bilangan yang yang terjadi
merupakan kelipatan dari 5, sedangkan kotak paling kiri dapat diisi angka 5, karena angka yang
tersisa ada 5, begitu pula kotak tengah kita isi dengan angka 4. Maka dapat dituis dalam kotak
sebagai berikut :
Jadi ada sebanyak 5 x 4 x 1 = 20 cara untuk menyusun tiga angka tersebut menjadi bilangan
kelipatan 5

Contenu connexe

Similaire à BILANGAN PANGKAT

Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanJeanet Eva
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Bang Jon
 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxSantiKartini
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxnamfyoid
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIAbdul Rais P
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptxMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptxmohoguru
 
Kelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaKelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaIta Anggraeni
 
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfMAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfIwanLubisSPd
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIHannaFadhilla
 

Similaire à BILANGAN PANGKAT (20)

Siap print
Siap printSiap print
Siap print
 
Makalah arit kel.7
Makalah arit kel.7Makalah arit kel.7
Makalah arit kel.7
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
 
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5
 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
 
3
33
3
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptxMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx
 
Kelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaKelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel sma
 
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfMAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
 

Dernier

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 

Dernier (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 

BILANGAN PANGKAT

  • 1. BILANGAN PANGKAT BULAT 1. Pangkat Bulat Positif Dalam penjumlahan ada proses penjumlahan berulang yang penulisannya dapat disingkat sebagai berikut : 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 5 x 3 Begitu juga dalam perkalian, ada proses perkalian berulang yang penulisannya dapat pula disingkat sebagai berikut : 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 35 35 disebut bilangan berpangkat, 3 disebut sebagai bilangan pokok dan 5 disebut bilangan pangkat, 35 dapat dibaca : tiga pangkat lima. Secara umum dapat di tuliskan sebagai berikut : Jika a adalah bilangan riil dan n adalah bilangan bulat positif maka : an dibaca a pangkat n dengan a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat. Sifat sifat Bilangan Pangkat Bulat Positif a. Perkalian Bilangan Berpangkat Jika dua bilangan berpangkat atau lebih yang memiliki bilangan pokok yang sama dikalikan, maka pangkatnya haruslah dijumlahkan. Secara umum dapat dituliskan : am x an = am + n , dimana a adalah bilangan riil dan m , n adalah bilangan bulat positif. Contoh : 6 2 x 6 4 = 6 2 + 4 = 6 6 b. Pembagian Bilangan Berpangkat Jika sebuah bilangan berpangkat dibagi terhadap bilangan berpangkat lainnya yang memiliki bilangan pokok yang sama, maka pangkatnya haruslah dikurangkan. Secara umum dapat ditulis : am : an = am–n Dimana a adalah bilangan riil, m ; n adalah bilangan bulat positif dan m > n. Contoh : 23 : 22 = 2 3 – 2 = 21 = 2 c. Perpangkatan bilangan berpangkat Jika sebuah bilangan berpangkat dipangkatkan terhadap bilangan yang lain, maka pangkatnya haruslah dikalikan.
  • 2. Secara umum dapat dituliskan : (am )n = amxn Contoh : (57 )3 = 57×3 = 521 d. Perpangkatan pada perkalian bilangan Jika perkalian dua bilangan atau lebih dipangkatkan, maka masing masing bilangan haruslah dipangkatkan. Secara umum dapat ditulis : (ab)m = am . bm Contoh : ( 3x)2 = 32 . x2 = 9x2 e. Perpangkatan dari hasil bagi dua bilangan. Jika pembagian dua bilangan dipangkatkan maka masing masing bilangan harus dipangkatkan. Secara umum dapat ditulis : KOMPETENSI DASAR Indikator Mengubah bentuk pangkat negatif ke pangkat positif dan sebaliknya. Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya. Melakukan operasi aljabar pada bentuk pangkat, dan akar 1.1 Menggunakanaturanpangkat SIFAT – SIFAT BILANGAN PANGKAT BULAT POSITIF
  • 3. 1. a m .a n = a m+n , a bilangan real danm,nbilanganbulatpositif 2. a m : a n = a m-n , a ≠ 0 dan m > n 3. (a m ) n = a mn , a bilangan real danm,nbilanganbulatpositif 4. (ab) n = a n b n , a,bbilangan real dan n bilanganbulatpositif 5. (a:b) n = a n : b n , a,bbilangan , real b ≠ 0 , n bilanganbulatpositif Memahami Sifat-sifat Pada Bilangan Berpangkat Bulat Positif Filed under: Uncategorized — Tinggalkan Komentar 27 Oktober 2011 Memahami Sifat-sifat Pada Bilangan Berpangkat Bulat Positif 1. Dengan menggunakan perkalian berulang selesaikanlah soal berikut ini a. 2^3×2^5 =(2×2×2)×(2×2×2×2×2) =(2×2×2×2×2×2×2×2) =2^8 b. 2^5×2^6 =(2×2×2×2×2)×(2×2×2×2×2×2) =2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2 =2^11 c. 2^7×2^2 =(2×2×2×2×2×2×2)×(2×2) =2×2×2×2×2×2×2×2×2 =2^9 Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka: a. 2^3×2^5= 2^8 Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari
  • 4. bentuk pangkat ke-2 adalah 2 Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 3 Dan eksponen dari bentuk ke-2 adalah 5 Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian diperoleh bentuk pangkat baru dengan basis 2 dan eksponennya adalah 8 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 3 + 5 = 8 Operasi hitung apakah yang dilakukan? Penjumlahan Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^3×2^5=2^(3+5)=2^8 (i) b. 2^5×2^6= 2^11 Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari bentuk pangkat ke-2 adalah 2 Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 5 Dan eksponen dari bentuk ke-2 adalah 6 Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian diperoleh bilangan pangkat baru dengan basis 2 dan eksponennya adalah 11 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 5 + 6 = 11 Operasi hitung apakah yang dilakukan? Penjumlahan Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^5×2^6=2^(5+6)=2^11 (ii) c. 2^7×2^2=2^9 Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari bentuk pangkat yang pertama adalah 2 Dan basis dari bentuk pangkat ke-2 adalah 2 Pangkat /eksponen dari bentuk pangkat yang pertama adalah 7 Dan eksponen dari bentuk ke-2 adalah 2 Ternyata setelah dilakukan operasi perkalian, diperoleh bentuk pangkat baru dengan basis 2 dan eksponennya adalah 9 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 7 …. 2 = 9
  • 5. Operasi hitung apakah yang dilakukan? ….. Dari pengamatan di atas dapat dituliskan 2^7×2^2=2^(7+ 2 )=2^9 (iii) Apa yang dapat anda simpulkan dari hal di atas? Jika dua buah bilangan berpangkat yang memiliki bilangan pokok sama dikalikan, maka pangkatnya haruslah dijumlahkan Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan eksponen dari basis yang pertama kita ganti dengan m serta eksponen dari basis yang ke-2 diganti dengan n, maka bentuknya akan menjadi: a^m×a^n=a^(m+n) (1) 2. Dengan mengunakan perkalian berulang selesaikanlah soal-soal berikut ini: a. 3^5/3^3 = (3×3×3×3×3)/(3×3×3)=3 ×3=3^2 b. 3^9/3^9 = (3×3×3×3×3×3×3×3×3)/(3×3×3×3×3×3×3×3×3)=1/1=1=3^0 c. 3^2/3^6 = (3×3)/(3×3×3×3×3×3)=1/(3×3×3×3)=1/3^4 =3^(-4) Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka: a. 3^5/3^3 =3^2 Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari pembilang adalah 3 dan basis dari penyebut adalah 3 Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 5 dan eksponen dari penyebut adalah 3 Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat baru dengan basis 3 dan eksponennya adalah 2 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 5 …. 3 = 2 Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan Sehingga dapat dituliskan 3^5/3^3 =3^(5-3)=3^2 (i) 3^9/3^9 =3^0 Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari pembilang adalah 3 dan basis dari penyebut adalah 3 Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 9 dan eksponen dari penyebut adalah 9 Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat yang baru dengan basis 3 dan eksponennya adalah 0 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 9 – 9 = 0 Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan Sehingga dapat dituliskan 3^9/3^9 =3^(9-9)=3^0 (ii)
  • 6. 3^2/3^6 = 3^(-4) Amatilah! Bilangan pokok (basis) dari bentuk pembilang adalah 3 Dan basis dari penyebut adalah 3 Pangkat /eksponen dari pembilang adalah 2 Dan eksponen dari penyebut adalah 6 Ternyata setelah dilakukan operasi pembagian, diperoleh bentuk pangkat yang baru dengan basis 3 dan eksponennya adalah -4 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 2 – 6 = -4 Operasi hitung apakah yang dilakukan? Pengurangan Sehingga dapat dituliskan 3^2/3^6 =3^(2-6)=3^(-4) (iii) Apa yang dapat anda simpulkan dari hal di atas? Jika sebuah bilangan berpangkat dibagi terhadap bilangan pangkat yang lainnya yang memiliki bilangan pokok yang sama, maka pangkatnya haruslah dikurangkan. Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan eksponen dari pembilang kita ganti dengan m serta eksponen dari penyebut diganti dengan n, maka bentuk nya akan menjadi: a^m/a^n =a^(m-n) (2) Dengan syarat penyebut/ b≠0. Mengapa? Karena jika penyebutnya sama dengan nol maka pembagian bilangan berpangkat tersebut menjadi tidak dapat didefinisikan. Selesaikanlah soal-soal berikut dengan menggunakan perkalian berulang! (2^3 )^4 =(2×2×2)×(2×2×2)×(2×2×2)×(2×2×2) =2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2×2 = 2^12 (4^5 )^2 =(4×4×4×4×4)×(4×4×4×4×4) =4×4×4×4×4×4×4×4×4×4 = 4^10 (5^2 )^7 =(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)×(5×5)(5×5) =5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5×5 = 5^14 Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka: (2^3 )^4= 2^12 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 2 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 3 Basis dari bentuk pangkat tersebut di pangkatkan dengan 4 sehingga eksponen dari bentuk bilangan berpangkat tersebut adalah 4
  • 7. Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang baru dengan bilangan pokok 2 dan eksponennya 12 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 3 x 4 = 12 Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian Sehingga dapat disimpulkan (2^3 )^4=2^(3×4)=2^12 (i) (4^5 )^2= 4^10 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 4 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 5, Basis dari bentuk pangkat tersebut di pangkatkan dengan 2 sehingga eksponen dari bentuk bilangan berpangkat tersebut adalah 2 Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang baru dengan bilangan pokok 4 dan eksponennya 10 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 5 x 2 = 10 Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian Sehingga dapat disimpulkan (4^5 )^2=4^(5×2)=4^10 (ii) (5^7 )^2= 5^14 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berbentuk bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 5 dan pangkat /eksponen dari bilangan pokok 7 . Basis dari bentuk pangkat tersebut di pangkatkan dengan 2 sehingga eksponen dari bentuk bilangan berpangkat tersebut adalah 2 Ternyata setelah dilakukan operasi perpangkatan diperoleh bentuk pangkat yang baru dengan bilangan pokok 5 dan eksponennya 14 Jika eksponennya dioperasikan maka diperoleh: 7 x 2 = 14 Operasi hitung apakah yang dilakukan? perkalian Sehingga dapat disimpulkan (5^7 )^2=5^(7×2)=5^14 (iii) Apa yang dapat anda simpulkan? Jika sebuah bilangan berpangkat dipangkatkan terhadap bilangan yang lain maka pangkatnya haruslah dikalikan. Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika basisnya kita ganti dengan a, dan eksponen dari basis kita ganti dengan m serta eksponen dari bentuk bilangan berpangkat diganti dengan n, maka bentuk nya akan menjadi: (a^m )^n=a^(m×n) (3)
  • 8. Dengan menggunakan perkalian berulang, selesaikanlah soal-soal berikut ini! (2×3)^3 =(2×3)×(2×3)×(2×3) =(2×2×2)×(3×3×3) =2^3×3^3 (4×5)^4 =(4×5)×(4×5)×(4×5)×(4×5) =(4×4×4×4)×(5×5×5×5) =4^4×5^4 (6×7)^5 =(6×7)×(6×7)×(6×7)×(6×7)×(6×7) =(6×6×6×6×6)×(7×7×7×7×7) =6^5×7^5 Dengan mengamati langkah di atas, maka: (2×3)^3=2^3×3^3 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda, dengan bilangan pertama adalah 2 dan bilangan kedua adalah 3 Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan 3 sehingga eksponen dari basis adalah 3 Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 2 dan eksponen dari basis adalah 3 Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 3 dan eksponen dari basis adalah 3 (4×5)^4=4^4×5^4 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda, dengan bilangan pertama adalah 4 dan bilangan kedua adalah 5 Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan …. Sehingga eksponen dari basis adalah 4 Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 4 dan eksponen dari basis adalah 4 Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 5 dan eksponen dari basis adalah 4 (6×7)^5=6^5×7^5 Amatilah! Basis dari bentuk pangkat di atas berupa perkalian dua bilangan yang berbeda, dengan bilangan pertama adalah 6 dan bilangan kedua adalah 7 Basis dari bentuk pangkat di atas dipangkatkan dengan 5 Sehingga eksponen dari basis adalah 5 Setelah dioperasikan diperoleh hasil berupa perkalian dua buah bilangan
  • 9. berpangkat dengan bentuk pangkat pertama memiliki basis 6 dan eksponen dari basis adalah 5 Bentuk pangkat yang kedua memiliki basis 7 dan eksponen dari basis adalah 5 Dengan memperhatikan hasil pengamatan terhadap 3 soal di atas, apa yang dapat kalian simpulkan? Jika perkalian dua bilangan yang berbeda dipangkatkan, maka bilangan masing- masing haruslah dipangkatkan. Jika basis bilangan berpangkat berupa perkalian dua buah bilangan yang berbeda, misalkan bilangan pertama adalah a dan bilangan kedua adalah b, kemudian dipangkatkan n maka bentuk tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: (a×b)^n=a^n×b^n (4) Dengan menggunakan perkalian berulang selesaikanlah soal-soal berikut ini: (5/7)^4=(5×5×5×5)/(7×7×7×7) =5^4/7^4 (3/6)^8=(3×3×3×3×3×3×3×3)/(6×6×6×6×6×6×6×6) =3^8/6^8 (2/3)^5=(2×2×2×2×2)/(3×3×3×3×3) = 2^5/3^5 Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas maka: (5/7)^4=5^4/7^4 Amatilah: Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang 5 dan penyebut 7 Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 4, sehingga eksponen dari bilangan pokok adalah 4 Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan pokok pembilang 5 dan eksponen pembilang 4 Penyebutnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 7 dan eksponen dari penyebutnya adalah 4 Sehingga dapat disimpulkan (5/7)^4=5^4/7^4 (i) (3/6)^8=3^8/6^8 Amatilah: Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang 3 dan penyebut 6 Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 8 sehingga eksponen dari bilangan pokok adalah 8 Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan pokok pembilang 3 dan eksponen pembilang 8. Penyebutnya berupa bilangan
  • 10. berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 6 dan eksponen dari penyebutnya adalah 8 Sehingga dapat disimpulkan (3/6)^8=3^8/6^8 (ii) (2/3)^5=2^5/3^5 Amatilah: Bilangan pokok dari bentuk pangkat di atas berbentuk pecahan dengan pembilang 2 dan penyebut 3 Bentuk pecahan tersebut dipangkatkan dengan 5, sehingga eksponen dari bilangan pokok adalah 5 Setelah dipangkatkan, pembilangnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan pokok pembilang 2, dan eksponen pembilang 5. Penyebutnya berupa bilangan berpangkat dengan bilangan pokok penyebut 3 dan eksponen dari penyebutnya adalah 5 Sehingga dapat disimpulkan (2/3)^5=2^5/3^5 (iii) Berdasarkan langkah-langka yang telah dikerjakan seperti di atas, apakah yang dapat kalian simpulkan? Jika pembagian dua bilangan yang berbeda dipangkatkan, maka masing-masing bilangan haruslah dipangkatkan. Dengan memperhatikan (i), (ii), dan (iii), jika bilangan pokok berbentuk pecahan dipangkatkan dengan mengganti pembilang dari bilangan pokok dengan a dan penyebut bilangan pokok kita ganti dengan b. dan eksponen dari bilangan pokok kita ganti dengan n maka dapat diperoleh bentuk: (a/b)^n=a^n/b^n (5) Dengan syarat penyebut/ b≠0. Mengapa? Karena jika penyebut sama dengan nol maka bentuk pangkat tersebut tidak dapat didefinisikan. Berdasarkan langkah-langkah yang telah kalian kerjakan pada soal no 1, 2, 3, 4, dan 5 dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat bilangan berpangkat adalah sebagai berikut. Misalkan a,b ∈R dan m,n ∈Z ( m, n anggota bilangan bulat) postif dengan m≥n, maka: a^m×a^n=a^(m+n) a^m/a^n =a^(m-n) (a^m )^n=a^(m×n) (a×b)^n=a^n×b^n (a/b)^n=a^n/b^n Selamat Mengerjakan
  • 11. PELUANG 29DES Contoh : Pada lomba lari 100 meter, empat anak lolos ke putaran akhir, yaitu A (Adi), B (Banu), C (Candra), D(Doni). Pada perlombaan tersebut disediakan dua hadiah. Ada berapakah susunan pemenang yang mungkin muncul pada akhir pertandingan? Jawab : Pemenang pertama dan kedua yang mungkin kita susun adalah AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC. Proses menentukan banyaknya susunan pemenang secara umum mengikuti aturan sebagai berikut. 1. Ada empat orang peserta lomba yang semuanya punya kesempatan untuk menjadi juara pertama. 2. Satu orang sudah masuk garis akhir, masih ada 3 orang lagi yang bisa menduduki juara kedua. Jadi seluruhnya ada 4 x 3 = 12 susunan pemenang yang mungkin terjadi. Dari contoh diatas dapat kita peroleh suatu kesimpulan sebagai berikut : Jika terdapat k buah tepat yang tersedia, dengan : n1 = banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama. n2 = banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua, setelah tempat pertama diisi. n3 = banyaknya cara untuk mengisi tempat ketiga, setelah tempat pertama dan kedua terisi dan seterusnya nk = banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-k, setelah tempat tempat sebelumnya terisi. Maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia adalah n1 x n2 x n3x …..x nk. Aturan inilah yang dimaksud sebagai aturan pengisian tempat yang tersedia atau kaidah perkalian. Contoh : Dari angka angka 2,3,5,6,7 dan 9 akan dibentuk bilangan yang terdiri atas tiga angka berlainan. Tentukan : 1. Banyak bilangan tersebut 2. Banyak bilangan yang lebih kecil dari 400 3. Banyak bilangan yang ganjil 4. Banyak bilangan yang merupakan kelipatan dari 5 Jawab :
  • 12. Pada tiap masalah kita dapat gambarkan tiga kotak seperti kolom diatas Untuk mempresentasikan bilangan sembarang dan kemudian tuliskan di dalam masing masing kotak banyaknya cara menempatkan bilangan. 1. 1. Banyak bilangan tersebut yang dapat disusun berdasarkan tiga bilangan berlainan adalah n1 = 6, karena semua angka dapat keluar untuk menduduki posisi pertama dari susunan tiga bilangan berlainan itu. Kemudian n2 = 5, karena satu angka sudah menduduki posisi pertama jadi yang tersisa adalah 5 angka lagi dan tida1k ada syarat angka boleh di ulang. Terakhir n3 = 4, karena sudah dua angka menduduki posisi pertama dan kedua jadi hanya tersisa 4 angka yang mungkin menduduki posisi ketiga dari susunan bilangan 3 angka berlainan tersebut. Dapat dituliskan dalam kolom seperti berikut : Jadi ada 6 x 5 x 4 = 120 cara atau susunan 3 bilangan berlainan yang dapat kita buat dari 6 angka tersebut. 1. 2. Untuk n1 = 2, karena hanya ada 2 angka yang lebih kecil dari 400, n2 = 5, karena masih ada 5 angka yang boleh mengisi kotak pertama setelah kotak pertama terisi, n3 = 4, karena masih 4 angka yang tersisa setelah kotak pertama dan kotak kedua terisi. Jadi kita dapat tuliskan dalam kotak sebagai berikut : Maka dapat dihitung ada 2 x 5 x 4 = 40 cara penyusunan tiga angka berlainan yang kurang dari 400. 1. 3. Untuk n3 = 4, karena bilangan ganjilnya ada sebanyak 4, yaitu : 3,5,7 dan 9 agar terbentuk susunan 3 bilangan ganjil. Kemudian pada n1 = 5 dan pada n2 = 4. Dengan demikian terbentuk susunan sebagai berikut : Jadi ada 5 x 4 x 4 = 80 cara penyusunan tiga angka yang bernilai ganjil. 1. 4. Untuk kotak paling kanan dapat kita isi 1, yaitu 3 dan 5, karena bilangan yang yang terjadi merupakan kelipatan dari 5, sedangkan kotak paling kiri dapat diisi angka 5, karena angka yang tersisa ada 5, begitu pula kotak tengah kita isi dengan angka 4. Maka dapat dituis dalam kotak sebagai berikut : Jadi ada sebanyak 5 x 4 x 1 = 20 cara untuk menyusun tiga angka tersebut menjadi bilangan kelipatan 5