SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
KEPERAWATAN 
GAWAT DARURAT
Pendahuluan... 
Geografis Indonesia, seperti 
apakah?? 
Bencana gempa bumi, letusan 
gunung berapi, 
tingkat kecelakan yang tinggi. 
Bencana ada 2  umum 
(menyangkut orang 
banyak) dan hanya terjadi pada 
bbrpa org saja. 
Setiap peristiwa terkadang tidak
GAWAT ....?? 
DARURAT ....??
GAWAT  MENGANCAM NYAWA 
DARURAT  PERLU 
MENDAPATKAN 
PENANGANAN/ TINDAKAN 
DENGAN SEGERA UNTUK 
MENGHILANGKAN ANCAMAN 
NYAWA KORBAN.
KEMATIAN.... 
KONDISI GADAR 
TIDAK 
T’TANGANI 
KEMATIAN 
1. MATI KLINIS 
 PENDERITA HENTI NAFAS & 
HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8 
MENIT SETELAH BERHENTINYA 
SISTEM PERNAFASAN & 
KARDIOVASKULER 
2. MATI BIOLOGIS 
 MULAI TERJADINYA KERUSAKAN 
SEL- SEL OTAK
KEPERAWATAN GAWAT 
DARURAT 
 PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG 
DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG, 
YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI 
KEADAAN YG MENGANCAM 
KEHIDUPAN TERJADI SCR 
MENDADAK DLM SUATU 
LINGKUNGAN YG TDK DPT 
DIKENDALIKAN 
CAKUPAN KGD MELIPUTI 
MENETAPKAN DIAGNOSIS 
KEPERAWATAN& MANAJEMEN 
RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI 
KESH YG MENDADAK
Menurut The American Hospital Association 
(AHA) 
An emergency is any condition that in the 
opinion of the patient, his family, or 
whoever assumes the responsibility of 
bringing the patient to the hospital-requires 
immediate medical attention. 
This condition continues until a 
determination has been made by a health 
care professional that the patient’s life or 
well-being is not threatened.
PROSES KEP GAWAT 
DARURAT 
• WAKTU YG TERBATAS 
• KONDISI KLIEN YG 
MEMERLUKAN BANTUAN 
SEGERA 
• INFORMASI TERBATAS 
• PERAN DAN SUMBER DAYA
SASARAN GA-DAR 
KETEPATAN RESUSITASI EFEKTIF & 
STABILISASI KLIEN GAWAT YG 
MENGALAMI PERLUKAAN
FUNGSI UTAMA GA-DARURAT 
• 1. FILTRASI. 
– MENYELEKSI PS YG DATANG 
• 2. STABILISASI 
– MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL 
BASIC TREATHMENT) 
• 3. DISTRIBUSI 
– SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE 
RUANG TINDAKAN
Karakteristik Yanan Gawat Darurat 
Segi hukum dan medikolegal, pelayanan 
gawat darurat berbeda dengan pelayanan 
non-gawat darurat karena memiliki 
karakteristik khusus. 
Isu khusus dalam pelayanan gawat 
darurat membutuhkan pengaturan 
hukum yang khusus dan akan 
menimbulkan hubungan hukum yang 
berbeda dengan keadaan bukan gadar.
PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat 
PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat 
darurat adalah UU No 23/1992 tentang 
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan 
No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan 
Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan 
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.
Pengaturan Penyelenggaraan 
Pelayanan Gawat Darurat 
Ketentuan tentang pemberian pertolongan 
dalam keadaan darurat telah tegas diatur 
dalam pasal 5l UUNo.29/2004 tentang 
Praktik Kedokteran, di mana seorang dokter 
wajib melakukan pertolongan darurat atas 
dasar perikemanusiaan.
Pengaturan Penyelenggaraan 
Pelayanan Gawat Darurat 
UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan 
istilah pelayanan gawat darurat namun secara tersirat 
upaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamya 
merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat 
kesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7 
mengatur bahwa “Pemerintah bertugas 
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan 
terjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin, 
orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya ini 
menyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yang 
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat 
(swasta).
• Pengaturan pelayanan gawat darurat 
untuk fase rumah sakit telah terdapat 
dalam Peraturan Menteri Kesehatan 
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di 
mana dalam pasal 23 telah disebutkan 
kewajiban rumah sakit untuk 
menyelenggarakan pelayanan gawat 
darurat selama 24 jam per hari
Pengaturan tindakan medis secara umum 
dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan 
pasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa 
“pelaksanaan pengobatan dan atau 
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan 
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan 
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai 
keahlian dan kewenangan untuk itu
Setiap tindakan medis harus mendapatkan 
persetujuan dari pasien (informed consent). 
Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU 
No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2 
dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 
tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam 
keadaan gawat darurat di mana harus segera 
dilakukan tindakan medis pada pasien yang 
tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak 
perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11 
Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989). 
Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh 
dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan 
tersebut harus disimpan dalam berkas rekam 
medis.
SISTEM PENANGGULANGAN 
PENDERITA GAWAT DARURAT 
TERPADU 
(SPGDT)
Adalah ...... 
 Koordinasi berbagai unit kerja 
(multi sektor) & didukung berbagai 
kegiatan profesi (multi disiplin & 
multi profesi) untuk 
menyelenggarakan pelayanan 
terpadu bagi penderita gadar baik 
dalam keadaan bencana maupun 
sehari- hari.
Pelayanan medis SPGDT 
terdiri 
1. Pelayanan pra RS (m’dirikan 
PSC, (Public Safety Care), 
pelayanan ambulans & 
komunikasi) 
2. RS & antar RS
Pelayanan sehari- hari : 
1. PSC (didirikan masy utk kep 
masyarakat) 
2. Pelayanan ambulans 
3. Komunikasi (jejaring informasi, 
koordinasi & pelayanan gadar) 
4. Pembinaan (pelatihan untuk 
meningkatkan kemampuan
Pelayanan pd bencana 
(korban massal) 
1. Koordinasi & komando 
2. Mobilisasi sumber daya 
3. Simulasi 
4. Pelaporan, monitoring
Sistem Pelayanan Medik di RS 
1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU, 
px penunjang) 
2. Transport antar RS 
3. Pembiayaan yang cukup
Sistem Pelayanan Medik Antar RS 
1. Jejaring rujukan 
2. Evakuasi antar RS 
3. Sistem Informasi Manajemen (audit 
pelayanan yg b.d keuangan) 
4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)
FASE DETEKSI 
Mencari penyebab timbulnya bencana/ 
kecelakaan 
FASE SUPRESI 
Mencari penanganan terhadap penyebab 
munculnya bencana/ kecelakaan
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam 
sistem) 
Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN 
(113), AGD (118)
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
2. KOMUNIKASI 
Tugas pusat komunikasi : 
a. M’nerima permintaan 
pertolongan 
b. M’kirim unit2 yg diperlukan 
c. M’bimbing kegiatan p’tolongan 
d. M’monitor kesiapan RS
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
3. ORANG AWAM 
 org pertama yg menemukan korban. 
Orang awam harus mampu ; 
a. Cara minta tolong 
b. Cara melakukan RJP tanpa alat 
c. Cara m’hentikan p’darahan 
d. Cara memasang bidai/ balut 
e. Cara transportasi yg baik
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
4. ORANG AWAN KHUSUS 
5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)
FASE RUMAH SAKIT 
1. Trauma center level I  spesialis 4 besar ada di 
tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I) 
2. Trauma center level II  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) 
(PGD II), spesialis datang bersamaan dgn 
penderita 
3. Trauma center level III  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) 
(PGD III), spesialis datang 30 menit setelah 
dipanggil 
4. Trauma center level IV  tidak ada spesialis, yg ada 
hanya dokter umum (ACLS- ATLS)
....nuhun....

Contenu connexe

Tendances

Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
dedy ari
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
Sandra Aja
 

Tendances (20)

Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GadarEtika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
 
Manajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah SakitManajemen Bencana Rumah Sakit
Manajemen Bencana Rumah Sakit
 
Siaga bencana rs
Siaga bencana rsSiaga bencana rs
Siaga bencana rs
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
gawat darurat
gawat daruratgawat darurat
gawat darurat
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Dvi
DviDvi
Dvi
 
KB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian AwalKB 3 Penilaian Awal
KB 3 Penilaian Awal
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehat
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehatPeran perawat dalam mensukseskan muna sehat
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehat
 

En vedette (14)

Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
 
9. kedaruratan psikiatri
9. kedaruratan psikiatri9. kedaruratan psikiatri
9. kedaruratan psikiatri
 
Manajemen Stroke Akut - dr.Ismail Setyopranoto SpS
Manajemen Stroke Akut - dr.Ismail Setyopranoto SpSManajemen Stroke Akut - dr.Ismail Setyopranoto SpS
Manajemen Stroke Akut - dr.Ismail Setyopranoto SpS
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
 
Algoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septikAlgoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septik
 
Penatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktikPenatalaksanaan syok-anafilaktik
Penatalaksanaan syok-anafilaktik
 
Buku besar-dan-neraca-saldo
Buku besar-dan-neraca-saldoBuku besar-dan-neraca-saldo
Buku besar-dan-neraca-saldo
 
Syok anafilaksis
Syok anafilaksisSyok anafilaksis
Syok anafilaksis
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 

Similaire à Keperawatan gawat darurat

Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptxManajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
ArifinHidayat11
 
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
agengprasetyo4
 
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdfSesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
tuyulrox
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
tifannie
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
AnthonyFu9
 
Panduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatmaPanduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatma
hospital
 

Similaire à Keperawatan gawat darurat (20)

1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
 
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptxManajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
 
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
 
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdfSesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
 
Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008
 
2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf
 
PEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.docPEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.doc
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
 
Panduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatmaPanduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatma
 
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
(Lamp 1.26) standar pelayanan kelas i c
 
Aplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiriAplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiri
 
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
 
Manajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi PenaManajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi Pena
 
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
(Lamp 1.24) standar pelayanan kelas i a
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
 

Dernier

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Dernier (20)

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 

Keperawatan gawat darurat

  • 2. Pendahuluan... Geografis Indonesia, seperti apakah?? Bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, tingkat kecelakan yang tinggi. Bencana ada 2  umum (menyangkut orang banyak) dan hanya terjadi pada bbrpa org saja. Setiap peristiwa terkadang tidak
  • 4. GAWAT  MENGANCAM NYAWA DARURAT  PERLU MENDAPATKAN PENANGANAN/ TINDAKAN DENGAN SEGERA UNTUK MENGHILANGKAN ANCAMAN NYAWA KORBAN.
  • 5. KEMATIAN.... KONDISI GADAR TIDAK T’TANGANI KEMATIAN 1. MATI KLINIS  PENDERITA HENTI NAFAS & HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8 MENIT SETELAH BERHENTINYA SISTEM PERNAFASAN & KARDIOVASKULER 2. MATI BIOLOGIS  MULAI TERJADINYA KERUSAKAN SEL- SEL OTAK
  • 6. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG, YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI KEADAAN YG MENGANCAM KEHIDUPAN TERJADI SCR MENDADAK DLM SUATU LINGKUNGAN YG TDK DPT DIKENDALIKAN CAKUPAN KGD MELIPUTI MENETAPKAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN& MANAJEMEN RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI KESH YG MENDADAK
  • 7. Menurut The American Hospital Association (AHA) An emergency is any condition that in the opinion of the patient, his family, or whoever assumes the responsibility of bringing the patient to the hospital-requires immediate medical attention. This condition continues until a determination has been made by a health care professional that the patient’s life or well-being is not threatened.
  • 8. PROSES KEP GAWAT DARURAT • WAKTU YG TERBATAS • KONDISI KLIEN YG MEMERLUKAN BANTUAN SEGERA • INFORMASI TERBATAS • PERAN DAN SUMBER DAYA
  • 9. SASARAN GA-DAR KETEPATAN RESUSITASI EFEKTIF & STABILISASI KLIEN GAWAT YG MENGALAMI PERLUKAAN
  • 10. FUNGSI UTAMA GA-DARURAT • 1. FILTRASI. – MENYELEKSI PS YG DATANG • 2. STABILISASI – MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL BASIC TREATHMENT) • 3. DISTRIBUSI – SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE RUANG TINDAKAN
  • 11. Karakteristik Yanan Gawat Darurat Segi hukum dan medikolegal, pelayanan gawat darurat berbeda dengan pelayanan non-gawat darurat karena memiliki karakteristik khusus. Isu khusus dalam pelayanan gawat darurat membutuhkan pengaturan hukum yang khusus dan akan menimbulkan hubungan hukum yang berbeda dengan keadaan bukan gadar.
  • 12. PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat darurat adalah UU No 23/1992 tentang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.
  • 13. Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat Ketentuan tentang pemberian pertolongan dalam keadaan darurat telah tegas diatur dalam pasal 5l UUNo.29/2004 tentang Praktik Kedokteran, di mana seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan.
  • 14. Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan istilah pelayanan gawat darurat namun secara tersirat upaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamya merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7 mengatur bahwa “Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin, orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya ini menyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat (swasta).
  • 15. • Pengaturan pelayanan gawat darurat untuk fase rumah sakit telah terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di mana dalam pasal 23 telah disebutkan kewajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam per hari
  • 16. Pengaturan tindakan medis secara umum dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa “pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
  • 17. Setiap tindakan medis harus mendapatkan persetujuan dari pasien (informed consent). Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam keadaan gawat darurat di mana harus segera dilakukan tindakan medis pada pasien yang tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989). Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan tersebut harus disimpan dalam berkas rekam medis.
  • 18. SISTEM PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT)
  • 19. Adalah ......  Koordinasi berbagai unit kerja (multi sektor) & didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin & multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gadar baik dalam keadaan bencana maupun sehari- hari.
  • 20. Pelayanan medis SPGDT terdiri 1. Pelayanan pra RS (m’dirikan PSC, (Public Safety Care), pelayanan ambulans & komunikasi) 2. RS & antar RS
  • 21. Pelayanan sehari- hari : 1. PSC (didirikan masy utk kep masyarakat) 2. Pelayanan ambulans 3. Komunikasi (jejaring informasi, koordinasi & pelayanan gadar) 4. Pembinaan (pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
  • 22. Pelayanan pd bencana (korban massal) 1. Koordinasi & komando 2. Mobilisasi sumber daya 3. Simulasi 4. Pelaporan, monitoring
  • 23. Sistem Pelayanan Medik di RS 1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU, px penunjang) 2. Transport antar RS 3. Pembiayaan yang cukup
  • 24. Sistem Pelayanan Medik Antar RS 1. Jejaring rujukan 2. Evakuasi antar RS 3. Sistem Informasi Manajemen (audit pelayanan yg b.d keuangan) 4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)
  • 25. FASE DETEKSI Mencari penyebab timbulnya bencana/ kecelakaan FASE SUPRESI Mencari penanganan terhadap penyebab munculnya bencana/ kecelakaan
  • 26. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam sistem) Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN (113), AGD (118)
  • 27. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 2. KOMUNIKASI Tugas pusat komunikasi : a. M’nerima permintaan pertolongan b. M’kirim unit2 yg diperlukan c. M’bimbing kegiatan p’tolongan d. M’monitor kesiapan RS
  • 28. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 3. ORANG AWAM  org pertama yg menemukan korban. Orang awam harus mampu ; a. Cara minta tolong b. Cara melakukan RJP tanpa alat c. Cara m’hentikan p’darahan d. Cara memasang bidai/ balut e. Cara transportasi yg baik
  • 29. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 4. ORANG AWAN KHUSUS 5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)
  • 30. FASE RUMAH SAKIT 1. Trauma center level I  spesialis 4 besar ada di tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I) 2. Trauma center level II  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD II), spesialis datang bersamaan dgn penderita 3. Trauma center level III  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD III), spesialis datang 30 menit setelah dipanggil 4. Trauma center level IV  tidak ada spesialis, yg ada hanya dokter umum (ACLS- ATLS)