1. Bandung Kota Kreatif
Togar M. Simatupang
Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung
10 Mei 2008
2. Pegiat Ekonomi Kreatif
• Pelatih
• Peneliti
• Konsultan
• Penulis
• Dosen Sekolah Bisnis
dan Manajemen ITB
2
3. Kilasan
• Kota Bandung
• Kota Kreatif: mendefinisikan, mengenal,
membangun kemampuan, dan
menghasilkan produk dan jasa kreatif, dan
menjamin kesinambungan.
• Tantangan Kota Bandung
• Ekologi Kota Kreatif
• Kebijakan Ekonomi Kota Kreatif
• Penutup
3
11. Museum Konferensi Asia Afrika
Source: http://www.asianafrican-
museum.org/images/library.jpg
11
12. Prangko Peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA)
diterbitkan tanggal 18 April 2005, 50 tahun setelah
peristiwa bersejarah itu terjadi di Bandung.
12
26. Ada apa dengan kota Bandung?
• Pudarnya kejayaan Kota Bandung
• Perubahan iklim yang semakin panas
• Kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air, dan tanah
• Banjir yang kerap mengiringi hujan deras
• Persampahan yang tidak kunjung tuntas
• Urbanisasi yang bertambah
• Lahan yang semakin sempit
• Perumahan yang semakin mahal dan terbatas
• Kemacetan semakin banyak
• Pengangguran yang semakin tinggi
• Gelandangan dan pengemis yang semakin meningkat
• Pendidikan yang semakin tidak terjangkau
• Kesehatan yang semakin mahal
• Dana pemerintah yang terbatas
26
27. Apa yang sudah terjadi?
• Mental megalomania yang • Pengabaian aspek budaya lokal –
mengandalkan investasi besar invasi budaya asing dan citra
dengan mengabaikan potensi warga negara kelas dua (inferior)
lokal
• Penekanan pada konsumsi
• Penyeragaman dan bersifat budaya daripada produksi
sektoral, tidak melihat
eksternalitas negatif dan • Pengikisan kemampuan lokal
persiapan masyarakat untuk kreasi dan produksi
• Pengabaian sisi sosial • Pengabaian manusia yang
pembangunan gedung-gedung bersumberdaya
• Privatisasi ruang publik • Pengabaian lembaga pendidikan
dan pelatihan yang sudah ada
• Pelestarian lingkungan hidup tidak
menjadi prioritas
27
28. Apa yang tersisa di Bandung?
• Manusia yang bersumberdaya, khususnya
generasi muda, para ilmuwan, dan pendidik
• Warisan budaya, kebudayaan, dan seni
• Lembaga-lembaga pendidikan, pelatihan, riset
dan pengembangan
• Gedung-gedung sejarah
• Industri kreatif yang tahan uji dalam krisis
ekonomi
• Kegiatan jasa dan perdagangan yang sudah
maju
• Variasi jenis usaha yang saling melengkapi
28
30. Tantangan Baru, Solusi Baru?
• Fokus pada manusia dan Modal Kreatif
komunitas
• Investasi di keterampilan Pendidikan dan Pelatihan
• Industri kreatif Kreatif
• Kota adalah ekonomi ArtePolis
“terbuka”
• Kolaborasi untuk InnoPolis
bersaing
• Kualitas lokal =
Keunggulan global
• Pembangunan bertahap Kebijakan Ekonomi
berbasis budaya dan Kreatif
lingkungan hidup
30
31. Bandung Kota Kreatif
• Tentang membangun kolaborasi, mengilhami
visi bersama, kepemimpinan, dan mengubah
sikap dan perilaku yang konsumtif
mari berubah dan belajar untuk berkreasi
• Tentang pencitraan ulang Kota Bandung,
mengisahkan sebuah cerita yang menarik
mengenai apa yang sudah lalu dan apa yang
diharapkan akan terjadi
mari bermimpi dan bercerita
31
32. Industri Kreatif
• Industri yang muatan utamanya adalah kreativitas,
keahlian dan talenta yang berpotensi meningkatkan
kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
• Industri kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif
langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan
nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pelanggan.
• Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: muatan kreatif yang
dominan, bersifat momentum dan musiman, siklus hidup
yang singkat, risiko tinggi, margin tinggi, varitas banyak,
persaingan ketat, dan mudah ditiru.
32
33. Apa itu ekonomi kreatif?
• Sistem kegiatan lembaga dan manusia yang
terlibat dalam produksi, distribusi, pertukaran,
dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai
kultural, artistik, dan hiburan.
• Pelanggan mempunyai ikatan estetika,
intelektual, dan emosional yang memberikan
nilai terhadap produk kreatif di pasar.
• Mesin ekonomi kreatif adalah industri kreatif
Sumber: Simatupang, T.M. (2007), “Gelombang ekonomi kreatif”,
Pikiran Rakyat, 1 Agustus, hal. 25.
33
34. Spiral Ekonomi Kreatif
Kewirausahaan Usaha/Produk Industri Ekonomi
Kreatif Kreatif Baru Kreatif Kreatif
Periklanan Kesejahteraan
Arsitektur
Pasar Seni dan Antik Kualitas Hidup
Komunitas Kerajinan
Desain
Penyerapan
Kreatif Tenaga Kerja
Mode (fashion)
Film
Pembangunan
Musik
Seni pertunjukan Manusia
Penerbitan Pengembangan
Kepemimpinan Riset dan
Kota
Kreatif pengembangan
Jasa Komputer dan
Piranti Lunak
TV dan Radio
Permainan Interaktif
34
35. Blok Pengembangan Ekonomi Kreatif
Peningkatan Produktivitas
Melalui Kapitalisasi Kreativitas
Rantai Nilai Industri Kreatif:
Pekerja Kreatif Pewirausaha Produksi Pemasar Pelanggan
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4
Pendidikan dan Sistem Prasarana dan Kebijakan
Pelatihan Inovasi Sarana Ekonomi
Kreatif Kota Kreatif Kreatif
Landasan:
Manusia Kreatif, Komunitas Kreatif, Seni dan Budaya 35
36. Pengembangan Kota Kreatif
Sistem Pengalaman Modal Kreatif: Modal Finansial:
Prasarana pendukung: kreatif: Program Pekerja kreatif, sumberdaya publik
fasilitas, peristiwa, pewirausaha dan pribadi termasuk
kreatif, dan modal ventura, dan
pendanaan, festival,
komunitas kreatif insentif
ruang kreatif, kontes,
akses pasar ekspo
DAN
ArtePolis: InnoPolis: Kepemimpinan: Pencitraan:
gedung artistik, industri kreatif, kepeloporan, pemasaran,
tata kota, pendidikan, kejuangan, kualitas
Tempat lingkungan pemerintah, Aset kolaborasi, dan pelayanan, dan
hidup komunitas pengakuan kualitas hidup
EKOLOGI KREATIF KEBIJAKAN KREATIF
36
37. Ekologi Kota Kreatif
1. Mengembangkan sistem pendukung
kreatif
2. Mengembangkan program-program
kreatif
3. Menata ulang ruang kota (ArtePolis)
4. Mendorong terjadinya sistem inovasi
kota yang didukung oleh pendidikan dan
pelatihan kreatif (InnoPolis)
37
38. Kebijakan Kota Kreatif
1. Mengembangkan modal kreatif
2. Mendorong kemampuan menghadirkan
modal finansial
3. Menggerakkan kepemimpinan kreatif
dan kolaborasi antar sektor industri
kreatif
4. Memperkuat citra kota Bandung sebagai
kota kreatif yang Bermartabat
38
42. Pengalaman Kreatif
Pencerahan:
• Produksi Seni
Seni Amatir • Cagar Warisan Budaya Seni dan Bisnis
• Permintaan dan Akses
• Pendidikan Seni
Pemberdayaan: Ekonomi Kota:
• Komunitas Kreatif • Peristiwa dan Festival
• Seni Sosial/Etnik • Proyek Identitas
• Sub-budaya • Pemasaran Kota
• Buatan Lokal • Transaksi
Hiburan:
Festival Lokal • Ruang pertunjukan
Industri Kreatif
• Teater
• Parade
• Kontes
• Ekspo 42
44. ArtePolis
• Gedung artistik
• Ornamen kota artistik
• Ruang kreatif untuk publik
• Galeri dan gedung pertunjukan
• Tata kota artistik
• Koridor kreatif dengan kota-kota kreatif
lainnya di Jawa Barat
• Pelestarian lingkungan hidup
44
46. InnoPolis
• Inovasi adalah seni dan sains mengubah
gagasan, metode, atau objek yang sudah
ada menjadi sesuatu yang baru dengan
nilai tambah yang lebih tinggi dan dapat
ditawarkan dan diperoleh oleh orang lain.
• Kota inovasi (InnoPolis) mendorong
pendekatan yang holistik dan
berkelanjutan terhadap inovasi secara
teknologi, sosial, dan budaya.
46
47. InnoPolis
Lembaga
Riset
Sistem Perusahaan ZONA Lembaga Sistem
Inovasi Inovasi
Kota Lain
& Asosiasi INOVASI Pendidikan Kota Lain
Pemerintah
& Komunitas
47
48. Tujuan InnoPolis
• Bertindak sebagai katalis dalam mendorong kolaborasi antar otoritas dan
organisasi supaya terjadi sinergi inovasi lintas daerah dan perusahaan
• Mendorong inisiatif riset dan pengembangan teknologi berbasis budaya
lokal
• Mengembangkan ruang dialog tentang daya saing, inovasi, dan nilai-nilai
sosial di antara pemegang kepentingan – termasuk Pemerintah, Industri,
Pendidikan, dan masyarakat kreatif
• Mendorong partisipasi perusahaan dalam kegiatan inovasi yang dapat
melestarikan identitas budaya, kebhinekaan, dan lingkungan hidup
• Mengembangkan dan menyebarluaskan metode dan teknik inovasi pada
bidang kreatif yang berbeda-beda dengan penekanan pada pembangunan
berkelanjutan dan kepariwisataan budaya
• Mendorong difusi dan adopsi pendekatan inovasi dalam rangka
membangun masyarakat dengan pengetahuan yang setara
• Mendorong partisipasi lembaga swadaya masyarakat dan nirlaba dalam
pengambilan keputusan tentang kebijakan inovasi yang menyangkut bidang
atau daerah mereka
• Membangun dan menerapkan peningkatan kesadaran berinovasi dan
inisiatif pendidikan dan pelatihan yang mendukung terjadinya inovasi
48
49. Kegiatan InnoPolis
Kebijakan Inovasi
– Peningkatan Kesadaran Inovasi
– Pelatihan dan Pendidikan Inovasi
– Proyek atau Jejaring Inovasi
Inovasi Sosial
– Metode Inovasi untuk Manajemen Budaya
– Kepariwisataan Budaya yang Berkelanjutan
– Inovasi, kebudayaan, dan teknologi komputer
dan informasi
49
50. Bagaimana cara kerjanya?
Academia
Konsep produk baru,
Pengetahuan baru Pendanaan &
Kebutuhan Strategis
Business Government
Pekerjaan, Pajak,
Manfaat kepada 50
warga
51. Strategi InnoPolis
1. Tahap Persiapan
– Kesadaran
– Komitmen dan Kebutuhan Sumberdaya
– Peta Jalan
2. Informasi dan data tentang kebijakan inovasi
dan inisiatif inovasi berbasis budaya
3. Membangun jejaring kolaborasi antar industri,
pemerintah, pendidikan, masyarakat kreatif, dan
sukarelawan
51
52. Strategi InnoPolis
Indikator:
Produk baru, paten,
desain baru, usaha baru,
purwarupa, rahasia dagang, Komersialisasi
teknologi baru,
pengetahuan baru, Hasil Inovasi
Kepakaran baru, dan
publikasi
Siklus Inovasi
Kolaborasi
antar Pelaku Inovasi
Jejaring Para
Pelaku Inovasi Kemungkinan Kolaborasi:
Asosiasi, forum, pusat R&D,
pusat desain, pelatihan,
Lembaga: pendidikan, dll.
Lembaga Riset, Pendidikan,
Pemerintah, Inkubator, 52
dan Ventura
54. Membangun Komunitas Kreatif
yang Produktif
MANUSIA KOMUNITAS
BERPOTENSI KREATIF
MANUSIA
BERTALENTA
LATIHAN & PEKERJA
EKSPERIMEN KREATIF
PEWIRAUSAHA
KETERAMPILAN
KREATIF
WAWASAN
BISNIS
WAWASAN
BISNIS
PENDIDIKAN
54
KREATIF
62. Pewirausaha Kreatif
Ke Pasar Domestik dan Global
Program Kewirausahaan
Tujuan: Mandiri (ventura baru)
dan/atau Berkembang (ventura Pemasaran
besar)
Permodalan
Inkubator Ventura Baru
Ventura Baru
Konsultasi
Gagasan Pendampingan
Bisnis
Kreatif 62
63. Komunitas Kreatif
Habitat membangun identitas bidang kreatif
tertentu, membidani lahirnya pekerja kreatif dan
pewirausaha kreatif
• Pendidikan dan Pelatihan
• Dialog dan Diskusi
• Perekrutan Anggota Baru
• Keanggotaan
• Kepemimpinan
• Festival, Kontes, dan Penghargaan
• Penyediaan ruang atau kesempatan untuk
berkreasi dan unjuk kebolehan
63
64. Kebijakan Modal Kreatif
• Distribusi porsi keuntungan yang lebih
seimbang, pada saat ini posisi pekerja kreatif
berada pada posisi yang lemah
• Kemudahan untuk merekrut dan menghentikan
pekerja
• Dukungan terhadap pendidikan dan pelatihan
kreatif termasuk pendirian pusat-pusat
kreativitas (investasi pada keterampilan kreatif)
• Perhatian pada pewirausaha dan komunitas
kreatif
• Kemudahan perijinan mendirikan dan menutup
ventura kreatif 64
66. Kebijakan Modal Finansial
• Kemudahan untuk mendapatkan sumber
permodalan, misalnya modal ventura, kredit,
penyertaan modal, dll.
• Kebijakan kemudahan dalam perpajakan,
misalnya pembebasan biaya fiskal, pembebasan
pajak untuk ventura mula, pembebasan pajak
terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan
pelestarian budaya Parahyangan.
• Dukungan terhadap inkubator ventura kreatif.
66
68. Kepemimpinan Kreatif
• Mereka yang mau dan berani serta turut
membangun kemampuan komunitas untuk
mengembangkan keterampilan kreatif,
membangun kolaborasi, dan menciptakan
dan memanfaatkan pengetahuan secara
inovatif dan efektif.
• Strategi:
– kepeloporan, kejuangan, kolaborasi, dan
pengakuan atau penghargaan
68
70. Kebijakan Citra Kota Kreatif
• Logo
• Semboyan
• Pemasaran
• Kualitas pelayanan
• Kualitas hidup
• Kulitas lingkungan hidup
• Informasi ekonomi kreatif
• Indeks kreativitas
70
72. Visi Bandung 2025
Bayangkan Kota Bandung pada tahun 2025:
“Bandung akan menjadi sebuah kota
terkenal mendunia dengan warga yang
kreatif, produktif, dan berwirausaha
sehingga membuat kreativitas, seni,
dan inovasi mampu menggerakkan
ekonomi kota dan melestarikan
lingkungan kota yang nyaman untuk
dihuni”
72