Dokumen tersebut membahas tentang kelimpahan unsur-unsur kimia di alam. Beberapa unsur logam seperti aluminium, besi, dan tembaga ditemukan dalam bentuk mineral alami di kerak bumi. Unsur nonlogam seperti oksigen, karbon, dan belerang juga terdapat dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa kimia. Di Indonesia, mineral-mineral yang mengandung unsur-unsur tersebut ditemukan di berbagai lokasi.
4. 1. Kelimpahan Unsur
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam
keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam
bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami
di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan
radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan
sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium.
Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun
dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur
nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa
seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa
yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral
diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam
kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan,
tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
proses pengolahannya.
5. A. Kelimpahan Unsur di Alam
Distribusi Unsur-Unsur pada Kulit/Kerak Bumi
Unsur
Kelimpahannya pada
Kerak Bumi (g/ton)
% dalam Kerak Bumi
Oksigen
Silikon
Aluminium
Besi
Kalsium
Magnesium
Sodium (natrium)
Potasium (kalium)
Titanium
Hidrogen
Fosforus
Mangan
455.000
272.000
83.000
62.000
46.000
27.640
22.700
18.400
6.320
1.520
1.120
1.060
45,500
27,200
8,300
6,200
4,660
2,764
2,270
1,840
0,632
0,152
0,112
0,106
6. 1.2 Berbagai mineral di Indonesia
No
Unsur
Mineral
Lokasi
1
Tembaga
Kalkopirit, CuFeS₂, Kalkosit, Cu₂S
Cikotok (Jawa Barat), Kompara (Papua), Tirtamaya (Jawa
Tengah)
2
Besi
Hematit, Fe₃O₄, Magnetit, Pirit, FeS₂,
Siderit, FeCO₃
Ambon (Maluku), Cilacap (khusus pasir besi), Jawa Tengah
Cilegon, Banten
3
Nikel
NiS
Bengkalis (Sumatra) Logas (DI Aceh) Rejang Lebong (Bengkulu)
4
Emas
Unsur
Bengkalis (Sumatra), Bolaang Mangondow (Sulawesi Utara),
Logas (Riau), Meuleboh (DI Aceh)
5
Aluminium
Bauksit, Al₂O₃, NH₂O, Kriolit, Na₃AlF₆
Pulau Bintan (Riau), Singkawang (Kalimantan barat)
6
Timah
Kasiterit, SnO₂
Bangkinang (Riau), Dabo (Pulau Singkep), Manggar (Pulau
Belitung)
7
Krom
Kromit, FeO, Cr₂O₃
Bombana (Sulawesi tenggara), Sumatera Barat, Sumatera Utara,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan
8
Mangan
Pirolusit, MnO₂, Braunit, Mn₂O₃
Kupang (NTB), karang bolong (Kedu Selatan), Pegunungan
Menoreh (Magelang),
9
Seng
Seng Blende, ZnS, Kolamin, ZnCO₃
Bone Belango (Gorontalo), Dairi (Sumatera Utara)
10
Vanadium
Vanadit, Pb₅(CO₄)₃Cl
Papua
8. Alumunium merupan unsur logam yang paling
banyak terdapat di kerak bumi
Kelimpahanya menempati urutan ke-3 setelah
okigen dan silicon.
Aluminium ditemukan dalam batuan aluminium
silikat (senyawa yang tersusun atas unsure Al, O,
dan Si), bijih bauksit (Al2O3.2H2O), dan kriolit
(Na3Alf6).
9. Di Alam, silikon dapat berada dalam bentuk silika
(SiO2) atau pasir kuarsa (SiO2), aluminosilikat,
ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2), kaolin
(Al2O-3.3SiO2.2H2O), dan albit (Na2O.AlO3-.6SiO2.
Silikon dapat diperoleh dengan cara mereduksi SiO2
pada suhu tinggi Menggunakan preduksi karbon.
SiO2(s) + 2 C(s) “dipanaskan” Si(s) + 2CO(g)
10. C.
Kelimpahan Besi (Fe)
Besi juga merupakan unsur keempat yang paling banyak
terdapat di bumi.
Bijih utama unsur logam besi terdapat dalam mineral
hematite (Fe 2O3), Magnetit (Fe3O4), Limonit (FeO(OH)), dan
siderit (FeCO3).
Di Indonesia bijih-bijih besi ini banyak terdapat di
Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi
tengah dan Pulau Jawa.
11. Kromium di temukan di alam dalam bentuk
mineral kromit (FeCr2O4).
Di Indonesia mineral ini terdapat di Sulawesi
Tengah.
12. Tembaga di Alam terdapat dalam bentuk mineral.
Kalkopirit (CuFeS2) dan malakit
(Cu(OH)2CO3). Di Indonesia mineral ini terdapat di
Papua.
13. (Sulfur) merupakan unsur periode ke-3 yang
terdapat di Alam dalam keadaan bebas, maupun
dalam bentuk senyawanya.
Dalam keadaan bebas Umumya belerang
terdapat dalam gunung berapi.
dalam bentuk senyawanya, Belerang ditemukan
dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida
(FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS).
Selain itu Belerang juga terkanung dalam gas
Alam, seperti H2S dan SO2.
14. Karbon di Alam terdapat dalam
bentuk unsur karbon dan
senyawa karbon organik.
1.
Unsur Karbon
Unsur karbon terdapat
dalam tiga bentuk, yaitu:
• Bentuk Amorf
• Bentuk Grafit
• Bentuk Intan
2.
Senyawa karbon
Karbon merupakan penyusun
makromelekul ini merupakan
komponen penting dalam
mahluk hidup, oleh karna itu
semua jasad mahluk hidup
pasti mengandung senyawa
karbon organik.
15. 1.
Unsur Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen gas terbesar dalam udara
yaitu mencapai 78%. Nitrogen ini merupakan gas yang tidak
reaktif (inert) serta memiliki titik didih -196o-C dan titik
beku -210oC.
2.
Senyawa Nitrogen
Senyawa Nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam
adalah natrium nitrat (NaNO3) yang dikenal juga sebagai
saltpeter chili. Senyawa ini merupakan sumber utama
nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi
Chili.
16. • Oksigen banyak terdapat di alam,
kandunganya di udara sekitar 21%
• Di atmosfer terdapt oksigen dalam bentuk
melekul diatomik (O2).
• okigen yang terletak di atas lapisan atmosfer
terdapat dalam bentuk monoatomik (O) dan
triatomik (O3).
17.
18. 2. Unsur Alkali (Golongan IA)
Logam alkali adalah kelompok unsur kimia yang mempunyai
satu elektron pada kulit luarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan IA, kecuali halogen. Alkali berasal dari bahasa
arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk
basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ),
natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium
( Fr ). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara
alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam
melainkan dalam bentuk senyawanya.
Unsur
Sumber Utama
Litium
Spodumen, LiAl(Si2O6)
Natrium
NaCl
Kalium
KCl
Rubidium
Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Cesium
Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
19. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
Li
Nomor atom
3
Konfigurasi elektron
Na
11
K
Rb
Cs
Fr
19
37
55
87
[He]2s1 [Ne]3s1
[Ar]4s1
[Kr]5s1
[Xe]6s1
[Rn]7s1
Titik leleh (oC)
179
98
63
39
28
–
Titik didih (oC)
1.336
883
762
700
670
–
Rapat jenis (20 oC, g/cm3)
0,54
0,97
0,86
1,53
1,90
–
Jari-jari ion (10–12 m)
60
95
133
148
169
–
Jari-jari atom (10–12m)
123
157
203
216
235
–
Energi ionisasi I (kJ/mol)
520
496
419
403
376
370
Energi ionisasi II (kJ/mol)
7.296
4.563
3.069
2.650
2.420
2.170
Eo, L → L+ + e– (V)
3,05
2,71
2,92
2,49
3,02
–
Elektronegativitas
1,0
1,0
0,9
0,9
0,9
–
20. Beberapa Reaksi Logam Alkali
1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen,
oksigen, belerang, dan fosforus.
2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s) (senyawa hidrida)
2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida.
6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida)
3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi
ini bersifat eksotermis.
2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g)
Reaksi air dengan:
(a) litium,
(b) natrium/sodium,
(c) kalium/potassium.
(a)
(b)
(c)
21. 4) Logam alkali sebagai reduktor.
Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O
5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk
larutan biru.
6) Reaksi nyala. Jika logamlogam alkali dibakar, akan
menghasilkan warna nyala
yang khas.
Litium
Natrium
Kalium
Rubidium
Sesium
: merah
: kuning
: merah/violet
: Merah ungu
: biru
natrium
kalsium
litium
22. 3. Unsur alkali tanah ( golongan IIA )
Logam alkali adalah kelompok unsur kimia yang
mempunyai ddua elektron pada kulit luarnya. Dalam
sistem periodik unsur terletak pada golongan IIA. logam
alkali tanah di sebut logam karena memiliki sifat seperti
logam, kata alkali sendiri, karena unsur-unsurnya memiliki
sifat alkalin yang apabila dilarutkan dalam air akan
bersifat basa (lebih lemah dari logam alkali). nama alkali
tanah untuk golongan IIA berdasarkan kepada unsur
alkalinya sukar larut dan banyak di temukan pada kerak
bumi (di dalam tanah). unsur-unsurnya meliputi : Berilium
(Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Strontium (Sr),
Barium (Br), dan Radium (Ra).
23. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Be
Mg
Nomor atom
4
12
Konfigurasi elektron
[He]2s2 [Ne]3s2
Titik leleh (oC)
1.280
Titik didih (oC)
Ca
20
Sr
Ba
Ra
38
56
88
[Ar]4s2
[Kr]5s2
[Xe]6s2
[Rn]7s2
651
851
800
725
700
2.970
1.107
1.487
1.366
1.637
1.140
Rapat jenis (20 oC, g/cm3)
1,86
1,75
1,55
2,6
3,59
5,0
Jari-jari ion (10–12 m)
89
136
174
191
198
–
Jari-jari atom (10–12m)
31
65
99
113
135
–
Energi ionisasi I (kJ/mol)
899
738
590
549
503
509
Energi ionisasi II (kJ/mol)
1.757
1.450
1.146
1.064
965
978
Eo, L → L+ + e– (V)
1,85
2,37
2,87
2,89
2,91
2,92
24. Perbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah
Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang isoelektronis (jumlah
elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding
alkali.
Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya
lebih besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya
lebih tinggi daripada golongan alkali.
Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat
meskipun kurang kuat bila dibanding logam golongan IA.
Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA.
Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan
golongan alkali.
25. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah
1) Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I).
M + X2 → MX2
2) Dengan oksigen, membentuk oksida, kecuali Ba juga
menghasilkan BaO2.
3) Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te.
M + S → MS
4) Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada temperatur tinggi).
3 M + N2 → M3N2
5) Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C.
M + 2 C → MC2
Karbida ini dengan air membentuk basa dan gas asetilena (untuk
mengelas).
26. 6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi).
M + H2 → MH2
7) Dengan asam, membentuk gas H2.
M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g)
8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air
membebaskan gas hidrogen.
M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g)
9) Berilium dan oksidanya bersifat amfoter, dapat larut dalam asam
maupun basa kuat.
Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g)
10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang khas.
Magnesium : nyala sangat terang
Kalsium
: merah bata
Strontium
: merah
Barium: kuning kehijauan
27.
28. Sifat Periodik Unsur Golongan Gas Mulia
Dengan konfigurasi elektron yang sudah
penuh, gas mulia termasuk unsur yang stabil.
Artinya sukar bereaksi dengan unsur lain dan
sukar menerima maupun melepas elektron.
29. Sifat Fisik Gas Mulia
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia
lebih kecil daripada suhu ruangan(25oC atau 298
K) sehingga seluruh unsur gas mulia berbentuk
gas.
Karna bersifat stabil, unsur-unsur gas mulia
tersebut di alam berada dalam bentuk
monoatomik.
30. Sifat Kimia Unsur Golongan Gas Mulia
Seorang kimiawan Kanada, Neil Bartlet,
berhasil membuat persenyawaan yang stabil
antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu
senyawa XePtF6. Keberhasilan ini didasarkan pada
reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+(PtF6)-
31. Halogen artinya pembentuk garam. Unsurunsur helogen merupakan unsur yang bersifat
elektronegatif dan mudah bereaksi dengan
unsur elektropositif untuk membentuk garam.
32. Sifat Periodik Unsur Halogen
Unsur halogen memiliki 7 elektron valensi
harga keelektronegatifan dengan afinitas elektron
besar. Oleh karna itu atom unsur halogen sangat
mudah menerima elektron dan membentuk ion
negatif.
halogen digolongkan ke dalam pengoksidasi kuat.
Sifat Fisik Unsur Halogen
1. Wujud Zat
2. Warna dan Bau
33. Sifat Kimia Unsur Golongan Halogen
1.
Kelarutan
Dallam golongan halogen, semakin kebawah
kelarutan unsur-unsurnya, dalam air semakin kecil.
2. Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen
Semakin kebawah, keelektronegatifan unsur-unsur
halogen semakin kecil. Dalam golongan VIIA,
fluorin merupakan pengoksidasi terkuat,
sedangkan iodine merupakan pengoksidasi
terlemah.
34. 3. Reaksi Pendesakan Halogen
Halogen yang terletak diatas dalam golongan VIIA
merupakan pengoksidasi yang lebih kuat sehingga
mampu mendesak ion yang berada di bawahnya.
4. Sifat Asam
Asam halida terdiri dari asam flourida (HF), Asam
klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodide
(HI). Kekuatan asam tersebut bergantung pada
kekuatan ikatan antara H dan X atau kemudahan
senyawa halide untuk memutuskan ikatan antara H dan
X.
Urutan kekuatan asam halida adalah
HF > HI > HBr > HCl
35.
36. KALSIUM
Kalsium adalah logam alkali yang
paling banyak terdapat di kerak
bumi. Bahkan kalsium menjadi
nomor 5 terbanyak yang terdapat di
kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium
dapat membentuk senyawa
karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat
[CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
KEGUNAAN
Digunakan sebagai deoxi dizer untuk tembaga , nikel
dan stainless steel.
Campuran logam kalsium timbal digunakan pada
akumulator.
Digunakan dalam pembuatan kapur , semen, dan
mortal.
Digunakan untuk membuat gigi palsu dan tulang atau
rangka tiruan.
Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas
karbon dioksida
PEMBUATAN
Kalsium hanya dibuat dalam skala kecil dan diperolah melalui reduksihalidanya dengan
logam Na.
CaCl2(I)+ Na(S)----------> Ca(l)+ NaCl(l)
Dalam skala kecil kalsium dapat dibuat melalui reduksi dari CaO denganAluminium
3CaO + 2Al ------------> 3Ca + Al2O3
37. Fluorin (F)
a) Kegunaan
- Freon-11 (CFCl3) dan freon-12 (CF2Cl2) dipergunakan
sebagai zat pendingin dalam AC.
- Teflon untuk wajan.
- HF untuk mengukir kaca.
b) Terdapatnya
Mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluoroapatit,
CaF2.3Ca3(PO4)2.
c) Cara memperoleh
- Oksidasi fluoridanya karena F2 merupakan oksidator yang
sangat kuat.
- Elektrolisis lelehan campuran KF dan HF.
38. Klorin (Cl)
a) Kegunaan
Pembuatan bromin (sebagai pengelantang)
dan mensterilkan air minum serta bahan
dasar untuk pemutih, karet sintetis, DDT,
CCl4, hipoklorit, klorat, dan perklorat.
b) Terdapatnya
Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas
yang beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl),
sylvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c) Cara Memperoleh
Secara industri dan laboratorium.
39. Bromin (Br)
a) Kegunaan
Zat oksidator dalam sintesis zat organik.
AgBr untuk pelat fotografi dan film.
Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi TEL
sebagai antiketukan (anti knocking).
b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat
kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi
pada temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau
alkali bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2.
c) Cara Memperoleh
Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin
40. Iodin (I)
a) Kegunaan
Larutan iodin dalam alkohol (yodium
tingtur) sebagai disinfektan dan antiseptik.
Kekurangan iodin (yodium) dapat
mengakibatkan gondok
b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna
ungu. Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumutlumut laut dan ditemukan sebagai iodat (IO3–) yang bercampur
dengan sendawa chili (NaNO3).
c) Cara Memperoleh
Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau
reduksi iodat (IO3–).
41. STRONSIUM
PEMBUATAN
Digunakan pada pembuatan
Stronsium dibuat dengan mereduksi
kembangan api,petasan,dan lampu
oksidanya 3SrO + 2Al ----------> 3Sr + AlO3
jalan keretaapi.
Isolasi secara komersial dibuat dalam
Stronsium oksida digunakan pada
skala kecil dengan elektrolisis
proses pembuatan gula pasir.
leburanstronsium klorida,SrCl2. Sr juga
Isotop stronsium 85 digunakan untuk
mendeteksi kanker tulang.
dapat diisolasi dari reduksi SrO dengan
Isotop stronsium 90 digunakan sebagai
aluminium.
senjata nuklir.
42. BARIUM
Logam barium sebagai pelapis
konduktor listrik.
Barium sulfat digunakan dalam
industry karet, cat, dan linoleum.
Barium nitrat digunakan untuk
membuat petasan, dan kembaang
api.
Digunakan untuk pengujian sistem
gastronstinal sinarX.
PEMBUATAN
Barium dibuat dalam skala
kecil dengan elektrolisis
leburan Barium klorida
Barilium juga dapat
diperoleh dari reduksi BaO
dengan
Al6BaO + 2Al -------> 3Ba
+Ba3Al2O6
43.
44. No
Nama Unsur
Kegunaan
No
Nama unsur
Kegunaan
1
Indium-111 (2,8 detik)
Studi otak, studi unsur transit
14
Yodium-124
pelacak.
2
Kobalt-60 (5,27 tahun)
Membunuh sel kanker
15
Selenium-75
mendeteksi kerusakan pankreas
3
Holmium-166 (26 jam)
Pengobatan tumor hati
16
Tembaga-67
digunakan dalam kemoterapi
4
Yodium-131 (8 detik)
Pengobatan kanker tiroid
17
Iterbium-169 (32 detik)
studi cairan cerebrospinal
5
Fosfor-32 (14 detik)
Pengobatan polisitemia vera
18
Rubidium-82 / Rb-82
PET agen dalam pencitraan
perfusi miokard
6
Renium-188 (3,8 detik)
menghilangkan rasa sakit pada
kanker tulang.
19
Plutonium-239
membuat bom atom dan senjata
nuklir
7
Sodium-24 (15 jam)
studi elektrolit dalam tubuh.
20
Bismut-213
terapi alfa (TAT) penyakit kanker
8
Stronsium-89 (50 dtk)
Mengurangi sakit pada prostat
21
Selenium-75
studi produksi enzim pencernaan
9
Xenon-133 (5 detik)
Mendeteksi sakit paru paru
22
Stronsium-82
menghasilkan Rb-82
10
Besi-59 (46 detik)
studi metabolisme besi dalam
limpa
23
Natrium-24
mengukur debit air, mendeteksi
gangguan peredaran darah.
12
Kalium-42 (12 jam)
Cek kadar kalium di aliran darah
24
Indium-111 (2,8 detik)
studi diagnostik spesialis
13
Ge-68 (271 detik)
menghasilkan Ga-68
25
Uranium-235
bahan bakar utama pada reaktor
nuklir
47. Sifat Fisis
Fase
: padat
Massa jenis(suhu kamar)
: 0,968
g/cm3
Massa jenis cair pd titik lebur : 0,927 g/cm³
Titik Lebur
: 370,87 K (97,72 °C, 207,9 °F)
Titik Didih
: 1156 K(883 °C, 1621 °F)
Kalor Peleburan
: 2,60 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 97,42 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 28,230 J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: 0,210 M/Ω.cm
Daya hantar panas
: 1,41 W/cmK
48. Sifat Kimia
Struktur kristal
: kubus pusat badan
Bilangan Oksidasi
: +1 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas
: 0,93 (Skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama : 495,8 kJ/mol
kedua : 4562 kJ/mol
ketiga : 6910,3 kJ/mol
Jari-jari Ionik
: 102 pm
Jari-jari Logam
: 190 pm
Jari-jari Kovalen
: 154 pm
Jari-jari Van der Waals
: 227 pm
49. Na dapat dibuat dengan cara…
Logam Na dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl. Reksi yang
terjadi:
Katode : Na+(l) + e
Anode : 2Cl-(l)
Na(l)
Cl2(g) + 2e
50. Kegunaan
Pembuatan TEL
Mereduksi bijih loga (Ti)
Lampu Kabut
Sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik
Digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam,
dan untuk memurnikan logam cair (K, Rb, Cs)
NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
51. Sifat Fisis
Fase
: padat
Massa jenis
: 1,738 g/cm³
Massa jenis cair pd titik lebur : 1,584 g/cm³
Titik Lebur
: 923 K (650 °C, 1202 °F)
Titik Didih
: 1363 K (1090 °C, 1994 °F)
Kalor Peleburan
: 8,48 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 128 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 24,869
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: 0,226 M/Ω.cm
Daya hantar panas
: 1,56 W/cmK
52. Sifat Kimia
Struktur kristal
: segi enam
Bilangan Oksidasi
: +2 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas
: 1,31 (skala pauling)
Energi Ionisasi
:pertama: 737,7 kJ/mol
kedua: 1450,7 kJ/mol
ketiga: 7732,7 kJ/mol
Jari-jari Ionik
: 72 pm
Jari-jari Logam
: 160 pm
Jari-jari Kovalen
Jari-jari Van der Waals
: 130 pm
: 173 pm
53. Mg dapat dibuat dengan cara…
Magnesium dibuat melalui elektrolisis lelehan garam
kloridanya. Mg diolah dari air laut melalui proses
Downs:
Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan
sebagai Mg(OH)2
Endapan direaksikan dengan HCl pekat,
mengahasilkan larutan MgCl2
Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperoleh kristalnya.
Kristal MgCl2 dielektrolisis
54. Kegunaan
Magnesium digunakan di fotografi
Magnesium digunakan dalam memproduksi grafit dalam cast iron
Digunakan sebagai bahan tambahan conventional propellants
Digunakan sebagai agen pereduksi dalam produksi uranium murni
dan logam-logam lain dari garam-garamnya
Hidroksida (milk of magnesia), klorida, sulfat (Epsom salts) dan
sitrat digunakan dalam kedokteran
Magnesite digunakan untuk refractory, sebagai batu bata dan
lapisan di tungku-tungku pemanas
Magnalium untuk bahan kerangka pesawat terbang
55. Sifat Fisis
Fase
: solid
Massa jenis
: 2,70 g/cm³
Massa jenis cair pd titik didih
: 2,375 g/cm³
Titik Lebur
: 933,47 K (660,32 °C, 1220,58 °F)
Titik Didih
: 2792 K (2519 °C, 4566 °F)
Kalor Peleburan
: 10,71 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 294,0 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 24,200
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: 0,337 M/Ω.cm
Daya hantar panas
: 2,37 W/cmK
56. Sifat Kimia
Struktur kristal
: face-centered cubic
Bilangan Oksidasi
: 3, 2, 1 (oksida amfoter)
Elektronegativitas
: 1,61 (Skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama: 577,5 kJ/mol
kedua : 1816,7 kJ/mol
ketiga: 2744,8 kJ/mol
Jari-jari Ionik
: 54 pm
Jari-jari Logam
: 118 pm
Jari-jari Kovalen
Jari-jari Van der Waals
: 121 pm
: 184 pm
57. Al dapat dibuat dengan cara…
Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis aluminim oksida cair yang
diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang mengandung
kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkha sebagai
berikut:
a. Bauksit yang masih kotor direaksikan denga NaOH pekat. Al2O3 dan
SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi.
Al2O3 (S) + 2NaOH (aq) + 3H2O
2NaAl(OH)4(aq)
b. Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk
mengendapkan aluminium hidroksida.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g)
2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c. Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan
untuk meperoleh Al2O3
2Al(OH)3(s)
Al2O3(s) + 3H2O(g)
58. d. Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran kemudian
dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang teridi dari anoda dan katoda
C
Reaksi elektrolisis yang terjadi:
Katode: 4Al3+(l) + 12e
Anode: 6O2-(l)
Sel: 4Al3+(l) + 6O2-(l)
2Al2O3(l)
4Al(l)
3O2 + 12e
4Al(l) + 3O2
4Al(l) + 3O2
Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan di
dasar sel dan secara berkala dikeluarkan.
59. Kegunaan
Alat masak, karena tahan panas dan
tahan karat karena membentuk lapisan
oksida
Al(OH)3 untuk obat maag
Digunakan dalam kabel bertegangan
tinggi
Digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang
Digunakan untuk melapisi lampu mobil
dan compact disks
60. Sifat Fisis
Fase
: padat (solid)
Massa jenis : 2,33 g·cm−3
Massa jenis cair pd titik didih : 2,57 g·cm−3
Titik Lebur
: 1687 K (1420 °C, 2577 °F)
Titik Didih
: 3538 K (2355 °C, 5909 °F)
Kalor Peleburan
: 50,21 kJ·mol−1
Kalor Penguapan
: 359 kJ·mol−1
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 19,789
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: <<
Daya hantar panas
: 1,48 W/cmK
61. Sifat Kimia
Struktur kristal
: Kubus intan
Bilangan Oksidasi
: +4
Elektronegativitas
: 1,90 (Skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama: 786,5 kJ/mol
kedua: 1577,1 kJ/mol
ketiga: 3231,6 kJ/mol
Jari-jari Ionik
Jari-jari Logam
: 26 pm
: 111 pm
Jari-jari Kovalen
: 111 pm
Jari-jari Van der Waals
: 210 pm
62. Si dapat dibuat dengan cara…
Pasir kuarsa (SiO2)dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000C
dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur)
SiO2(s) + 2C(s)
Si(l) + 2CO(g)
Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengan titimk leleh
14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan logam lain.
Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan sel surya
siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskan dengan Cl2 ,
kemudian hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4
dengan gas H2 melalu tabung yang dipanaskan.
Si(s) + 2Cl2(g)
SiCl4(l)
SiCl4(l) + 2H2(g)
Si(s) + 4HCl(g)
63. Kegunaan
Silikon sering digunakan untuk membuat
serat optik dan dalam operasi plastik
(bahan semikonduktor untuk
kalkulator, mikrokomputer)
Digunakan untuk mengisi bagian tubuh
pasien dalam bentuk silikone (polimer
silikon untuk mengubah jaringan pada
tubuh)
64. Sifat Fisis
Fase
: padat
Massa jenis(sekitar suhu kamar) : putih (1,823
g/cm³) ; merah (2,34 g/cm³) ; hitam (2,69 g/cm³)
Titik Lebur
: (putih) 317,3 K (44,2 °C, 111,6 °F)
Titik Didih
: 550 K (277 °C, 531 °F)
Kalor Peleburan
: (putih) 0,66 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 12,4 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) (putih) 23,824
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: <<
Daya hantar panas
: 0,00235 W/cmK
65. Sifat Kimia
Struktur kristal
: monoklinik
Bilangan Oksidasi
: ±3, 5, 4
Elektronegativitas
: 2,19 (skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama: 1011,8 kJ/mol
ke-2: 1907 kJ/mol
ke-3: 2914,1 kJ/mol
Jari-jari Ionik
: 17 pm
Jari-jari Logam
: 102 pm
Jari-jari Kovalen
Jari-jari Van der Waals
: 106 pm
: 180 pm
66. Fosfor dapat dibuat dengan cara…
Fosforus Putih. Diperoleh dengan reduksi fosforit,
dalam batuan fosfat yang dipanaskan dengan kokas
dan pasir silika pada suhu 1400-15000C.
2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s)
10CO(g) + P4(g)
6CaSiO3(s) +
67. Kegunaan
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan
tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar
Ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat
berpendar dalam gelap (glow in the dark)
Asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5
merupakan bahan penting pertanian dan produksi tani
lainnya
Digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang
digunakan pada lampu sodium
Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China
dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat
Digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan
produk-produk lainnya
Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih,
sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa
Merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang.
68. Sifat Fisis
Fase
: solid
Massa jenis(sekitar suhu kamar)
: alpha
2,07 g/cm³ , beta 1,96 g/cm³, gamma 1,92
g/cm³
Massa jenis cair pd titik lebur : 1,819 g/cm³
Titik Lebur
: 388,36 K (115,21 °C, 239,38 °F)
Titik Didih
: 717,8 K (444,6 °C, 832,3 °F)
Kalor Peleburan
: (mono) 1.727 kJ/mol
Kalor Penguapan
: (mono) 45 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 22.75 J/(mol·K)
Daya hantar listrik
: <<
Daya hantar panas
: 0,00269 W/cmK
69. Sifat Kimia
Struktur kristal
: orthorhombic
Bilangan Oksidasi
: −1, ±2, 4, 6
Elektronegativitas
: 2,58 (skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama: 999,6
kJ/mol
kedua: 2252 kJ/mol
ketiga: 3357 kJ/mol
Jari-jari Ionik
Jari-jari Logam
: 29 pm
: 102 pm
Jari-jari Kovalen
: 102 pm
Jari-jari Van der Waals
: 180 pm
70. Sulfur bisa didapat dengan cara…
Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur yang
ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil
reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g)
16H2O(l) + 3S8(s)
Deposit belerang yang terdapat dibawah permukaan, ditambang
dengan proses Frasch.
Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat
yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik timbel.
71. Kegunaan
Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
Untuk mensterilkan alat pengasap
Untuk memutihkan buah kering
Merupakan penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang,
dalam kadar yang sedikit
Pembuatan korek api
Proses vulkanisasi karet
Pembuatan CS2 (bahan baku serat rayon)
(NH4)SO4 atau pupuk ZA
H2SO4 untuk elektrolit pada aki (accumulator)
CuSO4.5H2O (terusi) untuk anti jamur pada tanaman dan kayu
72. Sifat Fisis
Fase
: gas
Massa jenis
: (0 °C, 101.325 kPa) 3,2 g/L
Titik Lebur
: 171,6 K (-101,5 °C, -150,7 °F)
Titik Didih
: 239,11 K (-34,4 °C, -29,27 °F)
Kalor Peleburan
: (Cl2) 6,406 kJ·mol−1
Kalor Penguapan
: (Cl2) 20,41 kJ·mol−1
Kapasitas Kalor
: (25 °C) (Cl2) 33,949
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
:-
73. Sifat Kimia
Struktur kristal
: ortorombik
Bilangan Oksidasi
: ±1, +3, +5, +7 (oksida asam kuat)
Elektronegativitas
: 3,16 (Skala Pauling)
Energi Ionisasi
: pertama: 1251,2 kJ·mol−1
kedua: 2298 kJ·mol−1
ketiga: 3822 kJ·mol−1
Jari-jari Ionik
: 80 pm
Jari-jari Logam
: 99 pm
Jari-jari Kovalen
Jari-jari Van der Waals : 175 pm
: 99 pm
74. Cl dapat dibuat dengan cara…
Klorin dibuat melalui proses Downs, yang dilakukan
dengan cara mengelektrolisis lebiran NaCl, yang
dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan
tujuan untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800
menjadi 10000C. Pada elektrolisis ini digunakan
diafragma lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi
antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk.
75. Kegunaan
Digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman
hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun
sudah terklorinasi
Digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan
kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi,
obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat,
plastik, dan banyak produk lainnya
Senyawa klorin digunakan untuk sanitasi, pemutihan kertas,
desinfektan, dan proses tekstil
Klorin digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform,
karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom
Kimia organik sangat membutuhkan klorin, baik sebagai zat
oksidator maupun sebagai subtitusi, karena banyak sifat
yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa
organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam
salah satu bentuk karet sintetis
76. Sifat Fisis
Fase
: gas
Massa jenis
:(0 °C; 101,325 kPa) 1,784 g/L
Titik Lebur
: 83,80 K (-189,35 °C, -308,83 °F)
Titik Didih
: 87,30 K (-185,85 °C, -302,53 °F)
Kalor Peleburan
: 1,18 kJ/mol
Kalor Penguapan
: 6,43 kJ/mol
Kapasitas Kalor
: (25 °C) 20,786
J/(mol·K)
Daya hantar listrik
:-
Daya hantar panas
: 0,00018 W/cmK
77. Sifat Kimia
Struktur kristal
: kubus pusat muka
Bilangan Oksidasi
:0
Elektronegativitas
:-
Energi Ionisasi
: pertama: 1520,6 kJ/mol
kedua: 2665,8 kJ/mol
ketiga: 3931 kJ/mol
Jari-jari Ionik
:-
Jari-jari Logam
: 98 pm
Jari-jari Kovalen
: 97 pm
Jari-jari Van der Waals
: 188 pm
78. Ar ditemukan di...
Argon dapat ditemukan di alam,
yakni di udara karena merupakan
penyusun udara
79. Kegunaan
Digunakan dalam bola lampu pijar listrik karena
argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang
panas.
Digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari
bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi
titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai
lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan
germanium.
Digunakan dalam las stainless steel
80.
81. Unsur-unsur transisi periode keempat
di alam
Logam
Nama mineral
Rumus
Ti
~ Rutile
~ TiO2
Cr
~ Kromit
~ Cr2O3 . FeO
Mn
~ Pirolusit
~ Manganit
~ MnO2
~ Mn2O3 . H2O
Fe
~ Hematit
~ Magnetit
~ Pirit
~ Fe2O3
~ Fe3O4
~FeS2
Co
~ Kobaltit
~ CoAsS
Ni
~ Pentlandit
~ FeNiS
Cu
~ Kalkopirit
~ Kalkosite
~ CuFeS2
~ Cu2S
Zn
~ Seng blende
~ Smith Sonite
~ ZnS
~ ZnCO3
Di alam
unsur-unsur
periode
keempat
terdapat
dalam
senyawa /
mineral
berupa
oksida,
sulfida atau
karbonat
82. Sifat umum unsur transisi Periode 4
Unsur-unsuar transisi memiliki sifat khas yang membedakannya dengan unsur
golongan utama, antara lain :
1. Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam yang titik cair dan titik
didihnya relatif tinggi.
2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik kedalam medan magnet).
3. Membentuk senyawa-senyawa yang berwarna.
4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi.
5. Membentuk berbagai macan ion kompleks.
6. Berdaya katalitik, unsur serta senyawanya banyak yang berfungsi sebagai
katalis, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme.
83. Tabel sifat-sifat unsur transisi Periode 4
Co
Ni
Cu
3d1
4s2
3d2
4s2
3d3
4s2
3d5
4s2
3d5
4s2
3d6
4s2
3d7
4s2
3d8
4s2
3d10
4s2
1872
1970
2018
2226
2243
2222
2397
2486
2705
Merah
muda
-
biru
Fe
Hijau
Mn
ungu
Cr
coklat
Warna ion (M2+)
V
hijau
E. Ionisasi
(kJ/mol-1)
Ti
Merah
muda
Konfi. Elektron
[Ar]
Sc
biru
Sifat
Elektronegativitas
1,3
1,5
1,6
1,6
1,5
1,8
1,8
1,8
1,9
Massa Jenis
3,0
4,5
5,96
7,20
7,20
7,89
8,9
8,9
8,92
Jari-jari atom
(nm)
0,144
1,32
0,122
0,117
0,117
0,116
0,115
0,117
0,125
-
-
-
-
0,91
0,83
0,83
0,78
0,80
Jari-jari ion m2+
84. Warna senyawa unsur transisi Periode 4
dgn biloks
Biloks
+2
+3
+4
+5
+6
+7
Sc
-
Tdk
berwarna
Tidak
berwarna
-
-
-
Ti
-
ungu
Biru
-
-
-
V
ungu
hijau
-
merah
jingga
-
Cr
biru
hijau
-
-
hijau
-
Mn
Merah m.
-
-
-
-
Ungu
Fe
Hijau m.
kuning
-
-
-
-
Co
Merah m.
biru
-
-
-
-
Ni
hijau
-
-
-
-
-
Cu
biru
-
-
-
-
-
Zn
Tdk
berwarna
-
-
-
-
-
Unsur
85. Senyawa / ion kompleks
• Rumus umum -> [A(x)m] ⁿ⁺
• Keterangan:
* A : atom pusat => pada ion-ion
transisi
* X : ligan
=> senyawa yang
diikat oleh atom
pusat
* m : bilangan koordinasi =>
jumlah
ligan
* n⁺ : muatan ion kompleks
88. Pemberian Nama Senyawa Kompleks
• Menyebutkan jumlah ligan diikuti nama ligan, kemudian ion
pusat.
• Jika ion kompleks bermuatan (+), nama ion pusat menjadi:
1. latin
2. indonesia
• Jika ion kompleks bermuatan (-), nama ion pusat menggunakan
nama latin dan diberi akhiran “at”