1. Makalah ini membahas tentang evolusi paradigma pendidikan Islam dari yang lama ke yang baru untuk menghadapi tantangan global.
2. Paradigma pendidikan Islam saat ini sedang dalam perjalanan evolusi dari paradigma lama ke paradigma modern, meskipun terkadang mengalami penolakan terhadap perubahan.
3. Paradigma masa depan pendidikan Islam sedang mencari format yang ideal untuk menjawab tuntutan teknologi, pasar, dan konsumerisme serta mempers
1. DUNIA PENDIDIKAN ISLAM
DAN TANTANGAN GLOBAL :
DARI PARADIGMA LAMA MENUJU PARADIGMA
BARU
oleh :
K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
(Rektor IAID dan Pengasuh Pondok Pesantren
Darussalam Ciamis)
Disampaikan pada Kegiatan Perkuliahan MATRIKULASI
untuk Mahasiswa Baru Program Pascasarjana (S2)
Program Studi Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Darussalam (IAID)
Ciamis, 19 Oktober 2013
2. PARADIGMA : LAMA DAN BARU
(PARADIGMS : OLD AND NEW)
1. Paradigma pendidikan Islam saat ini dalam
perjalanan evolusi
2. Paradigma pendidikan Islam modern dalam
perubahan, tetapi mengalami penolakan
terhadap perubahan itu.
3. Paradigma pendidikan Islam masa depan
sedang mencari format yang ideal.
3. EVOLUSI PARADIGMA PENDIDIKAN
(THE EVOLUTION OF THE EDUCATION PARADIGM)
1. Pendidikan Islam menghadapi kebutuhan
besar akan tempat kerja industri.
2. Dunia pendidikan Islam menghadapi
kebijakan efisiensi perusahaan secara besarbesaran.
3. Strategi pendidikan Islam menghadapi evolusi
negara-bangsa.
4. Bagaimana dunia pendidikan Islam menjawab
tuntutan teknologi, pasar, dan konsumerisme.
4. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
ISLAM
1. Pendidikan Islam menghadapi permasalahan
birokrasi akademik.
2. Dunia pendidikan Islam menghadapi masalah SOP
(standar prosedur operasional).
3. Dunia pendidikan Islam menghadapi masalah
sumber anggaran dan akuntabilitas.
4. Dunia pendidikan Islam menghadapi konstituen baru
di kalangan pemangku kepentingan.
5. Dunia pendidikan Islam memerlukan perluasan
paradigma agar tidak statis dan stagnan.
6. Dunia pendidikan Islam harus siap menghadapi
resiko yang tidak terduga.
5. PERSIAPAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN
ISLAM
1. Ironi dalam dunia pendidikan Islam adalah di satu
pihak mengalami perubahan yang sangat cepat,
tetapi di pihak lain, dunia pendidikan Islam juga
menghadapi penolakan yang begitu keras orang.
2. Dunia pendidikan Islam tidak hanya hidup di era
perubahan, tetapi ia berada dalam perubahan era.
3. Paradigma pendidikan Islam yang lama tidak
mampu mempersiapkan masa depan siswa-siswa
secara optimal.
6. DORONGAN UNTUK PERUBAHAN
1. Resiko dalam dunia pendidikan Islam adalah
kemungkinan menemui kegagalan.
2. Dunia pendidikan Islam juga harus siap menghadapi
setiap perubahan pemerintahan.
3. Dunia pendidikan Islam harus memperhatikan
kekuatan media dan perkembangan masyarakat
yang begitu cepat maju.
4. Dunia pendidikan Islam harus siap menghadapi
perubahan dramatis dalam parameter pendidikan
modern.
7. JAWABAN-JAWABAN ALTERNATIF
1. Dunia pendidikan Islam harus menghindari
kelambanan birokrasi manajerialnya.
2. Dunia pendidikan Islam harus siap beradaptasi
dengan lingkungan apa pun.
3. Dunia pendidikan Islam harus siap memodifikasi
sistem pembelajarannya.
4. Dunia pendidikan Islam harus siap melakukan
transformasi dalam kebijakan-kebijakan
akademiknya.
5. Dunia pendidikan Islam harus selalu siap melakukan
reformasi dan reorganisasi dalam tubuh
organisasinya.
8. PARADIGMA BARU
Faktor-faktor penentu:
1. Dunia pendidikan Islam menghadapi
globalisasi/saling ketergantungan: apa yang tidak
bisa dihindari dan apa yang bisa dihindari.
2. Dunia pendidikan Islam harus memahami
kompleksitas teori pendidikan dan perubahan yang
cepat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Dunia pendidikan Islam harus membangun budaya
belajar, keadilan, merasa saling bergantung, dan
memikiki perspektif berkelanjutan.
4. Konsep pendidikan Islam mengilhami visi Delors
tentang masyarakat yang belajar seumur hidup.
9. PEMBELAJARAN DI SEKOLAH:
PARADIGMA DOMINAN (DOMINANT PARADIGM)
1. Negara mewajibkan pendidikan menggunakan standar
umum.
2. Dalam lembaga pendidikan diharuskan menggunakan hirarki
organisasi.
3. Lembaga pendidikan harus memiliki pola yang jelas seperti
dunia industri.
4. Lembaga pendidikan harus menerapkan penjenisan
menurut kelompok usia (Sorting by age cohorts).
5. Lembaga pendidikan harus melakukan penilaian
pembelajaran siswa melalui ujian (Assessment through
testing).
6. Lembaga pendidikan harus memiliki struktur kurikulum yang
berbasis isi (Curriculum content instructor based).
7. Lembaga pendidikan harus menerapkan standar umum
untuk menghasilkan keluaran (Similar schools for common
standards and outputs).
10. PARADIGMA TRANSISI
(TRANSITIONAL PARADIGM)
1. Lembaga pendidikan harus melibatkan orang
tua dan masyarakat.
2. Lembaga pendidikan harus memiliki piagam
sekolah untuk memberikan penghargaan
kepada siswa dan guru yang berprestasi.
3. Lembaga pendidikan harus mendapat
dukungan dari negara.
4. Pemerintah harus menerapkan sistem
desentralisasi dan diversifikasi pendidikan .
5. Seluruh insan pendidikan harus belajar
internet.
11. PARADIGMA BARU
(EMERGENT PARADIGM)
1.
2.
3.
4.
5.
Pembelajaran difokuskan pada siswa (Student focused).
Dalam pembelajaran, guru memandu di samping (Instructor is
now “guide on the side”).
Pergeseran dari transmisi informasi dan memori ke
pemecahan dan analisis masalah (Emphasis shifts from
information transmission and memory to problem solving and
analysis).
Kecerdasan ganda dari Gardner perlu dikembangkan di
lembaga pendidikan (Multiple intelligences recognized and
developed).
Kurikulum modern diinspirasi oleh teori '"empat pilar" dari
Delors: (i) belajar untuk tahu (learning to know), (ii) belajar
untuk melakukan (learning to do), (iii) belajar untuk menjadi
(learning to be), (iv) belajar untuk hidup bersama (learning to
live together).
12. PELATIHAN GURU (TEACHER TRAINING )
PARADIGMA DOMINAN (DOMINANT PARADIGM)
1. Lembaga pendidikan menghadapi masalah bias
gender dalam subsektor pendidikan ( Gender bias in
sub-sectors).
2. Ketegangan antara kualitas dan pasokan: dilema
dalam pemasaran pendidikan (Tension between
quality and supply: market driven).
3. Kurikulum tradisional yang terkotak-kotak vs
permintaan yang nyata dari masyarakat (Traditional
departmentalized curriculum vs. real demands ).
4. Guru mengomando di kelas seperti seorang pejabat
(Teacher in command of classroom in a
bureaucracy).
14. PEKERJAAN RUMAH (HOMEWORK)
Setelah perkuliahan matrikulasi ini, ada tugas
Bapak/Ibu dan Saudara untuk menyampaikan
pengalaman sendiri : apakah di sekolah Bapak/Ibu
berlaku paradigma yang mana? paradigma dominan?,
paradigma transisi?, atau paradigma baru?.
(After this lecture, it will your job to fill out, based on
your own experiences, what are the dominant
paradigms, the transitional paradigms, and the
emergent paradigms in your schools?).