Dokumen tersebut membahas tanggung jawab pembeli dan penjual berdasarkan Konvensi Wina tentang Kontrak Jual Beli Internasional (CISG). Pembeli dapat menolak barang jika penjual tidak memenuhi spesifikasi kontrak awal, meskipun ada perubahan sebelumnya melalui telepon. Namun demikian, pembeli seharusnya tidak menolak jika telah setuju dengan perubahan tersebut. Berdasarkan CISG, penjual bertanggung jawab
1. Nama : Sherly Novitasari
Mata kuliah : Hukum Bisnis Internasional
S2 Ilmu Hubungan Internasional
5. In Silence Under The CISG
What are Buyer’s responsibilities under the CISG ?
Pembeli bisa menolak barang karena sikap pembeli (silence) tidak dianggap sebagai
penerimaan. Hal ini sesuai yang terkandung dalam dalam pasal 18 ayat (1) adalah :
(1). Pernyataan yang dibuat oleh atau tindakan lainnya yang dilakukan penerima. Penawaran
yang menunjukkan persetujuan atas sebuah penawaran adalah penerimaan. Tidak adanya
tanggapan atau diam tidak dianggap sebagai penerimaan.
Jadi sikap pembeli yang diam, seharusnya tidak dianggap sebagai penerimaan atau
persetujuan (acceptance) dan seharusnya penjual juga tidak mengirim barang karena sikap
silence pembeli. Karena sikap diam (silence) atau tidak berbuat (inactivity) tidak dapat dinilai
sebagai akseptasi. Perjanjian jual beli baru ada manakala ada penawaran yang disampaikan
dan penerimaan yang berwujud dalam bentuk tindakan atau perbuatan atau pernyataan
yang dilakukan oleh pihak yang menerima tawaran.
Suatu penerimaan dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan memberikan pernyataan
persetujuan atas sebuah penawaran dan dengan cara melakukan tindakan lainnya yang
menunjukkan persetujuan atas sebuah penawaran, kemudian di dalam ayat (1) ini juga
dikatakan bahwa diam atau tidak adanya tindakan tidak dapat dikatakan sebagai
penerimaan, namun terkait dengan ketentuan ini bisa saja para pihak menentukan dalam
kontrak perdagangan yang mereka buat untuk mengesampingkan pemberlakuan pasal ini
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 6 CISG. Jadi jika pihak yang memberi
penawaran dan pihak yang diberi penawaran sepakat bahwa diam atau tidak adanya
tindakan dapat dikatakan sebagai sebuah penerimaan.
6. Modification of Contract and Realiance Under The CISG
Assuming the CISG applies, who breached ?
Menurut CISG, yang melanggar adalah pihak penjual, hal ini sesuai yang terkadung dalam
pasal 29 adalah :
(1). Kontrak dapat diubah atau diakhiri hanya dengan persetujuan para pihak yang terkait.
(2). Kontrak tertulis yang memuat ketentuan yang mensyaratkan setiap perubahan atau
pengakhiran dilakukan melalui perjanjian tertulis, sebaliknya, tidak dapat diubah atau
diakhiri melalui perjanjian. Meskipun demikian, satu pihak dapat dilarang untuk melakukan
tindakan dengan tujuan mempertahankan ketentuan tersebut sepanjang pihak lainnya
tersebut meyakini tindakan tersebut.
Dalam kasus ini, pembeli menolak menerima barang karena penjual did not conform to the
spesification in the original contract. Sebelumnya kedua belah pihak telah sepakat jika
penjual akan memproduksi 10000 widgets dengan spesifikasi yang pembeli tentukan dalam
kontrak. Adapun tambahan dalam kontrak tertulis tersebut yaitu : kontrak bisa dimodifikasi
dengan persetujuan secara tertulis (tanda tangan) kedua belah pihak. Kemudian ketika si
2. penjual akan memproduksi, mereka sepakat dalam telepon akan mengganti spesifikasi
tersebut yaitu 2500 widgets. Lalu penjual memproduksi dan mengirim barang 2500 widgets.
Akan tetapi setelah dikirim, ternyata penjual menolak barang tersebut karena tidak sesuai
dengan original contracts.
Dari sini bisa dilihat bahwa pembeli telah melanggar kontrak, karena sebelum penjual
bekerja, mereka telah sepakat untuk mengganti 1000 widgets menjadi 2500 widgets.
Kemudian penjual mengirim barang seperti apa yang telah disepakati (2500 widgets). Akan
tetapi pembeli malah menolak apa yang telah di sepakati. Hal ini bisa dilihat bahwa pembeli
telah melanggar kontrak. Akan tetapi jika merujuk kembali apa yang dilakukan pembeli,
seharusnya pembeli jangan bersikap seperti itu, jika memang dia setuju dengan apa yang
diutarakan dalam telepon, mengapa dia menolak barang setelah menerima barang karena
alasan tidak sesuai, padahal penjual sudah mengkonfirmasi sebelumnya. Pada dasarnya dari
perspektif hukum kontrak, bahwa komunikasi elektronik tidak mengurangi keabsahan suatu
kontrak, mengingat komunikasi elektronik yang bersifat efisien. Hal ini merujuk kembali
pada kontrak dengan catatan “This contract may only be modified in a writing signed by both
parties”. oleh sebab itu, seharusnya kedua belah pihak memodifikasi kesepakatan secara
tertulis, karena bisa saja salah satu pihak tidak setuju dan tidak ada bukti tertulis.
7. What Are The Requirements Of a Nachfrist Notice
is buyer able to avoid the contract under these circumstances ?
Dalam CISG pasal 49 ayat 1 :
1.pembeli dapat menyatakan pengingkaran kontrak dalam keadaan :
(a) Apabila kelalaian penjual untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan kontrak atau
konvensi ini merupakan pelanggaran kontrak yang mendasar, atau
(b) Dalam hal tidak dilakukannya pengiriman, apabila penjual tidak mengirimkan barang
dalam jangka waktu tambahan yang ditetapkan oleh pembeli berdasarkan ayat (1)
dalam pasal 47 atau menyatakan bahwa penjual tidak akan mengirimkan dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan
Berkaitan dengan kasus ini pembeli bisa menyatakan adanya fundamental breach dengan
bukti :
- Menjelaskan bentuk pasti dari cacat barang
- Menunjukkan bahwa barang tersebut tidak dapat digunakan dengan cara apapun.
karena kedua belah pihak sepakat tidak ada fundamental breach, jadi penjual tetap bisa
menjual barangnya dan pembeli tetap bisa menerima barangnya. Hal ini sesuai dalam CISG
pasal 48 ayat (1) :
(1). Dengan tunduk kepada pasal 49, penjual dapat, bahkan setelah tanggal pengiriman,
melakukan upaya hukum atas biayanya sendiri terhadap setiap kelalaian untuk
melaksanakan kewajibannya, apabila ia dapat melakukan hal tersebut tanpa penundaan
yang tidak wajar dan tanpa menyebabkan ketidaknyamanaan yang tidakwajar bagi pembeli
atau ketidakpastian penggantian yang diberikan oleh penjual untukpengeluaran-
pengeluaran yang dibayar di muka oleh pembeli. Meskipun demikian,pembeli berhak untuk
menuntut penggantian kerugian sebagaimana diatur dalam konvensi ini.
3. 8. Risk Of Loss Under The CISG
Assuming the CISG applies, who bears the risk ?
Yang menanggung resiko adalah penjual, hal ini sesuai dalam CISG pasal 66 :
Kehilangan atau kerusakan atas barang-barang setelah resiko dilimpahkan kepada pembeli
tidak membuatnya terbebas dari kewajibannya membayar biaya, kecuali apabila kehilangan
atau kerusakan tersebut adalah akibat atas suatu tindakan atau kelalaian penjual.
Akan tetapi jika kerugian yang terjadi dengan tanpa adanya unsur kesengajaan seharusnya
kerusakan barang di cover oleh pihak jasa pengiriman barang dengan policy of insurance
apabila di asuransikan. Akan tetapi kasus disini si pembeli tidak mengasuransikan barangnya
dan penjual sendiri juga tidak tahu akibat yang terjadi (contamined by seawater) dan itu juga
diluar tanggung jawab penjual. Hal ini sesuai dalam pasal 79 ayat (1) :
Pasal 79
(1) Satu pihak tidak bertanggung jawab atas kelalaian untuk melaksanakan setiap
kewajibannya apabila ia membuktikan bahwa kelalaian tersebut adalah akibat dari rintangan
yang diluar kendalinya dan bahwa ia tidak dapat secara wajar diharapkan telah
memperhatikan rintangan tersebut pada saat berakhirnya kontrak atau telah menghindari
atau menyelesaikannya atau menyelesaikan akibat-akibatnya.
Dan jika penjual sudah tahu resiko yang akan terjadi, seharusnya penjual memberitahu si
pembeli tentang resiko tersebut, hal ini sesuai dalam pasal 79 ayat (4) :
Pasal 79
(4) Pihak yang lalai melaksanakan kewajibannya harus memberitahukan kepada
pihak lain tentang rintangan dan akibatnya terhadap kemampuannya untuk melaksanakan
hal tersebut. Apabila pemberitahuan tidak diterima oleh pihak yang lain dalam waktu yang
sewajarnya setelah pihak yang lalai melaksanakan kewajibannya mengetahui atau
seharusnya mengetahui tentang rintangan tersebut, maka ia bertanggung jawab atas ganti
rugi yang diakibatkan oleh tidak diterimanya pemberitahuan tersebut
9. Avoidance Of Installment Contracts Under The CISG
What CISG remedies are available to buyer ?
Terhadap bagian yang rusak, CISG memperbolehkan pembeli untuk minta specific
performance, price reduction, atau membatalkan bagian dari kontrak tersebut. Akan tetapi
pembeli harus memenuhi ketentuan CISG dalam menuntut remedy tersebut. Untuk
membatalkan kontrak, pembeli hanya dapat melakukannya apabila penyerahan parsial
mencapai fundamental breach dari seluruhnya. Pembeli dapat membatalkan kontrak
tersebut sesuai dengan CISG pasal 73 ayat (1) :
(1). Dalam hal kontrak untuk penyerahan barang secara cicilan, apabila terdapat kelalaian
dari salah satu pihak untuk melaksanakan setiap kewajibannya berkaitan dengan setiap
cicilan merupakan pelanggaran mendasar terhadap kontrak yang berkenaan dengan cicilan
tersebut, maka pihak yang lain dapat menyatakan kontrak tersebut batal berkenaan dengan
cicilan tersebut.
4. (2). Apabila kelalaian satu pihak untuk melaksanakan setiap kewajibannya berkaitan denagn
setiap cicilan memberi pihak lain alasan yang benar untuk menyimpulkan bahwa
pelanggaran mendasar atas kontrak akan terjadi berkenaan dengan cicilan di masa
mendatang, maka ia daoat menyatakan kontrak tersebut batal di masa mendatang, dengan
ketentuan bahwa ia melakukannya dalam waktu yang wajar.
(3). Seorang pembeli yang menyatakan kontrak tersebut batal berkaitan dengan setiap
penyerahan, pada saat yang sama, dapat menyatakan batal kontrak berkenaan dengan
penyerahan yang telah dilakukan atau penyerahan di masa mendatang apabila, dengan
alasan saling ketergantungan, penyerahan-penyerahan tersebut tidak dapat digunakan
untuk tujuan yang dimaksud oleh para pihak pada saat berakhirnya kontrak.
Mirror image to the buyer: (Commulative & immediate)
Hak atas ganti rugi tidak hilang jika penjual telah melaksanakan remedy lainnya yang
tersedia, dan pengadilan tidak akan memberikan masa tenggang untuk pembeli untuk
berprestasi. (Pasal 61)
Remedies yang tersedia bagi penjual:
- Minta pemenuhan prestasi.
- Membatalkan kontrak untuk fundamental breach atau gagal untuk memperbaiki
cacat, dan
- Untuk mendapatkan missing specifications.
Avoidance
Mirror image to the buyer: Penjual dapat membatalkan kontrak hanya apabila pembeli
melakukan fundemental breach atau menyertai somasi, pembeli menolak untuk
memperbaiki cacat dalam pemenuhan prestasinya.
Maka seharusnya Remedies untuk pembeli dan penjual adalah :
1. Suspension of performance
2. Avoidance in anticipation of a fundamental breach
3. Avoidance of an installment contract, and
4. Damages
Remedies yang dipakai disini adalah Avoidance of an installment contract, yaitu harus
melakukan Anticipatory Avoidance yang merupakan remedy yang tersedia bagi kreditur
apabila debitur sudah jelas-jelas akan melakukan fundamental breach.