SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
PENDAHULUAN


      Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam
negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses
dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat.

      Peranan yang dimainkan oleh penanaman modal dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat banyak, masih akan terus berlangsung di masa-masa
mendatang. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatur dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan usaha penanaman modal, agar mencapai tujuan
yang diharapkan dan sekaligus juga mencegah akibat negatif yang mungkin timbul.

      Perkembangan ekonomi dewasa ini yang sedang menuju kepada bentuk
ekonomi global yang diwarnai dengan tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi
regional, menuntut adanya arah kebijaksanaan ekonomi nasional yang diharapkan
mampu mengantisipasi dan mengatasi tantangan-tantangan serta hambatan yang
timbul bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

      Penanaman modal yang merupakan salah satu instrumen ekonomi bagi
kegiatan   pembangunan     nasional,   akan   terus   mendorong    untuk   memacu
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam kegiatan ekonomi serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.

      Upaya untuk menarik penanaman modal pada masa kini kelihatannya tidak
menjadi lebih mudah, sebagai akibat saling keterkaitan dan keterikatan hubungan
antara negara baik regional maupun global.

      Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang
lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri
terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan
fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya
terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan
negara-negara baru ex- Uni Soviet.

      Kemudahan dan iklim penanaman modal yang lebih menarik telah terus
diupayakan untuk dikembangkan antara lain dengan penyediaan sarana dan

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                 Page 1
prasarana   ekonomi    yang     memadai,    peraturan   perundang-undangan      yang
mendukung dan penyederhanaan prosedur pelayanan penanaman modal serta
kebijaksanaan ekonomi makro yang tepat.

      Dalam hubungan antara negara, pengaruh hukum penanaman modal di
Indonesia tampak dari berbagai komitmen Indonesia terhadap negara-negara lain.
Indonesia telah mengikat diri pada perjanjian-perjanjian bilateral mengenai jaminan
penanaman modal (Investment Guarantee Agreement) yang mempunyai implikasi
pula terhadap hukum penanaman modal kita khususnya dalam perlindungan
terhadap modal luar negeri (asing).

      Di samping itu, komitmen lain juga telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia
dengan berbagai negara dalam kerangka AFTA dan APEC, yang kesemuanya
berkaitan dengan perdagangan bebas internasional, yang sebagaimana kita ketahui
bahwa perdagangan internasional merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dengan investasi internasional (luar negeri). Dengan adanya komitmen-komitmen
tersebut khususnya yang berkaitan dengan perdagangan bebas internasional,
menyebabkan Indonesia harus memperbaharui hukum/undang-undang penanaman
modalnya agar dapat mengakomodasi kesepakatan-kesepakatan yang tercantum
dalam perjanjian-perjanjian internasional tersebut.

      Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau
keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan
nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di
bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum,
semua tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi.

      Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap
hari kita mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
tidak bersedia membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk
mengembangkan aset tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian
masyarakat lainnya, barangkali telah melakukan investasi tetapi tidak menyadari-
nya, seperti para petani dan peternak di pedesaan.

      Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana
(aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada
Manajemen Keuangan Pendidikan                                                  Page 2
obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka
panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang. Selanjutnya, setelah periode
yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan
kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi
pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak
ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya
lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu
menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah,
yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan
dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko.




                                 PEMBAHASAN



A. INVESTASI



Manajemen Keuangan Pendidikan                                                Page 3
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal
   untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama
   dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”
   Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang
   bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal
   ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
   kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output
   yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.

             Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi
   merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik
   proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa
   yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang
   modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan
   lain-lain.Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh,
   semua harus dikonversikan dalam nilai uang.

             Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis
   rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya
   suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau
   suatu   metode    penjajakkan   dari   suatu   gagasan    usaha/bisnis   tentang
   kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
   Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan
   mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan
   perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi
   pada proyek yang tidak menguntungkan.

             Beberapa jenis pengeluaran yang digolongkan sebagai investasi
   meliputi sebagai berikut.

   •   Pembelian bermacam-macam barang modal yang meliputi mesin-mesin dan
       peralatan produksi untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.

   •   Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
       bangunan pabrik, dan bangunan lainnya.




Manajemen Keuangan Pendidikan                                                 Page 4
•   Penambahan nilai stok barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang
       yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan
       pendapatan nasional.



   1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN INVESTASI

       Di dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan
       tingkat investasi, yaitu:

       a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh

         Adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada
         pihak perusahaan mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek
         baik untuk dilaksanakan. Juga dapat menentukan besarnya investasi yang
         harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang
         diperlukan. Selain itu, juga dapat menentukan jenis-jenis investasi yang
         mampu memberikan keuntungan kepada para pengusaha.

       b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan

         Dalam memperkirakan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
         perusahaan harus bertanya: Apakah keadaan di masa depan akan
         memberikan keuntungan yang besar sesuai dengan kegiatan ekonomi
         yang sedang dibuat atau direncanakan? Maka, perkiraan tersebut meliputi
         stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi serta pertambahan pendapatan
         masyarakat. Apabila keadaan masa depan semakin baik, maka semakin
         besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Oleh karena
         itu, perusahaan akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yang
         telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.

       c. Tingkat Pendapatan Nasional

         Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan
         masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang
         dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah
         tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak.
         Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi,
         maka investasi akan bertambah tinggi pula.
Manajemen Keuangan Pendidikan                                              Page 5
d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi

         Faktor yang menentukan besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para
         pengusaha adalah kegiatan untuk menggunakan penemuan-penemuan
         teknologi baru dalam proses produksi. Kegiatan para pengusaha untuk
         menggunakan teknologi yang baru dikembangkan dalam kegiatan produksi
         atau manajemen dikenal dengan istilah pembaruan atau inovasi. Semakin
         banyak perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula
         kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk
         melaksanakan pembaruan-pembaruan, para pengusaha harus membeli
         barang-barang modal baru dan adakalanya juga harus mendirikan
         bangunan-bangunan pabrik industri yang baru. Sehingga dengan semakin
         banyak pembaruan yang dilakukan, semakin tinggi tingkat investasi yang
         akan tercapai.

      e. Suku Bunga

         Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal
         lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana
         yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan
         di bank juga semakin besar.

   2. RESIKO INVESTASI

      Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam
      risiko yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi:

        a. risiko pasar
        b. risiko manajemen
        c. risiko kemampuan membeli
        d. risiko politik
        e. risiko tingkat bunga


   3. TIPE INSVESTOR MENURUT PROFIL RESIKO

      Tipe-tipe    investor   menurut   profil   resiko   dalam   berinvestasi     dapat
      dideskripsikan berikut :

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                      Page 6
a. Defensive

         Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan
         keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang
         dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam
         hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat
         dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.

      b. Conservative

         Investor    dengan     tipe     conservative,       biasanya     berinvestasi      untuk
         meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi
         yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak
         atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan
         menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak
         memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari
         resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini
         umumnya      mengalokasikan            sedikit   waktu   untuk    menganalisa        dan
         mempelajari portofolio investasinya.

      c. Balanced

         Investor    dengan     tipe     balanced,        merupakan     tipe     investor   yang
         menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi
         yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan
         pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan
         selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang
         proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan
         dipilih.




   d. Moderately aggressive

      Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak
      ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan
      kemungkinan     terjadinya       resiko     dan     kemungkinan     bisa    mendapatkan

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                               Page 7
keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu
      tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang
      ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.

   e. Aggressive

      Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari
      investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang
      dimiliki.Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah
      semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu
      relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam
      waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor
      aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.



4. JENIS-JENIS INVESTASI

  Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
  pasaran antara lain:

  a. Tabungan di bank

    Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga
    tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk
    tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita
    inginkan.

  b. Deposito di bank

    Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam
    deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali
    apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu
    (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat
    bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
    daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang
    tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

  c. Saham

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                Page 8
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli
    saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan
    tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan
    mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa
    dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
    harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya
    yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat
    dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.

  d. Properti

    Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
    Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

    (1) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang
        sewa.

    (2) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

  e. Barang-barang koleksi

    Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-
    lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi
    adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.

  f. Emas

    Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah
    mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang
    memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
    Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata
    uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
    tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga
    berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan
    semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas
    melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

  g. Mata uang asing

Manajemen Keuangan Pendidikan                                               Page 9
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
    Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi
    dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
    mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan
    dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai
    mata uang rupiah sangat fluktuatif.

  h. Obligasi

    Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
    pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan
    atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama
    dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi
    biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti
    saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan
    harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
    Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi, yaitu:

    1. Deposito berjangka

       Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih
       tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu
       1,3, 6, 12, dan 24 bulan.

    2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

       Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk
       meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.



 3. Saham

    Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan
    berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).

 4. Obligasi




Manajemen Keuangan Pendidikan                                               Page 10
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga
    tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari
    masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk
    keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).

 5. Sekuritas pasar uang

    Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang
    diperjualbelikan di pasar uang.

 6. Sertifikat hutang obligasi

    Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat
    diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini
    merupakan bentuk investasi jangka panjang.

 7. Tanah/bangunan

    Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya
    untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai
    tanah/bangunan yang telah dibelinya.

 8. Reksa dana.

    Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
    didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah
    Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).




5. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SETIAP INVESTASI

   a. Produk perbankan

    (1) Tabungan




Manajemen Keuangan Pendidikan                                               Page 11
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak
        kemudahan, antara lain:

        • Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM

        • Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu
         kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.

        • Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.

        Kekurangan:
        • Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.

        • Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.



    (2) Rekening koran (cheque/giro)

        Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk
        melakukan transaksi keuangan.

        Kemudahan, antara lain:

        • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.

        • Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan
         uang tunai dan tanpa harus datang ke bank.

        • Dijamin oleh pemerintah.

        Kekurangan:
        • Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah

        • Bunga kena pajak 20%.

    (3) Deposito berjangka

        Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu
        tertentu.
        Kemudahan, antara lain:


Manajemen Keuangan Pendidikan                                                  Page 12
• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.

        • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
         tertentu.

        • Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.

        • Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12%
         x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.

        Kekurangan:
        • Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo

        • Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.

        Kesimpulan:
        Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk
        perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak
        sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.

        Kelebihan:
        • Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi

        • Kemudahan bertransaksi

        • Jaminan pemerintah

        Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan
        transaksi. Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan
        dana darurat (emergency fund).




   b. Produk investasi

      Reksa Dana/Unit Trust

      Keunggulan:
      • Diversifikasi


Manajemen Keuangan Pendidikan                                               Page 13
• Pilihan investasi yang beragam

      • Transparansi

      • Peraturan yang ketat

      • Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)

      • Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)

      • Minimum investasi yang rendah.



B. PENGERTIAN PENANAMAN MODAL ASING


         Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian
   penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi
   penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau
   berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk
   menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara
   langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian modal
   asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah :

   a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan
     devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk
     pembiayaan perusahaan di Indonesia.

   b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang
     asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah
     Indonesia, selama alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa
     Indonesia.

   c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini
     diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di
     Indonesia.

         Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk
   valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan

Manajemen Keuangan Pendidikan                                              Page 14
untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik
   orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan
   keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di
   Indonesia.



   1. Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha


     Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang
     dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai
     kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk Badan Hukum menurut
     Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Penanaman modal asing
     oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan, dapat
     menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional.
     Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-kian akan
     mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum
     Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat
     ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia. Pemerintah menetapkan
     daerah berusaha perusahaan-perusa-haan modal asing di Indonesia dengan
     memperhatikan perkembangan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah,
     macam perusahaan. besarnya penanaman modal dan keinginan Ekonomi
     Nasional dan Daerah (Pasal 4). Dengan ketentuan ini maka dapat diusahakan
     pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.


   2. Badan Usaha Modal Asing

    Dalam pasal 5 UPMA disebutkan, bahwa :

     a) Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi
        modal asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang
        harus dipenuhi oleh penanam-an modal asing dalam tiap-tiap usaha
        tersebut.

     b) Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu
        Pemerintah menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah

Manajemen Keuangan Pendidikan                                             Page 15
dan jangka panjang, dengan memperhatikan perkembangan ekonomi serta
        teknologi.

     Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara
     penguasaan penuh ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan
     menguasai hajat hidup rakyat banyak menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai
     berikut :

     a. pelabuhan-pelabuhan

     b. produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum

     c. telekomunikasi

     d. pelayaran

     e. penerbangan

     f. air minum

     g. kereta api umum

     h. pembangkit tenaga atom

     i. mass media.

3. TenagaKerja

         Menurut pasal 9 UPMA pemilik modal mempunyai wewenang sepenuhnya
   untuk menentukan direksi perusahaan-perusahaan di mana modalnya ditanam.
   Kepada pemilik modal asing diperkenankan sepenuhnya menetapkan direksi
   perusahaannya. Kiranya hal demikian itu sudah sewajarnya karena penanaman
   modal asing ingin menyerahkan pengurusan modal kepada orang yang
   dipercayanya. Dalam hal kerjasama antara modal asing dan modal nasional
   direksi ditetap-kan bersama-sama.

         Dalam pasal 10 ditegaskan, bahwa perusahaan-perusahaan modal asing
   wajib memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warganegara
   Indonesia kecuali dalam hal-hal tersebut pada pasal 11. Sedangkan dalam pasal
   11 UPMA disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan modal asing diizinkan

Manajemen Keuangan Pendidikan                                            Page 16
mendatangkan atau menggunakan tenaga-tenaga pimpinan dan tenaga-tenaga
   ahli warganegara asing bagi jabatan-jabatan yang belum dapat diisi dengan
   tenaga kerja warga negara Indonesia.

           Perusahaan-perusahaan modal asing berkewajiban menyeleng-garakan
   atau menyediakan fasilitas-fasilitas latihan dan pendidikan di dalam atau di luar
   negeri secara teratur dan terarah bagi warganegara Indonesia dengan tujuan
   agar berangsur-angsur tenaga-tenaga warga negara asing dapat diganti oleh
   tenaga-tenaga warga negara Indonesia.


4. Pemakaian Tanah

           Dalam pasal 14 UPMA disebutkan, bahwa untuk keperluan perusahaan-
   perusahaan modal asing dapat diberikan tanah dengan hak guna bangunan, hak
   guna usaha, dan hak pakai menurut peraturan perundangan yang berlaku.

           Ketentuan pasal 14 ini yang memungkinkan diberikannya tanah kepada
   perusahaan-perusahaan yang bermodal asing bukan saja dengan hak pakai,
   tetapi juga dengan hak guna bangunan dan hak guna usaha, merupakan
   penegasan dari apa yang ditentukan di dalam pasal 55 ayat 2 Undang-undang
   Pokok Agraria, berhubungan dan pasal 10, 62 dan 64 Ketetapan MPRS No.
   XXIII/MPRS/ 1969.

           Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pokok Agraria pasal 35, pasal
   29 dan pasal 41, maka hak guna bangunan tersebut dapat diberikan dengan
   jangka waktu paling lama 30 tahun, yang meng-ingat keadaan perusahaan dan
   bangunannya dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 20 tahun. Hak guna
   usaha    dapat    diberikan   dengan   jangka   waktu   paling   lama   25   tahun.
   Kepada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan macam tanaman
   yang diusahakannya memerlukan waktu yang lebih lama dapat diberikan hak
   guna usaha dengan jangka waktu hak guna usaha tersebut dapat diperpanjang
   paling lama 25 tahun. Hak pakai diberikan dengan jangka waktu menurut
   keperluannya, dengan mengingat pembatasan-pembatasan bagi hak guna
   bangunan dan hak guna usaha tersebut di atas.




Manajemen Keuangan Pendidikan                                                   Page 17
5. Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi

        Pasal 18 UPMA menegaskan, bahwa dalam setiap izin penanaman modal
  asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang : tidak melebihi 30 (tigapuluh)
  tahun. Selanjutnya (menurut Penjelasan Pasal 18 UPMA) diadakan ketentuan-
  ketentuan sebagai berikut :

   a. Perusahaan Modal Asing harus mengadakan pembukaan ter-sendiri dari
     modal asingnya;

   b. Untuk menetapkan besarnya modal asing maka jumlahnya harus dikurangi
     dengan jumlah-jumlah yang dengan jalan repatriasi telah ditransfer;

   c. Tiap tahun perusahaan diwajibkan menyampaikan kepada Pemerintah suatu
     ikhtisar dari modal asingnya.



   Mengenai hak transfer, dalam pasal 19 UPMA ditetapkan sebagai berikut :

   1) Kepada perusahaan modal asing diberikan hak transfer dalam valuta asing
      dari modal atas dasar nilai tukar yang berlaku untuk :

      a). Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak-pajak dan
          kewajiban-kewajiban pembayaran lain;

      b). Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang dipekerjakan
          di Indonesia;

      c). biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut;

      d). penyusutan atas aht-alat perlengkapan tetap;

      e). kompensasi dalam hal nasionalisasi.



   2) Pelaksanaan transfer ditentukan lebih lanjut oleh Pemerintah.

      Modal    asing.     Dirasakan   adil   apabila   perusahaan-perusahaan    yang
      menggunakan modal asing tidak diperbolehkan merepatriasi modalnya

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                  Page 18
mentransfer     penyusutan   selama       perusahaan-perusahaan        itu   masih
      memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan
      lain. Perlu diterangkan bahwa transfer keuntungan modal asing dapat
      dilakukan juga selama perusahaan itu memperoleh kelonggaran-kelonggaran
      perpajakan dan pungutan-pungutan lain.


6. Nasionalisasi dan Kompensasi

         Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi/pencabutan hak
   milik secara menyeluruh atas perusahaan-perusahaan modal asing atau
   tindakan-tindakan yang mengurangi hak menguasai atau mengurus perusahaan
   yang bersangkutan.kecuali jika dengan Undang-undang dinyatakan kepentingan
   Negara        menghendaki         tindakan        demikian          (Pasal        21).
   Jika diadakan tindakan seperti tersebut pada pasal 21 maka Pemerintah wajib
   memberikan       kompensasi/gantirugi     yang    jumlah,     macam      dan      cara
   pembayarannya disetujui oleh kedua belah pihak sesuai dengan asas-asas
   hukum internasional yang berlaku. Apabila antara kedua belah pihak tidak
   terdapat   persetujuan   mengenai      jumlah,   macam      dan   cara   pembayaran
   kompensasi tersebut maka akan diadakan arbitrasi yang putusannya mengikat
   kedua belah pihak.

         Untuk menjamin ketenangan bekerja modal asing yang ditanam di
   Indonesia maka dalam pasal ini ditetapkan bahwa Pemerintah tidak akan
   melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan modal asing, kecuali jika
   kepentingan negara menghendakinya. Tindakan demikian itu hanya dapat
   dilakukan dengan Undang-undang serta dengan pemberian kompensasi menurut
   prinsip-prinsip Hukum Internasional.


7. Kerjasama Modal Asing dan Modal Nasional

         UPMA daJam pasal 23 menegaskan, bahwa daJam bidang-bidang usaha
   yang terbuka bagi modal asing dapat diadakan kerja-sama antara modal asing
   dengan modal nasional dengan mengingat ketentuan dalam pasal 3 di atas.




Manajemen Keuangan Pendidikan                                                      Page 19
Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk
   dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan
   memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi
   barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang
   ini meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta
   nasional.

         Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan modal asing sebagai
   hasil kerjasama antara lain modal asing dan modal nasional tersebut pada pasal
   23 setelah dikurangi pajak-pajak serta" kewajiban-kewajiban lain yang harus
   dibayar di Indonesia, diizinkan untuk ditransfer dalam valuta asli dari modal asing
   yang bersangkutan seimbang dengan bagian modal asing yang ditanam (Pasal
   24).Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian.




C. JENIS USAHA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH
   PERUSAHAAN PENANAM MODAL ASING

        Adapun jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah
   Perusahaan PMA diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77
   Tahun 2007 jo. Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun klasifikasi daftar bidang
   usaha dalam rangka penanaman modal terbagi atas:

   a. Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti Perjudian/
      Kasino,   Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keratin, prasasti,
      pertilasan,     bangunan        kuno,      dll),     Museum        Pemerintah,
      Pemukiman/Lingkungan Adat, Monumen, Objek Ziarah, Pemanfaatan Koral
      Alam serta bidang-bidang usaha lain sebagaimana tercantum dalam
      Lampiran I Perpres No.111 Tahun 2007.

   b. Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan (Sebagaimana
      tercantum dalam Lampiran II Perpres No.111 Tahun 2007):

    1. Dicadangkan untuk UMKMK;
    2. Kemitraan;

Manajemen Keuangan Pendidikan                                                  Page 20
3. Kepemilikan modal;
    4. Lokasi Tertentu;
    5. Perizinan khusus;
    6. Modal dalam negeri 100%;
    7. Kepemilikan modal serta lokasi
    8. Perizinan khusus dan kepemilikan modal; dan
    9. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus.


D. PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN PEPENANAM MODAL ASING DI
   INDONESIA

   Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu:
   a. Pendirian perusahaan baru;
   b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada.

      Adapun bentuk perusahaan PMA ini diwajibkan dalam bentuk Perseroan
   Terbatas (Ps.5(2) UUPM). Terhadap perusahaan PMA ini, dapat berbentuk
   kantor perwakilan (Representatives Office), Joint Venture ataupun bentuk-bentuk
   lainnya.
   Adapun skema umum permohonan izin penanaman modal pada tahap
   pengajuan di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut:




Manajemen Keuangan Pendidikan                                              Page 21
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12
Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib
melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini,
perubahan-perubahan dapat mencakup:

1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi

2. Perubahan Investasi

3. Perubahan/Penambahan Tenaga Kerja Asing

4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non
   MA/PMDN

5. Perpanjangan JWPP

6. Perubahan Status

7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA/PMDN oleh asing atau
   sebaliknya

8. Penggabungan

9. Perusahaan/Merger



Manajemen Keuangan Pendidikan                                       Page 22
Beberapa dokumen yang perlu diperhatikan pada saat mengajukan permohonan
untuk mendirikan PMA di Indonesia adalah:

1. Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal sebagaimana
   diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009;

2. Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat yang
   dikeluarkan oleh kedutaan besar/kantor perwakilan Negara yang bersangkutan
   dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain

3. Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing

4. Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan tenaga
   kerja asing)

5. KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia

6. Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing

7. Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri Hukum dan
   HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia

8. Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha

9. Surat kuasa (bila ada); dan

10. NPWP

      Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan
tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka perubahan
Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila penanaman modal
tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu, maka proses selanjutnya
adalah permohonan penyampaian persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM
dengan   menyertakan     semua   dokumen    pendukung.    Setelah   mendapatkan
Pengesahan/Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan
permohonan Izin Usaha Tetap melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen
yang diperlukan sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini:




Manajemen Keuangan Pendidikan                                             Page 23
Manajemen Keuangan Pendidikan   Page 24
KESIMPULAN



       Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam
negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses
dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat.

       Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang
lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri
terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan
fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya
terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan
negara-negara baru ex- Uni Soviet.

Dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan tingkat
investasi, yaitu:

   a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh

   b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan

   c. Tingkat Pendapatan Nasional

   d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi

   e. Suku Bunga


Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam risiko
yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi:

a. risiko pasar
b. risiko manajemen
c. risiko kemampuan membeli
d. risiko politik

e. risiko tingkat bunga




Manajemen Keuangan Pendidikan                                                Page 25
Modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing,
tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang
dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan keuntungan yang boleh
ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia.

        Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai
orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang
hukum Internasional. Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-
kian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum
Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat
ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia.

        Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk
dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan
memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi
barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang ini
meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta
nasional.




                                   DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Keuangan Pendidikan                                               Page 26
1. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
   2. Perpres No. 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan
      Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
      Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
   3. Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan
      Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
      Modal
   4. http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html

   5. www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm




Manajemen Keuangan Pendidikan                                           Page 27

Contenu connexe

Tendances

Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Novi Lestari
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAMahyuni Bjm
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatFatma Wati
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
Siklus sistem informasi akuntansi
Siklus sistem informasi akuntansiSiklus sistem informasi akuntansi
Siklus sistem informasi akuntansidedidarwis
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Judianto Nugroho
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 

Tendances (20)

Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional Makalah neraca pembayaran internasional
Makalah neraca pembayaran internasional
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungLAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak Langsung
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Deposito
DepositoDeposito
Deposito
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanatAkuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
Akuntansi untuk penjualan konsinyasi untuk pengamanat
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Siklus sistem informasi akuntansi
Siklus sistem informasi akuntansiSiklus sistem informasi akuntansi
Siklus sistem informasi akuntansi
 
5. konsinyasi
5. konsinyasi5. konsinyasi
5. konsinyasi
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 

En vedette

Sistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalSistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalRikza Adhia
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasionalnelifaizah
 
Ringkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasRingkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasYuga Rahmat S
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalvinarmv
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
pengertian dan ruang lingkup ekin
pengertian dan ruang lingkup ekinpengertian dan ruang lingkup ekin
pengertian dan ruang lingkup ekinafkarunia
 
Lembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasionalLembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasionalkaromahmuzakki
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalDisty Ridha H
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold WarSoya Odut
 
Lembaga Keuangan International
Lembaga Keuangan InternationalLembaga Keuangan International
Lembaga Keuangan InternationalFirman Bachtiar
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Yuni Firwinda
 
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2Yuni Firwinda
 

En vedette (20)

Sistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan InternasionalSistem Keuangan Internasional
Sistem Keuangan Internasional
 
Moneter Internasional
Moneter InternasionalMoneter Internasional
Moneter Internasional
 
Ringkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhasRingkasan eksekutif karang unhas
Ringkasan eksekutif karang unhas
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
Ringkasan dari cerita quantum ikhlas
Ringkasan dari cerita quantum ikhlasRingkasan dari cerita quantum ikhlas
Ringkasan dari cerita quantum ikhlas
 
Pasca pd ii2
Pasca pd ii2Pasca pd ii2
Pasca pd ii2
 
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
 
Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012Laporan Tahunan 2012
Laporan Tahunan 2012
 
International Finance
International FinanceInternational Finance
International Finance
 
Standar moneter internasional
Standar moneter internasionalStandar moneter internasional
Standar moneter internasional
 
pengertian dan ruang lingkup ekin
pengertian dan ruang lingkup ekinpengertian dan ruang lingkup ekin
pengertian dan ruang lingkup ekin
 
Perang dingin
Perang dinginPerang dingin
Perang dingin
 
Lembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasionalLembaga keuangan internasional
Lembaga keuangan internasional
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold War
 
Lembaga Keuangan International
Lembaga Keuangan InternationalLembaga Keuangan International
Lembaga Keuangan International
 
Asuransi Jiwa
Asuransi JiwaAsuransi Jiwa
Asuransi Jiwa
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
 
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2
PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 2
 

Similaire à INVESTASI PENDIDIKAN

Definisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasiDefinisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasipanji kutang
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanJoe HutaurukJr
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaOperator Warnet Vast Raha
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Operator Warnet Vast Raha
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negerimuhammad muhaimin
 
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negriPresentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negriiswah yuni
 
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna Mudiawati
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapYasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Yasirecin Yasir
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Investasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptxInvestasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptxYuli539957
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....rosita puspa
 
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIARachardy Andriyanto
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 

Similaire à INVESTASI PENDIDIKAN (20)

Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
BISNIS INTERNASIONAL
BISNIS INTERNASIONALBISNIS INTERNASIONAL
BISNIS INTERNASIONAL
 
Definisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasiDefinisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasi
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan Penanaman
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri
 
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negriPresentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
 
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeriEna mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
Ena mudiawati (11140596) 15 modal asing & utang luar negeri
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadap
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Investasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptxInvestasi dalam aktiva tetap.pptx
Investasi dalam aktiva tetap.pptx
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
 
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 

INVESTASI PENDIDIKAN

  • 1. PENDAHULUAN Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat. Peranan yang dimainkan oleh penanaman modal dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak, masih akan terus berlangsung di masa-masa mendatang. Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius dalam mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan usaha penanaman modal, agar mencapai tujuan yang diharapkan dan sekaligus juga mencegah akibat negatif yang mungkin timbul. Perkembangan ekonomi dewasa ini yang sedang menuju kepada bentuk ekonomi global yang diwarnai dengan tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi regional, menuntut adanya arah kebijaksanaan ekonomi nasional yang diharapkan mampu mengantisipasi dan mengatasi tantangan-tantangan serta hambatan yang timbul bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Penanaman modal yang merupakan salah satu instrumen ekonomi bagi kegiatan pembangunan nasional, akan terus mendorong untuk memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam kegiatan ekonomi serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja. Upaya untuk menarik penanaman modal pada masa kini kelihatannya tidak menjadi lebih mudah, sebagai akibat saling keterkaitan dan keterikatan hubungan antara negara baik regional maupun global. Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan negara-negara baru ex- Uni Soviet. Kemudahan dan iklim penanaman modal yang lebih menarik telah terus diupayakan untuk dikembangkan antara lain dengan penyediaan sarana dan Manajemen Keuangan Pendidikan Page 1
  • 2. prasarana ekonomi yang memadai, peraturan perundang-undangan yang mendukung dan penyederhanaan prosedur pelayanan penanaman modal serta kebijaksanaan ekonomi makro yang tepat. Dalam hubungan antara negara, pengaruh hukum penanaman modal di Indonesia tampak dari berbagai komitmen Indonesia terhadap negara-negara lain. Indonesia telah mengikat diri pada perjanjian-perjanjian bilateral mengenai jaminan penanaman modal (Investment Guarantee Agreement) yang mempunyai implikasi pula terhadap hukum penanaman modal kita khususnya dalam perlindungan terhadap modal luar negeri (asing). Di samping itu, komitmen lain juga telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara dalam kerangka AFTA dan APEC, yang kesemuanya berkaitan dengan perdagangan bebas internasional, yang sebagaimana kita ketahui bahwa perdagangan internasional merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan investasi internasional (luar negeri). Dengan adanya komitmen-komitmen tersebut khususnya yang berkaitan dengan perdagangan bebas internasional, menyebabkan Indonesia harus memperbaharui hukum/undang-undang penanaman modalnya agar dapat mengakomodasi kesepakatan-kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian-perjanjian internasional tersebut. Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan nantinya harga tanah tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di bank dengan harapan mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum, semua tindakan di atas dapat dikategorikan sebagai tindakan investasi. Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap hari kita mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tidak bersedia membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk mengembangkan aset tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian masyarakat lainnya, barangkali telah melakukan investasi tetapi tidak menyadari- nya, seperti para petani dan peternak di pedesaan. Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada Manajemen Keuangan Pendidikan Page 2
  • 3. obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang. Selanjutnya, setelah periode yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan dananya, investor juga harus bersedia menanggung risiko. PEMBAHASAN A. INVESTASI Manajemen Keuangan Pendidikan Page 3
  • 4. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa. Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Beberapa jenis pengeluaran yang digolongkan sebagai investasi meliputi sebagai berikut. • Pembelian bermacam-macam barang modal yang meliputi mesin-mesin dan peralatan produksi untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan. • Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan lainnya. Manajemen Keuangan Pendidikan Page 4
  • 5. Penambahan nilai stok barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional. 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN INVESTASI Di dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi, yaitu: a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh Adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada pihak perusahaan mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek baik untuk dilaksanakan. Juga dapat menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang diperlukan. Selain itu, juga dapat menentukan jenis-jenis investasi yang mampu memberikan keuntungan kepada para pengusaha. b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan Dalam memperkirakan mengenai keadaan ekonomi di masa depan perusahaan harus bertanya: Apakah keadaan di masa depan akan memberikan keuntungan yang besar sesuai dengan kegiatan ekonomi yang sedang dibuat atau direncanakan? Maka, perkiraan tersebut meliputi stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi serta pertambahan pendapatan masyarakat. Apabila keadaan masa depan semakin baik, maka semakin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan. c. Tingkat Pendapatan Nasional Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula. Manajemen Keuangan Pendidikan Page 5
  • 6. d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi Faktor yang menentukan besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha adalah kegiatan untuk menggunakan penemuan-penemuan teknologi baru dalam proses produksi. Kegiatan para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan dalam kegiatan produksi atau manajemen dikenal dengan istilah pembaruan atau inovasi. Semakin banyak perkembangan teknologi yang dibuat, semakin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untuk melaksanakan pembaruan-pembaruan, para pengusaha harus membeli barang-barang modal baru dan adakalanya juga harus mendirikan bangunan-bangunan pabrik industri yang baru. Sehingga dengan semakin banyak pembaruan yang dilakukan, semakin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai. e. Suku Bunga Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan di bank juga semakin besar. 2. RESIKO INVESTASI Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam risiko yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi: a. risiko pasar b. risiko manajemen c. risiko kemampuan membeli d. risiko politik e. risiko tingkat bunga 3. TIPE INSVESTOR MENURUT PROFIL RESIKO Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut : Manajemen Keuangan Pendidikan Page 6
  • 7. a. Defensive Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. b. Conservative Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya. c. Balanced Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih. d. Moderately aggressive Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan Manajemen Keuangan Pendidikan Page 7
  • 8. keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya. e. Aggressive Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan. 4. JENIS-JENIS INVESTASI Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain: a. Tabungan di bank Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan. b. Deposito di bank Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank. c. Saham Manajemen Keuangan Pendidikan Page 8
  • 9. Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain. d. Properti Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu : (1) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa. (2) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi. e. Barang-barang koleksi Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain- lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain. f. Emas Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri. g. Mata uang asing Manajemen Keuangan Pendidikan Page 9
  • 10. Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. h. Obligasi Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi, yaitu: 1. Deposito berjangka Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan. 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar. 3. Saham Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ). 4. Obligasi Manajemen Keuangan Pendidikan Page 10
  • 11. Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond). 5. Sekuritas pasar uang Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang. 6. Sertifikat hutang obligasi Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini merupakan bentuk investasi jangka panjang. 7. Tanah/bangunan Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya. 8. Reksa dana. Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund). 5. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SETIAP INVESTASI a. Produk perbankan (1) Tabungan Manajemen Keuangan Pendidikan Page 11
  • 12. Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain: • Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM • Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain. • Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006. Kekurangan: • Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi. • Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta. (2) Rekening koran (cheque/giro) Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan. Kemudahan, antara lain: • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek. • Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank. • Dijamin oleh pemerintah. Kekurangan: • Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah • Bunga kena pajak 20%. (3) Deposito berjangka Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu. Kemudahan, antara lain: Manajemen Keuangan Pendidikan Page 12
  • 13. • Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%. • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu tertentu. • Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama. • Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80. Kekurangan: • Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo • Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta. Kesimpulan: Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi. Kelebihan: • Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi • Kemudahan bertransaksi • Jaminan pemerintah Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi. Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund). b. Produk investasi Reksa Dana/Unit Trust Keunggulan: • Diversifikasi Manajemen Keuangan Pendidikan Page 13
  • 14. • Pilihan investasi yang beragam • Transparansi • Peraturan yang ketat • Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee) • Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini) • Minimum investasi yang rendah. B. PENGERTIAN PENANAMAN MODAL ASING Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah : a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia. c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia. Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan Manajemen Keuangan Pendidikan Page 14
  • 15. untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia. 1. Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk Badan Hukum menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional. Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-kian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia. Pemerintah menetapkan daerah berusaha perusahaan-perusa-haan modal asing di Indonesia dengan memperhatikan perkembangan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah, macam perusahaan. besarnya penanaman modal dan keinginan Ekonomi Nasional dan Daerah (Pasal 4). Dengan ketentuan ini maka dapat diusahakan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. 2. Badan Usaha Modal Asing Dalam pasal 5 UPMA disebutkan, bahwa : a) Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi modal asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penanam-an modal asing dalam tiap-tiap usaha tersebut. b) Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu Pemerintah menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah Manajemen Keuangan Pendidikan Page 15
  • 16. dan jangka panjang, dengan memperhatikan perkembangan ekonomi serta teknologi. Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara penguasaan penuh ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai berikut : a. pelabuhan-pelabuhan b. produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum c. telekomunikasi d. pelayaran e. penerbangan f. air minum g. kereta api umum h. pembangkit tenaga atom i. mass media. 3. TenagaKerja Menurut pasal 9 UPMA pemilik modal mempunyai wewenang sepenuhnya untuk menentukan direksi perusahaan-perusahaan di mana modalnya ditanam. Kepada pemilik modal asing diperkenankan sepenuhnya menetapkan direksi perusahaannya. Kiranya hal demikian itu sudah sewajarnya karena penanaman modal asing ingin menyerahkan pengurusan modal kepada orang yang dipercayanya. Dalam hal kerjasama antara modal asing dan modal nasional direksi ditetap-kan bersama-sama. Dalam pasal 10 ditegaskan, bahwa perusahaan-perusahaan modal asing wajib memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjanya dengan warganegara Indonesia kecuali dalam hal-hal tersebut pada pasal 11. Sedangkan dalam pasal 11 UPMA disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan modal asing diizinkan Manajemen Keuangan Pendidikan Page 16
  • 17. mendatangkan atau menggunakan tenaga-tenaga pimpinan dan tenaga-tenaga ahli warganegara asing bagi jabatan-jabatan yang belum dapat diisi dengan tenaga kerja warga negara Indonesia. Perusahaan-perusahaan modal asing berkewajiban menyeleng-garakan atau menyediakan fasilitas-fasilitas latihan dan pendidikan di dalam atau di luar negeri secara teratur dan terarah bagi warganegara Indonesia dengan tujuan agar berangsur-angsur tenaga-tenaga warga negara asing dapat diganti oleh tenaga-tenaga warga negara Indonesia. 4. Pemakaian Tanah Dalam pasal 14 UPMA disebutkan, bahwa untuk keperluan perusahaan- perusahaan modal asing dapat diberikan tanah dengan hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai menurut peraturan perundangan yang berlaku. Ketentuan pasal 14 ini yang memungkinkan diberikannya tanah kepada perusahaan-perusahaan yang bermodal asing bukan saja dengan hak pakai, tetapi juga dengan hak guna bangunan dan hak guna usaha, merupakan penegasan dari apa yang ditentukan di dalam pasal 55 ayat 2 Undang-undang Pokok Agraria, berhubungan dan pasal 10, 62 dan 64 Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/ 1969. Sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pokok Agraria pasal 35, pasal 29 dan pasal 41, maka hak guna bangunan tersebut dapat diberikan dengan jangka waktu paling lama 30 tahun, yang meng-ingat keadaan perusahaan dan bangunannya dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 20 tahun. Hak guna usaha dapat diberikan dengan jangka waktu paling lama 25 tahun. Kepada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan macam tanaman yang diusahakannya memerlukan waktu yang lebih lama dapat diberikan hak guna usaha dengan jangka waktu hak guna usaha tersebut dapat diperpanjang paling lama 25 tahun. Hak pakai diberikan dengan jangka waktu menurut keperluannya, dengan mengingat pembatasan-pembatasan bagi hak guna bangunan dan hak guna usaha tersebut di atas. Manajemen Keuangan Pendidikan Page 17
  • 18. 5. Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi Pasal 18 UPMA menegaskan, bahwa dalam setiap izin penanaman modal asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang : tidak melebihi 30 (tigapuluh) tahun. Selanjutnya (menurut Penjelasan Pasal 18 UPMA) diadakan ketentuan- ketentuan sebagai berikut : a. Perusahaan Modal Asing harus mengadakan pembukaan ter-sendiri dari modal asingnya; b. Untuk menetapkan besarnya modal asing maka jumlahnya harus dikurangi dengan jumlah-jumlah yang dengan jalan repatriasi telah ditransfer; c. Tiap tahun perusahaan diwajibkan menyampaikan kepada Pemerintah suatu ikhtisar dari modal asingnya. Mengenai hak transfer, dalam pasal 19 UPMA ditetapkan sebagai berikut : 1) Kepada perusahaan modal asing diberikan hak transfer dalam valuta asing dari modal atas dasar nilai tukar yang berlaku untuk : a). Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak-pajak dan kewajiban-kewajiban pembayaran lain; b). Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang dipekerjakan di Indonesia; c). biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut; d). penyusutan atas aht-alat perlengkapan tetap; e). kompensasi dalam hal nasionalisasi. 2) Pelaksanaan transfer ditentukan lebih lanjut oleh Pemerintah. Modal asing. Dirasakan adil apabila perusahaan-perusahaan yang menggunakan modal asing tidak diperbolehkan merepatriasi modalnya Manajemen Keuangan Pendidikan Page 18
  • 19. mentransfer penyusutan selama perusahaan-perusahaan itu masih memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan lain. Perlu diterangkan bahwa transfer keuntungan modal asing dapat dilakukan juga selama perusahaan itu memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan lain. 6. Nasionalisasi dan Kompensasi Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi/pencabutan hak milik secara menyeluruh atas perusahaan-perusahaan modal asing atau tindakan-tindakan yang mengurangi hak menguasai atau mengurus perusahaan yang bersangkutan.kecuali jika dengan Undang-undang dinyatakan kepentingan Negara menghendaki tindakan demikian (Pasal 21). Jika diadakan tindakan seperti tersebut pada pasal 21 maka Pemerintah wajib memberikan kompensasi/gantirugi yang jumlah, macam dan cara pembayarannya disetujui oleh kedua belah pihak sesuai dengan asas-asas hukum internasional yang berlaku. Apabila antara kedua belah pihak tidak terdapat persetujuan mengenai jumlah, macam dan cara pembayaran kompensasi tersebut maka akan diadakan arbitrasi yang putusannya mengikat kedua belah pihak. Untuk menjamin ketenangan bekerja modal asing yang ditanam di Indonesia maka dalam pasal ini ditetapkan bahwa Pemerintah tidak akan melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan modal asing, kecuali jika kepentingan negara menghendakinya. Tindakan demikian itu hanya dapat dilakukan dengan Undang-undang serta dengan pemberian kompensasi menurut prinsip-prinsip Hukum Internasional. 7. Kerjasama Modal Asing dan Modal Nasional UPMA daJam pasal 23 menegaskan, bahwa daJam bidang-bidang usaha yang terbuka bagi modal asing dapat diadakan kerja-sama antara modal asing dengan modal nasional dengan mengingat ketentuan dalam pasal 3 di atas. Manajemen Keuangan Pendidikan Page 19
  • 20. Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang ini meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta nasional. Adapun keuntungan yang diperoleh perusahaan modal asing sebagai hasil kerjasama antara lain modal asing dan modal nasional tersebut pada pasal 23 setelah dikurangi pajak-pajak serta" kewajiban-kewajiban lain yang harus dibayar di Indonesia, diizinkan untuk ditransfer dalam valuta asli dari modal asing yang bersangkutan seimbang dengan bagian modal asing yang ditanam (Pasal 24).Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian. C. JENIS USAHA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN PENANAM MODAL ASING Adapun jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh sebuah Perusahaan PMA diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77 Tahun 2007 jo. Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun klasifikasi daftar bidang usaha dalam rangka penanaman modal terbagi atas: a. Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti Perjudian/ Kasino, Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keratin, prasasti, pertilasan, bangunan kuno, dll), Museum Pemerintah, Pemukiman/Lingkungan Adat, Monumen, Objek Ziarah, Pemanfaatan Koral Alam serta bidang-bidang usaha lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Perpres No.111 Tahun 2007. b. Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan (Sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Perpres No.111 Tahun 2007): 1. Dicadangkan untuk UMKMK; 2. Kemitraan; Manajemen Keuangan Pendidikan Page 20
  • 21. 3. Kepemilikan modal; 4. Lokasi Tertentu; 5. Perizinan khusus; 6. Modal dalam negeri 100%; 7. Kepemilikan modal serta lokasi 8. Perizinan khusus dan kepemilikan modal; dan 9. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus. D. PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN PEPENANAM MODAL ASING DI INDONESIA Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu: a. Pendirian perusahaan baru; b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada. Adapun bentuk perusahaan PMA ini diwajibkan dalam bentuk Perseroan Terbatas (Ps.5(2) UUPM). Terhadap perusahaan PMA ini, dapat berbentuk kantor perwakilan (Representatives Office), Joint Venture ataupun bentuk-bentuk lainnya. Adapun skema umum permohonan izin penanaman modal pada tahap pengajuan di BKPM dapat digambarkan sebagai berikut: Manajemen Keuangan Pendidikan Page 21
  • 22. Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12 Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini, perubahan-perubahan dapat mencakup: 1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi 2. Perubahan Investasi 3. Perubahan/Penambahan Tenaga Kerja Asing 4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non MA/PMDN 5. Perpanjangan JWPP 6. Perubahan Status 7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA/PMDN oleh asing atau sebaliknya 8. Penggabungan 9. Perusahaan/Merger Manajemen Keuangan Pendidikan Page 22
  • 23. Beberapa dokumen yang perlu diperhatikan pada saat mengajukan permohonan untuk mendirikan PMA di Indonesia adalah: 1. Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal sebagaimana diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009; 2. Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat yang dikeluarkan oleh kedutaan besar/kantor perwakilan Negara yang bersangkutan dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain 3. Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing 4. Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan tenaga kerja asing) 5. KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia 6. Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing 7. Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia 8. Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha 9. Surat kuasa (bila ada); dan 10. NPWP Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka perubahan Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila penanaman modal tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu, maka proses selanjutnya adalah permohonan penyampaian persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM dengan menyertakan semua dokumen pendukung. Setelah mendapatkan Pengesahan/Persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan permohonan Izin Usaha Tetap melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen yang diperlukan sebagaimana tergambar dalam skema dibawah ini: Manajemen Keuangan Pendidikan Page 23
  • 25. KESIMPULAN Penanaman modal baik penanaman modal asing maupun modal dalam negeri telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang sukses dan berlangsungnya pembangunan di Indonesia khususnya dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan peningkatan taraf hidup rakyat. Dalam upaya menarik modal asing, Indonesia menghadapi persaingan yang lebih ketat. Hal ini disebabkan semakin banyak negara yang makin membuka diri terhadap penanaman modal asing, bahkan para pesaing kita tersebut memberikan fasilitas pajak berupa tax holiday selama jangka waktu tertentu. Hal ini bukan hanya terjadi di Asia, termasuk ASEAN, tetapi juga dari negara kawasan Eropa Timur dan negara-negara baru ex- Uni Soviet. Dalam melakukan investasi, terdapat faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi, yaitu: a. Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh b. Perkiraan Keadaan Perekonomian di Masa Depan c. Tingkat Pendapatan Nasional d. Kemajuan dan Perkembangan Teknologi e. Suku Bunga Dalam melakukan investasi, perusahaan akan menghadapi berbagai macam risiko yang mungkin akan terjadi. Adapun risiko-risiko investasi meliputi: a. risiko pasar b. risiko manajemen c. risiko kemampuan membeli d. risiko politik e. risiko tingkat bunga Manajemen Keuangan Pendidikan Page 25
  • 26. Modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusaha¬an di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia. Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional. Dengan kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai- kian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat ketegasan tentang modal yg ditanam di Indonesia. Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk dan cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan memanfaatkan modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi barang-barang dan jasa-jasa.Pengertian modal nasional dalam Undang-undang ini meliputi modal Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta nasional. DAFTAR PUSTAKA Manajemen Keuangan Pendidikan Page 26
  • 27. 1. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 2. Perpres No. 76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. 3. Perpres No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal 4. http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html 5. www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm Manajemen Keuangan Pendidikan Page 27