Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari definisi kurikulum, landasan hukum dan perkembangannya. Secara ringkas:
1) Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
2) Landasan hukumnya meliputi UU Sisdiknas dan peraturan terkait standar pendidikan.
3) Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak 1968 berfokus pada berbagai as
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
pengembngan kurikulum makro......
1. PENDAHULUAN
Secara etimologis, kata “kurikukum” berasal dari bahasa latin yang kata
dasarnya adalah currere. Kata ini digunakan untuk memberi nama lapangan
perlombaan lari. Karena dipakai untuk sebuah perlombaan, pada lapangan tersebut
terdapat garis “start” dan batas “finish”, untuk menunjukkan tempat memulai dan
mengakhiri perlombaan. Dalam perkembangannya, kata ini kemudian diadopsi oleh
dunia pendidikan.
Kurikulum sebagai produk merupakan hasil perencanaan, pengembangan,
dan perekayasaan kurikulum. Oleh karena itu kurikulum dalam arti produk
merupakan hasil konkret yang dapat diamati dalam bentuk dokumen hasil kerja
sebuah tim pengembang kurikulum. Kurikulum sebagai program merupakan
kurikulum yang berbentuk program-program pengajaran yang riil.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
merumuskan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan beberapa ciri kurikulum yang
antara lain sebagai berikut.
1. Curriculum as a subject matter, yang menggambarkan kurikulum sebagai
kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi materi (content) yang akan
diajarkan.
2. Curriculum as experience, yang menggambarkan kurikulum sebagai
seperangkat pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan pedidikan.
3. Curriculum as intention, yang menyatakan kurikulum sebagai suatu rencana,
mulai dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya.
4. Curiculum as cultural reproduction, yang menyiratkan kurikulum sebagai
refleksi suatu budaya masyarakat tertentu.
Pengembangan Kurikulum Page 1
2. 5. Curriculum as currere, yang menekankan kapasitas individu untuk
berpartisipasi dan mengonsepkan kembali pengalaman hidup seseorang.
A. Landasan Hukum dari Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional: Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP,
adalah
Pasal 1 ayat (19)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4);
(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
(2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan.
(3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA),
madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah
aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
(4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Pasal 35 ayat (2);
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
Pengembangan Kurikulum Page 2
3. (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Pasal 37 ayat (1), (2), (3);
(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
i. keterampilan/kejuruan; dan
Pengembangan Kurikulum Page 3
4. j. muatan lokal.
(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan; dan
c. bahasa.
(3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2)diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri dari :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana Dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan.
3. Standar Isi :Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Termasuk dalam Standar Isi adalah : kerangka dasar dan struktur
kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Standar Isi ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006.
Pengembangan Kurikulum Page 4
5. 4. Standar Kompetensi Lulusan: Standar Kompetensi Lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan ditetapkan dengan Permendiknas
Nomor 23 Tahun 2006.
5. Standar Proses: Standar Proses adalah standar nasional pendidikan berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Standar Proses ditetapkan dengan
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.
6. Standar Penilaian: Standar penilaian pendidikan adalah satndar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,prosedur, dan instrumken
penilaian hasil belajar peserta didik. Standar Penilaian Pendidikan ditetapkan
dengan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007.
B. LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Landasan
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas-
asas berikut:
• Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan
manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang,
masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah
pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara
mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum senantiasa
bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan
tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang di sebut kurikulum.
• Asas psikologis
Pengembangan Kurikulum Page 5
6. Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis
berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat
menghmbat kemuan belajar mereka selain itu psikologis memberikan
landasan berpikir tentang hakikai proses belajar mengajar dan tingkat-
ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun
agar peerta diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti
bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan
mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses
belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum,
daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
• Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi
individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata
bukan hanya semata-mata digunaka dalam mengembangkan kurikulum
pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan
kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
• Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya
ada tiga tipe bentuk kurikulum:
a) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-
pisah(separated subject curriculum)
b) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di
hubung-hubungkan(Correlated curriculum)
c) Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata
pelajaran(integrated curriculum)
2. Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum,diantaranya:
Pengembangan Kurikulum Page 6
7. a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan
tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan
kurikulum
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu,
dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan
jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua anak
terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara
berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang
terpadu
3. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a. Pengembangan tingkatan institusional
Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur
program
b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran
Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah
mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umumtiap
bidang studi
2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang diperkirakandapat
dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan
yang telah dirumuskan
Pengembangan Kurikulum Page 7
8. 3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan
kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan
4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok pokok
bahasan
c. Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada
usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.
Perkembangan Kurikulum Di Indonesia
NO TAHUN FOKUS ORIENTASI
1 1968 Subject Matter (mata pelajaran)
2 1975 Terminal Objectives (TIU, TIK)
3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)
4 1994 Munculnya pembagian kamar antara kurikulum nasional dengan
kurikulum muatan local
5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
6 2006 Kurikulum berbasis lokal (daerah/satuan pendidikan)
PEMBAHASAN
Pengembangan Kurikulum Page 8
9. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu
dan tekhnologi seperti yang digariskan dalam haluan negara.hal tersebut
diharapkan dapat dijadikan landasan dan pengembangan pendidikan di Indonesia
yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro.
Kerangka makro erat kaitannya dengan upaya politik yang saat ini sedang ramai
dibicarakan yaitu desntralisasi kewenangan dari pemerintah pusat kedaerah, aspek
mesonya berkaitan dengan kebijakan daerah tingkat provinsi sampai tingkat
kabupaten, sedangkan aspek mikro melibatkan seluruh sektor dan lembaga
pendidikan yang paling bawah, tetapi terdepan dalam pelaksanaannya , yaitu
sekolah.
Basis pengembangan pendidikan yang berkualitas dan berkesinambungan dan
berkaitan dengan KTSP, untuk aspek makro erat kaitannya dengan desentralisasi
kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, untuk aspek meso
berkaitan dengan kebijakkan tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kotamadya
dalam pengembangan KTSP, sedangkan untuk aspek mikro adalah melibatkan
seluruh sektor dan institusi pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan.
(Depdikbud ; 1998 : 78) Education in Indonesia from Crisis to Recovery
A. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN FORMAL
1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN UNTUK SMP
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-
kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara
mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. (Fattah, 2001: 54-55).
Kurikulum makro yaitu kurikulum yang menyeluruh meliputi semua
komponen, atau meliputi seluruh wilayah, atau seluruh siswa pada jenjang
pendidikan tertentu (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 : 199).
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai peranan
dalam perancangan dan evaluasi kurikulum yang bersifat makro. Kurikulum
Pengembangan Kurikulum Page 9
10. makro disusun oleh tim atau komisi khusus, yang terdiri atas para ahli (Nana
Syaodih Sukmadinata, 2010 : 200).
a. Kerangka dasar kurikulum
• Kelompok mata pelajaran Agama dan ahlak mulia yang dilaksanakan
melalui kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi , estetika, jasmani, olahraga dan
kesehatan.
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang
dilaksanakan melalui kegiatan agama dan ahlak mulia,
kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, serta pendidika
jasmani,
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilaksanakan melalui kegiatan bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, keterampilan,
kejuruan,teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan local
yang relevan.
• Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan melalui
kegiatan seni dan budaya, keterampilan dan dan muatan local yang
relevan.
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan; yang
dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga dan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muayan local yang relevan.
b. Pengembangan Kurikulum melakukan kegiatan dengan tahapan sebagai
berikut :
Pengembangan Kurikulum Page 10
11. • Menganalisis ,dan mengembangkan standar kompetensi lulusan (SKL),
dan standar isi (SI)
• Merumuskan visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan .
• Berdasarkan SKL, standar isi, visi dan misi, serta tujuan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan selanjutnya dikembangkan bidang
studi-bidag studi yang akan diberikan untuk merealisasikan tujuan
tersebut.
• Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga –tenaga kependidikan
( guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan,
dengan berpedoman pada standar kependidikan yang ditetapkan
BSNP.
• Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang perlu diberikan untuk
memberi kemudahan belajar, sesuai dengan standar sarana dan
prasarana pendidikan yang di tetapkan BSNP.
c. Prinsip Pengembangan Kurikulum :
• Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik
dan lingkungannya.
• Beragam dan terpadu
• Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
• Relevan dengan kebutuhan.
• Menyeluruh dan berkesinambungan.
• Belajar sepanjang hayat.
• Seimbang antara kepentingan global, nasional dan local
d. Standar Kompetensi Lulusan
Pengembangan Kurikulum Page 11
12. Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP sebagai berikut:
a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
b. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
c. Menunjukkan sikap percaya diri
d. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional
f. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
h. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya
i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
j. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
k. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
m. Menghargai karya seni dan budaya nasional
n. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang
p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
Pengembangan Kurikulum Page 12
13. r. Menghargai adanya perbedaan pendapat
s. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek
sederhana
t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah
v. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan
w. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang ICT dan mampu
memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari secara
bijaksana (menguasai teknologi informasi dan komunikasi)
x. Memiliki ketangguhan, kedisiplinan, dan kecermatan dalam bekerja
2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN SMP
Adapun perencanaan meso adalah kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada
tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam program-program yang berskala
kecil. (Fattah, 2001: 54-55).
Kurikulum Meso meliputi kelembagaan konteks, mengorganisir konteks dalam
konfigurasi kurikulum, Kelembagaan pendekatan dan orientasi kurikulum,
pengorganisasian struktur.
a. Struktur Kurikulum kelas VII
Semester 1
NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi Waktu
KD KOMPETENSI DASAR
TM NTM
1.1 Mendeskripsikan keragaman 14
bentuk muka bumi proses
pembentukan dan dampaknya
terhadap kehidupan
1.2 Mendeskripsikan kehidupan 10
masa pra aksra di Indonesia
Pengembangan Kurikulum Page 13
14. 2.1 Mendeskripsikan interaksi 4
sebagai proses sosial
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi 6
sebagai pembentukan kepribadian
Mengidentifikasi bentuk-bentuk
2.3 6
interaksi sosial
2.4 Menguraikan proses interaksi 6
sosial
3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai 8
makhluk sosial dan ekonomi
yang bermoral dalam memenuhi
kebutuhan
3.2
6
Mengidentifikasi tindakan ekonomi
berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam kegiatan
* ulangan harian 1-3 6
* ulangan tengah semester 4
* ulangan semester 4
* cadangan 4
Jumlah Waktu yang Diperlukan 60 18
Rencana
Pencapaian target Kurikulum
Pelaksanaan
Pengembangan Kurikulum Page 14
15. Semester 2
NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi Waktu
KD KOMPETENSI DASAR
TM NTM
4.1 Menggunakan peta, atlas, dan
globe untuk mendapatkan informasi
keruangan
4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah
yang menggambarkan obyek geografi
geografi
4.3 Mendeskripsikan kondisi geografi dan
penduduk
4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang
terjadi di atmofir dan hidosfir serta
serta dampaknya terhadap kehidupan
5.1 Mendeskripsikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan pemerin-
tahan pada masa Hindu-Budha
serta peninggalannya
5.2 Mendeskripsikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan pemerin-
tahan pada masa Islam di Indonesia
serta peninggalannya
5.3 Mendiskripsikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan dan pemerin-
tahan pada masa kolonial Eropa
3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN SMP
Perencanaan mikro adalah perencanaan pada tingkat institusional dan
merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Perencanaan kurikulum
mikro yaitu perencanaan aktualisasi / operasional kurikulum ideal / potensial
dalam pengajaran di kelas. Perencanaan ini adalah perencanaan instruksional
yang spesifik untuk pengajaran dalam kelas dengan sejumlah langkah-langkah
yang spesifik pada satuan pelajaran atau satuan acara perkuliahan mulai dari
Pengembangan Kurikulum Page 15
16. identifikasi mata pelajaran/mata kuliah, unit/topik, sub topik, tujuan
instruksional umum dan khusus sampai pada penilaian/evaluasi. Kemudian
rencana tersebut dapat diaktualisasikan dengan baik dalam proses belajar
mengajar di kelas (Syafruddin Nurdin, 2010 : 109 – 110) .
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru lebih berperan dalam
kurikulum mikro. Kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum makro. Guru
menyusun dalam bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, satu
catur wulan, beberapa minggu ataupun beberapa hari saja. Kurikulum untuk
satu tahun, satu semester atau satu catur wulan disebut juga program tahunan,
semesteran, catur wulan, sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu atau
hari disebut satuan pelajaran. Program tahunan, semesteran, catur wulanan
ataupun satuan pelajaran memiliki komponenn-komponen yang sama yaitu
tujuan, bahan pelajaran, metode, media pembelajaran, dan evaluasi, hanya
keluasan dan kedalamannya berbeda-beda.
1. Mata Pelajaran IPS untuk SMP
a. Tujuan Matapelajaran
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
• Memahami proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk
muka bumi.
• Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan sosial
• Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat
yang ditimbulkannya.
• Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan
memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi
terhadap keragaman budaya masyarakat.
Pengembangan Kurikulum Page 16
17. b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
kelas VII, semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan 1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk
kehidupan manusia muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan.
1.2.Mendeskripsikan kehidupan pada masa
pra-aksara di Indonesia.
a. Memahami kehidupan 2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses
sosial
sosial manusia
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai
proses pembentukan kepribadian
2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi
sosial
2.4 Mengurai-kan proses interaksi sosial
usaha 3.1.Mendes-krepsikan manusia sebagai
b. Memahami
makhluk sosial dan ekonomi yang
manusia memenuhi
bermoral dalam memenui kebutuh-an
kebutuhan
3.2.Mengidentifikasi tindakan ekonomi
berdasarkan motif dan prinsip ekonomi
dalam berbagai kegiatan sehari-hari
Pengembangan Kurikulum Page 17
19. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
c. Memahami usaha 4.1.Menggunakan peta, atlas,dan globe,
untuk mendapat-kan informasi
manusia untuk
keruangan
mengenali
4.2.Membuat sketsa dan peta wilayah
perkembangan
yang menggam barkan obyek geografi
lingkungannya
4.3. Mendeskripsikan kondisi geografis
dan penduduk
4.4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang
terjadi di atmosfer dan hidrosfer
serta dampaknya terhadap
kehidupan.
2. Perencanaan dan Pengembangan Silabus
Untuk perencanaan dan pengembangan Silabus dapat dilihat pada lampiran 1,
tentang Silabus matapelajaran IPS.
a. Prinsif Pengembangan Silabus
• Ilmiah
• Relevan
• Fleksibel
Pengembangan Kurikulum Page 19
20. • Kontinuitas
• Konsisten
• Memadai
• Actual dan kontekstual
• Efektif
• Efisien
b. Prosedur Pengembangan Silabus :
• Mengisi kolom identitas
• Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi
• Mengkaji dan mementukan kompetensi dasar
• Mengidentifikasi materi standar
• Mengembangkan pengalaman belajar ( standar proses)
• Merumuskan indicator keberhasilan
• Menentukan penulaian (standar penilaian)
• Alokasi waktu
• Menentukan sumber belajar
c. Proses Pengembangan silabus :
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Penilaian
• Revisi
3. Perencanaan dan Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Pengembangan Kurikulum Page 20
21. Untuk perencanaan dan pengembangan RPP (Rencana Program Pembelajaran)
dapat dilihat pada lampiran 2, tentang RPP (Rencana Program Pembelajaran)
matapelajaran IPS.
a. Fungsi RPP :
• Fungsi perencanaan
• Fungsi pelaksanaan
b. Pelaksanaan Pembelajaran :
• Pre test ( tes awal)
• Pembentukan kompetensi
• Pos tes
4. Pengembangan program
• Program tahunan
• Program semester
• Program mingguan dan harian
• Program pengayaan dan remedial
• Program pengembangan diri
Pengembangan Kurikulum Page 21
22. Lampiran 1
Silabus….
Pengembangan Kurikulum Page 22
24. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII/II
Standar Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk
mengenali perkembangan lingkungannya
Kompetensi Dasar Indikator : 4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe,
untuk mendapatkan informasi
keruangan
Indikator : Membedakan peta, atlas, dan globe.
•
Mengidentifikasi
• jenis, bentuk dan
pemanfaatan peta.
Mengidentifikasi informasi geografis dan
•
peta, atlas dan globe.
Mengartikan berbagai skala.
•
Memperbesar dan memperkecil peta
•
dengan bantuan garis-garis koordinat
Alokasi Waktu : 8 Jam pelajaran (4 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Mengidentifikasi perbedaan antara peta, atlas, dan globe.
1.Mengidentifikasi jenis-jenis peta.
2.Mengidentifikasi bentuk-bentuk peta.
3.Megidentifikasi pemanfaatan peta.
4.Mengartikan berbagai skala.
5.Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.
6.Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.
7.Mempergunakan indeks untuk mencari letak suatu tempat di atlas.
8.Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis-garis koordinat.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian peta, atlas, dan globe.
2. Jenis peta :
Peta umum
Pengembangan Kurikulum Page 24
25. Peta tematik (khusus)
3. Bentuk peta:
Peta datar
Peta timbul
4. Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang dan bujur.
5. Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe.
6. Skala Peta:
Skala Angka
Skala Verbal
Skala Grafik
7. Memperbesar dan memperkecil peta dengan bantuan garis koordinat.
C. Metode Pembelajaran
1.Ceramah bervariasi
2.Diskusi
3.lnquiri
4.Tanya jawab
5.Simulasi
6.Observasi / Pengamatan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a.Pendahuluan
- Apersepsi : Tulislah rute perjalananmu dari rumah ke sekolah
- Motivasi :
Siswa diminta untuk saling bertukar pekerjaan tentang rute perjalanan
tersebut dengan temannya, kemudian ditanya "Mudah atau sukarkah
kalian menemukan rumah temanmu dengan uraian rute perjalanan
tersebut ?
Alat bantu apakah yang dapat memudahkan untuk menemukan rumah
temanmu tersebut ?
b.Kegiatan Inti
- Siswa dibagi dalam Empat kelompok.
- Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta, atlas, dan globe:
- Kelompok 1 : Pengertian dan perbedaan peta, atlas, dan globe
- Kelompok 2 : Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas.
- Kelompok 3 : Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya.
- Kelompok 4 : Jenis-jenis peta beserta contoh-contohnya
- Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.
- Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil dari pengamatannya.
Pengembangan Kurikulum Page 25
26. Tanya jawab tentang perbedaannya dari peta, atlas dan globe.
-
c.Penutup
- Penilaian
- Refleksi : Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari peta,
atlas, dan globe.
F. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a.Tes Tulis.
b.Tes unjuk kerja.
2. Bentuk Instrumen
Tes uraian.
Tes identifikasi.
Uji petik kerja produk
3. Soal/instrumen:
Tes uraian :
(1) Sebutkan unsur-unsur peta dan atlas!
(2) Berikan masing-masing 2 contoh peta umum dan peta khusus!
(3) Jelaskan 2 bentuk peta!
(4) Jelaskan pengertian skala peta 1 : 125.000!
(5) Tentukan letak astronomis (lintang dan bujur) dari kota Jakarta!
Tes identifikasi :
- Carilah letak Kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks!
Uji petik kerja produk :
- Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu, kemudian
perbesarlah 2 kali !
Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan
lingkungannya
NO TIK BENTUK EVALUASI CONTOH
Pengembangan Kurikulum Page 26
27. 1 Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan perbedaan peta dan atlas
2 Tes Unjuk Kerja Tes Identifikasi Carilah kota Malang pada atlas
dengan menggunakan indeks
3 Tes Unjuk Kerja Petik uji kerja produk Pilihlah peta salah satu pulau di
Indonesia dalam atlasmu kemudian
perbesar 2 kali
B. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN NON FORMAL
Pengembangan Kurikulum Page 27
28. Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi dan otonomi pendidikan mendorong terjadinya perubahan dan
pembaruan pada beberapa aspek pendidikan. Kurikulum Pendidikan Non Formal
pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru,sehingga mengalami
perubahan kebijakan. Menurut UU Sisdiknas 20 Tahun 2003 Pasal 13
ayat(1)”jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal,dan informal
yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”,kemudian menurut Pasal 26
ayat(2):”Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional” dan ayat (3)
menyatakan bahwa “pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan
hidup,pendidikan anak usia dini,pendidikan kepemudaan,pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja, pendidikan keaksaraan, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik”. Selain itu juga
ada memperhatikan adanya Keputusan Menteri No.30 Tahun 2005 Tentang
Badan Akreditasi Pendidikan Non Formal,Undang-Undang No.13 Tahun 2003
tentang ketenaga kerjaan, Peraturan Pemerintah No.23 Tahun
2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP). Mutu pendidikan yang
tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka,
demokratis,dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
semua warga negara Indonesia.
1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
Kurikulum makro untuk pendidikan non formal meliputi :
a. Nama Lembaga / Institusi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “X“ merupakan salah satu unit
pendidikan pada Yayasan Lembaga Pendidikan “Y” didirikan pada tahun
1988.
Pengembangan Kurikulum Page 28
29. b. Visi dan Misi
Visi
Mengentaskan kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan dan
ketrampilan, serta berperan aktif membantu pemerintah dalam
program wajib belajar.
Misi
1. Melalui PKBM dengan program kejar Paket A/B/C memberikan
pendidikan paripurna sehingga siswa tidak hanya dibekali ilmu
pendidikan formal tetapi diberikan bekal kebisaan melalui
berbagai jenis ketrampilan yang nantinya dapat menjadi bekal
hidup.
2. Untuk membentengi Akhlak dan Aqidah diberikan pelajaran
keagamaan secara menyeluruh sehingga mempunyai budi pekerti
yang luhur karena apa gunanya berotak cerdas tapi berakhlak yang
tidak baik. Dan untuk menambah rasa kebangsaan diberikan
pendidikan seni budaya.
c. Tujuan Lembaga / Institusi
Bimbingan Belajar (Bimbel) “X“ bertujuan :
• Membantu anak yang masih belajar tetapi keadaan keluarga tidak
mampu atau anak yatim, piatu, yatim piatu.
• Membantu pemerintah dalam program wajib belajar dan
mencerdaskan bangsa.
• mengajarkan pendidikan agama melalui melaksanakan perintahNya
dan menjauhi laranganNya.
• Menciptakan generasi muda yang cerdas dan mempunyai kebisaan.
• Berbudi pekerti yang luhur dan berakhlakul karimah
• Mempunyai wawasan luas dengan mencintai seni budaya daerah
melalui seni tari, marawis, pakaian daerah.
Pengembangan Kurikulum Page 29
30. • Mampu dengan kebisaannya menciptakan pekerjaan, dan dapat
mengangkat derajat orang tua dan keluarganya dengan menjadi
insan yang mandiri.
2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
a. Program Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
• Program Pendidikan Paket A, B , C
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di masjid Miftahul Jannah lantai
1,2 dan 3 dengan waktu belajar Senin sampai dengan Sabtu dimulai jam
6.30-17.00 WIB. Program kegiatan yang berjalan pada saat ini adalah :
1. Paket A Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian
nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dikmenti. Program
Paket A yang ada di Miftahul Jannah sebagian besar adalah pindahan
dari sekolah swasta yang putus di tengah jalan karena faktor biaya.
Proses pembelajaran dillaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam
06.30 – 12.00 WIB dengan materi pelajaran meliputi pelajaran umum
dan pelajaran agama.
2. Paket B (Setara SMP) Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar
ujian nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dirjen PNFI
Dikmen yang diberikan oleh tutor dari berbagai disiplin ilmu yang
sesuai dengan jurusan.
1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 06.30 – 15.00
WIB
2. Pelajaran dimulai dari jam 6.30 dengan pembacaan hafalan
ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sholat Dhuha
berjama’ah kemudian anak masuk ke dalam kelas untuk
membaca Al-Qur’an sesuai dengan tingkat kemampuannya,
ditutup dengan tadarus Al-Qur’an
3. Jam 9.30 mulai pelajaran umum meliputi Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, PKn.
4. Jam 12.00 Sholat dzhuhur berjama’ah dilanjutkan dengan
pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an
Pengembangan Kurikulum Page 30
31. 5. Jam 13.00- 15.00 WIB makan siang dilanjutkan pelajaran
ketrampilan perkelas sesuai jadwal.
6. Kelulusan Paket B Sampai saat ini jumlah kelulusan Paket B
adalah 100%. Sebagian besar melanjutkan ke Paket C Miftahul
Jannah, dan adapula yang masuk sekolah formal
3. Paket C (Setara SMA) Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar
ujian nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dirjen PNFI
Dikmen dan diberikan oleh Tutor dari berbagai disiplin ilmu yang
sesuai dengan jurusan.
1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jum’at jam 09.00 – 17.00
WIB
2. Pelajaran dimulai jam 09.30-12.00 WIB dengan pelajaran
ketrampilan bergilir perkelas.
3. Jam 12.00 sholat dzhuhur berjama’ah dan pembacaan ayat-
ayat suci Al-Qur’an
4. Jam 13.00-15.00 WIB pelajaran umum meliputi, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS (Ekonomi, Sosiologi), Bahasa
Inggris, PPKn
5. Jam 15.00-15.45 WIB sholat Ashar berjama’ah
6. Jam 15.45-17.00 WIB pelajaran umum Sessian 2
7. Jam 17.00-17.30 WIB makan
• Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar pendidikan Anak Usia
Dini yang telah ditetapkan pemerintah tidak hanya memberi bekal
pendidikan agama dan akademis saja, melainkan juga membimbing dan
membina anak agar dapat membangun dan menumbuhkan kemampuan IQ
(kemampuan akal), EQ (Kecerdasan Emosi) dan SQ (Kecerdasan Spritual).
Kegiatan belajar mengajar untuk murid PAUD dilaksanakan setiap hari
Jum’at dan Sabtu jam 13.00-15.00 WIB.
Pengembangan Kurikulum Page 31
32. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terbagi manjadi bebarapa kelas
yang dibagi berdasarkan usia. Adapun pelajaran yang diberikan setiap
siswa melalui sasaran:
1. Belajar melalui bermain
2. Kreatif dan inovatif
3. Mengaktifkan syaraf motorik
4. Beorientasi kepada kebutuhan
5. Lingkungan yang kondusif bersosialisasi dengan teman-teman
6. Menggunakan media & sumber belajar
7. Memotivasi anak untuk mandiri
8. Menghilangkan sifat individual sedikit demi sedikit
9. Menanam nilai-nilai keagamaan & budi pekerti
10.Pembiasaan dalam beribadah
• Pendidikan Ketrampilan
seluruh siswa PKBM Mifahul Jannah diwajibkan mengikuti ketrampilan. Mereka
dapat memilih lebih dari satu macam ketrampilan yang diajarkan. semua ini
diberikan secara gratsi dengan tujuan agar selesai tamat dari PKBM Miftahul
Jannah setiap siswa mempunyai keahlian sehingga dapat menjadi manusia yang
mandiri baik dapat menciptakan lapangan pekerjaan maupun bekerja
diberbagai lapangan usaha sehingga mampu dengan ketrampilannnnya itu
menopang kehidupan pribadi dan keluarga. Disamping diberikan ketrampilan
seperti diatas para peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan dasar
kewirausahaan yang meliputi :
1. Pembentukan sikap, etika dan percaya diri
2. Pengetahuan wirausaha praktek
3. Pembukuan sederhana usaha praktek
4. Teknik cara melayani konsumen
5. Teknik memasarkan dan menjalankan usaha
6. Motivasi diri sendiri
7. Etika Kerja
Pengembangan Kurikulum Page 32
33. 3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL
Kurikulum mikro untuk pendidikan non formal meliputi :
a. Modul Pembelajaran
b. Mengasah keterampilan yang dimiliki
c. Belajar membuka usaha dengan keterampilan diri sendiri
Lampiran 3
Pengembangan Kurikulum Page 33
34. Tas Mukena
Sampul Al Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Kurikulum Page 34
35. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syafruddin Nurdin. 2010. Pembinaan & Pengembangan Kurikulum di Sekolah,
Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Ciputat Press
Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek
Pengembangan KTSP, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Mustofa Kamil. 2009. Pendidikan Nonformal, Pengembangan Melalui Pusat
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari
Kominkan Jepang), Bandung : Alfabeta
Ibrahim. (2002). Standar Kurikulum Satuan Pendidikan dan Implikasi bagi Pengembangan
Kurikulum dan Evaluasi. Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan. No.1 Tahun XXI
tahun 2002. Bandung. University Press UPI.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta. Medya Duta.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/dasar-dasar-pengembangan-
kurikulum/
http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/humas-sekolah.html
http://freecourseware.uwc.ac.za/freecourseware/nursing/curri.
http://www.miftahul-jannah.com/pkbm.html
Pengembangan Kurikulum Page 35