Dokumen tersebut membahas transformasi Lembaga Administrasi Negara Indonesia antara tahun 2015-2020 dengan tiga pilar utama: (1) modernisasi, peningkatan kinerja, dan inovasi, (2) pengembangan kebijakan berbasis bukti, dan (3) pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai standar kompetensi. Dokumen ini juga menyoroti perubahan paradigma dalam penelitian kebijakan, pendidikan dan pel
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Transformasi LAN 2015 2020 Menuju Organisasi Berkinerja Tinggi
1. TransformasiTransformasiTransformasiTransformasi LAN 2015LAN 2015LAN 2015LAN 2015----2020202020202020
MenujuMenujuMenujuMenuju OrganisasiOrganisasiOrganisasiOrganisasi BerkinerjaBerkinerjaBerkinerjaBerkinerja TinggiTinggiTinggiTinggi
Kontribusi Pemikiran Untuk Kepala LAN-RI
Terpilih Hasil Open Recruitment
Jakarta, 2015
2. 3 Pilar Transformasi LANLAN-RI
LAN-RI
AN yang Modern,
Efektif, Inovatif, Kompetitif &
Berkinerja Tinggi
KAJIAN
KEBIJAKAN
DIKLAT
APARATUR
INOVASI
ADM. NEGARA
4. Milestone Kajian KebijakanLAN-RI
Research as Project
• Kajian tidak didasarkan
pada kebutuhan dan visi yg
jelas.
• Kajian merupakan kegiatan
rutin yg dibatasi waktu dan
anggaran.
• Hasil kajian hanya laporan,
tidak ada tindak lanjut
untuk pemanfaatannya.
Evidence-based Policy
Research
• Kajian sudah didasarkan pada
agenda dan kebutuhan.
• Manajemen kajian sudah lebih
professional dengan melibatkan
Komite Review, penerapan
metodologi yang valid,
penggunaan teknik FGD yang
benar, dll.
• Kajian tidak hanya bernuansa
reoretik/akademik, namun cukup
kaya dengan kasus-kasus riil
berbasis data empirik.
Research-Policy
Convergence
• Profesi Analis Kebijakan menjadi
kebutuhan setiap organisasi selain
peneliti;
• Perencanaan kajian sejalan
dengan program legislasi nasional
dan K/L/D.
• Hasil kajian menjadi prasyarat
perumusan kebijakan publik .
• Kualitas kebijakan meningkat
signifikan, shg dapat dihindarkan
kasus revisi, pembatalan, dan
gugatan uji materi yg terlalu
sering.
6. Metamorfosa Lembaga DiklatLAN-RI
Event Organizer
• Membuat kalender diklat
tahunan atau bulanan;
• Diklat hanya menerima usulan
nama untuk mengikuti diklat;
• Melakukan administrasi
penyelenggaraan (upacara
pembukaan-penutupan,
penyiapan ruangan & sarana
belajar, melayani kebutuhan
harian peserta, dll);
• Menerbitkan sertifikat
kelulusan.
Competency Builder
• Menyusun kurikulum,
metode, dan media belajar
yg sesuai standar
kompetensi;
• Melakukan seleksi peserta
sesuai kebutuhan organisasi;
• Pengukuran kadar
kompetensi (assessment)
calon peserta dan alumni
diklat;
• Menyediakan Widyaiswara &
Coach yg kompeten untuk
mendampingi peserta diklat.
Center of Excellence
• Sumber pengembangan kapasitas organisasi
bukan hanya melalui Diklat, namun juga non-
Diklat (internship, pertukaran kompetensi,
self-learning, special envoy);
• Quality assurance bukan hanya pada
program diklat saja, namun juga pasca diklat;
• Perhatian besar pada pemberdayaan alumni,
tidak semata pada Peserta;
• Menjamin adanya link n match antara Diklat
dengan dimensi organisasi (OD, kinerja,
kepuasan stakeholder, pencapaian visi, dll);
• Fokus pada talent management dari pada
sekedar knowledge transfer.
2017-20202014-20162013
8. Milestone Inovasi Adm. NegaraLAN-RI
Street-level Innovation
• Inovasi di tingkat Desa/Kel.
untuk mewujudkan Desa
Inovatif sesuai visi Presiden.
• Kades/Lurah harus menjadi
agen perubahan / inovator di
organisasi & di wilayahnya.
• LAN menyediakan berbagai
prototypes inovasi yg dapat
diadopsi & direplikasi oleh
Desa tertentu.
• Inovasi Desa dikoneksikan
dengan fungsi pembinaan &
fasilitasi dari K/L.
Corporation-Supported
Innovation
• BUMN / perusahaan swasta nasional)
memiliki resources. expertise,
methodology, dan experience dalam
berbagai bidang, yg perlu
dimanfaatkan untuk mendukung
inovasi sektor publik.
• Dibentuk Forum “Korporasi untuk
Inovasi Negeri” sbg mekanisme
koordinasi untuk mempertemukan
kebutuhan inovasi di daerah (street-
level) dengan minat korporasi.
• Keberhasilan Lab. Inovasi menjadi
prasyarat utama untuk meng-attract
dukungan & keterlibatan Korporasi.
Community-based
Innovation
• Inovasi didorong oleh kelompok-
kelompok masyarakat: guru,
mahasiswa (melalui program KKN),
penyuluh (pertanian, kesehatan,dll),
koperasi, RT/RW, dll.
• Kolaborasi dengan Media untuk
publikasikan model Lab. Inovasi
Desa / Kelurahan Inovasi inovasi
oleh kelompok masyarakat.
• Kades / Lurah sebagai champion
inovasi yang menggerakkan inovasi di
tingkat kelompok masyarakat, dengan
pendampingan dari LAN dan K/L
terkait.