SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
tunjungprianto@yahoo.com

1
2
SUHU dapat diartikan sebagai tingkat
panas-dingin.
 Satuannya derajad.
 Alat pengukur suhu adalah Termometer.
 Termometer dibuat dalam berbagai
jenis, bentuk dan ukuran, disesuaikan
dengan kebutuhan.
 Termometer juga dibuat dari berbagai
bahan, yang disesuaikan dengan tujuan
penggunaannya.


3
 Ada

3 macam skala
termometer yang umum
digunakan di seluruh dunia,
yaitu skala Celcius, Reamur
dan Fahrenheit.
 Dalam bidang ilmiah, lebih
lazim digunakan skala Kelvin,
yang disebut juga skala
absolut.

4
Konversi Skala Termometer

Perbandingan antara skala Celcius dan
Fahrenheit5
C

F

C
30

10

50

F

•

86

Perubahan 5 derajad pada skala
Celcius (5C0) sama dengan
perubahan 9 derajad pada skala
Fahrenheit (9F0).

C:F

9

5:9

8
80

7
6
5
4

41
40

25

77

•

Ambil satu titik suhu sebagai
acuan, misalnya suhu titik beku air:
0
0

0 C

32 F

3
2
70

1
0

32

-1

20

68

15

60
59

30

-2
-3

-4
-5

23

•

Selanjutnya penambahan atau
pengurangan dapat dilakukan
terhadap suhu acuan dengan
angka perbandingan 5 untuk
Celcius dan 9 untuk Fahrenheit.
• Dengan ringkas hubungan ini
dapat dituliskan sebagai:

-6
-7

t 0C

20

9
5

t0F

5
9

t 32 0 F

-8
-9
-10


14

10

50

atau

0

t 32 C
6
Perbandingan antara skala Celcius dengan
Reaumur

C

R

10

8

9

C

R

•

7

30

24

8
7
6

6

C : R 5: 4

5

5

4

4

3

3
2

25

20

20

16

•

Dengan acuan suhu titik
beku air, kedua skala ini
sama-sama menunjuk angka
nol derajad.
00 C 00 R

•

Jadi, hubungan antara kedua
skala ini adalah:

2

1

1

0

0

-1

-1

-2
-3

15

-2

-4

-3

-5

-4

-6
-7

Perubahan 5 derajad pada
skala Celcius (5C0) sama
dengan perubahan 4 derajad
pada skala Reaumur(4R0).

15

-5
-6

-9

-7
-8

4 0
5

t0R

5 0
4

t R

9

-10

t 0C

10

-8

10

8

 atau

t C
7
Perbandingan antara skala Reaumur dengan
Fahrenheit

R
8

F
50

R
24

F
86

•

7
6
80

5
4
40

20

77

Perubahan 4 derajad pada
skala Reaumur (4R0) sama
dengan perubahan 9 derajad
pada skala Fahrenheit (9F0).

3

R: F

2

4:9

70

0

32

16

-1

30

•

Dengan acuan suhu titik beku
air:
00 R 320 F

•

1

Jadi, hubungan antara kedua
skala ini adalah:

15

68

-2
-3
60
-4
-5

23

t0R

20

-6

9

t 32 0 F

10

-7

9
4

-8

14

8


50

atau

t0F

4
9

0

t 32 R
8
Skala KELVIN
Disebut juga skala absolut, sebab suhu
benda yang dinyatakan dalam skala Kelvin
melukiskan jumlah energi (kalor) yang
tersimpan di dalamnya.
 Skala Kelvin mempunyai angka
perbandingan yang sama dengan skala
Celcius. 0
0 C 273K
 Kesamaan suhu antara Celcius dengan
Kelvin adalah:
 Jadi hubungan antara skala Celcius dengan
0
0
t 0C t 273 K
t 0 K t 273 C
Kelvin dapat dituliskan sebagai:


atau

9
Carilah:





600 C 0 R
200 C 0 F
0

Contohsoal 1

0

50 F  C
200 R 0 F

Penyelesaian:
0
 60 C
0
 20 C

 500 F
 20 0 R

60 0 R

4
5
9
5

20

48 0 R
32 0 F
0

5
9

50 32 C
9
4

20

32 0 F

5
9

36

32 0 F

68 0 F

0

18 C 100 C

45

32 0 F

77 0 F
10
Contohsoal 2
(contoh 2.1. no. 1. hal. 31)
Andaikan ada, suatu termometer X yang
mengukur suhu titik beku air – 500X dan
suhu titik didih air 1500X, tentukanlah:
a) 100X = ... 0C
b) 200X = ... 0C
c) 50 0C = ... 0X
11
Penyelesaian
Kita tentukan dahulu hubungan antara skala 0C dan 0X.
Untuk skala 0C telah kita ketahui terdapat 100 skala antara
suhu titik beku dan suhu titik didih air, sedangkan untuk
skala 0X terdapat 150 – (–50) = 200 skala. Kita dapatkan
perbandingan:
C : X = 100 : 200 = 1 : 2.
dan 00 C
500 X
Jadi hubungan antara kedua skala ini adalah:
t 0C

2t 500 X

atau

1
2

0

t 50 C

0

1
2

60 C 300 C

0

1
2

70 C 350 C

a) 100 X

1
2

10 50 C

b) 200 X

1
2

20 50 C

c) 500 C

t0 X

2 50 500 X

0

0

100 500 X

500 X
12
Soal-soal Latihan
1. 30 0C = ... 0R = ... 0F.
2. Pada suhu berapakah skala
Fahrenheit sama dengan dua kali
skala Celcius.
3. Andaikan ada suatu termometer P,
dimana suhu titik beku air 40 0P
dan suhu titik didih air 60 0P, maka
20 0C = ... 0P.
13
Pemuaian Zat





Pada hakekatnya, pemuaian adalah pertambahan
volum suatu zat akibat kenaikan suhu. Namun
seringkali kita menemukan benda-benda dengan
bentuk tertentu yang lebih mudah jika ditinjau
pemuaian pada aspek tertentu saja. Benda
berbentuk kawat lebih mudah ditinjau muai
panjangnya, sedangkan benda berbentuk piringan
atau pelat lebih mudah ditinjau pemuaian luas
permukaannya. Karena itu ada 3 macam
pemuaian, yaitu muai panjang, muai luas dan muai
volum (muai ruang).
Karena bentuknya yang tidak tetap, pemuaian
pada zat cair hanya ditinjau muai volumnya saja.
Pemuaian pada gas sama seperti zat cair (muai 14
Muai Panjang
Untuk benda-benda berbentuk kawat atau batang,
biasanya ditinjau muai panjangnya.
 Misalkan sepotong kawat logam yang panjangnya L0
pada suhu t dan bertambah panjangnya sebesar L
jika suhunya dinaikkan sebesar t, maka secara
matematis dapat dituliskan hubungan:


L

L0



t

L
L



L0

L0

t

disebut koefisien muai panjang, satuannya /0C atau
/0K.
Berikut ini daftar koefisien muai panjang berbagai
macam bahan.
15
Koefisien muai panjang ( )
beberapa bahan padat.
Bahan
Alumunium
Kuningan

Koefisien muai
panjang ( )

24 10
19 10

6

Kaca Biasa
Kaca Pyrex

Es

Koefisien muai
ruang ( )

Air
Etil Alkohol

11 10

4

1,8 10

4

9,8 10

4

6

6

11 10

4

Minyak tanah

7,9 10

17 10

6

2,1 10

Raksa

1,2 10

Karbon
(Grafit)

Baja

Bahan

6

Karbon (Intan)

Tembaga

Koefisien muai ruang ( )
beberapa bahan cair.

6

9 10

6

3,2 10

6

5,1 10

6

16
Contohsoal
Penyelesaian
L

L0
19 10

t
6

570 10

1 30
6

0,000570m

0,057cm

17
Muai Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk luasan (piringan,
pelat, lempengan) biasanya ditinjau muai luasnya.
 Misalkan selembar pelat logam berbentuk persegi
panjang dengan luas A0 pada suhu t dan bertambah
luasnya sebesar A jika suhunya dinaikkan sebesar t,
kita dapat menuliskan hubungan:


A

A0

t

A
A0

t

disebut koefisien muai luas, satuannya juga /0C atau
/0K.
 Pada umumnya (untuk 2
semua jenis bahan) berlaku:


18
Contohsoal
Selembar pelat baja berbentuk persegi panjang
berukuran 40cm x 60cm (pada suhu 20 0C)
dipanaskan sampai suhunya menjadi 100 0C.
Hitunglah pertambahan luas pelat tersebut.
Penyelesaian:
 Luas pelat mula-mula (sebelum dipanaskan)
A0 40 cm 60 cm 2400 cm 2


Pertambahan luasnya setelah dipanaskan
adalah:
A
A
t 2 2400 100 20
0

2 11 10

6

2400 80

4224000

10

6

4,224 cm 2
19
Muai Volum (muai
ruang)
Untuk benda-benda yang berbentuk tiga dimensi
(balok, kubus, bola, dsb.) dapat ditinjau muai volumnya.
 Misalkan sebuah balok dengan volum V0 pada suhu t
dan bertambah volumnya sebesar V jika suhunya
dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan hubungan:


V

V0

t

V
V0

t

disebut koefisien muai ruang, satuannya juga /0C atau
/0K.
 Pada umumnya (untuk semua jenis bahan) berlaku:


3

20
Pemuaian pada zat
cair
Sebagaimana disebutkan di depan,
untuk zat cair hanya ditinjau muai
volum saja.
 Selanjutnya semua rumus yang telah
diuraikan untuk muai volum pada zat
padat berlaku juga untuk zat cair.
Sebagaimana:


V

V0

t

V
V0

t
21
Contohsoal
Penyelesaian:
V

V0

3

t

3000 100 40

3 17 10

6

9180000 10
9,18cm

3000 60
6

3

22
Soal-soal Latihan
1.

2.

3.

4.

Sepotong kawat logam, panjangnya tepat 1,00 meter
pada suhu 00C. Panjang kawat bertambah 1 mm jika
dipanaskan sampai 800C. Hitunglah koefisien muai
panjangnya ( ).
Plat yang terbuat dari bahan sejenis dengan kawat
logam pada soal no.1, mempunyai luas permukaan
500 cm2 pada suhu 200C. Berapa pertambahan luas
permukaan plat jika dipanaskan sampai 800C.
Karena suhunya dinaikkan dari 00C sampai 1000C,
sebatang logam yang panjangnya 1 m bertambah
panjangnya sebesar 1 mm. Sebatang logam jenis ini
yang panjangnya 60 cm dipanaskan dari 00C sampai
1250C. Hitunglah pertambahan panjangnya.
Latihan 2.2. (hal.43)
23








24
Air dalam kolam renang memiliki SUHU lebih
rendah daripada kopi panas dalam gelas,
tetapi kolam renang menyimpan lebih banyak
KALOR, sebab di dalamnya terdapat lebih
banyak air.

25
26


Secara umum, jika sejumlah kalor Q
diberikan kepada benda yang massanya
m, maka suhu benda akan naik sebesar:
t




Q
m c

c disebut kalorjenis.
Kalorjenis didefinisikan sebagai:

27
Daftar kalorjenis (c) dari beberapa bahan
Kalorjenis (c)
Bahan

( J/kg.0C )

(kal/gr.0C )

Alumunium ( Al )

900

0,21

Tembaga ( Cu )

385

0,09

Emas ( Au )

130

0,03

Besi / Baja ( Fe )

450

0,11

Timbal ( Pb )

130

0,03

Raksa ( Hg )

140

0,03

Air

4190

1,00

Es (pada suhu –100C)

2100

0,50
28
Contohsoal (1)
(contoh 2.2. no.1, hal. 33)

5 kilogram tembaga, suhunya 150C.
Berapa banyak kalor dibutuhkan untuk
menaikkan suhunya menjadi 250C?
Penyelesaian:
t

Q
m c

Q

m c

t

5 385 10
19250 joule
4620 kal
29
Contohsoal (2)
Hitung kembali soal pada contoh (1), tetapi untuk
bahan air, kemudian bandingkan bahan mana yang
lebih mudah dipanaskan, air atau tembaga?
Penyelesaian:

t

Q
m c

Q

m c t
5 4190 10
209500 joule

Untuk memanaskan air, ternyata dibutuhkan kalor
yang lebih banyak. Jadi tembaga lebih mudah
dipanaskan daripada air.
30
Asas BLACK






Jika dua benda (zat) yang berbeda suhunya
dicampurkan, maka akan terjadi pemberian kalor
oleh benda yang suhunya lebih tinggi kepada
benda yang suhunya lebih rendah, sampai suhu
kedua benda itu mencapai kesetimbangan (sama).
Benda yang suhunya lebih tinggi melepaskan
kalor, sedangkan benda yang suhunya lebih
rendah menerima kalor.
Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diserap (diterima).

Qlepas

Qterima
31
Contohsoal
Sepotong besi panas (1200C) yang massanya 500
gram dimasukkan ke dalam 2 liter air dingin
(200C). Jika massajenis air 1 kg/ltr, tentukan
suhu akhirnya.
Penyelesaian:
mair

2kg

mbesi

500 gr

t air

20 0 C

0,5kg
Air

tbesi 120 0 C
cair

4190 J / kg.0 C

cbesi

Besi

450 J / kg.0 C
32
Andaikan suhu akhirnya adalah ta, berarti suhu air
berubah (naik) dari 200C menjadi ta dan suhu besi
turun dari 1200C menjadi ta.
Dalam hal ini besi yang lebih panas, memberikan
(melepas) kalor kepada air sebesar:

Qlepas

mbesi cbesi

tbesi

0,5 450

tbesi t a

225

120 t a

Sedangkan air menerima kalor yang diberikan oleh besi
sebesar:

Qterima

mair cair

t air

2 4190 t a t air
8380 t a

20
33
Berdasarkan Asas Black:
Qlepas

Qterima

225

120 t a

8380

27000

225 t a

8380 t a

167600

167600

225 t a

8380 t a

27000

194600

ta

ta

20

8605 t a
194600
22,60 C
8605

Jadi, suhu akhir besi dan air setelah
setimbang adalah 22,60C.
34
Soal-soal Latihan
1.
2.

3.

4.

Latihan 2.1 (no. 3) hal 36.
Hitunglah banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk memanaskan 500 gram Air dari 300C
sampai 500C, jika diketahui kalorjenis Air =
4190 J/kg.0C.
Kerjakan seperti soal no.2, untuk tembaga.
Kalorjenis tembaga adalah 385 J/kg.0C.
Sebatang logam yang massanya 100 gram dan
suhunya 1000C dimasukkan ke dalam bejana
berisi 200 gram air yang suhunya 200C. Ternyata
suhu akhirnya 400C. Jika kalorjenis air 4200
J/kg.0C dan pertukaran kalor hanya terjadi
antara air dan batang logam, hitunglah
kalorjenis logam tersebut.
35








36
Tahapan Perubahan Wujud pada
Air
FASE UAP (GAS)

1000C

1000C

FASE CAIR

00C

00 C

 Proses Perubahan Suhu

Q
FASE PADAT
(BEKU)

m c

t

 Proses Melebur/Membeku

Q m L

L : Kalor Lebur

 Proses Menguap/Mendidih

Q m L

L : Kalor Uap
37
Contohsoal
100 gram Es yang suhunya -100C
diberi sejumlah kalor sehingga
berubah seluruhnya menjadi Air
yang suhunya 200C. Kalorjenis
Es = 0,5 kal/gr.0C dan kalor
lebur Es = 80 kal/gr. Berapa
banyak kalor yang telah
diberikan?
38
Penyelesaian
Air
200C
Tahap III
Kenaikan
Suhu

Tahap II
Perubaha
n Wujud

Es
00 C

Air
00 C

Tahap I
Kenaikan
Suhu

Es
-100C
39
Penyelesaian
Kalor yang diberikan pada Es digunakan untuk 3
tahapan proses:
1. Menaikkan suhu Es (dari -100C menjadi 00C), yaitu:
Q1
2.

tes 100 0,5 10

500 kal

Mengubah wujud Es menjadi Air (padat ke cair)
pada suhu 00C, yaitu:
Q2

3.

mes ces

mes Les 100 80

8000 kal

Menaikkan suhu Air (dari 00C menjadi 200C), yaitu:
Q3

mair cair

t air

100 1 20

2000 kal

Jadi kalor total yang telah diberikan adalah:
Qtotal

Q1 Q2 Q3

500 8000

2000

10500 kal
40
Soal-soal Latihan
500 gr. Es yang suhunya -150C
diberi kalor sebanyak 60
kilokalori. Berapa suhu
akhirnya.
2. 50 gram Es yang suhunya 00C
dimasukkan ke dalam Air yang
massanya 200 gram dan
suhunya 400C. Tentukan suhu
campuran.
1.

41
PERPINDAHAN KALOR
 Secara

alamiah, perpindahan
kalor akan berlangsung dari
tempat yang suhunya lebih
tinggi ke tempat yang suhunya
lebih rendah.
 Proses perpindahan kalor
dapat terjadi dengan 3 cara;
Konduksi, Konveksi dan
Radiasi.

42
KONDUKSI (Hantaran)





Yaitu perpindahan kalor melalui suatu penghantar,
tanpa perpindahan materi penghantar.
Sepotong kawat logam yang dipanaskan (dibakar)
salah satu ujungnya, maka beberapa saat
kemudian ujung yang lain juga akan terasa panas.
Laju perpindahan (aliran) kalor dalam suatu
penghantar adalah:
t1

H
k :
A :
L :
t:

k A
L

t2

t

A
L

koefisien konduksi (konduktivitas) termal
luas penampang penghantar
panjang penghantar
selisih suhu antara kedua ujung penghantar
43
Konduktivitas termal berbagai bahan
Konduktivitas termal (k)
Bahan

kal/s.cm.C0

J/s.m.C0

Alumunium ( Al )

0,49

205

Tembaga ( Cu )

0,92

385

Perak ( Ag )

0,99

415

Besi / Baja ( Fe )

0,11

46

Kuningan

0,26

109

Batu bata

0,0071

2,97

Kaca

0,0080

3,35

Air

0,0057

2,39
44
KONVEKSI (Aliran)




Konveksi adalah aliran kalor yang umumnya
terjadi pada fluida, dari tempat yang bersuhu
tinggi ke tempat yang bersuhu rendah, disertai
oleh gerakan (aliran) partikel fluida itu sendiri.
Meskipun pembahasan tentang konveksi
cukup rumit, namun untuk perhitungan praktis
dapat digunakan rumusan:

H

h A

t

h : koefisien konveksi
A : luas permukaan konveksi
t : selisih suhu antara kedua permukaan konveksi
45
RADIASI (Pancaran)
Radiasi adalah pelepasan kalor dari suatu permukaan
benda yang suhunya lebih tinggi dari ruang di
sekitarnya.
 Radiasi berlangsung tanpa memerlukan medium (zat
perantara).
 Besarnya kalor yang dipancarkan dari suatu permukaan
tiap sekon per-satuan luas adalah: e T 4 T 4
W


1

2

0 e 1

e : emisivitas permukaan benda
T1 : suhu absolut permukaan benda
T2 :suhu absolut ruang di sekitarnya
: konstanta Stefan
5,67 10 8 watt 4
2
m .K

e 1
NB. Untuk benda hitam sempurna:
46
Contohsoal (1)
Batang baja dan kuningan yang sama
panjang dan sama penampangnya
disambungkan seperti gambar. Suhu
ujung batang baja yang bebas 2500C,
dan suhu ujung kuningan yang bebas
1000C. Tentukan suhu pada titik
sambungan.
2500C

1000C

Baja

Kuningan
47
Penyelesaian
ts
2500C

1000C
Baja

Untuk Baja
k = 0,11 kal/cm.s. 0C (lihat tabel)

H1

k A
L

t

0,11 A

Untuk Kuningan
k = 0,26 kal/cm.s. 0C (lihat tabel)

H2
250 t s

L

Kuningan

k A
L

t

0,26 A

t s 100
L
48
H1

0,11 A

250 t s

H2

0,26 A

L
0,11

t s 100
L

250 t s

27 ,5 0,11 t s
27 ,5 26

0,26

t s 100

0,26 t s

26

0,26 t s

0,11 t s

53,5 0,37 t s

ts

53,5
144 ,60 C
0,37
49
Contohsoal (2)
Bola besi berjari-jari 10cm,
suhunya 127 0C dan emisivitas
permukaannya 0,65. Hitunglah
banyaknya energi kalor yang
dipancarkan oleh seluruh
permukaan bola tiap sekon, jika
suhu udara di sekitarnya 27 0C.
50
Diketahui: T1 = 127+273 = 400K
T2 = 27+273 = 300K
e = 0,65
Ditanya: P (kalor per-satuan waktu)
Jawab:

W

e T1

4

T2

Luas permukaan
bola:
A 4 R2

4 3,14 0,1

2

0,1256 m 2

4

0,65 5,67 10

3,6855 10

8

3,6855 10

8

8

400

4

256 10 8
175 10 8

300

4

81 10 8

P W A
645 0,1256
81watt

645watt / m2
51
Soal-soal Latihan
Latihan 2.3 (hal. 49)
2. Uji Kompetensi 2 (hal. 51)
nomor 13 dan 14.
1.

52

Contenu connexe

Tendances (20)

Pemuaian
PemuaianPemuaian
Pemuaian
 
Pemuaian
Pemuaian Pemuaian
Pemuaian
 
IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Pemuaian
PemuaianPemuaian
Pemuaian
 
Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
 
Uh suhu dan kalor
Uh suhu dan kalorUh suhu dan kalor
Uh suhu dan kalor
 
Suhu kalor
Suhu kalorSuhu kalor
Suhu kalor
 
Last lecture
Last lectureLast lecture
Last lecture
 
Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor final
 
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADATBAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
 
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian unsPemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
Pemuaian panjang semester 1 teknologi hasil pertanian uns
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Mata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiMata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika ii
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 

En vedette

Soal OSN IPA SMP 2016.pdf
Soal OSN  IPA SMP 2016.pdfSoal OSN  IPA SMP 2016.pdf
Soal OSN IPA SMP 2016.pdfWahyudi Oetomo
 
Lesson 4 what's the dignosis lesson
Lesson 4 what's the dignosis lessonLesson 4 what's the dignosis lesson
Lesson 4 what's the dignosis lessonmedicalenglish2012
 
โครงการฝนหลวง
โครงการฝนหลวงโครงการฝนหลวง
โครงการฝนหลวงPinocchio_Bua
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Buku Fisika Kelas X-bab 6
Buku Fisika Kelas X-bab 6Buku Fisika Kelas X-bab 6
Buku Fisika Kelas X-bab 6Arif Wicaksono
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiAnna P Wulandari
 
Medical practice unit 3 lesson 1
Medical practice unit 3 lesson 1Medical practice unit 3 lesson 1
Medical practice unit 3 lesson 1medicalenglish2012
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorsutarjo1234
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkksekolah maya
 
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Mahdi Salam
 

En vedette (16)

Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015
 
Soal OSN IPA SMP 2016.pdf
Soal OSN  IPA SMP 2016.pdfSoal OSN  IPA SMP 2016.pdf
Soal OSN IPA SMP 2016.pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Unit 1 ,lesson 1
Unit 1 ,lesson 1Unit 1 ,lesson 1
Unit 1 ,lesson 1
 
Lesson 4 what's the dignosis lesson
Lesson 4 what's the dignosis lessonLesson 4 what's the dignosis lesson
Lesson 4 what's the dignosis lesson
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
โครงการฝนหลวง
โครงการฝนหลวงโครงการฝนหลวง
โครงการฝนหลวง
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Buku Fisika Kelas X-bab 6
Buku Fisika Kelas X-bab 6Buku Fisika Kelas X-bab 6
Buku Fisika Kelas X-bab 6
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
Medical practice unit 3 lesson 1
Medical practice unit 3 lesson 1Medical practice unit 3 lesson 1
Medical practice unit 3 lesson 1
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
 
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
Penuntun praktikum FISIKA DASAR 2
 

Similaire à Untuk air:m = 5 kgc = 4190 J/kg°C t = 100CQ = m c t = 5 x 4190 x 10 = 20,950,000 Joule = 5000 kalUntuk tembaga:Q = 19250 Joule = 4620 kal Dari perhitungan di atas, jelas bahwa untuk menaikkan suhu 5 kg bahan sebesar 100C, kalor yang dibutuhkan untuk air lebih besar daripada tembaga. Artinya tembaga lebih mudah dipanaskan dibanding air. In

Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEKO SUPRIYADI
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5boim007
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfWan Na
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxrosa yani
 
Mata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiMata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiAmeu Sequeira
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptuptsdn104laba
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxWahyuYulianto12
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 

Similaire à Untuk air:m = 5 kgc = 4190 J/kg°C t = 100CQ = m c t = 5 x 4190 x 10 = 20,950,000 Joule = 5000 kalUntuk tembaga:Q = 19250 Joule = 4620 kal Dari perhitungan di atas, jelas bahwa untuk menaikkan suhu 5 kg bahan sebesar 100C, kalor yang dibutuhkan untuk air lebih besar daripada tembaga. Artinya tembaga lebih mudah dipanaskan dibanding air. In (20)

Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdf
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Bab 9 suhu_dan_pemuaian
Bab 9 suhu_dan_pemuaianBab 9 suhu_dan_pemuaian
Bab 9 suhu_dan_pemuaian
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
Mata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika iiMata kuliah fisika ii
Mata kuliah fisika ii
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 

Dernier

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Untuk air:m = 5 kgc = 4190 J/kg°C t = 100CQ = m c t = 5 x 4190 x 10 = 20,950,000 Joule = 5000 kalUntuk tembaga:Q = 19250 Joule = 4620 kal Dari perhitungan di atas, jelas bahwa untuk menaikkan suhu 5 kg bahan sebesar 100C, kalor yang dibutuhkan untuk air lebih besar daripada tembaga. Artinya tembaga lebih mudah dipanaskan dibanding air. In

  • 2. 2
  • 3. SUHU dapat diartikan sebagai tingkat panas-dingin.  Satuannya derajad.  Alat pengukur suhu adalah Termometer.  Termometer dibuat dalam berbagai jenis, bentuk dan ukuran, disesuaikan dengan kebutuhan.  Termometer juga dibuat dari berbagai bahan, yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.  3
  • 4.  Ada 3 macam skala termometer yang umum digunakan di seluruh dunia, yaitu skala Celcius, Reamur dan Fahrenheit.  Dalam bidang ilmiah, lebih lazim digunakan skala Kelvin, yang disebut juga skala absolut. 4
  • 5. Konversi Skala Termometer Perbandingan antara skala Celcius dan Fahrenheit5
  • 6. C F C 30 10 50 F • 86 Perubahan 5 derajad pada skala Celcius (5C0) sama dengan perubahan 9 derajad pada skala Fahrenheit (9F0). C:F 9 5:9 8 80 7 6 5 4 41 40 25 77 • Ambil satu titik suhu sebagai acuan, misalnya suhu titik beku air: 0 0 0 C 32 F 3 2 70 1 0 32 -1 20 68 15 60 59 30 -2 -3 -4 -5 23 • Selanjutnya penambahan atau pengurangan dapat dilakukan terhadap suhu acuan dengan angka perbandingan 5 untuk Celcius dan 9 untuk Fahrenheit. • Dengan ringkas hubungan ini dapat dituliskan sebagai: -6 -7 t 0C 20 9 5 t0F 5 9 t 32 0 F -8 -9 -10  14 10 50 atau 0 t 32 C 6
  • 7. Perbandingan antara skala Celcius dengan Reaumur C R 10 8 9 C R • 7 30 24 8 7 6 6 C : R 5: 4 5 5 4 4 3 3 2 25 20 20 16 • Dengan acuan suhu titik beku air, kedua skala ini sama-sama menunjuk angka nol derajad. 00 C 00 R • Jadi, hubungan antara kedua skala ini adalah: 2 1 1 0 0 -1 -1 -2 -3 15 -2 -4 -3 -5 -4 -6 -7 Perubahan 5 derajad pada skala Celcius (5C0) sama dengan perubahan 4 derajad pada skala Reaumur(4R0). 15 -5 -6 -9 -7 -8 4 0 5 t0R 5 0 4 t R 9 -10 t 0C 10 -8 10 8  atau t C 7
  • 8. Perbandingan antara skala Reaumur dengan Fahrenheit R 8 F 50 R 24 F 86 • 7 6 80 5 4 40 20 77 Perubahan 4 derajad pada skala Reaumur (4R0) sama dengan perubahan 9 derajad pada skala Fahrenheit (9F0). 3 R: F 2 4:9 70 0 32 16 -1 30 • Dengan acuan suhu titik beku air: 00 R 320 F • 1 Jadi, hubungan antara kedua skala ini adalah: 15 68 -2 -3 60 -4 -5 23 t0R 20 -6 9 t 32 0 F 10 -7 9 4 -8 14 8  50 atau t0F 4 9 0 t 32 R 8
  • 9. Skala KELVIN Disebut juga skala absolut, sebab suhu benda yang dinyatakan dalam skala Kelvin melukiskan jumlah energi (kalor) yang tersimpan di dalamnya.  Skala Kelvin mempunyai angka perbandingan yang sama dengan skala Celcius. 0 0 C 273K  Kesamaan suhu antara Celcius dengan Kelvin adalah:  Jadi hubungan antara skala Celcius dengan 0 0 t 0C t 273 K t 0 K t 273 C Kelvin dapat dituliskan sebagai:  atau 9
  • 10. Carilah:     600 C 0 R 200 C 0 F 0 Contohsoal 1 0 50 F  C 200 R 0 F Penyelesaian: 0  60 C 0  20 C  500 F  20 0 R 60 0 R 4 5 9 5 20 48 0 R 32 0 F 0 5 9 50 32 C 9 4 20 32 0 F 5 9 36 32 0 F 68 0 F 0 18 C 100 C 45 32 0 F 77 0 F 10
  • 11. Contohsoal 2 (contoh 2.1. no. 1. hal. 31) Andaikan ada, suatu termometer X yang mengukur suhu titik beku air – 500X dan suhu titik didih air 1500X, tentukanlah: a) 100X = ... 0C b) 200X = ... 0C c) 50 0C = ... 0X 11
  • 12. Penyelesaian Kita tentukan dahulu hubungan antara skala 0C dan 0X. Untuk skala 0C telah kita ketahui terdapat 100 skala antara suhu titik beku dan suhu titik didih air, sedangkan untuk skala 0X terdapat 150 – (–50) = 200 skala. Kita dapatkan perbandingan: C : X = 100 : 200 = 1 : 2. dan 00 C 500 X Jadi hubungan antara kedua skala ini adalah: t 0C 2t 500 X atau 1 2 0 t 50 C 0 1 2 60 C 300 C 0 1 2 70 C 350 C a) 100 X 1 2 10 50 C b) 200 X 1 2 20 50 C c) 500 C t0 X 2 50 500 X 0 0 100 500 X 500 X 12
  • 13. Soal-soal Latihan 1. 30 0C = ... 0R = ... 0F. 2. Pada suhu berapakah skala Fahrenheit sama dengan dua kali skala Celcius. 3. Andaikan ada suatu termometer P, dimana suhu titik beku air 40 0P dan suhu titik didih air 60 0P, maka 20 0C = ... 0P. 13
  • 14. Pemuaian Zat    Pada hakekatnya, pemuaian adalah pertambahan volum suatu zat akibat kenaikan suhu. Namun seringkali kita menemukan benda-benda dengan bentuk tertentu yang lebih mudah jika ditinjau pemuaian pada aspek tertentu saja. Benda berbentuk kawat lebih mudah ditinjau muai panjangnya, sedangkan benda berbentuk piringan atau pelat lebih mudah ditinjau pemuaian luas permukaannya. Karena itu ada 3 macam pemuaian, yaitu muai panjang, muai luas dan muai volum (muai ruang). Karena bentuknya yang tidak tetap, pemuaian pada zat cair hanya ditinjau muai volumnya saja. Pemuaian pada gas sama seperti zat cair (muai 14
  • 15. Muai Panjang Untuk benda-benda berbentuk kawat atau batang, biasanya ditinjau muai panjangnya.  Misalkan sepotong kawat logam yang panjangnya L0 pada suhu t dan bertambah panjangnya sebesar L jika suhunya dinaikkan sebesar t, maka secara matematis dapat dituliskan hubungan:  L L0  t L L  L0 L0 t disebut koefisien muai panjang, satuannya /0C atau /0K. Berikut ini daftar koefisien muai panjang berbagai macam bahan. 15
  • 16. Koefisien muai panjang ( ) beberapa bahan padat. Bahan Alumunium Kuningan Koefisien muai panjang ( ) 24 10 19 10 6 Kaca Biasa Kaca Pyrex Es Koefisien muai ruang ( ) Air Etil Alkohol 11 10 4 1,8 10 4 9,8 10 4 6 6 11 10 4 Minyak tanah 7,9 10 17 10 6 2,1 10 Raksa 1,2 10 Karbon (Grafit) Baja Bahan 6 Karbon (Intan) Tembaga Koefisien muai ruang ( ) beberapa bahan cair. 6 9 10 6 3,2 10 6 5,1 10 6 16
  • 18. Muai Luas Untuk benda-benda yang berbentuk luasan (piringan, pelat, lempengan) biasanya ditinjau muai luasnya.  Misalkan selembar pelat logam berbentuk persegi panjang dengan luas A0 pada suhu t dan bertambah luasnya sebesar A jika suhunya dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan hubungan:  A A0 t A A0 t disebut koefisien muai luas, satuannya juga /0C atau /0K.  Pada umumnya (untuk 2 semua jenis bahan) berlaku:  18
  • 19. Contohsoal Selembar pelat baja berbentuk persegi panjang berukuran 40cm x 60cm (pada suhu 20 0C) dipanaskan sampai suhunya menjadi 100 0C. Hitunglah pertambahan luas pelat tersebut. Penyelesaian:  Luas pelat mula-mula (sebelum dipanaskan) A0 40 cm 60 cm 2400 cm 2  Pertambahan luasnya setelah dipanaskan adalah: A A t 2 2400 100 20 0 2 11 10 6 2400 80 4224000 10 6 4,224 cm 2 19
  • 20. Muai Volum (muai ruang) Untuk benda-benda yang berbentuk tiga dimensi (balok, kubus, bola, dsb.) dapat ditinjau muai volumnya.  Misalkan sebuah balok dengan volum V0 pada suhu t dan bertambah volumnya sebesar V jika suhunya dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan hubungan:  V V0 t V V0 t disebut koefisien muai ruang, satuannya juga /0C atau /0K.  Pada umumnya (untuk semua jenis bahan) berlaku:  3 20
  • 21. Pemuaian pada zat cair Sebagaimana disebutkan di depan, untuk zat cair hanya ditinjau muai volum saja.  Selanjutnya semua rumus yang telah diuraikan untuk muai volum pada zat padat berlaku juga untuk zat cair. Sebagaimana:  V V0 t V V0 t 21
  • 22. Contohsoal Penyelesaian: V V0 3 t 3000 100 40 3 17 10 6 9180000 10 9,18cm 3000 60 6 3 22
  • 23. Soal-soal Latihan 1. 2. 3. 4. Sepotong kawat logam, panjangnya tepat 1,00 meter pada suhu 00C. Panjang kawat bertambah 1 mm jika dipanaskan sampai 800C. Hitunglah koefisien muai panjangnya ( ). Plat yang terbuat dari bahan sejenis dengan kawat logam pada soal no.1, mempunyai luas permukaan 500 cm2 pada suhu 200C. Berapa pertambahan luas permukaan plat jika dipanaskan sampai 800C. Karena suhunya dinaikkan dari 00C sampai 1000C, sebatang logam yang panjangnya 1 m bertambah panjangnya sebesar 1 mm. Sebatang logam jenis ini yang panjangnya 60 cm dipanaskan dari 00C sampai 1250C. Hitunglah pertambahan panjangnya. Latihan 2.2. (hal.43) 23
  • 25. Air dalam kolam renang memiliki SUHU lebih rendah daripada kopi panas dalam gelas, tetapi kolam renang menyimpan lebih banyak KALOR, sebab di dalamnya terdapat lebih banyak air. 25
  • 26. 26
  • 27.  Secara umum, jika sejumlah kalor Q diberikan kepada benda yang massanya m, maka suhu benda akan naik sebesar: t   Q m c c disebut kalorjenis. Kalorjenis didefinisikan sebagai: 27
  • 28. Daftar kalorjenis (c) dari beberapa bahan Kalorjenis (c) Bahan ( J/kg.0C ) (kal/gr.0C ) Alumunium ( Al ) 900 0,21 Tembaga ( Cu ) 385 0,09 Emas ( Au ) 130 0,03 Besi / Baja ( Fe ) 450 0,11 Timbal ( Pb ) 130 0,03 Raksa ( Hg ) 140 0,03 Air 4190 1,00 Es (pada suhu –100C) 2100 0,50 28
  • 29. Contohsoal (1) (contoh 2.2. no.1, hal. 33) 5 kilogram tembaga, suhunya 150C. Berapa banyak kalor dibutuhkan untuk menaikkan suhunya menjadi 250C? Penyelesaian: t Q m c Q m c t 5 385 10 19250 joule 4620 kal 29
  • 30. Contohsoal (2) Hitung kembali soal pada contoh (1), tetapi untuk bahan air, kemudian bandingkan bahan mana yang lebih mudah dipanaskan, air atau tembaga? Penyelesaian: t Q m c Q m c t 5 4190 10 209500 joule Untuk memanaskan air, ternyata dibutuhkan kalor yang lebih banyak. Jadi tembaga lebih mudah dipanaskan daripada air. 30
  • 31. Asas BLACK    Jika dua benda (zat) yang berbeda suhunya dicampurkan, maka akan terjadi pemberian kalor oleh benda yang suhunya lebih tinggi kepada benda yang suhunya lebih rendah, sampai suhu kedua benda itu mencapai kesetimbangan (sama). Benda yang suhunya lebih tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya lebih rendah menerima kalor. Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap (diterima). Qlepas Qterima 31
  • 32. Contohsoal Sepotong besi panas (1200C) yang massanya 500 gram dimasukkan ke dalam 2 liter air dingin (200C). Jika massajenis air 1 kg/ltr, tentukan suhu akhirnya. Penyelesaian: mair 2kg mbesi 500 gr t air 20 0 C 0,5kg Air tbesi 120 0 C cair 4190 J / kg.0 C cbesi Besi 450 J / kg.0 C 32
  • 33. Andaikan suhu akhirnya adalah ta, berarti suhu air berubah (naik) dari 200C menjadi ta dan suhu besi turun dari 1200C menjadi ta. Dalam hal ini besi yang lebih panas, memberikan (melepas) kalor kepada air sebesar: Qlepas mbesi cbesi tbesi 0,5 450 tbesi t a 225 120 t a Sedangkan air menerima kalor yang diberikan oleh besi sebesar: Qterima mair cair t air 2 4190 t a t air 8380 t a 20 33
  • 34. Berdasarkan Asas Black: Qlepas Qterima 225 120 t a 8380 27000 225 t a 8380 t a 167600 167600 225 t a 8380 t a 27000 194600 ta ta 20 8605 t a 194600 22,60 C 8605 Jadi, suhu akhir besi dan air setelah setimbang adalah 22,60C. 34
  • 35. Soal-soal Latihan 1. 2. 3. 4. Latihan 2.1 (no. 3) hal 36. Hitunglah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 500 gram Air dari 300C sampai 500C, jika diketahui kalorjenis Air = 4190 J/kg.0C. Kerjakan seperti soal no.2, untuk tembaga. Kalorjenis tembaga adalah 385 J/kg.0C. Sebatang logam yang massanya 100 gram dan suhunya 1000C dimasukkan ke dalam bejana berisi 200 gram air yang suhunya 200C. Ternyata suhu akhirnya 400C. Jika kalorjenis air 4200 J/kg.0C dan pertukaran kalor hanya terjadi antara air dan batang logam, hitunglah kalorjenis logam tersebut. 35
  • 37. Tahapan Perubahan Wujud pada Air FASE UAP (GAS) 1000C 1000C FASE CAIR 00C 00 C  Proses Perubahan Suhu Q FASE PADAT (BEKU) m c t  Proses Melebur/Membeku Q m L L : Kalor Lebur  Proses Menguap/Mendidih Q m L L : Kalor Uap 37
  • 38. Contohsoal 100 gram Es yang suhunya -100C diberi sejumlah kalor sehingga berubah seluruhnya menjadi Air yang suhunya 200C. Kalorjenis Es = 0,5 kal/gr.0C dan kalor lebur Es = 80 kal/gr. Berapa banyak kalor yang telah diberikan? 38
  • 39. Penyelesaian Air 200C Tahap III Kenaikan Suhu Tahap II Perubaha n Wujud Es 00 C Air 00 C Tahap I Kenaikan Suhu Es -100C 39
  • 40. Penyelesaian Kalor yang diberikan pada Es digunakan untuk 3 tahapan proses: 1. Menaikkan suhu Es (dari -100C menjadi 00C), yaitu: Q1 2. tes 100 0,5 10 500 kal Mengubah wujud Es menjadi Air (padat ke cair) pada suhu 00C, yaitu: Q2 3. mes ces mes Les 100 80 8000 kal Menaikkan suhu Air (dari 00C menjadi 200C), yaitu: Q3 mair cair t air 100 1 20 2000 kal Jadi kalor total yang telah diberikan adalah: Qtotal Q1 Q2 Q3 500 8000 2000 10500 kal 40
  • 41. Soal-soal Latihan 500 gr. Es yang suhunya -150C diberi kalor sebanyak 60 kilokalori. Berapa suhu akhirnya. 2. 50 gram Es yang suhunya 00C dimasukkan ke dalam Air yang massanya 200 gram dan suhunya 400C. Tentukan suhu campuran. 1. 41
  • 42. PERPINDAHAN KALOR  Secara alamiah, perpindahan kalor akan berlangsung dari tempat yang suhunya lebih tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah.  Proses perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara; Konduksi, Konveksi dan Radiasi. 42
  • 43. KONDUKSI (Hantaran)    Yaitu perpindahan kalor melalui suatu penghantar, tanpa perpindahan materi penghantar. Sepotong kawat logam yang dipanaskan (dibakar) salah satu ujungnya, maka beberapa saat kemudian ujung yang lain juga akan terasa panas. Laju perpindahan (aliran) kalor dalam suatu penghantar adalah: t1 H k : A : L : t: k A L t2 t A L koefisien konduksi (konduktivitas) termal luas penampang penghantar panjang penghantar selisih suhu antara kedua ujung penghantar 43
  • 44. Konduktivitas termal berbagai bahan Konduktivitas termal (k) Bahan kal/s.cm.C0 J/s.m.C0 Alumunium ( Al ) 0,49 205 Tembaga ( Cu ) 0,92 385 Perak ( Ag ) 0,99 415 Besi / Baja ( Fe ) 0,11 46 Kuningan 0,26 109 Batu bata 0,0071 2,97 Kaca 0,0080 3,35 Air 0,0057 2,39 44
  • 45. KONVEKSI (Aliran)   Konveksi adalah aliran kalor yang umumnya terjadi pada fluida, dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah, disertai oleh gerakan (aliran) partikel fluida itu sendiri. Meskipun pembahasan tentang konveksi cukup rumit, namun untuk perhitungan praktis dapat digunakan rumusan: H h A t h : koefisien konveksi A : luas permukaan konveksi t : selisih suhu antara kedua permukaan konveksi 45
  • 46. RADIASI (Pancaran) Radiasi adalah pelepasan kalor dari suatu permukaan benda yang suhunya lebih tinggi dari ruang di sekitarnya.  Radiasi berlangsung tanpa memerlukan medium (zat perantara).  Besarnya kalor yang dipancarkan dari suatu permukaan tiap sekon per-satuan luas adalah: e T 4 T 4 W  1 2 0 e 1 e : emisivitas permukaan benda T1 : suhu absolut permukaan benda T2 :suhu absolut ruang di sekitarnya : konstanta Stefan 5,67 10 8 watt 4 2 m .K e 1 NB. Untuk benda hitam sempurna: 46
  • 47. Contohsoal (1) Batang baja dan kuningan yang sama panjang dan sama penampangnya disambungkan seperti gambar. Suhu ujung batang baja yang bebas 2500C, dan suhu ujung kuningan yang bebas 1000C. Tentukan suhu pada titik sambungan. 2500C 1000C Baja Kuningan 47
  • 48. Penyelesaian ts 2500C 1000C Baja Untuk Baja k = 0,11 kal/cm.s. 0C (lihat tabel) H1 k A L t 0,11 A Untuk Kuningan k = 0,26 kal/cm.s. 0C (lihat tabel) H2 250 t s L Kuningan k A L t 0,26 A t s 100 L 48
  • 49. H1 0,11 A 250 t s H2 0,26 A L 0,11 t s 100 L 250 t s 27 ,5 0,11 t s 27 ,5 26 0,26 t s 100 0,26 t s 26 0,26 t s 0,11 t s 53,5 0,37 t s ts 53,5 144 ,60 C 0,37 49
  • 50. Contohsoal (2) Bola besi berjari-jari 10cm, suhunya 127 0C dan emisivitas permukaannya 0,65. Hitunglah banyaknya energi kalor yang dipancarkan oleh seluruh permukaan bola tiap sekon, jika suhu udara di sekitarnya 27 0C. 50
  • 51. Diketahui: T1 = 127+273 = 400K T2 = 27+273 = 300K e = 0,65 Ditanya: P (kalor per-satuan waktu) Jawab: W e T1 4 T2 Luas permukaan bola: A 4 R2 4 3,14 0,1 2 0,1256 m 2 4 0,65 5,67 10 3,6855 10 8 3,6855 10 8 8 400 4 256 10 8 175 10 8 300 4 81 10 8 P W A 645 0,1256 81watt 645watt / m2 51
  • 52. Soal-soal Latihan Latihan 2.3 (hal. 49) 2. Uji Kompetensi 2 (hal. 51) nomor 13 dan 14. 1. 52

Notes de l'éditeur

  1. Uraikan sekilas tentang emisivitas, absorbsivitas dan kalor netto.