Dokumen tersebut merangkum tentang definisi, klasifikasi, dan penanganan luka bakar. Luka bakar didefinisikan sebagai kerusakan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya dan kedalaman kerusakan jaringan, serta memiliki tiga fase perkembangan. Penanganannya meliputi penggantian cairan, pencegahan infeksi, dan mencegah kontraktur otot.
3. Klasifikasi Luka Bakar
a. Berdasarkan penyebab :
1. luka bakar karena api
2. luka bakar karena air panas
3. luka bakar karena bahan kimia
4. luka bakar karena listrik dan petir
5. luka bakar karena radiasi
6. cedera krena suhu sangat rendah
4. b. Berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan
1. Derajat satu
kulit hanya kemerah-merahan
2. Derajat dua
selain kulit kemerahan juga timbul
bulla, terjadi kerusakan epidermis dan
dermis
3. Derajat tiga
seluruh epidermis dan dermis rusak, juga
merusak jaringan dibawahnya (lemak &otot)
4. Derajat empat
merusak lebih dalam, dan menimbulkan
arang pada bagian yg terbakar
5.
6. Berat ringannya luka bakar ditentukan :
1. Penyebab (api, air panas, bahan kimia,
listrik)
2. Lama kontak antara tubuh dgn sumber
panas
7. Kerusakan Jaringan Akibat Panas
Terbagi 3 zona :
1. Zona koagulasi : yg langsung kontak dgn
panas, jar. Nekrosis
2. Zona statis : kerusakan endotel, trombosit, dan
leukosit, terjadi ggn sirkulasi
3. Zona hiperemis : daerah vasodilatasi, ggn
permeabilitas kapiler, odem, dan distribusi sel
radang
8.
9. Fase Luka Bakar
Dibedakan dalam 3 fase :
1. Fase awal, akut, fase shock
terjadi ggn sirkulasi cairan dan elektrolit
bersifat sistemik
2. Fase setelah shock diatasi, timbul masalah :
a. proses inflamasi
b. infeksi yg dapat menimbulkan sepsis
c. penguapan cairan disertai panas
3. Fase lanjut
penutupan luka berupa jar parut & kontraktur
10. Luas Luka Bakar
Digunakan kaedah sembilan (rule of nine)
untuk orang dewasa, sedang untuk anak
digunakan modifikasi dari kaedah sembilan
13. Berat Ringannya Luka Bakar
American College of Surgeon membaginya dalam :
1. Parah – Critical
a.
b.
c.
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat III, IV
: 30% atau lebih
: 10% atau lebih
: pada tangan, kaki dan muka
a.
b.
Tingakt II
Tingkat III,IV
: 15% - 30%
: 5% - 10%
a.
b.
Tingkat II
Tingkat III,IV
: kurang 15%
: kurang 1%
2.
Sedang – Moderate
3.
Ringan – Minor
14. Perawatan Luka Bakar
Perawatan terbuka
Tidak perlu ditutupi dengan kasa cukup dengan
sungkup
Keuntungan
a. Perasaan takut saat ganti verban tdk ada
b. Infeksi yg terjadi dpt terlihat langsung
c. Dapat sekaligus merawat banyak pasien
Kerugian
a. Tidak cocok untuk pasien yg akan dievakuasi
ke tempat lain
b. Bila ada patah tulang tdk boleh dgn cara
terbuka
15. Perawatan tertutup
Dengan kasa yg steril setelah luka dibersihkan
terlebih dahulu
Daerah muka, dan perineum tidak perlu ditutup
16. Penanganan Syok
Syok dpt disebabkan :
a. Karena nyeri
b. Kehilangan cairan
mengganti cairan yg hilang kita
menggunakan cairan RL dgn menggunakan
formula Bexter yaitu dgnrumus 4 ml x kgBB
x luas luka bakar (anak ½ nya)
8 jam I diberi separuhnya, dan 16 jam
berikutnya kemudian sisanya
c. Kehingan panas
jadi sebaiknya dirawat dalam kamar dgn suhu
ruagannya sekitar 24-24 C
17. Mengatasi Infeksi
Dengan memberikan antibiotik
Menggunakan semua bahan yg steril mis:
sprei dan bantal
Sebelumnya juga diberikan anti tetanus