SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
Studi Eksperimental Deteksi Fenomena Kavitasi
               Pada Pompa Sentrifugal Menggunakan Sinyal
                    Getaran untuk Condition Monitoring
          Ibnu Hajar1, Umar Sidik2, Ikhwansyah Isranuri3, Bustami Syam3 dan Tugiman3
                 1) Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana

                                   Universitas Sumatera Utara, Medan
             2) Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, Medan
                3)Program Studi Magister Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Medan




                                              ABSTRAK
Kavitasi merupakan peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap didalam cairan yang sedang mengalir.
Perubahan tersebut diakibatkan turunnya tekanan maupun naiknya temperatur, turbulensi dan pulsasi. Pada
pompa sentrifugal kavitasi dapat terjadi pada suction pompa, sudu pompa maupun pipa aliran fluida.
Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, getaran dan suara bising. Dampak kavitasi
pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance). Akibat lanjutan kavitasi pada casing dan impeller
menimbulkan lubang-lubang (pitting) pada dinding casing maupun pada permukaan sudu. Pada penelitian
ini divariasikan tekanan isap untuk mendapatkan nilai NPSHA dengan pengaturan katub isap dan
perubahan kapasitas untuk mengamati pola aliran. Untuk mengetahui terjadinya kavitasi parameter yang
digunakan dengan mengukur perilaku getaran pompa, temperatur fluida dalam rumah pompa dan
mengamati pola aliran dengan gambar dan vibrasi eksitasinya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
vibrometer dengan arah pengukuran aksial, vertikal dan horizontal pada frequency domain dan time domain.
Hasil penelitian menunjukkan intensitas sinyal getaran pada pompa semakin besar pada NPSHA rendah
dengan kenaikan amplitudo sinyal getaran pada masing-masing simpangan sebesar 1,80 x 10-6 m, 2,24 x
10-6 m dan 2,46 x 10-6 m, kecepatan sebesar 1,38 x 10-5m/s, 1,66 x 10-5 dan 1,97 x 10-5m/s dan
percepatan sebesar 1,038 x 10-4m/s2, 1,028 x 10-4m/s2 dan 1,611 x 10-4m/s2, yang disebabkan oleh
tekanan isap yang rendah dan perubahan temperatur fluida meningkat pada masing-masing kondisi operasi
selama 5 jam sebesar 0,010 oC,0,032 oC dan 0,104 oC. Secara visual pola aliran terjadi akibat perubahan
kapasitas pompa dan kavitasi teramati dengan terjadinya turbulensi aliran yang terdeteksi dengan naiknya
amplitudo sinyal getaran maksimum yang merupakan simpangan terjauhnya sebesar 4,06 x 10-3 m/s pada
bilangan Reynolds 177853 dengan kecepatan aliran 1,67 m/s. Mikrokontroler adalah sebuah prosesor dengan
fungsi tambahan lainnya seperti RAM, ROM dan I/O Port, dapat dikonfigurasikan sebagai pengolah data
dari informasi yang diperoleh transducer dari berbagai parameter awal terjadinya kavitasi. Konfigurasi
mikrokontroler tersebut akan menghasilkan sebuah sistem elektronik (embedded system) yang dapat
mendeteksi terjadinya kavitasi.


Kata kunci: pompa sentrifugal, kavitasi, perilaku getaran, visualisasi pola aliran, temperatur fluida,
            mikrokontroler, transducer, embedded system


1.      PENDAHULUAN                                     serta kehandalan dan ketahanan yang tinggi.
                                                        Disamping keunggulan dan ketahanan dari
        Pompa sentrifugal adalah jenis                  pompa sentrifugal tersebut, masih banyak
pompa yang sangat banyak digunakan oleh                 ditemukan kegagalan yang terjadi pada
industri, terutama industri pengolahan dan              pengoperasian di lapangan diantaranya
pendistribusian air. Beberapa keunggulan                kerusakan     pada     komponen       pompa
pompa sentrifugal adalah: konstruksinya                 sentrifugal akibat kavitasi. Kavitasi adalah
sederhana, mudah pemasangan maupun                      adalah peristiwa terbentuknya gelembung-
perawatan, kapasitas dan head yang tinggi               gelembung uap di dalam cairan yang

                                                   1
dipompa akibat turunnya tekanan cairan              munculnya suara bising pada pompa dan
sampai dibawah tekanan uap jenuh cairan             metode ini bisa digunakan untuk mengetahui
pada suhu operasi pompa. Pengaruh kavitasi          keausan ring (seal). M.Chaudina (2002),
pada      pompa     sentrifugal     sangatlah       melaporkan penelitian tentang deteksi
merugikan. Hal-hal yang diakibatkan oleh            kavitasi menggunakan indicator noise
kavitasi antara lain: performansi pompa             dengan metode analisis noise spectra yang
menurun, kerusakan pada permukaan sudu              timbul akibat kavitasi pada pompa
dan casing, terjadinya suara berisik dan            sentrifugal dengan kesimpulan bahwa noise
getaran serta pompa tidak mampu                     spectra dapat digunakan untuk menentukan
menaikkan tinggi tekan (head).                      NPSH yang diperlukan pada kondisi
   Persoalan kavitasi merupakan masalah             mendadak, mewakili batas atas operasi
serius yang perlu diperhatikan oleh setiap          pompa        diizinkan     tanpa     kavitasi.
pengguna pompa sentrifugal. Dengan                  Seyed Farshid C.Hassan (2005), melaporkan
melihat dampak yang diakibatkan oleh                penelitian deteksi kavitasi yang terjadi pada
kavitasi yang dapat menyebabkan kerusakan           pompa menggunakan spectrum sinyal
pada komponen pompa, maka masalah                   kebisingan (noise) dengan kesimpulan
kavitasi sangat membutuhkah perhatian               bahwa perbedaan tekanan bunyi pada
khusus untuk dideteksi, dianalisa dan               beberapa frekuensi dapat digunakan untuk
direkomendasikan untuk dilakukan tindakan           pemantauan permulaan dari kavitasi di
perawatan. Penggunaan sinyal getaran untuk          dalam pompa. Demikian juga penelitian
mendeteksi tingkat keadaan suatu peralatan          yang dilakukan oleh Suyanto,Irham (2007),
merupakan salah satu teknik dalam                   melaporkan penelitian analisa kavitasi pada
predictive maintenance, yaitu perawatan             pompa sentrifugal menggunakan parameter
berbasis kondisi peralatan ketika beroperasi        angka      Thoma       dengan     kesimpulan
dengan diagnosis terhadap kinerja. Respon           menunjukkan bahwa kavitasi pada pompa
getaran dari suatu pompa merupakan salah            sentrifugal intensitasnya semakin besar pada
satu indikator yang akan menunjukkan                angka kavitasi rendah yang disebabkan oleh
kondisi mekanis dari suatu pompa, apakah            tekanan isap yang rendah, temperatur fluida
pompa itu beroperasi dalam keadaan baik             tinggi, dan putaran besar. Ni Yongyan Yuan
atau tidak. Semakin kecil nilai suatu getaran       Shouqi (2008), melaporkan penelitian
akan menjadi semakin baiklah peralatan itu,         tentang kavitasi pada pompa sentrifugal
dan sebaliknya apabila suatu peralatan yang         dapat identifikasi menggunakan metode
beroperasi mempunyai getaran yang besar             Higuchi, yaitu dengan mengukur pergerakan
atau tinggi, maka kondisi peralatan tersebut        sinyal frekuensi secara acak pada frekuensi
cukup rawan terhadap kegagalan.                     disekitar impeller dengan kesimpulan
    Penyelidikan dan pengujian tentang              metode ini ternyata sukses mendeteksi
kavitasi pada pompa sentrifugal telah               permulaan awal kavitasi pada pompa
dilakukan oleh beberapa peneliti dan balai          sentrifugal.
pengujian dengan mengkaji beberapa aspek                 Dengan dilandasi pada latar belakang
yang berbeda, J. Jeremi and K.Dayton                di atas penulis memandang perlu dilakukan
(2000) telah melakukan penelitian tentang           suatu penelitian eksperimental untuk
deteksi kavitasi pada pompa sentrifugal             mengetahui permulaan awal terjadinya
secara eksperimental dengan pemantauan              kavitasi didalam pompa dengan mengukur
tekanan fluida masuk dinamik pada sisi              karakteristik getaran pompa dan perubahan
suction pompa, dengan kesimpulan bahwa              temperatur fluida didalam rumah pompa
indikasi awal kavitasi terjadi dengan

                                                2
serta mengamati pola aliran akibat                 kavitasi. Net Positive Suction Head
perubahan kapasitas dan kecepatan aliran.          Available (NPSHA) yang tersedia dapat
    Mikrokontroler      adalah     sebuah          dihitung dari kondisi instalasi dimana
prosesor dengan fungsi tambahan                    pompa dipasang dengan menggunakan
lainnya seperti RAM, ROM dan I/O Port              persamaan:
dapat dikonfigurasikan sebagai pengolah
data dari informasi yang diperoleh                                                          (1)
transducer dari berbagai parameter awal            Dimana :
terjadinya      kavitasi.     Konfigurasi          Pa    =    Tekanan sisi isap (kgf/m2) (cmHg)
mikrokontroler        tersebut        akan         Pv    =    Tekanan uap jenuh (kgf/m2)
menghasilkan sebuah sistem elektronik              γ     =    berat zat cair (kgf/m3)
yang dapat mendeteksi terjadinya                   hs    =    head isap statis (m)
kavitasi.                                          hls   =    head losses (m)

                                                   Net Positive Suction Head Required
2.   Tujuan Penelitian                             (NPSHR) diperoleh dari pabrik pembuat
    Penelitian    ini    bertujuan    untuk        pompa yang bersangkutan dan berbeda
mendeteksi fenomena kavitasi pada pompa            untuk setiap pompa, untuk pompa tertentu
sentrifugal dengan mempelajari karakteristik       NPSHR yang diperlukan berubah menurut
sinyal getaran dan mengukur temperature            kapasitas dan putarannya. Agar pompa aman
fluida di dalam rumah pompa akibat                 terhadap kavitasi, maka NPSHA > NPSHR.
perubahan NPSHA dan hubungan perilaku                  Getaran pada pompa timbul akibat aliran
getaran dengan pola aliran akibat perubahan        fluida, faktor kondisi aliran dan kondisi
kapasitas aliran.                                  struktur sangat berpengaruh terhadap bentuk
                                                   getaran yang terjadi. Analisa getaran dapat
3. Manfaat penelitian                              didefinisikan sebagai studi dari pergerakan
   Memberikan        informasi     berupa          osilasi, dengan tujuan mengetahui efek dari
rekomendasi kepada       pengguna pompa            getaran dalam hubungannya dengan
sentrifugal tentang penggunaaan sinyal             performance dan keamanan sebuah sistem
getaran untuk mengetahui permulaan awal            dan bagaimana mengontrolnya. Getaran
kavitasi didalam pompa sentrifugal dan             dibagi atas getaran bebas dan getaran paksa.
Metode ini dapat diaplikasikan pada                Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi
condition based maintenance yang handal.           karena bekerjanya gaya yang ada dalam
                                                   sistem (inherent) dan tidak ada gaya luar.

4. Tinjauan Pustaka
   Beberapa penyebab kerusakan pada
komponen pompa diantaranya adalah
kerusakan bantalan, keausan seal dan
kerusakan impeller/casing akibat kavitasi.
Kavitasi pada pompa terjadi akibat turunnya
                                                          Gambar 1. Gerak osilasi pegas
tekanan operasi sampai dibawah tekanan
uap jenuh cairan, turbulensi, pulsasi dan
                                                   Perpindahan simpangan x dan turunan I dan
NPSHA < NPSHR.
                                                   II-nya dapat ditulis :
   Net Positive Suction Head (NPSH)
                                                   Simpangan : (x) = A. sin ωt
adalah ukuran keamanan pompa terhadap
                                                   Kecepatan : (x) = ωA cos ωt
                                               3
Percepatan : (x) = -ω2 A sin ωt                         Reynolds menunjukkan bahwa penurunan
                                                        tekanan tergantung pada parameter ;
                                                        kerapatan (ρ), kecepatan (U), diamater (D)
                                                        dan viskositas (µ) kinematik yang
                                                        selanjutnaya disebut bilangan Reynolds.

                                                                                                 (3)
Gambar 2. sistem pegas-massa dan diagram
               benda bebas                                  Aliran fluida dalam pipa yang berbentuk
                                                        lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu aliran
Berdasarkan hukum ke II Newton :                        laminar dan turbulen. Salah satu besaran
                                                        non-dimensional yang menggambarkan pola
m && = Σ F = w − k ( ∆ + x ) ,
  x                                       karena
                                                        aliran adalah bilangan Reynolds.
k∆=w, maka m && = − kx
               x
                2       k
Karena: ϖ   n       =     , dari persamaan linier
                        m
orde kedua, di peroleh natural frequency :
                    1            k
          fn =          = 2π                 (2)             Gambar 4. Klasifikasi pola aliran
                    τ            m
    Frekuensi adalah karakteristik dasar
yang digunakan untuk mengukur dan
mengambarkan getaran. Yang termasuk
didalamnya adalah kecepatan (velocity),                      Gambar 3. Klasifikasi pola aliran
percepatan (acceleration) dan perpindahan
(displacement).                                             Secara     sederhana      mikrokontroler
    Dalam suatu aliran yang melewati sistem             merupakan suatu IC yang di dalamnya
atau instalasi pipa maka akan terjadi                   terdapat CPU, RAM, ROM dan I/O Port.
hambatan       aliran,   hambatan     tersebut          Dengan adanya CPU tersebut maka
diakibatkan oleh faktor-faktor bentuk                   mikrokontroler dapat melakukan proses
instalasi.      Hambatan       aliran     akan          ‘berpikir’ berdasarkan program yang
menyebabkan turunnya energi dari fluida                 diberikan        kepadanya,          sehingga
tesrebut yang sering disebut dengan                     mikrokontroler disebut sebagai suatu
kerugian tinggi tekan (head loss) atau                  terobosan teknologi mikroprosesor dan
penurunan tekanan (pressure drop). Head                 mikrokomputer yang hadir memenuhi
loss atau pressure drop merupakan pengaruh              kebutuhan pasar (market need). Sebagai
yang ditimbulkan karena pengaruh gesekan                hasil dari inovasi teknologi, yaitu teknologi
fluida (friction losses) dan perubahan pola             semikonduktor dengan kandungan transistor
aliran terjadi (karena fluida harus mengukuti           yang     lebih    banyak     namun      hanya
bentuk dari dindingnya). Berdasarkan hasil              membutuhkan ruang kecil serta dapat
pengujian dari Hagen (1839), penurunan                  diproduksi secara massal (dalam jumlah
tekanan berubah secara linier dengan                    banyak) sehingga harganya menjadi lebih
kecepatan (U) sampai kira-kira 0,33 m/s.                murah          (dibandingkan           dengan
Namun di atas 0,66 m/s penurunan tekanan                mikroprosesor).
hampir sebanding dengan kuadrat kecepatan
(AP~U1,75). Pada tahun 1883 Osborne

                                                    4
Gambar 5. Instalasi pompa dan peralatan
                                                            pendukungnya.

                                                      Pada penelitian ini metode pengujian
    Gambar 4. Pin-pin pada AT89S51                dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu pengujian
                                                  langsung dan tidak langsung. Pada unit
    Mikrokontroler AT89S51 seperti terlihat       pengujian langsung, seluruh variabel yang
pada gambar 3 di atas adalah sebuah               diukur langsung pada saat pengujian dan
mikrokontroler      buatan        ATMEL.          nilainya bisa langsung diketahui dari alat
Mikrokontroler tersebut masih termasuk            ukur yang terpasang antara lain: beda head
dalam keluarga mikrokontroler MCS-51              statis (m), tekanan isap (cm.Hg), temperatur
yaitu merupakan versi yang dilengkapi             fluida (oC), tekanan discharge (kgf/cm2),
dengan ROM (internal) yaitu berupa                kapasitas pengisian tangki (m3/s), perilaku
EEPROM. Mikrokontroler AT89S51 adalah             getaran dan putaran pompa (rpm).
low power high performance CMOS 8 bit, 4          Sedangkan pada unit pengujian tak
Kbyte flash Programmable and Eresable             langsung, seluruh variabel nilainya didapat
Read     Only      Memory       (PEROM).          dari perhitungan dan digunakan bahan
Mikrokontroler ini kompatibel dengan              pengamatan atau análisis diantaranya :
standar MCS-51 baik dari instruksi maupun         NPSHA (m), kecepatan aliran (m/s) dan
pena-penanya yang dapat diaplikasikan             bilangan Reynolds.
sebagai Embedded Controller.                          Perancangan        sistem      elektronik
                                                  menggunakan prinsip IPO (input process
 5. Metode Eksperimen                             output) seperti terlihat pada gambar 5 di
    Eksperimen dilakukan pada pompa               bawah ini.
sentrifugal yang terpasang pada instalasi
sederhana seperti Gambar 5.
Data teknis pompa sentrifugal :
Merk      : Aquavane KSB
Head      : 9 meter
Kapasitas : 3 Lrt/dt
Daya      : 746 watt
Putaran : 1450 rpm
NPSHR : 10,20 m

                                                  Gambar6. Prinsip IPO (input process output)

                                              5
Dari prinsip tersebut maka sistem terbagi           6. Prosedur Pengujian
menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
1. Bagian masukan (input section).                      Pelaksanaan     eksperimen  dilakukan,
   Bagian masukan merupakan bagian yang             pertama kali pompa dihidupkan dan diukur
   menerima informasi berupa parameter-             putaran poros menggunakan Digital
   parameter terjadinya kavitasi. Bagian            tachometer untuk mengetahui frekuensi
   tersebut terdiri atas: sensor suhu               sistem. Setelah itu lakukan pengukuran
   (thermocouple),        sensor      getaran       perilaku getaran menggunakan Vibrometer
   (pulsation sensor), pengukur tekanan             pada arah aksial, vertikal dan horizontal
   (pressure pipe) dan keypad.                      dengan      variasi    NPSHA,    kemudian
2. Bagian proses (process section).                 pengukuran temperatur fluida didalam
   Bagian proses merupakan bagian yang              rumah pompa menggunakan Digital
   mengolah       informasi     dari bagian         Thermometer untuk mengetahui perubahan
   masukan. Bagian tersebut terdiri atas            temperatur cairan terhadap tekanan operasi
   mikrokontroler dan rangkaian elektronik          dan selanjutnya pengukuran getaran pompa
   sebagai pengkondisi sinyal analog                pada berbagai pola aliran dan bilangan
   menjadi       sinyal     digital   (signal       Reynold.
   conditioner).
3. Bagian keluaran (output section).                7. Hasil Eksperimen dan Analisa Data
   Bagian keluaran merupakan bagian yang
   menampilkan data hasil pegolahan.                   Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa
   Bagian ini terdiri atas: display LCD             frekuensi sistem tertinggi pada 24 Hz dan
   (liquid cristal display) dan speaker.            pengukuran kapasitas terhadap NPSHA
                                                    diperoleh pada NPSHA=10,30 m dapat
   Secara sederhana ketiga bagian tersebut          memberikan kapasitas pengisian terbesar.
dapat terlihat pada gambar 6 di bawah ini.          Penurunan kapasitas pada masing-masing
                                                    NPSHA adalah untuk NPSHA =10,23m,10 m
                                                    dan 8,61 m terjadi penurunan kapasitas
                                                    terhadap NPSHA =10,30 m sebesar 18,06 %,
                                                    50,17 % dan 62,29 %. ( lihat Gambar 8).




                                                     Gambar 8. Hubungan head dan kapasitas
                                                               pada masing-masing NPSHA

                                                       Hasil pengukuran dan analisa perilaku
Gambar 7. IPO diagram untuk sistem                  getaran berupa displacement, velocity dan
           elektronik yang dirancang.               acceleration pada arah pengukuran aksial,

                                                6
vertikal dan horizontal dengan variasi                sangat rawan terhadap kavitasi dan
NPSHA dapat diplotkan dalam bentuk grafik             sebaliknya semakin tinggi NPSHA maka
seperti terlihat pada Gambar (9 – 11).                pompa aman terhadap kavitasi.
                                                         Peningkatan amplitudo getaran terus
                                                      meningkat seiring dengan penurunan
                                                      NPSHA (lihat Gambar 12).




 Gambar 9. perbandingan displacemen arah aksial
    terhadap waktu pada NPSHA bervariasi.



                                                       Gambar 12. Hubungan NPSHA dengan kenaikan
                                                                  amplitudo getaran

                                                         Pada Gambar 10 terlihat bahwa pada
                                                      NPSHA= 10,23 m terjadi peningkatan
                                                      amplitudo displacement sebesar 0,00000856
                                                      m terhadap NPSHA = 10,30 m. Pada
  Gambar 10. perbandingan velocity arah aksial        NPSHA=10 m peningkatan amplitudo
    terhadap waktu pada NPSHA bervariasi              displacement terjadi sebesar 0,0000014 m
                                                      terhadap NPSHA=10,30 m. Sedangkan pada
                                                      NPSHA=8,61 terjadi peningkatan amplitudo
                                                      displacement sebesar 0,0000018 terhadap
                                                      NPSHA=10,30 m.

                                                          Pada opsi pengukuran temperatur fluida
                                                      dalam rumah pompa diketahui bahwa terjadi
                                                      peningkatan temperatur fluida didalam
                                                      rumah pompa seiring dengan kondisi operasi
    Gambar 11 . Perbandingan acceleration arah        dan penurunan tekanan isap. Artinya besar
    aksial terhadap waktu pada NPSHA bervariasi       kenaikan temperatur fluida air sangat
                                                      tergantung pada kondisi operasi pompa.
   Pada Gambar (6-8) terlihat bahwa                       Hasil pengukuran temperatur fluida air
simpangan terbesar terjadi pada kondisi               dalam arah aksial, vertikal dan horizontal
NPSHA =8,61m dengan harga 4,45 x 10-6,                dengan rentang waktu antara 1 – 5 jam dapat
sedangkan kecepatan terbesar terjadi pada             dilihat pada tabel 1.
kondisi NPSHA=8,61 m sebesar 3,65 x 10-5,
dan percepatan terbesar terjadi juga pada             Tabel 1. Verifikasi data pengukuran temperatur
kondisi NPSHA=8,61 m, yaitu sebesar 3,27                        Fluida dalam rumah pompa dengan
x 10-4m. Artinya besar kenaikan sinyal                          Rentang waktu 1- 5 jam pada berbagai
getaran sangat tergantung dari nilai NPSHA.                     NPSHA.
Semakin rendah nilai NPSHA maka pompa

                                                  7
NPSHA      Temperatur Rumah Pompa (oC) pada masing-         paling jelas untuk menentukan pola aliran
(m)                 masing kondisi operasi                  adalah mengamati aliran dalam pipa
         1 jam     2 jam    3 jam     4 jam     5 jam       transparan dengan pengaturan bukaan katub
 8,61    28,684   29,497    29,762    30,195   30,292       isap. Untuk dapat menentukan jenis aliran
  10     28,536   29,365    29,783    30,021   30,220       dilakukan perhitungan bilangan Reynolds.
 10,23   28,487   29,337    29,730    29,952   30,197       Karakteristik pola aliran yang terjadi dapat
 10,3    28,476   29,184    29,648    29,926   30,187       diamati secara langsung dan direkam
                                                            menggunakan kamera digital.




                                                            (a) Pola aliran laminar (b) Pola aliran laminar
                                                             (katub isap closed 20%)   (katub isap closed 40%)


Gambar 13. Hubungan temperatur fluida dalam
           rumah pompa terhadap kondisi
           operasi pada berbagai NPSHA

   Pada Gambar 13 menunjukkan bahwa
peningkatan   temperatur fluida  yang                       (c) Pola aliran            (d) Pola aliran
dipengaruhi oleh kondisi operasi pada                           gelembung                 gelombang
masing-masing NPSHA sebesar 0,0110 oC                       (katub isap closed 60%)    (katub isap closed 80%)
untuk NPSHA=10,30 m. Selanjutnya pada
NPSHA=10 m sebesar 0,032 oC terhadap                         Gambar 14. Visualisasi pola aliran dengan
NPSHA 10,30 m.                                                          menggunakan kamaera digital

 Pada rentang waktu operasi 1- 5 jam terjadi                   Berdasarkan visualisasi aliran Gambar 14
peningkatan temperatur fluida air pada                      maka diperoleh pola aliran untuk masing-
NPSHA=10,30 m sebesar 0,010 oC.                             masing kondisi perubahan kecepatan aliran
Selanjutnya pada NPSHA=10 m terjadi                         pada berbagai penutupan katub pengatur
peningkatan temperatur sebesar 0,032 oC                     debit aliran di sisi pipa isap.
terhadap NPSHA=10,30m. Sedangkan pada                          Karakteristik aliran sangat penting untuk
NPSHA=8,61 m peningkatan temperatur                         proses terjadinya kavitasi di dalam pompa.
sebesar 0,104 oC terhadap NPSHA 10,30 m.                    Artinya dengan mengamati pola aliran dan
Kondisi    diatas   menunjukkan      terjadi                menghitung besarnya bilangan Reynolds
peningkatan temperatur fluida dalam rumah                   serta mengukur vibrasi eksitasinya dapat
pompa selama penurunan NPSHA.                               diprediksi permulaan terjadinya kavitasi di
                                                            dalam pompa sentrifugal.
   Pada penelitian ini, pengamatan             jenis           Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
dan pola aliran dilakukan dengan                dua         bilangan Reynold berbanding lurus dengan
metode, yaitu; metode visualisasi               dan         kecepatan aliran seperti Tabel 2.
perhitungan bilangan Reynold. Cara             yang

                                                        8
Tabel 2. Hasil perhitungan kapasitas aliran,                    sinyal getaran pompa
         velocity dan bilangan Reynolds                Pada Gambar 12 terlihat bahwa sinyal
          pada berbagai bukaan katub isap          getaran terjadi kenaikan dengan besarnya
                                                   bilangan Reynolds pada pola aliran turbulen
                                                   arah aksial dengan simpangan sebesar
                                                   4,06 x 10-3 m, kecepatan 8,5 x 10-5 m/s dan
                                                   percepatan 4,9 x 10-1 m/s2, sedangkan untuk
                                                   amplitudo getaran terkecil terjadi pada
                                                   kondisi aliran laminar arah arah aksial
                                                   dengan simpangan 2,64 x 10-4 , kecepatan
    Diketahuinya bilangan Reynolds dan             2,1 x 10-5 m/s dan percepatan 1,8 x 10-2.
kecepatan aliran maka diperoleh tipe aliran           Kenaikan amplitudo getaran terhadap
fluida dalam pipa yang kemudian diukur             besarnya bilangan Reynolds diketahui
perilaku getaran pada pompa berdasarkan            dengan pengukuran perilaku getaran pada
masing-masing bilangan Reynolds, seperti           pompa sentrifugal arah aksial, vertikal dan
terlihat pada Gambar 15.                           horizontal sehingga indikasi awal terjadinya
                                                   kavitasi di dalam pompa terdeteksi dengan
                                                   naiknya amplitudo getaran.
                                                   Sistem elektronik yag dirancang merupakan
                                                   pototype yang sesuai dengan bidang yang
                                                   diteliti.   Sistem     elektronik     tersebut
                                                   direkayasa dengan menggunakan potongan
                                                   pipa yang dirancang sesuai dengan diameter
                                                   pipa pada instalasi pompa. Pipa tersebut
Re=1480,3                                          diberi transducer, mikrokontroler, rangkaian
                                                   elektronik dan display. Secara sederhana
                                                   sistem elektronik tersebut dapat terlihat pada
                                                   gambar 13 di bawah ini.



Re=1512,2




Re=16826,8




                                                                Proyeksi samping
Re=17785,3
Gambar 15. Hubungan pola aliran terhadap

                                               9
Kecepatan 3,65 x 10-5 m/s dititik P-01
                                                          arah aksial pada NPSHA= 8,61 m
                                                          Percepatan 3,27 x 10-4 m/s2 dititik P-01
                                                          arah aksial pada NPSHA = 8,61 m
                                                     3.   Pada opsi pengukuran temperatur fluida
                                                          didalam rumah pompa dengan kondisi
                                                          operasi masing-masing 1 jam, 2 jam, 3
                                                          jam, 4 jam, dan 5 jam diketahui bahwa
                                                          terjadi peningkatan temperatur fluida
                                                          selama penurunan NPSHA dan seiring
              Proyeksi depan                              dengan penurunan tekanan uap jenuh
                                                          fluida    terhadap    tekanan     operasi,
                                                          walaupun peningkatan temperatur tidak
                                                          signifikan.
                                                     4.   Pompa dinyatakan aman terhadap
                                                          kavitasi pada NPSHA = 10,30 m dan
                                                          10,23 m, dari Standart ISO 10816-3
                                                          untuk velocity pada pompa dengan harga
                                                          1,48 x 10-5 dan 2,69 x 10-5 dikatagorikan
                                                          pada Zona B yang berwarna hijau muda,
                                                          getaran dari mesin baik masih dalam
                                                          batas yang diijinkan. Sebaliknya pompa
                                                          rawan terhadap kavitasi pada NPSHA =
                                                          10 m dan 8,61 m karena harga velocity
             Proyeksi belakang                            pompa masing-masing 2,99 x 10-5 dan
                                                          3,16 x 10-5 dikatagorikan pada Zona C
     Gambar 16. Sistem elektronik yang                    yang berwarna kuning, getaran dari
                  dirancang                               mesin dalam batas toleransi dan hanya
5.       Kesimpulan                                       dapat dioperasikan dalam waktu terbatas.
         Dari    hasil    penelitian    dapat        5.   Hasil visualisasi pola aliran dengan
disimpulkan sebagai berikut:                              kamera digital menunjukkan bahwa
1. Hasil verifikasi eksperimen dan teoritis               perubahan pola aliran dipengaruhi oleh
   diketahui bahwa NPSHA = 10,30 m dapat                  kecepatan aliran, luas penampang pipa,
   menghasilkan kapasitas pengisian tangki                besar bukaan flow control valve dan
   tekan terbesar dan penurunan kapasitas                 bilangan Reynolds. Pada pengukuran
   pengisian tangki pada masing-masing                    perilaku     getaran    pompa      berupa
   NPSHA sebesar 18,16 % untuk                            displacemen, velocity dan acceleration
   NPSHA=10,23 m, 50,17 % untuk                           pada masing-masing tipe aliran (bilangan
   NPSHA =10 m dan 62,29 % untuk                          Reynold), diketahui bahwa terjadi
   NPSHA = 8,61 m                                         kenaikan sinyal getaran simpangan
2. Frekuensi tertinggi terjadi pada frekuensi             maksimum pada kondisi aliran turbulen
   24 Hz untuk pengukuran simpangan.                      (Re 17785) dengan harga sebesar
   Besarnya Simpangan 4,45 x 10-6 m                       4,06 x 10-3 m.
   dititik    P-01     arah    aksial    pada        6.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa
   NPSHA = 8,61 m.                                        metode pengukuran sinyal getaran dan
                                                          temperatur fluida dengan variasi NPSHA

                                                10
serta visualisasi pola aliran dapat                Isranuri, T., Sitepu, N.,, Rafani, M., (2004),
   diaplikasikan pada condition based                       Machine Based Developing, Design of
   maintenance yang handal.                                 Vibration Testing Equipment for
                                                            Centrifugal Water Pump, Proseding
Saran                                                       Seminar material dan Struktur
Perlu dilakukan penelitian dengan berbagai                  (MASTRUCT).
kondisi fluida berbeda, pemanasan dan
                                                      Jeremy J. Kenwood D, (2000), Detection
pendinginan     fluida, menambah titik
                                                           Cavitation in Centrifugal Pumps,
pengukuran vibrasi dan menparalelkan
                                                           Research Engineer Rotor Bently Rotor
pompa.
                                                           Dynamic, Nevada Cord. USA.
Daftar Pustaka
Arikundo, Suharsimi, 1995, Prosedur                   Karassik, Center, (1960), Sentrifugal Pump,
       Penelitian      Suatu    Pendekatan                 Mc Graw-Hill, Inc. New York, USA.
       Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.                Kai-Jung Chi, (2009), Velocity Patterns
Bureau of Energy Efficiency, Ministry of                   Flow,       Bio-Fluid      Mechanics,
      Power, (2004), Pump and Pumping                      http://ezphysics-nchu-edu.tw/chi/BFM.
      System, In Energy Efficiency in                      html.
      Electrical Utilities, India.                    Montgomery, Douglas C, ( 2005), Design
Bagiasna, K, Analisis Sinyal Getaran, PT.                 and Analysis of Experiments, 6th Ed,
       Krakatau Engineering                               Jhon Wiley & Sons, New York.
Church, Austin H, (1986), Pompa dan                   Munson, Donald F, Young, Theodore
      Blower   Sentrifugal, Erlangga,                     H.Okishi, (1985), Mekanika Fluida,
      Jakarta.                                            Erlangga, Jakarta.
F.R, Young, Cavitation, (1989), McGraw-               Munson, Bruce R, Young, Donald F, and
      Hill, London.                                       Okiishi,    Theodore   H,    (2002),
                                                          Fundamentals of Fluid Mechanics,
G.W. Govier and K.Aziz, (1972), The Flow
                                                          fourth edition, Jhon Willey & Sons,
    of Complex Mixtures in Pipe, original
                                                          Inc,
    edition, Robert E. Krieger Publising
    Company Malabar, Florida.                         Michael J, Robichaud, P.Eng. Reference
                                                          Standart for Vibration Monitoring and
Harahap, Filino, (1978), Mekanika Fluida,                 Analysis, Bretech Engineering Ltd, 70,
      Departemen Mesin ITB, Bandung                       Sant Jhon NB Canada.
Thomson, William, T, (1993), Vibration
                                                      M.Chaudina, (2002) Noise an indicator of
    With     Applications,     Prentice-Hall
                                                          Cavitation in a Centrifugal Pump,
    International, California.
                                                          Acoustical Physics, Vol.49 N0,4.
Hammitt, Frederic G, (1980), Cavitation and               2003, From Akusticheskil Zhurmal.
   Multiphase Flow Phenomena, Mc                      Ni Yongyan Yuan Shouqi PAN Z.Yuan
   Graw      Hill     International   Book                Jianping,   (2008),    Detection    of
   Company
                                                          Cavitation in Centrifugal Pump by
Isranuri, T., Sitepu, N.,, Rafani, M., (2005),            Vibration Methods, Research center of
      Study on Vibration of Centrifugal                   fluid Machinery Engineering and
      Pump System Due to The Change of                    Technology,                    Jiangsu
      Capacity, Proceedings Noise &                       University,Zhenjiang 212013, China.
      Vibration Reseach UKM, Malaysia.
                                                 11
Sularso, Tahara Haruo, (2006), Pompa &
     Kompresor Pemilihan, Pemakaian dan
     Pemeliharaan,     Edisi     Keenam,
     PT.Pradya Paramita, Jakarta
Seyed Farshid C, Hassan Rahimzadeh M.B,
     (2005), Cavitation Detection of a
     Centrifugal Pump using Noise
     Spectrum, ASME International Design
     Engineering     Conferences     and
     Information Engineering, California
     USA.
Streeter, Benyamin, W, 1992, (1992),
      Mekanika Fluida, Jakarta, Erlangga.
Suyanto, Irham, (2007), Studi Eksperimental
     Fenomena Kavitasi pada Sudu Pompa
     Sentrifugal, Master Theses, Rekayasa
     Konversi Energi, ITS- Surabaya.
S.G    Kelly, (2000), Fundamentals of
      Mechanical Vibration, Second Edition,
      Mc Graw-Hill.
Sahdev,M, Centrifugal Pump: Basic
     Concepts of Operation, Maintenance
     and Troubleshooting, Part I. Presented
     at The Chemical Engineers’Resource
     Page.www.cheresoure.com. Download
     from:www.idcon.com/pdfdoc/centrifu
     gal pump.pdf.
Zulkifli (2006), Pengaruh Jenis Bantalan,
    Kapasitas dan Tinggi Tekan (Head)
    Terhadap Perilaku Vibrasi Pompa
    Sentrifugal Satu Tingkat (Sigle Stage),
    Megister Thesis, Teknik Mesin USU-
    Medan.
Norton, Harry N, (1984), Sensor and
     Analyzer HandBook, Second Edition,
     Mc Graw-Hill.
Smith, DW, (2008), PIC in Practice, First
     Edition, Newnes.




                                              12

Contenu connexe

Tendances

Badrawada 2092
Badrawada 2092Badrawada 2092
Badrawada 2092idnasam
 
Kerusakan impeller pada pompa Sentrifugal
Kerusakan impeller pada pompa SentrifugalKerusakan impeller pada pompa Sentrifugal
Kerusakan impeller pada pompa SentrifugalSyahrul Nur Wahyudi
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapFransiska Puteri
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterintanandryani
 
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...Deni muharom
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotNur Latifah
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaRonny wisanggeni
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraHotnida D'kanda
 
Tugas individu instrumen fisika
Tugas individu instrumen fisikaTugas individu instrumen fisika
Tugas individu instrumen fisikaDeniKurochiki EpHh
 

Tendances (17)

Badrawada 2092
Badrawada 2092Badrawada 2092
Badrawada 2092
 
Kerusakan impeller pada pompa Sentrifugal
Kerusakan impeller pada pompa SentrifugalKerusakan impeller pada pompa Sentrifugal
Kerusakan impeller pada pompa Sentrifugal
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
TURBIN
TURBIN TURBIN
TURBIN
 
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit PenghisapITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
ITP UNS SEMESTER 2 Satop acara 1 Unit Penghisap
 
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meterPengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
Pengukuran laju aliran gas alam menggunakan orifice meter
 
Kp
KpKp
Kp
 
Pengukuran Flow
Pengukuran FlowPengukuran Flow
Pengukuran Flow
 
Alat ukur tekanan
Alat ukur tekananAlat ukur tekanan
Alat ukur tekanan
 
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...
7.1 modul i fii grade 1 (basic applications, function, various and model of f...
 
Venturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitotVenturimeter dan tabung pitot
Venturimeter dan tabung pitot
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
 
Bahan ajar 9 2017
Bahan ajar 9  2017Bahan ajar 9  2017
Bahan ajar 9 2017
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Tugas individu instrumen fisika
Tugas individu instrumen fisikaTugas individu instrumen fisika
Tugas individu instrumen fisika
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 

Similaire à Cavitation

ppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxHanifEka2210
 
Volume 10 nomor 1 a april 2011
Volume 10 nomor 1 a april 2011Volume 10 nomor 1 a april 2011
Volume 10 nomor 1 a april 2011Mietra Anggara
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Bung HaFied
 
Modul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhModul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhAchmad Bahri
 
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptBahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptyauridp
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
 
Kelompok 1 (anemometer)
Kelompok 1 (anemometer)Kelompok 1 (anemometer)
Kelompok 1 (anemometer)SITI HADIJAH
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratoriumValidiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratoriumprismawahyuning1
 
How to measure preassure &amp; flow utut muhammad
How to measure preassure &amp; flow utut muhammadHow to measure preassure &amp; flow utut muhammad
How to measure preassure &amp; flow utut muhammadumammuhammad27
 

Similaire à Cavitation (20)

Dasar teori
Dasar teoriDasar teori
Dasar teori
 
ppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptx
 
Volume 10 nomor 1 a april 2011
Volume 10 nomor 1 a april 2011Volume 10 nomor 1 a april 2011
Volume 10 nomor 1 a april 2011
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran
 
tranformator
tranformatortranformator
tranformator
 
PSL
PSLPSL
PSL
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
bab 4
bab 4bab 4
bab 4
 
123
123123
123
 
Ppt instrumen
Ppt instrumenPpt instrumen
Ppt instrumen
 
Modul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhModul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmh
 
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptBahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Kelompok 1 (anemometer)
Kelompok 1 (anemometer)Kelompok 1 (anemometer)
Kelompok 1 (anemometer)
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratoriumValidiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium
 
How to measure preassure &amp; flow utut muhammad
How to measure preassure &amp; flow utut muhammadHow to measure preassure &amp; flow utut muhammad
How to measure preassure &amp; flow utut muhammad
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Plus de Electronusa Mechanical System

Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...
Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...
Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...Electronusa Mechanical System
 

Plus de Electronusa Mechanical System (20)

Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...
Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...
Fluid Contaminant Control as Essential Technique to Implement Proactive Maint...
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 
Electronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical SystemElectronusa Mechanical System
Electronusa Mechanical System
 

Cavitation

  • 1. Studi Eksperimental Deteksi Fenomena Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Menggunakan Sinyal Getaran untuk Condition Monitoring Ibnu Hajar1, Umar Sidik2, Ikhwansyah Isranuri3, Bustami Syam3 dan Tugiman3 1) Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan 2) Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, Medan 3)Program Studi Magister Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Medan ABSTRAK Kavitasi merupakan peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap didalam cairan yang sedang mengalir. Perubahan tersebut diakibatkan turunnya tekanan maupun naiknya temperatur, turbulensi dan pulsasi. Pada pompa sentrifugal kavitasi dapat terjadi pada suction pompa, sudu pompa maupun pipa aliran fluida. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, getaran dan suara bising. Dampak kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance). Akibat lanjutan kavitasi pada casing dan impeller menimbulkan lubang-lubang (pitting) pada dinding casing maupun pada permukaan sudu. Pada penelitian ini divariasikan tekanan isap untuk mendapatkan nilai NPSHA dengan pengaturan katub isap dan perubahan kapasitas untuk mengamati pola aliran. Untuk mengetahui terjadinya kavitasi parameter yang digunakan dengan mengukur perilaku getaran pompa, temperatur fluida dalam rumah pompa dan mengamati pola aliran dengan gambar dan vibrasi eksitasinya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan vibrometer dengan arah pengukuran aksial, vertikal dan horizontal pada frequency domain dan time domain. Hasil penelitian menunjukkan intensitas sinyal getaran pada pompa semakin besar pada NPSHA rendah dengan kenaikan amplitudo sinyal getaran pada masing-masing simpangan sebesar 1,80 x 10-6 m, 2,24 x 10-6 m dan 2,46 x 10-6 m, kecepatan sebesar 1,38 x 10-5m/s, 1,66 x 10-5 dan 1,97 x 10-5m/s dan percepatan sebesar 1,038 x 10-4m/s2, 1,028 x 10-4m/s2 dan 1,611 x 10-4m/s2, yang disebabkan oleh tekanan isap yang rendah dan perubahan temperatur fluida meningkat pada masing-masing kondisi operasi selama 5 jam sebesar 0,010 oC,0,032 oC dan 0,104 oC. Secara visual pola aliran terjadi akibat perubahan kapasitas pompa dan kavitasi teramati dengan terjadinya turbulensi aliran yang terdeteksi dengan naiknya amplitudo sinyal getaran maksimum yang merupakan simpangan terjauhnya sebesar 4,06 x 10-3 m/s pada bilangan Reynolds 177853 dengan kecepatan aliran 1,67 m/s. Mikrokontroler adalah sebuah prosesor dengan fungsi tambahan lainnya seperti RAM, ROM dan I/O Port, dapat dikonfigurasikan sebagai pengolah data dari informasi yang diperoleh transducer dari berbagai parameter awal terjadinya kavitasi. Konfigurasi mikrokontroler tersebut akan menghasilkan sebuah sistem elektronik (embedded system) yang dapat mendeteksi terjadinya kavitasi. Kata kunci: pompa sentrifugal, kavitasi, perilaku getaran, visualisasi pola aliran, temperatur fluida, mikrokontroler, transducer, embedded system 1. PENDAHULUAN serta kehandalan dan ketahanan yang tinggi. Disamping keunggulan dan ketahanan dari Pompa sentrifugal adalah jenis pompa sentrifugal tersebut, masih banyak pompa yang sangat banyak digunakan oleh ditemukan kegagalan yang terjadi pada industri, terutama industri pengolahan dan pengoperasian di lapangan diantaranya pendistribusian air. Beberapa keunggulan kerusakan pada komponen pompa pompa sentrifugal adalah: konstruksinya sentrifugal akibat kavitasi. Kavitasi adalah sederhana, mudah pemasangan maupun adalah peristiwa terbentuknya gelembung- perawatan, kapasitas dan head yang tinggi gelembung uap di dalam cairan yang 1
  • 2. dipompa akibat turunnya tekanan cairan munculnya suara bising pada pompa dan sampai dibawah tekanan uap jenuh cairan metode ini bisa digunakan untuk mengetahui pada suhu operasi pompa. Pengaruh kavitasi keausan ring (seal). M.Chaudina (2002), pada pompa sentrifugal sangatlah melaporkan penelitian tentang deteksi merugikan. Hal-hal yang diakibatkan oleh kavitasi menggunakan indicator noise kavitasi antara lain: performansi pompa dengan metode analisis noise spectra yang menurun, kerusakan pada permukaan sudu timbul akibat kavitasi pada pompa dan casing, terjadinya suara berisik dan sentrifugal dengan kesimpulan bahwa noise getaran serta pompa tidak mampu spectra dapat digunakan untuk menentukan menaikkan tinggi tekan (head). NPSH yang diperlukan pada kondisi Persoalan kavitasi merupakan masalah mendadak, mewakili batas atas operasi serius yang perlu diperhatikan oleh setiap pompa diizinkan tanpa kavitasi. pengguna pompa sentrifugal. Dengan Seyed Farshid C.Hassan (2005), melaporkan melihat dampak yang diakibatkan oleh penelitian deteksi kavitasi yang terjadi pada kavitasi yang dapat menyebabkan kerusakan pompa menggunakan spectrum sinyal pada komponen pompa, maka masalah kebisingan (noise) dengan kesimpulan kavitasi sangat membutuhkah perhatian bahwa perbedaan tekanan bunyi pada khusus untuk dideteksi, dianalisa dan beberapa frekuensi dapat digunakan untuk direkomendasikan untuk dilakukan tindakan pemantauan permulaan dari kavitasi di perawatan. Penggunaan sinyal getaran untuk dalam pompa. Demikian juga penelitian mendeteksi tingkat keadaan suatu peralatan yang dilakukan oleh Suyanto,Irham (2007), merupakan salah satu teknik dalam melaporkan penelitian analisa kavitasi pada predictive maintenance, yaitu perawatan pompa sentrifugal menggunakan parameter berbasis kondisi peralatan ketika beroperasi angka Thoma dengan kesimpulan dengan diagnosis terhadap kinerja. Respon menunjukkan bahwa kavitasi pada pompa getaran dari suatu pompa merupakan salah sentrifugal intensitasnya semakin besar pada satu indikator yang akan menunjukkan angka kavitasi rendah yang disebabkan oleh kondisi mekanis dari suatu pompa, apakah tekanan isap yang rendah, temperatur fluida pompa itu beroperasi dalam keadaan baik tinggi, dan putaran besar. Ni Yongyan Yuan atau tidak. Semakin kecil nilai suatu getaran Shouqi (2008), melaporkan penelitian akan menjadi semakin baiklah peralatan itu, tentang kavitasi pada pompa sentrifugal dan sebaliknya apabila suatu peralatan yang dapat identifikasi menggunakan metode beroperasi mempunyai getaran yang besar Higuchi, yaitu dengan mengukur pergerakan atau tinggi, maka kondisi peralatan tersebut sinyal frekuensi secara acak pada frekuensi cukup rawan terhadap kegagalan. disekitar impeller dengan kesimpulan Penyelidikan dan pengujian tentang metode ini ternyata sukses mendeteksi kavitasi pada pompa sentrifugal telah permulaan awal kavitasi pada pompa dilakukan oleh beberapa peneliti dan balai sentrifugal. pengujian dengan mengkaji beberapa aspek Dengan dilandasi pada latar belakang yang berbeda, J. Jeremi and K.Dayton di atas penulis memandang perlu dilakukan (2000) telah melakukan penelitian tentang suatu penelitian eksperimental untuk deteksi kavitasi pada pompa sentrifugal mengetahui permulaan awal terjadinya secara eksperimental dengan pemantauan kavitasi didalam pompa dengan mengukur tekanan fluida masuk dinamik pada sisi karakteristik getaran pompa dan perubahan suction pompa, dengan kesimpulan bahwa temperatur fluida didalam rumah pompa indikasi awal kavitasi terjadi dengan 2
  • 3. serta mengamati pola aliran akibat kavitasi. Net Positive Suction Head perubahan kapasitas dan kecepatan aliran. Available (NPSHA) yang tersedia dapat Mikrokontroler adalah sebuah dihitung dari kondisi instalasi dimana prosesor dengan fungsi tambahan pompa dipasang dengan menggunakan lainnya seperti RAM, ROM dan I/O Port persamaan: dapat dikonfigurasikan sebagai pengolah data dari informasi yang diperoleh (1) transducer dari berbagai parameter awal Dimana : terjadinya kavitasi. Konfigurasi Pa = Tekanan sisi isap (kgf/m2) (cmHg) mikrokontroler tersebut akan Pv = Tekanan uap jenuh (kgf/m2) menghasilkan sebuah sistem elektronik γ = berat zat cair (kgf/m3) yang dapat mendeteksi terjadinya hs = head isap statis (m) kavitasi. hls = head losses (m) Net Positive Suction Head Required 2. Tujuan Penelitian (NPSHR) diperoleh dari pabrik pembuat Penelitian ini bertujuan untuk pompa yang bersangkutan dan berbeda mendeteksi fenomena kavitasi pada pompa untuk setiap pompa, untuk pompa tertentu sentrifugal dengan mempelajari karakteristik NPSHR yang diperlukan berubah menurut sinyal getaran dan mengukur temperature kapasitas dan putarannya. Agar pompa aman fluida di dalam rumah pompa akibat terhadap kavitasi, maka NPSHA > NPSHR. perubahan NPSHA dan hubungan perilaku Getaran pada pompa timbul akibat aliran getaran dengan pola aliran akibat perubahan fluida, faktor kondisi aliran dan kondisi kapasitas aliran. struktur sangat berpengaruh terhadap bentuk getaran yang terjadi. Analisa getaran dapat 3. Manfaat penelitian didefinisikan sebagai studi dari pergerakan Memberikan informasi berupa osilasi, dengan tujuan mengetahui efek dari rekomendasi kepada pengguna pompa getaran dalam hubungannya dengan sentrifugal tentang penggunaaan sinyal performance dan keamanan sebuah sistem getaran untuk mengetahui permulaan awal dan bagaimana mengontrolnya. Getaran kavitasi didalam pompa sentrifugal dan dibagi atas getaran bebas dan getaran paksa. Metode ini dapat diaplikasikan pada Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi condition based maintenance yang handal. karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem (inherent) dan tidak ada gaya luar. 4. Tinjauan Pustaka Beberapa penyebab kerusakan pada komponen pompa diantaranya adalah kerusakan bantalan, keausan seal dan kerusakan impeller/casing akibat kavitasi. Kavitasi pada pompa terjadi akibat turunnya Gambar 1. Gerak osilasi pegas tekanan operasi sampai dibawah tekanan uap jenuh cairan, turbulensi, pulsasi dan Perpindahan simpangan x dan turunan I dan NPSHA < NPSHR. II-nya dapat ditulis : Net Positive Suction Head (NPSH) Simpangan : (x) = A. sin ωt adalah ukuran keamanan pompa terhadap Kecepatan : (x) = ωA cos ωt 3
  • 4. Percepatan : (x) = -ω2 A sin ωt Reynolds menunjukkan bahwa penurunan tekanan tergantung pada parameter ; kerapatan (ρ), kecepatan (U), diamater (D) dan viskositas (µ) kinematik yang selanjutnaya disebut bilangan Reynolds. (3) Gambar 2. sistem pegas-massa dan diagram benda bebas Aliran fluida dalam pipa yang berbentuk lingkaran terbagi menjadi dua, yaitu aliran Berdasarkan hukum ke II Newton : laminar dan turbulen. Salah satu besaran non-dimensional yang menggambarkan pola m && = Σ F = w − k ( ∆ + x ) , x karena aliran adalah bilangan Reynolds. k∆=w, maka m && = − kx x 2 k Karena: ϖ n = , dari persamaan linier m orde kedua, di peroleh natural frequency : 1 k fn = = 2π (2) Gambar 4. Klasifikasi pola aliran τ m Frekuensi adalah karakteristik dasar yang digunakan untuk mengukur dan mengambarkan getaran. Yang termasuk didalamnya adalah kecepatan (velocity), Gambar 3. Klasifikasi pola aliran percepatan (acceleration) dan perpindahan (displacement). Secara sederhana mikrokontroler Dalam suatu aliran yang melewati sistem merupakan suatu IC yang di dalamnya atau instalasi pipa maka akan terjadi terdapat CPU, RAM, ROM dan I/O Port. hambatan aliran, hambatan tersebut Dengan adanya CPU tersebut maka diakibatkan oleh faktor-faktor bentuk mikrokontroler dapat melakukan proses instalasi. Hambatan aliran akan ‘berpikir’ berdasarkan program yang menyebabkan turunnya energi dari fluida diberikan kepadanya, sehingga tesrebut yang sering disebut dengan mikrokontroler disebut sebagai suatu kerugian tinggi tekan (head loss) atau terobosan teknologi mikroprosesor dan penurunan tekanan (pressure drop). Head mikrokomputer yang hadir memenuhi loss atau pressure drop merupakan pengaruh kebutuhan pasar (market need). Sebagai yang ditimbulkan karena pengaruh gesekan hasil dari inovasi teknologi, yaitu teknologi fluida (friction losses) dan perubahan pola semikonduktor dengan kandungan transistor aliran terjadi (karena fluida harus mengukuti yang lebih banyak namun hanya bentuk dari dindingnya). Berdasarkan hasil membutuhkan ruang kecil serta dapat pengujian dari Hagen (1839), penurunan diproduksi secara massal (dalam jumlah tekanan berubah secara linier dengan banyak) sehingga harganya menjadi lebih kecepatan (U) sampai kira-kira 0,33 m/s. murah (dibandingkan dengan Namun di atas 0,66 m/s penurunan tekanan mikroprosesor). hampir sebanding dengan kuadrat kecepatan (AP~U1,75). Pada tahun 1883 Osborne 4
  • 5. Gambar 5. Instalasi pompa dan peralatan pendukungnya. Pada penelitian ini metode pengujian Gambar 4. Pin-pin pada AT89S51 dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu pengujian langsung dan tidak langsung. Pada unit Mikrokontroler AT89S51 seperti terlihat pengujian langsung, seluruh variabel yang pada gambar 3 di atas adalah sebuah diukur langsung pada saat pengujian dan mikrokontroler buatan ATMEL. nilainya bisa langsung diketahui dari alat Mikrokontroler tersebut masih termasuk ukur yang terpasang antara lain: beda head dalam keluarga mikrokontroler MCS-51 statis (m), tekanan isap (cm.Hg), temperatur yaitu merupakan versi yang dilengkapi fluida (oC), tekanan discharge (kgf/cm2), dengan ROM (internal) yaitu berupa kapasitas pengisian tangki (m3/s), perilaku EEPROM. Mikrokontroler AT89S51 adalah getaran dan putaran pompa (rpm). low power high performance CMOS 8 bit, 4 Sedangkan pada unit pengujian tak Kbyte flash Programmable and Eresable langsung, seluruh variabel nilainya didapat Read Only Memory (PEROM). dari perhitungan dan digunakan bahan Mikrokontroler ini kompatibel dengan pengamatan atau análisis diantaranya : standar MCS-51 baik dari instruksi maupun NPSHA (m), kecepatan aliran (m/s) dan pena-penanya yang dapat diaplikasikan bilangan Reynolds. sebagai Embedded Controller. Perancangan sistem elektronik menggunakan prinsip IPO (input process 5. Metode Eksperimen output) seperti terlihat pada gambar 5 di Eksperimen dilakukan pada pompa bawah ini. sentrifugal yang terpasang pada instalasi sederhana seperti Gambar 5. Data teknis pompa sentrifugal : Merk : Aquavane KSB Head : 9 meter Kapasitas : 3 Lrt/dt Daya : 746 watt Putaran : 1450 rpm NPSHR : 10,20 m Gambar6. Prinsip IPO (input process output) 5
  • 6. Dari prinsip tersebut maka sistem terbagi 6. Prosedur Pengujian menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Bagian masukan (input section). Pelaksanaan eksperimen dilakukan, Bagian masukan merupakan bagian yang pertama kali pompa dihidupkan dan diukur menerima informasi berupa parameter- putaran poros menggunakan Digital parameter terjadinya kavitasi. Bagian tachometer untuk mengetahui frekuensi tersebut terdiri atas: sensor suhu sistem. Setelah itu lakukan pengukuran (thermocouple), sensor getaran perilaku getaran menggunakan Vibrometer (pulsation sensor), pengukur tekanan pada arah aksial, vertikal dan horizontal (pressure pipe) dan keypad. dengan variasi NPSHA, kemudian 2. Bagian proses (process section). pengukuran temperatur fluida didalam Bagian proses merupakan bagian yang rumah pompa menggunakan Digital mengolah informasi dari bagian Thermometer untuk mengetahui perubahan masukan. Bagian tersebut terdiri atas temperatur cairan terhadap tekanan operasi mikrokontroler dan rangkaian elektronik dan selanjutnya pengukuran getaran pompa sebagai pengkondisi sinyal analog pada berbagai pola aliran dan bilangan menjadi sinyal digital (signal Reynold. conditioner). 3. Bagian keluaran (output section). 7. Hasil Eksperimen dan Analisa Data Bagian keluaran merupakan bagian yang menampilkan data hasil pegolahan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa Bagian ini terdiri atas: display LCD frekuensi sistem tertinggi pada 24 Hz dan (liquid cristal display) dan speaker. pengukuran kapasitas terhadap NPSHA diperoleh pada NPSHA=10,30 m dapat Secara sederhana ketiga bagian tersebut memberikan kapasitas pengisian terbesar. dapat terlihat pada gambar 6 di bawah ini. Penurunan kapasitas pada masing-masing NPSHA adalah untuk NPSHA =10,23m,10 m dan 8,61 m terjadi penurunan kapasitas terhadap NPSHA =10,30 m sebesar 18,06 %, 50,17 % dan 62,29 %. ( lihat Gambar 8). Gambar 8. Hubungan head dan kapasitas pada masing-masing NPSHA Hasil pengukuran dan analisa perilaku Gambar 7. IPO diagram untuk sistem getaran berupa displacement, velocity dan elektronik yang dirancang. acceleration pada arah pengukuran aksial, 6
  • 7. vertikal dan horizontal dengan variasi sangat rawan terhadap kavitasi dan NPSHA dapat diplotkan dalam bentuk grafik sebaliknya semakin tinggi NPSHA maka seperti terlihat pada Gambar (9 – 11). pompa aman terhadap kavitasi. Peningkatan amplitudo getaran terus meningkat seiring dengan penurunan NPSHA (lihat Gambar 12). Gambar 9. perbandingan displacemen arah aksial terhadap waktu pada NPSHA bervariasi. Gambar 12. Hubungan NPSHA dengan kenaikan amplitudo getaran Pada Gambar 10 terlihat bahwa pada NPSHA= 10,23 m terjadi peningkatan amplitudo displacement sebesar 0,00000856 m terhadap NPSHA = 10,30 m. Pada Gambar 10. perbandingan velocity arah aksial NPSHA=10 m peningkatan amplitudo terhadap waktu pada NPSHA bervariasi displacement terjadi sebesar 0,0000014 m terhadap NPSHA=10,30 m. Sedangkan pada NPSHA=8,61 terjadi peningkatan amplitudo displacement sebesar 0,0000018 terhadap NPSHA=10,30 m. Pada opsi pengukuran temperatur fluida dalam rumah pompa diketahui bahwa terjadi peningkatan temperatur fluida didalam rumah pompa seiring dengan kondisi operasi Gambar 11 . Perbandingan acceleration arah dan penurunan tekanan isap. Artinya besar aksial terhadap waktu pada NPSHA bervariasi kenaikan temperatur fluida air sangat tergantung pada kondisi operasi pompa. Pada Gambar (6-8) terlihat bahwa Hasil pengukuran temperatur fluida air simpangan terbesar terjadi pada kondisi dalam arah aksial, vertikal dan horizontal NPSHA =8,61m dengan harga 4,45 x 10-6, dengan rentang waktu antara 1 – 5 jam dapat sedangkan kecepatan terbesar terjadi pada dilihat pada tabel 1. kondisi NPSHA=8,61 m sebesar 3,65 x 10-5, dan percepatan terbesar terjadi juga pada Tabel 1. Verifikasi data pengukuran temperatur kondisi NPSHA=8,61 m, yaitu sebesar 3,27 Fluida dalam rumah pompa dengan x 10-4m. Artinya besar kenaikan sinyal Rentang waktu 1- 5 jam pada berbagai getaran sangat tergantung dari nilai NPSHA. NPSHA. Semakin rendah nilai NPSHA maka pompa 7
  • 8. NPSHA Temperatur Rumah Pompa (oC) pada masing- paling jelas untuk menentukan pola aliran (m) masing kondisi operasi adalah mengamati aliran dalam pipa 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam transparan dengan pengaturan bukaan katub 8,61 28,684 29,497 29,762 30,195 30,292 isap. Untuk dapat menentukan jenis aliran 10 28,536 29,365 29,783 30,021 30,220 dilakukan perhitungan bilangan Reynolds. 10,23 28,487 29,337 29,730 29,952 30,197 Karakteristik pola aliran yang terjadi dapat 10,3 28,476 29,184 29,648 29,926 30,187 diamati secara langsung dan direkam menggunakan kamera digital. (a) Pola aliran laminar (b) Pola aliran laminar (katub isap closed 20%) (katub isap closed 40%) Gambar 13. Hubungan temperatur fluida dalam rumah pompa terhadap kondisi operasi pada berbagai NPSHA Pada Gambar 13 menunjukkan bahwa peningkatan temperatur fluida yang (c) Pola aliran (d) Pola aliran dipengaruhi oleh kondisi operasi pada gelembung gelombang masing-masing NPSHA sebesar 0,0110 oC (katub isap closed 60%) (katub isap closed 80%) untuk NPSHA=10,30 m. Selanjutnya pada NPSHA=10 m sebesar 0,032 oC terhadap Gambar 14. Visualisasi pola aliran dengan NPSHA 10,30 m. menggunakan kamaera digital Pada rentang waktu operasi 1- 5 jam terjadi Berdasarkan visualisasi aliran Gambar 14 peningkatan temperatur fluida air pada maka diperoleh pola aliran untuk masing- NPSHA=10,30 m sebesar 0,010 oC. masing kondisi perubahan kecepatan aliran Selanjutnya pada NPSHA=10 m terjadi pada berbagai penutupan katub pengatur peningkatan temperatur sebesar 0,032 oC debit aliran di sisi pipa isap. terhadap NPSHA=10,30m. Sedangkan pada Karakteristik aliran sangat penting untuk NPSHA=8,61 m peningkatan temperatur proses terjadinya kavitasi di dalam pompa. sebesar 0,104 oC terhadap NPSHA 10,30 m. Artinya dengan mengamati pola aliran dan Kondisi diatas menunjukkan terjadi menghitung besarnya bilangan Reynolds peningkatan temperatur fluida dalam rumah serta mengukur vibrasi eksitasinya dapat pompa selama penurunan NPSHA. diprediksi permulaan terjadinya kavitasi di dalam pompa sentrifugal. Pada penelitian ini, pengamatan jenis Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dan pola aliran dilakukan dengan dua bilangan Reynold berbanding lurus dengan metode, yaitu; metode visualisasi dan kecepatan aliran seperti Tabel 2. perhitungan bilangan Reynold. Cara yang 8
  • 9. Tabel 2. Hasil perhitungan kapasitas aliran, sinyal getaran pompa velocity dan bilangan Reynolds Pada Gambar 12 terlihat bahwa sinyal pada berbagai bukaan katub isap getaran terjadi kenaikan dengan besarnya bilangan Reynolds pada pola aliran turbulen arah aksial dengan simpangan sebesar 4,06 x 10-3 m, kecepatan 8,5 x 10-5 m/s dan percepatan 4,9 x 10-1 m/s2, sedangkan untuk amplitudo getaran terkecil terjadi pada kondisi aliran laminar arah arah aksial dengan simpangan 2,64 x 10-4 , kecepatan Diketahuinya bilangan Reynolds dan 2,1 x 10-5 m/s dan percepatan 1,8 x 10-2. kecepatan aliran maka diperoleh tipe aliran Kenaikan amplitudo getaran terhadap fluida dalam pipa yang kemudian diukur besarnya bilangan Reynolds diketahui perilaku getaran pada pompa berdasarkan dengan pengukuran perilaku getaran pada masing-masing bilangan Reynolds, seperti pompa sentrifugal arah aksial, vertikal dan terlihat pada Gambar 15. horizontal sehingga indikasi awal terjadinya kavitasi di dalam pompa terdeteksi dengan naiknya amplitudo getaran. Sistem elektronik yag dirancang merupakan pototype yang sesuai dengan bidang yang diteliti. Sistem elektronik tersebut direkayasa dengan menggunakan potongan pipa yang dirancang sesuai dengan diameter pipa pada instalasi pompa. Pipa tersebut Re=1480,3 diberi transducer, mikrokontroler, rangkaian elektronik dan display. Secara sederhana sistem elektronik tersebut dapat terlihat pada gambar 13 di bawah ini. Re=1512,2 Re=16826,8 Proyeksi samping Re=17785,3 Gambar 15. Hubungan pola aliran terhadap 9
  • 10. Kecepatan 3,65 x 10-5 m/s dititik P-01 arah aksial pada NPSHA= 8,61 m Percepatan 3,27 x 10-4 m/s2 dititik P-01 arah aksial pada NPSHA = 8,61 m 3. Pada opsi pengukuran temperatur fluida didalam rumah pompa dengan kondisi operasi masing-masing 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam diketahui bahwa terjadi peningkatan temperatur fluida selama penurunan NPSHA dan seiring Proyeksi depan dengan penurunan tekanan uap jenuh fluida terhadap tekanan operasi, walaupun peningkatan temperatur tidak signifikan. 4. Pompa dinyatakan aman terhadap kavitasi pada NPSHA = 10,30 m dan 10,23 m, dari Standart ISO 10816-3 untuk velocity pada pompa dengan harga 1,48 x 10-5 dan 2,69 x 10-5 dikatagorikan pada Zona B yang berwarna hijau muda, getaran dari mesin baik masih dalam batas yang diijinkan. Sebaliknya pompa rawan terhadap kavitasi pada NPSHA = 10 m dan 8,61 m karena harga velocity Proyeksi belakang pompa masing-masing 2,99 x 10-5 dan 3,16 x 10-5 dikatagorikan pada Zona C Gambar 16. Sistem elektronik yang yang berwarna kuning, getaran dari dirancang mesin dalam batas toleransi dan hanya 5. Kesimpulan dapat dioperasikan dalam waktu terbatas. Dari hasil penelitian dapat 5. Hasil visualisasi pola aliran dengan disimpulkan sebagai berikut: kamera digital menunjukkan bahwa 1. Hasil verifikasi eksperimen dan teoritis perubahan pola aliran dipengaruhi oleh diketahui bahwa NPSHA = 10,30 m dapat kecepatan aliran, luas penampang pipa, menghasilkan kapasitas pengisian tangki besar bukaan flow control valve dan tekan terbesar dan penurunan kapasitas bilangan Reynolds. Pada pengukuran pengisian tangki pada masing-masing perilaku getaran pompa berupa NPSHA sebesar 18,16 % untuk displacemen, velocity dan acceleration NPSHA=10,23 m, 50,17 % untuk pada masing-masing tipe aliran (bilangan NPSHA =10 m dan 62,29 % untuk Reynold), diketahui bahwa terjadi NPSHA = 8,61 m kenaikan sinyal getaran simpangan 2. Frekuensi tertinggi terjadi pada frekuensi maksimum pada kondisi aliran turbulen 24 Hz untuk pengukuran simpangan. (Re 17785) dengan harga sebesar Besarnya Simpangan 4,45 x 10-6 m 4,06 x 10-3 m. dititik P-01 arah aksial pada 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPSHA = 8,61 m. metode pengukuran sinyal getaran dan temperatur fluida dengan variasi NPSHA 10
  • 11. serta visualisasi pola aliran dapat Isranuri, T., Sitepu, N.,, Rafani, M., (2004), diaplikasikan pada condition based Machine Based Developing, Design of maintenance yang handal. Vibration Testing Equipment for Centrifugal Water Pump, Proseding Saran Seminar material dan Struktur Perlu dilakukan penelitian dengan berbagai (MASTRUCT). kondisi fluida berbeda, pemanasan dan Jeremy J. Kenwood D, (2000), Detection pendinginan fluida, menambah titik Cavitation in Centrifugal Pumps, pengukuran vibrasi dan menparalelkan Research Engineer Rotor Bently Rotor pompa. Dynamic, Nevada Cord. USA. Daftar Pustaka Arikundo, Suharsimi, 1995, Prosedur Karassik, Center, (1960), Sentrifugal Pump, Penelitian Suatu Pendekatan Mc Graw-Hill, Inc. New York, USA. Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Kai-Jung Chi, (2009), Velocity Patterns Bureau of Energy Efficiency, Ministry of Flow, Bio-Fluid Mechanics, Power, (2004), Pump and Pumping http://ezphysics-nchu-edu.tw/chi/BFM. System, In Energy Efficiency in html. Electrical Utilities, India. Montgomery, Douglas C, ( 2005), Design Bagiasna, K, Analisis Sinyal Getaran, PT. and Analysis of Experiments, 6th Ed, Krakatau Engineering Jhon Wiley & Sons, New York. Church, Austin H, (1986), Pompa dan Munson, Donald F, Young, Theodore Blower Sentrifugal, Erlangga, H.Okishi, (1985), Mekanika Fluida, Jakarta. Erlangga, Jakarta. F.R, Young, Cavitation, (1989), McGraw- Munson, Bruce R, Young, Donald F, and Hill, London. Okiishi, Theodore H, (2002), Fundamentals of Fluid Mechanics, G.W. Govier and K.Aziz, (1972), The Flow fourth edition, Jhon Willey & Sons, of Complex Mixtures in Pipe, original Inc, edition, Robert E. Krieger Publising Company Malabar, Florida. Michael J, Robichaud, P.Eng. Reference Standart for Vibration Monitoring and Harahap, Filino, (1978), Mekanika Fluida, Analysis, Bretech Engineering Ltd, 70, Departemen Mesin ITB, Bandung Sant Jhon NB Canada. Thomson, William, T, (1993), Vibration M.Chaudina, (2002) Noise an indicator of With Applications, Prentice-Hall Cavitation in a Centrifugal Pump, International, California. Acoustical Physics, Vol.49 N0,4. Hammitt, Frederic G, (1980), Cavitation and 2003, From Akusticheskil Zhurmal. Multiphase Flow Phenomena, Mc Ni Yongyan Yuan Shouqi PAN Z.Yuan Graw Hill International Book Jianping, (2008), Detection of Company Cavitation in Centrifugal Pump by Isranuri, T., Sitepu, N.,, Rafani, M., (2005), Vibration Methods, Research center of Study on Vibration of Centrifugal fluid Machinery Engineering and Pump System Due to The Change of Technology, Jiangsu Capacity, Proceedings Noise & University,Zhenjiang 212013, China. Vibration Reseach UKM, Malaysia. 11
  • 12. Sularso, Tahara Haruo, (2006), Pompa & Kompresor Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, Edisi Keenam, PT.Pradya Paramita, Jakarta Seyed Farshid C, Hassan Rahimzadeh M.B, (2005), Cavitation Detection of a Centrifugal Pump using Noise Spectrum, ASME International Design Engineering Conferences and Information Engineering, California USA. Streeter, Benyamin, W, 1992, (1992), Mekanika Fluida, Jakarta, Erlangga. Suyanto, Irham, (2007), Studi Eksperimental Fenomena Kavitasi pada Sudu Pompa Sentrifugal, Master Theses, Rekayasa Konversi Energi, ITS- Surabaya. S.G Kelly, (2000), Fundamentals of Mechanical Vibration, Second Edition, Mc Graw-Hill. Sahdev,M, Centrifugal Pump: Basic Concepts of Operation, Maintenance and Troubleshooting, Part I. Presented at The Chemical Engineers’Resource Page.www.cheresoure.com. Download from:www.idcon.com/pdfdoc/centrifu gal pump.pdf. Zulkifli (2006), Pengaruh Jenis Bantalan, Kapasitas dan Tinggi Tekan (Head) Terhadap Perilaku Vibrasi Pompa Sentrifugal Satu Tingkat (Sigle Stage), Megister Thesis, Teknik Mesin USU- Medan. Norton, Harry N, (1984), Sensor and Analyzer HandBook, Second Edition, Mc Graw-Hill. Smith, DW, (2008), PIC in Practice, First Edition, Newnes. 12