SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
PANDUAN
KESEHATAN OLAHRAGA
BAGI

PETUGAS KESEHATAN
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

............................. i

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

I.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
....................... 4
B. PENGERTIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

II.

BERGERAK / AKTIFITAS FISIK
A. JENIS AKTIFITAS FISIK
...... ........... 6
B. MANFAAT AKTIFITAS FISIK . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. CARA MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK
..... 7

III.

OLAHRAGA
A.
B.
C.
D.
E.

JENIS OLAHRAGA
....................... 8
MANFAAT OLAHRAGA
................. 8
PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA . . . . . . . . . . . 9
OLAHRAGAYANG BAIK DAN BENAR
..... 9
YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH
BEROLAHRAGA
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
F. YANG TIDAK DIANJURKAN BEROLAHRAGA . . 11
IV.

KEBUGARAN JASMANI
A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
. . . . . 12
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUGARAN JASMANI
. . . . . . . . . . . . . . . . 13

V.

PENUTUP

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
KATA PENGANTAR
Hari Kesehatan se Dunia ke 54 tahun 2002, oleh WHO diperingati dengan
tema "Fit For Health" yang dipusatkan di Brazil dengan tema "Move For
Health" atau "Agita Mundo". Sedangkan di Indonesia diperingati dengan
tema "Bergerak Agar Sehat dan Bugar".
Dengan tema tersebut WHO mengingatkan bahwa dari hasil penelitian
tahun 1999 :
- Lebih 60% angka kematian di dunia disebabkan oleh
karena penyakit tidak menular.
- Lebih 43% gangguan kesehatan diakibatkan oleh
penyakit yang ada kaitannya dengan penyakit tidak
menular.
Dan telah diketahui secara luas, bahwa dengan kegiatan olah raga dapat
mengurangi resiko terhadap penyakit tidak menular, sehingga
dengandemikian WHO mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
melakukan aktifitas fisik termasuk olah raga guna meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran yang pada akhirnya akan meningkatkan
produktifitas kerja dan kualitas sumber daya manusia.
Agar kegiatan tersebut bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran perlu
dilakukan dengan baik dan benar secara teratur dan terukur.
Mengantisipasi hal tersebut disusun "Panduan Kesehatan Olahraga Bagi
Petugas Kesehatan", sebagai bahan acuan petugas kesehatan dalam
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan olah raga.
Panduan ini disusun oleh Tim yang merupakan wakil-wakil dari
Departemen Kesehatan, Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI,
PDSKO (Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga) dan PPKORI
(Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Republik Indonesia).
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan dan
perbaikan panduan ini.
Jakarta, Nopember 2002
Direktur Kesehatan Komunitas

Dr. Faizati Karim, MPH
NIP. 140 087 851
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang
memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan
derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga merupakan
sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
Dengan majunya dunia tehnologi memudahkan semua kegiatan
sehingga menyebabkan kita kurang bergerak (hypokinetic), seperti
penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa
dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbilkan penyakit
akibat kurang gerak.
Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan
kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok,
pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak
menular, seperti penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan
darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis,
kanker usus, depresi dan kecemasan.
Studi WHO pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup
duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab
kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap
tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik. Pada
kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85% orang
dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik mereka.
Menurut penelitian yang bekerja sama dengan WHO tahun 1999,
menyatakan bahwa penyakit tidak menular atau degeneratif
merupakan penyebab 60% kematian dan 43% beban penyakit global.
Tahun 2020 diperkirakan penyakit tidak menular menjadi penyebab
73% kematian dan 60% beban penyakit global. Demikian juga hasil
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), proporsi penyakit
kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian;
5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, 16% dan pada tahun 1995 19%.
Diberbagai negara maju dan berkembang, lebih dari 25 tahun terakhir
penyakit tidak menular tersebut menjadi penyebab kematian nomor
satu.
Hasil penelitian Dede Kusmana tahun 2002 memperlihatkan bahwa
orang yang mempunyai gaya hidup : tidak merokok, berolahraga
secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali
lebih tinggi terhidar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang
bergaya hidup sebaliknya.
Selanjutnya menurut Manoefris Kasim, tahun 2002, menambahkan
bahwa faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat keluarga terkena
penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunya risiko
terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding
yang tidak menderita diabetes.
Agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. WHO
dalam memperingati Hari Kesehatan Sedunia ke 54, 7 April 2002
menetapkan tema "Fit For Health" yang berkembang menjadi "Move
For Health" diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Bergerak
Agar Sehat dan Bugar". Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan
fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat.
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman para petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga
ditingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas), dan tingkat
pelayanan kesehatan rujukan (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat)/
BKOM, Rumah Sakit) sehingga dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak
menular dan dapat meningkatakan derajat kesehatan, kebugaran serta
produktifitas kerja.
B. PENGERTIAN
1. Bergerak/aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori)
2. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan
terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan
ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
3. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
4. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan seharihari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang
berlebihan.
BAB II
BERGERAK/AKTIFITAS FISIK

A. JENIS AKTIFITAS FISIK
Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan
berbagai aktifitas fisik.
Aktifitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan
energi (pembakaran kalori), misalnya :
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

AKTIFITAS FISIK
Cuci Baju
Mengemudi Mobil
Mengecat Rumah
Potong Kayu
Menyapu Rumah
Jalan Kaki (kec. 3,5 Mil/jam)
Mengajar
Membersihkan Jendela
Berkebun
Menyetrika

KALORI YANG
DIKELUARKAN
3,56 Kcal/menit
2,80 Kcal/menit
3,50 Kcal/menit
3,80 Kcal/menit
3,90 Kcal/menit
5,60 - 7,00 Kcal / menit
1,70 Kcal/menit
3,70 Kcal/menit
5,60 Kcal/menit
4,20 Kcal/menit

B. MANFAAT AKTIFITAS FISIK
1. Manfaat Fisik/Biologis
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal.
Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Menjaga berat badan ideal.
Menguatkan tulang dan otot.
Meningkatkan kelenturan tubuh.
Meningkatkan kebugaran tubuh.

2. Manfaat Psikis/Mental.
a.
b.
c.
d.
e.

Mengurangi stress.
Meningkatkan rasa percaya diri.
Membangun rasa sportifitas.
Memupuk tanggung jawab.
Membangun kesetiakawanan sosial.
C. CARA MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK
1.

Lakukan aktifitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit per
hari dengan baik dan benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh, misalnya :
a. Turun bus lebih awal menuju tempat kerja yang kira-kira
menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti
di halte yang menghabiskan kira-kira 10 menit berjalan kaki
menuju rumah.
b. Membersihkan rumah selama 10 menit, dua kali dalam sehari
ditambah 10 menit bersepeda.
c. Berdansa selama 30 menit.

2. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum
terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan
ditingkatkan secara bertahap.
3. Aktifitas fisik dianjurkan minimal 30 menit, lebih lama akan lebih
baik.
4. Aktifitas fisik dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan
lingkungan yang aman dan nyaman, bebas polusi, tidak
menimbulkan cedera, misalnya : dirumah, sekolah, tempat kerja,
dan tempat-tempat umum (sarana olahraga, lapangan, taman,
tempat rekreasi, dll.)
5. Aktifitas fisik dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan
dapat dilakukan setiap hari.
BAB III
OLAH RAGA
A. JENIS OLAH RAGA
1. Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus
dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya :
Jogging, senam, renang, bersepeda.
2. Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak
dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari
sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis.
B. MANFAAT OLAHRAGA
1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah
yang ditandai dengan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Denyut nadi istirahat menurun.
Isi sekuncup bertambah.
Kapasitas bertambah.
Penumpukan asam laktat berkurang.
Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
Meningkatkan HDL Kolesterol.
Mengurangi aterosklerosis.

2. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai
pada :
a.
b.

Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan.
Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang,
menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan
lutut.

3. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat
mengurangi cedera.
4. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan
dan mempertahankan berat badan ideal.
5. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :
a. Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan
diastolik.
b. Penyakit jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan
mengurangi lemak tubuh.
c. Kencing manis : menambah sensitifitas insulin.
d. Infeksi : meningkatkan sistem imunitas.
6. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas
hormon terhadap jaringan tubuh.
7. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit
melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh.
8. Penelitian Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12
minggu.
a. Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
b. Meningkatkan HDL kolesterol.
c. Mengurangi aterosklerosis.
C. PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA
1. Pilih olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah.
2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan
pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis
olahraga yang cocok (tes pembebanan/stress test) terutama bila :
a. Ada keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada.
b. Berpenyakit seperti penyakit jantung koroner, asma, kencing
manis, hipertensi, dll.
c. Berusia diatas 30 tahun.
3. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan
nyaman.
4. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu
sampai 2 jam.
5. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis (manis jambu).
D. OLAHRAGA YANG BAIK DAN BENAR
1. Olahraga daapt dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut.
2. Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan
yang mana dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera,
misalnya : dirumah, tempat kerja, dan dilapangan.
3. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganit
jenisnya supaya tidak monoton.
4. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 - 10 menit,
diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan
pendinginan selama 5 - 10 menit.
5. Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 - 5 kali per minggu.
6. Intensitas latihan :
a. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% 85% denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi
maksimal yang dihitung berdasarkan :
DNM = 220 - UMUR
b. Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan
yaitu 60 - 70 % DNM.
Contoh :
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai
DNM = 220 - 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga
dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.
7. Waktu
Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan. Untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (endurence) perlu waktu antara 1/2
- 1 jam, untuk membakar lemak perlu waktu lebih lama (lebih dari
satu jam).
E. YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH BEROLAHRAGA
1. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah
makanan lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
2. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan
langsung mandi.
3. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
F. YANG TIDAK DIANJURKAN BEROLAHRAGA
1. Bila sedang demam.
2. Untuk olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan pada,
nyeri pada sendi terutama pada lutut.
3. Penyakit-penyakit :
a. Tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
b. Kencing manis tidak terkontrol.
c. Kelainan katup jantung.
BAB IV
KEBUGARAN JASMANI

A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas
kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap
orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing.
Kebugaran
jasmani
terdiri
dari
komponen-komponen yang
dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan
kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang
berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Dalam buku panduan ini hanya dijelaskan komponen kebugaran
jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.
1. Komposisi tubuh
a. Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks
Massa Tubuh (IMT).
b. Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan
cenderung menurun setelah berumur 60 tahun.
c. Memberi bentuk tubuh.
d. Pengukuran : Skinfold callipers, IMT,
IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2)
e. Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan
hipertropi sel adiposit serta input berlebihan.
f. Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel
adiposit serta output yang kurang.
2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh
a. Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian,
tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan.
b. Dipengaruhi oleh
?? Jenis sendi
?? Struktur tulang
?? Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen.
c. Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.
d. Anak-anak lebih besar dari orang dewasa.
e. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
f. Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi
kerja otot.
g. Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik
cenderung mudah mengalami cedera).
h. Pengukuran:Duduk tegak depan(Sit and reachTest)Flexometer.
3. Kekuatan Otot
a. Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan
kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu
tahanan.
b. Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteron
merupakan anabolik steroid).
c. Diukur dengan dinamometer.
4. Daya tahan jantung paru
a. Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk
berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil
O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat
digunakan untuk proses metabolisme tubuh.
b. Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup
berat dalam waktu lama secara terus menerus.
c. Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting.
d. Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,
Ergocycles test.
5. Daya tahan otot
a. Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secara
berulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalam
suatu waktu tertentu.
b. Mengatasi kelelahan.
c. Pengukuran : Push up test, Sit up test.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN
JASMANI
1. Umur
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai
maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan
kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1%
per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat
dikurangi sampai separuhnya.
2. Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir
sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak
laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar.
3. Genetik
Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh,
obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot.
4. Makanan
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (6070 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan
untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang bear.
5. Rokok
Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang
berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian
Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar
pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.
PERHATIAN
Jika ada seseorang dengan gangguan jantung, hipertensi, nyeri
dada, pusing, kehilangan kesadaran, masalah tulang dan sendi,
asma, sesak napas atau hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter
sebelum berolah raga.
BAB V
PENUTUP

Buku panduan ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan
informasi mengenai pelaksanaan kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga
yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan derajat kebugaran.
Untuk melengkapi pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas
kesehatan dapat membaca/mempelajari buku-buku lain mengenai kesehatan olahraga.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sehingga kesehatan
olahraga dapat berkembang.

Contenu connexe

Tendances

Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikLelenFitri
 
HECAT Magazine Vol. 1
HECAT Magazine Vol. 1HECAT Magazine Vol. 1
HECAT Magazine Vol. 1hermadiny
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondogustians
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Lydia Ungam
 
Kelas xi smk ilmukesehatan_heru
Kelas xi smk ilmukesehatan_heruKelas xi smk ilmukesehatan_heru
Kelas xi smk ilmukesehatan_herudodohQ
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belumSeptian Muna Barakati
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah KesehatanEqa Saputra
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmaniArief Ace
 
Panduan HKS 2013 (Draft)
Panduan HKS 2013 (Draft)Panduan HKS 2013 (Draft)
Panduan HKS 2013 (Draft)Irene Susilo
 
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2agus
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahHardi Maifra
 
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"yuliartiramli
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2Iss Che Ma
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang Rio Prasetia
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatSahalArief
 

Tendances (20)

Sap fix
Sap fixSap fix
Sap fix
 
Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdik
 
HECAT Magazine Vol. 1
HECAT Magazine Vol. 1HECAT Magazine Vol. 1
HECAT Magazine Vol. 1
 
PJK2102W
PJK2102WPJK2102W
PJK2102W
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)
 
Kelas xi smk ilmukesehatan_heru
Kelas xi smk ilmukesehatan_heruKelas xi smk ilmukesehatan_heru
Kelas xi smk ilmukesehatan_heru
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat  dan bersih belumMakalah pola hidup sehat  dan bersih belum
Makalah pola hidup sehat dan bersih belum
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmani
 
Makalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehatMakalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehat
 
Panduan HKS 2013 (Draft)
Panduan HKS 2013 (Draft)Panduan HKS 2013 (Draft)
Panduan HKS 2013 (Draft)
 
Ilmu kesehatan jilid 1
Ilmu kesehatan jilid 1Ilmu kesehatan jilid 1
Ilmu kesehatan jilid 1
 
Total.wellness
Total.wellnessTotal.wellness
Total.wellness
 
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2
Makalah olahraga budaya hidup sehat kelas xi semester 2
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehat
 

En vedette

kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uksZakiah dr
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanIrene Susilo
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportZakiah dr
 
Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaUpaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaJoni Iswanto
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatTheodorus Indarto
 

En vedette (6)

kesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program ukskesehatan olahraga dalam program uks
kesehatan olahraga dalam program uks
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
 
Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahragaUpaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan olahraga
 
Kerangka acuan
Kerangka acuan Kerangka acuan
Kerangka acuan
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 

Similaire à Panduan%20kesehatan%20olahraga

Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifTerapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifSii AQyuu
 
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifTerapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifSii AQyuu
 
Bugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptxBugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptxrianarifpurnomo1
 
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptx
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptxmateri germas perkantoran 3 Ags 22.pptx
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptxBudiharjoSkm1
 
SAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docxSAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docxWindiiEryanti
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanWarnet Raha
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
1653884550918.pptx
1653884550918.pptx1653884550918.pptx
1653884550918.pptxKikyKusuma
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatSok Moi Lee
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
ARNI PRESENTASI.pptx
ARNI PRESENTASI.pptxARNI PRESENTASI.pptx
ARNI PRESENTASI.pptxvenanmanseon
 
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Tamilmozhi Tamil
 
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptx
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptxBUDAYA HIDUP SEHAT.pptx
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptxcyrillusrenno
 

Similaire à Panduan%20kesehatan%20olahraga (20)

Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifTerapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
 
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit DegeneratifTerapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif
 
Bugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptxBugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptx
 
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptx
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptxmateri germas perkantoran 3 Ags 22.pptx
materi germas perkantoran 3 Ags 22.pptx
 
Pedoman kesorga
Pedoman kesorgaPedoman kesorga
Pedoman kesorga
 
SAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docxSAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docx
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
1653884550918.pptx
1653884550918.pptx1653884550918.pptx
1653884550918.pptx
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihat
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
ARNI PRESENTASI.pptx
ARNI PRESENTASI.pptxARNI PRESENTASI.pptx
ARNI PRESENTASI.pptx
 
Pedoman gizi seimbang 1
Pedoman gizi seimbang 1Pedoman gizi seimbang 1
Pedoman gizi seimbang 1
 
Tugas TIK 4
Tugas TIK 4Tugas TIK 4
Tugas TIK 4
 
Tugas tik 4
Tugas tik 4Tugas tik 4
Tugas tik 4
 
Mediakom38
Mediakom38Mediakom38
Mediakom38
 
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
 
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptx
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptxBUDAYA HIDUP SEHAT.pptx
BUDAYA HIDUP SEHAT.pptx
 

Panduan%20kesehatan%20olahraga

  • 2. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ............................. i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ....................... 4 B. PENGERTIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 II. BERGERAK / AKTIFITAS FISIK A. JENIS AKTIFITAS FISIK ...... ........... 6 B. MANFAAT AKTIFITAS FISIK . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 C. CARA MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK ..... 7 III. OLAHRAGA A. B. C. D. E. JENIS OLAHRAGA ....................... 8 MANFAAT OLAHRAGA ................. 8 PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA . . . . . . . . . . . 9 OLAHRAGAYANG BAIK DAN BENAR ..... 9 YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH BEROLAHRAGA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 F. YANG TIDAK DIANJURKAN BEROLAHRAGA . . 11 IV. KEBUGARAN JASMANI A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI . . . . . 12 B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN JASMANI . . . . . . . . . . . . . . . . 13 V. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
  • 3. KATA PENGANTAR Hari Kesehatan se Dunia ke 54 tahun 2002, oleh WHO diperingati dengan tema "Fit For Health" yang dipusatkan di Brazil dengan tema "Move For Health" atau "Agita Mundo". Sedangkan di Indonesia diperingati dengan tema "Bergerak Agar Sehat dan Bugar". Dengan tema tersebut WHO mengingatkan bahwa dari hasil penelitian tahun 1999 : - Lebih 60% angka kematian di dunia disebabkan oleh karena penyakit tidak menular. - Lebih 43% gangguan kesehatan diakibatkan oleh penyakit yang ada kaitannya dengan penyakit tidak menular. Dan telah diketahui secara luas, bahwa dengan kegiatan olah raga dapat mengurangi resiko terhadap penyakit tidak menular, sehingga dengandemikian WHO mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik termasuk olah raga guna meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas kerja dan kualitas sumber daya manusia. Agar kegiatan tersebut bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran perlu dilakukan dengan baik dan benar secara teratur dan terukur. Mengantisipasi hal tersebut disusun "Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan", sebagai bahan acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan olah raga. Panduan ini disusun oleh Tim yang merupakan wakil-wakil dari Departemen Kesehatan, Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI, PDSKO (Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga) dan PPKORI (Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Republik Indonesia). Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan dan perbaikan panduan ini. Jakarta, Nopember 2002 Direktur Kesehatan Komunitas Dr. Faizati Karim, MPH NIP. 140 087 851
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Dengan majunya dunia tehnologi memudahkan semua kegiatan sehingga menyebabkan kita kurang bergerak (hypokinetic), seperti penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbilkan penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor risiko, berupa merokok, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Studi WHO pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik. Pada kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85% orang dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik mereka. Menurut penelitian yang bekerja sama dengan WHO tahun 1999, menyatakan bahwa penyakit tidak menular atau degeneratif merupakan penyebab 60% kematian dan 43% beban penyakit global. Tahun 2020 diperkirakan penyakit tidak menular menjadi penyebab 73% kematian dan 60% beban penyakit global. Demikian juga hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), proporsi penyakit kardiovaskuler meningkat dari tahun ke tahun sebagai akibat kematian; 5,9% tahun 1975, 9,1% tahun 1986, 16% dan pada tahun 1995 19%. Diberbagai negara maju dan berkembang, lebih dari 25 tahun terakhir penyakit tidak menular tersebut menjadi penyebab kematian nomor satu.
  • 5. Hasil penelitian Dede Kusmana tahun 2002 memperlihatkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup : tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhidar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup sebaliknya. Selanjutnya menurut Manoefris Kasim, tahun 2002, menambahkan bahwa faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunya risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang tidak menderita diabetes. Agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. WHO dalam memperingati Hari Kesehatan Sedunia ke 54, 7 April 2002 menetapkan tema "Fit For Health" yang berkembang menjadi "Move For Health" diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Bergerak Agar Sehat dan Bugar". Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga perlu menjadi gerakan masyarakat. Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga ditingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas), dan tingkat pelayanan kesehatan rujukan (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat)/ BKOM, Rumah Sakit) sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular dan dapat meningkatakan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja. B. PENGERTIAN 1. Bergerak/aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori) 2. Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. 3. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 4. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan seharihari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
  • 6. BAB II BERGERAK/AKTIFITAS FISIK A. JENIS AKTIFITAS FISIK Dalam kegiatan sehari-hari setiap orang (individu) melakukan berbagai aktifitas fisik. Aktifitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya : NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. AKTIFITAS FISIK Cuci Baju Mengemudi Mobil Mengecat Rumah Potong Kayu Menyapu Rumah Jalan Kaki (kec. 3,5 Mil/jam) Mengajar Membersihkan Jendela Berkebun Menyetrika KALORI YANG DIKELUARKAN 3,56 Kcal/menit 2,80 Kcal/menit 3,50 Kcal/menit 3,80 Kcal/menit 3,90 Kcal/menit 5,60 - 7,00 Kcal / menit 1,70 Kcal/menit 3,70 Kcal/menit 5,60 Kcal/menit 4,20 Kcal/menit B. MANFAAT AKTIFITAS FISIK 1. Manfaat Fisik/Biologis a. b. c. d. e. f. Menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Menjaga berat badan ideal. Menguatkan tulang dan otot. Meningkatkan kelenturan tubuh. Meningkatkan kebugaran tubuh. 2. Manfaat Psikis/Mental. a. b. c. d. e. Mengurangi stress. Meningkatkan rasa percaya diri. Membangun rasa sportifitas. Memupuk tanggung jawab. Membangun kesetiakawanan sosial.
  • 7. C. CARA MELAKUKAN AKTIFITAS FISIK 1. Lakukan aktifitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit per hari dengan baik dan benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, misalnya : a. Turun bus lebih awal menuju tempat kerja yang kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan kira-kira 10 menit berjalan kaki menuju rumah. b. Membersihkan rumah selama 10 menit, dua kali dalam sehari ditambah 10 menit bersepeda. c. Berdansa selama 30 menit. 2. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap. 3. Aktifitas fisik dianjurkan minimal 30 menit, lebih lama akan lebih baik. 4. Aktifitas fisik dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang aman dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera, misalnya : dirumah, sekolah, tempat kerja, dan tempat-tempat umum (sarana olahraga, lapangan, taman, tempat rekreasi, dll.) 5. Aktifitas fisik dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.
  • 8. BAB III OLAH RAGA A. JENIS OLAH RAGA 1. Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang, bersepeda. 2. Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis. B. MANFAAT OLAHRAGA 1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan : a. b. c. d. e. f. g. Denyut nadi istirahat menurun. Isi sekuncup bertambah. Kapasitas bertambah. Penumpukan asam laktat berkurang. Meningkatkan pembuluh darah kolateral. Meningkatkan HDL Kolesterol. Mengurangi aterosklerosis. 2. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada : a. b. Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan. Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang, menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut. 3. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera. 4. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan ideal. 5. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti : a. Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
  • 9. b. Penyakit jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi lemak tubuh. c. Kencing manis : menambah sensitifitas insulin. d. Infeksi : meningkatkan sistem imunitas. 6. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh. 7. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh. 8. Penelitian Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12 minggu. a. Meningkatkan pembuluh darah kolateral. b. Meningkatkan HDL kolesterol. c. Mengurangi aterosklerosis. C. PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA 1. Pilih olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah. 2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok (tes pembebanan/stress test) terutama bila : a. Ada keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada. b. Berpenyakit seperti penyakit jantung koroner, asma, kencing manis, hipertensi, dll. c. Berusia diatas 30 tahun. 3. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman. 4. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu sampai 2 jam. 5. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis (manis jambu). D. OLAHRAGA YANG BAIK DAN BENAR 1. Olahraga daapt dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut. 2. Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang mana dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera, misalnya : dirumah, tempat kerja, dan dilapangan.
  • 10. 3. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganit jenisnya supaya tidak monoton. 4. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 - 10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5 - 10 menit. 5. Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 - 5 kali per minggu. 6. Intensitas latihan : a. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% 85% denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 - UMUR b. Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan yaitu 60 - 70 % DNM. Contoh : Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai DNM = 220 - 40 = 180. Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai : 60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126. 7. Waktu Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh (endurence) perlu waktu antara 1/2 - 1 jam, untuk membakar lemak perlu waktu lebih lama (lebih dari satu jam). E. YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH BEROLAHRAGA 1. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan lunak/cairan seperti bubur kacang hijau. 2. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi. 3. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
  • 11. F. YANG TIDAK DIANJURKAN BEROLAHRAGA 1. Bila sedang demam. 2. Untuk olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan pada, nyeri pada sendi terutama pada lutut. 3. Penyakit-penyakit : a. Tekanan darah tinggi tidak terkontrol. b. Kencing manis tidak terkontrol. c. Kelainan katup jantung.
  • 12. BAB IV KEBUGARAN JASMANI A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan. 1. Komposisi tubuh a. Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT). b. Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur 60 tahun. c. Memberi bentuk tubuh. d. Pengukuran : Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2) e. Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan. f. Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang kurang. 2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh a. Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan. b. Dipengaruhi oleh ?? Jenis sendi ?? Struktur tulang ?? Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen. c. Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki. d. Anak-anak lebih besar dari orang dewasa. e. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
  • 13. f. Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot. g. Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera). h. Pengukuran:Duduk tegak depan(Sit and reachTest)Flexometer. 3. Kekuatan Otot a. Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakan kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. b. Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteron merupakan anabolik steroid). c. Diukur dengan dinamometer. 4. Daya tahan jantung paru a. Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambil O2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. b. Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara terus menerus. c. Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting. d. Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, Ergocycles test. 5. Daya tahan otot a. Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secara berulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalam suatu waktu tertentu. b. Mengatasi kelelahan. c. Pengukuran : Push up test, Sit up test. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUGARAN JASMANI 1. Umur Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
  • 14. 2. Jenis Kelamin Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar. 3. Genetik Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot. 4. Makanan Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (6070 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang bear. 5. Rokok Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan. PERHATIAN Jika ada seseorang dengan gangguan jantung, hipertensi, nyeri dada, pusing, kehilangan kesadaran, masalah tulang dan sendi, asma, sesak napas atau hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum berolah raga.
  • 15. BAB V PENUTUP Buku panduan ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan derajat kebugaran. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas kesehatan dapat membaca/mempelajari buku-buku lain mengenai kesehatan olahraga. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sehingga kesehatan olahraga dapat berkembang.