3. PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK
• Perkembangan motorik adalah suatu perubahan
dalam perilaku gerak yang memperlihatkan
interaksi dari kematangan makhluk dan
lingkungannya.
• Pada manusia perkembangan motorik
merupakan perubahan kemampuan gerak dari
bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai
aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek
perilaku dan perkembangan motorik saling
mempengeruhi satu sama lainnya.
4. • Sekelompok pakar perkembangan motorik
memunculkan sebuah definisi mengenai
perkembangan motorik, yaitu: sebagai
perubahan dalam perilaku gerak yang
merefleksikan interaksi dari kematangan
organisme dan lingkungannya.
5. • Keogh dalam Payne (1996) menjelaskan
bahwa perkembangan motorik dapat
didefinisikan sebagai perubahan kompetensi
atau kemampuan gerak dari mulai masa bayi
(infancy) sampai masa dewasa (adulthood)
serta melibatkan berbagai aspek perilaku
manusia, kemampuan motorik dan aspek
perilaku yang ada pada manusia ini
mempengaruhi perkembangan motorik dan
perkembangan motorik itu sendiri
mempengaruhi kemampuan dan perilaku
manusia.
6. MENGUKUR PERKEMBANGAN
MOTORIK
• Mengukur perkembangan motorik ini dapat
dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
• Metode produk merupakan pendekatan untuk
mengukur gerak, hasil akhir, outcome, dan
gerak tersebut dianalisis. Contoh, seorang
siswa melakukan keterampilan melempar bola,
maka hasil lemparan berupa jarak lemparan,
cepat tidaknya lemparan, serta akurat tidaknya
lemparan. Hasil yang diraih siswa itu
dikategorikan sebagai produk keterampilan.
7. • Metode proses merupakan pendekatan
yang berorientasi pada proses dan
menekankan pada gerak itu sendiri. Ini
dimaksudkan sebagai pola gerak atau apa
yang sering disebut dengan teknik.
Dengan sedikit perbuatan pada teknik
gerak. Contoh, anak dengan tangan
kanannya mengayun sambil bergerak ke
depan dengan melangkahkan kaki
kanannya, atau performa sikap
menangkap bola.
8. Prinsip Perkembangan Motorik
1. Bergantung pada perkembangan otot
dan syaraf.
2. Belajar motorik tidak terjadi sebelum
anak matang.
3. Mengikuti pola yang diramalkan.
4. Dimungkinkan menentukan norma
perkembangan.
5. Urutan perkembangan motorik.
6. Perbedaan individu dalam laju
perkembangan motorik
9. NILAI-NILAI DALAM
PERKEMBANGAN MOTORIK
1. Pengalaman
2. Hak dan kesempatan beraktivitas,
3. Keseimbangan jiwa dan raga,
4. Mampu berperan menjadi dirinya sendiri,
5. Kesehatan yang baik.
6. Katarsis emosional.
7. Kemandirian.
8. Hiburan diri.
9. Sosialisasi.
10. Konsep diri.
10. TUJUAN DAN FUNGSI
PERKEMBANGAN MOTORIK
• Tujuan perkembangan motorik adalah
mengkaji proses pentahapan kemampuan
gerak, apakah kemampuan gerak individu
tersebut sudah sesuai dengan masanya.
• Fungsi perkembangan motorik adalah
penguasaan keterampilan yang tergambar
dalam kemampuan menyelesaikan tugas gerak
tertentu. Kualitas gerak terlihat dari seberapa
jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas
gerak yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu.
11. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
PERSEPSI
• Persepsi / Perception = tanggapan (penerimaan)
langsung dari sesuatu; daya memahami/menanggapi
sesuatu; serapan; proses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui pancaindranya
• Proses memahami dan menginterpretasikan
informasi
sensoris (berh.dgn.pancaindra), atau kemampuan
intelek untuk menyarikan makna dari data yang
diterima
oleh berbagai indra (Lerner, 1988:282)
12. • Misalnya, seorang anak diminta untuk mengamati huruf /d/,
disamping huruf tersebut berderet huruf-huruf seperti. /p/, /b/,
/d/, /a/.
• Apabila anak dapat menunjukkan huruf /d/ pada deretan
huruf-huruf tadi, maka proses persepsi telah terjadi karena ada
penafsiran yang sama.
• Tetapi jika yang ditunjuk adalah huruf /a/, maka yang terjadi
hanya proses pengindraan.
• Sebetulnya anak melihat huruf /d/, tetapi apa yang dilihatnya
tidak membentuk gambaran yang benar.
• Secara fisiologis ia tidak mengalami gangguan penglihatan,
akan tetapi ia tidak dapat menafsirkan obyek yang dilihat dan
inilah yang dimaksud mengalami gangguan persepsi.
13. Ruang lingkup bidang perkembangan persepsi
AUDITORIS • kesadaran fonologis
• diskriminasi auditoris
• ingatan auditoris
• urutan auditoris
• perpaduan auditoris
•hubungan keruangan
PERSEPSI VISUAL •diskriminasi visual
•diskriminasi bentuk dan latar
•visual closure
•mengenal obyek
TAKTIL
HEPTIK
KINESTETIK
14. Persepsi Auditoris
Kemampuan untuk memahami atau menginterpretasikan
segala sesuatu yang didengar
(1) Kesadaran fonologis adalah kesadaran bahwa bahasa dapat dipecah Ke
dalam kata, sukukata, dan fonem (bunyi huruf).
(2) Diskriminasi Auditoris; Kemampuan mengingat perbedaan antara bunyi-
bunyi fonem dan mengidentifikasi kata-kata yang sama dengan katakata yang
berbeda.
(3) Ingatan Auditoris; kemampuan untuk menyimpan dan mengingat sesuatu
yang didengar.
(4) Urutan Auditoris;Kemampuan mengingat urutan halhal yang disampaikan
secara lisan
(5) Perpaduan Auditoris; Kemampuan memadukan elemen-elemen fonem
tunggal atau berbagai fonem menjadi suatu kata yang utuh
15. Persepsi Visual
Kemampuan untuk memahami atau
menginterpretasikan segala sesuatu yang dilihat
(1) Hubungan keruangan menunjuk pada persepsi tentang posisi berbagai
obyek dalam ruang.
(2) Diskriminasi visual menunjuk pada kemampuan membedakan suatu obyek
dari obyek yang lain.
(3) Diskriminasi bentuk-Iatar menunjuk pada kemampuan membedakan suatu
obyek dari latarbelakang yang mengelilinginya.
(4) Visual closure menunjuk pada kemampuan mengingat dan
mengidentifikasi suatu obyek, meskipun obyek tersebut tidak diperlihatkan
secara keseluruhan.
(5) Mengenal obyek menunjuk pada kemampuan mengenal sifat berbagai
obyek pada saat mereka memandangnya.
16. Persepsi heptik
menunjuk pada kemampuan mengenal berbagai obyek melalui
modalitas taktil (perabaan) dan kinestetik (gerak).
(1) Persepsi taktil berkaitan dengan sentuhan atau rabaan; atau kemampuan
mengenal berbagai obyek melalui meraba; mis. mengidentifikasi angka yang
ditulis di punggung, membedakan permukaan kasar dari yang halus,
mengidentifikasi jari mana yang digunakan untuk meraba
(2) Persepsi kinestetik (a) perasaan yang sangat kompleks yang ditimbulkan
oleh rangsangan di otot, urat, dan pergelangan; (b) mempunyai daya
menyadari gerakan otot; misalnya kesadaran posisi, rasa tubuh tentang
kontraksi otot, tegangan, dan relaksasi adalah beberapa contoh dari persepsi
kinestetik.