Dokumen tersebut membahas tentang pemberdayaan wakaf untuk kesejahteraan umat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi wakaf menurut syariat Islam dan UU no 41 tahun 2004, konteks anjuran berwakaf dalam Al Quran dan hadist, serta potensi besar wakaf di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal.
2. WAKAF:
• Syar’i: Menahan harta dan mengalirkan
manfaatnya di jalan Allah, untuk kepentingan
Islam.
• UU no 41/2004:
“Perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian harta benda
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah”
3. Konteks Anjuran Berwakaf
Al Qur’an Surat Ali Imron ayat 92
Kamu sekali-kali tidak
sampai kepada kebajikan
(yang sempurna)
Zakat itu membersihkan, Sedekah itu melengkapi, dan
Wakaf itu menyempurnakan ibadah harta seseorang.
Seperti halnya kaidah wakof dalam tajwid pembacaan
alquran, dan wukuf sebagai kesempurnaan haji.
sebelum kamu
menafkahkan sebagian
harta
Sebagian harta adalah sesuatu yang relatif, tapi
seringkali diasumsikan dengan setengah. Berpatokan
pada zakat saja sebagai ibadah harta belum
mencerminkan tanda syukur dan pengorbanan.
dari apa yang paling kamu
cintai.
Adalah permintaan Allah bahwa yang seharusnya
disedekahkan adalah yang paling kita cintai, bukan
sebagian yang tidak kita sukai. Tapi belum banyak orang
yang berwakaf aset-aset yang menguntungkan, seperti
rumah kos, tanah pinggir jalan, ruko, apartemen, hotel,
deposito, dsb
4. Konteks Anjuran Berwakaf
Hadist Riwayat Muslim
Apabila seorang manusia
itu meninggal dunia, maka
terputuslah amal
perbuatannya kecuali dari
tiga sumber,
Manusia hanya mampu beribadah selama dia hidup.
Shalat, zakat, puasa, haji tidak lagi bisa dilakukan saat
sudah wafat. Sementara setelah wafat, masa dunia
berganti masa alam barzah yang sangat panjang hingga
Yaumil Hisab ditetapkan oleh Allah. Masa alam barzah
yang panjang ini tentu akan sangat membahagiakan jika
“tabungan pahala” masih terus mengalir kepada nya.
yaitu sedekah jariah
(wakaf),
Sedekah yang digunakan untuk sesuatu yang bisa
memberikan manfaat yang terus mengalir
ilmu pengetahuan yang
bisa diambil manfaatnya,
Kebaikan dan kebermanfaatan atas ilmu menjadi pahala
yang terus mengalir
dan anak soleh yang
mendoakannya.
Anak soleh yang terus hadir dari generasi ke generasi
akan memberikan kemaslahatan umat dan menjadi
wasilah pahala yang terus mengalir
5. Fakta Wakaf Indonesia
Data Analogi
Luas Lahan Wakaf Indonesia sebesar
3.492.045.373 m2
(3,3 milyar m2 = 349.204,5 ha)
5 kali luas Singapura, 5 kali luas Jakarta
Jumlah lahan wakaf Indonesia
420.003 lokasi
Jika mengunjungi 3 lahan wakaf per hari,
maka baru akan selesai dalam 383 tahun
Estimasi lahan wakaf senilai Rp. 600
trilyun
Setara ¼ hutang Indonesia (2.273 trilyun),
171 kali aset wakaf Singapura (3,5 trilyun)
Pendapatan Surplus Wakaf :
BELUM ADA DATA
Singapura: SGD 3,5 million / tahun (Rp. 30
milyar per tahun)
>> WAKAF INDONESIA SEHARUSNYA BISA
MENCAPAI 171 X SINGAPURA
>> Rp. 5,3 Trilyun/tahun
6. Fakta Wakaf Indonesia
Tanah Wakaf untuk Fasilitas Publik
79
55
9
3 3 1 1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Prosentase
Masjid/Mushalla
Lembaga Pendidikan
Kompleks Pekuburan
Panti Asuhan
Jalan, Perkantoran,
WC Umum
Sarana Kesehatan
Sarana Olahraga
7. Realita Kesadaran Berwakaf
• Dari 100 orang pembayar zakat, hanya 7 orang
yang sudah aktif berwakaf tunai (Sumber: Dompet Dhuafa)
• 2 dari 10 muslim belum memahami detail
tentang wakaf, merasa cukup dengan zakat dan
sedekah (biasa).
• Lahan yang akan diwakafkan seringkali berupa
lahan yang:
– Berada jauh di pedalaman
– Tidak mampu lagi diurus oleh pemilik
– Sulit untuk dijual
– Ada permasalahan sengketa
8. Fakta Nazir Indonesia
Nazir di Indonesia belum dilakukan secara profesional
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat
Bahasa dan Budaya yang dilakukan oleh UIN Syarif
Hidayatullah pada tahun 2006 yang meneliti 500
responden nazir di 11 provinsi. Kesimpulannya:
• 77% Nazir tidak produktif alias diam. Sisanya juga tidak
sempurna produktif.
• 84% nazir sambilan dan 16% yang fokus.
• 70% harta wakaf dalam bentuk mesjid, 59% berada di
perdesaan,
• 66% harta wakaf dikelola secara tradisional atau
perseorangan, sisanya dikelola secara badan hukum
9. Wakaf Produktif:
Pengelolaan aset wakaf
yang berorientasi kepada
keuntungan sehingga
mampu membiayai aset
itu sendiri (mandiri) serta
mampu berkontribusi
kepada kesejahteraan dan
kemaslahatan umat
10. Amanah Wakaf Produktif UU 41/2004
Pasal Bunyi Pasal Lalu Bagaimana Kalau …
Pasal 5 Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat
ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah
dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Mayoritas aset wakaf untuk hanya
sebagai sarana ibadah dan sosial
semata? Tidakkah menggerakkan
ekonomi juga adalah ibadah?
Pasal 43
ayat 2
Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
produktif.
Menjadi sarana sosial? Apakah bisa
disebut produktif? Jika jawabnya
“TIDAK”, apakah Nazhir berarti
melawan hukum?
Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas, Nazhir dapat menerima
imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf yang besarnya tidak
melebihi 10% (sepuluh persen).
Aset wakaf adalah aset sosial,
dihitung dari mana hak nazir yang
10%? Dari pendapatan infak, total
beban pemeliharaan, atau apa?
Pasal 67
ayat 3
Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan atau
mengambil fasilitas atas hasil pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf melebihi jumlah
yang ditentukan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Aturan ini ditegakkan? Nazir
pengurus masjid, pesantren, panti
asuhan yatim, bagaimana nasibnya?
11. Wakaf Terbaik
“Umar telah memperoleh bagian tanah di Khaibar, lalu dia datang menemui Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, seraya berkata,
"Aku telah mendapatkan bagian tanah, yang mana saya tidak memperoleh harta yang
paling berharga bagiku selain sebidang tanah ini, maka apa yang akan engkau
perintahkan kepadaku dengan sebidang tanah ini?”
Lalu beliau bersabda, "Jika engkau menghendaki wakafkanlah tanah tersebut (engkau
tahan tanahnya) dan sedekahkan hasilnya,"
Lalu Umar radhiyallahu ‘anhu menyedekahkan hasilnya.
Sungguh tanah ini tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh
diwariskan, tetapi diinfakkan hasilnya untuk fuqara`, kerabat, untuk membebaskan
budak, untuk kepentingan di jalan Allah subhanahu wata’ala, untuk menjamu tamu
dan untuk ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan).
Tidak ada dosa bagi yang mengurusinya, apabila dia memakan sebagian hasilnya
secara ma'ruf, atau memberi makan temannya tanpa menimbun hasilnya.
(HR.al-Bukhari no.2565, Muslim no.3085).
12. Trilogi Kejayaan Umat
Untuk kehidupan
berbangsa yang religius,
beradab, dan penuh
keberkahan Allah
Untuk mempermudah
kehidupan manusia dan
menciptakan dunia yang
lebih baik
Untuk memastikan
kesejahteraan ekonomi
yang berkeadilan dan
meminimalisasi
kesenjangan kaya-miskin
Ilmu
Teknologi
SDM yang
Sholeh
Wakaf
13. Contoh Wakaf Produktif (1)
International Islamic Relief Organization Saudi Arabia (IIROSA)
telah melaunching 6 proyek wakaf di Mekkah dengan dana SR
470 juta dengan perkiraan keuntungan SR 45 juta yang akan
digunakan kepentingan sosial:
1. Proyek Bayt Allah Waqf 11 lantai rumah dan gedung
komersial. Keuntungan dari proyek ini digunakan
membangun 370 mesjid di 18 negara
2. The Orphan Waqf, hotel 30 lantai yang keuntungannya
digunakan untuk membiayai anak-anak yatim di 28 negara
3. The Educational Care Waqf, tower 22 lantai yang
keuntungannya digunakan untuk membiayai 30 institusi
pendidikan di seluruh dunia.
14. Contoh Wakaf Produktif (2)
4. Social Development Waqf, gedung 10 lantai yang
keuntungannya digunakan untuk program rehabilitasi
dan pelatihan keterampilan untuk satu juta orang di
97 negara.
5. The Da’wa Waqf, gedung 28 lantai yang
keuntungannya akan digunakan untuk beasiswa
13000 mahasiswa, 720 mubaligh di 365 Center-center
Islam di seluruh dunia
6. The Health care waqf, gedung 25 lantai
keuntungannya akan dipergunakan untuk kepentingan
kesehatan 33 juta orang di 285 Rumah sakit.
15. Contoh Wakaf Produktif (3)
Singapura memiliki aset wakaf Rp. 3,5 trilyun.
• Mendirikan “Warees” sebagai Perusahaan
Pengelola Wakaf. Mereka menginvestasikan dana
waqf mereka dalam bentuk musyarakah di
berbagai outlet makanan.
• Mereka mendapatkan waqf dari potongan gaji
setiap bulannya dari masyarakat muslim Singapur.
• Warees juga menginvestasikan dananya pada
sentra bisnis yang dikelola oleh orang-orang Islam
17. Visi & Misi
Visi
Menjadi lembaga terdepan yang terpercaya dan handal dalam
menggalang dan mengelola sumberdaya wakaf secara
produktif, profesional dan amanah sehingga mampu berperan aktif
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Misi
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya potensi dan peran wakaf
2. Menggalang seluas-luasnya dukungan sumberdaya wakaf
masyarakat
3. Memastikan pengelolaan yang optimal seluruh harta wakaf
sehingga dapat memberikan hasil, surplus dan manfaat nyata
4. Menjalin sinergi dengan seluruh stakeholder yang terkait dalam
meningkatkan peran aktif wakaf
18. Legalitas
• Dompet Dhuafa Republika adalah
lembaga nirlaba milik masyarakat
Indonesia yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan
kaum dhuafa dengan dana Zakat, Infak,
Sedekah, Wakaf serta dana lain yang
halal dan legal baik dari perorangan,
kelompok atau perusahaan/lembaga.
• Berbentuk Yayasan, Notaris H. Abu
Yusuf, SH tanggal 14 September 1994,
diumumkan dalam Berita Negara RI No.
163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL
• Surat Keputusan Nomor 439 Tahun
2001 tentang PENGUKUHAN DOMPET
DHUAFA REPUBLIKA sebagai Lembaga
Amil Zakat tingkat nasional.
• Terdaftar di Badan Wakaf Indonesia
sebagai Nazhir pada 16 Juni 2011,
dengan nomor pendaftaran:
36.74.3.1.00001
19. Pengembangan Wakaf
• Sejak lahir tahun 1993, Dompet Dhuafa baru
menggalakkan wakaf sejak tahun 2000.
• Tuntutan menggalakkan wakaf seiring kebutuhan
untuk melengkapi fasilitas fisik program-program sosial
berbasis ZIS yang dilaksanakan hingga saat ini.
• Program wakaf kategori ini antara lain:
– Klinik Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (Rp. 2 milyar, 2001)
– Sekolah Gratis Smart Ekselensia Indonesia (Rp. 4,5
milyar, 2004)
– Wisma Muallaf (Rp. 1 milyar, 2008)
– Rumah Sakit Gratis – RS. Rumah Sehat Terpadu (Rp. 50
milyar, 2009 – 2012)
20. Wakaf Produktif
• Mengikuti perkembangan lahirnya UU no 41 tahun 2004
yang mengarah kepada produktivitas wakaf, Dompet
Dhuafa melahirkan “brand” Tabung Wakaf Indonesia
untuk berkiprah di area wakaf produktif pada 14 Juli 2005
• Tabung Wakaf Indonesia berfungsi untuk
mengedukasi, menggalang, serta mengelola sumber daya
wakaf masyarakat untuk diproduktifkan.
22. Data Penghimpunan
Wakaf Melalui Uang (juta)
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
2009 2010 2011 2012 2013
Millions
Sosial
Produktif
23. Penerimaan Wakaf Aset Besar
*s/d 21 Agustus 2013
• Gedung Wardah dan Jannah, Villa Ilhami
(Islamic Village), Karawaci, Tangerang (2009 –
appraisal Rp. 6,5 milyar)
• Sekolah TK, SD, SMP Al Syukro Universal
Ciputat (2010, appraisal Rp. 34 milyar)
• Sekolah TK, SD, SMP Semen Cibinong
(HOLCIM), Narogong, Klapanunggal, Bogor
(2011, appraisal Rp. 21 milyar)
24. Strategi Penghimpunan Wakaf
Marketing
Communication
• Media Cetak
• Radio
• Televisi
• Online
• Media Luar
Ruang
Direct Marketing
• Konter Mal
• Event
Komunitas
• Direct
Mail/Email
• Teledonasi
Donors Relation
Management
• Laporan
Konsolidasi
Donasi
• Visitasi Donatur
• SMS Reminder
• Email Reminder
• Call Center
Donasi
27. Manajemen
Pengelolaan Aset
• Pengelompokan aset menjadi empat kategori
1. Properti Sosial :
– Digunakan langsung untuk kebutuhan program sosial
2. Properti Komersial
– Berbasis sewa-menyewa
3. Bisnis Sosial
– Berbasis pengelolaan usaha
4. Surat Berharga Pasar Modal (Saham)
– Berbasis analisa managemen resiko pasar modal dengan
mengedepankan prinsip syariah, fundamental perusahaan
dan potensi deviden yang optimal.
29. Manajemen
Pengelolaan Aset
• Pengalokasian Surplus Wakaf
1. Maukuf Alaih:
– Minimal 50% Surplus
» 50% untuk program pendidikan dhuafa
» 30% untuk program kesehatan dhuafa
» 20% untuk program pemberdayaan ekonomi dhuafa
2. Maintenance dan Reinvestasi:
– Maksimal 40% Surplus
– Jika kurang, maka akan disubsidi dari dana infak umum
3. Hak Nadzir (Pengelola)
– Maksimal 10% Surplus
– Jika kurang, maka akan disubsidi dari dana operasional
amil
30. Portofolio Aset Wakaf Sosial:
Gedung Layanan Kesehatan Cuma-cuma Wisma Muallaf
Gedung Lembaga Pengembangan Insani RS. Rumah Sehat Terpadu