SlideShare a Scribd company logo
1 of 197
Download to read offline
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
                     REPUBLIK INDONESIA




               LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
                                 ATAS
                         LAPORAN KEUANGAN
    PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
                     TAHUN ANGGARAN 2009
                                     DI
                           ARGA MAKMUR




Nomor    : 09/LK/XVIII.BKL/06/2010
Tanggal : 17 Juni 2010

          AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V
             PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU
                 TAHUN ANGGARAN 2010
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                   PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU
   Jl. Pembangunan No.16, Padang Harapan, Bengkulu, Telp (0736) 343233, Fax. (0736) 349348

                                                                      Bengkulu, 23 Juli 2010
Nomor       : 193/S/XVIII.BKL/07/2010
Lampiran    : 1 (satu) berkas
Perihal     : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
              Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
              Tahun 2009
Yth.
Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara
di
   Arga Makmur


        Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan
pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009,
yang meliputi Neraca per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut.
         Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 bebas dari salah saji
yang material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009, dan
realisasi anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku.
Bupati Bengkulu Utara bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud
sesuai SAP, menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan mematuhi peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
        Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan
keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Pemeriksaan tersebut
dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan
BPK RI tahun 2007.
        Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam
sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
1.   Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum sepenuhnya
     dilaksanakan secara tertib;
2.   Penyertaan modal sebesar Rp7.329.682.843,47 pada PT Bank Bengkulu dan sebesar
     Rp11.512.042.955,72 pada PDAM Tirta Ratu Samban belum ditetapkan dengan
     peraturan daerah;
3.   Terdapat ketekoran kas pada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Nasional dan
     Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat masing-masing sebesar
     Rp1.657.995.618,00 dan sebesar Rp79.660.000,00;
4.   Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor sebesar
     Rp275.256.864,00;
5.   Realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.144.510.400,00 tidak sesuai peruntukkan
     dan klasifikasinya;
6.   Terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp228.800.000,00 atas realisasi Belanja
     Perjalanan Dinas pada Sekretariat DPRD; dan
7.   Pengadaan peralatan dan mesin sebesar Rp2.713.569.280,00 yang akan dibagikan
     kepada masyarakat dianggarkan dalam Belanja Modal.
           Kami persilakan Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara menelaah hasil
pemeriksaan lengkap terlampir dan atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.


                                                  BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
                                                     REPUBLIK INDONESIA
                                                            Kepala Perwakilan,




                                                  Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak.
                                                      NIP 19680706 199003 1 003




Tembusan:
1.   Menteri Dalam Negeri, di Jakarta;
2.   Anggota Pembina Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta;
3.   Auditor Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta;
4.   Kepala Ditama Revbang BPK RI, di Jakarta; dan
5.   Inspektur Utama BPK RI, di Jakarta.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                   PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU
   Jl. Pembangunan No.16, Padang Harapan, Bengkulu, Telp (0736) 343233, Fax. (0736) 349348

                                                                      Bengkulu, 23 Juli 2010
Nomor       : 194 /S/XVIII.BKL/07/2010
Lampiran    : 1 (satu) berkas
Perihal     : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
               Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
               Tahun 2009
Yth.
Bupati Bengkulu Utara
di
   Arga Makmur


        Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan
pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009,
yang meliputi Neraca per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut.
         Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 bebas dari salah saji
yang material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009, dan
realisasi anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku.
Bupati Bengkulu Utara bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud
sesuai SAP, menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan mematuhi peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
        Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan
keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Pemeriksaan tersebut
dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan
BPK RI tahun 2007.
        Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam
sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
1.   Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum sepenuhnya
     dilaksanakan secara tertib;
2.   Penyertaan modal sebesar Rp7.329.682.843,47 pada PT Bank Bengkulu dan sebesar
     Rp11.512.042.955,72 pada PDAM Tirta Ratu Samban belum ditetapkan dengan
     peraturan daerah;
3.   Terdapat ketekoran kas pada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Nasional dan
     Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat masing-masing sebesar
     Rp1.657.995.618,00 dan sebesar Rp79.660.000,00;
4.   Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor sebesar
     Rp275.256.864,00;
5.   Realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.144.510.400,00 tidak sesuai peruntukkan
     dan klasifikasinya;
6.   Terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp228.800.000,00 atas realisasi Belanja
     Perjalanan Dinas pada Sekretariat DPRD; dan
7.   Pengadaan peralatan dan mesin sebesar Rp2.713.569.280,00 yang akan dibagikan
     kepada masyarakat dianggarkan dalam Belanja Modal.
           Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI mengharapkan Bupati Bengkulu Utara
agar menindaklanjuti rekomendasi BPK RI yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
dan menyampaikannya kepada BPK RI selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah
Laporan Hasil Pemeriksaan diterima.
            Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.


                                                   BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
                                                      REPUBLIK INDONESIA
                                                           Kepala Perwakilan,




                                                   Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak.
                                                       NIP 19680706 199003 1 003
SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS
 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
                            TAHUN ANGGARAN 2009


Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun
Anggaran 2009 terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut:
1. Laporan I: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah
   Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009
   Laporan I berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK RI atas kewajaran
   Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009;
   (b) Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009
   yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan
   atas Laporan Keuangan; dan (c) Gambaran Umum Pemeriksaan yang berisi dasar
   hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan,
   metodologi pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, objek pemeriksaan, dan kendala
   pemeriksaan.
2. Laporan II: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern dalam
   rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
   Utara Tahun Anggaran 2009
   Laporan II berisi: (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern; (b)
   Gambaran Umum atas Pengendalian Intern dalam Pencatatan dan Pelaporan
   Keuangan Instansi; (c) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern
   Tahun 2006, 2007, dan 2008; dan (d) Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern
   Tahun 2009.
3. Laporan III: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
   Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pemeriksaan atas Laporan
   Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009
   Laporan III berisi: (a) Resume Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
   Peraturan Perundang-undangan; (b) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas
   Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2006, 2007,
   dan 2008; dan (c) Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan
   Perundang-undangan Tahun 2009.
LAPORAN I



     LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
       ATAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
        TAHUN ANGGARAN 2009
DAFTAR ISI

                                                                                                                                    HALAMAN

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN...................................... 1
LAPORAN KEUANGAN POKOK TAHUN ANGGARAN 2009.................................................. 3
1.     NERACA KOMPARATIF ........................................................................................................... 3
2.     LAPORAN REALISASI ANGGARAN ...................................................................................... 5
3.     LAPORAN ARUS KAS ............................................................................................................... 7
4.     CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN............................................................................. 9
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ......................................................................................... 65
LAMPIRAN
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
                                REPUBLIK INDONESIA



        LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah
memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2009 dan 2008,
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut adalah
tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Tanggung jawab BPK RI adalah
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.
BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan
BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi
penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar
Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan A.1.3 atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2009, saldo Aset Tetap per 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp1.246.792.251.491,88 yang berasal dari saldo Aset Tetap per 31 Desember 2008 sebesar
Rp1.111.220.925.085,88       ditambah     dengan     mutasi      tahun   berjalan   sebesar
Rp135.571.326.406,00. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum mencatat dan
melaporkan tanah badan jalan yang dimilikinya dan belum memberikan penilaian terhadap
tanah-tanah yang tidak bersertifikat dan masih tercatat nihil dalam Neraca Per 31 Desember
2009. Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan mutasi Aset Tetap tahun berjalan masih
lemah, diantaranya: 1) Bagian Administrasi Keuangan dan Bagian Umum belum melakukan
rekonsiliasi jumlah mutasi Aset Tetap tahun berjalan; 2) masing-masing SKPD belum
memutakhirkan Kartu Inventaris Barang (KIB) disesuaikan dengan Aset Tetap hasil
inventarisasi dan penilaian kembali; dan 3) pengamanan sistem aplikasi pada SIMDA-Aset di
SKPKD masih lemah karena dapat diakses oleh pegawai lain selain petugas yang ditetapkan.



BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu                                                     1
Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak kepada kewajaran penyajian mutasi Aset Tetap
tahun berjalan, diantaranya nilai mutasi Aset Tetap dalam Neraca per 31 Desember 2009
berbeda dengan nilai mutasi Aset Tetap tahun 2009 menurut SIMDA-Aset dengan selisih
sebesar Rp8.009.776.086,00. Bagian Administrasi Keuangan dan Bagian Umum tidak dapat
memberikan penjelasan yang memadai atas terjadinya selisih mutasi Aset Tetap tersebut.
Menurut pendapat BPK RI, kecuali terhadap hal-hal yang diungkapkan pada paragraf di atas,
laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2009 dan
2008, realisasi anggaran, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
sistem pengendalian intern disajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan ini.
                                                            Bengkulu, 17 Juni 2010
                                                 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
                                                     REPUBLIK INDONESIA
                                                   Perwakilan Provinsi Bengkulu
                                                  Penanggung Jawab Pemeriksaan,




                                                  Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak.
                                                 Akuntan, Register Negara No. D-17.331




BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu                                                   2
LAPORAN KEUANGAN POKOK
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA




       LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
        ATAS LAPORAN KEUANGAN
  PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
          TAHUN ANGGARAN 2009
LAPORAN KEUANGAN POKOK

1. Neraca Komparatif
                              PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

                                                       NERACA
                                             Per 31 Desember 2009 dan 2008
                                                       (Auditan)

                                                                                               (dalam rupiah)

                      URAIAN                           CAT.      31 Desember 2009       31 Desember 2008

ASET
   ASET LANCAR
   Kas                                                 A.1.1.1     48.262.562.536,09      42.428.325.034,74
   Piutang                                             A.1.1.2      5.957.735.172,58         340.777.470,00
   Piutang Lain-lain                                   A.1.1.3        344.091.549,00       1.722.913.471,00
   Persediaan                                          A.1.1.4      4.214.481.859,00       2.608.817.483,00
          Jumlah Aset Lancar                                       58.778.871.116,67      47.100.833.458,74

    INVESTASI JANGKA PANJANG
    Investasi Non Permanen                             A.1.2.1      3.584.267.703,00       3.893.591.190,00
    Investasi Permanen                                 A.1.2.2     19.589.125.799,19      19.589.125.799,19
           Jumlah Investasi Jangka Panjang                         23.173.393.502,19      23.482.716.989,19

    ASET TETAP
    Tanah                                              A.1.3.1      61.201.692.900,00      59.314.595.400,00
    Peralatan dan Mesin                                A.1.3.2     105.221.507.110,88      81.154.353.210,88
    Gedung dan Bangunan                                A.1.3.3     301.667.748.713,00     246.457.528.813,00
    Jalan, Irigasi dan Jaringan                        A.1.3.4     765.862.346.468,00     700.023.785.962,00
    Aset Tetap Lainnya                                 A.1.3.5      12.838.956.300,00      15.838.971.300,00
    Konstruksi dalam Pengerjaan                        A.1.3.6                   0,00       8.431.690.400,00
    Akumulasi Penyusutan                               A.1.3.7                   0,00                   0,00
            Jumlah Aset Tetap                                    1.246.792.251.491,88   1.111.220.925.085,88

    DANA CADANGAN
    Dana Cadangan                                       A.1.4                    0,00                   0,00
          Jumlah Dana Cadangan                                                   0,00                   0,00

    ASET LAINNYA
    Tagihan Piutang Penjualan Angsuran                 A.1.5.1                  0,00                   0,00
    Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah             A.1.5.2                  0,00                   0,00
    Kemitraan dengan Pihak Ketiga                      A.1.5.3                  0,00                   0,00
    Aset Lain-lain                                     A.1.5.4      6.485.288.000,00         201.822.415,45
          Jumlah Aset Lainnya                                       6.485.288.000,00         201.822.415,45

JUMLAH ASET                                                      1.335.229.804.110,74   1.182.006.297.949,26
.
KEWAJIBAN
     KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)             A.2.1.1         219.996.490,00         14.242.801,00
Utang Utang Jangka Pendek Lainnya                      A.2.1.2         514.610.486,00        800.644.552,00
           Jumlah Kewajiban Jangka Pendek                             734.606.976,00         814.887.353,00

    KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
    Utang Dalam Negeri                                                           0,00                   0,00
    Utang Luar Negeri                                                            0,00                   0,00
          Jumlah Kewajiban Jangka Panjang                                        0,00                   0,00

    JUMLAH KEWAJIBAN                                                  734.606.976,00         814.887.353,00
1. Laporan Realisasi Anggaran
                                        PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

                                          LAPORAN REALISASI ANGGARAN
                                 Untuk Tahun yang Berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2008
                                                       (Auditan)

                                                                                                                (dalam rupiah)

                     URAIAN                       CAT.     ANGGARAN 2009        REALISASI 2009        %       REALISASI 2008

PENDAPATAN
 PENDAPATAN ASLI DAERAH
  Pendapatan Pajak Daerah                        B.1.1.1     2.785.595.000,00     2.626.619.141,00 94,29        3.042.721.400,00
  Pendapatan Retribusi Daerah                    B.1.1.2     5.420.450.000,00     4.024.027.056,00 74,24        5.674.281.223,00
  Pend Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg      B.1.1.3       250.000.000,00     1.987.775.727,00 795,11       1.187.174.385,99
  dipisahkan
  Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah      B.1.1.4    11.467.914.500,00 4.712.078.210,91 41,09            5.874.448.450,07
     Jumlah Pendapatan Asli Daerah                          19.923.959.500,00 13.350.500.134,91 67,01          15.778.625.459,06

 PENDAPATAN TRANSFER
  Transfer Pemerintah Pusat-Dana
  Perimbangan
  Dana Bagi Hasil Pajak                          B.1.2.1.1 12.300.130.000,00 17.656.312.400,00       143,55    24.497.175.399,00
  Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam               B.1.2.1.2   2.699.870.000,00 3.632.300.818,00       134,54     3.814.117.165,00
  Dana Alokasi Umum                              B.1.2.1.3 306.075.450.000,00 306.069.861.000,00      99,99   378.637.998.000,00
  Dana Alokasi Khusus                            B.1.2.1.4 85.235.000.000,00 85.235.000.000,00       100,00    68.577.000.000,00
  Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan              406.310.450.000,00 412.593.474.218,00     101,55   475.526.290.564,00

  Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya
  Dana Penyesuaian                               B.1.2.2    11.830.446.000,00 17.685.246.400,00 149,49 23.889.105.800,00
  Jumlah Pendapatan Transfer Pem.Pusat Lainnya              11.830.446.000,00 17.685.246.400,00 149,49 23.889.105.800,00

  Transfer Pemerintah Provinsi
  Pendapatan Bagi Hasil Pajak                    B.1.2.3     3.000.000.000,00 8.626.658.533,44 287,56 8.363.026.293,70
    Jumlah Pendapatan Transfer Provinsi                      3.000.000.000,00 8.626.658.533,44 287,56 8.363.026.293,70
     Jumlah Pendapatan Transfer                            421.140.896.000,00 438.905.379.151,44 104,22 507.778.422.657,70

 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
  Pendapatan Hibah                                B.1.3                  0,00               0,00         32.000.000.000,00
  Pendapatan Dana Darurat                                                0,00               0,00                      0,00
    Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah                                 0,00               0,00         32.000.000.000,00
    JUMLAH PENDAPATAN                                      441.064.855.500,00 452.255.879.286,35 102,54 555.557.048.116,76
BELANJA
 BELANJA OPERASI
  Belanja Pegawai                                B.2.1.1   255.516.706.124,28   227.205.015.787,00    88,92   269.774.015.275,00
  Belanja Barang dan Jasa                        B.2.1.2    61.447.761.809,74    56.559.364.756,00    92,04   121.756.412.620,00
  Subsidi                                        B.2.1.3       516.035.200,00       487.026.400,00    94,38       717.000.000,00
  Hibah                                          B.2.1.4    44.153.368.300,00    44.048.368.300,00    99,76     4.116.463.000,00
  Bantuan Sosial                                 B.2.1.5    12.062.089.916,00    12.001.775.745,00    99,50     2.730.647.000,00
  Belanja Bantuan Keuangan                       B.2.1.6     8.425.620.857,72     8.425.620.000,00   100,00    25.835.822.001,00
     Jumlah Belanja Operasi                                382.121.582.207,74   348.727.170.988,00    91,26   424.930.359.896,00

 BELANJA MODAL
  Belanja Tanah                                  B.2.2.1     2.005.141.100,00     1.887.097.500,00    94,11     576.250.000,00
  Belanja Peralatan dan Mesin                    B.2.2.2    22.475.603.220,00    21.678.533.780,00    96,45  17.290.895.188,00
  Belanja Gedung dan Bangunan                    B.2.2.3    15.806.825.300,00    15.682.195.500,00    99,21  36.909.026.314,00
  Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan            B.2.2.4    58.876.579.456,00    58.050.035.706,00    98,60  62.784.554.492,00
  Belanja Aset Tetap Lainnya                     B.2.2.5        72.780.000,00        70.280.000,00    96,56   7.238.881.550,00
  Belanja Aset Lainnya                                                   0,00                 0,00                        0,00
     Jumlah Belanja Modal                                   99.236.929.076,00    97.368.142.486,00    98,12 124.799.607.544,00

 BELANJA TAK TERDUGA
  Belanja Tak Terduga                             B.2.3       569.953.750,00                  0,00     0,00     1.780.392.000,00
     Jumlah Belanja Tak Terduga                               569.953.750,00                  0,00     0,00     1.780.392.000,00
1. Laporan Arus Kas

                                     PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

                                                LAPORAN ARUS KAS
                                Untuk Tahun yang Berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2008
                                                      (Auditan)

                                                                                                 (dalam rupiah)

                            URAIAN                             CAT.   TAHUN 2009             TAHUN 2008

Arus Kas dari Aktivitas Operasi                                C.1
   Arus Masuk Kas
       Pendapatan Pajak Daerah                                          2.626.619.141,00       3.042.721.400,00
       Pendapatan Retribusi Daerah                                      4.024.027.056,00       5.674.281.223,00
       Pend. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan            1.987.775.727,00       1.187.174.385,99
       Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah                        4.712.078.210,91       5.842.448.450,07
       Dana Bagi hasil Pajak                                           17.656.312.400,00      24.497.175.399,00
       Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam                                 3.632.300.818,00       3.814.117.165,00
       Dana Alokasi Umum                                              306.069.861.000,00     378.637.998.000,00
       Dana Alokasi Khusus                                             85.235.000.000,00      68.577.000.000,00
       Dana Penyesuaian                                                17.685.246.400,00      23.889.105.800,00
       Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi                        8.626.658.533,44       8.363.026.293,70
       Pendapatan Hibah                                                             0,00      32.000.000.000,00
                         Jumlah Arus Kas Masuk                        452.255.879.286,35     555.525.138.116,76

   Arus Kas Keluar
       Belanja Pegawai                                                227.205.015.787,00     269.774.015.275,00
       Belanja Barang                                                  56.559.364.756,00     121.756.412.620,00
       Belanja Subsidi                                                    487.026.400,00         717.000.000,00
       Belanja Hibah                                                   44.048.368.300,00       4.116.463.000,00
       Bantuan Sosial                                                  12.001.775.745,00       2.730.647.000,00
       Belanja Tak Terduga                                                          0,00       1.780.392.000,00
       Belanja Bagi Hasil kepada Desa                                     532.082.000,00         500.000.000,00
       Bagi Hasil Retribusi                                                         0,00          14.265.927,00
       Bantuan Keuangan                                                 8.425.620.000,00      25.835.822.001,00
                          Jumlah Arus Kas Keluar                      349.259.252.988,00     427.225.017.823,00
   Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi                             102.996.626.298,35     128.300.120.293,76

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan                 C.2
   Arus Kas Masuk
       Pendapatan Penjualan Atas Tanah                                              0,00                   0,00
       Pendapatan Penjualan atas Kendaraan Dinas                                    0,00          26.910.000,00
       Pendapatan Penjualan atas Hasil Pertanian                                    0,00           5.000.000,00
                          Jumlah Arus Kas Masuk                                     0,00          31.910.000.00

   Arus Kas Keluar
       Belanja Tanah                                                     1.887.097.500,00         576.250.000,00
       Belanja Peralatan dan Mesin                                      21.678.533.780,00      17.290.895.188,00
       Belanja Gedung dan Bangunan                                      15.682.195.500,00      36.909.026.314,00
       Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan                              58.050.035.706,00      62.784.554.492,00
       Belanja Aset Tetap Lainnya                                           70.280.000,00       7.238.881.550,00
       Belanja Aset Lainnya                                                          0,00                   0,00
                    Jumlah Arus Kas Keluar                              97.368.142.486,00     124.799.607.544,00
   Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan              (97.368.142.486,00)   (124.767.697.544,00)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA




       LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
        ATAS LAPORAN KEUANGAN
  PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
          TAHUN ANGGARAN 2009
4.   Catatan atas Laporan Keuangan
                   PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

                        CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
                                  (Auditan)




                                       BAB I
                                   PENDAHULUAN


A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
     Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara ini disusun sebagai bentuk
     pertanggungjawaban Bupati Bengkulu Utara atas pelaksanaan APBD Kabupaten
     Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009.
     Secara umum tujuan penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
     1.   Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
          membiayai seluruh pengeluaran;
     2.   Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
          ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
          perundang-undangan;
     3.   Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
          dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
     4.   Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
          kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;
     5.   Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
          berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
          jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan
     6.   Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
          apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang
          dilakukan selama periode pelaporan.

B.   Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
     1.   Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
     2.   Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
          Republik Indonesia Tahun 2003 No.47, Tambahan Lembaran Negara Republik
          Indonesia No.4286);
     3.   Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
          Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.5, Tambahan Lembaran Negara
          Republik Indonesia No.4355);




     Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                 9
4.    Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
          Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
          2004 No.66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4400);
    5.    Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
          Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.125, Tambahan Lembaran Negara
          Republik Indonesia No.4437);
    6.    Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
          Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
          Tahun 2004 No.126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4438);
    7.    Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan
          Daerah.
    8.    Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 revisi dari Peraturan Pemerintah
          Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
    9.    Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
          Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata
          Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
    10.   Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
          (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.49, Tambahan Lembaran
          Negara Republik Indonesia No.4503);
    11.   Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
          Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.138, Tambahan
          Lembaran Negara Republik Indonesia No.4576);
    12.   Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
          Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No.25,
          Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4614);
    13.   Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
          Pengelolaan Keuangan Daerah;
    14.   Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
          Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
          Pengelolaan Keuangan Daerah;
    15.   Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Anggaran
          Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009; dan
    16.   Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009 tentang
          Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
          Tahun 2009.

C. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
    Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

    BAB I     : PENDAHULUAN
               Bab ini menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan
               keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika
               penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.




    Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                  10
BAB II : KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA
          APBD
          Bab ini menguraikan tentang asumsi makro, kebijakan keuangan, dan
          indikator pencapaian target kinerja APBD.
BAB III : IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
          Bab ini menguraikan tentang ikhtisar realisasi pencapaian kinerja keuangan.
BAB IV : KEBIJAKAN AKUNTANSI
          Bab ini menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan
          akuntansi, yaitu entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi yang
          mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari
          penyusunan laporan keuangan, dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan
          dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
BAB V : PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
          Bab ini menguraikan tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan, yaitu
          pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan
          komponen-komponen Laporan Arus Kas.
Bab VI : PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
          Bab ini menjelaskan tentang informasi-informasi non keuangan.
Bab VII : PENUTUP
          Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan tentang simpulan-
          simpulan penting dalam laporan keuangan.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                       11
BAB II
                          KEBIJAKAN KEUANGAN
                   DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD


A. Kebijakan Non Keuangan
     Entitas pelaporan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2009 adalah Pemerintah
     Kabupaten Bengkulu Utara setelah adanya pemekaran wilayah. Hal ini dikarenakan
     Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret
     2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu
     Utara Tahun 2009 dan APBD Perubahan dengan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun
     2009 tanggal 09 September 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
     Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 meliputi wilayah Bengkulu Utara
     setelah pemekaran.
     Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tanggal 21
     Juli 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu
     (Lembaran Negara Nomor 4870), mulai Tahun Anggaran 2009, transaksi keuangan
     Kabupaten Bengkulu Utara sudah terpisah dari Kabupaten Bengkulu Tengah.
     Hal tersebut memiliki dampak terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
     Bengkulu Utara per tanggal 01 Januari 2009 (saldo awal tahun 2009) karena dilakukan
     pemisahan data keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah. Pemutakhiran data
     dilakukan selama tahun 2009 untuk penyajian laporan keuangan yang wajar.

B.   Kebijakan Keuangan
     Kebijakan pelaksanaan APBD tahun 2009 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
     105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13
     Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri
     Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
     Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
     Pelaksanaan APBD dengan sistem Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) dilakukan dengan
     menyusun program-program secara prioritas dengan berpedoman pada Rencana
     Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)/Rencana Strategis SKPD yang telah
     ada. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi beberapa
     kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
     lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan ABK ini diharapkan
     penggunaan APBD lebih terarah dan terfokus pada pencapaian visi dan misi Kabupaten
     Bengkulu Utara.
     Pada sektor pendapatan, kebijakan diarahkan pada perolehan pendapatan secara
     maksimal dengan menggali potensi-potensi pendapatan yang mungkin dapat
     ditingkatkan. Pada sektor pengeluaran, kebijakan diarahkan agar penggunaan belanja
     dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan pagu anggaran belanja sebagai batas
     maksimal pengeluaran yang dapat direalisasikan dan tidak diperkenankan terjadinya



     Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                   12
pengeluaran APBD yang tidak ada anggarannya. Perlu diakui bahwa pendapatan
   Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara masih didominasi oleh pendapatan transfer dari
   Pemerintah Pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
   (DAK). Hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah
   (PAD) di Kabupaten Bengkulu Utara. Peningkatan PAD selalu diupayakan
   menggunakan kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Kebijakan tersebut
   hendaknya diterjemahkan oleh setiap SKPD pusat PAD (central revenue) agar
   meningkatkan kinerjanya untuk menambah jumlah pendapatan, tidak hanya berasal dari
   sumber PAD yang telah ada (intensifikasi), tetapi juga sedapat mungkin menciptakan
   sumber-sumber PAD yang baru sesuai ketentuan (ekstensifikasi). Dengan kebijakan ini
   sektor pendapatan, khususnya PAD, diharapkan selalu meningkat setiap tahun
   dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
   Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan
   Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2011, visi Kabupaten Bupati Bengkulu
   Utara adalah ”Terwujudnya masyarakat Bengkulu Utara yang sejahtera,
   berkeadilan, dan religius berdasarkan Kebersamaan dan Kesetaraan.”
   Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 5 misi sebagai berikut:
   1)   Meningkatkan pendapatan masyarakat;
   2)   Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia;
   3)   Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik;
   4)   Meningkatkan kebersamaan, kesetaraan, dan keadilan masyarakat; dan
   5)   Mewujudkan masyarakat yang religius.
   Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
   bersama dengan DPRD Bengkulu Utara menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
   Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 berdasarkan
   Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang
   Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 dan
   APBD Perubahan dengan Perda Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009
   tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu
   Utara Tahun 2009, dengan jumlah sebagai berikut:
    a. Jumlah Anggaran Pendapatan               441.064.855.500,00
    b. Jumlah Anggaran Belanja                  482.478.937.733,74
    c. Jumlah Anggaran Defisit                  (41.414.082.233,74)
    d. Jumlah Anggaran Pembiayaan Netto          41.414.082.233,74
    e. Jumlah Anggaran Sisa Lebih Pembiayaan                  0,00

   Besaran angka-angka komponen APBD tersebut di atas menjadi indikator kinerja APBD
   yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.




   Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                     13
BAB III
                       IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


Secara singkat anggaran dan realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 adalah sebagai berikut:

  No.                     Uraian            Anggaran (Rp)          Realisasi (Rp)          %

   1      Pendapatan                         441.064.855.500,00    452.255.879.286,35      102,54
          Pendapatan Asli Daerah              19.923.959.500,00       13.350.500.134,91     67,01
          Pendapatan Transfer                421.140.896.000,00    438.905.379.151,44      104,22
          Lain-lain Pendapatan yang Sah                     0,00                    0,00          -
   2      Belanja                            482.478.937.733,74    446.627.395.474,00       92,57
          Belanja Operasi                    382.121.582.207,74    348.727.170.988,00       91,26
          Belanja Modal                       99.236.929.076,00       97.368.142.486,00     98,12
          Belanja Tidak Terduga                 569.953.750,00                      0,00       0,00
          Belanja Transfer                      550.472.700,00          532.082.000,00      96,66
   3      Surplus (Defisit)                  -41.414.082.233,74        5.628.483.812,35    113,59
   4      Pembiayaan                          41.414.082.233,74       42.414.082.233,74    102,41
          Penerimaan Pembiayaan               42.414.082.233,74       42.414.082.233,74    100,00
          Pengeluaran Pembiayaan               1.000.000.000,00                     0,00       0,00
 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)                     0,00      48.042.566.046,09          ~

Keberhasilan kinerja keuangan terlihat pada sektor pendapatan dengan realisasi pendapatan
melebihi target, yaitu sebesar Rp452.255.879.286,35 atau 102,54 % dari anggaran sebesar
Rp441.064.855.500,00, sedangkan realisasi belanja kurang dari target, yaitu hanya sebesar
Rp446.627.395.474,00 atau 92,57% dari anggaran sebesar Rp482.478.937.733,74. Penerapan
kebijakan pendapatan dan belanja berdampak positif, yaitu terjadinya penekanan terhadap
defisit yang semula anggaran Rp41.414.082.233,74 menjadi surplus sebesar
Rp5.628.483.812,35 sehingga terjadi peningkatan yang sangat signifikan terhadap Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2009, yaitu semula dianggarkan sisa lebih sebesar
Rp0,00 menjadi terdapat realisasi sisa lebih sebesar Rp48.042.566.046,09.




       Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                             14
BAB IV
                                   KEBIJAKAN AKUNTANSI


A. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
    Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009
    tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun
    2009 dan APBD Perubahan dengan Perda Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September
    2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu
    Utara Tahun 2009, pelaksanaan APBD dilakukan oleh 47 Satuan Kerja Perangkat
    Daerah (SKPD). Setiap SKPD tersebut merupakan entitas akuntansi dan entitas
    pelaporan sehingga penyusunan laporan keuangan tidak hanya dilakukan secara terpusat
    di Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah, tetapi juga merupakan kewajiban
    bagi setiap SKPD.
    Setiap SKPD sebagai unit akuntansi berkewajiban menyusun sendiri laporan
    keuangannya untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
    Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bengkulu Utara pada TA
    2009 adalah sebanyak 47 SKPD dengan rincian sebagai berikut:

     No.    Kode SKPD                                           Nama SKPD
     1      1 . 01 . 1 . 1    Dinas Pendidikan Nasional
     2      1 . 02 . 1 . 1    Dinas Kesehatan
     3      1 . 02 . 2 . 1    Rumah Sakit Umum Daerah
     4      1 . 03 . 1 . 1    Dinas Pekerjaan Umum
     5      1 . 06 . 1 . 1    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
     6      1 . 07 . 1 . 1    Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
     7      1 . 08 . 1 . 1    Badan Lingkungan Hidup
     8      1 . 10 . 1 . 1    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
     9      1 . 11 . 1 . 1    Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
     10     1 . 13 . 1 . 1    Dinas Sosial
     11     1 . 14 . 1 . 1    Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
     12     1 . 15 . 1 . 1    Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
     13     1 . 18 . 1 . 1    Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
     14     1 . 19 . 1 . 1    Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
     15     1 . 19 . 2 . 1    Satuan Polisi Pamong Praja
     16     1 . 20 . 1 . 1    DPRD
     17     1 . 20 . 2 . 1    KDH dan Wakil KDH
     18     1 . 20 . 3 . 1    Sekretariat Daerah
     19     1 . 20 . 4 . 1    Sekretariat DPRD
     20     1 . 20 . 5 . 1    Dinas Pendapatan Daerah
     21     1 . 20 . 6 . 1    Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah
     22     1 . 20 . 7 . 1    Inspektorat Daerah
     23     1 . 20 . 8 . 1    Kantor Kecamatan Air Besi
     24     1 . 20 . 9 . 1    Kantor Kecamatan Air Napal
     25     1 . 20 . 10 . 1   Kantor Kecamatan Arga Makmur
     26     1 . 20 . 11 . 1   Kantor Kecamatan Batik Nau
     27     1 . 20 . 12 . 1   Kantor Kecamatan Enggano
     28     1 . 20 . 13 . 1   Kantor Kecamatan Giri Mulya




    Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                            15
No.    Kode SKPD                                        Nama SKPD
      29     1 . 20 . 14 . 1   Kantor Kecamatan Kerkap
      30     1 . 20 . 15 . 1   Kantor Kecamatan Ketahun
      31     1 . 20 . 16 . 1   Kantor Kecamatan Lais
      32     1 . 20 . 17 . 1   Kantor Kecamatan Napal Putih
      33     1 . 20 . 18 . 1   Kantor Kecamatan Padang Jaya
      34     1 . 20 . 19 . 1   Kantor Kecamatan Putri Hijau
      35     1 . 20 . 20 . 1   Kantor Kelurahan Gunung Alam
      36     1 . 20 . 21 . 1   Kantor Kelurahan Kemumu
      37     1 . 20 . 22 . 1   Kantor Kelurahan Pasar Lais
      38     1 . 20 . 23 . 1   Kantor Kelurahan Lubuk Durian
      39     1 . 20 . 24 . 1   Kantor Kelurahan Purwodadi
      40     1 . 21 . 1 . 1    Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
      41     1 . 22 . 1 . 1    Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
      42     1 . 26 . 1 . 1    Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
      43     2 . 01 . 1 . 1    Dinas Pertanian dan Peternakan
      44     2 . 02 . 1 . 1    Dinas Kehutanan dan Perkebunan
      45     2 . 03 . 1 . 1    Dinas Pertambangan dan Energi
      46     2 . 05 . 1 . 1    Dinas Kelautan dan Perikanan
      47     2 . 07 . 1 . 1    Dinas Perindustrian dan Perdagangan

     Permendagri No.13 Tahun 2006 dan peraturan perubahannya, yakni Permendagri No.59
     Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menjadi pedoman
     pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah, mengamanatkan Satuan Kerja
     Perangkat Daerah (SKPD) sebagai Pengguna Anggaran. Kewenangan ini sekaligus
     memunculkan kewajiban kepada Kepala SKPD untuk menyusun laporan keuangan
     berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

B.   Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
     Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
     Bengkulu Utara adalah basis kas menuju basis akrual (cash towards accrual), yakni
     basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan
     Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana
     dalam Neraca.
     Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan
     pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah, serta belanja
     dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
     Daerah. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menggunakan istilah sisa (lebih/kurang)
     pembiayaan anggaran untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran
     tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan
     pengeluaran belanja dan pembiayaan.

     Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
     dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
     berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, bukan pada saat
     kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.



     Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                      16
C. Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan
   Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
   pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.
   Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk
   memenuhi kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat
   Kabupaten Bengkulu Utara, lembaga legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas
   fungsional, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
   pinjaman, serta Pemerintah Pusat.

   Pos-Pos Neraca
   Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
   mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca
   mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut.
   1)   Kas dan Setara Kas;
   2)   Investasi Jangka Pendek;
   3)   Piutang Pajak dan Bukan Pajak;
   4)   Persediaan;
   5)   Investasi Jangka Panjang;
   6)   Aset Tetap;
   7)   Kewajiban Jangka Pendek;
   8)   Kewajiban Jangka Panjang; dan
   9)   Ekuitas Dana.
   Aset Lancar
   Aset Lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi
   kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. Suatu aset diklasifikasikan
   sebagai aset lancar jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
   1)   Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam
        waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
   2)   Berupa Kas dan Setara Kas.
   Aset lancar meliputi sebagai berikut:
   1)   Kas dan setara Kas
        Kas adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
        kegiatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Kas di Kas Daerah merupakan
        saldo kas Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang berada di rekening Kas
        Daerah pada bank-bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
        sesuai ketentuan yang berlaku.
        Kas dinyatakan dalam nilai rupiah. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, kas
        tersebut harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada
        tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam
        rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.


   Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                        17
2)   Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan (Sisa Uang Persediaan)
     Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan sisa kas (uang tunai dan simpanan di
     bank) yang belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran sampai
     akhir tahun anggaran berjalan.
     Kas di Bendahara Penerimaan adalah sisa kas yang belum disetor oleh Bendahara
     Penerimaan atas penerimaan daerah sampai akhir tahun anggaran berjalan.
3)   Investasi Jangka Pendek
     Investasi Jangka Pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan
     (dikonversi) menjadi kas dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas)
     bulan atau kurang.
     Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
     a.   Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
     b.   Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah
          dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; dan
     c.   Berisiko rendah.
     Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain
     terdiri atas.
     a.   Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat
          diperpanjang secara otomatis (revolving deposits); dan
     b.   Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek dan
          pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
     Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran
     kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan Realisasi
     Anggaran.
     Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi
     jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi
     harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank,
     dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
     Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan,
     investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu
     sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, investasi berdasarkan biaya
     perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan
     untuk memperoleh investasi tersebut.
     Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito
     jangka pendek, dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. Hasil investasi yang
     diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga
     obligasi dan dividen tunai (cash dividend), dicatat sebagai pendapatan.
     Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan dan pelepasan hak
     karena peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan


Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                          18
investasi jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah daerah dan tidak
     dilaporkan sebagai pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
4)   Piutang
     Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat
     dijadikan kas dalam satu periode akuntansi. Piutang terdiri atas bagian lancar
     tagihan penjualan angsuran, piutang pajak daerah, piutang retribusi, dan piutang
     lain-lain. Piutang diakui pada akhir periode akuntansi sebesar jumlah kas yang akan
     diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan. Piutang
     dinilai sebesar nilai nominal.
5)   Persediaan
     Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
     dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
     barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
     pelayanan kepada masyarakat. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan
     yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat
     tulis kantor, obat-obatan, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan
     pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
     Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang
     digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian.
     Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
     pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
     andal.
     Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
     kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
     berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang
     dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi
     dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.
     Ketentuan nilai persediaan yang disajikan adalah sebagai berikut:
     a.   Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
     b.   Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan
     c.   Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;

Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari
12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman
investasinya, yaitu permanen dan non-permanen. Investasi Permanen adalah investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan
Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                           19
Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus
menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Di sisi lain,
pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih
dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat
untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Suatu pengeluaran kas atau aset dapat
diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1)   Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa
     yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; dan
2)   Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai
untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan
(supplies).
Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD
melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan aset lainnya.
Klasifikasi Aset Tetap
Aset Tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan.
1)   Tanah;
2)   Peralatan dan Mesin;
3)   Gedung dan Bangunan;
4)   Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
5)   Aset Tetap Lainnya; dan
6)   Konstruksi dalam Pengerjaan.
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh untuk dipakai
dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Peralatan dan Mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik,
seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
dan dalam kondisi siap dipakai.
Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                       20
Aset Tetap Lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.
Kriteria Aset Tetap
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1)   Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2)   Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
3)   Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
4)   Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; dan
5)   Memenuhi ketentuan batas nilai materialitas.
Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomik masa depan yang dapat diberikan
oleh pos tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional
pemerintah. Manfaat tersebut dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja
bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.
Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat
dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait.
Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas
tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.
Pengukuran Aset tetap
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti
pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset
dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat
diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan
baku, tenaga kerja, dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi. Tujuan
utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan oleh pemerintah dalam
mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan dimaksudkan untuk dijual.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah. Saat pengakuan aset akan
lebih dapat diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak
kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, misalnya Sertifikat Tanah dan Bukti
Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Apabila perolehan aset tetap belum
didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses
administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan
proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, aset tetap
tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                         21
telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah
atas nama pemilik sebelumnya.
Penilaian aset tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara
swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik,
sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan
aset tetap tersebut.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk
bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa
aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan.
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan
nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Suatu aset tetap dapat diperoleh
melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset
lainnya. Biaya dari pos semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh,
yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan
jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.
Donasi
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada
saat perolehan. Sumbangan aset tetap didefinisikan sebagai transfer tanpa persyaratan
suatu aset tetap ke satu entitas, misalnya perusahaan non-pemerintah memberikan
bangunan yang dimilikinya untuk digunakan oleh satu unit pemerintah tanpa persyaratan
apapun. Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat andal bila didukung dengan bukti
perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti adanya akta hibah.
Tidak termasuk perolehan aset donasi, apabila penyerahan aset tetap tersebut
dihubungkan dengan kewajiban entitas lain kepada pemerintah daerah. Sebagai contoh,
satu perusahaan swasta membangun aset tetap untuk Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara dengan persyaratan kewajibannya kepada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
telah dianggap selesai. Perolehan aset tetap tersebut harus diperlakukan seperti
perolehan aset tetap dengan pertukaran. Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria
perolehan aset donasi, perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan pemerintah daerah
dan jumlah yang sama juga diakui sebagai belanja modal dalam Laporan Realisasi
Anggaran.
Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat
atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang



Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                        22
dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi
dalam nilai aset yang bersangkutan.
Dalam hal tambahan pengeluaran untuk suatu aset tetap tidak memenuhi kriteria
tersebut, pengeluaran tersebut tidak dapat dikapitalisasi ke dalam nilai aset tetap,
melainkan diakui sebagai belanja yang mengurangi nilai aset bersih Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara.
Penyusutan Aset Tetap
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menerapkan ketentuan penyusutan aset
tetap sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No.7
tentang Akuntansi Aset Tetap, Paragraf 53 sampai dengan Paragraf 57.
Revaluasi Aset Tetap
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melakukan penilaian kembali untuk menyajikan
saldo Aset Tetap per 31 Desember 2006.
Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca
dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus
dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan.
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai
dengan akhir tahun (per tanggal 31 Desember) belum selesai. Perolehan melalui kontrak
konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu. Periode waktu
perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode akuntansi.
Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan
setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai
dengan tujuan perolehannya. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya
perolehan.

Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Utara. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos kewajiban yang mencakup
jumlah-jumlah yang diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan dan
lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                         23
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban
lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset
lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang
kepada pegawai, merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun
pelaporan berikutnya.
Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12
(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya bunga pinjaman, utang jangka
pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar
utang jangka panjang.
Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya
meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2)   Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinancing) kewajiban tersebut atas
     dasar jangka panjang; dan
3)   Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
     (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
     diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
Tunggakan Kewajiban
Tunggakan didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh tempo tetapi
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak mampu untuk membayar jumlah pokok
dan/atau bunganya sesuai jadwal. Beberapa jenis utang pemerintah mungkin mempunyai
saat jatuh tempo sesuai jadwal pada satu tanggal atau serial tanggal saat debitur
diwajibkan untuk melakukan pembayaran kepada kreditur.
Restrukturisasi Utang
Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan utang, debitur harus
mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan
dan tidak boleh mengubah nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi kecuali jika nilai
tercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan
persyaratan baru. Informasi restrukturisasi ini harus diungkapkan pada Catatan atas
Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan dari pos kewajiban yang terkait.
Jumlah bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan
dikalikan dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode antara saat restrukturisasi
sampai dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat
diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan
sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan baru (tidak temasuk utang kontinjen) dengan
nilai tercatat. Berdasarkan tingkat bunga efektif yang baru akan dapat menghasilkan




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                          24
jadwal pembayaran yang baru dimulai dari saat restrukturisasi sampai dengan jatuh
tempo.
Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang sebagai akibat dari restrukturisasi
utang yang menyangkut pembayaran kas masa depan yang tidak dapat ditentukan,
selama pembayaran kas masa depan maksimum tidak melebihi nilai tercatat utang.

Ekuitas Dana
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah. Ekuitas dana terbagi dalam 3 (tiga) klasifikasi, yaitu Ekuitas
Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan.
Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas dana lancar antara lain berupa sisa lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran
lebih, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jangka panjang.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban
jangka panjang.
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk
tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna
bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-
sumber daya ekonomi, akuntabilitas, dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran
dengan:
1)   Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
     ekonomi; dan
2)   Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang
     berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas
     penggunaan anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi
sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat
dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara
komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para
pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi
sebagai berikut:
1)   Telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat;
2)   Telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBD); dan
3)   Telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                           25
Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut:
1)   Pendapatan;
2)   Belanja;
3)   Transfer;
4)   Surplus atau defisit;
5)   Penerimaan pembiayaan;
6)   Pengeluaran pembiayaan;
7)   Pembiayaan neto; dan
8)   Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah dan diklasifikasikan
menurut jenis pendapatan.
Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya
penerimaan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
Umum, dan Dana Alokasi Khusus) dan Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Provinsi
Bengkulu.
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan
pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan
sebagai pengurang pendapatan.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan
pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai
pengurang pendapatan pada periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan
pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas
dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Daerah. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan.
Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi dikelompokkan dalam dua
kelompok, yakni Belanja Tak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tak Langsung
merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                      26
Belanja Tak Langsung terdiri atas:
1)   Belanja Pegawai;
2)   Belanja Bunga;
3)   Belanja Subsidi;
4)   Belanja Hibah;
5)   Belanja Bantuan Sosial;
6)   Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa;
7)   Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa; dan
8)   Belanja Tak Terduga.
Belanja Pegawai dalam kelompok belanja tak langsung merupakan belanja kompensasi,
dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan
kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dianggarkan dalam belanja
pegawai.
Belanja Bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung
atas kewajiban pokok utang (principal outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Belanja Subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat
terjangkau oleh masyarakat banyak.
Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang,
barang dan/atau jasa kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah lainnya, dan
kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial
kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota
masyarakat, dan partai politik. Bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus
menerus/tidak mengikat serta memiliki kejelasan peruntukkan penggunaannya dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil kepada pemerintah
desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bantuan keuangan digunakan untuk
menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus kepada
pemerintahan desa dan kepada pemerintah daerah lainnya.
Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial
yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                     27
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja Langsung terdiri atas.
1)   Belanja Pegawai;
2)   Belanja Barang dan Jasa; dan
3)   Belanja Modal;
Belanja Pegawai kelompok Belanja Langsung digunakan untuk pengeluaran
honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan.
Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang
yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam
melaksanakan program dan kegiatan pada pemerintahan daerah. Belanja barang/jasa
berupa belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi,
perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir,
sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan
hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan
pegawai, pemeliharaan, jasa konsultasi, dan lain-lain pengadaan barang/jasa, dan belanja
lainnya yang sejenis.
Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan
aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan.

Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam
dokumen anggaran. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja)
yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja
pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas
pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain.
Surplus/Defisit
Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode
pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu
periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit.

Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau
memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan
untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain,
dan penyertaan modal oleh pemerintah Daerah. Penerimaan pembiayaan diakui pada



Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                        28
saat diterima pada Rekening Kas Daerah. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan
   berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
   mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
   Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.
   Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
   Negara/Daerah.
   Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-
   hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan
   penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos
   pendapatan asli daerah lainnya.
   Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi
   pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.

   Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu
   periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto. Sisa lebih/kurang pembiayaan
   anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama
   satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran
   selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.

D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam
   Standar Akuntansi Pemerintahan
   Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009
   belum sepenuhnya menerapkan kebijakan akuntansi sesuai standar yang ditetapkan
   dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
   Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
   Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
   2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
   Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
   Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
   Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam tahun 2009 telah
   menerapkan beberapa kebijakan akuntansi sesuai SAP, tetapi kebijakan akuntansi
   tersebut secara formal belum ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bengkulu
   Utara.
   Beberapa kebijakan yang telah sesuai dengan pernyataan SAP adalah sebagai berikut:
   1)   Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah sesuai
        dengan SAP No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan;
   2)   Penyajian Laporan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2009 telah sesuai dengan SAP
        No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
   3)   Penyajian Laporan Arus Kas telah sesuai dengan SAP No. 3 tentang Laporan Arus
        Kas;




   Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                        29
4)   Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan telah sesuai dengan SAP No. 4 tentang
     Catatan atas Laporan Keuangan;
5)   Nilai persediaan dicatat berdasarkan inventarisasi fisik akhir tahun. Hal ini telah
     sesuai dengan SAP No. 5 tentang Persediaan; dan
6)   SAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
     Peristiwa Luar Biasa telah diterapkan dalam tahun 2009.
Kebijakan yang belum sesuai dengan pernyataan SAP adalah sebagai berikut:
1)   Nilai investasi penyertaan modal pemerintah dicatat sebesar nilai perolehan dan
     nilai wajar, yaitu sebesar transfer dana dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
     kepada PT Bank Bengkulu. Dalam penilaian investasi, Pemerintah Kabupaten
     Bengkulu Utara tidak menggunakan metode ekuitas sesuai SAP No. 6 tentang
     Akuntansi Investasi atas penyertaan modal namun dengan metode biaya pada
     PDAM Tirta Ratu Samban meskipun kepemilikan Pemerintah Kabupaten
     Bengkulu Utara lebih dari 20 %. Hal ini dikarenakan apabila menggunakan metode
     ekuitas, pada periode tertentu nilai investasi pada PDAM Tirta Ratu Samban akan
     negatif mengingat sampai saat ini investasi tersebut belum dapat memberikan
     kontribusi keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dikarenakan
     fungsi sosial yang juga harus diemban oleh PDAM Tirta Ratu Samban.
2)   Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menghitung besarnya penyusutan
     aset tetap karena kebijakan akuntansi atas penyusutan belum ditetapkan. Hal ini
     belum sesuai dengan SAP No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap.
3)   Kebijakan tentang aktiva dalam pengerjaan sesuai SAP No. 8 tentang Akuntansi
     Aktiva dalam Pengerjaan belum diterapkan.
Transaksi keuangan yang membawa dampak pada kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal. Penetapan besarnya kewajiban dalam tahun 2009 ditetapkan pada akhir tahun.
Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menetapkan kebijakan
akuntansi tentang kewajiban sesuai SAP No. 9 tentang Akuntansi Kewajiban.




Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                        30
BAB V
                PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN


A. PENJELASAN POS-POS NERACA
   Neraca Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menggambarkan posisi aset, kewajiban
   dan ekuitas dana daerah per 31 Desember 2009 dengan jumlah aset sebesar
   Rp1.335.229.804.110,74; kewajiban sebesar Rp734.606.976,00 dan ekuitas dana
   sebesar Rp1.334.495.197.134,74. Penjelasan atas pos-pos neraca tersebut sebagai
   berikut:
   A.1 ASET                                                    Rp 1.335.229.804.110,74
   A.1.1   ASET LANCAR                                         Rp     58.778.871.116,67
             Aset lancar merupakan kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat
             dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode
             akuntansi. Posisi Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31
             Desember 2009 adalah sebesar Rp58.778.871.116,67 dengan rincian sebagai
             berikut:
   A.1.1.1   Kas                                                  Rp      48.262.562.536,09
             Kas merupakan saldo kas dan setara kas yang terdapat di rekening bank,
             saldo kas di Bendahara Pengeluaran dan saldo kas Perhitungan Fihak Ketiga
             (PFK) yang berada di rekening Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) per 31
             Desember 2009 dengan rincian sebagai berikut:
   A.1.1.1.1 Kas di Kas Daerah                                 Rp         45.788.438.047,09
             Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas daerah di Bank sebesar
             Rp45.788.438.047,09 dengan rincian Rekening Koran sebagai berikut:
               No.            Nama Bank            No. Rekening               Saldo (Rp)
                1    Rek DAK Non Reboisasi, BRI    00318-01-000661-30-6        1.017.175.080,00
                2    Rek PBB, BRI Arga Makmur      00318-01-000303-30-6       17.540.818.683,56
                3    Kas Umum Daerah B/U, BRI      00318-01-000779-30-3       10.491.827.280,53
                4    Rek GAJI, BRI                 00318-01-000831-30-9       16.222.943.905,00
                5    Rek. Bank BNI                            72005936           516.726.098,00
                                          Jumlah                              45.789.491.047,09

             Selama TA 2009 terdapat SP2D TA 2009 sebesar Rp1.053.000,00 yang
             dicairkan pada TA 2010 dengan rincian dalam lampiran I.1.
             Selain itu, saldo Kas di Kas Daerah belum termasuk rekening deposito
             sebesar Rp837.600.000,00 atas Jaminan Kesungguhan dan Reklamasi dari PT
             Alam Kencana Utama dan PT Sumber Alam Utama yang permohonan
             kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung berdasarkan Putusan No.234
             K/TUN/2009 tanggal 10 September 2009 dan No.177 K/TUN/2009 tanggal
             11 September 2009 terkait pencabutan izin kuasa pertambangan kedua
             perusahaan tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.



   Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                            31
Berdasarkan Keputusan Bupati Bengkulu Utara No.67 Tahun 2003 tentang
          Pelaksanaan Perda Kabupaten Bengkulu Utara No.02 Tahun 2002 mengenai
          pengelolaan bidang pertambangan umum, dana jaminan reklamasi dan
          kesungguhan atas izin yang dicabut menjadi hak pemerintah Kabupaten
          Bengkulu Utara. Sampai berakhirnya pemeriksaan BPK RI, Pemerintah
          Kabupaten Bengkulu Utara belum mencairkan dana tersebut. Rincian Dana
          Jaminan Kesungguhan dan Reklamasi tersebut dapat dilihat dalam lampiran
          I.2.
A.1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran                    Rp      2.474.124.489,00
          Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan uang Pemerintah Kabupaten
          Bengkulu Utara yang sampai tanggal 31 Desember 2009 tidak dibelanjakan
          dan masih berada di Bendahara Pengeluaran atau belum disetorkan ke Kas
          Daerah. Nilai kas tersebut termasuk ketekoran kas yang terdapat pada Dinas
          Pendidikan sebesar Rp1.657.995.618,00, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik
          dan Perlindungan Masyarakat sebesar Rp79.660.000,00 dan Badan
          Lingkungan Hidup sebesar Rp73.671.000,00. Bendahara Pengeluaran ketiga
          instansi tersebut belum membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
          (SKTJM). Khusus ketekoran kas pada Badan Lingkungan Hidup, nilai kas
          tekor tersebut disita oleh Pihak Kejari Arga Makmur sebagai barang bukti
          atas dugaan tindak pidana korupsi pengadaan/pembelian Lahan Taman
          Rekreasi Kota Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2007. Rincian kas
          di Bendahara Pengeluaran pada tiap-tiap instansi diuraikan dalam lampiran
          I.3.
A.1.1.2   Piutang                                         Rp      5.957.735.172,58
          Piutang merupakan piutang pajak dan retribusi berdasarkan administrasi di
          Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah
          ada ketetapannya namun sampai dengan 31 Desember 2009 belum dibayar
          dan piutang bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Bengkulu berupa bagi hasil
          PKB, BBN-KB, dan PBB-KB dengan rincian sebagai berikut:
            No.                              Uraian                 Nilai (Rp)
             1    Piutang Pajak                                           33.124.250,00
             2    Piutang Retribusi                                      194.102.470,00
             3    Piutang Dana Bagi Hasil dari Provinsi                5.730.508.452,58
                                      Jumlah                           5.957.735.172,58

          Rincian piutang diuraikan dalam lampiran I.4.
A.1.1.3   Piutang Lain-lain                               Rp       344.091.549,00
          Piutang lain-lain merupakan piutang/tagihan yang tidak dapat
          diklasifikasikan ke dalam jenis piutang di atas. Piutang Lain-lain timbul
          dikarenakan adanya reklasifikasi Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan
          Daerah, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Auning dan Los Pasar,
          dan Belanja Modal yang realisasinya adalah Belanja Modal Kerja Bergulir



Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                       32
atau Piutang Jangka Pendek (1 tahun anggaran), yang terdiri dari sebagai
          berikut:

                                                     Tahun 2009        Tahun 2008
           No.                Uraian                                                              SKPD
                                                        (Rp)              (Rp)
                 Piutang Bagian Lancar Penjualan                                       Dinas Perindustrian dan
            1                                        138.130.799,00     66.021.471,00
                 Angsuran Auning dan Los Pasar                                         Perdagangan
                 Piutang atas kegiatan Penyaluran                                      Dinas Koperasi dan
            2                                          4.600.000,00       8.600.000,00
                 Modal Kerja Koperasi Usaha Pupuk                                      UKM
                 Piutang atas Kegiatan Penyediaan
                                                                                         Dinas Kehutanan dan
            3    Sarana Panen dan Pasca Panen         10.000.000,00     10.000.000,00
                                                                                         Perkebunan
                 Perkebunan
                 Piutang atas Pemberdayaan                                               Dinas Pertanian dan
            4                                         54.000.000,00     54.000.000,00
                 Lumbung Pangan                                                          Peternakan
                 Piutang atas Perlindungan Tanaman
                                                                                         Dinas Pertanian dan
            5    dan Penanganan Pasca Panen           22.500.000,00     22.500.000,00
                                                                                         Peternakan
                 Tanaman Pangan dan Hortikula
                 Piutang atas Pengembangan                                               Dinas Pertanian dan
            6                                         20.577.000,00     20.577.000,00
                 Peternakan Rakyat                                                       Peternakan
                 Piutang atas Peningkatan Produksi
                 dan Produktivitas Tanaman Pangan                                        Dinas Pertanian dan
            7                                         94.283.750,00    218.815.000,00
                 Melalui Penguatan Modal Usaha                                           Peternakan
                 Kelompok
                 Piutang Bantuan Modal Bergulir
                                                                                         Dinas Perindustrian dan
            8    Tahun 2009 Pada Dinas                         0,00     72.400.000,00
                                                                                         Perdagangan
                 Perindustrian dan Perdagangan
                 Piutang Bagian Lancar Pinjaman
            9                                                  0,00   1.250.000.000,00 Sekretariat Daerah
                 kepada PD Arma Niaga
                            Jumlah                   344.091.549,00   1.722.913.471,00

          Rincian Piutang Lain-lain diuraikan dalam lampiran I.5.
A.1.1.4   Persediaan                                                     Rp              4.214.481.859,00
          Persediaan merupakan barang habis pakai yang secara rutin diperlukan
          Pemerintah Daerah untuk menunjang aktivitas operasional dan mempunyai
          manfaat satu (1) tahun anggaran dengan rincian sebagai berikut:
           No.                     Jenis Persedian                                   Nilai (Rp)
            1    Alat Tulis Kantor                                                               14.956.862,00
            2    Alat Listrik                                                                       915.000,00
            3    Material/bahan                                                               2.678.758.217,00
            4    Benda Pos                                                                        2.445.500,00
            5    Bahan Bakar                                                                              0,00
            6    Makanan Pokok                                                                       60.000,00
            7    Peralatan dan Mesin                                                          1.517.346.280,00
                                       Jumlah                                                 4.214.481.859,00

          Peralatan dan mesin senilai Rp1.517.346.280,00 merupakan realisasi dari
          belanja modal Dinas Kelautan dan Perikanan yang akan dihibahkan kepada
          kelompok nelayan. Rincian persedian per SKPD diuraikan dalam lampiran
          I.6.
A.1.2     INVESTASI JANGKA PANJANG                                       Rp         23.173.393.502,19
          Investasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan maksud
          untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu



Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009                                                   33
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009
LHKPKBU2009

More Related Content

What's hot

Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxMuhammad Rafi Kambara
 
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021CIkumparan
 
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009rsd kol abundjani
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Ahmad Abdul Haq
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010ibeth_rtk
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk PemerintahImplementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk PemerintahHarun1
 
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...Ahmad Abdul Haq
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Joy Irman
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)Ahmad Abdul Haq
 
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahPp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahinggridkhairani
 
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...Adriyal Sutrinanda
 

What's hot (20)

LHP BPK
LHP BPKLHP BPK
LHP BPK
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
 
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
Salinan perpres nomor 93 tahun 2021
 
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
 
85 pmk.03 2019
85 pmk.03 201985 pmk.03 2019
85 pmk.03 2019
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk PemerintahImplementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
 
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...
 
Artikel keuangan negara
Artikel keuangan negaraArtikel keuangan negara
Artikel keuangan negara
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
 
Pp 71 tahun 2010
Pp 71 tahun 2010Pp 71 tahun 2010
Pp 71 tahun 2010
 
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
SOP dan Peraturan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 
Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012Juknis keuangan bok 2012
Juknis keuangan bok 2012
 
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahPp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
 
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...
Juknis pedoman pelaksanaan anggaran dan pendapatan dan belanja negara (apbn) ...
 

Viewers also liked

AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANLetifa Wahyuni
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganAdi Jauhari
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganUlan Safitri
 
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor PublikMakalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor PublikMiRuu Resty
 
contoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasicontoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan KoperasiSiregil
 
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsam
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by KarsamBab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsam
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsamkarsamse
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Primart Primart
 
Laporan bpk century 13c
Laporan bpk   century 13cLaporan bpk   century 13c
Laporan bpk century 13cIndoleaks
 
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSPP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSUsman Yasin
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUsman Yasin
 
Presentasi asp
Presentasi aspPresentasi asp
Presentasi aspRiana Eka
 
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good Governance
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good GovernanceTindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good Governance
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good GovernanceZainul Ulum
 
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasTips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasandixa90
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilSri Suwanti
 
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatikSri Suwanti
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiKhairun Najmi
 

Viewers also liked (20)

AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
 
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor PublikMakalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik
 
contoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasicontoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasi
 
Opini LKPD
Opini LKPDOpini LKPD
Opini LKPD
 
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsam
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by KarsamBab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsam
Bab 7 Intercompany inventory Transaction by Karsam
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
 
Laporan bpk century 13c
Laporan bpk   century 13cLaporan bpk   century 13c
Laporan bpk century 13c
 
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNSPP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
PP 101 tahun 2000 Aturan Prajabatan PNS
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
 
Presentasi asp
Presentasi aspPresentasi asp
Presentasi asp
 
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good Governance
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good GovernanceTindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good Governance
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Good Governance
 
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasTips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
 
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansi
 
Apbd
ApbdApbd
Apbd
 

Similar to LHKPKBU2009

UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negaraatambua
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfTatang Suwandi
 
Sk ppk pansek 2013
Sk ppk pansek 2013Sk ppk pansek 2013
Sk ppk pansek 2013moliiceman
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Rizal Vozol
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjCahyo Wiryanto
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Hema Tama
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...iniPurwokerto
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...Ade Suerani
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAPenyalur Alat Kesehatan
 
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Mohd. Yunus
 
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021S. Pandu Hartadita
 
Kpt 06 Tahun 2022.pdf
Kpt 06 Tahun 2022.pdfKpt 06 Tahun 2022.pdf
Kpt 06 Tahun 2022.pdfkusmayadi9
 
20120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 00520120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 005Arif Budiman
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangAnugrah Febryan
 

Similar to LHKPKBU2009 (20)

Kepmen no. 488
Kepmen no. 488Kepmen no. 488
Kepmen no. 488
 
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
 
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
KUA PPAS Kota Singkawang Tahun 2016
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
 
Sk ppk pansek 2013
Sk ppk pansek 2013Sk ppk pansek 2013
Sk ppk pansek 2013
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
 
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
Rancangan Awal RPJMD Jambi 2016 2021
 
Permentan 68-10
Permentan 68-10Permentan 68-10
Permentan 68-10
 
01 sk. apbkel
01 sk. apbkel01 sk. apbkel
01 sk. apbkel
 
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
RANCANGAN AWAL RPJMD PROVINSI JAMBI 2016-2021
 
Kpt 06 Tahun 2022.pdf
Kpt 06 Tahun 2022.pdfKpt 06 Tahun 2022.pdf
Kpt 06 Tahun 2022.pdf
 
20120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 00520120511 semenpan2012 005
20120511 semenpan2012 005
 
Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 

LHKPKBU2009

  • 1. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2009 DI ARGA MAKMUR Nomor : 09/LK/XVIII.BKL/06/2010 Tanggal : 17 Juni 2010 AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2010
  • 2. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU Jl. Pembangunan No.16, Padang Harapan, Bengkulu, Telp (0736) 343233, Fax. (0736) 349348 Bengkulu, 23 Juli 2010 Nomor : 193/S/XVIII.BKL/07/2010 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 Yth. Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara di Arga Makmur Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009, yang meliputi Neraca per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 bebas dari salah saji yang material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009, dan realisasi anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku. Bupati Bengkulu Utara bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan mematuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI tahun 2007. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
  • 3. 1. Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum sepenuhnya dilaksanakan secara tertib; 2. Penyertaan modal sebesar Rp7.329.682.843,47 pada PT Bank Bengkulu dan sebesar Rp11.512.042.955,72 pada PDAM Tirta Ratu Samban belum ditetapkan dengan peraturan daerah; 3. Terdapat ketekoran kas pada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Nasional dan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat masing-masing sebesar Rp1.657.995.618,00 dan sebesar Rp79.660.000,00; 4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor sebesar Rp275.256.864,00; 5. Realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.144.510.400,00 tidak sesuai peruntukkan dan klasifikasinya; 6. Terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp228.800.000,00 atas realisasi Belanja Perjalanan Dinas pada Sekretariat DPRD; dan 7. Pengadaan peralatan dan mesin sebesar Rp2.713.569.280,00 yang akan dibagikan kepada masyarakat dianggarkan dalam Belanja Modal. Kami persilakan Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir dan atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Perwakilan, Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak. NIP 19680706 199003 1 003 Tembusan: 1. Menteri Dalam Negeri, di Jakarta; 2. Anggota Pembina Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta; 3. Auditor Utama Keuangan Negara V BPK RI, di Jakarta; 4. Kepala Ditama Revbang BPK RI, di Jakarta; dan 5. Inspektur Utama BPK RI, di Jakarta.
  • 4. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BENGKULU Jl. Pembangunan No.16, Padang Harapan, Bengkulu, Telp (0736) 343233, Fax. (0736) 349348 Bengkulu, 23 Juli 2010 Nomor : 194 /S/XVIII.BKL/07/2010 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 Yth. Bupati Bengkulu Utara di Arga Makmur Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009, yang meliputi Neraca per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 bebas dari salah saji yang material dan secara wajar menggambarkan posisi keuangan per 31 Desember 2009, dan realisasi anggaran sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku. Bupati Bengkulu Utara bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan dimaksud sesuai SAP, menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan mematuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran penyajian laporan keuangan, BPK RI melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI tahun 2007. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, kami sampaikan beberapa kelemahan dalam sistem pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:
  • 5. 1. Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum sepenuhnya dilaksanakan secara tertib; 2. Penyertaan modal sebesar Rp7.329.682.843,47 pada PT Bank Bengkulu dan sebesar Rp11.512.042.955,72 pada PDAM Tirta Ratu Samban belum ditetapkan dengan peraturan daerah; 3. Terdapat ketekoran kas pada Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Nasional dan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat masing-masing sebesar Rp1.657.995.618,00 dan sebesar Rp79.660.000,00; 4. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun Anggaran 2009 terlambat disetor sebesar Rp275.256.864,00; 5. Realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.144.510.400,00 tidak sesuai peruntukkan dan klasifikasinya; 6. Terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp228.800.000,00 atas realisasi Belanja Perjalanan Dinas pada Sekretariat DPRD; dan 7. Pengadaan peralatan dan mesin sebesar Rp2.713.569.280,00 yang akan dibagikan kepada masyarakat dianggarkan dalam Belanja Modal. Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI mengharapkan Bupati Bengkulu Utara agar menindaklanjuti rekomendasi BPK RI yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan dan menyampaikannya kepada BPK RI selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan diterima. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kepala Perwakilan, Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak. NIP 19680706 199003 1 003
  • 6. SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2009 Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut: 1. Laporan I: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 Laporan I berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK RI atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009; (b) Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan; dan (c) Gambaran Umum Pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, objek pemeriksaan, dan kendala pemeriksaan. 2. Laporan II: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern dalam rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 Laporan II berisi: (a) Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengendalian Intern; (b) Gambaran Umum atas Pengendalian Intern dalam Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Instansi; (c) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2006, 2007, dan 2008; dan (d) Temuan Pemeriksaan atas Pengendalian Intern Tahun 2009. 3. Laporan III: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan dalam rangka Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 Laporan III berisi: (a) Resume Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan; (b) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2006, 2007, dan 2008; dan (c) Temuan Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2009.
  • 7. LAPORAN I LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2009
  • 8. DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... i LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN...................................... 1 LAPORAN KEUANGAN POKOK TAHUN ANGGARAN 2009.................................................. 3 1. NERACA KOMPARATIF ........................................................................................................... 3 2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ...................................................................................... 5 3. LAPORAN ARUS KAS ............................................................................................................... 7 4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN............................................................................. 9 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ......................................................................................... 65 LAMPIRAN
  • 9. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2009 dan 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan. BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan A.1.3 atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009, saldo Aset Tetap per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp1.246.792.251.491,88 yang berasal dari saldo Aset Tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.111.220.925.085,88 ditambah dengan mutasi tahun berjalan sebesar Rp135.571.326.406,00. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum mencatat dan melaporkan tanah badan jalan yang dimilikinya dan belum memberikan penilaian terhadap tanah-tanah yang tidak bersertifikat dan masih tercatat nihil dalam Neraca Per 31 Desember 2009. Pengendalian atas pencatatan dan pelaporan mutasi Aset Tetap tahun berjalan masih lemah, diantaranya: 1) Bagian Administrasi Keuangan dan Bagian Umum belum melakukan rekonsiliasi jumlah mutasi Aset Tetap tahun berjalan; 2) masing-masing SKPD belum memutakhirkan Kartu Inventaris Barang (KIB) disesuaikan dengan Aset Tetap hasil inventarisasi dan penilaian kembali; dan 3) pengamanan sistem aplikasi pada SIMDA-Aset di SKPKD masih lemah karena dapat diakses oleh pegawai lain selain petugas yang ditetapkan. BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 1
  • 10. Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak kepada kewajaran penyajian mutasi Aset Tetap tahun berjalan, diantaranya nilai mutasi Aset Tetap dalam Neraca per 31 Desember 2009 berbeda dengan nilai mutasi Aset Tetap tahun 2009 menurut SIMDA-Aset dengan selisih sebesar Rp8.009.776.086,00. Bagian Administrasi Keuangan dan Bagian Umum tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai atas terjadinya selisih mutasi Aset Tetap tersebut. Menurut pendapat BPK RI, kecuali terhadap hal-hal yang diungkapkan pada paragraf di atas, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2009 dan 2008, realisasi anggaran, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian intern disajikan dalam bagian tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini. Bengkulu, 17 Juni 2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan Provinsi Bengkulu Penanggung Jawab Pemeriksaan, Ade Iwan Ruswana, S.E., M.M., Ak. Akuntan, Register Negara No. D-17.331 BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu 2
  • 11. LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2009
  • 12. LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Auditan) (dalam rupiah) URAIAN CAT. 31 Desember 2009 31 Desember 2008 ASET ASET LANCAR Kas A.1.1.1 48.262.562.536,09 42.428.325.034,74 Piutang A.1.1.2 5.957.735.172,58 340.777.470,00 Piutang Lain-lain A.1.1.3 344.091.549,00 1.722.913.471,00 Persediaan A.1.1.4 4.214.481.859,00 2.608.817.483,00 Jumlah Aset Lancar 58.778.871.116,67 47.100.833.458,74 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen A.1.2.1 3.584.267.703,00 3.893.591.190,00 Investasi Permanen A.1.2.2 19.589.125.799,19 19.589.125.799,19 Jumlah Investasi Jangka Panjang 23.173.393.502,19 23.482.716.989,19 ASET TETAP Tanah A.1.3.1 61.201.692.900,00 59.314.595.400,00 Peralatan dan Mesin A.1.3.2 105.221.507.110,88 81.154.353.210,88 Gedung dan Bangunan A.1.3.3 301.667.748.713,00 246.457.528.813,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan A.1.3.4 765.862.346.468,00 700.023.785.962,00 Aset Tetap Lainnya A.1.3.5 12.838.956.300,00 15.838.971.300,00 Konstruksi dalam Pengerjaan A.1.3.6 0,00 8.431.690.400,00 Akumulasi Penyusutan A.1.3.7 0,00 0,00 Jumlah Aset Tetap 1.246.792.251.491,88 1.111.220.925.085,88 DANA CADANGAN Dana Cadangan A.1.4 0,00 0,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 ASET LAINNYA Tagihan Piutang Penjualan Angsuran A.1.5.1 0,00 0,00 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah A.1.5.2 0,00 0,00 Kemitraan dengan Pihak Ketiga A.1.5.3 0,00 0,00 Aset Lain-lain A.1.5.4 6.485.288.000,00 201.822.415,45 Jumlah Aset Lainnya 6.485.288.000,00 201.822.415,45 JUMLAH ASET 1.335.229.804.110,74 1.182.006.297.949,26 . KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) A.2.1.1 219.996.490,00 14.242.801,00 Utang Utang Jangka Pendek Lainnya A.2.1.2 514.610.486,00 800.644.552,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 734.606.976,00 814.887.353,00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 Utang Luar Negeri 0,00 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 JUMLAH KEWAJIBAN 734.606.976,00 814.887.353,00
  • 13.
  • 14. 1. Laporan Realisasi Anggaran PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2008 (Auditan) (dalam rupiah) URAIAN CAT. ANGGARAN 2009 REALISASI 2009 % REALISASI 2008 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah B.1.1.1 2.785.595.000,00 2.626.619.141,00 94,29 3.042.721.400,00 Pendapatan Retribusi Daerah B.1.1.2 5.420.450.000,00 4.024.027.056,00 74,24 5.674.281.223,00 Pend Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg B.1.1.3 250.000.000,00 1.987.775.727,00 795,11 1.187.174.385,99 dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah B.1.1.4 11.467.914.500,00 4.712.078.210,91 41,09 5.874.448.450,07 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 19.923.959.500,00 13.350.500.134,91 67,01 15.778.625.459,06 PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak B.1.2.1.1 12.300.130.000,00 17.656.312.400,00 143,55 24.497.175.399,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam B.1.2.1.2 2.699.870.000,00 3.632.300.818,00 134,54 3.814.117.165,00 Dana Alokasi Umum B.1.2.1.3 306.075.450.000,00 306.069.861.000,00 99,99 378.637.998.000,00 Dana Alokasi Khusus B.1.2.1.4 85.235.000.000,00 85.235.000.000,00 100,00 68.577.000.000,00 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 406.310.450.000,00 412.593.474.218,00 101,55 475.526.290.564,00 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya Dana Penyesuaian B.1.2.2 11.830.446.000,00 17.685.246.400,00 149,49 23.889.105.800,00 Jumlah Pendapatan Transfer Pem.Pusat Lainnya 11.830.446.000,00 17.685.246.400,00 149,49 23.889.105.800,00 Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak B.1.2.3 3.000.000.000,00 8.626.658.533,44 287,56 8.363.026.293,70 Jumlah Pendapatan Transfer Provinsi 3.000.000.000,00 8.626.658.533,44 287,56 8.363.026.293,70 Jumlah Pendapatan Transfer 421.140.896.000,00 438.905.379.151,44 104,22 507.778.422.657,70 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah B.1.3 0,00 0,00 32.000.000.000,00 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 0,00 0,00 32.000.000.000,00 JUMLAH PENDAPATAN 441.064.855.500,00 452.255.879.286,35 102,54 555.557.048.116,76 BELANJA BELANJA OPERASI Belanja Pegawai B.2.1.1 255.516.706.124,28 227.205.015.787,00 88,92 269.774.015.275,00 Belanja Barang dan Jasa B.2.1.2 61.447.761.809,74 56.559.364.756,00 92,04 121.756.412.620,00 Subsidi B.2.1.3 516.035.200,00 487.026.400,00 94,38 717.000.000,00 Hibah B.2.1.4 44.153.368.300,00 44.048.368.300,00 99,76 4.116.463.000,00 Bantuan Sosial B.2.1.5 12.062.089.916,00 12.001.775.745,00 99,50 2.730.647.000,00 Belanja Bantuan Keuangan B.2.1.6 8.425.620.857,72 8.425.620.000,00 100,00 25.835.822.001,00 Jumlah Belanja Operasi 382.121.582.207,74 348.727.170.988,00 91,26 424.930.359.896,00 BELANJA MODAL Belanja Tanah B.2.2.1 2.005.141.100,00 1.887.097.500,00 94,11 576.250.000,00 Belanja Peralatan dan Mesin B.2.2.2 22.475.603.220,00 21.678.533.780,00 96,45 17.290.895.188,00 Belanja Gedung dan Bangunan B.2.2.3 15.806.825.300,00 15.682.195.500,00 99,21 36.909.026.314,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan B.2.2.4 58.876.579.456,00 58.050.035.706,00 98,60 62.784.554.492,00 Belanja Aset Tetap Lainnya B.2.2.5 72.780.000,00 70.280.000,00 96,56 7.238.881.550,00 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 Jumlah Belanja Modal 99.236.929.076,00 97.368.142.486,00 98,12 124.799.607.544,00 BELANJA TAK TERDUGA Belanja Tak Terduga B.2.3 569.953.750,00 0,00 0,00 1.780.392.000,00 Jumlah Belanja Tak Terduga 569.953.750,00 0,00 0,00 1.780.392.000,00
  • 15.
  • 16. 1. Laporan Arus Kas PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2008 (Auditan) (dalam rupiah) URAIAN CAT. TAHUN 2009 TAHUN 2008 Arus Kas dari Aktivitas Operasi C.1 Arus Masuk Kas Pendapatan Pajak Daerah 2.626.619.141,00 3.042.721.400,00 Pendapatan Retribusi Daerah 4.024.027.056,00 5.674.281.223,00 Pend. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan 1.987.775.727,00 1.187.174.385,99 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 4.712.078.210,91 5.842.448.450,07 Dana Bagi hasil Pajak 17.656.312.400,00 24.497.175.399,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 3.632.300.818,00 3.814.117.165,00 Dana Alokasi Umum 306.069.861.000,00 378.637.998.000,00 Dana Alokasi Khusus 85.235.000.000,00 68.577.000.000,00 Dana Penyesuaian 17.685.246.400,00 23.889.105.800,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 8.626.658.533,44 8.363.026.293,70 Pendapatan Hibah 0,00 32.000.000.000,00 Jumlah Arus Kas Masuk 452.255.879.286,35 555.525.138.116,76 Arus Kas Keluar Belanja Pegawai 227.205.015.787,00 269.774.015.275,00 Belanja Barang 56.559.364.756,00 121.756.412.620,00 Belanja Subsidi 487.026.400,00 717.000.000,00 Belanja Hibah 44.048.368.300,00 4.116.463.000,00 Bantuan Sosial 12.001.775.745,00 2.730.647.000,00 Belanja Tak Terduga 0,00 1.780.392.000,00 Belanja Bagi Hasil kepada Desa 532.082.000,00 500.000.000,00 Bagi Hasil Retribusi 0,00 14.265.927,00 Bantuan Keuangan 8.425.620.000,00 25.835.822.001,00 Jumlah Arus Kas Keluar 349.259.252.988,00 427.225.017.823,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 102.996.626.298,35 128.300.120.293,76 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan C.2 Arus Kas Masuk Pendapatan Penjualan Atas Tanah 0,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Kendaraan Dinas 0,00 26.910.000,00 Pendapatan Penjualan atas Hasil Pertanian 0,00 5.000.000,00 Jumlah Arus Kas Masuk 0,00 31.910.000.00 Arus Kas Keluar Belanja Tanah 1.887.097.500,00 576.250.000,00 Belanja Peralatan dan Mesin 21.678.533.780,00 17.290.895.188,00 Belanja Gedung dan Bangunan 15.682.195.500,00 36.909.026.314,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 58.050.035.706,00 62.784.554.492,00 Belanja Aset Tetap Lainnya 70.280.000,00 7.238.881.550,00 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 Jumlah Arus Kas Keluar 97.368.142.486,00 124.799.607.544,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (97.368.142.486,00) (124.767.697.544,00)
  • 17.
  • 18. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2009
  • 19. 4. Catatan atas Laporan Keuangan PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Auditan) BAB I PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Bupati Bengkulu Utara atas pelaksanaan APBD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009. Secara umum tujuan penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran; 2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan; 3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai; 4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya; 5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan 6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No.47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4286); 3. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4355); Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 9
  • 20. 4. Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4400); 5. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4437); 6. Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No.126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 revisi dari Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 10. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4503); 11. Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4576); 12. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No.25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4614); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009; dan 16. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009. C. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan, dan sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 10
  • 21. BAB II : KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD Bab ini menguraikan tentang asumsi makro, kebijakan keuangan, dan indikator pencapaian target kinerja APBD. BAB III : IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Bab ini menguraikan tentang ikhtisar realisasi pencapaian kinerja keuangan. BAB IV : KEBIJAKAN AKUNTANSI Bab ini menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi, yaitu entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan. BAB V : PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN Bab ini menguraikan tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan, yaitu pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, dan komponen-komponen Laporan Arus Kas. Bab VI : PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN Bab ini menjelaskan tentang informasi-informasi non keuangan. Bab VII : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan tentang simpulan- simpulan penting dalam laporan keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 11
  • 22. BAB II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD A. Kebijakan Non Keuangan Entitas pelaporan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2009 adalah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara setelah adanya pemekaran wilayah. Hal ini dikarenakan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 dan APBD Perubahan dengan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 meliputi wilayah Bengkulu Utara setelah pemekaran. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tanggal 21 Juli 2009 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Nomor 4870), mulai Tahun Anggaran 2009, transaksi keuangan Kabupaten Bengkulu Utara sudah terpisah dari Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal tersebut memiliki dampak terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per tanggal 01 Januari 2009 (saldo awal tahun 2009) karena dilakukan pemisahan data keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah. Pemutakhiran data dilakukan selama tahun 2009 untuk penyajian laporan keuangan yang wajar. B. Kebijakan Keuangan Kebijakan pelaksanaan APBD tahun 2009 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pelaksanaan APBD dengan sistem Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) dilakukan dengan menyusun program-program secara prioritas dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)/Rencana Strategis SKPD yang telah ada. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan ABK ini diharapkan penggunaan APBD lebih terarah dan terfokus pada pencapaian visi dan misi Kabupaten Bengkulu Utara. Pada sektor pendapatan, kebijakan diarahkan pada perolehan pendapatan secara maksimal dengan menggali potensi-potensi pendapatan yang mungkin dapat ditingkatkan. Pada sektor pengeluaran, kebijakan diarahkan agar penggunaan belanja dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan pagu anggaran belanja sebagai batas maksimal pengeluaran yang dapat direalisasikan dan tidak diperkenankan terjadinya Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 12
  • 23. pengeluaran APBD yang tidak ada anggarannya. Perlu diakui bahwa pendapatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara masih didominasi oleh pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini dikarenakan masih terbatasnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bengkulu Utara. Peningkatan PAD selalu diupayakan menggunakan kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Kebijakan tersebut hendaknya diterjemahkan oleh setiap SKPD pusat PAD (central revenue) agar meningkatkan kinerjanya untuk menambah jumlah pendapatan, tidak hanya berasal dari sumber PAD yang telah ada (intensifikasi), tetapi juga sedapat mungkin menciptakan sumber-sumber PAD yang baru sesuai ketentuan (ekstensifikasi). Dengan kebijakan ini sektor pendapatan, khususnya PAD, diharapkan selalu meningkat setiap tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2011, visi Kabupaten Bupati Bengkulu Utara adalah ”Terwujudnya masyarakat Bengkulu Utara yang sejahtera, berkeadilan, dan religius berdasarkan Kebersamaan dan Kesetaraan.” Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 5 misi sebagai berikut: 1) Meningkatkan pendapatan masyarakat; 2) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia; 3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik; 4) Meningkatkan kebersamaan, kesetaraan, dan keadilan masyarakat; dan 5) Mewujudkan masyarakat yang religius. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara bersama dengan DPRD Bengkulu Utara menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2009 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 dan APBD Perubahan dengan Perda Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009, dengan jumlah sebagai berikut: a. Jumlah Anggaran Pendapatan 441.064.855.500,00 b. Jumlah Anggaran Belanja 482.478.937.733,74 c. Jumlah Anggaran Defisit (41.414.082.233,74) d. Jumlah Anggaran Pembiayaan Netto 41.414.082.233,74 e. Jumlah Anggaran Sisa Lebih Pembiayaan 0,00 Besaran angka-angka komponen APBD tersebut di atas menjadi indikator kinerja APBD yang harus dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 13
  • 24. BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN Secara singkat anggaran dan realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 adalah sebagai berikut: No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1 Pendapatan 441.064.855.500,00 452.255.879.286,35 102,54 Pendapatan Asli Daerah 19.923.959.500,00 13.350.500.134,91 67,01 Pendapatan Transfer 421.140.896.000,00 438.905.379.151,44 104,22 Lain-lain Pendapatan yang Sah 0,00 0,00 - 2 Belanja 482.478.937.733,74 446.627.395.474,00 92,57 Belanja Operasi 382.121.582.207,74 348.727.170.988,00 91,26 Belanja Modal 99.236.929.076,00 97.368.142.486,00 98,12 Belanja Tidak Terduga 569.953.750,00 0,00 0,00 Belanja Transfer 550.472.700,00 532.082.000,00 96,66 3 Surplus (Defisit) -41.414.082.233,74 5.628.483.812,35 113,59 4 Pembiayaan 41.414.082.233,74 42.414.082.233,74 102,41 Penerimaan Pembiayaan 42.414.082.233,74 42.414.082.233,74 100,00 Pengeluaran Pembiayaan 1.000.000.000,00 0,00 0,00 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 0,00 48.042.566.046,09 ~ Keberhasilan kinerja keuangan terlihat pada sektor pendapatan dengan realisasi pendapatan melebihi target, yaitu sebesar Rp452.255.879.286,35 atau 102,54 % dari anggaran sebesar Rp441.064.855.500,00, sedangkan realisasi belanja kurang dari target, yaitu hanya sebesar Rp446.627.395.474,00 atau 92,57% dari anggaran sebesar Rp482.478.937.733,74. Penerapan kebijakan pendapatan dan belanja berdampak positif, yaitu terjadinya penekanan terhadap defisit yang semula anggaran Rp41.414.082.233,74 menjadi surplus sebesar Rp5.628.483.812,35 sehingga terjadi peningkatan yang sangat signifikan terhadap Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2009, yaitu semula dianggarkan sisa lebih sebesar Rp0,00 menjadi terdapat realisasi sisa lebih sebesar Rp48.042.566.046,09. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 14
  • 25. BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI A. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 dan APBD Perubahan dengan Perda Nomor 07 Tahun 2009 tanggal 09 September 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009, pelaksanaan APBD dilakukan oleh 47 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Setiap SKPD tersebut merupakan entitas akuntansi dan entitas pelaporan sehingga penyusunan laporan keuangan tidak hanya dilakukan secara terpusat di Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah, tetapi juga merupakan kewajiban bagi setiap SKPD. Setiap SKPD sebagai unit akuntansi berkewajiban menyusun sendiri laporan keuangannya untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bengkulu Utara pada TA 2009 adalah sebanyak 47 SKPD dengan rincian sebagai berikut: No. Kode SKPD Nama SKPD 1 1 . 01 . 1 . 1 Dinas Pendidikan Nasional 2 1 . 02 . 1 . 1 Dinas Kesehatan 3 1 . 02 . 2 . 1 Rumah Sakit Umum Daerah 4 1 . 03 . 1 . 1 Dinas Pekerjaan Umum 5 1 . 06 . 1 . 1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6 1 . 07 . 1 . 1 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 7 1 . 08 . 1 . 1 Badan Lingkungan Hidup 8 1 . 10 . 1 . 1 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 9 1 . 11 . 1 . 1 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 10 1 . 13 . 1 . 1 Dinas Sosial 11 1 . 14 . 1 . 1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 12 1 . 15 . 1 . 1 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 13 1 . 18 . 1 . 1 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata 14 1 . 19 . 1 . 1 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 15 1 . 19 . 2 . 1 Satuan Polisi Pamong Praja 16 1 . 20 . 1 . 1 DPRD 17 1 . 20 . 2 . 1 KDH dan Wakil KDH 18 1 . 20 . 3 . 1 Sekretariat Daerah 19 1 . 20 . 4 . 1 Sekretariat DPRD 20 1 . 20 . 5 . 1 Dinas Pendapatan Daerah 21 1 . 20 . 6 . 1 Badan Kepegawaian dan Pelatihan Daerah 22 1 . 20 . 7 . 1 Inspektorat Daerah 23 1 . 20 . 8 . 1 Kantor Kecamatan Air Besi 24 1 . 20 . 9 . 1 Kantor Kecamatan Air Napal 25 1 . 20 . 10 . 1 Kantor Kecamatan Arga Makmur 26 1 . 20 . 11 . 1 Kantor Kecamatan Batik Nau 27 1 . 20 . 12 . 1 Kantor Kecamatan Enggano 28 1 . 20 . 13 . 1 Kantor Kecamatan Giri Mulya Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 15
  • 26. No. Kode SKPD Nama SKPD 29 1 . 20 . 14 . 1 Kantor Kecamatan Kerkap 30 1 . 20 . 15 . 1 Kantor Kecamatan Ketahun 31 1 . 20 . 16 . 1 Kantor Kecamatan Lais 32 1 . 20 . 17 . 1 Kantor Kecamatan Napal Putih 33 1 . 20 . 18 . 1 Kantor Kecamatan Padang Jaya 34 1 . 20 . 19 . 1 Kantor Kecamatan Putri Hijau 35 1 . 20 . 20 . 1 Kantor Kelurahan Gunung Alam 36 1 . 20 . 21 . 1 Kantor Kelurahan Kemumu 37 1 . 20 . 22 . 1 Kantor Kelurahan Pasar Lais 38 1 . 20 . 23 . 1 Kantor Kelurahan Lubuk Durian 39 1 . 20 . 24 . 1 Kantor Kelurahan Purwodadi 40 1 . 21 . 1 . 1 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 41 1 . 22 . 1 . 1 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 42 1 . 26 . 1 . 1 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 43 2 . 01 . 1 . 1 Dinas Pertanian dan Peternakan 44 2 . 02 . 1 . 1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 45 2 . 03 . 1 . 1 Dinas Pertambangan dan Energi 46 2 . 05 . 1 . 1 Dinas Kelautan dan Perikanan 47 2 . 07 . 1 . 1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Permendagri No.13 Tahun 2006 dan peraturan perubahannya, yakni Permendagri No.59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menjadi pedoman pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah, mengamanatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai Pengguna Anggaran. Kewenangan ini sekaligus memunculkan kewajiban kepada Kepala SKPD untuk menyusun laporan keuangan berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, dan Catatan atas Laporan Keuangan. B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara adalah basis kas menuju basis akrual (cash towards accrual), yakni basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menggunakan istilah sisa (lebih/kurang) pembiayaan anggaran untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 16
  • 27. C. Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara, lembaga legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas fungsional, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta Pemerintah Pusat. Pos-Pos Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut. 1) Kas dan Setara Kas; 2) Investasi Jangka Pendek; 3) Piutang Pajak dan Bukan Pajak; 4) Persediaan; 5) Investasi Jangka Panjang; 6) Aset Tetap; 7) Kewajiban Jangka Pendek; 8) Kewajiban Jangka Panjang; dan 9) Ekuitas Dana. Aset Lancar Aset Lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau 2) Berupa Kas dan Setara Kas. Aset lancar meliputi sebagai berikut: 1) Kas dan setara Kas Kas adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang berada di rekening Kas Daerah pada bank-bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sesuai ketentuan yang berlaku. Kas dinyatakan dalam nilai rupiah. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, kas tersebut harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 17
  • 28. 2) Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan (Sisa Uang Persediaan) Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan sisa kas (uang tunai dan simpanan di bank) yang belum dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran sampai akhir tahun anggaran berjalan. Kas di Bendahara Penerimaan adalah sisa kas yang belum disetor oleh Bendahara Penerimaan atas penerimaan daerah sampai akhir tahun anggaran berjalan. 3) Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan (dikonversi) menjadi kas dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan; b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; dan c. Berisiko rendah. Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas. a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits); dan b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, investasi berdasarkan biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek, dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan dividen tunai (cash dividend), dicatat sebagai pendapatan. Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan dan pelepasan hak karena peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 18
  • 29. investasi jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah daerah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran. 4) Piutang Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi. Piutang terdiri atas bagian lancar tagihan penjualan angsuran, piutang pajak daerah, piutang retribusi, dan piutang lain-lain. Piutang diakui pada akhir periode akuntansi sebesar jumlah kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan. Piutang dinilai sebesar nilai nominal. 5) Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang- barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, obat-obatan, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan. Ketentuan nilai persediaan yang disajikan adalah sebagai berikut: a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan; Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan non-permanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 19
  • 30. Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Di sisi lain, pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: 1) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; dan 2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable). Aset Tetap Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan (supplies). Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan aset lainnya. Klasifikasi Aset Tetap Aset Tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan. 1) Tanah; 2) Peralatan dan Mesin; 3) Gedung dan Bangunan; 4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan; 5) Aset Tetap Lainnya; dan 6) Konstruksi dalam Pengerjaan. Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Peralatan dan Mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan dalam kondisi siap dipakai. Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 20
  • 31. Aset Tetap Lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya. Kriteria Aset Tetap Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; 3) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; 4) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; dan 5) Memenuhi ketentuan batas nilai materialitas. Dalam menentukan apakah suatu pos mempunyai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomik masa depan yang dapat diberikan oleh pos tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Manfaat ekonomi masa yang akan datang akan mengalir ke suatu entitas dapat dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima risiko terkait. Kepastian ini biasanya hanya tersedia jika manfaat dan risiko telah diterima entitas tersebut. Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui. Pengukuran Aset tetap Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi. Tujuan utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan oleh pemerintah dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan dimaksudkan untuk dijual. Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah. Saat pengakuan aset akan lebih dapat diandalkan apabila terdapat bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, misalnya Sertifikat Tanah dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 21
  • 32. telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya. Penilaian aset tetap Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh, yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan. Donasi Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Sumbangan aset tetap didefinisikan sebagai transfer tanpa persyaratan suatu aset tetap ke satu entitas, misalnya perusahaan non-pemerintah memberikan bangunan yang dimilikinya untuk digunakan oleh satu unit pemerintah tanpa persyaratan apapun. Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat andal bila didukung dengan bukti perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti adanya akta hibah. Tidak termasuk perolehan aset donasi, apabila penyerahan aset tetap tersebut dihubungkan dengan kewajiban entitas lain kepada pemerintah daerah. Sebagai contoh, satu perusahaan swasta membangun aset tetap untuk Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dengan persyaratan kewajibannya kepada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah dianggap selesai. Perolehan aset tetap tersebut harus diperlakukan seperti perolehan aset tetap dengan pertukaran. Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria perolehan aset donasi, perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan pemerintah daerah dan jumlah yang sama juga diakui sebagai belanja modal dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 22
  • 33. dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi dalam nilai aset yang bersangkutan. Dalam hal tambahan pengeluaran untuk suatu aset tetap tidak memenuhi kriteria tersebut, pengeluaran tersebut tidak dapat dikapitalisasi ke dalam nilai aset tetap, melainkan diakui sebagai belanja yang mengurangi nilai aset bersih Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Penyusutan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menerapkan ketentuan penyusutan aset tetap sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No.7 tentang Akuntansi Aset Tetap, Paragraf 53 sampai dengan Paragraf 57. Revaluasi Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melakukan penilaian kembali untuk menyajikan saldo Aset Tetap per 31 Desember 2006. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomik masa yang akan datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai dengan akhir tahun (per tanggal 31 Desember) belum selesai. Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu. Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode akuntansi. Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan dan lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 23
  • 34. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai, merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2) Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinancing) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; dan 3) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui. Tunggakan Kewajiban Tunggakan didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh tempo tetapi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak mampu untuk membayar jumlah pokok dan/atau bunganya sesuai jadwal. Beberapa jenis utang pemerintah mungkin mempunyai saat jatuh tempo sesuai jadwal pada satu tanggal atau serial tanggal saat debitur diwajibkan untuk melakukan pembayaran kepada kreditur. Restrukturisasi Utang Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan utang, debitur harus mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidak boleh mengubah nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan persyaratan baru. Informasi restrukturisasi ini harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan dari pos kewajiban yang terkait. Jumlah bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode antara saat restrukturisasi sampai dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan baru (tidak temasuk utang kontinjen) dengan nilai tercatat. Berdasarkan tingkat bunga efektif yang baru akan dapat menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 24
  • 35. jadwal pembayaran yang baru dimulai dari saat restrukturisasi sampai dengan jatuh tempo. Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang sebagai akibat dari restrukturisasi utang yang menyangkut pembayaran kas masa depan yang tidak dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan maksimum tidak melebihi nilai tercatat utang. Ekuitas Dana Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana terbagi dalam 3 (tiga) klasifikasi, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana lancar antara lain berupa sisa lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber- sumber daya ekonomi, akuntabilitas, dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan: 1) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi; dan 2) Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran. Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi sebagai berikut: 1) Telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat; 2) Telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBD); dan 3) Telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 25
  • 36. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut: 1) Pendapatan; 2) Belanja; 3) Transfer; 4) Surplus atau defisit; 5) Penerimaan pembiayaan; 6) Pengeluaran pembiayaan; 7) Pembiayaan neto; dan 8) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA). Pendapatan Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Daerah dan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus) dan Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Belanja Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi dikelompokkan dalam dua kelompok, yakni Belanja Tak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 26
  • 37. Belanja Tak Langsung terdiri atas: 1) Belanja Pegawai; 2) Belanja Bunga; 3) Belanja Subsidi; 4) Belanja Hibah; 5) Belanja Bantuan Sosial; 6) Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa; 7) Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa; dan 8) Belanja Tak Terduga. Belanja Pegawai dalam kelompok belanja tak langsung merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dianggarkan dalam belanja pegawai. Belanja Bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Belanja Subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota masyarakat, dan partai politik. Bantuan sosial diberikan secara selektif, tidak terus menerus/tidak mengikat serta memiliki kejelasan peruntukkan penggunaannya dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus kepada pemerintahan desa dan kepada pemerintah daerah lainnya. Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 27
  • 38. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung terdiri atas. 1) Belanja Pegawai; 2) Belanja Barang dan Jasa; dan 3) Belanja Modal; Belanja Pegawai kelompok Belanja Langsung digunakan untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan. Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pada pemerintahan daerah. Belanja barang/jasa berupa belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa konsultasi, dan lain-lain pengadaan barang/jasa, dan belanja lainnya yang sejenis. Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Surplus/Defisit Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Pembiayaan Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah Daerah. Penerimaan pembiayaan diakui pada Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 28
  • 39. saat diterima pada Rekening Kas Daerah. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil- hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos pendapatan asli daerah lainnya. Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA. D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009 belum sepenuhnya menerapkan kebijakan akuntansi sesuai standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam tahun 2009 telah menerapkan beberapa kebijakan akuntansi sesuai SAP, tetapi kebijakan akuntansi tersebut secara formal belum ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Bengkulu Utara. Beberapa kebijakan yang telah sesuai dengan pernyataan SAP adalah sebagai berikut: 1) Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah sesuai dengan SAP No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan; 2) Penyajian Laporan Realisasi APBD Tahun Anggaran 2009 telah sesuai dengan SAP No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran; 3) Penyajian Laporan Arus Kas telah sesuai dengan SAP No. 3 tentang Laporan Arus Kas; Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 29
  • 40. 4) Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan telah sesuai dengan SAP No. 4 tentang Catatan atas Laporan Keuangan; 5) Nilai persediaan dicatat berdasarkan inventarisasi fisik akhir tahun. Hal ini telah sesuai dengan SAP No. 5 tentang Persediaan; dan 6) SAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa telah diterapkan dalam tahun 2009. Kebijakan yang belum sesuai dengan pernyataan SAP adalah sebagai berikut: 1) Nilai investasi penyertaan modal pemerintah dicatat sebesar nilai perolehan dan nilai wajar, yaitu sebesar transfer dana dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara kepada PT Bank Bengkulu. Dalam penilaian investasi, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tidak menggunakan metode ekuitas sesuai SAP No. 6 tentang Akuntansi Investasi atas penyertaan modal namun dengan metode biaya pada PDAM Tirta Ratu Samban meskipun kepemilikan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara lebih dari 20 %. Hal ini dikarenakan apabila menggunakan metode ekuitas, pada periode tertentu nilai investasi pada PDAM Tirta Ratu Samban akan negatif mengingat sampai saat ini investasi tersebut belum dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dikarenakan fungsi sosial yang juga harus diemban oleh PDAM Tirta Ratu Samban. 2) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menghitung besarnya penyusutan aset tetap karena kebijakan akuntansi atas penyusutan belum ditetapkan. Hal ini belum sesuai dengan SAP No. 7 tentang Akuntansi Aset Tetap. 3) Kebijakan tentang aktiva dalam pengerjaan sesuai SAP No. 8 tentang Akuntansi Aktiva dalam Pengerjaan belum diterapkan. Transaksi keuangan yang membawa dampak pada kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Penetapan besarnya kewajiban dalam tahun 2009 ditetapkan pada akhir tahun. Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum menetapkan kebijakan akuntansi tentang kewajiban sesuai SAP No. 9 tentang Akuntansi Kewajiban. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 30
  • 41. BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN POS-POS NERACA Neraca Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana daerah per 31 Desember 2009 dengan jumlah aset sebesar Rp1.335.229.804.110,74; kewajiban sebesar Rp734.606.976,00 dan ekuitas dana sebesar Rp1.334.495.197.134,74. Penjelasan atas pos-pos neraca tersebut sebagai berikut: A.1 ASET Rp 1.335.229.804.110,74 A.1.1 ASET LANCAR Rp 58.778.871.116,67 Aset lancar merupakan kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Posisi Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp58.778.871.116,67 dengan rincian sebagai berikut: A.1.1.1 Kas Rp 48.262.562.536,09 Kas merupakan saldo kas dan setara kas yang terdapat di rekening bank, saldo kas di Bendahara Pengeluaran dan saldo kas Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang berada di rekening Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) per 31 Desember 2009 dengan rincian sebagai berikut: A.1.1.1.1 Kas di Kas Daerah Rp 45.788.438.047,09 Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas daerah di Bank sebesar Rp45.788.438.047,09 dengan rincian Rekening Koran sebagai berikut: No. Nama Bank No. Rekening Saldo (Rp) 1 Rek DAK Non Reboisasi, BRI 00318-01-000661-30-6 1.017.175.080,00 2 Rek PBB, BRI Arga Makmur 00318-01-000303-30-6 17.540.818.683,56 3 Kas Umum Daerah B/U, BRI 00318-01-000779-30-3 10.491.827.280,53 4 Rek GAJI, BRI 00318-01-000831-30-9 16.222.943.905,00 5 Rek. Bank BNI 72005936 516.726.098,00 Jumlah 45.789.491.047,09 Selama TA 2009 terdapat SP2D TA 2009 sebesar Rp1.053.000,00 yang dicairkan pada TA 2010 dengan rincian dalam lampiran I.1. Selain itu, saldo Kas di Kas Daerah belum termasuk rekening deposito sebesar Rp837.600.000,00 atas Jaminan Kesungguhan dan Reklamasi dari PT Alam Kencana Utama dan PT Sumber Alam Utama yang permohonan kasasinya ditolak oleh Mahkamah Agung berdasarkan Putusan No.234 K/TUN/2009 tanggal 10 September 2009 dan No.177 K/TUN/2009 tanggal 11 September 2009 terkait pencabutan izin kuasa pertambangan kedua perusahaan tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 31
  • 42. Berdasarkan Keputusan Bupati Bengkulu Utara No.67 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Perda Kabupaten Bengkulu Utara No.02 Tahun 2002 mengenai pengelolaan bidang pertambangan umum, dana jaminan reklamasi dan kesungguhan atas izin yang dicabut menjadi hak pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Sampai berakhirnya pemeriksaan BPK RI, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara belum mencairkan dana tersebut. Rincian Dana Jaminan Kesungguhan dan Reklamasi tersebut dapat dilihat dalam lampiran I.2. A.1.1.1.2 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 2.474.124.489,00 Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan uang Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara yang sampai tanggal 31 Desember 2009 tidak dibelanjakan dan masih berada di Bendahara Pengeluaran atau belum disetorkan ke Kas Daerah. Nilai kas tersebut termasuk ketekoran kas yang terdapat pada Dinas Pendidikan sebesar Rp1.657.995.618,00, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebesar Rp79.660.000,00 dan Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp73.671.000,00. Bendahara Pengeluaran ketiga instansi tersebut belum membuat Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM). Khusus ketekoran kas pada Badan Lingkungan Hidup, nilai kas tekor tersebut disita oleh Pihak Kejari Arga Makmur sebagai barang bukti atas dugaan tindak pidana korupsi pengadaan/pembelian Lahan Taman Rekreasi Kota Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2007. Rincian kas di Bendahara Pengeluaran pada tiap-tiap instansi diuraikan dalam lampiran I.3. A.1.1.2 Piutang Rp 5.957.735.172,58 Piutang merupakan piutang pajak dan retribusi berdasarkan administrasi di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bengkulu Utara yang sudah ada ketetapannya namun sampai dengan 31 Desember 2009 belum dibayar dan piutang bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Bengkulu berupa bagi hasil PKB, BBN-KB, dan PBB-KB dengan rincian sebagai berikut: No. Uraian Nilai (Rp) 1 Piutang Pajak 33.124.250,00 2 Piutang Retribusi 194.102.470,00 3 Piutang Dana Bagi Hasil dari Provinsi 5.730.508.452,58 Jumlah 5.957.735.172,58 Rincian piutang diuraikan dalam lampiran I.4. A.1.1.3 Piutang Lain-lain Rp 344.091.549,00 Piutang lain-lain merupakan piutang/tagihan yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam jenis piutang di atas. Piutang Lain-lain timbul dikarenakan adanya reklasifikasi Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Auning dan Los Pasar, dan Belanja Modal yang realisasinya adalah Belanja Modal Kerja Bergulir Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 32
  • 43. atau Piutang Jangka Pendek (1 tahun anggaran), yang terdiri dari sebagai berikut: Tahun 2009 Tahun 2008 No. Uraian SKPD (Rp) (Rp) Piutang Bagian Lancar Penjualan Dinas Perindustrian dan 1 138.130.799,00 66.021.471,00 Angsuran Auning dan Los Pasar Perdagangan Piutang atas kegiatan Penyaluran Dinas Koperasi dan 2 4.600.000,00 8.600.000,00 Modal Kerja Koperasi Usaha Pupuk UKM Piutang atas Kegiatan Penyediaan Dinas Kehutanan dan 3 Sarana Panen dan Pasca Panen 10.000.000,00 10.000.000,00 Perkebunan Perkebunan Piutang atas Pemberdayaan Dinas Pertanian dan 4 54.000.000,00 54.000.000,00 Lumbung Pangan Peternakan Piutang atas Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan 5 dan Penanganan Pasca Panen 22.500.000,00 22.500.000,00 Peternakan Tanaman Pangan dan Hortikula Piutang atas Pengembangan Dinas Pertanian dan 6 20.577.000,00 20.577.000,00 Peternakan Rakyat Peternakan Piutang atas Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan 7 94.283.750,00 218.815.000,00 Melalui Penguatan Modal Usaha Peternakan Kelompok Piutang Bantuan Modal Bergulir Dinas Perindustrian dan 8 Tahun 2009 Pada Dinas 0,00 72.400.000,00 Perdagangan Perindustrian dan Perdagangan Piutang Bagian Lancar Pinjaman 9 0,00 1.250.000.000,00 Sekretariat Daerah kepada PD Arma Niaga Jumlah 344.091.549,00 1.722.913.471,00 Rincian Piutang Lain-lain diuraikan dalam lampiran I.5. A.1.1.4 Persediaan Rp 4.214.481.859,00 Persediaan merupakan barang habis pakai yang secara rutin diperlukan Pemerintah Daerah untuk menunjang aktivitas operasional dan mempunyai manfaat satu (1) tahun anggaran dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Persedian Nilai (Rp) 1 Alat Tulis Kantor 14.956.862,00 2 Alat Listrik 915.000,00 3 Material/bahan 2.678.758.217,00 4 Benda Pos 2.445.500,00 5 Bahan Bakar 0,00 6 Makanan Pokok 60.000,00 7 Peralatan dan Mesin 1.517.346.280,00 Jumlah 4.214.481.859,00 Peralatan dan mesin senilai Rp1.517.346.280,00 merupakan realisasi dari belanja modal Dinas Kelautan dan Perikanan yang akan dihibahkan kepada kelompok nelayan. Rincian persedian per SKPD diuraikan dalam lampiran I.6. A.1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG Rp 23.173.393.502,19 Investasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara TA 2009 33