SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
Semester 03
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Kebidanan
Asuhan Kebidanan Kehamilan
Modul 1 PROSES ADAPTASI, FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
Kegiatan Belajar 2
Proses Terjadinya Kehamilan
Siklus Menstruasi
Menstruasiadalah pelepasan dinding
rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan
kecuali pada saat kehamilan.
Menstruasiyang
berulang setiap bulan tersebut
akhirnya membentuk siklus
menstruasi.
Siklus menstruasi dihitung dari hari
pertama menstruasi sampai tepat
satu hari sebelum menstruasi bulan
berikutnya.
Siklus menstruasi
berkisar antara 21-40 hari, dan
hanya sekitar 10-15% wanita
memiliki siklus 28 hari.
Siklus
Menstruasi
dibagi menjadi 3 fase
yaitu:
• Fase folikuler
• Fase ovulatoir
• Fase luteal
Ada juga yang
menyebutkan tiga fase
siklus menstruasi yaitu:
• Fase Menstrual
• Fase Proliferasi
• Fase Sekresi
Siklus
Menstruasi
dipengaruhi oleh
serangkaian hormon yang
diproduksi oleh tubuh
yaitu:
• Luteinizing Hormon
• Follicle Stimulating
Hormone
• Estrogen
Selain itu siklus juga
dipengaruhi oleh kondisi
psikis si wanita sehingga
bisa maju dan mundur.
Fase Menstrual
Fase ini ditandai oleh perdarahan
pervaginam, berlangsung selama
3-5 hari. Secara fisiologis ini
adalah akhir dari siklus menstrual
karena endometrium luruh
kelapisan dasar bersama darah
dari kapiler dan ovum yang tidak
dibuahi.
1
TigaFase
pada
Siklus Menstruasi
Fase Proliferasi
Fase ini disebut juga fase
regenerative, yaitu pembentukan
kembali dinding endometrium,
mengikuti menstruasi dan
berklangsung sampai ovulasi.
Fase ini di atur oleh estrogen,
pada akhir fase ini endometrium
ini terdiri atas tiga lapisan:
• Lapisan dasar
• Lapisan fungsional
• Lapisan epitel kuboit bersilia
2
TigaFase
pada
Siklus Menstruasi
Fase Sekresi
Fase ini mengikuti ovulasi dan
dipengaruhi oleh progesterone
dan estrogen dari korpus luteum.
Lapisan fungsional menebal
sampai 3,5 mm dan menjadi
tampak berongga karena
kelenjar ini lebih berliku-liku.
3
TigaFase
pada
Siklus Menstruasi
Fertilasi
ada saat kopulasi antara pria
dan wanita (sanggama/ coitus),
dengan ejakulasi sperma dari
saluran reproduksi pria di dalam
vagina wanita, akan dilepaskan
cairan mani berisi sel-sel sperma ke
dalam saluran reproduksi wanita.
P
ika sanggama terjadi dalam
sekitar masa ovulasi (disebut "masa
subur" wanita), maka ada
kemungkinan sel sperma dalam
saluran reproduksi wanita akan
bertemu dengan sel telur wanita
yang baru dikeluarkan pada saat
ovulasi.
J
etelah ovulasi, ovum yang
berdiameter 0,15 mm masuk
kedalam tuba uterin dan bergerak
maju sepanjang uterus, gerakan
ovum ini dipengaruhi oleh silia dan
peristaltic kontrakso otot tuba. Saat
berhubungan seksual sekitar 300
juta sperma tersimpan dalam forniks
vagina.
s
perma yang mencapai mucus
servik akan bertahan hidup dan
bergerak maju menuju tuba
sementara sisanya dihancurkan
oleh media asam vagina. Dalam
perjalan inilah sperma akhirnya
matang dan mampu melepaskan
enzim hialuronidase, yang
memungkinkan terjadinya penetrasi
terhadap zona pellusida serta
membrane sel di sekitar ovum.
s
anyak sperma yang
dibutuhkan saat ini tapi hanya satu
yang dapat memasuki ovum.
Setelahnya membrane ditutup
untuk mencegah masuknya sperma
yang lain dan inti dari kedua sel ini
bersatu. Proses bertemunya sel
ovum dan sel sperma ini disebut
dengan pembuahan atau
fertilisasi/konsepsi. Adapun ovum
yang dibuahi ini disebut zigot.
B
etiap spermatozoa membawa
kromosom pembawa tanda 22
buah, kromosom seks Y untuk laki-
laki dan kromosom seks X untuk
perempuan. Pada ovum yang
dilepaskan selalu membawa 22
pasang tanda dan kromosom seks
X. Pembuahan mungkin akan
menghasilkan
• XX-zigot, menurunkan bayi
perempuan
• XY-zigot, menurunkan bayi laki-
laki
S
Implantasi
alam beberapa jam setelah fertilisasi, nuclei yang berfusi tersebut
membelah, mula-mula terjadi pembelahan menjadi dua, empat,
delapan, enam belas dan seterusnya sehingga seluruh ruangan ovum
penuh dengan hasil pembelahan sel dalam 3-4 hari, massa sel padat ini
di sebut morula.
D
embagian ini berlangsung perlahan, hampir 12 jam sekali. Hasil
konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga rahim oleh arus dan
getaran silia serta kontraksi tuba. Pembelahan berlangsung terus hingga
bagian dalam berbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut
blastosit.
P
ementara itu bagian luar
dinding ovum timbul rumbai-rumbai
yang di sebut villi yang akan
berguna untuk menanamkan diri
pada lapisan dalam rahim, yang
telah siap menerima dalam bentuk
reaksi desidua. Disekitar bagian luar
blastosit terdapat lapisan sel
tunggal yang disebut trofoblas.
S
rofoblas akan membentuk
palsenya dan korion sedangkan
massa sel yang akan menjadi janin,
amnion dan tali pusat. Sepanjang
perjalanannya ovum mendapat
suplai makanan dari glikogen yang
dihasilkan oleh sel goblet pada
tuba uterin dan kelenjar sekretorib
uterus.
T
ontak antara zigot stadium
blastokista dengan dinding rahim
akan menimbulkan berbagai reaksi
seluler sehingga sel trofoblas
tersebut dapat menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan
epitel endometrium uterus, tahap ini
disebut nidasi/implantasi yang
terjadi lebih kurang enam hari
setelah konsepsi.
K
pabila sudah terjadi
imlpantasi maka baru dikatakan
terjadi kehamilan (gravid). Pada
hari ke empat inti blastokista telah
sampai pada permukaan stroma
endometrium. Pada hari ke enam
blatokista mulai masuk ke dalam
stroma endometrium dan pada hari
ke sepuluh blastokista telah
terbenam sepenuhnya kedalam
stroma endometrium.
A
ehingga tahap implantasi
berakhir. Normalnya
nidasi/implantasi selesai pada hari
ke 11 setelah ovulasi lalu
endometrium akan menutupinya
dengan sempurna. Bukti
terdapatnya blastosit adalah
timbulnya tonjolan kecilpada
permukaan. Selaput janin terdiri
atas korion, amnion, kantung kuning
telur, alantois.
s
agian korion fili tetap
berkembang yang kelak akan
menjadi plasenta. Plasenta, selain
terdiri dari komponen janin juga
terdiri dari komponen maternal
yang disebut dengan desidua
(desidua basalis).
B
Istilah ini digunakan untuk
endometrium selama kehamilan.
Pada saat konsepsi peningkatan
sekresi estrogen menyebabkan
endometrium bertumbuh
menjadi empat kali ukuran tebal
bila tidak hamil.
Desidua
Korpus luteum juga menghasilkan
sejumlah besar progesterone
yang merangsang aktivitas
sekretori endometrium dan
meninkatkan ukuran pembuluh
darah. Hal ini menjelaskan
terjadinya bantalan berongga
lunak dan memiliki pembuluh
darah, tempat ovum yang
dibuahi tertanam.
Desidua
Desidua dibagi atas:
1. Desidua basalis, terletak
diantara hasil konsepsi
dengan dinding uterus
2. Desidua kapsularis, terletak
diantara hasil konsepsi
dengan kavum uteri
3. Desidua parietalis/vera,
terletak
meliputi/mengelilingi
dinding uterus lain
Desidua
Pada permukaan blastosit mulai
tampak sedikit penonjolan,
menjadi bertambah subur pada
daerah yang terkena kontak.sel-
sel tropoblastik terbagi atas
lapisan-lapisan sinsiotropoblas
luar, sitotropoblas dalam dan
dibawahnya terdapat sebuah
lapisan mesoderm atau
mesenkim primitive.
Trofoblast
Sinsiotropoblas adalah lapisan
yang dibentuk atas protoplasma
berinti, yang mampu
memisahkan jaringan pada saat
proses perlekatan. Lapisan ini
mengikis dinding pembuluh
darah desidua, membuat zat gizi
dalam darah maternal masuk
kedalam organism yang sedang
berkembang.
Trofoblast
Sitotropoblas merupakan lapisan
tunggal yang menghasilkan
hormone human chorionic
gonadotropin (HCG). Hormone
ini bertanggungjawab memberi
informasi pada korpus luteum
bahwa kehamilan sudah mulai..
Trofoblast
Korpus luteum selanjutnya
menghasilkan estrogen dan
progesterron. Progesterone
mempertahankan keutuhan
desidua sehingga tidak terjadi
peluruhan. Kadar estrogen yang
tinggi menekan produksi FSH
sehingga tidak terjadi menstruasi.
Trofoblast
Korpus luteum juga menghasilkan
sejumlah besar progesterone
yang merangsang aktivitas
sekretori endometrium dan
meninkatkan ukuran pembuluh
darah. Hal ini menjelaskan
terjadinya bantalan berongga
lunak dan memiliki pembuluh
darah, tempat ovum yang
dibuahi tertanam.
Trofoblast
Mesoderm yaitu lapisan yang
terdiri atas jaringan konektif
longgar. Terdapat jaringan
serupa pada masa set dalam
dan keduanya berlanjut sampai
satu titik tempat mereka
bergabung di dalam batang
tubuh.
Trofoblast
Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi
makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi
menjadi 3 lapisan yaitu:
Masa Dalam Sel
A.Lapisan embrionik
• Eksoterm, lapisan ini membentuk sebagian besar kulit dan sistem pernapsan
• Mesoderm, lapisan ini membentuk tulang dan otot juga jantung dan pembuluh darah,
termasuk bagian yang ada di dalam plasenta. Organ-organ khusus juga berasal dari
mesoderm.
• Endoderm, lapisan ini membentuk mukosa membrane dan kelenjar-kelenjar.
Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi
makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi
menjadi 3 lapisan yaitu:
Masa Dalam Sel
B.Rongga Amniotic
Rongga ini terletak disamping ectoderm, berisi cairan dan membesar perlahan-lahan serta
menekuk disekitar embrio untuk menutupinya. Amnion terbentuk dari lapisannya sendiri.
Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi
makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi
menjadi 3 lapisan yaitu:
Masa Dalam Sel
C.Yolk Sac
Yolk sac terletak disamping endoderm dan memberi makan embrio sampai tropoblas
berkembang sempurna. Sebagian yolk sac berperan dalam pembentukan usus primitive,
sebagian lainnya mangalami atrofi lalu berada dibawah amnion pada permukaan plasenta.
Istilah ini untuk perkembangan keturunan dan implantasi sampai 8 minggu
setelah konsepsi. Selama periode embrionik semua organ dan bagian tubuh
tergeletak dalam bentuk rudimentary sehingga bila sudah lengkap akan
bertumbuh menjadi matur dalam waktu 7 bulan berikutnya. Hasil konsepsi ini
disebut sebagai janin.
Embrio
Plasentasi
lasenta merupakan salah satu
syarat terjadinya kehamilan,
plasenta merupakan organ yang
sangat luar biasa. Plasenta berasal
dari lapisan trofoblas pada ovum
yang dibuahi, lalu terhubung
dengan sirkulai ibu untuk melakukan
fungsi-funngsi yang belum dapat
dilakukan oleh janin itu sendiri
selama kehidupan intra uterin.
Keberhasilan janin untuk hidup
tergantung atas keutuhan dan
efesiensi plasenta.
P
engan proliferasi lebih
lanjut, tonjol-tonjol trofoblas menjadi
berbentuk seperti jari-jari dan
terdapat pembuluh darah di dalam
inti mesodermalnya. Pembuluh-
pembuluh darah ini segera
terhubung dengan pembulu-
pembuluh darah yang terbentuk di
mesoderm embrio.
D
ulur-juluran menyerupai jari
tangan ini disebut vili korionik. Vili
korionik berproliferasi dan merusak
pembuluh darah lebih banyak lagi.
Aliran darah di dorong masuk ke
dalam lacunae sehingga
menciptakan ruang-ruang besar
yang berisi darah, tempat
terapungnya vili korionik yang terus
berproliferasi.
J
ada hari ke 19 setelah fertilisasi,
seluruh hasil pembuahan telah
terbungkus vili korionik yang terus
berkembang, beberapa
diantaranya melekat pada desisua.
Pada stadium ini penetrasi desidua
berhenti dengan mekanisme
imunologik atau kimiawi, dan
muncul suatu lapisan kolagen
tempat lewatnya arteri dan vena
spiralis.
P
Nutrisi
Kebanyakan zat nutrisi ibu ke
janin ditransfer secara
aktif, dengan melibatkan enzim-
enzim. Zat nutrisi yang komplek
dipecah menjadi komponen-
komponen sederhana sebelum di
transfer dan kemudian disusun
kembali di vili korionik. Glukosa
adalah zat yang paling penting
karena merupakan sumber
energy utama untuk
pertumbuhan janin, mensuplai
lebih dari 90 persen kebutuhan
energi.
1
Fungsi Plasenta
Transfer obat
Plasenta dapat pula dilewati
kuman-kuman dan obat-obatan
tertentu. Penyaluran zat
makanan dan zat lain ibu ke janin
dan sebaliknya harus melewati
lapisan trofoblas plasenta.
Cepatnya penyaluran zat-zat
tersebut tergantung pada
konsentrasinya di kedua belah
lapisan trofoblas plasenta. Makin
tua kehamilan makin tipislah
trofoblasnya jadi lebih cepatlah
obat melintasi plasenta.
2
Fungsi Plasenta
Ekskresi
Zat utama yang disekresi dari
janin adalah karbon dioksida.
Bilirubin juga diekskresi karana sel
darah merah diganti relative
sering. Terdapat sedikit
pemecahan jaringan yang
terpisah serta jumlah urea dan
asam urat yang yang diekskresi
sangat sedikit.
3
Fungsi Plasenta
Respirasi
Selama kehidupan intra uterin
tidak terjadi pertukaran gas
pulmnal sehingga janin harus
mendapat oksign dan
mengekskresi karbon dioksida
melalui plasenta. Oksigen dari
hemoglobin ibu masuk kedalam
darah janin melalui difusi dan
dengan cara yang sama janin
melepaskan karbon dioksida
kedalam darah maternal.
4
Fungsi Plasenta
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
Human chorionic gonadotripi
(hCG) disintesis dari permulaan
terbentuknya plasenta. Kadar di
dalam darah mencapai puncak
pada hari ke 60 sampai 80
kehamilan. Kadar puncak lebih
tinggi dan bertahan lebihrogen
lama pada gemeli dan pentakit
trofoblas gestasional.
A. Human chorionic
gonadotropin
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
Pada mulanya fungsi hCG
adalah untuk mempertahankan
sekresi progesterone dan
estrogen dari korpus luteum. hCG
juga mengatur produksi estrogen
oleh plasenta dan menekan
reaksi-reaksi imunologik ibu
terhadap janin.
A. Human chorionic
gonadotropin
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
Hormon ini disebut juga
Somatomammotropin
korionik.HPL ditemukan dalam
sensitiotrofoblas pada minggu ke
2 sampai ketiga setelah
konsepsi.Konsentrasi HPL
meningkat terus sampai sekitar
minggu ke 34 sampai ke 36
kehamilan.
B. Human plasenta lactogen
(HPL)
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
Fungsi HPL sebagai berikut :
1). Untuk liposisis dan
meningkatkan kadar asam-
asam lemak bebas serkulasi
sehingga memberikan sumber
energy bagi metabolism ibu
dan nutrisi janin.
2). Menginhibisi glucose dan
glukoneogenesis pada ibu
sehingga dapat menghemat
glukosa.
B. Human plasenta lactogen
(HPL)
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
C. Estrogen
Sumber utama estrogen dalam
kehamilan adalah plasenta.
Sintesis estrogen membutuhkan
intervensi janin. Estrogen
meningkatkan sifat higroskopik
dan mengurangi perlengketan
sebut kolagen pada jaringan ikat,
sehingga servik pada kehamilan
menjadi bengkak dan lunak.
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
C. Estrogen
Estrogen membantu
pertumbuhan otot-otot uterus
baik melalui kerja enzimatik
terhadap serabut-serabut otot
tersebut maupun dengan
meningkatkan aliran darah.
Pembentukan Hormon
Plasenta mensintesis sejumlah
hormone antara lain:5
Fungsi Plasenta
D. Progesteron
Progesteron sebagian besar
dihasilkan oleh korpus luteum
hingga sekitar 10 minggu masa
kehamilan.Progesteron
membantu menyiapkan dan
mempertahankan endometrium
untuk implantasi.
Penyalur Anti Body
Plasenta memberikan
perlindungan yang terbatas
terhadap infeksi. Kecuali
treponema yang merupakan
bakteri sifilis dan basilus tuberkel,
hanya sedikit bakteri yang dapat
menembus-nya. Pada masa akhir
kehamilan, imunoglobi G (IgG),
ditransfer kepada janin dan akan
memberi imunitas kepada bayi
selama 3 bulan pertama setelah
kelahiran. Hanya anti body yang
dimiliki ibunya yang dapat masuk
kedalm plasenta.
6
Fungsi Plasenta
Penyimpanan
Plasenta melakukan metabolism
glikosa, menyimpannya dalam
bentuk glikogen dan
mengubahnya kembali menjadi
glikosa sesuai kebutuhan.
Plasenta juga dapat menyimpan
zat besi dan vitamin yang larut
dalam lemak.
6
Fungsi Plasenta
Sumber
Gambar
• http://classconnection.s3.amazonaws.com/863/flashcards/1414863/jpg/27_15fplac
entaformed-l1334460315228.jpg
• http://www.vermeuleneuropoort.nl/wp-content/uploads/Turboplast.png
• http://mediad.publicbroadcasting.net/p/kuow/files/201304/Placenta_0.jpg
• http://academic.pg.cc.md.us/AandP/Bio206/Images/Exercise16/FemaleSag11LABEL.
jpg
• http://www.zitawest.com/blog/wp-content/uploads/2013/04/sperm_race.jpg
• http://intisari-
online.com//media/images/7673_hubungan_seks_menurunkan_kolesterol.jpg
• http://www.drjordannd.com/wp-content/uploads/2012/08/woman-headache2.jpg
• http://tribkiah.files.wordpress.com/2013/10/pms.jpg
• http://assets.nydailynews.com/polopoly_fs/1.152155!/img/httpImage/image.jpg_ge
n/derivatives/article_1200/alg-pms-woman-jpg.jpg

Contenu connexe

Tendances

Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifascahyatoshi
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Muhammad Amin
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseelmakrufi
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAyie Nafeeza
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumAdaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudaraPeny Ariani
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manualisnaidi
 
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumAdaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumSarjan unissula
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI Erlina Wati
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASpjj_kemenkes
 

Tendances (20)

Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumAdaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partum
 
KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudara
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manual
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartumAdaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
Adaptasi psikologis dan fisiologis ibu postpartum
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
 

Similaire à MENSTRUASI

Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanpjj_kemenkes
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilanagungwahyudi709
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbMJM Networks
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptnice foresa
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxisabellarahmawati
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Dani Ibrahim
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2ayikputri1
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxalhikmah13
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaMujahidin Waru
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 

Similaire à MENSTRUASI (20)

Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santikuFisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
 
Biologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kbBiologi perkembaangan kb
Biologi perkembaangan kb
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusia
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 

Plus de Uwes Chaeruman

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanUwes Chaeruman
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based EducationUwes Chaeruman
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhUwes Chaeruman
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Uwes Chaeruman
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Uwes Chaeruman
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Uwes Chaeruman
 

Plus de Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

MENSTRUASI

  • 1. Semester 03 Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Kebidanan Asuhan Kebidanan Kehamilan Modul 1 PROSES ADAPTASI, FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN Kegiatan Belajar 2 Proses Terjadinya Kehamilan
  • 3. Menstruasiadalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
  • 4. Menstruasiyang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya.
  • 5. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, dan hanya sekitar 10-15% wanita memiliki siklus 28 hari.
  • 6. Siklus Menstruasi dibagi menjadi 3 fase yaitu: • Fase folikuler • Fase ovulatoir • Fase luteal Ada juga yang menyebutkan tiga fase siklus menstruasi yaitu: • Fase Menstrual • Fase Proliferasi • Fase Sekresi
  • 7. Siklus Menstruasi dipengaruhi oleh serangkaian hormon yang diproduksi oleh tubuh yaitu: • Luteinizing Hormon • Follicle Stimulating Hormone • Estrogen Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis si wanita sehingga bisa maju dan mundur.
  • 8. Fase Menstrual Fase ini ditandai oleh perdarahan pervaginam, berlangsung selama 3-5 hari. Secara fisiologis ini adalah akhir dari siklus menstrual karena endometrium luruh kelapisan dasar bersama darah dari kapiler dan ovum yang tidak dibuahi. 1 TigaFase pada Siklus Menstruasi
  • 9. Fase Proliferasi Fase ini disebut juga fase regenerative, yaitu pembentukan kembali dinding endometrium, mengikuti menstruasi dan berklangsung sampai ovulasi. Fase ini di atur oleh estrogen, pada akhir fase ini endometrium ini terdiri atas tiga lapisan: • Lapisan dasar • Lapisan fungsional • Lapisan epitel kuboit bersilia 2 TigaFase pada Siklus Menstruasi
  • 10. Fase Sekresi Fase ini mengikuti ovulasi dan dipengaruhi oleh progesterone dan estrogen dari korpus luteum. Lapisan fungsional menebal sampai 3,5 mm dan menjadi tampak berongga karena kelenjar ini lebih berliku-liku. 3 TigaFase pada Siklus Menstruasi
  • 12. ada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama/ coitus), dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. P
  • 13. ika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut "masa subur" wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. J
  • 14. etelah ovulasi, ovum yang berdiameter 0,15 mm masuk kedalam tuba uterin dan bergerak maju sepanjang uterus, gerakan ovum ini dipengaruhi oleh silia dan peristaltic kontrakso otot tuba. Saat berhubungan seksual sekitar 300 juta sperma tersimpan dalam forniks vagina. s
  • 15. perma yang mencapai mucus servik akan bertahan hidup dan bergerak maju menuju tuba sementara sisanya dihancurkan oleh media asam vagina. Dalam perjalan inilah sperma akhirnya matang dan mampu melepaskan enzim hialuronidase, yang memungkinkan terjadinya penetrasi terhadap zona pellusida serta membrane sel di sekitar ovum. s
  • 16. anyak sperma yang dibutuhkan saat ini tapi hanya satu yang dapat memasuki ovum. Setelahnya membrane ditutup untuk mencegah masuknya sperma yang lain dan inti dari kedua sel ini bersatu. Proses bertemunya sel ovum dan sel sperma ini disebut dengan pembuahan atau fertilisasi/konsepsi. Adapun ovum yang dibuahi ini disebut zigot. B
  • 17. etiap spermatozoa membawa kromosom pembawa tanda 22 buah, kromosom seks Y untuk laki- laki dan kromosom seks X untuk perempuan. Pada ovum yang dilepaskan selalu membawa 22 pasang tanda dan kromosom seks X. Pembuahan mungkin akan menghasilkan • XX-zigot, menurunkan bayi perempuan • XY-zigot, menurunkan bayi laki- laki S
  • 19. alam beberapa jam setelah fertilisasi, nuclei yang berfusi tersebut membelah, mula-mula terjadi pembelahan menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya sehingga seluruh ruangan ovum penuh dengan hasil pembelahan sel dalam 3-4 hari, massa sel padat ini di sebut morula. D
  • 20. embagian ini berlangsung perlahan, hampir 12 jam sekali. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan ke arah rongga rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi tuba. Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam berbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut blastosit. P
  • 21. ementara itu bagian luar dinding ovum timbul rumbai-rumbai yang di sebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi desidua. Disekitar bagian luar blastosit terdapat lapisan sel tunggal yang disebut trofoblas. S
  • 22. rofoblas akan membentuk palsenya dan korion sedangkan massa sel yang akan menjadi janin, amnion dan tali pusat. Sepanjang perjalanannya ovum mendapat suplai makanan dari glikogen yang dihasilkan oleh sel goblet pada tuba uterin dan kelenjar sekretorib uterus. T
  • 23. ontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reaksi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus, tahap ini disebut nidasi/implantasi yang terjadi lebih kurang enam hari setelah konsepsi. K
  • 24. pabila sudah terjadi imlpantasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (gravid). Pada hari ke empat inti blastokista telah sampai pada permukaan stroma endometrium. Pada hari ke enam blatokista mulai masuk ke dalam stroma endometrium dan pada hari ke sepuluh blastokista telah terbenam sepenuhnya kedalam stroma endometrium. A
  • 25. ehingga tahap implantasi berakhir. Normalnya nidasi/implantasi selesai pada hari ke 11 setelah ovulasi lalu endometrium akan menutupinya dengan sempurna. Bukti terdapatnya blastosit adalah timbulnya tonjolan kecilpada permukaan. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois. s
  • 26. agian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga terdiri dari komponen maternal yang disebut dengan desidua (desidua basalis). B
  • 27. Istilah ini digunakan untuk endometrium selama kehamilan. Pada saat konsepsi peningkatan sekresi estrogen menyebabkan endometrium bertumbuh menjadi empat kali ukuran tebal bila tidak hamil. Desidua
  • 28. Korpus luteum juga menghasilkan sejumlah besar progesterone yang merangsang aktivitas sekretori endometrium dan meninkatkan ukuran pembuluh darah. Hal ini menjelaskan terjadinya bantalan berongga lunak dan memiliki pembuluh darah, tempat ovum yang dibuahi tertanam. Desidua
  • 29. Desidua dibagi atas: 1. Desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus 2. Desidua kapsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan kavum uteri 3. Desidua parietalis/vera, terletak meliputi/mengelilingi dinding uterus lain Desidua
  • 30. Pada permukaan blastosit mulai tampak sedikit penonjolan, menjadi bertambah subur pada daerah yang terkena kontak.sel- sel tropoblastik terbagi atas lapisan-lapisan sinsiotropoblas luar, sitotropoblas dalam dan dibawahnya terdapat sebuah lapisan mesoderm atau mesenkim primitive. Trofoblast
  • 31. Sinsiotropoblas adalah lapisan yang dibentuk atas protoplasma berinti, yang mampu memisahkan jaringan pada saat proses perlekatan. Lapisan ini mengikis dinding pembuluh darah desidua, membuat zat gizi dalam darah maternal masuk kedalam organism yang sedang berkembang. Trofoblast
  • 32. Sitotropoblas merupakan lapisan tunggal yang menghasilkan hormone human chorionic gonadotropin (HCG). Hormone ini bertanggungjawab memberi informasi pada korpus luteum bahwa kehamilan sudah mulai.. Trofoblast
  • 33. Korpus luteum selanjutnya menghasilkan estrogen dan progesterron. Progesterone mempertahankan keutuhan desidua sehingga tidak terjadi peluruhan. Kadar estrogen yang tinggi menekan produksi FSH sehingga tidak terjadi menstruasi. Trofoblast
  • 34. Korpus luteum juga menghasilkan sejumlah besar progesterone yang merangsang aktivitas sekretori endometrium dan meninkatkan ukuran pembuluh darah. Hal ini menjelaskan terjadinya bantalan berongga lunak dan memiliki pembuluh darah, tempat ovum yang dibuahi tertanam. Trofoblast
  • 35. Mesoderm yaitu lapisan yang terdiri atas jaringan konektif longgar. Terdapat jaringan serupa pada masa set dalam dan keduanya berlanjut sampai satu titik tempat mereka bergabung di dalam batang tubuh. Trofoblast
  • 36. Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi menjadi 3 lapisan yaitu: Masa Dalam Sel A.Lapisan embrionik • Eksoterm, lapisan ini membentuk sebagian besar kulit dan sistem pernapsan • Mesoderm, lapisan ini membentuk tulang dan otot juga jantung dan pembuluh darah, termasuk bagian yang ada di dalam plasenta. Organ-organ khusus juga berasal dari mesoderm. • Endoderm, lapisan ini membentuk mukosa membrane dan kelenjar-kelenjar.
  • 37. Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi menjadi 3 lapisan yaitu: Masa Dalam Sel B.Rongga Amniotic Rongga ini terletak disamping ectoderm, berisi cairan dan membesar perlahan-lahan serta menekuk disekitar embrio untuk menutupinya. Amnion terbentuk dari lapisannya sendiri.
  • 38. Sementara tropoblas berkembang didalam plasenta yang akan memberi makan janin, masa sel dalam membentuk janin itu sendiri. Sel-sel terbagi menjadi 3 lapisan yaitu: Masa Dalam Sel C.Yolk Sac Yolk sac terletak disamping endoderm dan memberi makan embrio sampai tropoblas berkembang sempurna. Sebagian yolk sac berperan dalam pembentukan usus primitive, sebagian lainnya mangalami atrofi lalu berada dibawah amnion pada permukaan plasenta.
  • 39. Istilah ini untuk perkembangan keturunan dan implantasi sampai 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode embrionik semua organ dan bagian tubuh tergeletak dalam bentuk rudimentary sehingga bila sudah lengkap akan bertumbuh menjadi matur dalam waktu 7 bulan berikutnya. Hasil konsepsi ini disebut sebagai janin. Embrio
  • 41. lasenta merupakan salah satu syarat terjadinya kehamilan, plasenta merupakan organ yang sangat luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulai ibu untuk melakukan fungsi-funngsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efesiensi plasenta. P
  • 42. engan proliferasi lebih lanjut, tonjol-tonjol trofoblas menjadi berbentuk seperti jari-jari dan terdapat pembuluh darah di dalam inti mesodermalnya. Pembuluh- pembuluh darah ini segera terhubung dengan pembulu- pembuluh darah yang terbentuk di mesoderm embrio. D
  • 43. ulur-juluran menyerupai jari tangan ini disebut vili korionik. Vili korionik berproliferasi dan merusak pembuluh darah lebih banyak lagi. Aliran darah di dorong masuk ke dalam lacunae sehingga menciptakan ruang-ruang besar yang berisi darah, tempat terapungnya vili korionik yang terus berproliferasi. J
  • 44. ada hari ke 19 setelah fertilisasi, seluruh hasil pembuahan telah terbungkus vili korionik yang terus berkembang, beberapa diantaranya melekat pada desisua. Pada stadium ini penetrasi desidua berhenti dengan mekanisme imunologik atau kimiawi, dan muncul suatu lapisan kolagen tempat lewatnya arteri dan vena spiralis. P
  • 45. Nutrisi Kebanyakan zat nutrisi ibu ke janin ditransfer secara aktif, dengan melibatkan enzim- enzim. Zat nutrisi yang komplek dipecah menjadi komponen- komponen sederhana sebelum di transfer dan kemudian disusun kembali di vili korionik. Glukosa adalah zat yang paling penting karena merupakan sumber energy utama untuk pertumbuhan janin, mensuplai lebih dari 90 persen kebutuhan energi. 1 Fungsi Plasenta
  • 46. Transfer obat Plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain ibu ke janin dan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada konsentrasinya di kedua belah lapisan trofoblas plasenta. Makin tua kehamilan makin tipislah trofoblasnya jadi lebih cepatlah obat melintasi plasenta. 2 Fungsi Plasenta
  • 47. Ekskresi Zat utama yang disekresi dari janin adalah karbon dioksida. Bilirubin juga diekskresi karana sel darah merah diganti relative sering. Terdapat sedikit pemecahan jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang yang diekskresi sangat sedikit. 3 Fungsi Plasenta
  • 48. Respirasi Selama kehidupan intra uterin tidak terjadi pertukaran gas pulmnal sehingga janin harus mendapat oksign dan mengekskresi karbon dioksida melalui plasenta. Oksigen dari hemoglobin ibu masuk kedalam darah janin melalui difusi dan dengan cara yang sama janin melepaskan karbon dioksida kedalam darah maternal. 4 Fungsi Plasenta
  • 49. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta Human chorionic gonadotripi (hCG) disintesis dari permulaan terbentuknya plasenta. Kadar di dalam darah mencapai puncak pada hari ke 60 sampai 80 kehamilan. Kadar puncak lebih tinggi dan bertahan lebihrogen lama pada gemeli dan pentakit trofoblas gestasional. A. Human chorionic gonadotropin
  • 50. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta Pada mulanya fungsi hCG adalah untuk mempertahankan sekresi progesterone dan estrogen dari korpus luteum. hCG juga mengatur produksi estrogen oleh plasenta dan menekan reaksi-reaksi imunologik ibu terhadap janin. A. Human chorionic gonadotropin
  • 51. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta Hormon ini disebut juga Somatomammotropin korionik.HPL ditemukan dalam sensitiotrofoblas pada minggu ke 2 sampai ketiga setelah konsepsi.Konsentrasi HPL meningkat terus sampai sekitar minggu ke 34 sampai ke 36 kehamilan. B. Human plasenta lactogen (HPL)
  • 52. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta Fungsi HPL sebagai berikut : 1). Untuk liposisis dan meningkatkan kadar asam- asam lemak bebas serkulasi sehingga memberikan sumber energy bagi metabolism ibu dan nutrisi janin. 2). Menginhibisi glucose dan glukoneogenesis pada ibu sehingga dapat menghemat glukosa. B. Human plasenta lactogen (HPL)
  • 53. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta C. Estrogen Sumber utama estrogen dalam kehamilan adalah plasenta. Sintesis estrogen membutuhkan intervensi janin. Estrogen meningkatkan sifat higroskopik dan mengurangi perlengketan sebut kolagen pada jaringan ikat, sehingga servik pada kehamilan menjadi bengkak dan lunak.
  • 54. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta C. Estrogen Estrogen membantu pertumbuhan otot-otot uterus baik melalui kerja enzimatik terhadap serabut-serabut otot tersebut maupun dengan meningkatkan aliran darah.
  • 55. Pembentukan Hormon Plasenta mensintesis sejumlah hormone antara lain:5 Fungsi Plasenta D. Progesteron Progesteron sebagian besar dihasilkan oleh korpus luteum hingga sekitar 10 minggu masa kehamilan.Progesteron membantu menyiapkan dan mempertahankan endometrium untuk implantasi.
  • 56. Penyalur Anti Body Plasenta memberikan perlindungan yang terbatas terhadap infeksi. Kecuali treponema yang merupakan bakteri sifilis dan basilus tuberkel, hanya sedikit bakteri yang dapat menembus-nya. Pada masa akhir kehamilan, imunoglobi G (IgG), ditransfer kepada janin dan akan memberi imunitas kepada bayi selama 3 bulan pertama setelah kelahiran. Hanya anti body yang dimiliki ibunya yang dapat masuk kedalm plasenta. 6 Fungsi Plasenta
  • 57. Penyimpanan Plasenta melakukan metabolism glikosa, menyimpannya dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glikosa sesuai kebutuhan. Plasenta juga dapat menyimpan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak. 6 Fungsi Plasenta
  • 58. Sumber Gambar • http://classconnection.s3.amazonaws.com/863/flashcards/1414863/jpg/27_15fplac entaformed-l1334460315228.jpg • http://www.vermeuleneuropoort.nl/wp-content/uploads/Turboplast.png • http://mediad.publicbroadcasting.net/p/kuow/files/201304/Placenta_0.jpg • http://academic.pg.cc.md.us/AandP/Bio206/Images/Exercise16/FemaleSag11LABEL. jpg • http://www.zitawest.com/blog/wp-content/uploads/2013/04/sperm_race.jpg • http://intisari- online.com//media/images/7673_hubungan_seks_menurunkan_kolesterol.jpg • http://www.drjordannd.com/wp-content/uploads/2012/08/woman-headache2.jpg • http://tribkiah.files.wordpress.com/2013/10/pms.jpg • http://assets.nydailynews.com/polopoly_fs/1.152155!/img/httpImage/image.jpg_ge n/derivatives/article_1200/alg-pms-woman-jpg.jpg