SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Perekaman Elektro Kardiografi
Semester 03
Keperawatan Medikal Bedah II
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Hadi Purwanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
http://www.davismedical.com/images/sites/1/products/23cff427-09ab-422e-a4bc-
5e4a39992924/additional/4e5bdb3e-6c53-4d1e-84bc-0c58a501aa69/ig_TC30_application_04.jpg
Anatomi dan Fungsional
Sistem Konduksi Jantung
Sifat-Sifat
Listrik Sel Jantung
• Membran sel otot jantung lebih
permeabel untuk ion K+ dari pada
untuk ion Na+
• Membran sel otot jantung saat
istirahat berada pada keadaan
Polarisasi
• Perubahan potensial membran
karena stimulus ini disebut
depolarisasi
• Setelah proses depolarisasi selesai,
maka potensial membran kembali
mencapai keadaan semula, yaitu
proses Repolarisasi
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
Sifat-Sifat
Listrik Sel Jantung
• Membran sel otot jantung lebih
permeabel untuk ion K+ dari pada
untuk ion Na+
• Membran sel otot jantung saat
istirahat berada pada keadaan
Polarisasi
• Perubahan potensial membran
karena stimulus ini disebut
depolarisasi
• Setelah proses depolarisasi selesai,
maka potensial membran kembali
mencapai keadaan semula, yaitu
proses Repolarisasi
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
Sifat-Sifat
Listrik Sel Jantung
• Membran sel otot jantung lebih
permeabel untuk ion K+ dari pada
untuk ion Na+
• Membran sel otot jantung saat
istirahat berada pada keadaan
Polarisasi
• Perubahan potensial membran
karena stimulus ini disebut
Repolarisasi
• Setelah proses depolarisasi selesai,
maka potensial membran kembali
mencapai keadaan semula, yaitu
proses Repolarisasi
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
Sifat-Sifat
Listrik Sel Jantung
• Membran sel otot jantung lebih
permeabel untuk ion K+ dari pada
untuk ion Na+
• Membran sel otot jantung saat
istirahat berada pada keadaan
Polarisasi
• Perubahan potensial membran
karena stimulus ini disebut
depolarisasi
• Setelah depolarisasi selesai, maka
potensial membran kembali
mencapai keadaan semula, yaitu
proses Repolarisasi
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
“Bila kita mengukur
potensial listrik yang
terjadi dalam sel otot
jantung dibandikan
dengan potensial diluar
sel, pada saat stimulus
, maka perubahan
potensial yang terjadi
sebagai fungsi dari
waktu”, disebut
POTENSIAL AKSI
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
Potensial
Aksi
Kurva potensial aksi menunjukan
karakteristik yang khas, yang
dibagi menjadi 4 fase yaitu :
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
1. Fase 0
“Awal potensial aksi yang berupa
garis vertikal keatas yang yang
merupakan lonjakan potensial sehingga
mencapai +20 mV. Lonjakan potensial
dalam daerah intraseluler ini disebabkan
karena masuknya ion Na+ dari luar
kedalam sel.”
Kurva potensial aksi menunjukan
karakteristik yang khas, yang
dibagi menjadi 4 fase yaitu :
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
2. Fase 1
“Fase repolarisasi awal yang
pendek, dimana potensial kembali dari +
20 mV mendekati 0 mV.”
Potensial
Aksi
Kurva potensial aksi menunjukan
karakteristik yang khas, yang
dibagi menjadi 4 fase yaitu :
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
3. Fase 0
“Fase datar dimana potensial
berkisar pada 0 mV. Dalam fase ini
terjadi gerak masuk dari ion Ca++ untuk
mengimbangi gerak keluar dari ion K+.”
Potensial
Aksi
Kurva potensial aksi menunjukan
karakteristik yang khas, yang
dibagi menjadi 4 fase yaitu :
http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
4. Fase 3
“Masa repolarisasi cepat dimana
potensial kembali secara tajam pada
tingakt awal yaitu fase 4.”
Potensial
Aksi
Sistem Konduksi
Jantung terdiri dari
nodus Sini Atrial (SA), nodus
Atrioventrikuler (AV), berkas
His dan serabut Purkinye.
http://www.skin-care.ir/images/Cardiovascular-Disease1.jpg
Sistem Konduksi
Jantung
“Nodus SA terletak pada
pertemuan antara vena kava
superior dengan atrium
kanan. Sel-sel dalam nodus
SA secara otomatis dan
teratur mengeluarkan impuls
dengan frekuensi 60 – 100
x/menit”
1 2 3 4
http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg
“Nodus AV Terletak di atas
sinus koronarius pada
dinding posterior atrium
kanan. Sel-sel dalam nodus
AV mengeluarkan impuls
lebih rendah dari nodus SA
yaitu 40 – 60 x/menit”
1 2 3 4
http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg
Sistem Konduksi
Jantung
“Nodus AV kemudian
menjadi Berkas His yang
menembus jaringan pemisah
miokardium atrium dan
miokardium ventrikel,
selanjutnya berjalan pada
septum ventrikel yang
kemudian bercabang dua
menjadi berkas kanan (Right
Bundle Branch = RBB) dan
berkas kiri (Left Bundle
Branch = LBB).”
1 2 3 4
http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg
Sistem Konduksi
Jantung
“RBB dan LBB kemudian
menuju endokardium ventrikel
kanan dan kiri, berkas tersebut
bercabang menjadi serabut-
serabut Purkinye.
Serabut Purkinye mampu
mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 -40 x/menit.”
1 2 3 4
http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg
Sistem Konduksi
Jantung
Empat macam kabel
menghubungkan antara alat EKG dengan keempat anggota gerak, yaitu :
merah untuk tangan kanan
kuning untuk tangan kiri
hitam untuk kaki kanan
hijau untuk kaki kiri
http://www.cardio.si/images/kabel-za-ekg.jpg
Enam buah elektrode untuk precordial,
menghubungkan daerah prekordial dengan alat EKG, yaitu :
C1 putih / merah di V1
C2 putih / kuning di V2
C3 putih / hijau di V3
C 4 putih / coklat di V4
C 5 putih / hitam di V5
C 6 putih / ungu di V6
http://www.cardio.si/images/kabel-za-ekg.jpg
Elektrokardiogram
(EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah
suatu grafik yang menggambarkan
rekaman listrik jantung.
Sejak Einthoven pada tahun 1903
berhasil mencatat potensial listrik
yang terjadi pada waktu jantung
berkontraksi, pemeriksaan EKG
menjadi pemeriksaan diagnostik
yang penting.
http://www.freeinfosociety.com/media/images/5286.jpg
Sandapan-sandapan
Elektrokardiogram
“Lokasi penetapan elektroda
sangat penting
diperhatikan, karena penetapan
yang salah akan menghasilkan
pencatatan yang berbeda.”
Elektroda-elektroda prekordial diberi nama
V1-V6 dengan lokalisasi sebagai berikut :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/66/Precordial_Leads_2.svg/325px-Precordial_Leads_2.svg.png
Sandapan-sandapan
Ekstremitas
Sandapan I = Merekam beda potensial
antara tangan kanan (RA) dengan tangan
kiri (LA), Dimana tangan kanan bermuatan
negatif ( - ) dan tangan kiri bermuatan
positif ( + )
Sandapan II = Merekam beda potensial
antara tangan kanan (RA) dengan Kaki kiri (
LF ) dimana tangan bermuatan negatif ( - )
dan kaki kiri bermuatan positif ( + )
Sandapan III = Merekanm beda potensial
antara tangan kiri ( LA) dengan Kaki kiri ( LF
), dimana tangan kanan bermuatan negatif
( - ) dan tangan kiri bermuatan positif ( + )
http://droualb.faculty.mjc.edu/Course%20Materials/Physiology%20101/Chapt
er%20Notes/Fall%202007/figure_13_15_labeled.jpg
Sandapan aVR = Merekam potensial listrik pada tangan kanan ( RA),
dimana tangan kanan bermuatan positif ( +), tangan kiri dan kaki kiri
membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ).
Sandapan
Unipolar Ekstrimitas
Sandapan aVL = Merekam potensial listrik pada tangan kiri
(LA), dimana tangan kiri bermuatan positif ( + ) ,tangan kanan dan kaki
kiri membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ).
Sandapan
Unipolar Ekstrimitas
Sandapan aVF = Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana
kaki kiri bermuatan positif ( + ) ,tangan kanan dan tangan kiri
membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ).
Sandapan
Unipolar Ekstrimitas
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari
garis horizontal dan vertical dengan jarak 1 mm (sering
disebut sebagai kotak kecil). Garis yang lebih tebal
terdapat pada setiap 5 mm (disebut kotak besar).
Kertas
Elektrokardiogram
http://1.bp.blogspot.com/-Jg1ki_myp8Q/TxU3Leu_MQI/AAAAAAAAARg/AntyrdRWNYc/s1600/Photo0631.jpg
Garis horizontal menggambarkan waktu, dimana 1 mm =
0.04detik, sedangkan 5 mm = 0.20 detik.
Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1
milliVolt, sedangkan 10 mm = 1 milliVolt.
1
2
http://medis-seputarmediss.blogspot.com/2011/05/only-once-in-your-life-i-truly-believe.html
Contoh hasil EKG normal
http://indokeperawatan.files.wordpress.com/2011/06/f.png
Interpretasi
EKG
“EKG normal terdiri dari gelombang P, Q,
R, S dan T serta kadang terlihat
gelombang U.
Selain itu juga ada beberapa interval dan
segmen EKG.”
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang P merupakan gambaran
proses depolarisasi atrium dari pemacu
jantung fisiologi nodus SA atau dari
atrium. Gelombang P bisa positif, negatif,
atau bifasik, atau bentuk lain yang khas
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang QRS merupakan gambaran
proses depolarisasi ventrikel, terdiri dari
gelombang Q, gelombang R dan
gelombang S. Gelombang QRS yang
normal :
• Lebar 0.06 – 0.12 detik
• Tinggi tergantung lead
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang Q adalah defleksi negatif
pertama pada gelombang QRS.
Gelombang Q yang normal :
• Lebar kurang dari 0.04 detik
• Tinggi / dalamnya kurang dari 1/3
tinggi R
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang R adalah defleksi positif
pertama gelombang QRS. Geombang R
umumnya positif di lead II, V5 dan V6.
Di lead aVR , V1 dan V2 biasanya hanya
kecil atau tidak ada sama sekali
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang S adalah defleksi negatif
sesudah gelombang R. Di lead aVR dan
V1 gelombang S terlihat dalam dan di
V2 ke V6 akan terlihat makin lama
makin menghilang atau berkurang
dalamnya.
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang T merupakan gambaran
proses repolarisasi ventrikel. Umumnya
gelombang T positif di lead I, II, V3 – V6
dan terbalik di aVR.
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Gelombang U adalah gelombang yang
timbul setelah gelombang T dan
sebelum gelombang P berikutnya.
Penyebab timbulnya gelombang U
masih belum diketahui, namun diduga
akibat repolarisasi lembat sistem
konduksi interventrikel
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
Interval PR diukur dari permulaan
gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS. Nilai normal berkisar
antara 0.12 – 0.20 detik.
Ini merupakan waktu yang dibutuhkan
untuk depolarisasi atrium dan jalannya
impuls melalui berkas His sampai
permulaan depolarisasi ventrikel.
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Interpretasi
EKG
http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
Segmen ST diukur dari akhir gelombang
S sampai awal gelombang T. Segmen ini
normalnya isoelektris, tetapi pada lead
prekordial dapat bervariasi dari -0.05
sampai +2 mm. Segmen ST yang naik
disebut ST elevasi dan yang turun
disebut ST depresi.
Lakukan prosedur perekaman
EKG kepada pasien minimal 5
orang dan konsultasikan
pada pembimbing apakah
prosedur yang Anda lakukan
sudah benar atau belum!
http://thenypost.files.wordpress.com/2013/09/nurse.jpg

Contenu connexe

Similaire à Modul 1 kb2 perekaman elektro kardiografi

Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidananFisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Septian Muna Barakati
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Warnet Raha
 
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan danperubahan11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan danperubahan
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
ebenayomi1
 

Similaire à Modul 1 kb2 perekaman elektro kardiografi (20)

Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
Ecg trouble
Ecg troubleEcg trouble
Ecg trouble
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidananFisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
Fisika kesehatan gelombang arus listrik dalam kebidanan
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah titin
Makalah titinMakalah titin
Makalah titin
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
materi ekag 2
materi ekag 2materi ekag 2
materi ekag 2
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
283177841-Ekg.ppt
283177841-Ekg.ppt283177841-Ekg.ppt
283177841-Ekg.ppt
 
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan danperubahan11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan danperubahan
11.-Bio-Listrik.ppt bio Ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan
 
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
 
Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
Biolistrik
 
Tehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekgTehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekg
 

Plus de Uwes Chaeruman

Plus de Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Dernier

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Dernier (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 

Modul 1 kb2 perekaman elektro kardiografi

  • 1. Perekaman Elektro Kardiografi Semester 03 Keperawatan Medikal Bedah II Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Hadi Purwanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes. http://www.davismedical.com/images/sites/1/products/23cff427-09ab-422e-a4bc- 5e4a39992924/additional/4e5bdb3e-6c53-4d1e-84bc-0c58a501aa69/ig_TC30_application_04.jpg
  • 2. Anatomi dan Fungsional Sistem Konduksi Jantung
  • 3. Sifat-Sifat Listrik Sel Jantung • Membran sel otot jantung lebih permeabel untuk ion K+ dari pada untuk ion Na+ • Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan Polarisasi • Perubahan potensial membran karena stimulus ini disebut depolarisasi • Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula, yaitu proses Repolarisasi http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
  • 4. Sifat-Sifat Listrik Sel Jantung • Membran sel otot jantung lebih permeabel untuk ion K+ dari pada untuk ion Na+ • Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan Polarisasi • Perubahan potensial membran karena stimulus ini disebut depolarisasi • Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula, yaitu proses Repolarisasi http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
  • 5. Sifat-Sifat Listrik Sel Jantung • Membran sel otot jantung lebih permeabel untuk ion K+ dari pada untuk ion Na+ • Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan Polarisasi • Perubahan potensial membran karena stimulus ini disebut Repolarisasi • Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula, yaitu proses Repolarisasi http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
  • 6. Sifat-Sifat Listrik Sel Jantung • Membran sel otot jantung lebih permeabel untuk ion K+ dari pada untuk ion Na+ • Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan Polarisasi • Perubahan potensial membran karena stimulus ini disebut depolarisasi • Setelah depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula, yaitu proses Repolarisasi http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
  • 7. “Bila kita mengukur potensial listrik yang terjadi dalam sel otot jantung dibandikan dengan potensial diluar sel, pada saat stimulus , maka perubahan potensial yang terjadi sebagai fungsi dari waktu”, disebut POTENSIAL AKSI http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health.
  • 8. Potensial Aksi Kurva potensial aksi menunjukan karakteristik yang khas, yang dibagi menjadi 4 fase yaitu : http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health. 1. Fase 0 “Awal potensial aksi yang berupa garis vertikal keatas yang yang merupakan lonjakan potensial sehingga mencapai +20 mV. Lonjakan potensial dalam daerah intraseluler ini disebabkan karena masuknya ion Na+ dari luar kedalam sel.”
  • 9. Kurva potensial aksi menunjukan karakteristik yang khas, yang dibagi menjadi 4 fase yaitu : http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health. 2. Fase 1 “Fase repolarisasi awal yang pendek, dimana potensial kembali dari + 20 mV mendekati 0 mV.” Potensial Aksi
  • 10. Kurva potensial aksi menunjukan karakteristik yang khas, yang dibagi menjadi 4 fase yaitu : http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health. 3. Fase 0 “Fase datar dimana potensial berkisar pada 0 mV. Dalam fase ini terjadi gerak masuk dari ion Ca++ untuk mengimbangi gerak keluar dari ion K+.” Potensial Aksi
  • 11. Kurva potensial aksi menunjukan karakteristik yang khas, yang dibagi menjadi 4 fase yaitu : http://www.dovemed.com/uploads//article_pics/Heart__Vascular_Health. 4. Fase 3 “Masa repolarisasi cepat dimana potensial kembali secara tajam pada tingakt awal yaitu fase 4.” Potensial Aksi
  • 12. Sistem Konduksi Jantung terdiri dari nodus Sini Atrial (SA), nodus Atrioventrikuler (AV), berkas His dan serabut Purkinye. http://www.skin-care.ir/images/Cardiovascular-Disease1.jpg
  • 13. Sistem Konduksi Jantung “Nodus SA terletak pada pertemuan antara vena kava superior dengan atrium kanan. Sel-sel dalam nodus SA secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60 – 100 x/menit” 1 2 3 4 http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg
  • 14. “Nodus AV Terletak di atas sinus koronarius pada dinding posterior atrium kanan. Sel-sel dalam nodus AV mengeluarkan impuls lebih rendah dari nodus SA yaitu 40 – 60 x/menit” 1 2 3 4 http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg Sistem Konduksi Jantung
  • 15. “Nodus AV kemudian menjadi Berkas His yang menembus jaringan pemisah miokardium atrium dan miokardium ventrikel, selanjutnya berjalan pada septum ventrikel yang kemudian bercabang dua menjadi berkas kanan (Right Bundle Branch = RBB) dan berkas kiri (Left Bundle Branch = LBB).” 1 2 3 4 http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg Sistem Konduksi Jantung
  • 16. “RBB dan LBB kemudian menuju endokardium ventrikel kanan dan kiri, berkas tersebut bercabang menjadi serabut- serabut Purkinye. Serabut Purkinye mampu mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 -40 x/menit.” 1 2 3 4 http://www.changemakers.com/sites/default/files/landing1_2_1600.jpg Sistem Konduksi Jantung
  • 17. Empat macam kabel menghubungkan antara alat EKG dengan keempat anggota gerak, yaitu : merah untuk tangan kanan kuning untuk tangan kiri hitam untuk kaki kanan hijau untuk kaki kiri http://www.cardio.si/images/kabel-za-ekg.jpg
  • 18. Enam buah elektrode untuk precordial, menghubungkan daerah prekordial dengan alat EKG, yaitu : C1 putih / merah di V1 C2 putih / kuning di V2 C3 putih / hijau di V3 C 4 putih / coklat di V4 C 5 putih / hitam di V5 C 6 putih / ungu di V6 http://www.cardio.si/images/kabel-za-ekg.jpg
  • 20. Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Sejak Einthoven pada tahun 1903 berhasil mencatat potensial listrik yang terjadi pada waktu jantung berkontraksi, pemeriksaan EKG menjadi pemeriksaan diagnostik yang penting. http://www.freeinfosociety.com/media/images/5286.jpg
  • 21. Sandapan-sandapan Elektrokardiogram “Lokasi penetapan elektroda sangat penting diperhatikan, karena penetapan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang berbeda.” Elektroda-elektroda prekordial diberi nama V1-V6 dengan lokalisasi sebagai berikut : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/66/Precordial_Leads_2.svg/325px-Precordial_Leads_2.svg.png
  • 22. Sandapan-sandapan Ekstremitas Sandapan I = Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan kiri (LA), Dimana tangan kanan bermuatan negatif ( - ) dan tangan kiri bermuatan positif ( + ) Sandapan II = Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan Kaki kiri ( LF ) dimana tangan bermuatan negatif ( - ) dan kaki kiri bermuatan positif ( + ) Sandapan III = Merekanm beda potensial antara tangan kiri ( LA) dengan Kaki kiri ( LF ), dimana tangan kanan bermuatan negatif ( - ) dan tangan kiri bermuatan positif ( + ) http://droualb.faculty.mjc.edu/Course%20Materials/Physiology%20101/Chapt er%20Notes/Fall%202007/figure_13_15_labeled.jpg
  • 23. Sandapan aVR = Merekam potensial listrik pada tangan kanan ( RA), dimana tangan kanan bermuatan positif ( +), tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ). Sandapan Unipolar Ekstrimitas
  • 24. Sandapan aVL = Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri bermuatan positif ( + ) ,tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ). Sandapan Unipolar Ekstrimitas
  • 25. Sandapan aVF = Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri bermuatan positif ( + ) ,tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda Indiferen ( potensial nol ). Sandapan Unipolar Ekstrimitas
  • 26. Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horizontal dan vertical dengan jarak 1 mm (sering disebut sebagai kotak kecil). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5 mm (disebut kotak besar). Kertas Elektrokardiogram http://1.bp.blogspot.com/-Jg1ki_myp8Q/TxU3Leu_MQI/AAAAAAAAARg/AntyrdRWNYc/s1600/Photo0631.jpg
  • 27. Garis horizontal menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0.04detik, sedangkan 5 mm = 0.20 detik. Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1 milliVolt, sedangkan 10 mm = 1 milliVolt. 1 2 http://medis-seputarmediss.blogspot.com/2011/05/only-once-in-your-life-i-truly-believe.html
  • 28. Contoh hasil EKG normal http://indokeperawatan.files.wordpress.com/2011/06/f.png
  • 29. Interpretasi EKG “EKG normal terdiri dari gelombang P, Q, R, S dan T serta kadang terlihat gelombang U. Selain itu juga ada beberapa interval dan segmen EKG.” http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 30. Interpretasi EKG Gelombang P merupakan gambaran proses depolarisasi atrium dari pemacu jantung fisiologi nodus SA atau dari atrium. Gelombang P bisa positif, negatif, atau bifasik, atau bentuk lain yang khas http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 31. Interpretasi EKG Gelombang QRS merupakan gambaran proses depolarisasi ventrikel, terdiri dari gelombang Q, gelombang R dan gelombang S. Gelombang QRS yang normal : • Lebar 0.06 – 0.12 detik • Tinggi tergantung lead http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 32. Interpretasi EKG Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama pada gelombang QRS. Gelombang Q yang normal : • Lebar kurang dari 0.04 detik • Tinggi / dalamnya kurang dari 1/3 tinggi R http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 33. Interpretasi EKG Gelombang R adalah defleksi positif pertama gelombang QRS. Geombang R umumnya positif di lead II, V5 dan V6. Di lead aVR , V1 dan V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada sama sekali http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 34. Interpretasi EKG Gelombang S adalah defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam dan di V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin menghilang atau berkurang dalamnya. http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 35. Interpretasi EKG Gelombang T merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel. Umumnya gelombang T positif di lead I, II, V3 – V6 dan terbalik di aVR. http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 36. Interpretasi EKG Gelombang U adalah gelombang yang timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga akibat repolarisasi lembat sistem konduksi interventrikel http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 37. Interpretasi EKG Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0.12 – 0.20 detik. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi ventrikel. http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg
  • 38. Interpretasi EKG http://i1015.photobucket.com/albums/af280/qichan/gambar%20buat%20blogQ/EKGnormal.jpg Segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T. Segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari -0.05 sampai +2 mm. Segmen ST yang naik disebut ST elevasi dan yang turun disebut ST depresi.
  • 39. Lakukan prosedur perekaman EKG kepada pasien minimal 5 orang dan konsultasikan pada pembimbing apakah prosedur yang Anda lakukan sudah benar atau belum! http://thenypost.files.wordpress.com/2013/09/nurse.jpg