1. Modul ini membahas konsep surveilans dalam kebidanan dan pencegahan penyakit
2. Surveilans adalah proses pengumpulan, analisis, dan diseminasi data kesehatan secara terus menerus dan sistematis
3. Tujuan surveilans adalah memberikan informasi kesehatan populasi untuk deteksi dini penyakit dan faktor risiko
1. Semester 02
Modul IV
Surveilens Dalam Praktek Kebidanan dan Pencegahan Penyakit
Kegiatan Belajar I
Konsep Surveilens
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
3. Pengertian
Proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interprestasi data secara sistematik dan terus menerus
serta penyebaran informasi kepada Unit yang
membutuhkan untuk diambil tindakan
(WHO)
4. Pengertian
Pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus
menerus dan sistematis yang kemudian
didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak
yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit
dan masalah kesehatan lainnya
(DCPC2, 2008)
6. Perbedaan Surveilans dan Monitoring
Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring)
biasa. Surveilans dilakukan secara terus menerus
tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan
dilakukan intermiten atau episodik
8. Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat
waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga
penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan
dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan
lebih efektif.
9. 1.
2.
3.
Tujuan Khusus
Memonitor kecenderungan (trends) penyakit
Mendeteksi perubahan mendadak insidensi
penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak
Memantau kesehatan populasi, menaksir
besarnya beban penyakit (disease burden)
pada populasi
10. 4.
5.
6.
Tujuan Khusus
Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas,
membantu perencanaan, implementasi,
monitoring, dan evaluasi program kesehatan
Mengevaluasi cakupan dan efektivitas
program kesehatan
Mengidentifikasi kebutuhan riset (Last, 2001;
Giesecke, 2002; JHU, 2002).
12. Surveilans Individu
Surveilans individu (individual surveillance)
mendeteksi dan memonitor individu-individu
yang mengalami kontak dengan penyakit serius,
misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam
kuning, sifilis.
13. Surveilans Individu
Contoh: anak sekolah diliburkan untuk mencegah
penularan penyakit campak, sedang orang dewasa
diperkenankan terus bekerja. Satuan tentara yang
ditugaskan pada pos tertentu dicutikan, sedang di
pospos lainnya tetap bekerja
14. Surveilans Penyakit
Melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi
dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan
penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus
perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan
individu
15. Surveilans Penyakit
Contoh: program surveilans tuberkulosis, program surveilans
malaria Beberapa dari sistem surveilans vertikal dapat
berfungsi efektif, tetapi tidak sedikit yang tidak terpelihara
dengan baik dan akhirnya kolaps, karena pemerintah
kekurangan biaya
19. Surveilans Berbasis Laboratorium
Contoh: pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti
salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk
mendeteksi strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak
penyakit dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang
mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik (DCP2, 2008)
20. Surveilans Terpadu
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan
memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah
yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah
pelayanan publik bersama
21. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
Ancaman aneka penyakit menular merebak pada skala global, baik
penyakit-penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging
diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul
(newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS.
23. Surveilans Pasif
Memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data
penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia
di fasilitas pelayanan kesehatan
25. Surveilans Aktif
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk
kunjungan berkala kelapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi
dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah
sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau
kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks.
26. Surveilans Aktif
Kelebihan surveilans aktif, lebih akurat daripada surveilans pasif,
sebab dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan untuk
menjalankan tanggungjawab itu.
29. Kecepatan
Informasi yang diperoleh dengan cepat (rapid) dan tepat waktu
(timely) memungkinkan tindakan segera untuk mengatasi masalah
yang diidentifikasi.
30. Akurasi
Surveilans yang efektif memiliki sensitivitas tinggi, yakni sekecil
mungkin terjadi hasil negative palsu. Aspek akurasi lainnya adalah
spesifisitas, yakni sejauh mana terjadi hasil positif palsu.
31. Standar, seragam, reliable, kontinu
Definisi kasus, alat ukur, maupun prosedur yang standar penting
dalam sistem surveilans agar diperoleh informasi yang konsisten
32. Standar, seragam, reliable, kontinu
Sistem surveilans yang efektif mengukur secara kontinu sepanjang
waktu, bukannya intermiten atau sporadis, tentang insidensi kasus
penyakit untuk mendeteksi kecenderungan
33. Representatif dan Lengkap
Sistem surveilans diharapkan memonitor situasi yang
sesungguhnya terjadi pada populasi. Konsekuensinya, data yang
dikumpulkan perlu representatif dan lengkap Keterwakilan,
cakupan, dan kelengkapan data
34. Sederhana, Fleksibel, dan akseptabel
Sistem surveilans yang efektif perlu sederhana dan praktis, baik
dalam organisasi, struktur, maupun operasi.
35. Penggunaan (Uptake)
Manfaat sistem surveilans ditentukan oleh sejauh mana informasi
surveilans digunakan oleh pembuat kebijakan, pengambil
keputusan, maupun pemangku surveilans pada berbagai level
Menurut WHO Surveilansadalah proses pengumpulan, pengolahan, analisisdaninterprestasi data secarasistematikdanterusmenerussertapenyebaraninformasikepada Unit yang membutuhkanuntukdiambiltindakan.
Menurut DCPC2tahun 2008, menyebutkanbahwasurveilansmerupakanPengumpulan, analisis, dananalisis data secaraterusmenerusdansistematis yang kemudiandidiseminasikan (disebarluaskan) kepadapihak-pihak yang bertanggungjawabdalampencegahanpenyakitdanmasalahkesehatanlainnya
Surveilansmemantauterus-meneruskejadiandankecenderunganpenyakit, mendeteksidanmemprediksioutbreakpadapopulasi, mengamatifaktor-faktor yang mempengaruhikejadianpenyakit, sepertiperubahan-perubahanbiologispadaagen, vektor, dan reservoirMenurut last tahun 2001, Surveilansmenghubungkaninformasitersebutkepadapembuatkeputusan agar dapatdilakukanlangkah-langkahpencegahandanpengendalianpenyaki
Surveilanspenyakit (disease surveillance) melakukanpengawasanterus-menerusterhadapdistribusidankecenderunganinsidensipenyakit, melaluipengumpulansistematis, konsolidasi, evaluasiterhadaplaporan-laporanpenyakitdankematian, serta data relevanlainnya. Jadifokusperhatiansurveilanspenyakitadalahpenyakit, bukanindividu. Di banyaknegara, pendekatansurveilanspenyakitbiasanyadidukungmelalui program vertikal (pusat-daerah).
Contoh: program surveilanstuberkulosis, program surveilans malaria Beberapadarisistemsurveilansvertikaldapatberfungsiefektif, tetapitidaksedikit yang tidakterpeliharadenganbaikdanakhirnyakolaps, karenapemerintahkekuranganbiaya
Surveilanssindromikmengandalkandeteksiindikator-indikatorkesehatan individual maupunpopulasi yang bisadiamatisebelumkonfirmasi diagnosis.Surveilanssindromikdapatdikembangkanpada level lokal, regional, maupunnasional. Sebagaicontoh, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)menerapkankegiatansurveilanssindromikberskalanasionalterhadappenyakit-penyakit yang mirip influenza (flu-like illnesses) berdasarkanlaporanberkalapraktikdokter di AS.
Sama
sama
Surveilansterpadu(integrated surveillance) menatadanmemadukansemuakegiatansurveilans di suatuwilayahyurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagaisebuahpelayananpublikbersama.Surveilansterpadumenggunakanstruktur, proses, danpersonalia yang sama, melakukanfungsimengumpulkaninformasi yang diperlukanuntuktujuanpengendalianpenyakit. Kendatipunpendekatansurveilansterpadutetapmemperhatikanperbedaan
Perdagangandanperjalananinternasional di abad modern, migrasimanusiadanbinatangsertaorganisme, memudahkantransmisipenyakitinfeksilintasnegara. Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapinegara-negaraberkembangdannegaramaju di duniamakinserupadanbergayut.Ancamananekapenyakitmenularmerebakpadaskala global, baikpenyakit-penyakit lama yang munculkembali (re-emerging diseases), maupunpenyakit-penyakit yang barumuncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS.
Pendekatansurveilansdapatdibagimenjadiduajenis:SurveilanspasifSurveilansaktifPertmaSurveilanspasif,surveilanspasifmemantaupenyakitsecarapasif, denganmenggunakan data penyakit yang harusdilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitaspelayanankesehatan.
Kelebihansurveilanspasif, relatifmurahdanmudahuntukdilakukan. Negara-negaraanggota WHO diwajibkanmelaporkansejumlahpenyakitinfeksi yang harusdilaporkan, sehinggadengansurveilanspasifdapatdilakukananalisisperbandinganpenyakitinternasional. Kekurangansurveilanspasifadalahkurangsensitifdalammendeteksikecenderunganpenyakit.
Karakteristiksurveilans yang efektif: cepat, akurat, reliabel, representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel.
Kecepatan. Informasi yang diperolehdengancepat (rapid) dantepatwaktu (timely) memungkinkantindakansegerauntukmengatasimasalah yang diidentifikasi. Investigasilanjuthanyadilakukanjikadiperlukaninformasitertentudenganlebihmendalam.
Standar, seragam, reliabel, kontinu. Definisikasus, alatukur, maupunprosedur yang standarpentingdalamsistemsurveilans agar diperolehinformasi yang konsisten.
Sistemsurveilans yang efektifmengukursecarakontinusepanjangwaktu, bukannyaintermitenatausporadis, tentanginsidensikasuspenyakituntukmendeteksikecenderungan. Pelaporanrutin data penyakit yang harusdilaporkan (reportable diseases) dilakukanseminggusekali.
Representatifdanlengkap. Sistemsurveilansdiharapkanmemonitorsituasi yang sesungguhnyaterjadipadapopulasi. Konsekuensinya, data yang dikumpulkanperlurepresentatifdanlengkapKeterwakilan, cakupan, dankelengkapan data surveilansdapatmenemuikendalajikapenggunaankapasitastenagapetugastelahmelampauibatas, khususnyaketikawaktupetugassurveilansterbagiantaratugassurveilansdantugaspemberianpelayanankesehatanlainnya.
Sederhana, fleksibel, danakseptabel. Sistemsurveilans yang efektifperlusederhanadanpraktis, baikdalamorganisasi, struktur, maupunoperasi. Data yang dikumpulkanharusrelevandanterfokus Format pelaporanfleksibel, bagian yang sudahtidakbergunadibuang. Sistemsurveilans yang burukbiasanyaterjebakuntukmenambahsasaranbarutanpamembuangsasaran lama yang sudahtidakberguna, denganakibatmembebanipengumpul data.
Penggunaan (uptake). Manfaatsistemsurveilansditentukanolehsejauhmanainformasisurveilansdigunakanolehpembuatkebijakan, pengambilkeputusan, maupunpemangkusurveilanspadaberbagai level. Rendahnyapenggunaan data surveilansmerupakanmasalah di banyak Negara berkembangdanbeberapanegaramaju. Salah satucaramengatasi problem iniadalahmembangun network dankomunikasi yang baikantarapeneliti, pembuatkebijakan, danpengambilkeputusan. Selamat…….AndatelahselesaimempelajariKegiatanbelajar 1….. Selanjutnya, Andadapatmempelajaribeberapakegiatanbelajarberikutnya.SemogaSukses!