SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
PART I
                                        SIKLUS BIOGEOKIMIA
        Bahan yang membentuk tubuh dari organisme berasal dari bumi. Bahan yang dalam bentuk
elemen – elemen ini mengandung senyawa kimia yang mana merupakan bahan dasar dari makhluk
hidup dan non-makhluk hidup.
        Siklus bio-kimia organikanorganik adalah siklus dari senyawa kimia atau senyawa yang
berjalan dari biotik ke komponen abiotik dan pada akhirnya akan kembali lagi ke abiotik. Siklus dari
elemen – elemen ini tidak hanya melewati organisme, tetapi juga melibatkan reaksi kimia di
lingkungan abiotik, sehingga dapat dikatakan sebagai siklus bio-kimia. Termasuk dalam siklus ini
sedperti siklus air, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus karbon, siklus fosfor, dan siklus sulfur.
        1. SIKLUS AIR
            Air adalah zat nutrisi yang penting bagi organisme sebagai digunakan untuk metabolisme
        dan sebagai pelarut berbagai zat. Air merupakan komponen terbesar dari litosfer, atmosfer,
        dan tubuh organisme.
            Siklus air adalah siklus dimana air tidak akan pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
        akan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi, hujan, dan transpirasi. Uap air di atmosfer
        umumnya datang dari laut karena laut mengambil area 2/3 dari permukaan bumi. Kunci dari
        proses ini adalah mulai dari air laut yang dipanaskan oleh matahari. Air menguap, lalu hujan
        pun jatuh dan biasanya dalam bentuk salju, hujan es, es, hujan ringan, dan kabut. Dalam
        perjalanannya untuk turun ke bumi, hujan sering ‘dicegat’ oleh tanah sebelum mencapai
        tanah. Dan setelah mencapai tanah, siklus air ini terus berlanjut dan kembali bergerak secara
        berkelanjutan dalam 3 jalan yang berbeda:
                1. Evaporasi / transpirasi – pada air yang ada di laut, tanah, sungai, tumbuhan, dan
                    sebagainya. Air akan berevaporasi ke udara/atmosfer dan akan membentuk awan.
                    Dan bila air yang ada sudah pada tingkat yang banyak, akan turus hujan, salju,
                    ataupun es. Transpirasi juga terjadi pada tumbuhan yang membuat leboih dari 90
                    persen evaporasi pada tanah. Sebagian lainnya, konsumer juga menghasilkan air,
                    seperti binatang dan tubuh manusia yang mengeluarkan air melalui keringat dan
                    urin.

                2. Infiltrasi di dalam tanah – air bergerak masuk ke dalam tanah melewati retakan –
                    retakan dan pori dari tanah dan batu. Air dapat bergerak dengan berkapilari atau
                    bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah sampai air
                    kembali ke sistem air di permukaan.

                3. Permukaan air – air bergerak melewati permukaan tanah yang dekat dengan
                    aliran utama; yang kebanyakan merupakan lahan miring karena makin sedikit
                    pori – pori tanah. Aliran pada tanah ini dapat dilihat biasanya di perkotaan.
                    Sungai – sungai yang bergabung satu sama lain akan membentuk suatu aliran
                    yang membawa air sungai ke laut.

            Terdapat bermacam – macam proses siklus air. Yang pertama adalah siklus pendek air
       yang berawal dengan evaporasi di air di laut menjadi uap air dengan bantuan matahari. Lalu
       dilanjutkan dnegan kondensasi dan pembentukan awan. Terakhir, hujan pun turun. Kedua,
       pada siklus yang medium proses ini berawal dengan berevaporasinya air laut menjadi uap dan
       terjadilah kondensasi gas. Lalu, uap tersebut bergerak dengan bantuan angin dan ditiup hingga
       mencapai lahan dan terbentuklah awan. Proses berikutnya adalah terjadi proses reduksi
       berupa jatuhnya hujan ke atas permukaan tanah dan air hujan kembali mengalir kembali dari
       sungai ke laut. Ketiga, siklus panjang air. Siklus ini dimulai dari evaporasi air laut yang
       terjadi akibat matahari dan terjadi proses sublimasi dari uap air. Selanjutnya, uap air akan
       membentuk awan yang mengandung kristal – kristal es. Diikuti dengan bergeraknya awan
       dengan bantuan angin darat. Proses ini dilanjutkan dengan turunnya salju yang merupakan
       hasil dari pembentukan es. Es – es yang mencair dan dari sungai dimana air akan mengalir ke
       laut kembali.
2. SIKLUS OKSIGEN DAN KARBON
     Karbon dan oksigen adalah elemen dasar untuk membuat komponen – komponen
organik. Sumber karbon yang ada di alam berupa CO2 yang terkandung dalam udara atau larut
dan air dan dikandung dalam kerak bumi, batu kapur, gas alam, dan dapat masuk ke sistem
kehidupan tumbuhan dengan berdifusi melewati stomata ke palisade daun. Pada tumbuhan,
bahan organik yang mengandung banyak karbon ditemukan pada batang atau kayu. Pada
binatang dan manusia ditemukan pada tulang dan otot. Karbon juga salah satu hasil dari
pembusukan organisme yang telah mati. Sedangkan oksigen dengan bentuk O2 biasanya
digunakan sebagai hasil dari fotosintesis tanaman dan juga digunakan untuk respirasi.
     Jalur siklus karbon dan oksigen biasanya terjadi saat organisme mati diuraikan oleh
pengurai, seperti bakteri dan jamur saprofit. Dengan adanya proses dekomposisi ini, zat hasil
anorganik yang tidak dapat diurai dan dimineralisasi, dan terbentuklah fosil seperti minyak
bumi dan batu bara. Lalu, minyak bumi dan batu bara ditemukan oleh produsen dan akhirnya
digunakan sebagai bahan bakar. Setelah terjadi proses pembakaran, karbon dan oksigen
dibebaskan kembali ke udara dan dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup dalam
ekosistem.
     Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai jalan:
         1. Melalui fotosintes. Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan berfotosintesis dan
             merubah karbon dioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen ke
             atmosfer.
         2. Melalui organisme yang membentuk jaringan dari karbon. Beberapa organisme
             air laut membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
             membentuk cangkang berkarbon and bagian tubuh lain yang keras.
         3. Melalui pernapasan(respirasi) melalui tumbuhan, binatang, dan manusia. Oksigen
             yang masuk ke sistem respirasi akan dikeluarkan kembali dalam bentuk karbon.
         4. Malalui penguraian dari binatang dan tumbuhan. Jamur dan bakteri akan merusak
             komponen – komponen organisme yang telah mati dan mengubah karbon
             menjadi karbon dioksida bila ada oksigen, atau metana bila tidak ada oksigen.
         5. Melalui pembakaran bahan organik yang mana mengoksidasi karbon yang
             mengandung karbon dioksida (seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil
             seperti produk batu bara dan minyak bumi dari industri, serta gas alam akan
             melepaskan karbon yang telah disimpan di geosfer ini jutaan tahun.
3. SIKLUS NITROGEN
     Nitrogen sering ditemukan di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) yang terkandung
sebanyak 78% dalam gas atmosfer. Siklus nitrogen adalah proses pengubahan senyawa
nitrogen yang mengandung banyak macam bentuk kimia lainnya. Beberapa proses penting
terdapat dalam siklus nitrogen, seperti fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, dan
denitrifikasi. Hanya beberapa organisme yang dapat mengubah nitrogen menjadi komponen
organik melalui proses yang dikatakan fiksasi nitrogen.
     Fiksasi nitrogen lain terjadi karena proses geofisika, seperti adanya petir. Bagaimanapun,
sangat sedikit makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen dari alam. Hampir
semua makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, reaksi fiksasi senyawa nitrogen sering disebut sebagai proses topping-up atau
fungsi penambahan cadangan untuk ketersediaan senyawa nitrogen.
     Secara tidak langsung vertebrata mengkonsumsi nitrogen melalui nutrisi pengambilan
dalam bentuk protein dan asam nukleat. Di dalam tubuh, makromolekul ini dicerna dalam
bentuk yang lebih kecil dalam bentuk asam amino dan digunakan untuk mensintesis protein
dan asam nukleat yang baru, atau senyawa lainnya. Kelebihan dari asam amino yang tidak
digunakan untuk proses metabolisme akan teroksidasi untuk mendapatkan energi. Biasanya
muatan atom karbon dan hidrogen akan membentuk CO2 atau H2O, dan muatan atom nitrogen
akan mengalami berbagai proses untuk menjadi urea dan pada akhirnya akan diekskresi.
     Tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk amonia. Perubahan dari nitrogen
menjadi amonia bisanya disebut sebagai amonifikasi. Amonia akan diubah oleh bakteria nitrit
(Nitrosomonas and Nitrosococcus) menjadi ion nitrit (NO2-). Ion nitrit ini akan diubah
kembali oleh bakteria nitrat (Nitrobacter). Ion nitrat akan dimanfaatkan oleh bakteria tanah
       untuk memroduksi oksigen dan juga dapat diserap oleh tanaman. Penurunan ion nitrat oleh
       bakteri denitrifikasi akan menghasilkan gas nitrogen. Dan akan kembali ke atmosfer.
       4. SIKLUS FOSFOR
            Fosfor adalah elemen yang penting di dalam kehidupan karena organisme membutuhkan
       ini dalam bentuk Adenosine Tryphosphate yang menyediakan sumber enrgi dalam sel
       metabolisme.
             Di alam fosfor tersaji di dalam dua bentuk, senyawa organik fosfat(pada tumbuhan dan
       binatang) dan senyawa inorganik fosfat(pada air dan tanah).
            Fosfor yang tersedia dalam tanah dalam bentuk fosfat biasanya digunakan tumbuhan
       untuk diserap dari air tanah dan sebagiannya mengalir ke laut. Herbivora mendapatkan fosfat
       dari tumbuhan yang mereka makan dan karnivora mendapatkan itu dari para herbivora. Lalu
       fosfat itu dikeluarkan lewat sisa – sisa dari tanaman dan binatang yang telah mati melalui
       bakteria dan ekskret binatang berupa urin dan feses dan fosfor kembali ke tanah. Fosfor yang
       ada di samudera akan dimanfaatkan oleh organisme laut, dan kemudian oleh burung laut.
       Perubahan fosfat anorganik yang tidak larut ke fosfat yang terlarut adalah merupakan hasil
       aktivitas mikroorganisme dengan menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4).
            Fosfor dapat ditemukan di alam dalam bentuk ion fosfat yang juga sebagai hasil
       sempurna dari bebatuan. Proses erosi dan sedimentasi membawa fosfat dari sungai kembali ke
       laut dalam bentuk sedimen. Pergerakan bumi akan membuat hasil sedimentasi fosfat kembali
       ke permukaan. Di daratan, tumbuhan mendapatkan fosfat yang larut dalam air.
       5. SIKLUS SULFUR
            Sulfur dikandung dalam bentuk inorganik sulfat. Sulfur akan diubah oleh bakteri menjadi
       sulfida dan terkadang masih ada dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen
       sulfida sering ditemukan pada makhluk laut yang sudah mati dan biasanya dihasilkan melalui
       dekomposisi material organik yang sudah mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk ion
       sulfat (SO42-)
            Perpindahan sulfat terjadi melalui rantai makanan dan ketika semua makhluk hidup mati
       akan terdegradasi oleh bakteri zat organik. Beberapa tipe bakteri berperan dalam siklus sulfu,
       contohnya Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi ion sulfat menjadi sulfit
       dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri anaerob
       fotoautotrof seperti Chromatium dan membebaskan sulfur dan oksigen. Pada proses oksidasi
       sulfur ke sulfat akan dilakukan oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.

                                               PART II
                                               POLUSI
         Sampah adalah material yang tak diinginkan dan biasanya dihasilkan sebagai hasil sampingan
aktivitas manusia termasuk rumah tangga, industri, dan proses alamiah lainnya. Pembuangan sampah
rumah tangga dan industri ke sungai menyebabkan polusi sungai. Polusi adalah perubahan tambahan
pada lingkungan yang mengubah air, udara dan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi.
Organisme, zat-zat tertentu atau suatu bentuk energi yang menyebabkan polusi disebut polutan.
Polutan biologi contohnya bakteri yang berkembangbiak di sampah dan feses. Polutan kimia
contohnya zat-zat kimia seperti sampah yang mengandung merkuri, CFC (Chlorofluorocarbons),
serbuk asbestos dan pestisida. Polutan energi contohnya polusi fisika dalam bentuk panas dan radiasi.
Di bawah ini adalah jenis polusi berdasarkan lokasi: polusi udara, tanah, dan air. Suatu zat dapat
dikatakan sebagai polutan jika jumlahnya melebihi batas ambang normal di saat dan tempat yang
salah.
         1. Polusi Udara
              Polusi udara adalah polusi yang berhubungan dengan atmosfer bumi. Atmosfer adalah
         lapisan udara yang menyelimuti bumi hingga ketinggian 300 km dari permukaan bumi.
         Sumber polusi udara adalah aktivitas manusia.

No                 Polutan                            Dihasilkan dalam bentuk
 1    Karbondioksida (CO2)                     Penggunaan bahan bakar fosil (minyak
                                               dan batu bara), gas alam, dan pembakaran
hutan.
2   Sulfur dioksida (SO2) and nitrogen      Penggunaan bahan bakar fosil untuk
    monoksida (NO)                          kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh
                                            pembakaran yang tidak sempurna
3   Karbon monoksida (CO)                   Penggunaan bahan bakar fosil untuk
                                            kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh
                                            pembakaran yang tidak sempurna
4   Chlorofluorocarbons (CFC)               Zat pendingin pada AC, kulkas dan
                                            semprotan aerosol

         Sumber polusi udara di kota besar terutama dari pembakaran bahan bakar kendaraan
    bermotor, aktivitas rumah tangga dan perindustrian. Akibat polusi udara dapat berdampak
    secara mikro maupun makro. Dalam skala mikro, polusi udara berdampak pada gangguan
    kesehatan manusia. Udara yang terpolusi oleh karbon monoksida beracun dan mengakibatkan
    kematian pada manusia yang menghirupnya. Dampak makro dari polusi udara adalah
    fenomena hujan asam di beberapa daerah, efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon. Salah
    satu penyebab polusi udara dalah radiasi dari material radioaktif seperti nuklir. Setelah nuklir
    meledak, material radioaktif akan naik ke atmosfer lalu turun kembali ke bumi, meresap ke
    tanah, air, hewan, tumbuhan dan manusia. Polusi nuklir berdampak buruk bagi makhluk hidup
    karena dapat mengakibatkan mutasi, berbagai macam penyakit akibat abnormalitas gen dan
    bahkan kematian.
         Gas-gas yang umum sebagai polutan udara adalah karbon monoksida, sulfur dioksida,
    CFC dan notrogen oksida yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Kabut
    fotokimia dan asap dihasilkan dari nitrogen oksida dan hidrokarbon yang bereaksi dengan
    sinar matahari.
         Karbon Monoksida
         Karbon monoksida adalah gas yang tidak stabil yang tidak berbau dan tidak berasa. CO
    memiliki afinitas yang tinggi terhadap sel darah merah manusia dibandingkan dengan oksigen
    dan seseorang yang memiliki jadar CO berlebih dalam darahnya dapat kekurangan oksigen.
    Ketika tubuh kekurangan oksigen gejalanya adalah sakit kepala dan nausea. Kadar CO yang
    mencapai 0,1% dapat menyebabkan kematian. CO dihasilkan oleh kendaraan bermotor, jadi
    sangat dianjurkan untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor di ruang terbuka untuk
    mencegah CO ataupun gas berbahaya lainnya masuk dan terakumulasi di ruang tertutup.
         Hujan Asam
         Dua gas sisa utama hasil pembakaran bahan bakar diesel dan batu bara adalah sulfur
    dioksida dan nitrogen dioksida. Uap air yang mengandung asam memadat menjadi awan yang
    akan turun kembali ke permukaan bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam
    merusak hutan, pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga berdampak buruk pada material
    logam seperti jembatan, rel kereta api, dan bangunan sehingga berkarat lebih cepat. Hujan
    asam menurunkan pH tanah, sungai dan danau yang berdampak pada kesehatan dan adaptasi
    organisme di dalamnya.
         Efek Rumah Kaca
         Efek rumah kaca adalah suatu keadaan di mana sinar matahari yang masuk ke bumi
    terakumulasi menghangatkan permukaan bumi. Sinar matahari yang membawa serta eneri
    masuk ke atmosfer bumi dan diterima oleh permukaan bumi. Energi ini diserap oleh
    permukaan bumi dan digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tetapi, proses ini
    tidak 100% efisiesn karena sebagian sinar matahari dipantulkan dalam bentuk gelombang
    infra merah atau panas kembali ke luar angkasa. Mengumpulnya gas CO2 di atmosfer
    mencegah pemantulan kembali sebagian energi sinar matahari ini, sehingga gelombang-
    gelombang tersebut terperangkap dan memanaskan bumi. Dalam keadaan normal, efek ini
    menyebabkan tumbuhan tumbuh dengan baik sehingga efek rumah kaca menguntungkan
    manusia. Tetapi, kadar CO2 yang berlebih justru merugikan kehidupan di bumi sebab dapat
    meningkatkan suhu permukaan bumi yang menyebabkan pemanasan global. Suhu yang
    meningkat abnormal secara global menyebabkan melelehnya es dan gletser di kutub selatan
    bumi. Kejadian ini berbahaya sebab dapat meningkatkan level permukaan laut yang
mengancam keberadaan pulau-pulau kecil dan pusat- pusat aktivitas manusia yang berada di
dataran rendah serta memusnahkan beberapa hewan yang habitatnya di laut dingin seperti
singa laut. Es yang meleleh juga mengacaukan pola cuaca dan meningkatkan frekuensi badai
yang berpengaruh terhadap pertanian, perikanan dan akhirnya mempengaruhi kesejahteraan
dan hidup manusia.
     Penipisan Lapisan Ozon
     Lapisan ozon (O3) adalah selapis gas yang menyelimuti bumi di ketinggian kurang lebih
30 km di atas permukaan laut, tepatnya di lapisan stratosfer. Lapisan ozon berlaku sebagai
tameng untuk menahan 99% radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya. Penipisan lapisan ozon
telah terjadi di banyak tempat, tetapi penipisan yang paling signifikan terdapat di Antartika
dan Arktik. Penipisan lapisan ozon berbahaya karena jumlah sinar UV yang mencapai
permukaan bumi meningkat sehingga mengganggu kesehatan manusia, meningkatnya jumlah
penderita katarak dan kanker kulit, mengganggu siklus rantai makanan laut serta
menghancurkan pertanian dan perkebunan.
2. Polusi Tanah
     Polusi tanah datang dari limbah domestik, aktivitas peternakan, dan pertambangan.
Polusi ini terjadi karena sebagai berikut; sampah plastik yang sulit diuraikan, botol,
penghapus sintetis, barang pecah belah, kaleng, detergen yang mana merupakan bahan non-
bio yang sulit diuraikan, dan bahan kimia dari limbah pertanian seperti insektisida.
     Kontaminasi pada tanah terjadi saat bahan kimia dilepaskan oleh kebocoran bahan kimia
bawah tanah. Pengkontaminasi tanah yang signifikan adalah hidrokarbon, metal berat, MTBE,
herbisida, pestisida, dan hidrokarbon yang telah diklorinasi.
     Limbah Domestik

     Sampah adalah salah satu hasil limbah domestik yang paling umum dihasilkan. Sampah
dalam jumlah besar dihasilkan di kota besar dan berperan utama dalam polusi tanah.
Pencemaran bakteri dan polutan lainnya juga akan menurunkan kualitas air tanah. Penurunan
kualitas air tanah dapat dilihat dari karakteristik fisikal seperti bau, warna, rasa, bahkan
kehadiran minyak.

     Limbah Pertanian

     Dalam pertanian, digunakan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida yang dapat
mencemari tanah. Penggunaan berlebih juga dapat menurunkan tingkat keasaman tanah yang
akan berefek pada produktivitas tanaman. Tanaman akan melayu dan produksi akan
berkurang, bahkan mati. Banyak pestisida yang herbisida yang sulit stabil dalam tanah yang
pada akhirnya akan membahayakan organisme tanah. Seperti hasil dari
dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) dari pestisida yang telah terbukti untuk membunuh
mikroorganisme tanah yang penting. Mikroorganisme ini penting untuk proses pembusukan
dan pembunuhan mereka menyebabkan gangguan pada gangguan kesuburan tanah. Juga
diketahui bahwa akumulasi DDT di dalam tubuh manusia akan mengganggu kesehatan dan
menyebabkan kanker dan mematikan. Polusi tanah berelasi sangat dekat dengan polusi air
karena residu dapat dengan mudah dibersihkan air dengan sungai dan laut.

     Limbah Pertambangan

     Pada tambang emas, polusi tanah datang dari penggunaan merkuri(Hg), yang merupakan
metal berat untuk memisahkan emas dari bijih besi. Merkuri adalah racun dan bisa mematikan
bila masuk dalam tubuh organisme.

3.  Polusi Air
    Polusi air meliputi danau, sungai, dan laut. Sumber dari polusi air antara lain limbah
domestik, industri, dan pertanian. Salah satu bahan yang memolusi pada lautan adalah
tumpahan minyak karena seringnya terjadi tumpahan minyak dari kapal tanker. Banyak
organisme air yang mati akibat tumpahan ini. Untuk membersihkan area kontaminasi ini
dibutuhkan koordinasi dari berbagai pihak dan membutuhkan biaya yang mahal. Dan bila hal
ini terlambat diatasi akan berdampak pada kehidupan manusia. Secara ekologi, hal ini dapat
mengganggu eksositem air laut. Seandainya terjadi kontaminasi air, lalu kontaminasi akan
masuk ke tubuh organisme air.
      Kontaminasi pada air sebagai penghitung indikator yang terjadi di lingkungan air.
Kontaminasinya digolongkan sebagai berikut:
      1. Limbah Organik
          Bahan limbah organik biasanya terdapat dalam bentuk limbah yang dapat diurai
          mikroorganisme, sehingga ini bisa menjadi awal dari perkembangan dari
          mikroorganisme.
      2. Limbah Inorganik
          Bahan limbah inorganik biasanya ada dalam bentuk limbah yangtidak dapat
          diuraikan atau susah untuk didaur oleh mikroorganisme. Saat bahan limbah ini
          masuk ke dalam air, akan terjadi penurunan jumlah ion metal dalam air di
          lingkungan, sehingga akan menyebabkan air menjadi keras karena mengandung ion
          kalsium(Ca) dan ion magnesium(Mg). Selain itu, terdapat ion beracun seperti
          timbal(Pb), arsenik(As) dan merkuri(Hg) yang terbukti sangat berbahaya untuk
          tubuh.
      3. Limbah Kimia
          Limbah kimia sangat bermacam – macam, mulai dari sabun, pembasmi hama,
          pewarna kimia, dan senyawa radioaktif. Bahan kimia dalam lingkungan air ini
          berupa racun yang dapat membunuh dan mengganggu binatang air, tumbuhan air,
          dan juga manusia.
      Limbah Domestik
      Limbah domestik seperti detergen, sistem pembuangan air(selokan), dan feses
memainkan peranan besar dalam polusi sungai, terutama kota – kota besar. Sungai yang
terpolusi mengandung bakteri patogen dan virus dapat menjangkit berbagai penyakit,
terutama pada mereka yang tergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari – hari. Sistem
pembuangan air dan sampah membutuhkan oksigen agar dapat diurai dan didaur, jadi
konsentrasi oksigen dalam air dapat menurun saat polutan ada.
      Limbah Industri
      Limbah industri yang memolusi air dapat dalam bentuk kotoran atau sampah. Polutan
pabrik yang ada berasal dari metal berat dan pemanasan yang dilepaskan oleh pendingin
pabrik. Untuk mengkontrol industri dari polusi air, pemerintah membuat perundangan yang
mengharuskan setiap limbah harus diproses sebelum dibuang. Walaupun telah dilakukan
proses menejemen pada limbah, beberapa limbah tetap berbahaya dan mengandung senyawa
beracun seperti merkuri(Hg), timbal(Pb), krom(Cr), tembaga(Cu), seng(Zn), dan nikel(Ni).
Polutan ini membahayakan kehidupan dari organisme air seperti ikan.
      Ikan yang hidup dan terpolusi akan mengakumulasi racun dalam tubuh mereka.
Seandainya ikan – ikan ini dimakan manusia, sebagai contoh yang mengandung merkuri,
metal berat ini akan masuk dan terakumulasi dalam tubuh. Merkuri dapat menghancurkan
sistem saraf saat merkuri masuk ke dalan tubuh dan menyebabkan kelumpuhan, bahan
kematian.
      Limbah Pertanian
      Aktifitas pertanian dapat menyebabkan polusi air dengan digunakannya pupuk buatan,
pestisida, dan herbisida. Polusi tipe ini akan meracuni organisme air seperti plankton, ikan,
dan binatang yang meminum air terpolusi dan juga manusia yang menggunakan air ini untuk
kebutuhan sehari – hari. Seperti halnya sisa pestisida yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan
biota lainnya akan memasuki rantai makanan dan ditransfer ke tingkat yang lebih tinggi
seperti manusia.
      Kehadiran pupuk pertanian, kotoran, sampah di dam, danau, dan laut dapat
meningkatkan konsentrasi senyawa organik di dalam air. Proses ini melarutkan oksigen dan
melepaskan konsentrasinya. Dengan rendahnya konsentrasi oksigen ini meningkatkan
pertumbuhan organisme anaerobik. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
      Limbah Tambang
Kebocoran minyak yang memolusi air laut datang dari kebocoran tanker dan pabrik lepas
pantai. Kebocoran ini menghancurkan kehidupan di lautan seperti burung laut dan ikan.
Minyak yang menempel pada bulu burung dan sisik ikan dapat membunuh mereka.
4. Polusi Suara
      Ancaman serius lainnya untuk kualitas lingkungan manusia adalah polusi suara. Suara
dapat mengganggu dan menghancurkan telinga manusia. Kebisingan terjadi saat intensitas
suara mencapai 20 decibel. Karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka dapat
digolongkan sebagai polusi. Intensitas suara yang tinggi seperti produksi berkelanjutan dari
industri kendaraan bermotor dan pesawat terbang dalam rentang waktu yang lama akan
mengganggu kehidupan manusia. Ini dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara
permanen. Oleh karena itu, polusi suara dianggap dan ditangani secara serius sebagai polutan
yang mengganggu kehidupan manusia. Polusi suara disebabkan oleh kebisingan kendaraan
bermotor, pesawat udara, deru mesin pabrik, radio/rekorder, yangmana berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran, kebisingan jalan raya, dan intensitas tinggi dari sonar.
5. Polusi Cahaya
      Definisi dari polusi cahaya adalah efek berbahaya dari pembuatan cahaya berlebih oleh
manusia. Polusi cahaya biasanya berati intensitas cahaya terlalu besar. Beberapa spesies,
termasuk tumbuhan dan manusia, merasakan efek dari polusi cahaya ini. Sebagian besar
manusia belum pernah mendengar polusi cahaya dan bagi yang tahu itu biasanya tidak
perhatian atau tidak melakukan apapun untuk mengatasinya. Polusi cahaya datang dari
pencahayaan luar dan dalam gedung, papan reklame, properti komersial, kantor, pabrik, jalan
raya, dan cahaya dari stadium. Terdapat berbagai macam dampak dari polusi cahaya ini.
Burung yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. Dengan
adanya polusi cahaya, bintang dan bulan menjadi tidak kelihatan. Sehingga burung tidak
daoat bermigrasi ke tempat yang benar. Kedua, polusi cahaya membuat penyulaut enggan
untuk ke pantai dan bertelur karena takut cahaya. Polusi cahaya pun membuat manusia
menjadi susah untuk tidur. Kelebihan pencahayaan dari papan reklame mengganggu orang
yang tinggal di apartmen untuk tidur. Selain itu, astronom juga tidak bisa mengobservasi dan
menemukan objek di luar angkasa karena terlalu banyak cahaya yang meliputi langit malam.
6. Polusi Termal
      Polusi termal adalah temperatur yang berubah dalam tubuh karena pengaruh manusia,
seperti penggunaan air sebagai pendingin di pembangkit listrik. Limbah air panas dari
pembangkit listrik biasanya dibuang langsung ke sungai, meninggikan temperatur air, dan
membuat polusi termal. Peningkatan temperatur sekitar 10o mempercepat aktifitas
metabolisme dalam air dua kali lipat dari biasanya. Karena setiap biota air memiliki tingkat
metabolisme yang berbeda – beda, maka biota air tersebut hanya akan dapat hidup dalam
rentang temperatur tertentu yang berbeda pula antar biota. Populasi binatang air juga akan
menurun pada temperatur tinggi, dan hanya beberapa jenis binatang yang dapat hidup diatas
40oC. Tumbuhan lebih tahan terhadap peningkatan temperatur. Peningkatan pada temperatur
air akan mengurangi persentase oksigen yang terlarut. Efek dari polusi termal ini juga
meningkatkan tingkat racun dari bahan kimia tertentu. Minyak dan petrokimia yang memolusi
air akan membentuk lapisan tebal di permukaan air yang menghalangi pertukaran oksigen
dalam air, tentunya hal ini membuat organisme air yang membutuhkan oksigen dalam sistem
tubuhnya akan terbunuh. Ikan tidak dapat bernafas dan tanaman air tidak dapat berfotosintesis
menyebabkan kematian biota. Hal ini berlanjut saat burung laut mencari mangsa yang belum
tentu mendapatkan makanan. Jadi, terjadilah kesimpangsiuran pada rantai makanan.
7. Polusi Visual
      Polusi visual yang dapat berarti hadirnya jaringan listrik berlebih, bentang alam yang
terusak(seperti dari jalur pertambangan), penyimpanan sampah terbuka atau limbah
perkotaan. Banyak tempat strategi yang sekarang dibanjiri oleh kertas iklan yang pada
mulanya hanya berfungsi untuk memberikan informasi. Akibat dari kerusakan ini dapat
terlihat di kota – kota besar. Bahkan pohon yang berperan sebagai unsur hijau dari kota pun
ikut tergusur oleh kehadiran papan reklame. Disamping sebagai paru – paru kota, pepohonan
ternyata juga berkontribusi dalam segi psikologi kepada penduduk kota. Terlalu banyak
gedung dan papan reklame akan membuat warga mudah untuk stress, karena ini sangat jauh
         dari alam.
      Terdapat banyak efek yang terjadi akibat polusi yang rata – rata akibat aktifitas manusia seperti
berikut:
                Biomagnifikasi menggambarkan situasi dimana racun (seperti metal berat) dapat
                memberikan efek pada tingkat kesuburan, yang dengan pesat lebih terkonsentrasi pada
                proses tersebut.
                Emisi karbon dioksida dapat menyebabkan laut menjadi teroksidasi dan
                berlangsungnya pelarutan CO2 pada laut.
                Emisi dari gas rumah kaca mengawali pemanasan bumi yang berefek pada banyak
                ekosistem dari berbagai cara.
                Sebuan spesies dapat menyaingi spesies asal dan menurunkan angka keanekaragaman.
                Serbuan dari tumbuhan juga dapat berkontribusi dalam mengubah komposisi kimia
                tanah dan lingkungan sehingga seringkali mengurangi daya saing spesies asli.
                Nitrogen oksida akan dibuang dari udara oleh hujan dan fertilisasi tanah yangmana
                dapat mengubah komposisi spesies dalam ekosistem.
                Kabut dan embun dapat menurunkan jumlah sinar matahri yang diterima oleh
                tumbuhan untuk digunakan dalam fotosintesis dan mengawali produksi dari ozon di
                troposfer yang akan mengganggu tumbuhan.
                Tanah akan menjadi tidak subur dan tidak cocok untuk tanaman. Hal ini akan berefek
                pada organisme lain yang masih ada di dalam jaring makanan.
                Sulfur dioksida dan nitrogen oksida dapat menyebabkan hujan asam yang akan
                menurunkan angka pH pada tanah.

                                       PART III
                              PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK

              Limbah organik diproduksi dimanapun oleh manusia. Bentuk umum dari limbah organik
        ini seperti limbah makanan rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah manusia dan hewan.
        Pada negara industri, jumlah produksi limbah organik akan meningkat secara dramatis setiap
        tahun. Komponen dari limbah organik ini akan diurai oleh mikroorganisme ke dalam bentuk
        air limbah yang mengandung bakteri, bahan yang membusuk dan mungkin juga kontaminasi
        kimia dari lokasi pembuangan. Kehadiran air limbah ini akan berbahaya bila ini mencapai
        anak sungai atau masuk ke permukaan air. Penguraian bahan organik di lokasi pembuangan
        juga dapat meregenerasi metana yang dapat berefek dan membahayakan rumah kaca dalam
        jumlah yang besar. Limbah organik manusia biasanya dipompa ke pengolah dan kemudian
        limbah akan memasuki anak sungai atau langsung diendapkan di laut.
              Limbah dalam kuantitas yang besar kebanyakan diproduksi di ibukota, namun walaupun
        telah disediakan fasilitas yang memadai, masih banyak limbah yang dibiarkan menumpuk dan
        membusuk di jalan atau hanya dikumpulkan di lahan terbuka dekat pinggiran kota. Apalagi
        dengan sangat sedikitnya pengkontrol lingkungan yang disediakan oleh negara berkembang.
              Terdapat berbagai cara yang digunakan unuk mengolah limbah organik sebagai berikut:
              LIMBAH ORGANIK – tipe, sumber, dan penggunaan
              1. Limbah Domestik dan Rumah Tangga
              Pengolahan limbah tipe ini biasanya berbentuk sisa makanan, baik dimasak atau tidak
        dimasak, dan sampah kebun seperti sisa guntingan rumput. Limbah dapur domestik biasanya
        bergabung dengan bahan non-organik seperti plastik pembungkus yang tidak dapat diurai.
        Limbah domestik dan rumah tangga biasanya diproduksi dalam kuantitas yang relatif kecil.
              Produksi Limbah Organik secara Komersial
              Limbah ini biasanya diproduksi oleh gedung – gedung institusi, seperti sekolah, hotel,
        dan restoran.
              Limbah Manusia dan Hewan
              Bahan baku limbah biasanya mengandung bakteri dan patogen yang menyebabkan
        penyakit yang serius. Maka dari itu, diperlukan penanganan khusus untuk menanganinya dan
tidak dianjurkan untuk diaplikasikan pada tumbuhan yang nantinya akan dikonsumsi manusia
atau hewan..
                Sisa Kotoran Manusia
            Diproduksi dalam jumlah terutama di kota – kota besar dan ditangani dengan
       berbagai cara penyelesaian. Pada kasus yang lebih buruk, sedikit yang bisa dilakukan
       untuk mengolah limbah tersebut sehingga dapat menimbulkan resiko kesehatan yang
       sangat besar. Yang sering terjadi adalah kotoran hanya dipompa ke pembuangan air
       terdekat dengan sedikit atau tanpa pengolahan sebelumnya. Kasus ini sering terjadi di
       daerah kumuh di beberapa kota besar. Terdapat beberapa metode pengolahan dalam
       skala besar dan limbah digunakan sebagai fertiliser dan sumber energi. Metode yang
       sering digunakan adalah proses penguraian oleh anaerobik untuk memroduksi biogas
       dan cairan fertiliser.
               Limbah Hewan
            Pengolahan dari limbah ini biasanya digunakan sebagai sumber pupuk dan
       langsung diterapkan pada tanah atau sebagai sumber energi, baik dengan cara
       pembakaran langsung(setelah dikeringkan) atau melalui pengolahan yang
       menghasilkan gas mtana.
     2. Limbah Pertanian
     Limbah ini ada akibat adanya proses pemanenan tanaman(seperti batang jagung, sekam
padi, dedaunan, dan lain sebagainya). Terdapat berbagai macam aplikasi pada limbah ini,
seperti menjadikan limbah ini sebagai bahan bakar dengan melakukan pembakaran sederhana
pada nyala api.
     3. Pembuatan Kompos
     Pembuatan kompos adalah metode paling sederhana dalam menguraikan bahan organik
dalam jumlah yang banyak. Pembuatan kompos ini terjadi karena adanya aksi dari mikro-
organisme seperti bakteri dan jamur. Invertebrata kecil seperti cacing tanah akan membantu
proses ini juga. Pembuatan kompos dapat mengubah limbah organik menjadi kaya, berwarna
gelap, atau humus dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Bahan organik seperti sisa – sisa
binatang dan tumbuhan yang mati juda dapat dimakan oleh mikro-organisme dan invertebrata
kecil.
     Pembuatan kompos memiliki banyak manfaat, seperti:
        Membuktikan betapa bergunanya nutrisi yang terkandung dalam limbah.
        Menyimpan lahan pembuangan dan memperkecil kemungkinan kontaminasi pada
            tanah serta air.
        Dapat digunakan sebagai pupuk pada tanah pertanian atau taman.
        Meningkatkan mutu tanah.
     Terdapat juga beberapa cara membuat kompos, sebagai berikut:
              Pembuatan Kompos di Taman Belakang
            Pada tingkat rumah tangga, metode ini adalah yang termudah. Metode ini hanya
       memerlukan limbah organik dan tempat untuk menaruh gundukan. Limbah ini dapat
       diletakkan pada lubang sebesar 2m/2m dengan kedalaman 1m dan dibiarkan
       terdekomposisi selama 2 sampai 3 bulan. Metode ini akan menghasilkan kompos kaya
       yang dapat digunakan sebagai pupuk pada taman.
              Pembuatan Kompos di Lingkungan Sekitar
            Teknik ini dilakukan dengan meletakkan limbah dari berbagai rumah pada satu
       blok ke dalam tempat berbentuk persegi panjang dan diputarbalikkan sesekali.
              Pembuatan Kompos Bersama
            Teknik ini dilakukan dimana limbah organik makanan dicampurkan dengan
       ekskret manusia dan hewan.
     4. Bentuk – bentuk dari Penguraian Limbah
              Anaerobik
            Pada proses ini, limbah akan diurai dengan bantuan bakteri dan jamur yang dapat
       berkembang dalam keadaan tanpa atau sedikit oksigen. Tipe penguraian ini dapat
       dilakukan didalam wadah tertutup. Sistem ini lebih kompleks dan susah untuk dikontrol
       dan membutuhkan peralatan kompleks untuk skala yang lebih besar.
Aerobik
       Pada proses ini, bakteri dan jamur yang dapat berkembang dalam keadaan adanya
  oksigen sangatlah membantu dalam penguraian. Penguraian akan terjadi pada timbunan
  terbuka dan wadah yang dapat dimasukki air. Dengan adanya tempat seperti ini,
  kompos akan terbentuk dalam beberapa bulan dan seharusnya tidak muncul bau yang
  tidak sedap.
5. Produksi Biogas
       Ini merupakan proses dimana bahan material akan diurai oleh aktivitas
  mikrobiologikal dan bertempatkan pada keadaan tanpa udara. Fenomena ini terjadi
  secara alami pada kolam dan rawa dan biasanya menghasilkan gas metana yangmana
  merupakan gas yang mudah terbakar. Proses ini juga bertempatkan pada lahan
  penimbunan dan berkontribusi dalam pembentukan gas rumah kaca yang berbahaya.
  Biogas dapat diproduksi dari pembuangan manusia, hewan atau limbah sayur mayur.
  Limbah hewan sangat cocok untuk produksi biogas karena sering tersedia dalam
  jumlah yang besar. Produksi biogas ini membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu
  atau bulan.
       Penguraian limbah ini juga memiliki beberapa manfaat seperti diproduksinya gas
  metana yang digunakan sebagai bahan bakar, diproduksinya pupuk yang ideal, dan
  selama proses penguraian patogen akan terbunuh dan tentu saja hal ini memberikan
  manfaat bagai kesehatan. Biogas juga dapat digunakan dalam beberapa aplikasi seperti
  penerangan, proses pembuatan makanan, pembangkit listrik, dan sebagai pengganti
  diesel pada mesin diesel.

Contenu connexe

Tendances

Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaFahmi Hamid
 
Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranANN Novianti
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaSandi Ibrahim
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenPutri Aisyah
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiaaprillia20
 
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada TumbuhanReview Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhandewisetiyana52
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiaaprillia20
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptGoogle
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanBerlian Nur
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesisummunas
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
FotosintesisIvy Ong
 
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basah
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basahBiologi – siklus karbon, bioma hutan basah
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basahAnggraeniratna18
 

Tendances (19)

Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaran
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogen
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada TumbuhanReview Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Kirim
KirimKirim
Kirim
 
Tugas evolusi
Tugas evolusiTugas evolusi
Tugas evolusi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basah
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basahBiologi – siklus karbon, bioma hutan basah
Biologi – siklus karbon, bioma hutan basah
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 

Similaire à Siklus Biogeokimia

ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiDelviAngelia
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfWiwin Kusuma Atmaja Putra
 
ecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolBagas Pramana
 
Siklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasSiklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasKay Nazarite
 
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptxKOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptxRafeyfaQanitaNiwa
 
Daur air, daur sulfur dan daur fosfor
Daur air, daur sulfur dan daur fosforDaur air, daur sulfur dan daur fosfor
Daur air, daur sulfur dan daur fosforPutri Aisyah
 
Siklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenSiklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenReni Hernita
 

Similaire à Siklus Biogeokimia (20)

04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Siklus oksigen dan pencemaran
Siklus oksigen dan pencemaranSiklus oksigen dan pencemaran
Siklus oksigen dan pencemaran
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
 
Latihan prezi
Latihan preziLatihan prezi
Latihan prezi
 
ecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high school
 
Siklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasSiklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gas
 
Siklus oksigen
Siklus oksigenSiklus oksigen
Siklus oksigen
 
siklus penunjang kehidupan
siklus penunjang kehidupansiklus penunjang kehidupan
siklus penunjang kehidupan
 
Siklus Biogeokimia
Siklus BiogeokimiaSiklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia
 
EKOSISTEM-ruth.pptx
EKOSISTEM-ruth.pptxEKOSISTEM-ruth.pptx
EKOSISTEM-ruth.pptx
 
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptxKOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
 
Siklus Karbon
Siklus KarbonSiklus Karbon
Siklus Karbon
 
Daur oksigen
Daur oksigenDaur oksigen
Daur oksigen
 
Daur air, daur sulfur dan daur fosfor
Daur air, daur sulfur dan daur fosforDaur air, daur sulfur dan daur fosfor
Daur air, daur sulfur dan daur fosfor
 
Agroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang AirAgroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang Air
 
Siklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigenSiklus carbon dan oksigen
Siklus carbon dan oksigen
 
Bumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptxBumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptx
 

Plus de Vanny Andriani Huang

English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleVanny Andriani Huang
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptVanny Andriani Huang
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptVanny Andriani Huang
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptVanny Andriani Huang
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinVanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisVanny Andriani Huang
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Vanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptVanny Andriani Huang
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaVanny Andriani Huang
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Vanny Andriani Huang
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Vanny Andriani Huang
 

Plus de Vanny Andriani Huang (20)

Real Subjunctive
Real SubjunctiveReal Subjunctive
Real Subjunctive
 
Panggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
 
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
 
Kimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan PanganKimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan Pangan
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-BuddhaDialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
 
The Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo CabretThe Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo Cabret
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
 

Dernier

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Dernier (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Siklus Biogeokimia

  • 1. PART I SIKLUS BIOGEOKIMIA Bahan yang membentuk tubuh dari organisme berasal dari bumi. Bahan yang dalam bentuk elemen – elemen ini mengandung senyawa kimia yang mana merupakan bahan dasar dari makhluk hidup dan non-makhluk hidup. Siklus bio-kimia organikanorganik adalah siklus dari senyawa kimia atau senyawa yang berjalan dari biotik ke komponen abiotik dan pada akhirnya akan kembali lagi ke abiotik. Siklus dari elemen – elemen ini tidak hanya melewati organisme, tetapi juga melibatkan reaksi kimia di lingkungan abiotik, sehingga dapat dikatakan sebagai siklus bio-kimia. Termasuk dalam siklus ini sedperti siklus air, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus karbon, siklus fosfor, dan siklus sulfur. 1. SIKLUS AIR Air adalah zat nutrisi yang penting bagi organisme sebagai digunakan untuk metabolisme dan sebagai pelarut berbagai zat. Air merupakan komponen terbesar dari litosfer, atmosfer, dan tubuh organisme. Siklus air adalah siklus dimana air tidak akan pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan akan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi, hujan, dan transpirasi. Uap air di atmosfer umumnya datang dari laut karena laut mengambil area 2/3 dari permukaan bumi. Kunci dari proses ini adalah mulai dari air laut yang dipanaskan oleh matahari. Air menguap, lalu hujan pun jatuh dan biasanya dalam bentuk salju, hujan es, es, hujan ringan, dan kabut. Dalam perjalanannya untuk turun ke bumi, hujan sering ‘dicegat’ oleh tanah sebelum mencapai tanah. Dan setelah mencapai tanah, siklus air ini terus berlanjut dan kembali bergerak secara berkelanjutan dalam 3 jalan yang berbeda: 1. Evaporasi / transpirasi – pada air yang ada di laut, tanah, sungai, tumbuhan, dan sebagainya. Air akan berevaporasi ke udara/atmosfer dan akan membentuk awan. Dan bila air yang ada sudah pada tingkat yang banyak, akan turus hujan, salju, ataupun es. Transpirasi juga terjadi pada tumbuhan yang membuat leboih dari 90 persen evaporasi pada tanah. Sebagian lainnya, konsumer juga menghasilkan air, seperti binatang dan tubuh manusia yang mengeluarkan air melalui keringat dan urin. 2. Infiltrasi di dalam tanah – air bergerak masuk ke dalam tanah melewati retakan – retakan dan pori dari tanah dan batu. Air dapat bergerak dengan berkapilari atau bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah sampai air kembali ke sistem air di permukaan. 3. Permukaan air – air bergerak melewati permukaan tanah yang dekat dengan aliran utama; yang kebanyakan merupakan lahan miring karena makin sedikit pori – pori tanah. Aliran pada tanah ini dapat dilihat biasanya di perkotaan. Sungai – sungai yang bergabung satu sama lain akan membentuk suatu aliran yang membawa air sungai ke laut. Terdapat bermacam – macam proses siklus air. Yang pertama adalah siklus pendek air yang berawal dengan evaporasi di air di laut menjadi uap air dengan bantuan matahari. Lalu dilanjutkan dnegan kondensasi dan pembentukan awan. Terakhir, hujan pun turun. Kedua, pada siklus yang medium proses ini berawal dengan berevaporasinya air laut menjadi uap dan terjadilah kondensasi gas. Lalu, uap tersebut bergerak dengan bantuan angin dan ditiup hingga mencapai lahan dan terbentuklah awan. Proses berikutnya adalah terjadi proses reduksi berupa jatuhnya hujan ke atas permukaan tanah dan air hujan kembali mengalir kembali dari sungai ke laut. Ketiga, siklus panjang air. Siklus ini dimulai dari evaporasi air laut yang terjadi akibat matahari dan terjadi proses sublimasi dari uap air. Selanjutnya, uap air akan membentuk awan yang mengandung kristal – kristal es. Diikuti dengan bergeraknya awan dengan bantuan angin darat. Proses ini dilanjutkan dengan turunnya salju yang merupakan hasil dari pembentukan es. Es – es yang mencair dan dari sungai dimana air akan mengalir ke laut kembali.
  • 2. 2. SIKLUS OKSIGEN DAN KARBON Karbon dan oksigen adalah elemen dasar untuk membuat komponen – komponen organik. Sumber karbon yang ada di alam berupa CO2 yang terkandung dalam udara atau larut dan air dan dikandung dalam kerak bumi, batu kapur, gas alam, dan dapat masuk ke sistem kehidupan tumbuhan dengan berdifusi melewati stomata ke palisade daun. Pada tumbuhan, bahan organik yang mengandung banyak karbon ditemukan pada batang atau kayu. Pada binatang dan manusia ditemukan pada tulang dan otot. Karbon juga salah satu hasil dari pembusukan organisme yang telah mati. Sedangkan oksigen dengan bentuk O2 biasanya digunakan sebagai hasil dari fotosintesis tanaman dan juga digunakan untuk respirasi. Jalur siklus karbon dan oksigen biasanya terjadi saat organisme mati diuraikan oleh pengurai, seperti bakteri dan jamur saprofit. Dengan adanya proses dekomposisi ini, zat hasil anorganik yang tidak dapat diurai dan dimineralisasi, dan terbentuklah fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Lalu, minyak bumi dan batu bara ditemukan oleh produsen dan akhirnya digunakan sebagai bahan bakar. Setelah terjadi proses pembakaran, karbon dan oksigen dibebaskan kembali ke udara dan dimanfaatkan kembali oleh makhluk hidup dalam ekosistem. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai jalan: 1. Melalui fotosintes. Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan berfotosintesis dan merubah karbon dioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen ke atmosfer. 2. Melalui organisme yang membentuk jaringan dari karbon. Beberapa organisme air laut membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang berkarbon and bagian tubuh lain yang keras. 3. Melalui pernapasan(respirasi) melalui tumbuhan, binatang, dan manusia. Oksigen yang masuk ke sistem respirasi akan dikeluarkan kembali dalam bentuk karbon. 4. Malalui penguraian dari binatang dan tumbuhan. Jamur dan bakteri akan merusak komponen – komponen organisme yang telah mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida bila ada oksigen, atau metana bila tidak ada oksigen. 5. Melalui pembakaran bahan organik yang mana mengoksidasi karbon yang mengandung karbon dioksida (seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti produk batu bara dan minyak bumi dari industri, serta gas alam akan melepaskan karbon yang telah disimpan di geosfer ini jutaan tahun. 3. SIKLUS NITROGEN Nitrogen sering ditemukan di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) yang terkandung sebanyak 78% dalam gas atmosfer. Siklus nitrogen adalah proses pengubahan senyawa nitrogen yang mengandung banyak macam bentuk kimia lainnya. Beberapa proses penting terdapat dalam siklus nitrogen, seperti fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi. Hanya beberapa organisme yang dapat mengubah nitrogen menjadi komponen organik melalui proses yang dikatakan fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen lain terjadi karena proses geofisika, seperti adanya petir. Bagaimanapun, sangat sedikit makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen dari alam. Hampir semua makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, reaksi fiksasi senyawa nitrogen sering disebut sebagai proses topping-up atau fungsi penambahan cadangan untuk ketersediaan senyawa nitrogen. Secara tidak langsung vertebrata mengkonsumsi nitrogen melalui nutrisi pengambilan dalam bentuk protein dan asam nukleat. Di dalam tubuh, makromolekul ini dicerna dalam bentuk yang lebih kecil dalam bentuk asam amino dan digunakan untuk mensintesis protein dan asam nukleat yang baru, atau senyawa lainnya. Kelebihan dari asam amino yang tidak digunakan untuk proses metabolisme akan teroksidasi untuk mendapatkan energi. Biasanya muatan atom karbon dan hidrogen akan membentuk CO2 atau H2O, dan muatan atom nitrogen akan mengalami berbagai proses untuk menjadi urea dan pada akhirnya akan diekskresi. Tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk amonia. Perubahan dari nitrogen menjadi amonia bisanya disebut sebagai amonifikasi. Amonia akan diubah oleh bakteria nitrit (Nitrosomonas and Nitrosococcus) menjadi ion nitrit (NO2-). Ion nitrit ini akan diubah
  • 3. kembali oleh bakteria nitrat (Nitrobacter). Ion nitrat akan dimanfaatkan oleh bakteria tanah untuk memroduksi oksigen dan juga dapat diserap oleh tanaman. Penurunan ion nitrat oleh bakteri denitrifikasi akan menghasilkan gas nitrogen. Dan akan kembali ke atmosfer. 4. SIKLUS FOSFOR Fosfor adalah elemen yang penting di dalam kehidupan karena organisme membutuhkan ini dalam bentuk Adenosine Tryphosphate yang menyediakan sumber enrgi dalam sel metabolisme. Di alam fosfor tersaji di dalam dua bentuk, senyawa organik fosfat(pada tumbuhan dan binatang) dan senyawa inorganik fosfat(pada air dan tanah). Fosfor yang tersedia dalam tanah dalam bentuk fosfat biasanya digunakan tumbuhan untuk diserap dari air tanah dan sebagiannya mengalir ke laut. Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang mereka makan dan karnivora mendapatkan itu dari para herbivora. Lalu fosfat itu dikeluarkan lewat sisa – sisa dari tanaman dan binatang yang telah mati melalui bakteria dan ekskret binatang berupa urin dan feses dan fosfor kembali ke tanah. Fosfor yang ada di samudera akan dimanfaatkan oleh organisme laut, dan kemudian oleh burung laut. Perubahan fosfat anorganik yang tidak larut ke fosfat yang terlarut adalah merupakan hasil aktivitas mikroorganisme dengan menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4). Fosfor dapat ditemukan di alam dalam bentuk ion fosfat yang juga sebagai hasil sempurna dari bebatuan. Proses erosi dan sedimentasi membawa fosfat dari sungai kembali ke laut dalam bentuk sedimen. Pergerakan bumi akan membuat hasil sedimentasi fosfat kembali ke permukaan. Di daratan, tumbuhan mendapatkan fosfat yang larut dalam air. 5. SIKLUS SULFUR Sulfur dikandung dalam bentuk inorganik sulfat. Sulfur akan diubah oleh bakteri menjadi sulfida dan terkadang masih ada dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida sering ditemukan pada makhluk laut yang sudah mati dan biasanya dihasilkan melalui dekomposisi material organik yang sudah mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk ion sulfat (SO42-) Perpindahan sulfat terjadi melalui rantai makanan dan ketika semua makhluk hidup mati akan terdegradasi oleh bakteri zat organik. Beberapa tipe bakteri berperan dalam siklus sulfu, contohnya Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi ion sulfat menjadi sulfit dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri anaerob fotoautotrof seperti Chromatium dan membebaskan sulfur dan oksigen. Pada proses oksidasi sulfur ke sulfat akan dilakukan oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus. PART II POLUSI Sampah adalah material yang tak diinginkan dan biasanya dihasilkan sebagai hasil sampingan aktivitas manusia termasuk rumah tangga, industri, dan proses alamiah lainnya. Pembuangan sampah rumah tangga dan industri ke sungai menyebabkan polusi sungai. Polusi adalah perubahan tambahan pada lingkungan yang mengubah air, udara dan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi. Organisme, zat-zat tertentu atau suatu bentuk energi yang menyebabkan polusi disebut polutan. Polutan biologi contohnya bakteri yang berkembangbiak di sampah dan feses. Polutan kimia contohnya zat-zat kimia seperti sampah yang mengandung merkuri, CFC (Chlorofluorocarbons), serbuk asbestos dan pestisida. Polutan energi contohnya polusi fisika dalam bentuk panas dan radiasi. Di bawah ini adalah jenis polusi berdasarkan lokasi: polusi udara, tanah, dan air. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan jika jumlahnya melebihi batas ambang normal di saat dan tempat yang salah. 1. Polusi Udara Polusi udara adalah polusi yang berhubungan dengan atmosfer bumi. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi hingga ketinggian 300 km dari permukaan bumi. Sumber polusi udara adalah aktivitas manusia. No Polutan Dihasilkan dalam bentuk 1 Karbondioksida (CO2) Penggunaan bahan bakar fosil (minyak dan batu bara), gas alam, dan pembakaran
  • 4. hutan. 2 Sulfur dioksida (SO2) and nitrogen Penggunaan bahan bakar fosil untuk monoksida (NO) kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna 3 Karbon monoksida (CO) Penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna 4 Chlorofluorocarbons (CFC) Zat pendingin pada AC, kulkas dan semprotan aerosol Sumber polusi udara di kota besar terutama dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, aktivitas rumah tangga dan perindustrian. Akibat polusi udara dapat berdampak secara mikro maupun makro. Dalam skala mikro, polusi udara berdampak pada gangguan kesehatan manusia. Udara yang terpolusi oleh karbon monoksida beracun dan mengakibatkan kematian pada manusia yang menghirupnya. Dampak makro dari polusi udara adalah fenomena hujan asam di beberapa daerah, efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon. Salah satu penyebab polusi udara dalah radiasi dari material radioaktif seperti nuklir. Setelah nuklir meledak, material radioaktif akan naik ke atmosfer lalu turun kembali ke bumi, meresap ke tanah, air, hewan, tumbuhan dan manusia. Polusi nuklir berdampak buruk bagi makhluk hidup karena dapat mengakibatkan mutasi, berbagai macam penyakit akibat abnormalitas gen dan bahkan kematian. Gas-gas yang umum sebagai polutan udara adalah karbon monoksida, sulfur dioksida, CFC dan notrogen oksida yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Kabut fotokimia dan asap dihasilkan dari nitrogen oksida dan hidrokarbon yang bereaksi dengan sinar matahari. Karbon Monoksida Karbon monoksida adalah gas yang tidak stabil yang tidak berbau dan tidak berasa. CO memiliki afinitas yang tinggi terhadap sel darah merah manusia dibandingkan dengan oksigen dan seseorang yang memiliki jadar CO berlebih dalam darahnya dapat kekurangan oksigen. Ketika tubuh kekurangan oksigen gejalanya adalah sakit kepala dan nausea. Kadar CO yang mencapai 0,1% dapat menyebabkan kematian. CO dihasilkan oleh kendaraan bermotor, jadi sangat dianjurkan untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor di ruang terbuka untuk mencegah CO ataupun gas berbahaya lainnya masuk dan terakumulasi di ruang tertutup. Hujan Asam Dua gas sisa utama hasil pembakaran bahan bakar diesel dan batu bara adalah sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Uap air yang mengandung asam memadat menjadi awan yang akan turun kembali ke permukaan bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam merusak hutan, pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga berdampak buruk pada material logam seperti jembatan, rel kereta api, dan bangunan sehingga berkarat lebih cepat. Hujan asam menurunkan pH tanah, sungai dan danau yang berdampak pada kesehatan dan adaptasi organisme di dalamnya. Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca adalah suatu keadaan di mana sinar matahari yang masuk ke bumi terakumulasi menghangatkan permukaan bumi. Sinar matahari yang membawa serta eneri masuk ke atmosfer bumi dan diterima oleh permukaan bumi. Energi ini diserap oleh permukaan bumi dan digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tetapi, proses ini tidak 100% efisiesn karena sebagian sinar matahari dipantulkan dalam bentuk gelombang infra merah atau panas kembali ke luar angkasa. Mengumpulnya gas CO2 di atmosfer mencegah pemantulan kembali sebagian energi sinar matahari ini, sehingga gelombang- gelombang tersebut terperangkap dan memanaskan bumi. Dalam keadaan normal, efek ini menyebabkan tumbuhan tumbuh dengan baik sehingga efek rumah kaca menguntungkan manusia. Tetapi, kadar CO2 yang berlebih justru merugikan kehidupan di bumi sebab dapat meningkatkan suhu permukaan bumi yang menyebabkan pemanasan global. Suhu yang meningkat abnormal secara global menyebabkan melelehnya es dan gletser di kutub selatan bumi. Kejadian ini berbahaya sebab dapat meningkatkan level permukaan laut yang
  • 5. mengancam keberadaan pulau-pulau kecil dan pusat- pusat aktivitas manusia yang berada di dataran rendah serta memusnahkan beberapa hewan yang habitatnya di laut dingin seperti singa laut. Es yang meleleh juga mengacaukan pola cuaca dan meningkatkan frekuensi badai yang berpengaruh terhadap pertanian, perikanan dan akhirnya mempengaruhi kesejahteraan dan hidup manusia. Penipisan Lapisan Ozon Lapisan ozon (O3) adalah selapis gas yang menyelimuti bumi di ketinggian kurang lebih 30 km di atas permukaan laut, tepatnya di lapisan stratosfer. Lapisan ozon berlaku sebagai tameng untuk menahan 99% radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya. Penipisan lapisan ozon telah terjadi di banyak tempat, tetapi penipisan yang paling signifikan terdapat di Antartika dan Arktik. Penipisan lapisan ozon berbahaya karena jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi meningkat sehingga mengganggu kesehatan manusia, meningkatnya jumlah penderita katarak dan kanker kulit, mengganggu siklus rantai makanan laut serta menghancurkan pertanian dan perkebunan. 2. Polusi Tanah Polusi tanah datang dari limbah domestik, aktivitas peternakan, dan pertambangan. Polusi ini terjadi karena sebagai berikut; sampah plastik yang sulit diuraikan, botol, penghapus sintetis, barang pecah belah, kaleng, detergen yang mana merupakan bahan non- bio yang sulit diuraikan, dan bahan kimia dari limbah pertanian seperti insektisida. Kontaminasi pada tanah terjadi saat bahan kimia dilepaskan oleh kebocoran bahan kimia bawah tanah. Pengkontaminasi tanah yang signifikan adalah hidrokarbon, metal berat, MTBE, herbisida, pestisida, dan hidrokarbon yang telah diklorinasi. Limbah Domestik Sampah adalah salah satu hasil limbah domestik yang paling umum dihasilkan. Sampah dalam jumlah besar dihasilkan di kota besar dan berperan utama dalam polusi tanah. Pencemaran bakteri dan polutan lainnya juga akan menurunkan kualitas air tanah. Penurunan kualitas air tanah dapat dilihat dari karakteristik fisikal seperti bau, warna, rasa, bahkan kehadiran minyak. Limbah Pertanian Dalam pertanian, digunakan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida yang dapat mencemari tanah. Penggunaan berlebih juga dapat menurunkan tingkat keasaman tanah yang akan berefek pada produktivitas tanaman. Tanaman akan melayu dan produksi akan berkurang, bahkan mati. Banyak pestisida yang herbisida yang sulit stabil dalam tanah yang pada akhirnya akan membahayakan organisme tanah. Seperti hasil dari dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) dari pestisida yang telah terbukti untuk membunuh mikroorganisme tanah yang penting. Mikroorganisme ini penting untuk proses pembusukan dan pembunuhan mereka menyebabkan gangguan pada gangguan kesuburan tanah. Juga diketahui bahwa akumulasi DDT di dalam tubuh manusia akan mengganggu kesehatan dan menyebabkan kanker dan mematikan. Polusi tanah berelasi sangat dekat dengan polusi air karena residu dapat dengan mudah dibersihkan air dengan sungai dan laut. Limbah Pertambangan Pada tambang emas, polusi tanah datang dari penggunaan merkuri(Hg), yang merupakan metal berat untuk memisahkan emas dari bijih besi. Merkuri adalah racun dan bisa mematikan bila masuk dalam tubuh organisme. 3. Polusi Air Polusi air meliputi danau, sungai, dan laut. Sumber dari polusi air antara lain limbah domestik, industri, dan pertanian. Salah satu bahan yang memolusi pada lautan adalah tumpahan minyak karena seringnya terjadi tumpahan minyak dari kapal tanker. Banyak organisme air yang mati akibat tumpahan ini. Untuk membersihkan area kontaminasi ini
  • 6. dibutuhkan koordinasi dari berbagai pihak dan membutuhkan biaya yang mahal. Dan bila hal ini terlambat diatasi akan berdampak pada kehidupan manusia. Secara ekologi, hal ini dapat mengganggu eksositem air laut. Seandainya terjadi kontaminasi air, lalu kontaminasi akan masuk ke tubuh organisme air. Kontaminasi pada air sebagai penghitung indikator yang terjadi di lingkungan air. Kontaminasinya digolongkan sebagai berikut: 1. Limbah Organik Bahan limbah organik biasanya terdapat dalam bentuk limbah yang dapat diurai mikroorganisme, sehingga ini bisa menjadi awal dari perkembangan dari mikroorganisme. 2. Limbah Inorganik Bahan limbah inorganik biasanya ada dalam bentuk limbah yangtidak dapat diuraikan atau susah untuk didaur oleh mikroorganisme. Saat bahan limbah ini masuk ke dalam air, akan terjadi penurunan jumlah ion metal dalam air di lingkungan, sehingga akan menyebabkan air menjadi keras karena mengandung ion kalsium(Ca) dan ion magnesium(Mg). Selain itu, terdapat ion beracun seperti timbal(Pb), arsenik(As) dan merkuri(Hg) yang terbukti sangat berbahaya untuk tubuh. 3. Limbah Kimia Limbah kimia sangat bermacam – macam, mulai dari sabun, pembasmi hama, pewarna kimia, dan senyawa radioaktif. Bahan kimia dalam lingkungan air ini berupa racun yang dapat membunuh dan mengganggu binatang air, tumbuhan air, dan juga manusia. Limbah Domestik Limbah domestik seperti detergen, sistem pembuangan air(selokan), dan feses memainkan peranan besar dalam polusi sungai, terutama kota – kota besar. Sungai yang terpolusi mengandung bakteri patogen dan virus dapat menjangkit berbagai penyakit, terutama pada mereka yang tergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari – hari. Sistem pembuangan air dan sampah membutuhkan oksigen agar dapat diurai dan didaur, jadi konsentrasi oksigen dalam air dapat menurun saat polutan ada. Limbah Industri Limbah industri yang memolusi air dapat dalam bentuk kotoran atau sampah. Polutan pabrik yang ada berasal dari metal berat dan pemanasan yang dilepaskan oleh pendingin pabrik. Untuk mengkontrol industri dari polusi air, pemerintah membuat perundangan yang mengharuskan setiap limbah harus diproses sebelum dibuang. Walaupun telah dilakukan proses menejemen pada limbah, beberapa limbah tetap berbahaya dan mengandung senyawa beracun seperti merkuri(Hg), timbal(Pb), krom(Cr), tembaga(Cu), seng(Zn), dan nikel(Ni). Polutan ini membahayakan kehidupan dari organisme air seperti ikan. Ikan yang hidup dan terpolusi akan mengakumulasi racun dalam tubuh mereka. Seandainya ikan – ikan ini dimakan manusia, sebagai contoh yang mengandung merkuri, metal berat ini akan masuk dan terakumulasi dalam tubuh. Merkuri dapat menghancurkan sistem saraf saat merkuri masuk ke dalan tubuh dan menyebabkan kelumpuhan, bahan kematian. Limbah Pertanian Aktifitas pertanian dapat menyebabkan polusi air dengan digunakannya pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Polusi tipe ini akan meracuni organisme air seperti plankton, ikan, dan binatang yang meminum air terpolusi dan juga manusia yang menggunakan air ini untuk kebutuhan sehari – hari. Seperti halnya sisa pestisida yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya akan memasuki rantai makanan dan ditransfer ke tingkat yang lebih tinggi seperti manusia. Kehadiran pupuk pertanian, kotoran, sampah di dam, danau, dan laut dapat meningkatkan konsentrasi senyawa organik di dalam air. Proses ini melarutkan oksigen dan melepaskan konsentrasinya. Dengan rendahnya konsentrasi oksigen ini meningkatkan pertumbuhan organisme anaerobik. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi. Limbah Tambang
  • 7. Kebocoran minyak yang memolusi air laut datang dari kebocoran tanker dan pabrik lepas pantai. Kebocoran ini menghancurkan kehidupan di lautan seperti burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan sisik ikan dapat membunuh mereka. 4. Polusi Suara Ancaman serius lainnya untuk kualitas lingkungan manusia adalah polusi suara. Suara dapat mengganggu dan menghancurkan telinga manusia. Kebisingan terjadi saat intensitas suara mencapai 20 decibel. Karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, maka dapat digolongkan sebagai polusi. Intensitas suara yang tinggi seperti produksi berkelanjutan dari industri kendaraan bermotor dan pesawat terbang dalam rentang waktu yang lama akan mengganggu kehidupan manusia. Ini dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen. Oleh karena itu, polusi suara dianggap dan ditangani secara serius sebagai polutan yang mengganggu kehidupan manusia. Polusi suara disebabkan oleh kebisingan kendaraan bermotor, pesawat udara, deru mesin pabrik, radio/rekorder, yangmana berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran, kebisingan jalan raya, dan intensitas tinggi dari sonar. 5. Polusi Cahaya Definisi dari polusi cahaya adalah efek berbahaya dari pembuatan cahaya berlebih oleh manusia. Polusi cahaya biasanya berati intensitas cahaya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan dan manusia, merasakan efek dari polusi cahaya ini. Sebagian besar manusia belum pernah mendengar polusi cahaya dan bagi yang tahu itu biasanya tidak perhatian atau tidak melakukan apapun untuk mengatasinya. Polusi cahaya datang dari pencahayaan luar dan dalam gedung, papan reklame, properti komersial, kantor, pabrik, jalan raya, dan cahaya dari stadium. Terdapat berbagai macam dampak dari polusi cahaya ini. Burung yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. Dengan adanya polusi cahaya, bintang dan bulan menjadi tidak kelihatan. Sehingga burung tidak daoat bermigrasi ke tempat yang benar. Kedua, polusi cahaya membuat penyulaut enggan untuk ke pantai dan bertelur karena takut cahaya. Polusi cahaya pun membuat manusia menjadi susah untuk tidur. Kelebihan pencahayaan dari papan reklame mengganggu orang yang tinggal di apartmen untuk tidur. Selain itu, astronom juga tidak bisa mengobservasi dan menemukan objek di luar angkasa karena terlalu banyak cahaya yang meliputi langit malam. 6. Polusi Termal Polusi termal adalah temperatur yang berubah dalam tubuh karena pengaruh manusia, seperti penggunaan air sebagai pendingin di pembangkit listrik. Limbah air panas dari pembangkit listrik biasanya dibuang langsung ke sungai, meninggikan temperatur air, dan membuat polusi termal. Peningkatan temperatur sekitar 10o mempercepat aktifitas metabolisme dalam air dua kali lipat dari biasanya. Karena setiap biota air memiliki tingkat metabolisme yang berbeda – beda, maka biota air tersebut hanya akan dapat hidup dalam rentang temperatur tertentu yang berbeda pula antar biota. Populasi binatang air juga akan menurun pada temperatur tinggi, dan hanya beberapa jenis binatang yang dapat hidup diatas 40oC. Tumbuhan lebih tahan terhadap peningkatan temperatur. Peningkatan pada temperatur air akan mengurangi persentase oksigen yang terlarut. Efek dari polusi termal ini juga meningkatkan tingkat racun dari bahan kimia tertentu. Minyak dan petrokimia yang memolusi air akan membentuk lapisan tebal di permukaan air yang menghalangi pertukaran oksigen dalam air, tentunya hal ini membuat organisme air yang membutuhkan oksigen dalam sistem tubuhnya akan terbunuh. Ikan tidak dapat bernafas dan tanaman air tidak dapat berfotosintesis menyebabkan kematian biota. Hal ini berlanjut saat burung laut mencari mangsa yang belum tentu mendapatkan makanan. Jadi, terjadilah kesimpangsiuran pada rantai makanan. 7. Polusi Visual Polusi visual yang dapat berarti hadirnya jaringan listrik berlebih, bentang alam yang terusak(seperti dari jalur pertambangan), penyimpanan sampah terbuka atau limbah perkotaan. Banyak tempat strategi yang sekarang dibanjiri oleh kertas iklan yang pada mulanya hanya berfungsi untuk memberikan informasi. Akibat dari kerusakan ini dapat terlihat di kota – kota besar. Bahkan pohon yang berperan sebagai unsur hijau dari kota pun ikut tergusur oleh kehadiran papan reklame. Disamping sebagai paru – paru kota, pepohonan ternyata juga berkontribusi dalam segi psikologi kepada penduduk kota. Terlalu banyak
  • 8. gedung dan papan reklame akan membuat warga mudah untuk stress, karena ini sangat jauh dari alam. Terdapat banyak efek yang terjadi akibat polusi yang rata – rata akibat aktifitas manusia seperti berikut: Biomagnifikasi menggambarkan situasi dimana racun (seperti metal berat) dapat memberikan efek pada tingkat kesuburan, yang dengan pesat lebih terkonsentrasi pada proses tersebut. Emisi karbon dioksida dapat menyebabkan laut menjadi teroksidasi dan berlangsungnya pelarutan CO2 pada laut. Emisi dari gas rumah kaca mengawali pemanasan bumi yang berefek pada banyak ekosistem dari berbagai cara. Sebuan spesies dapat menyaingi spesies asal dan menurunkan angka keanekaragaman. Serbuan dari tumbuhan juga dapat berkontribusi dalam mengubah komposisi kimia tanah dan lingkungan sehingga seringkali mengurangi daya saing spesies asli. Nitrogen oksida akan dibuang dari udara oleh hujan dan fertilisasi tanah yangmana dapat mengubah komposisi spesies dalam ekosistem. Kabut dan embun dapat menurunkan jumlah sinar matahri yang diterima oleh tumbuhan untuk digunakan dalam fotosintesis dan mengawali produksi dari ozon di troposfer yang akan mengganggu tumbuhan. Tanah akan menjadi tidak subur dan tidak cocok untuk tanaman. Hal ini akan berefek pada organisme lain yang masih ada di dalam jaring makanan. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida dapat menyebabkan hujan asam yang akan menurunkan angka pH pada tanah. PART III PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK Limbah organik diproduksi dimanapun oleh manusia. Bentuk umum dari limbah organik ini seperti limbah makanan rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah manusia dan hewan. Pada negara industri, jumlah produksi limbah organik akan meningkat secara dramatis setiap tahun. Komponen dari limbah organik ini akan diurai oleh mikroorganisme ke dalam bentuk air limbah yang mengandung bakteri, bahan yang membusuk dan mungkin juga kontaminasi kimia dari lokasi pembuangan. Kehadiran air limbah ini akan berbahaya bila ini mencapai anak sungai atau masuk ke permukaan air. Penguraian bahan organik di lokasi pembuangan juga dapat meregenerasi metana yang dapat berefek dan membahayakan rumah kaca dalam jumlah yang besar. Limbah organik manusia biasanya dipompa ke pengolah dan kemudian limbah akan memasuki anak sungai atau langsung diendapkan di laut. Limbah dalam kuantitas yang besar kebanyakan diproduksi di ibukota, namun walaupun telah disediakan fasilitas yang memadai, masih banyak limbah yang dibiarkan menumpuk dan membusuk di jalan atau hanya dikumpulkan di lahan terbuka dekat pinggiran kota. Apalagi dengan sangat sedikitnya pengkontrol lingkungan yang disediakan oleh negara berkembang. Terdapat berbagai cara yang digunakan unuk mengolah limbah organik sebagai berikut: LIMBAH ORGANIK – tipe, sumber, dan penggunaan 1. Limbah Domestik dan Rumah Tangga Pengolahan limbah tipe ini biasanya berbentuk sisa makanan, baik dimasak atau tidak dimasak, dan sampah kebun seperti sisa guntingan rumput. Limbah dapur domestik biasanya bergabung dengan bahan non-organik seperti plastik pembungkus yang tidak dapat diurai. Limbah domestik dan rumah tangga biasanya diproduksi dalam kuantitas yang relatif kecil. Produksi Limbah Organik secara Komersial Limbah ini biasanya diproduksi oleh gedung – gedung institusi, seperti sekolah, hotel, dan restoran. Limbah Manusia dan Hewan Bahan baku limbah biasanya mengandung bakteri dan patogen yang menyebabkan penyakit yang serius. Maka dari itu, diperlukan penanganan khusus untuk menanganinya dan
  • 9. tidak dianjurkan untuk diaplikasikan pada tumbuhan yang nantinya akan dikonsumsi manusia atau hewan.. Sisa Kotoran Manusia Diproduksi dalam jumlah terutama di kota – kota besar dan ditangani dengan berbagai cara penyelesaian. Pada kasus yang lebih buruk, sedikit yang bisa dilakukan untuk mengolah limbah tersebut sehingga dapat menimbulkan resiko kesehatan yang sangat besar. Yang sering terjadi adalah kotoran hanya dipompa ke pembuangan air terdekat dengan sedikit atau tanpa pengolahan sebelumnya. Kasus ini sering terjadi di daerah kumuh di beberapa kota besar. Terdapat beberapa metode pengolahan dalam skala besar dan limbah digunakan sebagai fertiliser dan sumber energi. Metode yang sering digunakan adalah proses penguraian oleh anaerobik untuk memroduksi biogas dan cairan fertiliser. Limbah Hewan Pengolahan dari limbah ini biasanya digunakan sebagai sumber pupuk dan langsung diterapkan pada tanah atau sebagai sumber energi, baik dengan cara pembakaran langsung(setelah dikeringkan) atau melalui pengolahan yang menghasilkan gas mtana. 2. Limbah Pertanian Limbah ini ada akibat adanya proses pemanenan tanaman(seperti batang jagung, sekam padi, dedaunan, dan lain sebagainya). Terdapat berbagai macam aplikasi pada limbah ini, seperti menjadikan limbah ini sebagai bahan bakar dengan melakukan pembakaran sederhana pada nyala api. 3. Pembuatan Kompos Pembuatan kompos adalah metode paling sederhana dalam menguraikan bahan organik dalam jumlah yang banyak. Pembuatan kompos ini terjadi karena adanya aksi dari mikro- organisme seperti bakteri dan jamur. Invertebrata kecil seperti cacing tanah akan membantu proses ini juga. Pembuatan kompos dapat mengubah limbah organik menjadi kaya, berwarna gelap, atau humus dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Bahan organik seperti sisa – sisa binatang dan tumbuhan yang mati juda dapat dimakan oleh mikro-organisme dan invertebrata kecil. Pembuatan kompos memiliki banyak manfaat, seperti:  Membuktikan betapa bergunanya nutrisi yang terkandung dalam limbah.  Menyimpan lahan pembuangan dan memperkecil kemungkinan kontaminasi pada tanah serta air.  Dapat digunakan sebagai pupuk pada tanah pertanian atau taman.  Meningkatkan mutu tanah. Terdapat juga beberapa cara membuat kompos, sebagai berikut: Pembuatan Kompos di Taman Belakang Pada tingkat rumah tangga, metode ini adalah yang termudah. Metode ini hanya memerlukan limbah organik dan tempat untuk menaruh gundukan. Limbah ini dapat diletakkan pada lubang sebesar 2m/2m dengan kedalaman 1m dan dibiarkan terdekomposisi selama 2 sampai 3 bulan. Metode ini akan menghasilkan kompos kaya yang dapat digunakan sebagai pupuk pada taman. Pembuatan Kompos di Lingkungan Sekitar Teknik ini dilakukan dengan meletakkan limbah dari berbagai rumah pada satu blok ke dalam tempat berbentuk persegi panjang dan diputarbalikkan sesekali. Pembuatan Kompos Bersama Teknik ini dilakukan dimana limbah organik makanan dicampurkan dengan ekskret manusia dan hewan. 4. Bentuk – bentuk dari Penguraian Limbah Anaerobik Pada proses ini, limbah akan diurai dengan bantuan bakteri dan jamur yang dapat berkembang dalam keadaan tanpa atau sedikit oksigen. Tipe penguraian ini dapat dilakukan didalam wadah tertutup. Sistem ini lebih kompleks dan susah untuk dikontrol dan membutuhkan peralatan kompleks untuk skala yang lebih besar.
  • 10. Aerobik Pada proses ini, bakteri dan jamur yang dapat berkembang dalam keadaan adanya oksigen sangatlah membantu dalam penguraian. Penguraian akan terjadi pada timbunan terbuka dan wadah yang dapat dimasukki air. Dengan adanya tempat seperti ini, kompos akan terbentuk dalam beberapa bulan dan seharusnya tidak muncul bau yang tidak sedap. 5. Produksi Biogas Ini merupakan proses dimana bahan material akan diurai oleh aktivitas mikrobiologikal dan bertempatkan pada keadaan tanpa udara. Fenomena ini terjadi secara alami pada kolam dan rawa dan biasanya menghasilkan gas metana yangmana merupakan gas yang mudah terbakar. Proses ini juga bertempatkan pada lahan penimbunan dan berkontribusi dalam pembentukan gas rumah kaca yang berbahaya. Biogas dapat diproduksi dari pembuangan manusia, hewan atau limbah sayur mayur. Limbah hewan sangat cocok untuk produksi biogas karena sering tersedia dalam jumlah yang besar. Produksi biogas ini membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu atau bulan. Penguraian limbah ini juga memiliki beberapa manfaat seperti diproduksinya gas metana yang digunakan sebagai bahan bakar, diproduksinya pupuk yang ideal, dan selama proses penguraian patogen akan terbunuh dan tentu saja hal ini memberikan manfaat bagai kesehatan. Biogas juga dapat digunakan dalam beberapa aplikasi seperti penerangan, proses pembuatan makanan, pembangkit listrik, dan sebagai pengganti diesel pada mesin diesel.