SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
GURU PROFESIONAL
              Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
           Pada Mata Kuliah Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan

                Semester II (Genap)




                      Disusun Oleh :
      MUTIHA HUTAJULU TILHANG NAIBAHO
       LISBETH SIAGIAN LAVANTER J. SIMAMORA




                           DOSEN :
                 Dr. MURSID, M.Pd.




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
     PROGRAM PASCA SARJANA
    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
              2012
BAB I
                                 PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
    Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru
sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih
eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan
bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa ?Karena,
guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut
aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda
antara satu siswa dengan lainnya.Banyak pengorbanan yang telah diberikan
oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan
sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu,
guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar
menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses
belajar mengajar sehari-hari.
    Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh
guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat
berkaitan dengan kompetensi profesionalnya.Hakikat profesi guru merupakan
suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan.Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di
luar bidang kependidikan.
    Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini dimana
seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding
dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai
seorang guru apakah yang harus kita lakukan?Bagaimana pula sebaiknya kita
menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana?


B. Rumusan Masalah
  Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah
  sebagai berikut:
  1. Apakah arti profesi guru?

                                    ~1~
2. Strategi apa agar menjadi guru yang professional?


C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :
  1. Untuk mengetahui arti profesi guru
  2. Untuk mengetahui strategi menjadi guru yang profesional




                                   ~2~
BAB II
                                         PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN PROFESI
      Profesi   berasal      dari     bahasa     latin"Proffesio"       yang     mempunyai     dua
pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja"
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu.
Sedangkan   dalam     arti     sempit    profesi     berarti      kegiatan     yang     dijalankan
berdasarkan     keahlian        tertentu       dan      sekaligus     dituntut        daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
      Profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan
keguruan    yang     memadai,       keahlian     guru     dalam    melaksanakan       tugas-tugas
kependidikan       diperoleh    setelah        menempuh    pendidikan        keguruan     tertentu
(Makagiansar, M. 1996)
      Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat
pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa
peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a)
sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih
(b)   pekerja      kemanusiaan       dengan     fungsi     dapat     merealisasikan        seluruh
kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan
dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara
yang baik. (Nasanius, Y. 1998)
      Profesi Guru adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati nurani.
Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas
dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam
melaksanakan       tugas     berat      mencerdakan        anak     didik.     (Galbreath,      J.
1999).Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang
guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang
pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi
kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun
dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari
pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain
dokter,    penasihat       hukum,    pastur.Kekhususannya          adalah     bahwa     hakekatnya

                                               ~3~
terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang
menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya,
itu haknya, ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya
menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya,
melainkan kesediaannya untuk melayani sesama.
    Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur.
Dalam    hal   ini,   perlu   disadari   bahwa    seorang    guru    dalam     melaksanakan
profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi.Mereka (guru)
dalam keadaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang
cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian
kemanusiaan.


B. PROFESSIONAL
    Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang
dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke
dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada
dalam diri poserta didik.Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian
secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai
perspektif.Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan,
dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah
dibuat   dengan   menyesuaikan     terhadap      kondisi    setempat    atau    kelas   yang
berbeda.Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social
dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau
keungulan yang terdapat dalam diri anak.Peserta didik diberi kesempatan
untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa
percaya diri.
    Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai profesi
khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus
dipilih dan dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik.
Tuntutan itu adalah:
  1. Mengembangkan       visi    anak    didik     tentang     apa     yang    baik     untuk
        pengembangan bakat anak didik.




                                         ~4~
2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara
     kritis terhadap pilihan-pilihan. Anak didik mampu mengambil keputusan
     untuk menentukan mana yang baik atau tidak baik.
    Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan pokok
satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada anak didik
adalah    suatu    pengembangan    konsep   manusia      terhadap    apa     yang   baik   dan
bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa yang
baik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa
sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak
didik tidak diajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya
bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep ini
dari orang lain atau lingkungan sehingga menutup kemungkinan akan timbulnya
visi bersama akan hal yang baik.
    Berbeda dengan tujuan yang pertama, tujuan yang kedua lebih menekankan
akan kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan apa yang baik tidak
hanya berdasarkan pada diri namun juga pada orang lain berikut akibatnya.
Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan kebebasannya
dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit dengan penuh rasa
tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat. Komitmen guru dalam
mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut diuraikan
bahwa guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa yang ditentukan oleh
lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur guru, pelajaran dan
siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik
dan supaya tidak terjadi penyalahgunaan jabatan.
Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk
mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan
mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai kewenangan.
    Hal     ini     menjadi     perlu    bagi     seorang    yang     profesional        dalam
pekerjaannya.      Masyarakat     umum   juga   dapat    membantu     guru    dalam     proses
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut
bertanggung jawab terhadap “proses” anak didik. Masyarakat dapat mengajukan
saran,    kritik     bagi     lembaga    sekolah,       lembaga     sekolah     boleh      saja
mempertimbangkan       atau     menggunakan       masukan    dari      masyarakat        untuk
mengembangkan pendidikan tetapi lembaga sekolah atau guru tidak boleh

                                            ~5~
bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat karena hal ini menyebabkan
hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga sekolah atau guru.
       Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika
moral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan
dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui proses
belajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk mengembangkan dan
mencapai tuntutan tersebut.


C. KOMPETENSI GURU
       Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab guru
merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.Moh Uzer Usman
(2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar dan melatih. (a) mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai hidup, (b) mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, (c) melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. DG Armstrong dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada lima
tugas    dan    tanggung     jawab     pengajar,    yakni     tanggung     jawab    dalam    (a)
pengajaran,      (b)     bimbingan     belajar,     (c)     pengembangan       kurikulum,    (d)
pengembangan profesinya, dan (e) pembinaan kerjasama dengan masyarakat.
       Mohamad Ali (2000:4-7) mengemukakan tiga macam tugas utama guru, yakni
(a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur untuk
mencapai       tujuan     pengajaran     tercapai     atau     tidak,     (b)      melaksanakan
pengajaran,      (c)     memberikan    balikan     (umpan    balik).Berdasarkan       beberapa
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan tentang tugas guru yaitu (a)
tugas pengajaran, bimbingan dan latihan kepada siswa, (b) pengembangan
profesi guru, (c) pengabdian masyarakat.
       Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang
guru      dituntut        memiliki       beberapa         kemampuan      dan       keterampilan
tertentu.Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi
profesionalisme         guru.Kompetensi    merupakan        suatu   kemampuan      yang   mutlak
dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan
baik.



                                            ~6~
Pengertian       dasar      kompetensi       (competency)      yakni        kemampuan     atau
kecakapan.Menurut       Mc.    Load    dalam    Moh   Uzer     Usman    (2000:14)      Kompetensi
merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan
sesuai    dengan     kondisi      yang     diharapkan.Sedang       yang        dimaksud     dengan
kompetensi guru (teacher competency) merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan guru
dalam    melaksanakan     tugas-tugas      sebagai      pengajar       yang    dilakukan    secara
bertanggung jawab dan layak.
    Glasser       dalam   Nana        Sudjana    (2000:69)      mengemukakan       empat     jenis
kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai pengetahuan belajar dan
tingkah    laku    manusia,     (b)    menguasai      bidang    ilmu    yang     dibinanya,    (c)
memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta
bidang ilmunya , (d) keterampilan mengajar.


D. KODE ETIK GURU
    Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi,
sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat
kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi
maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai
terjadi malpraktik pendidikan.
Isi kode etik tersebut adalah
  1. Guru     berbakti        membimbing    peserta     didik    untuk        membentuk    manusia
        Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,
  2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
        bahan melakukan bimbingan dan pembinaan,
  4. Guru     menciptakan       suasana     sekolah     sebaik-baiknya          yang   menjunjung
        berhasilnya proses belajar-mengajar.
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
        sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
        terhadap pendidikan,
  6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
        mutu dan martabat profesinya,

                                                ~7~
7. Guru      memelihara      hubungan       seprofesi,      semangat    kekeluargaan,        dan
        kesetiakawanan sosial,
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
        PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,
  9. Guru      melaksanakan       segala      kebijaksanaan      pemerintah       dalam     bidang
        pendidikan.


    Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum adanya
kode etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di negeri ini
mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru tersebut, baik
dalam mendidik anak bangsa ataupun dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga,
guru betul-betul menjadi suri teladan bagi seluruh komponen bangsa di mana
pun berada.


E. STRATEGI MENJADI GURU PROFESIONAL
    Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi?.Pada dasarnya
profesi     guru     adalah    profesi        yang   sedang     tumbuh.Walaupun      ada      yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya
lebih   dari    itu.Usaha     profesionalisasi         merupakan    hal    yang    tidak     perlu
ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru.Profesi guru harus memiliki
berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial.
Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan
selalu berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan
pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif serta
didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-
unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan
masyarakat     dan    kode    etik     yang    regulatif.     Pengembangan       wawasan     dapat
dilakukan      melalui    forum       pertemuan      profesi,    pelatihan       ataupun     upaya
pengembangan dan belajar secara mandiri.
    Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya        melalui      berbagai      kegiatan   yang     dapat    mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya
menjadikan      peserta       didik     memiliki       keterampilan       belajar,        mencakup
keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan

                                               ~8~
dalam    pengembangan       jati    diri      (learning       to   be),     keterampilan       dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk
dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live
together).   Berangkat       dari    makna     dan    syarat-syarat        profesi    sebagaimana
dijelaskan    pada     bagian       terdahulu,        maka     dalam      rangka     pengembangan
profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai
strategi antara lain :
1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.
  Bentuk     pelatihan      yang    fokusnya         adalah    keterampilan        tertentu     yang
  dibutuhkan         oleh      guru        untuk       melaksanakan          tugasnya         secara
  efektif.Pelatihan         ini     cocok     dilaksanakan         pada    salah     satu     bentuk
  pelatihan pre-service atau in-service.Model pelatihan ini berbeda dengan
  pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih kepada
  evaluasi     performan       nyata       suatu     kompetensi      tertentu      dari     peserta
  pelatihan.
2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.
  Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya
  dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru
  dengan     sendirinya        dapat         mengembangkan         profesionalisme          dirinya.
  Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru
  dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang
  sangat     bermanfaat        bagi     pengembangan           profesionalisme        guru      yang
  bersangkutan maupun orang lain.
3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.
  Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up
  to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru.Tujuan utama dari
  kegiatan    pertemuan       ilmiah    adalah       menyajikan      berbagai      informasi     dan
  inovasi terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada
  kegiatan     tersebut      akan     memberikan       kontribusi         yang   berharga      dalam
  membangun profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
4. Melakukan penelitian seperti PTK.
  Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan
  guru     melalui    kerjasama       atau    tidak     dengan     guru     lain    dalam     rangka
  merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktek pembelajaran secara

                                               ~9~
terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan
  profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru
  yang     dilakukan    untuk     meningkatkan       kemantapan    rasional,      memperdalam
  pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya,
  dan memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan
  bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan
  untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan
  penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus,
  maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.
5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.
  Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan
  profesionalisme       seorang    guru.     Organisasi    profesional       biasanya      akan
  melayani     anggotanya       untuk      selalu      mengembangkan        dan   memelihara
  profesionalismenya         dengan       membangun     hubungan      yang     erat      dengan
  masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus pandai
  memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi manfaat
  utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga.Pilih secara
  bijak    organisasi    yang     dapat    memberikan     kesempatan     bagi     guru    untuk
  meningkatkan profesionalismenya.
6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
  Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh
  pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi
  dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara
  formal     maupun     informal      untuk     mendiskusikan        berbagai      isu     atau
  permasalahan    pendidikan       termasuk     bekerjasama       berbagai   kegiatan      lain
  (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program
  sekolah)     dengan    kepala     sekolah,     orang    tua     peserta    didik    (komite
  sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam
  memutakhirkan pengetahuannnya.
    Berpartisipasi      di   dalam    berbagai       kegiatan     tersebut   dapat    menjaga
keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus
memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat perencanaan
untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam prolehan informasi, maka



                                            ~ 10 ~
guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan akuntabel maka
ia semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya.
                                          BAB III
                                          PENUTUP


A. SIMPULAN
Guru   adalah    semua   orang    yang    berwenang    dan    bertanggungjawab          terhadap
pendidikan      murid-murid,     baik    secara   individual        maupun    klasikal,    baik
disekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki
dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam nejalankan
tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan
pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila
guru tidak memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-
cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat
lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi
mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam
mengelola     kegiatan   pendidikan.Dengan        demikian     kompetensi       guru     berarti
pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan serta kemampuan
sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya.”


B. SARAN
Guru   yang     profesional      tidak    hanya     tahu     akan     tugas,     peranan    dan
kompetensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan
perannya,     dan   selalu   meningkatkan     kompetensinya         agar     tercapai    kondisi
proses belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan belajar secara
optimal.




                                           ~ 11 ~
DAFTAR PUSTAKA


Direktorat      Profesi      Pendidik,      2008.       Pedoman    Penilaian     Guru
     Berprestasi.Jakarta : Depdiknas
Pidarta, Made, 2000. Landasan Kependidikan.Jakarta : Renika Cipta
Usman,   Moh.    Uzer,    2001.Menjadi     Guru     Profesional.Bandung    :   Remaja
     Rosdakarya.
Samani, Muchlas, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru.Jakarta : Depdiknas
Sudjana, Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar
     Baru Algensindo.
Pantiwati, y. 2001.Upaya peningkatan Profesionalisme kepemimpinan. Malang:
     PSSJ PPS Universitas Malang.
http://makalahprofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompetensi-guru-
     profesi.html
Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengembangan Diri Untuk Menjadi Pemimpin
     Jakarta: Grasindo.
Soetjipto, 2004.Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
Danim,   Sudarwan,   2002.     Inovasi     Pendidikan     dalam   Upaya   Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan.Bandung : Pustaka Setia




                                         ~ 12 ~

Contenu connexe

Tendances

Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitifsujiadisss
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanAsri Yunita
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumgreen_sarijo
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Pajeg Lempung
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 

Tendances (20)

Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Profesi Keguruan
Profesi KeguruanProfesi Keguruan
Profesi Keguruan
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994Kurikulum 1994
Kurikulum 1994
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 

En vedette

Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruIkhwan Mutaqin
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)R Nadhir
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesionaliqbalmayzun
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptNovelist Saru
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Deaamanda13
 
Kompetensi profesional guru (pp)
Kompetensi profesional guru (pp)Kompetensi profesional guru (pp)
Kompetensi profesional guru (pp)081374747439
 
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud  FormalStandar Dan Bahan Ajar Paud  Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud FormalNASuprawoto Sunardjo
 
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politikKelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politikMitha Ye Es
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMuhamad Farikhin
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Cescashinta
 
Kelompok 1c perspektif global
Kelompok 1c perspektif globalKelompok 1c perspektif global
Kelompok 1c perspektif globalMitha Ye Es
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikMitha Ye Es
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan datarebolegi
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
 

En vedette (20)

Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALArtikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guru
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesional
 
Guru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.pptGuru sebagai profesi.ppt
Guru sebagai profesi.ppt
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis
 
Kompetensi profesional guru (pp)
Kompetensi profesional guru (pp)Kompetensi profesional guru (pp)
Kompetensi profesional guru (pp)
 
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud  FormalStandar Dan Bahan Ajar Paud  Formal
Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal
 
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politikKelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
Kelompok 3e perspektif global visi ekonomi dan politik
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputer
 
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN MAKALAH PROFESI KEGURUAN
MAKALAH PROFESI KEGURUAN
 
Perspektif Global
Perspektif GlobalPerspektif Global
Perspektif Global
 
standar kompetensi guru
standar kompetensi gurustandar kompetensi guru
standar kompetensi guru
 
Kelompok 1c perspektif global
Kelompok 1c perspektif globalKelompok 1c perspektif global
Kelompok 1c perspektif global
 
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIlmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hd
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
 
Instrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan dataInstrumen dan teknik pengumpulan data
Instrumen dan teknik pengumpulan data
 
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaDampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesia
 

Similaire à Makalah guru profesional

Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruSeptian Muna Barakati
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruWarnet Raha
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan AisAisyah
 
12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)Dewi_Sejarah
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guruaanteen
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme gurunadiahbsa
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranRosida Marasabessy
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 

Similaire à Makalah guru profesional (20)

Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guru
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guruMakalah kompetensi guru
Makalah kompetensi guru
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
profesi pendidikan
profesi pendidikan profesi pendidikan
profesi pendidikan
 
12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)12.beny setiawan (06111404012)
12.beny setiawan (06111404012)
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
Gambaran umum tentang guru (by m.faizal)
 
Makalah tik (1)
Makalah tik (1)Makalah tik (1)
Makalah tik (1)
 
Mkalah citra guru
Mkalah citra guruMkalah citra guru
Mkalah citra guru
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guru
 
Profesionalisme
ProfesionalismeProfesionalisme
Profesionalisme
 
Prokep yang fixx
Prokep yang fixxProkep yang fixx
Prokep yang fixx
 
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docxkualifikasi dan kompetensi guru.docx
kualifikasi dan kompetensi guru.docx
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 

Plus de lavanter simamora

In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...lavanter simamora
 
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...lavanter simamora
 
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...lavanter simamora
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaranlavanter simamora
 
Soal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKSoal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKlavanter simamora
 
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1lavanter simamora
 

Plus de lavanter simamora (20)

Makalah rps
Makalah rpsMakalah rps
Makalah rps
 
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
In tech quality-assurance_in_university_administrative_services_models_techni...
 
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
In tech different-approach_to_information_technology_teaching_the_intelligent...
 
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
In tech competence-based_curriculum_development_in_higher_education_a_globali...
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
 
Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013
 
Script produksi media
Script produksi mediaScript produksi media
Script produksi media
 
Slide proposal tesis
Slide proposal tesisSlide proposal tesis
Slide proposal tesis
 
Soal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMKSoal ujian fisika kelas X SMK
Soal ujian fisika kelas X SMK
 
Pengelolaan Ruang PSB
Pengelolaan Ruang PSBPengelolaan Ruang PSB
Pengelolaan Ruang PSB
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Marhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat BatakMarhata Umpasa Adat Batak
Marhata Umpasa Adat Batak
 
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1
 
Posisi transmisi
Posisi transmisiPosisi transmisi
Posisi transmisi
 
Slide manpower
Slide manpowerSlide manpower
Slide manpower
 
Slide guru prof
Slide guru profSlide guru prof
Slide guru prof
 
Pengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smkPengembengan kurikulum smk
Pengembengan kurikulum smk
 
Tugas 2 inggris case study
Tugas 2 inggris case studyTugas 2 inggris case study
Tugas 2 inggris case study
 
Tugas 1 inggris
Tugas 1 inggrisTugas 1 inggris
Tugas 1 inggris
 
Tugas teori comunikcasi
Tugas teori comunikcasi Tugas teori comunikcasi
Tugas teori comunikcasi
 

Makalah guru profesional

  • 1. GURU PROFESIONAL Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan Semester II (Genap) Disusun Oleh : MUTIHA HUTAJULU TILHANG NAIBAHO LISBETH SIAGIAN LAVANTER J. SIMAMORA DOSEN : Dr. MURSID, M.Pd. PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin sehebat apapun, mengapa ?Karena, guru sebagai seorang pendidik juga membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa dengan lainnya.Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya.Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan. Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kita lakukan?Bagaimana pula sebaiknya kita menyikapi hal ini dengan lebih arif dan bijaksana? B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah arti profesi guru? ~1~
  • 3. 2. Strategi apa agar menjadi guru yang professional? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya : 1. Untuk mengetahui arti profesi guru 2. Untuk mengetahui strategi menjadi guru yang profesional ~2~
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PROFESI Profesi berasal dari bahasa latin"Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu (Makagiansar, M. 1996) Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik. (Nasanius, Y. 1998) Profesi Guru adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik. (Galbreath, J. 1999).Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur.Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya ~3~
  • 5. terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya, ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama. Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi.Mereka (guru) dalam keadaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan. B. PROFESSIONAL Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta didik.Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif.Persiapan pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat dengan menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda.Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat dalam diri anak.Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri. Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai profesi khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan yang harus dipilih dan dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan anak didik. Tuntutan itu adalah: 1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik untuk pengembangan bakat anak didik. ~4~
  • 6. 2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku secara kritis terhadap pilihan-pilihan. Anak didik mampu mengambil keputusan untuk menentukan mana yang baik atau tidak baik. Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik dan bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep manusia terhadap apa yang baik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak didik tidak diajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep ini dari orang lain atau lingkungan sehingga menutup kemungkinan akan timbulnya visi bersama akan hal yang baik. Berbeda dengan tujuan yang pertama, tujuan yang kedua lebih menekankan akan kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan apa yang baik tidak hanya berdasarkan pada diri namun juga pada orang lain berikut akibatnya. Di lain pihak guru mempersiapkan anak didik untuk melaksanakan kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat. Komitmen guru dalam mengajar guna pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut diuraikan bahwa guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa yang ditentukan oleh lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur guru, pelajaran dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung dengan baik dan supaya tidak terjadi penyalahgunaan jabatan. Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru mempunyai kewenangan. Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam pekerjaannya. Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap “proses” anak didik. Masyarakat dapat mengajukan saran, kritik bagi lembaga sekolah, lembaga sekolah boleh saja mempertimbangkan atau menggunakan masukan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tetapi lembaga sekolah atau guru tidak boleh ~5~
  • 7. bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga sekolah atau guru. Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika moral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui proses belajar mengajar. Guru perlu diberikan otonomi untuk mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut. C. KOMPETENSI GURU Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab guru merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru.Moh Uzer Usman (2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. (a) mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, (b) mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, (c) melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. DG Armstrong dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada lima tugas dan tanggung jawab pengajar, yakni tanggung jawab dalam (a) pengajaran, (b) bimbingan belajar, (c) pengembangan kurikulum, (d) pengembangan profesinya, dan (e) pembinaan kerjasama dengan masyarakat. Mohamad Ali (2000:4-7) mengemukakan tiga macam tugas utama guru, yakni (a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur untuk mencapai tujuan pengajaran tercapai atau tidak, (b) melaksanakan pengajaran, (c) memberikan balikan (umpan balik).Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan tentang tugas guru yaitu (a) tugas pengajaran, bimbingan dan latihan kepada siswa, (b) pengembangan profesi guru, (c) pengabdian masyarakat. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu.Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru.Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. ~6~
  • 8. Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14) Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.Sedang yang dimaksud dengan kompetensi guru (teacher competency) merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar yang dilakukan secara bertanggung jawab dan layak. Glasser dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan empat jenis kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai pengetahuan belajar dan tingkah laku manusia, (b) menguasai bidang ilmu yang dibinanya, (c) memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman sejawat serta bidang ilmunya , (d) keterampilan mengajar. D. KODE ETIK GURU Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai terjadi malpraktik pendidikan. Isi kode etik tersebut adalah 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila, 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional, 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan, 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung berhasilnya proses belajar-mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan, 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, ~7~
  • 9. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial, 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian, 9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum adanya kode etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di negeri ini mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru tersebut, baik dalam mendidik anak bangsa ataupun dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga, guru betul-betul menjadi suri teladan bagi seluruh komponen bangsa di mana pun berada. E. STRATEGI MENJADI GURU PROFESIONAL Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi?.Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh.Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih dari itu.Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru.Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal, dan sosial. Seseorang dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur- unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri. Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan ~8~
  • 10. dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together). Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain : 1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training. Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan pre-service atau in-service.Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih kepada evaluasi performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta pelatihan. 2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya. Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme dirinya. Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru yang bersangkutan maupun orang lain. 3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah. Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru.Tujuan utama dari kegiatan pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya. 4. Melakukan penelitian seperti PTK. Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan guru melalui kerjasama atau tidak dengan guru lain dalam rangka merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktek pembelajaran secara ~9~
  • 11. terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif oleh guru yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus, maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru. 5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional. Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani anggotanya untuk selalu mengembangkan dan memelihara profesionalismenya dengan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga.Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya. 6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai isu atau permasalahan pendidikan termasuk bekerjasama berbagai kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik (komite sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam memutakhirkan pengetahuannnya. Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam prolehan informasi, maka ~ 10 ~
  • 12. guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya. BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik disekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam nejalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan pelajaran dan cara- cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan.Dengan demikian kompetensi guru berarti pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya.” B. SARAN Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan kompetensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan perannya, dan selalu meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi proses belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan belajar secara optimal. ~ 11 ~
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Profesi Pendidik, 2008. Pedoman Penilaian Guru Berprestasi.Jakarta : Depdiknas Pidarta, Made, 2000. Landasan Kependidikan.Jakarta : Renika Cipta Usman, Moh. Uzer, 2001.Menjadi Guru Profesional.Bandung : Remaja Rosdakarya. Samani, Muchlas, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru.Jakarta : Depdiknas Sudjana, Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar Baru Algensindo. Pantiwati, y. 2001.Upaya peningkatan Profesionalisme kepemimpinan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang. http://makalahprofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompetensi-guru- profesi.html Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengembangan Diri Untuk Menjadi Pemimpin Jakarta: Grasindo. Soetjipto, 2004.Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta Danim, Sudarwan, 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan.Bandung : Pustaka Setia ~ 12 ~