SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
INDUSTRI 
KAUSTIK SODA 
OLEH KELOMPOK 1 : 
GOSYEN ROVIDITAMA 
RULI PUTRI
batu kapur amoniak 
NaCl 
karbon dioksida 
proses elektrolisa soda abu 
khlor 
Cl2 
soda kostik 
(NaOH) 
natrium bikarbonat 
sabun 
rayon 
pewarna 
kertas 
obat 
makanan 
karet 
sabun gula 
gelas makanan 
obat pewarna 
kertas keramik 
tekstil petroleum 
fotografi kulit 
pertanian dll 
obat 
minuman 
roti/kue 
pemadam api 
pulp & kertas 
pelarut 
plastik 
pestisida 
pemucat 
sanitasi 
Diagram industri khlor-alkali
Soda kostik dan khlor 
soda kostik ( NaOH) dan khlor (Cl2) adalah produk dari 
proses elektrolisa larutan logam alkali atau dari lelehan khlorida. 
Reaksi dan perubahan energi 
TdE 
dT 
  
 
J H 
E  
nF 
E = tegangan dekomposisi teoritis 
ΔH = perubahan entalpi reaksi 
J = ekivalen elektrik untuk panas 
T = suhu absolut 
F = konstanta Faraday 
n= bilangan ekivalen yg terlibat.
Pemurnian air garam (brine) 
D1 
NaOH 
Na2CO3 
NaOCl 
BaCl2 
lumpur 
H2O 
NaCl 
R1 
R2 R3 
DC 
PF1 PF2 
D2 
D3 
D4 
E1 
E2 
Di R2 , penambahan NaOH dan Na2CO3 akan mengendapkan 
ion-ion Ca 2+, Mg 2+, Fe 3+, dan Al 3+. Selain itu, terjadi penambahan ion Na +. 
NaOCl yang ditambahkan di R, akan mengeliminasi NH, sedangkan 
33 BaClakan mengeliminasi ion SO-. 
2 4 
air garam daur 
ulang utk mengatur 
pH 
lar. NaCl 
murni
Brine Purification / Ion Exchange Unit 
Cara lain untuk pemurnian 
air garam adalah dengan 
penukar ion.
ELEKTROLISA LARUTAN GARAM 
Reaksi kimia : 
NaCl + H2O  NaOH + ½ H2 + ½ Cl2 
Na + ½ Cl2 
 NaCl ΔH = 407 kJ 
H2 + ½ O2 
 H2O ΔH = 286 kJ 
Na + ½ O2 + ½ H2 
 NaOH ΔH = 469 kJ 
Reaksi ini berlangsung secara elektrokimia, menggunakan sel yang 
terdiri dari beberapa jenis (dan terus dikembangkan). 
Beberapa jenis sel elektrokimia yang sudah dipakai di industri adalah : 
1. Sel diafragma 
2. Sel air raksa (merkuri) atau sel amalgam 
3. Sel membran.
reaksi di katoda ( - ) : 
2 H2O + 2 e-  H2 + OH - 
Sel diafragma 
reaksi di anoda ( + ) : 
+ − 
diafragma 
asbes 
katoda 
baja 
anoda karbon 
produk 
cairan 
air garam 
jenuh 
H2 
Cl2 
Cl -  ½ Cl2 + e - 
Katoda biasanya dari baja, sedangkan anoda dari grafit
Sel diafragma komersil 
sumber listrik 
Cl2 
H2 
air garam 
(brine) 
soda kostik 
dalam larutan 
air garam 
Katoda yang 
dibuat dari 
baja berlubang 
dilapisi serat yg 
berlaku sbg 
membran 
Anoda “finger”, 
dari grafit. 
Diantaranya 
diselipkan katoda. 
Jika digunakan elektroda dari grafit, kemungkinan akan terjadi reaksi : 
C + 4 OH-  CO2 + 2 H2O + 4 e- , oleh karena itu grafit diganti dengan 
pelat platina yang dilapisi oksida dari grup VIII.
Karakteristik sel diafragma. 
Kondisi operasi Sifat fungsional 
konsentrasi air garam (brine) : 315 – 330 g/l 
CaO : 5 ppm 
pengotor MgO : 0,8 ppm 
= : 0 – 0,3 g/l 
SO4 
suhu : 90 – 105 oC 
pH : 10,5 – 11 
konsentrasi produk : 12 – 14 % NaOH 
14 – 16 % NaCl 
Satuan elektrolisa : sel yang disusun seri 
EMF : 2,95 – 3,8 V 
arus : 15 – 150 kA 
rapat arus : 1,18 – 2,9 kA/m2 
efisiensi arus : 93 – 98 % 
konsumsi energi : 2200 – 2900 kWh / ton Cl2 
C* 240 – 280 hari 
anoda 
Me* 5 tahun 
umur 
A* 4 – 5 bulan 
katoda 
A + P* 24 – 36 bulan 
Catatan : 
C = grafit 
Me = logam 
A = asbes 
A + P = asbes + polimer
G : generator 
T : transfomator 
R : rektifier 
E1, E2 : pendingin 
C : pengering 
G T R 
E1 
E2 
C 
larutan NaOH 
dalam brine 
H2O 
H2O 
H2SO4 
96 – 98 % 
Diagram alir proses pembuatan soda kostik 
menggunakan sel diafragma 
brine 
H2 
Cl2 
asam sulfat 
terhidrasi
reaksi di katoda ( - ) : 2 H2O + 2 e-  H2 + OH - ( 1 ) 
reaksi di anoda ( + ) : Cl -  ½ Cl2 + e - ( 2 ) 
dengan adanya reaksi tsb, kandunganNaCl menjadi berkurang, tetapi di ruang 
katoda menjadi ‘kaya’ NaOH, karena terjadi migrasi ion Na+ (akibat terbentuknya 
ion OH- di ruangan ini). 
produk 
cairan 
+ − 
air garam 
jenuh 
H2 
ruang katoda 
reaksi samping yg terjadi 
di ruang anoda : 
Cl2 + H2O  H+ + Cl- + HOCl  H+ + ClO- ( 3 ) 
Cl2 
2 H2O  O2 + 4 H+ + 4 e- ( 4 ) 
2 OH- + Cl2 
 ClO- + Cl- + H2O ( 5 ) 
12 OH- + 12 ClO-  4 ClO3 
- + 8 Cl- + 3 O2 + 6 H2O + 12 e- 
( 6 )
Katoda ( − ) 
2 H2O + 2 e-  H2 + OH − 
Anoda (+) 
2 H3O+ + 2 e-  H2 2 H3O+ difusi 
difusi 
Na+ Na+ 
difusi Cl − 2 Cl −  Cl+ 2 e 
2 dicegah 
OH− OH− 
katolit : basa anolit : asam 
terbentuk NaOH 
air garam 
Reaksi samping (5) dan (6) yang terjadi di ruang anoda disebabkan karena ada 
ion OH- yang mengalir dari ruang katoda. 
Reaksi yang menghasilkan ion khlorat ( ClO3 
- ) tidak dikehendaki, sehingga dicegah 
dengan cara menghalangi aliran ion OH- dari katoda ke anoda. 
Untuk mencegah ‘aliran’ ion OH- dari ruang katoda ke ruang anoda maka ruang 
katoda dibuat lebih rendah, atau di’bawah’ ruang anoda. 
Umpan air garam (brine) dimasukkan ke ruang anoda (anolit), sehingga akan 
terjadi aliran kontinyu dari anoda ke katoda.
H2 
Sel Hooker jenis “S-3A” 
konduktor 
anoda 
anoda grafit 
air garam 
masuk 
pipa umpan 
air garam 
(brine) 
katoda 
dilapisi asbes 
Cl2 
NaOH 
keluar 
Dengan konstruksi seperti sel Hooker ini, 
aliran OH- dari ruang katoda ke ruang anoda 
dapat dihindari
umpan brine 
saringan 
katoda 
NaOH 
H2 
Cl2 
anoda 
indikator brine 
diafragma 
Penampang sel 
Sel diafragma Vorce
sel Allen Moore
Sel elektrolisa dengan katoda air raksa 
Dengan sel diafragma, soda kostik yang diperoleh konsentrasinya kecil dan 
masih mengandung NaCl. Meskipun telah dipekatkan dan dimurnikan, kandungan 
NaClnya tidak bisa kurang dari 2 – 3 %. 
Untuk memperoleh kadar soda kostik (NaOH) yang lebih tinggi dan bebas NaCl, 
maka digunakan sel elektrolisa dengan metode amalgam yang memakai dua sel : 
sel elektrolisa dan sel dekomposer/pengurai 
Sel elektrolisa dibuat dari bejana baja yang berbentuk persegi panjang, 
dilapisi karet. 
Gas khlor (Cl2) akan dihasilkan dari sel elektrolisa ini, sedangkan logam Nanya 
akan bersenyawa dengan air raksa membentuk natrium-amalgam.
ELEKTRODA 
di sel elektrolisa 
di dekomposer 
(pengurai) 
katoda ( - ) : air raksa 
anoda ( + ) : grafit atau 
lembaran titanium 
dilapisi oksida grup VIII 
anoda (+) : 
Na-amalgam 
katoda ( - ) : grafit
Reaksi 
Reaksi utama di sel elektrolisa : 
Anoda ( + ) : 2 Cl −  Cl2 + 2 e – 
Katoda ( – ) : Na + + nHg + e −  NaHgn (n = 60 – 70 ) 
Reaksi yang terjadi di dekomposer : 
Anoda ( + ) : 2 NaHgn 
 2 Na+ + 2n Hg + 2 e − 
Katoda (–) : 2 H2O+ 2 e−  H2 + 2 OH− 
Reaksi dekomposisi amalgam keseluruhan : 
2 NaHg + 2 H2O  2 NaOH + H2 + n Hg
di katoda tidak terbentuk gas H2, melainkan amalgam dijelaskan sbb : 
potensial reduksi Na , Eo Na+║Na adalah – 2,71 Volt, sedangkan 
Eo H+║H2 adalah 0,00 Volt , di larutan yang 
sifatnya basa , Eo H2O║OH adalah – 0,83 Volt 
Dengan demikian maka adanya Hg akan mengakibatkan terjadinya potensial lebih 
(overpotensial) yang akan mereduksi : 2H+  H2
umpan air garam 
amalgam hasil elektrolisa 
H2 
(−) 
(+) 
NaOH 
 50 % 
Cl2 
katoda 
anoda 
air bebas 
ion 
Hg daur ulang 
lar. NaOH encer 
amalgam semidekomposisi 
Sel elektrolisa Sel galvanik 
(decomposer)
Kondisi operasi Sifat fungsional 
konsentrasi air garam (brine) : 300 – 320 g/l 
CaO < 5 ppm 
pengotor MgO < 3 ppm 
= < 2 g/l 
SO4 
suhu : 75 - 85 oC 
pH : 3 - 5 
Kondisi yg harus dipenuhi untuk air raksa : 
Na pada tempat masuk : 0,01 % 
Na pada tempat keluar : 0,16 – 0,20 % 
Jumlah Hg : 4,7 ton/sel 
konsentrasi produk : 
NaOH : 48 - 54 % 
NaCl : 270 g/l 
Cl2 : 0,5 g/l 
NaCl < 50 ppm 
Satuan elektrolisa : sel yang disusun seri 
EMF : 4 – 4,5 V 
arus : 380 - 420 kA 
rapat arus : 12 – 12,5 kA/m2 
efisiensi arus : 95 – 97 % 
konsumsi energi : 3300 – 3450 kWh / ton Cl2 
jenis : DSA 
anoda jumlah : 40 - 45 
umur : 3 – 6 tahun 
Produksi pada saat beban penuh : 
Cl2 : 13 – 14 ton/hari 
NaOH : 15,6 ton/hari 
H2 : 0,4 ton/hari
Sel air raksa (Hg) dan lingkungan 
Setap ton produk gas Khlor, lebih kurang 300 gram Hg akan ter’cecer’ di limbah 
pabrik. Usaha untuk mengurangi kebocoran Hg terus diupayakan, tetapi jumlah 
minimum masih 5 – 10 gram/ton khlor. 
Pabrik khlor di Spanyol yang menggunakan proses air raksa (Hg)
Pabrik Khlor dengan kapasitas 70 000 ton/tahun di Belanda yang menggunakan 
proses air raksa. Bejana silinder adalah reaktor dekomposisi (decomposer), yang 
dialiri air untuk menguraikan Na-amalgam, menghasilkan NaOH dan gas H2. 
Air raksa hasil dekomposisi dialirkan kembali ke sel elektrolisa ( terletak di 
belakang bejana).
Sel elektrolisa dengan membran. 
garam 
lar garam 
pemurnian 
biasa 
pemurnian dengan 
penukar ion 
soda kostik 
ke pemekatan 
Cl2 
H2 
air 
OH− 
Na+ 
Cl− 
lar garam 
encer di-daur 
ulang 
air bebas ion 
+ − 
membran selektif
Pemekatan NaOH 
(1). Untuk larutan soda kostik yang encer ( sekitar 9 – 10%), penguap 
Kestner dapat menaikkan konsentrasi hingga14 – 16 %, Karena 
penguapan ini memerlukan luas permukaan yang besar, maka penguap 
Kestner terdiri dari kumpulan buluh (tube), dengan panjang yang cukup 
untuk mengantisipasi buih yang terbentuk dari larutan NaOH. 
(2). Penguapan di penguap multi tahap digunakan untuk memekatkan 
larutan NaOH hingga konsentrasi sekitar 30 %. Pada penguapan ini 
NaCl dan Na2CO3 dapat dipisahkan sebagai endapan. 
(3). Penguapan di penguap vakum akan memekatkan larutan NaOH hingga 
50% , dan/atau menggunakan kukus lewat panas karena titik didih 
larutan NaOH tersebut 140 oC 
(4). Untuk mengeringkan larutan yang lebih pekat dari 50 % , penguapan 
dilakukan di pan terbuka, sehingga diperoleh NaOH basah dengan 
kadar 70 %.
Asal larutan NaOH Konsentrasi 
rata2 (%) 
Tahap pemekatan 
yang dilakukan 
Keterangan 
1.Proses kostisasi 9 – 10 (1) , (2) , (3) , (4), 
(5) 
Tahap pertama dan kedua 
untuk menghilangkan Na2CO3 
2. Elektrolisa 
Sel diafragma 
Sel membran 
Sel amalgam (Hg) 
12 – 15 
20 
(2) , (3) , (4), (5) 
(2) , (3) , (4), (5) 
(4), (5) 
Tahap (2) dilakukan untyuk 
menghilangkan NaCl. 
Konsentrasi 
NaOH ( % ) 
Jumlah air ( kg ) 
per 106 kg NaOH 
9,6 1000 
16 550 
30 249 
50 106 
Dengan demikian maka untuk memperoleh 
NaOH 50 % dari lar NaOH 16 %, harus 
diuapkan air sebanyak : 
 550 106 
 
106 
= 4,19 
kg 2 
H O 
NaOH 
kg
D 
Diagram alir pemekatan lar. NaOH 9 – 10 % 
H2O 
lelehan 
NaOH 
lar. NaOH 
encer 
kukus 
lewat 
jenuh 
kukus 
tek. 
rendah 
E2 E3 
E4 
E5 
E1 
C1 
C2 
PF 
B1 B2 
ke pompa 
vakum 
E1 : penguap Kestner 
E2,E3,E4 : penguap multi tahap 
E5 : penguap vakum 
C1,C2 : kondensor 
D : pengendap/pengkristal 
PF : penyaring putar Oliver 
B1 : pemekat 
B2 : pan pelelehan 
H2O 
lumpur (Na2CO3, 
Ca(OH)2, NaCl).
INDUSTRI SODA KAUSTIK

Contenu connexe

Tendances

Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Atiyah Yovers
 
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOAnalisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOCarolina Silaen
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1dwi_92
 
Ppt titrasi redoks
Ppt titrasi redoksPpt titrasi redoks
Ppt titrasi redoksBillqis yh
 
Unsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIAUnsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIAMira Sandrana
 
Unsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaUnsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaTeuku Ichsan
 
Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9Edi Mikrianto
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahOxsa Picasso
 
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan VPemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan Vkarindilla
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Edi Mikrianto
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Edi Mikrianto
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelZhafran Anas
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 

Tendances (19)

Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
 
Pyrometallurgy
PyrometallurgyPyrometallurgy
Pyrometallurgy
 
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBOAnalisis Semen 12.4 SMAKBO
Analisis Semen 12.4 SMAKBO
 
Kimia sulfur-
Kimia  sulfur-Kimia  sulfur-
Kimia sulfur-
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
 
Gallium (31 ga)
Gallium (31 ga)Gallium (31 ga)
Gallium (31 ga)
 
Ppt titrasi redoks
Ppt titrasi redoksPpt titrasi redoks
Ppt titrasi redoks
 
Unsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIAUnsur periode ketiga KIMIA
Unsur periode ketiga KIMIA
 
Unsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode KetigaUnsur-unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur Periode Ketiga
 
Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9Presentasi kelompok 9
Presentasi kelompok 9
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalah
 
karbon dioksida
 karbon dioksida karbon dioksida
karbon dioksida
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan VPemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 

Similaire à INDUSTRI SODA KAUSTIK

Similaire à INDUSTRI SODA KAUSTIK (20)

pembuatan soda.pptx
pembuatan soda.pptxpembuatan soda.pptx
pembuatan soda.pptx
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hariTugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
Tugas sel volta dalam kehidupan sehari hari
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
bab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.pptbab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.ppt
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis newAplikasi sel volta & sel elektrolisis new
Aplikasi sel volta & sel elektrolisis new
 
elektrolisis.doc
elektrolisis.docelektrolisis.doc
elektrolisis.doc
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
 
Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)Kimia (periode 3)
Kimia (periode 3)
 
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptxBab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
Bab 2 Reaksi Redoks dan Elektrokimia.pptx
 
Redoks uraian
Redoks uraianRedoks uraian
Redoks uraian
 
Elektrokimia
ElektrokimiaElektrokimia
Elektrokimia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleks
 
S E L V O L T A
S E L  V O L T AS E L  V O L T A
S E L V O L T A
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

Dernier

struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 

Dernier (14)

struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 

INDUSTRI SODA KAUSTIK

  • 1. INDUSTRI KAUSTIK SODA OLEH KELOMPOK 1 : GOSYEN ROVIDITAMA RULI PUTRI
  • 2.
  • 3. batu kapur amoniak NaCl karbon dioksida proses elektrolisa soda abu khlor Cl2 soda kostik (NaOH) natrium bikarbonat sabun rayon pewarna kertas obat makanan karet sabun gula gelas makanan obat pewarna kertas keramik tekstil petroleum fotografi kulit pertanian dll obat minuman roti/kue pemadam api pulp & kertas pelarut plastik pestisida pemucat sanitasi Diagram industri khlor-alkali
  • 4. Soda kostik dan khlor soda kostik ( NaOH) dan khlor (Cl2) adalah produk dari proses elektrolisa larutan logam alkali atau dari lelehan khlorida. Reaksi dan perubahan energi TdE dT    J H E  nF E = tegangan dekomposisi teoritis ΔH = perubahan entalpi reaksi J = ekivalen elektrik untuk panas T = suhu absolut F = konstanta Faraday n= bilangan ekivalen yg terlibat.
  • 5. Pemurnian air garam (brine) D1 NaOH Na2CO3 NaOCl BaCl2 lumpur H2O NaCl R1 R2 R3 DC PF1 PF2 D2 D3 D4 E1 E2 Di R2 , penambahan NaOH dan Na2CO3 akan mengendapkan ion-ion Ca 2+, Mg 2+, Fe 3+, dan Al 3+. Selain itu, terjadi penambahan ion Na +. NaOCl yang ditambahkan di R, akan mengeliminasi NH, sedangkan 33 BaClakan mengeliminasi ion SO-. 2 4 air garam daur ulang utk mengatur pH lar. NaCl murni
  • 6. Brine Purification / Ion Exchange Unit Cara lain untuk pemurnian air garam adalah dengan penukar ion.
  • 7. ELEKTROLISA LARUTAN GARAM Reaksi kimia : NaCl + H2O  NaOH + ½ H2 + ½ Cl2 Na + ½ Cl2  NaCl ΔH = 407 kJ H2 + ½ O2  H2O ΔH = 286 kJ Na + ½ O2 + ½ H2  NaOH ΔH = 469 kJ Reaksi ini berlangsung secara elektrokimia, menggunakan sel yang terdiri dari beberapa jenis (dan terus dikembangkan). Beberapa jenis sel elektrokimia yang sudah dipakai di industri adalah : 1. Sel diafragma 2. Sel air raksa (merkuri) atau sel amalgam 3. Sel membran.
  • 8. reaksi di katoda ( - ) : 2 H2O + 2 e-  H2 + OH - Sel diafragma reaksi di anoda ( + ) : + − diafragma asbes katoda baja anoda karbon produk cairan air garam jenuh H2 Cl2 Cl -  ½ Cl2 + e - Katoda biasanya dari baja, sedangkan anoda dari grafit
  • 9. Sel diafragma komersil sumber listrik Cl2 H2 air garam (brine) soda kostik dalam larutan air garam Katoda yang dibuat dari baja berlubang dilapisi serat yg berlaku sbg membran Anoda “finger”, dari grafit. Diantaranya diselipkan katoda. Jika digunakan elektroda dari grafit, kemungkinan akan terjadi reaksi : C + 4 OH-  CO2 + 2 H2O + 4 e- , oleh karena itu grafit diganti dengan pelat platina yang dilapisi oksida dari grup VIII.
  • 10. Karakteristik sel diafragma. Kondisi operasi Sifat fungsional konsentrasi air garam (brine) : 315 – 330 g/l CaO : 5 ppm pengotor MgO : 0,8 ppm = : 0 – 0,3 g/l SO4 suhu : 90 – 105 oC pH : 10,5 – 11 konsentrasi produk : 12 – 14 % NaOH 14 – 16 % NaCl Satuan elektrolisa : sel yang disusun seri EMF : 2,95 – 3,8 V arus : 15 – 150 kA rapat arus : 1,18 – 2,9 kA/m2 efisiensi arus : 93 – 98 % konsumsi energi : 2200 – 2900 kWh / ton Cl2 C* 240 – 280 hari anoda Me* 5 tahun umur A* 4 – 5 bulan katoda A + P* 24 – 36 bulan Catatan : C = grafit Me = logam A = asbes A + P = asbes + polimer
  • 11. G : generator T : transfomator R : rektifier E1, E2 : pendingin C : pengering G T R E1 E2 C larutan NaOH dalam brine H2O H2O H2SO4 96 – 98 % Diagram alir proses pembuatan soda kostik menggunakan sel diafragma brine H2 Cl2 asam sulfat terhidrasi
  • 12. reaksi di katoda ( - ) : 2 H2O + 2 e-  H2 + OH - ( 1 ) reaksi di anoda ( + ) : Cl -  ½ Cl2 + e - ( 2 ) dengan adanya reaksi tsb, kandunganNaCl menjadi berkurang, tetapi di ruang katoda menjadi ‘kaya’ NaOH, karena terjadi migrasi ion Na+ (akibat terbentuknya ion OH- di ruangan ini). produk cairan + − air garam jenuh H2 ruang katoda reaksi samping yg terjadi di ruang anoda : Cl2 + H2O  H+ + Cl- + HOCl  H+ + ClO- ( 3 ) Cl2 2 H2O  O2 + 4 H+ + 4 e- ( 4 ) 2 OH- + Cl2  ClO- + Cl- + H2O ( 5 ) 12 OH- + 12 ClO-  4 ClO3 - + 8 Cl- + 3 O2 + 6 H2O + 12 e- ( 6 )
  • 13. Katoda ( − ) 2 H2O + 2 e-  H2 + OH − Anoda (+) 2 H3O+ + 2 e-  H2 2 H3O+ difusi difusi Na+ Na+ difusi Cl − 2 Cl −  Cl+ 2 e 2 dicegah OH− OH− katolit : basa anolit : asam terbentuk NaOH air garam Reaksi samping (5) dan (6) yang terjadi di ruang anoda disebabkan karena ada ion OH- yang mengalir dari ruang katoda. Reaksi yang menghasilkan ion khlorat ( ClO3 - ) tidak dikehendaki, sehingga dicegah dengan cara menghalangi aliran ion OH- dari katoda ke anoda. Untuk mencegah ‘aliran’ ion OH- dari ruang katoda ke ruang anoda maka ruang katoda dibuat lebih rendah, atau di’bawah’ ruang anoda. Umpan air garam (brine) dimasukkan ke ruang anoda (anolit), sehingga akan terjadi aliran kontinyu dari anoda ke katoda.
  • 14. H2 Sel Hooker jenis “S-3A” konduktor anoda anoda grafit air garam masuk pipa umpan air garam (brine) katoda dilapisi asbes Cl2 NaOH keluar Dengan konstruksi seperti sel Hooker ini, aliran OH- dari ruang katoda ke ruang anoda dapat dihindari
  • 15. umpan brine saringan katoda NaOH H2 Cl2 anoda indikator brine diafragma Penampang sel Sel diafragma Vorce
  • 17. Sel elektrolisa dengan katoda air raksa Dengan sel diafragma, soda kostik yang diperoleh konsentrasinya kecil dan masih mengandung NaCl. Meskipun telah dipekatkan dan dimurnikan, kandungan NaClnya tidak bisa kurang dari 2 – 3 %. Untuk memperoleh kadar soda kostik (NaOH) yang lebih tinggi dan bebas NaCl, maka digunakan sel elektrolisa dengan metode amalgam yang memakai dua sel : sel elektrolisa dan sel dekomposer/pengurai Sel elektrolisa dibuat dari bejana baja yang berbentuk persegi panjang, dilapisi karet. Gas khlor (Cl2) akan dihasilkan dari sel elektrolisa ini, sedangkan logam Nanya akan bersenyawa dengan air raksa membentuk natrium-amalgam.
  • 18. ELEKTRODA di sel elektrolisa di dekomposer (pengurai) katoda ( - ) : air raksa anoda ( + ) : grafit atau lembaran titanium dilapisi oksida grup VIII anoda (+) : Na-amalgam katoda ( - ) : grafit
  • 19. Reaksi Reaksi utama di sel elektrolisa : Anoda ( + ) : 2 Cl −  Cl2 + 2 e – Katoda ( – ) : Na + + nHg + e −  NaHgn (n = 60 – 70 ) Reaksi yang terjadi di dekomposer : Anoda ( + ) : 2 NaHgn  2 Na+ + 2n Hg + 2 e − Katoda (–) : 2 H2O+ 2 e−  H2 + 2 OH− Reaksi dekomposisi amalgam keseluruhan : 2 NaHg + 2 H2O  2 NaOH + H2 + n Hg
  • 20. di katoda tidak terbentuk gas H2, melainkan amalgam dijelaskan sbb : potensial reduksi Na , Eo Na+║Na adalah – 2,71 Volt, sedangkan Eo H+║H2 adalah 0,00 Volt , di larutan yang sifatnya basa , Eo H2O║OH adalah – 0,83 Volt Dengan demikian maka adanya Hg akan mengakibatkan terjadinya potensial lebih (overpotensial) yang akan mereduksi : 2H+  H2
  • 21. umpan air garam amalgam hasil elektrolisa H2 (−) (+) NaOH  50 % Cl2 katoda anoda air bebas ion Hg daur ulang lar. NaOH encer amalgam semidekomposisi Sel elektrolisa Sel galvanik (decomposer)
  • 22. Kondisi operasi Sifat fungsional konsentrasi air garam (brine) : 300 – 320 g/l CaO < 5 ppm pengotor MgO < 3 ppm = < 2 g/l SO4 suhu : 75 - 85 oC pH : 3 - 5 Kondisi yg harus dipenuhi untuk air raksa : Na pada tempat masuk : 0,01 % Na pada tempat keluar : 0,16 – 0,20 % Jumlah Hg : 4,7 ton/sel konsentrasi produk : NaOH : 48 - 54 % NaCl : 270 g/l Cl2 : 0,5 g/l NaCl < 50 ppm Satuan elektrolisa : sel yang disusun seri EMF : 4 – 4,5 V arus : 380 - 420 kA rapat arus : 12 – 12,5 kA/m2 efisiensi arus : 95 – 97 % konsumsi energi : 3300 – 3450 kWh / ton Cl2 jenis : DSA anoda jumlah : 40 - 45 umur : 3 – 6 tahun Produksi pada saat beban penuh : Cl2 : 13 – 14 ton/hari NaOH : 15,6 ton/hari H2 : 0,4 ton/hari
  • 23. Sel air raksa (Hg) dan lingkungan Setap ton produk gas Khlor, lebih kurang 300 gram Hg akan ter’cecer’ di limbah pabrik. Usaha untuk mengurangi kebocoran Hg terus diupayakan, tetapi jumlah minimum masih 5 – 10 gram/ton khlor. Pabrik khlor di Spanyol yang menggunakan proses air raksa (Hg)
  • 24. Pabrik Khlor dengan kapasitas 70 000 ton/tahun di Belanda yang menggunakan proses air raksa. Bejana silinder adalah reaktor dekomposisi (decomposer), yang dialiri air untuk menguraikan Na-amalgam, menghasilkan NaOH dan gas H2. Air raksa hasil dekomposisi dialirkan kembali ke sel elektrolisa ( terletak di belakang bejana).
  • 25. Sel elektrolisa dengan membran. garam lar garam pemurnian biasa pemurnian dengan penukar ion soda kostik ke pemekatan Cl2 H2 air OH− Na+ Cl− lar garam encer di-daur ulang air bebas ion + − membran selektif
  • 26. Pemekatan NaOH (1). Untuk larutan soda kostik yang encer ( sekitar 9 – 10%), penguap Kestner dapat menaikkan konsentrasi hingga14 – 16 %, Karena penguapan ini memerlukan luas permukaan yang besar, maka penguap Kestner terdiri dari kumpulan buluh (tube), dengan panjang yang cukup untuk mengantisipasi buih yang terbentuk dari larutan NaOH. (2). Penguapan di penguap multi tahap digunakan untuk memekatkan larutan NaOH hingga konsentrasi sekitar 30 %. Pada penguapan ini NaCl dan Na2CO3 dapat dipisahkan sebagai endapan. (3). Penguapan di penguap vakum akan memekatkan larutan NaOH hingga 50% , dan/atau menggunakan kukus lewat panas karena titik didih larutan NaOH tersebut 140 oC (4). Untuk mengeringkan larutan yang lebih pekat dari 50 % , penguapan dilakukan di pan terbuka, sehingga diperoleh NaOH basah dengan kadar 70 %.
  • 27. Asal larutan NaOH Konsentrasi rata2 (%) Tahap pemekatan yang dilakukan Keterangan 1.Proses kostisasi 9 – 10 (1) , (2) , (3) , (4), (5) Tahap pertama dan kedua untuk menghilangkan Na2CO3 2. Elektrolisa Sel diafragma Sel membran Sel amalgam (Hg) 12 – 15 20 (2) , (3) , (4), (5) (2) , (3) , (4), (5) (4), (5) Tahap (2) dilakukan untyuk menghilangkan NaCl. Konsentrasi NaOH ( % ) Jumlah air ( kg ) per 106 kg NaOH 9,6 1000 16 550 30 249 50 106 Dengan demikian maka untuk memperoleh NaOH 50 % dari lar NaOH 16 %, harus diuapkan air sebanyak :  550 106  106 = 4,19 kg 2 H O NaOH kg
  • 28. D Diagram alir pemekatan lar. NaOH 9 – 10 % H2O lelehan NaOH lar. NaOH encer kukus lewat jenuh kukus tek. rendah E2 E3 E4 E5 E1 C1 C2 PF B1 B2 ke pompa vakum E1 : penguap Kestner E2,E3,E4 : penguap multi tahap E5 : penguap vakum C1,C2 : kondensor D : pengendap/pengkristal PF : penyaring putar Oliver B1 : pemekat B2 : pan pelelehan H2O lumpur (Na2CO3, Ca(OH)2, NaCl).