2. Populasi
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Jumlah
kesimpulannya.
Karakteristik/
sifat
3. Sampel adalah bagian dan jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
Sampel Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk
sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif
(mewakili)
5. Penentuan
Jumlah Populasi
dan Sampel
Penentuan jumlah
sampel dari populasi
tertentu yang
dikembangkan Isaac dan
Michael untuk tingkat
kesalahan 1%, 5% dan
10%.
6. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah daerah
tertentu.
Kelompok masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokkan
berdassarkan jenjang pendidikan yaitu lulusan S1 = 50 org, Sarjana Muda=
300 org, SMK =500 org, SMP=100 org dan SD= 50 org.
Dengan menggunakan tabel bila jumlah populasi 1000, kesalahan 5%,
maka jumlah sampelnya =258. karena populasi berstarata, maka
sampelnya juga berstrata
S1 = 50/1000 x 258 = 12,9 = 13
SM = 300/1000 x 258 = 77,4 = 77
SMK = 500/1000 x 258 = 129 = 129
SMP = 100/1000 x 258 = 25,8 = 26
SD = 50/1000 x 258 = 12,9 = 13
JUMLAH = 258 = 258
7. Roscoe Dalam Buku Research Methods For Business (1982 : 253)
memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk
penelitian :
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria-wanita,
pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan
multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5
(independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10
x 5 = 50.
8. Normalitas Data
• Tahap akhir pemeriksaan keabsahan data.
• Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam
mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan
menggunakan beberapa metode tertentu.
• Penggunaan Statistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data
setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi
normal.
• Bila data tidak normal, maka teknik statistik Parametris tidak dapat
digunakan untuk alat analisis. Teknik statistik ini adalah Statistik
Nonparametris.
9. Kurva Normal
Distribusi Normal Kurva Normal
(Distribusi GAUSSE)
• Suatu alat statistik yang sangat penting untuk menaksir
dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas.
• Suatu data membentuk distribusi normal bila jumlah
data di atas dan di bawah mean adalah sama.
10. Karakteristik Kurva Normal
1. Bentuk Kurva Normal
• Bentuk kurva normal menyerupai bentuk genta(Me= Md= Mo).
• Kurva normal merupakan suatu poligon yang dilicinkan, ordinatnya memuat
frekuensi dan absisnya memuat nilai variabel.
• Bentuk kurva normal adalah simetris, sehingga luas rata-rata (mean) ke
kanan dan ke kiri masing-masing mendekati 50 %.
• Memiliki satu modus, jadi kurva unimodal.
11. 2. Daerah Kurva Normal
• Ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan absisnya disebut daerah
kurva normal.
• Kurva mencapai puncak pada saat X= (mean).
• Luas daerah kurva normal biasa dinyatakan dalam persen atau
proporsi. Dengan kata lain luas daerah kurva normal adalah seratus
persen, apabila dinyatakan dalam persen, dan apabila dinyatakan
dengan proporsi, luas daerah kurva normal adalah 1 ; ½ di sisi kanan
nilai tengah dan ½ di sisi kiri.
14. Kurva Normal Standar
(Kurva Normal Baku)
• Kurva normal standar atau kurva normal baku adalah kurva normal
yang mana nilai rata-ratanya sama dengan nol (0= ) dan Simpangan
bakunya adalah 1 ( 1= ).
• Dalam kurva normal umum, nilai rata-rata sama dengan x dan nilai
simpangan baku 1s, 2s, 3s. dengan kata lain dalam kurva normal
umum nilai rata-ratanya tidak sama dengan nol ( ≠ 0) dan nilai
simpangan bakunya tidak sama dengan 1 ( ≠ 1).
• Kurva normal umum dapat diubah kedalam kurva normal baku
dengan menggunakan rumus :
z = nilai standar
X = Data ke i dari suatu kelompok data
X = rata-rata kelompok
s = simpangan baku