SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PENDIDIKAN
                     MAKALAH
    MANAJEMEN PENGELOLAAN SEKOLAH




                      Disusun Oleh:



       Nama : 1. SYLVESTER SARAGIH ( AFC 110 041 )

             2. RINI ADELIKA          ( AFC 110 002 )




              UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

       FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

       PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

                               2011
KATA PENGANTAR


        Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa, atas limpahan
segala rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Pengelolaan Sekolah.

       Dalam penulisan makalah ini, penyusun bermaksud untuk membantu teman-teman
sekalian dalam mempermudah mengerti apa itu Manajemen Pengelolaan Sekolah di dalam
proses pembelajaran.

        Penulisan makalah ini diambil dari berbagai sumber yang masih belum sempurna,
karena keterbatasan dan kemampuan penyusun. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan.

       Akhirnya tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan harapan
mudah-mudahan bahan makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi teman-teman
sekalian.




                                                        Palangka Raya 05 April 2011




                                                                   Penyusun
DAFTAR ISI


                                                                                            Halaman

KATA PENGANTAR                   ................................................................... i

DAFTAR ISI                       ..............................................................      ii

BAB I. Pendahuluan               ................................................................. 1


a.Latar belakang                 ................................................................. 1


b.Rumusan Masalah                .................................................................. 1


c.Tujuan Makalah                 .................................................................. 2


BAB II. Pembahasan               .................................................................. 3

a. Manajemen Komponen-komponen Pendidikan
   dalam Pegelolaan Manajemen Sekolah                  ..........................                   3
   1. Manajemen Kesiswaan .................................................                         3
   2. Manajemen Kurikulum .................................................                         3
   3. Manajemen Ketenagaan Pendidikan .................................                             4
   4. Manajemen Sarana Prasarana ............................................                       5
   5. Manajemen Keuangan/Dana ............................................                          5
   6. Manajemen Lingkungan
      (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)             .......................                     6
   7. Manajemen Layanan Khusus ...........................................                         7

b. Struktur Organisasi Sekolah .....................................................               7

c. Pembagian Tugas Kepemimpinan ..........................................                        10
1. Kepala Sekolah ..............................................................                  10
    2. Tata Usaha    ........................................................................         11

    3. Wakil Kepala Sekolah                   ...................................................    11

d. Pembinaan Sekolah Inklusi ...................................................                     12

e. Kesimpulan              .......................................................................   14
BAB I

                                     PENDAHULUAN




         A. Latar belakang


       Istilah pengelolaan sering diidentikan dengan istilah manajemen. Manajemen
pengelolaan adalah suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu
kegiatan baik bersama orang lain dalam mencapai tujuan dan organisasi.

       Pengelolaan diartikan sebagai rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk melakukan serangkain kerja dalam mencapai tujuan tertentu.
Manajemen Pengelolaan Sekolah sangatlah penting dalam organizing sekolah, sebab jika
dalam sekolah itu tersebut tidak ada manajemennya maka sekolah tersebut tidak bisa
mengelola sekolah tersebut dengan baik.

       Oleh sebab itu, dalam sekolah harus memiliki suatu manajemen pengelolaan sekolah
yang baik. Agar sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik dalam membuat rencana (
planing ), organizing, coordinating/koordinasi, controling/pengawasan, dan staffing.




         B. Rumusan masalah

         Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman makalah ini, maka penulis
merumuskan beberapa hal yang bersangkutan dengan Manajemen Pengelolaan Sekolah,
yaitu:

   1. Apa fungsi Manajemen Pengelolaan Sekolah dalam lingkungan sekolah ?


   2. Kenapa Manajemen Pengelolaan Sekolah sangatlah perlu dalam suatu organisasi
         sekolah ?
3. Apa saja kegiatan dari Manajemen Pengelolaan Sekolah ?


4. Apa saja komponen-komponen Manajemen Pengelolaan Sekolah ?



5. Apakah dalam Manajemen Pengelolaan Sekolah mempunyai bagan organisasinya ?



   C. Tujuan Makalah

      Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :

      a. Agar pembaca dapat mengerti apa itu Manajemen Pengelolaan Sekolah dan
         fungsinya.

      b. Agar pembaca dapat mengetahui cara kerja Manajemen Pengelolaan
         Sekolah.



      c. Agar pembaca dapat menelaah sistem kerja Manajemen Pengelolaan
         Sekolah.

      d. Agar pembaca dapat mengetahui komponen-komponena apa saja yang ada
         dalam Manajemen Pengelolaan Sekolah.



      e. Agar pembaca dapat mengetahui bagan-bagan dari Manajemen Pengelolaan
         Sekolah.
BAB II

                                         PEMBAHASAN


       A. Manajemen Komponen-Komponen Pendidikan dalam
           pengelolaan Manajemen Sekolah

       1. Manajemen Kesiswaan

        Penerimaan siswa baru pada sekolah inklusi hendaknya memberi kesempatan dan
peluang kepada anak luar biasa untuk dapat diterima dan mengikuti pendidikan di sekolah
inklusi terdekat. Untuk tahap awal, agar memudahkan pengelolaan kelas, seyogianya setiap
kelas inklusi dibatasi tidak lebih dari 2 (dua) jenis anak luar biasa, dan jumlah keduanya tidak
lebih dari 5 (lima) anak.

        Manajemen Kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan agar
kegiatan belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lencar, tertib, dan teratur, serta mencapai
tujuan yang diinginkan.

       Manajemen Kesiswaan meliputi antara lain:

       (1) Penerimaan Siswa Baru,

        (2) Program Bimbingan dan Penyuluhan,

       (3) Pengelompokan Belajar Siswa,

       (4) Kehadiran Siswa,

       (5) Mutasi Siswa,

       (6) Papan Statistik Siswa,

       (7) Buku Induk Siswa.


2. Manajemen Kurikulum

       Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan local. Kurikulum
nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Sedangkan kurikulum muatan local merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau
Kabupaten/Kota.
Kurikulum yang digunakan di kelas inklusi adalah kurikulum anak normal (reguler)
yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa.
Modifikasi dapat dilakukan dengan cara:

       (1) Modifikasi alokasi waktu,

       (2) Modifikasi isi/materi,

       (3) Modifikasi proses belajar-mengajar,

       (4) Modifikasi sarana-prasarana,

       (5) Modifikasi lingkungan belajar, dan

       (6) Modifikasi pengelolaan kelas.

       Manajemen Kurikulum (program pengajaran) Sekolah Inklusi antara lain meliputi:

       (1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan karakteristik
       siswa (anak luar biasa);

       (2) Menjabarkan kalender pendidikan;

       (3) Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar;

       (4) Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran persemester dan persiapan
       pelajaran;

       (5) Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan ekstrakurikuler;

       (6) Mengatur pelaksanaan penilaian;

       (7) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas;

       (8) Membuat laporan kemajuan belajar siswa;

       (9) Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan pengajaran.




3. Manajemen Tenaga Kependidikan

       Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan.

       Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik (Guru), Pengelola Satuan
Pendidikan, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar.
Guru yang terlibat di sekolah inklusi yaitu Guru Kelas, Guru Mata Pelajaran
(Pendidikan Agama serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), dan Guru Pembimbing
Khusus.

       Manajemen tenaga kependidikan antara lain meliputi:

       (1) Inventarisasi pegawai

        (2) Pengusulan formasi pegawai

        (3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi

        (4) Mengatur usaha kesejahteraan

       (5) Mengatur pembagian tugas.



4. Manajemen Sarana-Prasarana

       Di samping menggunakan sarana-prasarana seperti halnya anak normal, anak luar
biasa perlu pula menggunakan sarana-prasarana khusus sesuai dengan jenis kelainan dan
kebutuhan anak.
       Manajemen sarana-prasarana sekolah bertugas merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan
penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada
kegiatan belajar-mengajar.


5. Manajemen Keuangan/Dana

         Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata
lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusi, perlu dialokasikan dana khusus, yang
antara lain untuk keperluan:

(1) Kegiatan identifikasi input siswa,

(2) Modifikasi kurikulum,

(3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat,

(4) Pengadaan sarana-prasarana,

(5) Pemberdayaan peranserta masyarakat, dan
(6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

        Pada tahap perintisan sekolah inklusi, diperlukan dana bantuan sebagai stimulasi, baik
dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun untuk penyelenggaraan program
selanjutnya, diusahakan agar sekolah bersama-sama orang tua siswa dan masyarakat (Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah), serta pemerintah daerah dapat menanggulanginya.

Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi :
(1) Otorisator

(2) Ordonator, dan

(3) Bendaharawan.

       Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang
berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang
dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

      Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi
Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi
Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam.

         Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi Bendaharawan,
juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.



6. Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)

        Sekolah sebagai suatu system social merupakan bagian integral dari system social
yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada
suatu daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun
sangat bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi
tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula
sumber daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur pula sumber daya
manusia pada daerah tersebut.

       Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan
pendidikan di daerah. Masyarakat hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di
daerah sekitarnya. Maju-mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung
jawab bersama masyarakat setempat. Sehingga bukan hanya Kepala Sekolah dan Dewan
Guru yang memikirkan maju mundurnya sekolah, tetapi masyarakat setempat terlibat pula
memikirkannya.

       Untuk menarik simpati masyarakat agar mereka bersedia berpartisipasi memajukan
sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara lain dengan cara memberitahu masyarakat
mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang
dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran
yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.


7. Manajemen Layanan Khusus

        Oleh karena para siswa sekolah inklusi terdiri atas anak-anak normal dan anak-anak
luar biasa, agar anak-anak luar biasa tidak sampai terabaikan, dapat dilakukan manajemen
layanan khusus.

      Manajemen layanan khusus ini mencakup manajemen kesiswaan, kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana-prasarana, pendanaan, dan lingkungan.

      Kepala sekolah dapat menunjuk stafnya, terutama yang memahami ke-PLB-an, untuk
melaksanakan manajemen layanan khusus ini.

Agar semua komponen di atas dapat dilaksanakan sebaik mungkin, struktur organisasi
Sekolah Inklusi dapat dibuat seperti alternatif di bawah ini.

B. Struktur Organisasi Sekolah
Alternatif 1: Terutama untuk Sekolah besar, yang memiliki lebih dari 12 rombongan belajar
Alternatif 2: Terutama untuk Sekolah cukup besar, yang memiliki lebih dari 6 rombongan
belajar




Catatan:
Kes-Ling      = Kesiswaan dan Lingkungan
Akademik      = Kurikulum, Sarana-Prasarana, dan Kegiatan belajar Mengajar
Alternatif 3: Terutama untuk Sekolah kecil, yang memiliki tidak lebih dari 6 rombongan
belajar.




C. Pembagian Tugas Pimpinan Sekolah
1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai manajer, administrator, educator, dan
supervisor.

        Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan sekolah, termasuk
        di dalamnya adalah penanggung jawab pelaksanaan administrasi sekolah.

        Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi,
        dan mengevaluasi seluruh proses pendidikan di sekolah, meliputi aspek edukatif dan
        administratif, yaitu pengaturan:



   a.   Administrasi Kesiswaan
   b.   Administrasi Kurikulum
   c.   Administrasi ketenagaan
   d.   Administrasi Sarana dan prasarana
e. Administrasi Keuangan
     f. Administrasi hubungan dengan masyarakat
     g. Administrasi Kegiatan belajar-mengajar


          Agar tugas dan fungsi Kepala Sekolah berjalan baik dan dapat mencapai sasaran perlu
          adanya jadwal kerja Kepala Sekolah yang mencakup:



     a.   Kegiatan harian
     b.   Kegiatan mingguan
     c.   Kegiatan bulanan
     d.   Kegiatan semesteran
     e.   Kegiatan akhir tahun pelajaran dan,
     f.   Kegiatan awal tahun pelajaran



          2. Tata Usaha

          Kepala Tata Usaha adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan di sekolah.

Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Sekolah dalam menangani pengaturan:

          Administrasi kesiswaan
          Administrasi kurikulum
          Administrasi ketenagaan
          Administrasi sarana-prasarana
          Administrasi keuangan
          Administrasi hubungan dengan masyarakat
          Administrasi kegiatan belajar-mengajar.



          3. Wakil Kepala Sekolah

       Tugas Wakil Kepala Sekolah adalah membantu tugas Kepala Sekolah dan dalam hal
tertentu mewakili Kepala Sekolah baik ke dalam maupun keluar, bila Kepala Sekolah
berhalangan. Sesuai dengan banyaknya cakupan tugas, 7 (tujuh) urusan yang perlu
penanganan terarah di sekolah, yaitu:

a.   Urusan Kesiswaan, Ruang lingkupnya mencakup:

          Pengarahan dan pengendalian siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib
          sekolah;
          Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
          kekeluargaan, dan kerindangan (6K);
          Pengabdian masyarakat.
b. Urusan Kurikulum, Ruang lingkupnya meliputi pengurusan kegiatan belajar-mengajar,
baik kurikuler, ekstra kurikuler, maupun kegiatan pengembangan kemampuan guru melalui
Kelompok Kerja Guru (KKG) atau pendidikan dan pelatihan (diklat), serta pelaksanaan
penilaian kegiatan sekolah.

c. Urusan Ketenagaan, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning),
mengorganisasikan     (organizing),  mengarahkan   (directing),   mengkoordinasikan
(coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang
berkaitan dengan ketenagaan.

d. Urusan sarana-prasarana, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning),
mengorganisasikan     (organizing),  mengarahkan   (directing),   mengkoordinasikan
(coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang
berkaitan sarana-prasarana sekolah.

e. Urusan Keuangan, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning),
mengorganisasikan    (organizing),   mengarahkan   (directing),   mengkoordinasikan
(coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang
berkaitan dengan keuangan/pendanaan sekolah

f.   Urusan Hubungan dengan Masyarakat (Humas), ruang lingkupnya mencakup:

        Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah, situasi, dan perkembangan
        sekolah sesuai dengan pendelegasian Kepala Sekolah;

        Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah;

        Membantu mewujudkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang berhubungan
        dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat.


g. Urusan Kegiatan Belajar Mengajar, Ruang lingkupnya mencakup mengorganisasikan
(organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi
(controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar-
mengajar yang dilaksanakan oleh guru.


D. Pembinaan Sekolah Inklusi

1. Alternatif 1

       Sekolah reguler (SD) yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi bila belum memiliki Guru
Pembimbing Khusus (Guru Tetap), berlokasi tidak lebih dari 5 km dari SDLB/SLB Basis.
Dengan demikian, Guru SDLB/SLB yang diberi tugas sebagai Guru Pembimbing Khusus di
Sekolah Inklusi (mungkin beberapa sekolah) merasa tidak terlalu jauh, sehingga dapat
melaksanakan tugasnya lebih efektif.
Secara organisatoris, pola pembinaan sekolah inklusi ini sama dengan sekolah reguler (SD),
yang secara diagramatis seperti di bawah ini:




2. Alternatif 2

        Sekolah reguler (SD) yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi memiliki Guru
Pembimbing Khusus (Guru Tetap) yang berlatar belakang pendidikan luar biasa atau
berlatar belakang pendidikan umum tetapi sudah mendapatkan pelatihan yang memadai
tentang ke-PLB-an, sehingga factor jarak dengan lokasi SDLB/SLB tidak menjadi
pertimbangan, karena Sekolah ini sudah dapat mandiri. Sekolah Dasar ini disebut SD Inklusi
Basis (memiliki Guru Pembimbing Khusus Tetap).

        Secara organisatoris, pola pembinaan sekolah inklusi ini sama dengan sekolah
reguler (SD), yang secara diagramatis seperti di bawah ini:
E. Kesimpulan

       Manajemen Pengelolaan Sekolah adalah program kerja yang sangat diperlukan dalam
suatu organisasi sekolah, karena didalam Manajemen Pengelolaan tersebut sekolah bisa
mengatur segala urusan masalah sekolah, dimana nantinya dalam mengurus dalam masalah
sekolah tersebut, itu akan dibagi-bagi kepada setiap anggota dalam organisasi sekolah
tersebut.

        Oleh sebab itu Manajemen Pengelolaan Sekolah sangat diperlukan dalam setiap
kegiatan sekolah, karena tanpa adanya Manajemen Penelolaan Sekolah, sekolah tersebut
tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

Contenu connexe

Tendances

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
 
KETATAUSAHAAN SEKOLAH
KETATAUSAHAAN SEKOLAHKETATAUSAHAAN SEKOLAH
KETATAUSAHAAN SEKOLAHeqwin jaka
 
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahjuklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahSuaidin -Dompu
 
Ppt pendidik dan tenaga kependidikan
Ppt pendidik dan tenaga kependidikanPpt pendidik dan tenaga kependidikan
Ppt pendidik dan tenaga kependidikanJunikaPurnama1
 
Laporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanLaporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanOmay Widyana
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalHeldy Eriston
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikanlinda_rosalina
 
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 1
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  1Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  1
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 1Heri Suryono
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2arif widyatma
 

Tendances (20)

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
KETATAUSAHAAN SEKOLAH
KETATAUSAHAAN SEKOLAHKETATAUSAHAAN SEKOLAH
KETATAUSAHAAN SEKOLAH
 
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahjuklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
 
Penelitian Tindakan Sekolah
Penelitian  Tindakan  SekolahPenelitian  Tindakan  Sekolah
Penelitian Tindakan Sekolah
 
Persentasi laporan ojl
Persentasi laporan ojlPersentasi laporan ojl
Persentasi laporan ojl
 
Buku MMI
Buku MMIBuku MMI
Buku MMI
 
Ppt pendidik dan tenaga kependidikan
Ppt pendidik dan tenaga kependidikanPpt pendidik dan tenaga kependidikan
Ppt pendidik dan tenaga kependidikan
 
Buku Panduan MMI
Buku Panduan MMIBuku Panduan MMI
Buku Panduan MMI
 
Kompetensi Evaluasi
Kompetensi EvaluasiKompetensi Evaluasi
Kompetensi Evaluasi
 
Laporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraanLaporan ojl kemitraan
Laporan ojl kemitraan
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 
Kinerja guru
Kinerja guruKinerja guru
Kinerja guru
 
Buku pedomanpkg
Buku pedomanpkgBuku pedomanpkg
Buku pedomanpkg
 
01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli
 
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 1
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  1Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  1
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 1
 
Kompetensi Supervisi
Kompetensi SupervisiKompetensi Supervisi
Kompetensi Supervisi
 
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTKMEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
MEMBIMBING GURU MELAKUKAN PTK
 
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2Laporan pelaksanaan ojl bab 2
Laporan pelaksanaan ojl bab 2
 

En vedette

Forces resistance friction streamlining22
Forces resistance friction streamlining22Forces resistance friction streamlining22
Forces resistance friction streamlining22nmcquade
 
Software de aplicacion
Software de aplicacionSoftware de aplicacion
Software de aplicacionchinitoh
 
Primero Second Quarter 2015 Results
Primero Second Quarter 2015 ResultsPrimero Second Quarter 2015 Results
Primero Second Quarter 2015 Resultsprimero_mining
 
Methods practice
Methods practiceMethods practice
Methods practicenmcquade
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
PharmaCares - How Pharma Can Give Back
PharmaCares - How Pharma Can Give BackPharmaCares - How Pharma Can Give Back
PharmaCares - How Pharma Can Give Backoneeleven
 
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》吉田印刷所
 
Joints muscles body structure22
Joints muscles body structure22Joints muscles body structure22
Joints muscles body structure22nmcquade
 
Kandesign slideshare
Kandesign slideshareKandesign slideshare
Kandesign slidesharekandesign
 

En vedette (20)

Forces resistance friction streamlining22
Forces resistance friction streamlining22Forces resistance friction streamlining22
Forces resistance friction streamlining22
 
Original
OriginalOriginal
Original
 
Software de aplicacion
Software de aplicacionSoftware de aplicacion
Software de aplicacion
 
Plots on nh8
Plots on nh8Plots on nh8
Plots on nh8
 
Hypertext system
Hypertext systemHypertext system
Hypertext system
 
How to use photoshop
How to use photoshopHow to use photoshop
How to use photoshop
 
Rs 1.2-insinyur1
Rs 1.2-insinyur1Rs 1.2-insinyur1
Rs 1.2-insinyur1
 
Primero Second Quarter 2015 Results
Primero Second Quarter 2015 ResultsPrimero Second Quarter 2015 Results
Primero Second Quarter 2015 Results
 
Methods practice
Methods practiceMethods practice
Methods practice
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
PharmaCares - How Pharma Can Give Back
PharmaCares - How Pharma Can Give BackPharmaCares - How Pharma Can Give Back
PharmaCares - How Pharma Can Give Back
 
Apple
AppleApple
Apple
 
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
今すぐ実行できる環境配慮型印刷《環境・CSR担当の方へ》
 
Joints muscles body structure22
Joints muscles body structure22Joints muscles body structure22
Joints muscles body structure22
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Khasiat susu kambing
Khasiat susu kambingKhasiat susu kambing
Khasiat susu kambing
 
Asteroïde
AsteroïdeAsteroïde
Asteroïde
 
Kandesign slideshare
Kandesign slideshareKandesign slideshare
Kandesign slideshare
 
Job cv
Job cvJob cv
Job cv
 
Teehee
TeeheeTeehee
Teehee
 

Similaire à Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah

Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingSiti Purwaningsih
 
Makalah Silabus
Makalah SilabusMakalah Silabus
Makalah Silabusmutiararx
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1ArfanFadiah
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)ArfanFadiah
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text documentChandra PurNama
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...Chandra PurNama
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...Chandra PurNama
 
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02GitaArya1
 
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docx
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docxTUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docx
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docxneniliana1
 
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanPeranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanSiti Sya'anah
 
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2Peran kepala sekolah sebagai edukator 2
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2Bams Sasmita
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfSMPN 4 Kerinci
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 

Similaire à Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Makalah Silabus
Makalah SilabusMakalah Silabus
Makalah Silabus
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
 
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
[slideshare id=14106627&doc=prograkerjatatausahapinal-120829080516-phpapp01&t...
 
3 ps-ptk-100922222652-phpapp01
3 ps-ptk-100922222652-phpapp013 ps-ptk-100922222652-phpapp01
3 ps-ptk-100922222652-phpapp01
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KTSP 2008
KTSP 2008KTSP 2008
KTSP 2008
 
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
Makalah Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran Kelompok 02
 
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docx
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docxTUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docx
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPSEK.docx
 
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanPeranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
 
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2Peran kepala sekolah sebagai edukator 2
Peran kepala sekolah sebagai edukator 2
 
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdfManajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsiAfi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
 
PPT KEPSEK.pptx
PPT KEPSEK.pptxPPT KEPSEK.pptx
PPT KEPSEK.pptx
 

Plus de Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

Plus de Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 

Dernier

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Dernier (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Tugas mata kuliah perencanaan pendidkan makalah manajemen pengelolaan sekolah

  • 1. TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PENDIDIKAN MAKALAH MANAJEMEN PENGELOLAAN SEKOLAH Disusun Oleh: Nama : 1. SYLVESTER SARAGIH ( AFC 110 041 ) 2. RINI ADELIKA ( AFC 110 002 ) UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa, atas limpahan segala rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Manajemen Pengelolaan Sekolah. Dalam penulisan makalah ini, penyusun bermaksud untuk membantu teman-teman sekalian dalam mempermudah mengerti apa itu Manajemen Pengelolaan Sekolah di dalam proses pembelajaran. Penulisan makalah ini diambil dari berbagai sumber yang masih belum sempurna, karena keterbatasan dan kemampuan penyusun. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan harapan mudah-mudahan bahan makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Palangka Raya 05 April 2011 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................. ii BAB I. Pendahuluan ................................................................. 1 a.Latar belakang ................................................................. 1 b.Rumusan Masalah .................................................................. 1 c.Tujuan Makalah .................................................................. 2 BAB II. Pembahasan .................................................................. 3 a. Manajemen Komponen-komponen Pendidikan dalam Pegelolaan Manajemen Sekolah .......................... 3 1. Manajemen Kesiswaan ................................................. 3 2. Manajemen Kurikulum ................................................. 3 3. Manajemen Ketenagaan Pendidikan ................................. 4 4. Manajemen Sarana Prasarana ............................................ 5 5. Manajemen Keuangan/Dana ............................................ 5 6. Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat) ....................... 6 7. Manajemen Layanan Khusus ........................................... 7 b. Struktur Organisasi Sekolah ..................................................... 7 c. Pembagian Tugas Kepemimpinan .......................................... 10
  • 4. 1. Kepala Sekolah .............................................................. 10 2. Tata Usaha ........................................................................ 11 3. Wakil Kepala Sekolah ................................................... 11 d. Pembinaan Sekolah Inklusi ................................................... 12 e. Kesimpulan ....................................................................... 14
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Istilah pengelolaan sering diidentikan dengan istilah manajemen. Manajemen pengelolaan adalah suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain dalam mencapai tujuan dan organisasi. Pengelolaan diartikan sebagai rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkain kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen Pengelolaan Sekolah sangatlah penting dalam organizing sekolah, sebab jika dalam sekolah itu tersebut tidak ada manajemennya maka sekolah tersebut tidak bisa mengelola sekolah tersebut dengan baik. Oleh sebab itu, dalam sekolah harus memiliki suatu manajemen pengelolaan sekolah yang baik. Agar sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik dalam membuat rencana ( planing ), organizing, coordinating/koordinasi, controling/pengawasan, dan staffing. B. Rumusan masalah Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman makalah ini, maka penulis merumuskan beberapa hal yang bersangkutan dengan Manajemen Pengelolaan Sekolah, yaitu: 1. Apa fungsi Manajemen Pengelolaan Sekolah dalam lingkungan sekolah ? 2. Kenapa Manajemen Pengelolaan Sekolah sangatlah perlu dalam suatu organisasi sekolah ?
  • 6. 3. Apa saja kegiatan dari Manajemen Pengelolaan Sekolah ? 4. Apa saja komponen-komponen Manajemen Pengelolaan Sekolah ? 5. Apakah dalam Manajemen Pengelolaan Sekolah mempunyai bagan organisasinya ? C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari makalah ini yaitu : a. Agar pembaca dapat mengerti apa itu Manajemen Pengelolaan Sekolah dan fungsinya. b. Agar pembaca dapat mengetahui cara kerja Manajemen Pengelolaan Sekolah. c. Agar pembaca dapat menelaah sistem kerja Manajemen Pengelolaan Sekolah. d. Agar pembaca dapat mengetahui komponen-komponena apa saja yang ada dalam Manajemen Pengelolaan Sekolah. e. Agar pembaca dapat mengetahui bagan-bagan dari Manajemen Pengelolaan Sekolah.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Komponen-Komponen Pendidikan dalam pengelolaan Manajemen Sekolah 1. Manajemen Kesiswaan Penerimaan siswa baru pada sekolah inklusi hendaknya memberi kesempatan dan peluang kepada anak luar biasa untuk dapat diterima dan mengikuti pendidikan di sekolah inklusi terdekat. Untuk tahap awal, agar memudahkan pengelolaan kelas, seyogianya setiap kelas inklusi dibatasi tidak lebih dari 2 (dua) jenis anak luar biasa, dan jumlah keduanya tidak lebih dari 5 (lima) anak. Manajemen Kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan agar kegiatan belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lencar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen Kesiswaan meliputi antara lain: (1) Penerimaan Siswa Baru, (2) Program Bimbingan dan Penyuluhan, (3) Pengelompokan Belajar Siswa, (4) Kehadiran Siswa, (5) Mutasi Siswa, (6) Papan Statistik Siswa, (7) Buku Induk Siswa. 2. Manajemen Kurikulum Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan local. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan kurikulum muatan local merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan/atau Kabupaten/Kota.
  • 8. Kurikulum yang digunakan di kelas inklusi adalah kurikulum anak normal (reguler) yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa. Modifikasi dapat dilakukan dengan cara: (1) Modifikasi alokasi waktu, (2) Modifikasi isi/materi, (3) Modifikasi proses belajar-mengajar, (4) Modifikasi sarana-prasarana, (5) Modifikasi lingkungan belajar, dan (6) Modifikasi pengelolaan kelas. Manajemen Kurikulum (program pengajaran) Sekolah Inklusi antara lain meliputi: (1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa (anak luar biasa); (2) Menjabarkan kalender pendidikan; (3) Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar; (4) Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran persemester dan persiapan pelajaran; (5) Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan ekstrakurikuler; (6) Mengatur pelaksanaan penilaian; (7) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas; (8) Membuat laporan kemajuan belajar siswa; (9) Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan pengajaran. 3. Manajemen Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik (Guru), Pengelola Satuan Pendidikan, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar.
  • 9. Guru yang terlibat di sekolah inklusi yaitu Guru Kelas, Guru Mata Pelajaran (Pendidikan Agama serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), dan Guru Pembimbing Khusus. Manajemen tenaga kependidikan antara lain meliputi: (1) Inventarisasi pegawai (2) Pengusulan formasi pegawai (3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi (4) Mengatur usaha kesejahteraan (5) Mengatur pembagian tugas. 4. Manajemen Sarana-Prasarana Di samping menggunakan sarana-prasarana seperti halnya anak normal, anak luar biasa perlu pula menggunakan sarana-prasarana khusus sesuai dengan jenis kelainan dan kebutuhan anak. Manajemen sarana-prasarana sekolah bertugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar. 5. Manajemen Keuangan/Dana Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya. Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusi, perlu dialokasikan dana khusus, yang antara lain untuk keperluan: (1) Kegiatan identifikasi input siswa, (2) Modifikasi kurikulum, (3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat, (4) Pengadaan sarana-prasarana, (5) Pemberdayaan peranserta masyarakat, dan
  • 10. (6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Pada tahap perintisan sekolah inklusi, diperlukan dana bantuan sebagai stimulasi, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun untuk penyelenggaraan program selanjutnya, diusahakan agar sekolah bersama-sama orang tua siswa dan masyarakat (Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah), serta pemerintah daerah dapat menanggulanginya. Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi : (1) Otorisator (2) Ordonator, dan (3) Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban. Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak atas pembayaran. 6. Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat) Sekolah sebagai suatu system social merupakan bagian integral dari system social yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di daerah. Masyarakat hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di daerah sekitarnya. Maju-mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung jawab bersama masyarakat setempat. Sehingga bukan hanya Kepala Sekolah dan Dewan
  • 11. Guru yang memikirkan maju mundurnya sekolah, tetapi masyarakat setempat terlibat pula memikirkannya. Untuk menarik simpati masyarakat agar mereka bersedia berpartisipasi memajukan sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara lain dengan cara memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan. 7. Manajemen Layanan Khusus Oleh karena para siswa sekolah inklusi terdiri atas anak-anak normal dan anak-anak luar biasa, agar anak-anak luar biasa tidak sampai terabaikan, dapat dilakukan manajemen layanan khusus. Manajemen layanan khusus ini mencakup manajemen kesiswaan, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pendanaan, dan lingkungan. Kepala sekolah dapat menunjuk stafnya, terutama yang memahami ke-PLB-an, untuk melaksanakan manajemen layanan khusus ini. Agar semua komponen di atas dapat dilaksanakan sebaik mungkin, struktur organisasi Sekolah Inklusi dapat dibuat seperti alternatif di bawah ini. B. Struktur Organisasi Sekolah Alternatif 1: Terutama untuk Sekolah besar, yang memiliki lebih dari 12 rombongan belajar
  • 12. Alternatif 2: Terutama untuk Sekolah cukup besar, yang memiliki lebih dari 6 rombongan belajar Catatan: Kes-Ling = Kesiswaan dan Lingkungan Akademik = Kurikulum, Sarana-Prasarana, dan Kegiatan belajar Mengajar
  • 13. Alternatif 3: Terutama untuk Sekolah kecil, yang memiliki tidak lebih dari 6 rombongan belajar. C. Pembagian Tugas Pimpinan Sekolah 1. Kepala Sekolah Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai manajer, administrator, educator, dan supervisor. Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan sekolah, termasuk di dalamnya adalah penanggung jawab pelaksanaan administrasi sekolah. Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh proses pendidikan di sekolah, meliputi aspek edukatif dan administratif, yaitu pengaturan: a. Administrasi Kesiswaan b. Administrasi Kurikulum c. Administrasi ketenagaan d. Administrasi Sarana dan prasarana
  • 14. e. Administrasi Keuangan f. Administrasi hubungan dengan masyarakat g. Administrasi Kegiatan belajar-mengajar Agar tugas dan fungsi Kepala Sekolah berjalan baik dan dapat mencapai sasaran perlu adanya jadwal kerja Kepala Sekolah yang mencakup: a. Kegiatan harian b. Kegiatan mingguan c. Kegiatan bulanan d. Kegiatan semesteran e. Kegiatan akhir tahun pelajaran dan, f. Kegiatan awal tahun pelajaran 2. Tata Usaha Kepala Tata Usaha adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan di sekolah. Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Sekolah dalam menangani pengaturan: Administrasi kesiswaan Administrasi kurikulum Administrasi ketenagaan Administrasi sarana-prasarana Administrasi keuangan Administrasi hubungan dengan masyarakat Administrasi kegiatan belajar-mengajar. 3. Wakil Kepala Sekolah Tugas Wakil Kepala Sekolah adalah membantu tugas Kepala Sekolah dan dalam hal tertentu mewakili Kepala Sekolah baik ke dalam maupun keluar, bila Kepala Sekolah berhalangan. Sesuai dengan banyaknya cakupan tugas, 7 (tujuh) urusan yang perlu penanganan terarah di sekolah, yaitu: a. Urusan Kesiswaan, Ruang lingkupnya mencakup: Pengarahan dan pengendalian siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah; Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan (6K); Pengabdian masyarakat.
  • 15. b. Urusan Kurikulum, Ruang lingkupnya meliputi pengurusan kegiatan belajar-mengajar, baik kurikuler, ekstra kurikuler, maupun kegiatan pengembangan kemampuan guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) atau pendidikan dan pelatihan (diklat), serta pelaksanaan penilaian kegiatan sekolah. c. Urusan Ketenagaan, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan dengan ketenagaan. d. Urusan sarana-prasarana, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan sarana-prasarana sekolah. e. Urusan Keuangan, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan dengan keuangan/pendanaan sekolah f. Urusan Hubungan dengan Masyarakat (Humas), ruang lingkupnya mencakup: Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah, situasi, dan perkembangan sekolah sesuai dengan pendelegasian Kepala Sekolah; Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah; Membantu mewujudkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat. g. Urusan Kegiatan Belajar Mengajar, Ruang lingkupnya mencakup mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing), mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar- mengajar yang dilaksanakan oleh guru. D. Pembinaan Sekolah Inklusi 1. Alternatif 1 Sekolah reguler (SD) yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi bila belum memiliki Guru Pembimbing Khusus (Guru Tetap), berlokasi tidak lebih dari 5 km dari SDLB/SLB Basis. Dengan demikian, Guru SDLB/SLB yang diberi tugas sebagai Guru Pembimbing Khusus di Sekolah Inklusi (mungkin beberapa sekolah) merasa tidak terlalu jauh, sehingga dapat melaksanakan tugasnya lebih efektif.
  • 16. Secara organisatoris, pola pembinaan sekolah inklusi ini sama dengan sekolah reguler (SD), yang secara diagramatis seperti di bawah ini: 2. Alternatif 2 Sekolah reguler (SD) yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi memiliki Guru Pembimbing Khusus (Guru Tetap) yang berlatar belakang pendidikan luar biasa atau berlatar belakang pendidikan umum tetapi sudah mendapatkan pelatihan yang memadai tentang ke-PLB-an, sehingga factor jarak dengan lokasi SDLB/SLB tidak menjadi pertimbangan, karena Sekolah ini sudah dapat mandiri. Sekolah Dasar ini disebut SD Inklusi Basis (memiliki Guru Pembimbing Khusus Tetap). Secara organisatoris, pola pembinaan sekolah inklusi ini sama dengan sekolah reguler (SD), yang secara diagramatis seperti di bawah ini:
  • 17. E. Kesimpulan Manajemen Pengelolaan Sekolah adalah program kerja yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi sekolah, karena didalam Manajemen Pengelolaan tersebut sekolah bisa mengatur segala urusan masalah sekolah, dimana nantinya dalam mengurus dalam masalah sekolah tersebut, itu akan dibagi-bagi kepada setiap anggota dalam organisasi sekolah tersebut. Oleh sebab itu Manajemen Pengelolaan Sekolah sangat diperlukan dalam setiap kegiatan sekolah, karena tanpa adanya Manajemen Penelolaan Sekolah, sekolah tersebut tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.