SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Apresiasi Musik
Keroncong”. Makalah ini berisi tentang Musik Nusantara dan musik keroncong. Saya juga
melakukan berbagai pencarian dari berbagai sumber mengenai Musik Nusantara dan musik
keroncong ini dan mengolahnya sehingga tersusun sedemikian rupa. Makalah ini juga berisi
tentang macam – macam Musik Nusantara, sejarah musik keroncong, jenis, instrument, tokoh
music dan pembawaan vokalnya..
Saya selaku penyusun makalah mohon maaf apabila ada kesalahan dari isi makalah ini.
Karena kurangnya pengalaman, juga banyaknya sumber yang menjabarkan tentang tema dari
pembahasan saya kali ini. Kritik dan saran sangat membantu agar saya dapat membuat makalah
lain yang lebih baik lagi.
Indramayu, 28 Mei 2014.
Penyusun.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….……….2
BAB I. PENDAHULUAN……………………………..……………………………………….3
1.1 Latar Belakang ………………………………………….....…………………..….3
1.2 Macam – macam Musik Nusantara …..………..……….………………………....3
1.2.1 Musik Tradisional ………..…….……………………………………..3
1.2.2 Musik non Tradisional ….……….……………………………………5
1.3 Fungsi Musik .………………………………….………………………………....7
BAB II. Musik Keroncong ……………………………………………………………..……..8
2.1 Latar Belakang ………………………………………….…………………..……..8
2.2 Sejarah Perkembangan ……………………………………………………...……..8
2.3 Bentuk Musik Keroncong ………………………………………………………....9
2.4 Instrument/Alat Musik Yang Digunakan ……………………………………...…11
2.5 Pembawaan Vocal……………………………………………………………...…12
2.6 Tokoh Musik Keroncong ……………………………………………………..….12
BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………...……….13
3.1 Kesimpulan …………………………………..………………………………….13
3.2 Saran …………………………………………..………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...…14
LAMPIRAN GAMBAR …………………………………………………………………..…15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budayanya yang beragam. Salah satunya
yaitu dalam bidang musik. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
mengandung irama, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang
dapat menghasilkan irama. Musik merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Musik
memiliki peranan dalam pembentukan pribadi manusia. Ada berbagai macam jenis musik
yang dapat kita dengar. Salah satunya yaitu Musik Nusantara. Musik Nusantara adalah musik
yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan merupakan kebiasaan turun
temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara tersebar hampir diseluruh
pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Namun di zaman modern seperti sekarang ini banyak generasi muda yang tidak
mengenali musik dari daerahnya sendiri. Mereka lebih mengenali bahkan menyukai musik-
musik barat yang bergenre pop, jazz ataupun rock. Dengan dibuatnya makalah ini semoga
generasi muda dapat menyadari akan kebudayaan yang ada di Indonesia dan dapat
menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotismenya sehingga musik daerah, keroncong,
dan jenis Musik Nusantara lainnya dapat terus berkembang dan tidak hilang dimakan waktu.
Musik nusantara berkembang di Indonesia melalui beberapa tahapan, antara lain :
 Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
 Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
 Masa setelah masuknya pengaruh Islam
 Masa Kolonialisme
 Masa Kini
1.2 Macam – macam Musik Nusantara
1.2.1 Musik Tradisional
1. Musik Daerah
Musik daerah adalah musik yang lahir karena budaya setempat yang bersifat turun
temurun dan kedaerahan. Musik daerah memiliki ciri-ciri antara lain :
 Sederhana. Musik biasannyaa bersifat sederhana baik dari melodi, tema, maupun
syairnya. Tangga nada yang digunakan pentatonic yaitu tangga nada yang terdiri dari 5
nada berjenjang.
4
 Kedaerahan. Biasanya syair Musik daerah menggunakan syair dan dialek (bahasa)
daerah yang bersifat lokal.
 Turun Temurun
 Jarang Diketahui Penciptanya
 Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan.
 Contoh Musik daerah : Cublak-cublak suweng dari Jawa Timur, Bubuy Bulan dari
Jawa Barat, Kicir-kicir dari Jakarta, Si Patokaan dari Sulut, dan Butet dari Sumut.
2. Musik Keroncong
Musik keroncong adalah Musik yang memiliki harmoni musik dan improvisai yang
sangat terbatas, umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Ciri-ciri
Musik keroncong antara lain :
 Matra atau ukuran birama 4/4.
 Syair Musik terdiri dari 7 kalimat, setiap Musik terdiri atas 4 bar/birama sehingga
jumlah seluruhnya adalah 28 birama/bar.
 Kalimat Musik ke-3 terdapat interlude secara instrumental sebanyak 2 sampai 4 bar.
 Pada kalimat Musik ke-4 selalu mendapat iringan.
 Alat musik ukulele memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan identitas
musik keroncong.
 Untuk jenis Musik keroncong asli, jumlah instrumen sangat dibatasi jumlahnya, yaitu 7
macam, terdiri atas bas, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, dan chak.
 Menggunakan harmoni yang sangat terbatas dan kurang mendapat kebebasan untuk
mengadakan improvisasi.
 Muncul pada abad ke-16
3. Musik Langgam
Musik langgam adalah Musik yang sejenis dengan keroncong tapi tidak menggunakan
ukulele pada musiknya. Musik Langgam memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
 Matra atau ukuran biramanya 4/4.
 Temponya moderato.
 Terdiri dari empat kalimat masing-masing delapan bar, sehingga dalam satu langgam
terdapat 32 bar.
 Matra ke-3 dari kalimat ke-1 selalu diiringi akord IV (sub dominant).
 Cello menirukan permainan gendang.
 Susunan keempat kalimatnya adalah AABA kadang-kadang ada sedikit perubahan
pada akhir Musik.
4. Musik Stambul
5
Musik stambul adalah Musik yang berirama mendayu-dayu, bait dan liriknya lazim
berupa pantun “A-B-A-B” dalam tutur atau bahasa yang indah yang berisi puji-pujian dan
nasihat. Musik Stambul memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Matra atau ukuran biramanya 4/4.
2. Terdiri dari 16 bar.
3. Merupakan variasi dari keroncong.
4. Muncul pada sekitar abad ke-20.
5. Contoh misk stambul : Stb Baju Biru, Stb. Merana
1.2.2 Musik non Tradisional
1. Musik Pop
Musik pop adalah Musik yang sedang digemari atau disenangi oleh masyarakat pada
saat tertentu atau dalam kurun waktu tertentu. Musik pop (populer) memiliki ciri-ciri :
 Mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis
instrument
 Bentuk Musik bebas
 Berifat menghibur pendengarnya.
 Mengutamakan permainan drum dan gitar bas.
 Komposisi melodinya mudah dicerna.
 Bentuk Musik bebas.
 Disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu.
 Mudah dikenal dan tenggelam
 Contoh musik pop : Tak Ingin Sendiri, Berita Kepada Kawan, Arjuna mencari Cinta
dan sebagainya.
2. Musik Perjuangan
Musik perjuangan adalah Musik yang lahir karena kondisi masyarakat Indonesia yang
sedang dijajah oleh bangsa lain. Dengan musik para pejuang berusaha membangkitkan
semangat persatuan untuk melawan penjajah. Musik perjuangan memiliki ciri-ciri antara
lain yaitu:
 Syair-syairnya berisi ajakan untuk berjuang
 Diakhiri dengan semarak.
 Diciptakan pada masa perjuangan.
 Isi Musik berisi tentang semangat juang dalam membela kemerdekaan.
 Kebanyakan diciptakan sekitar tahun 1945-1950.
6
 Contoh musik perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, Hari Merdeka,
Bagimu Negeri, Bandung Lautan Api dan lain-lain.
3. Musik Seriosa
Musik seriosa adalah Musik yang harus dinyanyikan oleh penyanyi dengan serius yang
mendekati kemampuan penciptanya dan bernilai teknik tinggi art music. Musik seriosa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Banyak menggunakan nada-nada sisipan seperti (ri),(fi),dan (sel).
 Musiknya menggunakan teknik vokal dan nada-nada yang tinggi.
 Harus dinyanyikan dengan perasaan,ekspresi dan penuh penghayatan serta mendalam
dan serius.
 Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik.
 Terkadang ada pergantian nada dasar (modulasi).
4. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan perpaduan antara musik india dengan musik melayu.
Iramanya sangat ringan sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya menggerakkan
anggota badan. Musik dangdut juga berasal dari Indonesia asli yang memiliki banyak
sekali ciri-ciri diantaranya:
 Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu seperti akordion, suling, gendang,
madolin dan alat musik pokoknya kendang (tabla) dan suling.
 Musiknya mudah dicerna, sehingga tidak susah diterima masyarakat.
 Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), Musik dua
(iramanya agak cepat), dan makinang (lebih cepat).
 Liriknya masih lekat pada pantun.
 Irama musiknya sangat melankolik.
 Bangunan sebagian besar Musik dangdut sangat konservatif.
 Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan
Musik dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada Musik-Musik masa Melayu Deli
seperti Musik Burung Nuri).
 Miskin improvisasi, baik melodi maupaun harmoni.
 Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkon.
 Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan
bangunan melodi yang berbeda dengan bagian yang pertama.
 Musik dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama.
 Dinyanyikan dengan vibrasi dan cekungan-cekungan nada.
 Didominasi dang dan ndut pada saat musik (gendang, suling dll) dimainkan.
7
5. Musik Anak-Anak
Musik anak-anak adalah Musik yang diciptakan untuk mendidik anak-anak yang
Musiknya sederhana, kalimatnya tidak terlalu panjang, sangat mudah dimengerti dan
dipahami. Musik anak-anak memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Memilki bentuk yang sederhana, ambitusnya tidak terlalu luas, biasanya Musik anak-
anak tidak lebih dari satu oktaf.
 Tema Musik disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos.
 Bahasa yang digunakan sederhana Lompatan nada tidak terlalu jauh.
 Contoh musik anak-anak: Balonku Ada Lima, Pok Ame-Ame, Kasih Ibu, Pelangi, dan
lain-lain
1.3 Fungsi Musik Nusantara
1. Fungsi Musik Nusantara Bagi Masyarakat
 Sarana Komunikasi. Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi
antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan.
 Pengiring Tarian. Suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa
(kosong) dan menyulitkan sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme
dan tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.
 Sarana Ekonomi. Bagi para musisi dan artis profesional, musik adalah sarana
penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya yang mereka buat dan yang
mereka mainkan. Semakin bagus dan populernya suatu karya seni musik maka akan
semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil
maupun moral.
 Sarana Perang. Musik juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam
setiap kesatuan militer pasti mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk
meningkatkan dan membangkitkan semangat dalam peperangan.
 Sarana pendidikan
2. Fungsi Individual
Sarana Ekspresi Diri. Melalui musik, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes
kondisi yang ada di lingkungannya Bagi para seniman musik (baik pencipta Musik
maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka.
Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Mengungkapkan perasaan,
pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
8
BAB II
MUSIK KERONCONG
2.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan musik di Indonesia. Di zaman
modern seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah terpengaruh oleh Westernisasi,
yaitu budaya kebarat-baratan. Walaupun minoritasnya masih menggemari musik
nusantara. Salah satu jenis music nusantara ialah music keroncong.
Saat ini music keroncong keberadaannya mulai tergeser dengan musik – music lain,
seperti music pop, jazz, rock, RnB dan music barat lainnya. Namun masih ada
masyarakat yang melestarikan music keroncong, misalnya di daerah Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Yang paling sering ditemui ialah di D.I Yogyakarta, karena masyarakatnya
masih beraliran jawa keraton kasepuhan yang identik dengan budayanya. Kebanyakan
Masyarakat Yogyakarta masih sangat menggemari jenis musik ini karena selain untuk
melestarikan budaya, music keroncong juga terdengar kalem.
2.2 Sejarah Keroncong di Indonesia
Keroncong dibawa ke indonesia timur bersama gitar, alat musik para pelaut portugis.
Kemudian di Indonesia lahirlah perkampungan kecil portugis dikota perdagangan, salah
satunya adalah Tugu. Penduduk disitu mempertunjukkan musik keroncong di malam hari.
Dari sini muncullah istilah “buaya keroncong” untuk orang yang punya kesenangan
berlebih terhadap keroncong. Instrumen yang digunakan dalam musik keroncong yaitu
sepasang keroncong (ukulele dan cak), 1-3 gitar, satu cello, satu mandolin. Lalu
dipadukan dengan 1 atau 2 biola, satu seruling, alat perkusi. Karena bunyi alat musik
ukulele: crong, crong, crong akhirnya dikenal istilah musik keroncong.
Keroncu788 masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512 yaitu pada waktu ekspedisi
Portugis, pimpinan Alfonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512.
Para pelaut Portugis membawa Musik jenis Fado. Pada waktu tawanan Portugis dan
budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dibebaskan pada tahun 1661 oleh Pemerintah
Hindia Belanda (VOC), mereka diharuskan pindah agama dari Katholik menjadi
Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan Musik Fado harus dilakukan seperti dalam
Gereja Protestan.
Dari daratan India atau Goa, masuklah musik keroncong untuk pertama kalinya di
Malaka, kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Tahun 1880 Musik
Keroncong lahir dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi Musik Hawai yang
dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan
Musik Keroncong. Kedatangan orang Portugis di Indonesia pada tahun 1522 dan
9
pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu pada tahun 1661, merupakan masa
evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880).
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun
1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan
satu perkiraan perkembangan baru yaitu keroncong millenium. Tonggak awal adalah
pada tahun 1879, di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik
utama dalam keroncong, sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya
namun belum berkembang seperti pernah dilantunkan oleh Bondan Prakoso.
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah :
 Masa keroncong tempo doeloe pada tahun 1880-1920
 Masa keroncong abadi pada tahun 1920-1960
 Masa keroncong modern pada tahun 1960-2000
 Masa keroncong millenium pada tahun 2000-kini
Perkembangan di Luar Jakarta
Di Jawa Tengah tempat musik keroncong terpengaruh musik pentatonis (gamelan).
Timbullah istilah “langgam” yang berciri bahasa daerah serta tangga nada dan ritme yang
diarahkan dari musik daerah.
Di Jawa Timur, perkembangan keroncong ditandai dengan adanya teater rakyat
komedi stambul yang menggunakan Musik keroncong. Timbullah keroncong dengan
gaya baru yang disebut “stambul”. Di Ambon terpengaruh oleh musik hawaiian.
Keroncong di Makassar memakai alat musik yang sama dengan di Jawa tapi ditambah
kecapi.
Di Balikpapan keroncong terdiri dari: 1 atau 2 biola, 1 mandolin yang disebut
“gambus”, ukulele, banjo, 2 gendong. Di Flores Tengah menggunakan gitar dan ukulele,
di Flores Timur menggunakan 1 biola, gitar, gendang.
2.3 Bentuk Musik keroncong
1. Moresco (bentuk awal) yaitu tarian asal Spanyol. Seperti polka namun iramanya
agak lamban, dimana salah satu Musik disusun kembali oleh Kusbini dikenal dengan
nama Kr. Muritsku yang diiringi oleh musik dawai, seperti : Biola, ukulele, selo,
perkusi kadang-kadang dipakai
2. Keroncong Asli
Ciri khusus :
a. Birama 4/4
10
b. Menggunakan alat musik ukulele
c. Syair Musik terdiri dari 7 kalimat, masing-masing 4 birama
d. Kalimat ketiga diselingi interlude secara instrumentalia sebanyak 4 birama
e. Kalimat Musik keempat mendapat iringan
f. Instrumen pengiring : bass, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, cak
g. Harmoni terbatas, kurang bebas untuk berimprovasi dan memiliki pola ABC
h. Penggunaan jenis instrumen dan susunan iringannya, keroncong modern
berbeda dengan keroncong asli
3. Langgam
Ciri musik:
1. Birama 4/4
2. Tempo yang digunakan selalu moderato
3. Musiknya terdiri 4 bait, tiap bait 8 birama
4. Bentuk Musiknya memiliki pola AA’BA’
5. Birama kedua dibait ke-3 mendapat iringan akor tingkat IV (subdominan)
6. Peralatan musik ukulele kurang begitu menonjol dalam mengiring Musik.
4. Stambul
Ciri khusus:
1. Birama 4/4
2. Terdiri dari 4 kalimat Musik, masing-masing 4 birama
3. Iringan dimulai di birama ketiga dan jatuh di akor tingkat IV (subdominan)
4. Model iringannya : peran gitar dan cello-kendangan sangat menunjang
5. Bentuk Musik memiliki AB
5. StambulII
Ciri khusus :
1. Birama 4/4 terdiri dari 16 Bar
2. Bentuk kalimatnya berupa Pantun atau Sya’ir
3. Intro merupakan improvisasi dengan peralihan akord tonika ke sub dominant
4. Dinyanyikan secara recitative
5. Contoh Musik dari stambul II adalah Lambang Kehidupan.
6. Musik Ekstra
Ciri khusus:
1. Bentuk menyimpang dari ketiga jenis keroncong tadi
2. Bersifat merayu, riang gembira, jenaka
3. Terpengaruh bentuk Musik tradisional
11
2.3.1 Instrumen musik keroncong
No. Nama Alat Musik Fungsi Keterangan
1. *)Ukulele Pemegang ritme
Memiliki 4 dawai dengan sistem
nada: G”-C”-E”-A” (ukulele sistem
E). Permainannya dengan cara
arpeggio atau dalam gitar disebut
“rasgueado” (spanyol).
2. **)Flute/seruling
Pemegang melodi dan
mengisi kekosongan selain
untuk intro dan coda.
Ambitus nadanya: B/C’ sampai C’
3. ***)Gitar Pengiring, pembawa melodi
Gitar berdawai enam dengan
sistem nada: E-A-D-G-B-E’.
4. ****)Cello Pemegang ritmis
Berdawai 3 dengan sistem nada C-
G-D’, dan ada sistem D-G-D. Cara
memainkan: dipetik menggunakan
telunjuk dan jempol.
5. *****)Biola
Pemegang melodi dan
kontrapunk dari vocal dan
imitasi
Biola berdawai 4, system nadanya:
G-D’-A’-E”
6. ******)Bass/contrabass Pengendali ritmis
Berdawai 4 dengan sistem nada: E-
A-D-G, ada yang 3 dawai dengan
sistem nada: A-D-G. Alat ini
dibawakan dengan dipetik dan
memainkan nada bass dan
contranya dari akor yang sedang
dibawakan.
7. *******)Banjo
(cak tenor)
Pemegang ritme
Memiliki dawai 3 dengan sistem
nada G”-B’-E”/G’-B’-E” (sistem
E), dan ada yang sistem nadanya:
D”-Fis’- B’ (sistem B)
Pada perkembangannya di Indonesia, keroncong menjadikan seni campuran dengan alat-
alat musik seperti :
- Sitar India - Gong
- Rebab - Kenong
- Suling bamboo - Saron sebagai satu set gamelan
- Gendang
12
2.3.2 Pembawaan Vokal
Penyanyi keroncong harus bisa membawakan cengkok dan gregel yaitu semacam
hiasan nada. Istilah ini diambil dari istilah musik tradisional Jawa.
 Cengkok: segala bentuk nada hiasan yang memperkembangkan kalimat Musik
artinya mengisi, memperindah dan menghidupkan kalimat Musik.
 Gregel: hiasan nada yang bergerak cepat.
Pembawaan hiasan vokal musik keroncong berbeda-beda menurut jenis keroncong, yaitu:
Pembawaan vokal dalam keroncong asli :
 Tempo: andante, moderato
 Pembawaannya bersifat gagah
 Pembawaan melodi dan syair bersifat improvisatoris, bercengkok, gregel, portamento.
Ritmenya sering tidak pas pada pukulan yang seharusnya, disebut dengan nggandul
(bahasa Jawa: menggantung)
Pembawaan vokal dalam stambul II :
 Tempo: andante
 Sifat: halus, lembut, mengharukan, penuh percintaan
 Pembawaannya : melodi dan syair secara improvsatoris, selaras dengan pembawaan
keroncong asli, dengan cengkok dan gregel.
Pembawaan vokal dalam langgam keroncong :
 Tempo : andante, moderato
 Sifat : Serupa dengan sifat pembawaan Musik hiburan indonesia
 Pembawaannya: lebih mudah dari keroncong asli dan stambul II (tanpa cengkok dan
gregel)
2.3.3 Tokoh Musik Keroncong
 Gesang : Bengawan Solo, Ali-Ali, Buaya Keroncong
 Mardjo Kahar : Kr. Meratap hati, Merana
 Budiman BJ : Kr. Jayalah Indonesia, Lgm. Tanah Kerinduan
 S. Padimin : Kr. Sekuntum Bunga, Kr. Pujaan Tanah Air
 Maladi : Lgm. Tidurlah Intan, Lgm. Di Bawah Bulan Purnama
 Ismail Marzuki : Lgm. Sampul Surat, Lgm. Bandung Selatan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan I kita dapat menyimpulkan bahwa :
1. Seni musik adalah sebuah karya dari manusia yang akan berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman.
2. Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan
Indonesia dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh
masyarakat.
3. Ada banyak jenis Musik Nusantara yaitu Musik daerah, Musik anak-anak, Musik
perjuangan, Musik seriosa, musik keroncong, langgam, stambul, pop dan dangdut.
4. Musik Nusantara tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing
daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda
Berdasarkan pembahasan II kita dapat menyimpulkan bahwa :
1. Musik keroncong adalah musik yang memiliki harmoni dan improvisai yang
sangat terbatas, umumnya Musik-Musiknya memiliki bentuk dan susunan yang
sama.
2. Musik keroncong berkembang di berbagai wilayah di Indonesia
3. Musik keroncong berubah seiring dengan perkembangan zaman
4. Bentuk musik keroncong ialah musik stambul, stambul II dan langgam
5. Bentuk musik keroncong memiliki ciri yang berbeda, baik instrumen maupun
pembawaan vokalnya.
6. Tiap daerah memiliki ciri musik keroncong yang berbeda
3.2 Saran
Seiring dengan berkembangnya zaman, keberadaan Musik Nusantara semakin terabaikan
terutama musik yang bergenre kedaerahan, seperti Musik daerah, musik keroncong, stambul
dan langgam. Selain itu, Musik anak – anak pun sudah jarang ditemui. Sekarang masyarakat
Indonesia lebih condong terhadap musik pop yang bertemakan persahabatan, cinta dan kasih
sayang. Apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih, memungkinkan budaya
barat masuk ke Indonesia dan dengan mudahnya mempengaruhi kalangan muda.
Harus kita sadari Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan. Oleh
karena itu, setelah mengetahui ragam dan jenis musik nusantara serta ciri-cirinya semoga kita
mampu untuk menjaga dan memelihara seni khususnya musik, semoga kita mampu
menghargai musik sebagai bagian dari hidup kita.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://dianrana-katulistiwa.com/keroncong.pdf
http://asiaaudiovisualexc09astiningsih.wordpress.com/2009/06/29/musik-nusantara/
http://conan444.blogspot.com/
http://muthiaintansanubari.blogspot.com/2012/04/ragam-musik-nusantara.html
http://chacaaca.blogspot.com/2014/02/musik-keroncong.html
http://roiyanali98.wordpress.com/2013/08/09/musik-nusantara-jenis-jenis-dan-ciri-cirinya/
15
LAMPIRAN GAMBAR
*) **) ***)
****) *****) ******)
*******)

Contenu connexe

Tendances

Tendances (20)

Unsur unsur lagu daerah
Unsur unsur lagu daerahUnsur unsur lagu daerah
Unsur unsur lagu daerah
 
Seni Musik 8 bab11
Seni Musik 8 bab11Seni Musik 8 bab11
Seni Musik 8 bab11
 
Apresiasi karya seni musik 1
Apresiasi karya seni musik 1Apresiasi karya seni musik 1
Apresiasi karya seni musik 1
 
mengapresiasi karya seni musik
mengapresiasi karya seni musikmengapresiasi karya seni musik
mengapresiasi karya seni musik
 
Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4
 
mengapresiasi karya seni musik
mengapresiasi karya seni musikmengapresiasi karya seni musik
mengapresiasi karya seni musik
 
Musik Asia dan Aransemen Lagu
Musik Asia dan Aransemen Lagu Musik Asia dan Aransemen Lagu
Musik Asia dan Aransemen Lagu
 
Jenis / Genre Musik
Jenis / Genre MusikJenis / Genre Musik
Jenis / Genre Musik
 
Mengespresikan karya seni musik
Mengespresikan karya seni musikMengespresikan karya seni musik
Mengespresikan karya seni musik
 
Pengantar Materi Ornamentasi Lagu Vokal Tungal Kelas IX
Pengantar Materi Ornamentasi Lagu Vokal Tungal Kelas IXPengantar Materi Ornamentasi Lagu Vokal Tungal Kelas IX
Pengantar Materi Ornamentasi Lagu Vokal Tungal Kelas IX
 
Alat musik mancanegara di asia
Alat musik mancanegara di asiaAlat musik mancanegara di asia
Alat musik mancanegara di asia
 
Seni Musik 8 bab3
Seni Musik 8 bab3Seni Musik 8 bab3
Seni Musik 8 bab3
 
Seni Musik 8 bab12
Seni Musik 8 bab12Seni Musik 8 bab12
Seni Musik 8 bab12
 
Makna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada SeniMakna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada Seni
 
Musik Asia
Musik AsiaMusik Asia
Musik Asia
 
Unsur unsur musik tradisional
Unsur unsur musik tradisionalUnsur unsur musik tradisional
Unsur unsur musik tradisional
 
Presentasi Seni Musik
Presentasi Seni Musik Presentasi Seni Musik
Presentasi Seni Musik
 
musik oriental
musik orientalmusik oriental
musik oriental
 
Seni Musik bab12
Seni Musik bab12Seni Musik bab12
Seni Musik bab12
 
Isman
IsmanIsman
Isman
 

Similaire à Seni musik

seni musik kelas xi.pptx
seni musik kelas xi.pptxseni musik kelas xi.pptx
seni musik kelas xi.pptxErwinMowose1
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIIArd's Munawir
 
Musik Tradisional Jawa Barat
Musik Tradisional Jawa BaratMusik Tradisional Jawa Barat
Musik Tradisional Jawa BaratNadia Azahra
 
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budaya
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budayaDasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budaya
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budayaRiyan Hidayatullah
 
Bab 4 memainkan alat musik sederhana
Bab 4 memainkan alat musik sederhanaBab 4 memainkan alat musik sederhana
Bab 4 memainkan alat musik sederhanaSMPK Stella Maris
 
Bab 12 memainkan alat musik campuran
Bab 12 memainkan alat musik campuranBab 12 memainkan alat musik campuran
Bab 12 memainkan alat musik campuranSMPK Stella Maris
 
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...Elishabeth1
 
Genre musik by sawo su
Genre musik by sawo suGenre musik by sawo su
Genre musik by sawo suAlfian Susawo
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisionalRizal Fahmi
 

Similaire à Seni musik (20)

Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofonKelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
 
Musik tradisonal
Musik tradisonalMusik tradisonal
Musik tradisonal
 
seni musik kelas xi.pptx
seni musik kelas xi.pptxseni musik kelas xi.pptx
seni musik kelas xi.pptx
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Musik Tradisional Jawa Barat
Musik Tradisional Jawa BaratMusik Tradisional Jawa Barat
Musik Tradisional Jawa Barat
 
Materi kelas XI
Materi kelas XIMateri kelas XI
Materi kelas XI
 
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budaya
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budayaDasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budaya
Dasar-dasar musik: Pembekalan untuk guru seni budaya
 
Bab 4 memainkan alat musik sederhana
Bab 4 memainkan alat musik sederhanaBab 4 memainkan alat musik sederhana
Bab 4 memainkan alat musik sederhana
 
Rpp alif new
Rpp alif newRpp alif new
Rpp alif new
 
Bab 12 memainkan alat musik campuran
Bab 12 memainkan alat musik campuranBab 12 memainkan alat musik campuran
Bab 12 memainkan alat musik campuran
 
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
 
Genre musik by sawo su
Genre musik by sawo suGenre musik by sawo su
Genre musik by sawo su
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
SENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptxSENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptx
 
SENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptxSENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptx
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisional
 
SENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptxSENI_MUSIK.pptx
SENI_MUSIK.pptx
 
Musik asia
Musik asia Musik asia
Musik asia
 

Plus de Vika Mubarokah

Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiVika Mubarokah
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiVika Mubarokah
 
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan CirebonSENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan CirebonVika Mubarokah
 
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode MadinahDakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode MadinahVika Mubarokah
 
Cara Kerja Aki ( FISIKA )
Cara Kerja Aki ( FISIKA )Cara Kerja Aki ( FISIKA )
Cara Kerja Aki ( FISIKA )Vika Mubarokah
 

Plus de Vika Mubarokah (6)

Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku Fiksi
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
 
Contoh Teks Laporan
Contoh Teks LaporanContoh Teks Laporan
Contoh Teks Laporan
 
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan CirebonSENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon
SENI TARI: Perbedaan Tari Topeng Betawi dan Cirebon
 
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode MadinahDakwah Rasulullah Periode Madinah
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
 
Cara Kerja Aki ( FISIKA )
Cara Kerja Aki ( FISIKA )Cara Kerja Aki ( FISIKA )
Cara Kerja Aki ( FISIKA )
 

Seni musik

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Apresiasi Musik Keroncong”. Makalah ini berisi tentang Musik Nusantara dan musik keroncong. Saya juga melakukan berbagai pencarian dari berbagai sumber mengenai Musik Nusantara dan musik keroncong ini dan mengolahnya sehingga tersusun sedemikian rupa. Makalah ini juga berisi tentang macam – macam Musik Nusantara, sejarah musik keroncong, jenis, instrument, tokoh music dan pembawaan vokalnya.. Saya selaku penyusun makalah mohon maaf apabila ada kesalahan dari isi makalah ini. Karena kurangnya pengalaman, juga banyaknya sumber yang menjabarkan tentang tema dari pembahasan saya kali ini. Kritik dan saran sangat membantu agar saya dapat membuat makalah lain yang lebih baik lagi. Indramayu, 28 Mei 2014. Penyusun.
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….……….2 BAB I. PENDAHULUAN……………………………..……………………………………….3 1.1 Latar Belakang ………………………………………….....…………………..….3 1.2 Macam – macam Musik Nusantara …..………..……….………………………....3 1.2.1 Musik Tradisional ………..…….……………………………………..3 1.2.2 Musik non Tradisional ….……….……………………………………5 1.3 Fungsi Musik .………………………………….………………………………....7 BAB II. Musik Keroncong ……………………………………………………………..……..8 2.1 Latar Belakang ………………………………………….…………………..……..8 2.2 Sejarah Perkembangan ……………………………………………………...……..8 2.3 Bentuk Musik Keroncong ………………………………………………………....9 2.4 Instrument/Alat Musik Yang Digunakan ……………………………………...…11 2.5 Pembawaan Vocal……………………………………………………………...…12 2.6 Tokoh Musik Keroncong ……………………………………………………..….12 BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………...……….13 3.1 Kesimpulan …………………………………..………………………………….13 3.2 Saran …………………………………………..………………………………...13 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...…14 LAMPIRAN GAMBAR …………………………………………………………………..…15
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budayanya yang beragam. Salah satunya yaitu dalam bidang musik. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Musik merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Musik memiliki peranan dalam pembentukan pribadi manusia. Ada berbagai macam jenis musik yang dapat kita dengar. Salah satunya yaitu Musik Nusantara. Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda. Namun di zaman modern seperti sekarang ini banyak generasi muda yang tidak mengenali musik dari daerahnya sendiri. Mereka lebih mengenali bahkan menyukai musik- musik barat yang bergenre pop, jazz ataupun rock. Dengan dibuatnya makalah ini semoga generasi muda dapat menyadari akan kebudayaan yang ada di Indonesia dan dapat menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotismenya sehingga musik daerah, keroncong, dan jenis Musik Nusantara lainnya dapat terus berkembang dan tidak hilang dimakan waktu. Musik nusantara berkembang di Indonesia melalui beberapa tahapan, antara lain :  Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha  Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha  Masa setelah masuknya pengaruh Islam  Masa Kolonialisme  Masa Kini 1.2 Macam – macam Musik Nusantara 1.2.1 Musik Tradisional 1. Musik Daerah Musik daerah adalah musik yang lahir karena budaya setempat yang bersifat turun temurun dan kedaerahan. Musik daerah memiliki ciri-ciri antara lain :  Sederhana. Musik biasannyaa bersifat sederhana baik dari melodi, tema, maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan pentatonic yaitu tangga nada yang terdiri dari 5 nada berjenjang.
  • 4. 4  Kedaerahan. Biasanya syair Musik daerah menggunakan syair dan dialek (bahasa) daerah yang bersifat lokal.  Turun Temurun  Jarang Diketahui Penciptanya  Mengandung unsur kerakyatan dan kebersamaan.  Contoh Musik daerah : Cublak-cublak suweng dari Jawa Timur, Bubuy Bulan dari Jawa Barat, Kicir-kicir dari Jakarta, Si Patokaan dari Sulut, dan Butet dari Sumut. 2. Musik Keroncong Musik keroncong adalah Musik yang memiliki harmoni musik dan improvisai yang sangat terbatas, umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Ciri-ciri Musik keroncong antara lain :  Matra atau ukuran birama 4/4.  Syair Musik terdiri dari 7 kalimat, setiap Musik terdiri atas 4 bar/birama sehingga jumlah seluruhnya adalah 28 birama/bar.  Kalimat Musik ke-3 terdapat interlude secara instrumental sebanyak 2 sampai 4 bar.  Pada kalimat Musik ke-4 selalu mendapat iringan.  Alat musik ukulele memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan identitas musik keroncong.  Untuk jenis Musik keroncong asli, jumlah instrumen sangat dibatasi jumlahnya, yaitu 7 macam, terdiri atas bas, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, dan chak.  Menggunakan harmoni yang sangat terbatas dan kurang mendapat kebebasan untuk mengadakan improvisasi.  Muncul pada abad ke-16 3. Musik Langgam Musik langgam adalah Musik yang sejenis dengan keroncong tapi tidak menggunakan ukulele pada musiknya. Musik Langgam memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:  Matra atau ukuran biramanya 4/4.  Temponya moderato.  Terdiri dari empat kalimat masing-masing delapan bar, sehingga dalam satu langgam terdapat 32 bar.  Matra ke-3 dari kalimat ke-1 selalu diiringi akord IV (sub dominant).  Cello menirukan permainan gendang.  Susunan keempat kalimatnya adalah AABA kadang-kadang ada sedikit perubahan pada akhir Musik. 4. Musik Stambul
  • 5. 5 Musik stambul adalah Musik yang berirama mendayu-dayu, bait dan liriknya lazim berupa pantun “A-B-A-B” dalam tutur atau bahasa yang indah yang berisi puji-pujian dan nasihat. Musik Stambul memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Matra atau ukuran biramanya 4/4. 2. Terdiri dari 16 bar. 3. Merupakan variasi dari keroncong. 4. Muncul pada sekitar abad ke-20. 5. Contoh misk stambul : Stb Baju Biru, Stb. Merana 1.2.2 Musik non Tradisional 1. Musik Pop Musik pop adalah Musik yang sedang digemari atau disenangi oleh masyarakat pada saat tertentu atau dalam kurun waktu tertentu. Musik pop (populer) memiliki ciri-ciri :  Mengutamakan teknik penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrument  Bentuk Musik bebas  Berifat menghibur pendengarnya.  Mengutamakan permainan drum dan gitar bas.  Komposisi melodinya mudah dicerna.  Bentuk Musik bebas.  Disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu.  Mudah dikenal dan tenggelam  Contoh musik pop : Tak Ingin Sendiri, Berita Kepada Kawan, Arjuna mencari Cinta dan sebagainya. 2. Musik Perjuangan Musik perjuangan adalah Musik yang lahir karena kondisi masyarakat Indonesia yang sedang dijajah oleh bangsa lain. Dengan musik para pejuang berusaha membangkitkan semangat persatuan untuk melawan penjajah. Musik perjuangan memiliki ciri-ciri antara lain yaitu:  Syair-syairnya berisi ajakan untuk berjuang  Diakhiri dengan semarak.  Diciptakan pada masa perjuangan.  Isi Musik berisi tentang semangat juang dalam membela kemerdekaan.  Kebanyakan diciptakan sekitar tahun 1945-1950.
  • 6. 6  Contoh musik perjuangan : Halo-halo Bandung, Maju Tak Gentar, Hari Merdeka, Bagimu Negeri, Bandung Lautan Api dan lain-lain. 3. Musik Seriosa Musik seriosa adalah Musik yang harus dinyanyikan oleh penyanyi dengan serius yang mendekati kemampuan penciptanya dan bernilai teknik tinggi art music. Musik seriosa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  Banyak menggunakan nada-nada sisipan seperti (ri),(fi),dan (sel).  Musiknya menggunakan teknik vokal dan nada-nada yang tinggi.  Harus dinyanyikan dengan perasaan,ekspresi dan penuh penghayatan serta mendalam dan serius.  Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamik.  Terkadang ada pergantian nada dasar (modulasi). 4. Musik Dangdut Musik dangdut merupakan perpaduan antara musik india dengan musik melayu. Iramanya sangat ringan sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya menggerakkan anggota badan. Musik dangdut juga berasal dari Indonesia asli yang memiliki banyak sekali ciri-ciri diantaranya:  Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu seperti akordion, suling, gendang, madolin dan alat musik pokoknya kendang (tabla) dan suling.  Musiknya mudah dicerna, sehingga tidak susah diterima masyarakat.  Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), Musik dua (iramanya agak cepat), dan makinang (lebih cepat).  Liriknya masih lekat pada pantun.  Irama musiknya sangat melankolik.  Bangunan sebagian besar Musik dangdut sangat konservatif.  Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan Musik dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada Musik-Musik masa Melayu Deli seperti Musik Burung Nuri).  Miskin improvisasi, baik melodi maupaun harmoni.  Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkon.  Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian yang pertama.  Musik dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama.  Dinyanyikan dengan vibrasi dan cekungan-cekungan nada.  Didominasi dang dan ndut pada saat musik (gendang, suling dll) dimainkan.
  • 7. 7 5. Musik Anak-Anak Musik anak-anak adalah Musik yang diciptakan untuk mendidik anak-anak yang Musiknya sederhana, kalimatnya tidak terlalu panjang, sangat mudah dimengerti dan dipahami. Musik anak-anak memiliki karakteristik sebagai berikut:  Memilki bentuk yang sederhana, ambitusnya tidak terlalu luas, biasanya Musik anak- anak tidak lebih dari satu oktaf.  Tema Musik disesuaikan dengan jiwa anak yang masih polos.  Bahasa yang digunakan sederhana Lompatan nada tidak terlalu jauh.  Contoh musik anak-anak: Balonku Ada Lima, Pok Ame-Ame, Kasih Ibu, Pelangi, dan lain-lain 1.3 Fungsi Musik Nusantara 1. Fungsi Musik Nusantara Bagi Masyarakat  Sarana Komunikasi. Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan.  Pengiring Tarian. Suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.  Sarana Ekonomi. Bagi para musisi dan artis profesional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.  Sarana Perang. Musik juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan semangat dalam peperangan.  Sarana pendidikan 2. Fungsi Individual Sarana Ekspresi Diri. Melalui musik, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada di lingkungannya Bagi para seniman musik (baik pencipta Musik maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
  • 8. 8 BAB II MUSIK KERONCONG 2.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan musik di Indonesia. Di zaman modern seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah terpengaruh oleh Westernisasi, yaitu budaya kebarat-baratan. Walaupun minoritasnya masih menggemari musik nusantara. Salah satu jenis music nusantara ialah music keroncong. Saat ini music keroncong keberadaannya mulai tergeser dengan musik – music lain, seperti music pop, jazz, rock, RnB dan music barat lainnya. Namun masih ada masyarakat yang melestarikan music keroncong, misalnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang paling sering ditemui ialah di D.I Yogyakarta, karena masyarakatnya masih beraliran jawa keraton kasepuhan yang identik dengan budayanya. Kebanyakan Masyarakat Yogyakarta masih sangat menggemari jenis musik ini karena selain untuk melestarikan budaya, music keroncong juga terdengar kalem. 2.2 Sejarah Keroncong di Indonesia Keroncong dibawa ke indonesia timur bersama gitar, alat musik para pelaut portugis. Kemudian di Indonesia lahirlah perkampungan kecil portugis dikota perdagangan, salah satunya adalah Tugu. Penduduk disitu mempertunjukkan musik keroncong di malam hari. Dari sini muncullah istilah “buaya keroncong” untuk orang yang punya kesenangan berlebih terhadap keroncong. Instrumen yang digunakan dalam musik keroncong yaitu sepasang keroncong (ukulele dan cak), 1-3 gitar, satu cello, satu mandolin. Lalu dipadukan dengan 1 atau 2 biola, satu seruling, alat perkusi. Karena bunyi alat musik ukulele: crong, crong, crong akhirnya dikenal istilah musik keroncong. Keroncu788 masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512 yaitu pada waktu ekspedisi Portugis, pimpinan Alfonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Para pelaut Portugis membawa Musik jenis Fado. Pada waktu tawanan Portugis dan budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dibebaskan pada tahun 1661 oleh Pemerintah Hindia Belanda (VOC), mereka diharuskan pindah agama dari Katholik menjadi Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan Musik Fado harus dilakukan seperti dalam Gereja Protestan. Dari daratan India atau Goa, masuklah musik keroncong untuk pertama kalinya di Malaka, kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Tahun 1880 Musik Keroncong lahir dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi Musik Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong. Kedatangan orang Portugis di Indonesia pada tahun 1522 dan
  • 9. 9 pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu pada tahun 1661, merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880). Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru yaitu keroncong millenium. Tonggak awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong, sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya namun belum berkembang seperti pernah dilantunkan oleh Bondan Prakoso. Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah :  Masa keroncong tempo doeloe pada tahun 1880-1920  Masa keroncong abadi pada tahun 1920-1960  Masa keroncong modern pada tahun 1960-2000  Masa keroncong millenium pada tahun 2000-kini Perkembangan di Luar Jakarta Di Jawa Tengah tempat musik keroncong terpengaruh musik pentatonis (gamelan). Timbullah istilah “langgam” yang berciri bahasa daerah serta tangga nada dan ritme yang diarahkan dari musik daerah. Di Jawa Timur, perkembangan keroncong ditandai dengan adanya teater rakyat komedi stambul yang menggunakan Musik keroncong. Timbullah keroncong dengan gaya baru yang disebut “stambul”. Di Ambon terpengaruh oleh musik hawaiian. Keroncong di Makassar memakai alat musik yang sama dengan di Jawa tapi ditambah kecapi. Di Balikpapan keroncong terdiri dari: 1 atau 2 biola, 1 mandolin yang disebut “gambus”, ukulele, banjo, 2 gendong. Di Flores Tengah menggunakan gitar dan ukulele, di Flores Timur menggunakan 1 biola, gitar, gendang. 2.3 Bentuk Musik keroncong 1. Moresco (bentuk awal) yaitu tarian asal Spanyol. Seperti polka namun iramanya agak lamban, dimana salah satu Musik disusun kembali oleh Kusbini dikenal dengan nama Kr. Muritsku yang diiringi oleh musik dawai, seperti : Biola, ukulele, selo, perkusi kadang-kadang dipakai 2. Keroncong Asli Ciri khusus : a. Birama 4/4
  • 10. 10 b. Menggunakan alat musik ukulele c. Syair Musik terdiri dari 7 kalimat, masing-masing 4 birama d. Kalimat ketiga diselingi interlude secara instrumentalia sebanyak 4 birama e. Kalimat Musik keempat mendapat iringan f. Instrumen pengiring : bass, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, cak g. Harmoni terbatas, kurang bebas untuk berimprovasi dan memiliki pola ABC h. Penggunaan jenis instrumen dan susunan iringannya, keroncong modern berbeda dengan keroncong asli 3. Langgam Ciri musik: 1. Birama 4/4 2. Tempo yang digunakan selalu moderato 3. Musiknya terdiri 4 bait, tiap bait 8 birama 4. Bentuk Musiknya memiliki pola AA’BA’ 5. Birama kedua dibait ke-3 mendapat iringan akor tingkat IV (subdominan) 6. Peralatan musik ukulele kurang begitu menonjol dalam mengiring Musik. 4. Stambul Ciri khusus: 1. Birama 4/4 2. Terdiri dari 4 kalimat Musik, masing-masing 4 birama 3. Iringan dimulai di birama ketiga dan jatuh di akor tingkat IV (subdominan) 4. Model iringannya : peran gitar dan cello-kendangan sangat menunjang 5. Bentuk Musik memiliki AB 5. StambulII Ciri khusus : 1. Birama 4/4 terdiri dari 16 Bar 2. Bentuk kalimatnya berupa Pantun atau Sya’ir 3. Intro merupakan improvisasi dengan peralihan akord tonika ke sub dominant 4. Dinyanyikan secara recitative 5. Contoh Musik dari stambul II adalah Lambang Kehidupan. 6. Musik Ekstra Ciri khusus: 1. Bentuk menyimpang dari ketiga jenis keroncong tadi 2. Bersifat merayu, riang gembira, jenaka 3. Terpengaruh bentuk Musik tradisional
  • 11. 11 2.3.1 Instrumen musik keroncong No. Nama Alat Musik Fungsi Keterangan 1. *)Ukulele Pemegang ritme Memiliki 4 dawai dengan sistem nada: G”-C”-E”-A” (ukulele sistem E). Permainannya dengan cara arpeggio atau dalam gitar disebut “rasgueado” (spanyol). 2. **)Flute/seruling Pemegang melodi dan mengisi kekosongan selain untuk intro dan coda. Ambitus nadanya: B/C’ sampai C’ 3. ***)Gitar Pengiring, pembawa melodi Gitar berdawai enam dengan sistem nada: E-A-D-G-B-E’. 4. ****)Cello Pemegang ritmis Berdawai 3 dengan sistem nada C- G-D’, dan ada sistem D-G-D. Cara memainkan: dipetik menggunakan telunjuk dan jempol. 5. *****)Biola Pemegang melodi dan kontrapunk dari vocal dan imitasi Biola berdawai 4, system nadanya: G-D’-A’-E” 6. ******)Bass/contrabass Pengendali ritmis Berdawai 4 dengan sistem nada: E- A-D-G, ada yang 3 dawai dengan sistem nada: A-D-G. Alat ini dibawakan dengan dipetik dan memainkan nada bass dan contranya dari akor yang sedang dibawakan. 7. *******)Banjo (cak tenor) Pemegang ritme Memiliki dawai 3 dengan sistem nada G”-B’-E”/G’-B’-E” (sistem E), dan ada yang sistem nadanya: D”-Fis’- B’ (sistem B) Pada perkembangannya di Indonesia, keroncong menjadikan seni campuran dengan alat- alat musik seperti : - Sitar India - Gong - Rebab - Kenong - Suling bamboo - Saron sebagai satu set gamelan - Gendang
  • 12. 12 2.3.2 Pembawaan Vokal Penyanyi keroncong harus bisa membawakan cengkok dan gregel yaitu semacam hiasan nada. Istilah ini diambil dari istilah musik tradisional Jawa.  Cengkok: segala bentuk nada hiasan yang memperkembangkan kalimat Musik artinya mengisi, memperindah dan menghidupkan kalimat Musik.  Gregel: hiasan nada yang bergerak cepat. Pembawaan hiasan vokal musik keroncong berbeda-beda menurut jenis keroncong, yaitu: Pembawaan vokal dalam keroncong asli :  Tempo: andante, moderato  Pembawaannya bersifat gagah  Pembawaan melodi dan syair bersifat improvisatoris, bercengkok, gregel, portamento. Ritmenya sering tidak pas pada pukulan yang seharusnya, disebut dengan nggandul (bahasa Jawa: menggantung) Pembawaan vokal dalam stambul II :  Tempo: andante  Sifat: halus, lembut, mengharukan, penuh percintaan  Pembawaannya : melodi dan syair secara improvsatoris, selaras dengan pembawaan keroncong asli, dengan cengkok dan gregel. Pembawaan vokal dalam langgam keroncong :  Tempo : andante, moderato  Sifat : Serupa dengan sifat pembawaan Musik hiburan indonesia  Pembawaannya: lebih mudah dari keroncong asli dan stambul II (tanpa cengkok dan gregel) 2.3.3 Tokoh Musik Keroncong  Gesang : Bengawan Solo, Ali-Ali, Buaya Keroncong  Mardjo Kahar : Kr. Meratap hati, Merana  Budiman BJ : Kr. Jayalah Indonesia, Lgm. Tanah Kerinduan  S. Padimin : Kr. Sekuntum Bunga, Kr. Pujaan Tanah Air  Maladi : Lgm. Tidurlah Intan, Lgm. Di Bawah Bulan Purnama  Ismail Marzuki : Lgm. Sampul Surat, Lgm. Bandung Selatan
  • 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan I kita dapat menyimpulkan bahwa : 1. Seni musik adalah sebuah karya dari manusia yang akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. 3. Ada banyak jenis Musik Nusantara yaitu Musik daerah, Musik anak-anak, Musik perjuangan, Musik seriosa, musik keroncong, langgam, stambul, pop dan dangdut. 4. Musik Nusantara tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang berbeda Berdasarkan pembahasan II kita dapat menyimpulkan bahwa : 1. Musik keroncong adalah musik yang memiliki harmoni dan improvisai yang sangat terbatas, umumnya Musik-Musiknya memiliki bentuk dan susunan yang sama. 2. Musik keroncong berkembang di berbagai wilayah di Indonesia 3. Musik keroncong berubah seiring dengan perkembangan zaman 4. Bentuk musik keroncong ialah musik stambul, stambul II dan langgam 5. Bentuk musik keroncong memiliki ciri yang berbeda, baik instrumen maupun pembawaan vokalnya. 6. Tiap daerah memiliki ciri musik keroncong yang berbeda 3.2 Saran Seiring dengan berkembangnya zaman, keberadaan Musik Nusantara semakin terabaikan terutama musik yang bergenre kedaerahan, seperti Musik daerah, musik keroncong, stambul dan langgam. Selain itu, Musik anak – anak pun sudah jarang ditemui. Sekarang masyarakat Indonesia lebih condong terhadap musik pop yang bertemakan persahabatan, cinta dan kasih sayang. Apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih, memungkinkan budaya barat masuk ke Indonesia dan dengan mudahnya mempengaruhi kalangan muda. Harus kita sadari Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan. Oleh karena itu, setelah mengetahui ragam dan jenis musik nusantara serta ciri-cirinya semoga kita mampu untuk menjaga dan memelihara seni khususnya musik, semoga kita mampu menghargai musik sebagai bagian dari hidup kita.
  • 15. 15 LAMPIRAN GAMBAR *) **) ***) ****) *****) ******) *******)