Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Peran panca indera dalam aktivitas belajar
1. Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Jiwa Umum
Dosen pengampu: Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Oleh :
NUR TAFIAH : 111 08 132
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN )
SALATIGA
2012
2. SISTEM PENGLIHATAN:
Cahaya masuk melalui kornea mata dan lensa
mata,kemudian terfokus di dalam retina mata, sehingga
menimbulkan impuls saraf yang akan melukiskan
citra.Impuls saraf akan menuju ke otak melalui saraf
optik.
Struktur fisiologis mata:
• Cornea
• Pupil
• Lensa
• Retina
• Fovea
• Optic nerve
3. 1. Bagian retina mata
Sel Batang
Bertanggung jawab terhadap pencahayaanya sangat lemah, sel ini terletak di tepian
retina. Sel batang tidak memberikan gambaran berwarna ,dan hanya memberikan gambaran
hitam putih.
Sel Kerucut
Bertanggung jawab terhadap gambaran berwarna dan gambaran yang terinci dengan baik.
Sel ini terletak di pusat fovea, yaitu daerah kecil pada retina yang memberikan gambaran
paling terinci.sel kerucut tidak dapat bekerja dengan efektif dan kerjanya di ambil oleh sel
batang.
2. Warna elementer dan warna primer
Warna elemnter: semua warna dimana warna tersebut mempunyai sifat dan khas
sendiri.
Warna primer: warna elementer yang paling menyolok seperti warna merah dan kuning.
3. Buta warna
Adalah suatu kelainan mata yang disebabkan karena dalam retina tidak terdapat cones,
dimana cones berfungsi untuk membedakan warna.
Macam buta warna:
a. Buta warna total : sama sekali tidak dapat membedakan warna warna yang dilihatnya
dikarenakan dalam retina tidak terdapat cones sehingga semua warna keihatan kelabu.
b. Buta warna sebagian : tidak dapat membedakan warna warna tertentu saja
a. buta warna merah – hijau (red-green colour blindness)
B. Buta warna biru kuning (blue-yellow blindness)
4. Indera ini berfungsi merasakan sakit, rabaan, tekanan, dan
temperatur
Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran lunak, kasar,
halus, keras, dsb
Stimulusyang bersifat khemis maupun elektrical dan
sebangsanya pada pokoknya stimulus tersebut sangat kuat
sehingga menimbulkan kerusakan pada kulit dan rasa sakit.
Struktur fisiologis kulit:
• The most common skin reseptor
• The hair of touch organ
• A touch corpuscle
• An end blub
5. 1. Bagian telinga
a. Telinga bagian luar: bagian telinga yang menerima stimulus dari luar
b. Telinga bagian tengah: meneruskan stimulus yang diterima telinga
bagian luar
c. Telinga bagian dalam: reseptor yang sensitif yang merupakan saraf
saraf penerima
2. Stimulus berwujud bunyi yang merupakan getaran udara atau
medium lain, sehingga orang dapat mendengarkan bunyi. Macam bunyi:
a. Nada, yaitubunyi yang getarannya telah teratur
Macam nada;
Keras tidaknya nada, makin besar amplitudenya makin keras
nadanya
Tinggi rendahnya nada, makin besar frekuensinya makin tinggi
nadanya
Timbre dari nada, bergantung pada kombinasi frekuensi
b. Desah, bunyi yang getarannya belum teratur
3. Struktur fisiologis telinga:
Ossicles middle ear, semicircular canal, cochlea, skull, eustachian
tube, tympanic membrane
6. Merupakan indera pengecap. Stimulusnya merupakan benda cair yang
mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah, kenudian
dilangsungkan oleh syaraf sensorik ke otak.
Ada 4 macam rasa pokok :
• Pahit
• Manis
Struktur fisiologis lidah:
• Surface of tongue
• Pit
• Tips of sense cells
• Axon to brain
7. Hidung merupakan indera pencium dimana sel sel penerima
atau reseptor bau terletak pada hidung bagian dalam.
Stimulusnya berwujud benda benda yang bersifat khemis atau
gas yang dapat menguap, dan mengenai alat alat penerima
yang ada dalam hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak, dan sebagai respons dari stimulus tersebut
orang dapat menyadari adanya bau.
Henning menyebutkan ada 6 bau yang pokok:
a. Fruity
b. Resinous
c. Flowery
d. Spicy
e. Burning
f. putrid