SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
Télécharger pour lire hors ligne
APLIKASI PENDAPATAN
NASIONAL DALAM BISNIS
Wahono Diphayana
Pengertian
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional biasanya
didefinisikan sebagai nilai
seluruh barang jadi dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu
negara selama waktu tertentu.
Pendapatan nasional
digambarkan oleh perkiraan
besarnya GNP (gross national
product) atau GDP (gross
domestic product)
GNP (Gross National
Product = Produk Nasional
Bruto = PNB)
GNP adalah nilai dari seluruh
barang dan jasa (output) yang
diproduksi seluruh penduduk
suatu negara, baik yang ada di
dalam negeri maupun di luar
negeri, dalam perekonomian
pada suatu jangka waktu tertentu.
Disebut bruto (gross) karena
memasukkan penyusutan dalam
perhitungannya.
GDP (Gross Domestic Product = Produk
Domestik Bruto = PDB)
GDP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output)
yang dihasilkan di dalam negeri, baik oleh penduduk
negeri itu maupun warga negara asing yang ada di
negara tersebut
Contoh : Output dari Citibank (milik AS) di Indonesia
masuk dalam GNP AS dan tidak masuk GNP Indonesia
tetapi merupakan GDP Indonesia.
GNP/GDP
Nominal & Riil
GNP/GDP nominal
mengukur nilai output
pada harga yang
berlaku pada masa
output diproduksi.
GNP/GDP riil
mengukur nilai output
pada periode kapan
saja pada tingkat
harga suatu tahun
dasar (base year)
• Contoh : misalkan suatu negara hanya
menghasilkan dua jenis output, teh dan kopi.
• GDP nominal tahun 2000 :
Teh : 100 ton @ $1/kg = $100.000
Kopi : 50 ton @ $2/kg = $100.000
Total = $200.000
• GDP nominal tahun 2006 :
Teh : 120 ton @ $1,5/kg = $180.000
Kopi : 100 ton @ $2,5/kg = $250.000
Total = $430.000
• GDP rill tahun 2006 (tahun dasar tahun 2000)
Teh : 120 ton @ $1/kg = $120.000
Kopi : 100 ton @ $2/kg = $200.000
Total = $320.000
GNP/GDP Potensial & Aktual
(Sebenarnya)
GNP/GDP potensial (pendapatan
nasional) potensial adalah nilai
output atau pendapatan nasional
yang seharusnya dapat dihasilkan
jika semua sumberdaya
dimanfaatkan pada tingkat normal.
GNP/GDP aktual (pendapatan
nasional sebenarnya) adalah nilai
output atau pendapatan nasional
yang pada kenyataannya
dihasilkan.
GNP/GDP Gap
(Senjang Keluaran,
Senjang GNP/GDP)
GNP/GDP gap mengukur
perbedaan antara apa
yang seharusnya dapat
dihasilkan jika pendapatan
potensial tercapai dengan
apa yang secara aktual
(sebenarnya) dihasilkan,
diukur dengan GNP/GDP
saat ini.
Business Cycle (Siklus Bisnis = Konjungtur)
Business cycle adalah pasang surutnya aktivitas bisnis
yang terjadi pada kecenderungan jangka panjang. Siklus
bisnis merupakan cerminan fluktuasi tahunan pada laju
pertumbuhan GNP/GDP riil
GNP/
GDP
Riil
0
Puncak
Puncak
Lembah
Slump Boom
Waktu
GNP/GDP
Potensial
Resesi
Pemulihan
Lembah (trough)
- Tingginya pengangguran
- Rendahnya tingkat permintaan
- Rendahnya kapasitas produksi
- Terdapat sejumlah kapasitas produksi yang
tidak digunakan
- Keuntungan bisnis rendah
- Banyak perusahaan yang enggan untuk
berinvestasi
Pemulihan (Recovery = Expansion)
- Meningkatnya kesempatan kerja, pendapatan,
dan belanja konsumsi
- Adanya penggantian mesin-mesin tua
- Meningkatnya produksi, penjualan dan laba
- Meningkatnya investasi
Puncak (Peak)
- Kapasitas produksi terpasang mengalami
utilisasi (penggunaan) yang tinggi
- Mulai terasa kekurangan tenaga kerja dan
bahan baku
- Biaya & tingkat harga naik akan tetapi bisnis
masih menguntungkan
Resesi (recession = contraction)
- Terjadinya penurunan aktivitas ekonomi
- Permintaan, produksi dan kesempatan kerja
menurun
- Laba perusahaan turun
- Pendapatan rumah tangga menurun
- Investasi menjadi tidak menguntungkan
Perhitungan Pendapatan
Nasional
Terdapat tiga cara perhitungan
pendapatan nasional (GNP/GDP)
suatu negara, yaitu :
a. Perhitungan dari sisi output
(output approach = metode
produksi)
b. Perhitungan dari sisi
pengeluaran (expenditure
approach)
c. Perhitungan dari sisi
pendapatan (income approach)
a. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari Sisi
Output (Output Approach = Metode
Produksi)
- Dengan metode ini pendapatan nasional dihitung
dengan cara menjumlahkan produksi (output) barang-
barang dan jasa-jasa selama satu periode tertentu.
- Di Indonesia, pendapatan nasional dihitung dari
penjumlahan output yang dihasilkan sektor-sektor dalam
perekonomian, seperti sektor pertambangan, pertanian,
kehutanan, pariwisata, perdagangan dll.
- Dalam perhitungannya digunakan perhitungan nilai
tambah (added value)
Perhitungan Nilai Tambah (Added Value)
- Dalam perhitungan ini nilai output harus dikurangi nilai
input yang merupakan output dan dibeli dari perusahaan
lain. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
perhitungan dua kali (double counting) nilai output.
- Contoh :
Nilai produksi bruto minyak goreng sawit tahun 2006 =
$1.400 juta
Bahan baku (kelapa sawit) dan bahan baku penolong
lain = $ 800 juta
Nilai tambah bruto minyak goreng sawit = $1.400 juta - $
800 juta = $ 600 juta
b. Perhitungan Pendapatan
Nasional Dari Sisi Pengeluaran
(Expenditure Approach)
Pendapatan nasional dihitung dari sisi
pengeluaran dengan menjumlahkan
berbagai pengeluaran yang diperlukan
untuk membeli output akhir. Ini
merupakan jumlah dari empat kategori
pengeluaran, yaitu : konsumsi
(consumption), investasi (investment),
pemerintah (government expenditure),
dan ekspor neto (nett export = selisih
ekspor dengan impor).
(1) Pengeluaran Konsumsi
(Consumption = C)
Ini merupakan pengeluaran pada
semua barang dan jasa yang dihasilkan
dan dijual kepada pembeli akhir. Dalam
perhitungan ini dikecualikan rumah
tinggal yang dihitung sebagai investasi.
(2) Pengeluaran Investasi (Investment
= I)
Ini merupakan pengeluaran pada
barang-barang investasi, yaitu barang-
barang yang tidak digunakan untuk
konsumsi sekarang, termasuk
persediaan (inventory), barang modal
(seperti pabrik, mesin dan gudang) dan
rumah tinggal.
(3) Belanja Barang dan Jasa Oleh
Pemerintah (Government
Expenditure = G)
Yang dimasukkan sebagai bagian
GNP/GDP hanyalah pengeluaran
pemerintah dalam menghasilkan barang
dan jasa yang sekarang saja. Sedangkan
pembayaran transfer (transfer payment),
seperti pembayaran jaminan sosial,
asuransi, pensiun dan kesejahteraan
tidak dimasukkan.
(4) Ekspor Neto (Nett Export = X-M)
Ekspor neto adalah total ekspor dikurangi
total impor suatu negara
Secara matematis, pendapatan nasional dari sisi
pengeluaran digambarkan sbb. :
Y = C + I + G + NX atau
Y = C + I + G + X – M
c. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari Sisi
Pendapatan
Dari sisi pendapatan dihitung penjumlahan
faktor pendapatan yang terdiri dari upah (gaji),
sewa, bunga, laba, pajak usaha tidak
langsung, dan subsidi pemerintah.
(1) Upah atau gaji, yaitu pembayaran atas jasa
tenaga kerja. Termasuk di sini upah bersih
(take home pay), pajak penghasilan,
jaminan sosial, iuran dana pensiun dan
imbalan lainnya.
(2) Sewa, yaitu pembayaran atas faktor yang
disewa.
(3) Bunga, yaitu termasuk bunga yang dihasilkan
dari deposito di bank, bunga pinjaman kepada
perusahaan dan bermacam-macam
pendapatan investasi lainnya.
(4) Laba, yaitu baik laba yang dibagikan (dividen)
dan laba yang ditahan dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan nasional.
(5) Pajak usaha tidak langsung, yaitu pajak atas
produksi dan penjualan barang dan jasa.
(6) Subsidi pemerintah pada barang dan jasa
dikurangkan dari perhitungan pendapatan
nasional.
Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat
sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar
Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3
triliun. Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB
ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK
sebesar Rp 699,9 triliun. Angka ini naik
dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB
sebesar Rp 2.092,4 triliun dan ADHK sebesar
Rp 662,1 triliun.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pen
dapatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan di dalam
pendapatan nasional
suatu negara (kenaikan
GDP).
Sedangkan tingkat
pertumbuhan ekonomi
adalah persentase
kenaikan di dalam
pendapatan nasional.
Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyatakan,
prospek pertumbuhan ekonpmi nasional pada
tahun 2014 masih bagus meski tahun ini tengah
menghadapi tekanan krisis global. Tahun 2014,
KEN memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia berada di level 5,7 persen atau lebih
rendah dari proyeksi sebelumnya 6 persen.
Sumber :
http://thejakartaglobe.beritasatu.com/business
Pendapatan Per kapita
Pendapatan per kapita adalah
pendapatan rata-rata penduduk
suatu negara, yang diperoleh
dengan membagi pendapatan
nasional (GDP) dengan jumlah
penduduk.
Pendapatan per kapita sering
digunakan sebagai tolok ukur
kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara;
semakin besar pendapatan per
kapitanya, semakin makmur negara
tersebut.
Sepanjang 2013, PDB per kapita orang
Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS.
Sedangkan pada 2012 mencapai 3.583,2 dollar
AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pend
apatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.
20 Negara Dengan PDB Per Kapita Tertinggi di Dunia 2010
Norway 85,380
Luxembourg 79,510
Switzerland 70,350
Denmark 58,980
Sweden 49,930
Netherlands 49,720
Finland 47,170
United States 47,140
Austria 46,710
Belgium 45,420
Germany 43,330
France 42,390
Japan 42,150
Ireland 40,990
Singapore 40,920
United Kingdom 38,540
Italy 35,090
Iceland 33,870
Hong Kong SAR, China 32,900
Spain 31,650
Sumber : http://gusschool.wordpress.com/2010/12/23
Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis
1. Data pendapatan nasional (GDP) dan
pendapatan per kapita suatu negara sangat
penting bagi perusahaan yang beroperasi di
negara tersebut. Besarnya pendapatan
nasional menunjukan besarnya kegiatan
produksi barang dan jasa dan besarnya
pendapatan per kapita berhubungan dengan
daya beli penduduk di negara tersebut.
Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis
(2)
2. Besarnya GDP per sektor ekonomi menunjukkan
besarnya kegiatan di sektor tersebut. Sehingga
pebisnis dapat mengetahui di sektor mana kegiatan
ekonomi yang paling berkembang, dan data ini dapat
digunakan perusahaan untuk memulai atau
mengembangkan usahanya.
3. Besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukan
besarnya kenaikan produksi barang dan jasa di
negara tersebut. Makin besar tingkat pertumbuhan
ekonomi menunjukan prospek bisnis yang makin
besar.
Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis
(3)
4. Pengusaha harus menyadari bahwa kegiatan bisnis
di suatu negara selalu mengalami fluktuasi, dimana
hal tersebut sangat dipengaruhi oleh siklus bisnis
yang dihadapi negara tersebut.

Contenu connexe

Tendances

Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Apriliaferdiani
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)faridaekas
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 

Tendances (20)

Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)Materi 9 (teori biaya produksi)
Materi 9 (teori biaya produksi)
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 

En vedette

1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan MakroekonomiMarieska L
 
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiIrvan Berutu
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka Komodtiti
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka KomodtitiDasar - Dasar Perdagangan Berjangka Komodtiti
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka KomodtitiMPF Academy
 
Fundamental analisa
Fundamental analisaFundamental analisa
Fundamental analisaIwan Suryadi
 
Nematodes and their Management
Nematodes and their Management Nematodes and their Management
Nematodes and their Management Amit Pundir
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangIwan Suryadi
 
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaTransaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaIwan Suryadi
 
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiPerdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiIwan Suryadi
 
Forward and Futures
Forward and FuturesForward and Futures
Forward and FuturesIwan Suryadi
 
Disposisi online
Disposisi online Disposisi online
Disposisi online Marieska L
 
Host nematode interaction
Host  nematode interactionHost  nematode interaction
Host nematode interactionVinod Upadhyay
 

En vedette (20)

Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi1. Pendahuluan Makroekonomi
1. Pendahuluan Makroekonomi
 
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomiArtikel Gelombang konjungtur ekonomi
Artikel Gelombang konjungtur ekonomi
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Makro dasar
Makro dasarMakro dasar
Makro dasar
 
Tari topeng klana
Tari topeng klanaTari topeng klana
Tari topeng klana
 
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka Komodtiti
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka KomodtitiDasar - Dasar Perdagangan Berjangka Komodtiti
Dasar - Dasar Perdagangan Berjangka Komodtiti
 
Fundamental analisa
Fundamental analisaFundamental analisa
Fundamental analisa
 
Nematodes and their Management
Nematodes and their Management Nematodes and their Management
Nematodes and their Management
 
Modul pengantar makro
Modul pengantar makroModul pengantar makro
Modul pengantar makro
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarang
 
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaTransaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiPerdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
 
Nematoda
NematodaNematoda
Nematoda
 
Forward and Futures
Forward and FuturesForward and Futures
Forward and Futures
 
Disposisi online
Disposisi online Disposisi online
Disposisi online
 
Nematoda vs annelida
Nematoda vs annelidaNematoda vs annelida
Nematoda vs annelida
 
Host nematode interaction
Host  nematode interactionHost  nematode interaction
Host nematode interaction
 

Similaire à PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Sektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesiaSektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesiaaliluqman
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxRahmadKhadafi2
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017unga nuramalia
 
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017lazuardi hammaam
 
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional muhammadfadliokawari
 
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017unga nuramalia
 
tugas eko,fitria sman 12 tangerang
tugas eko,fitria sman 12 tangerangtugas eko,fitria sman 12 tangerang
tugas eko,fitria sman 12 tangerangulfah lutfiah
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IFarah Della
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesiagaffari
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 

Similaire à PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (20)

Sektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesiaSektor potensial di indonesia
Sektor potensial di indonesia
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Ekonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdfEkonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdf
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
 
Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
 
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017
Tugas eko12, Lazuardi Hammaam, Ranti Pusriana, Pendapatan Nasional, SMA 12 2017
 
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional
Tugas eko 12, muhammad fadli okawarizky , Rantih Pusriana , Pendapatan Nasional
 
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
Tugas eko12,Unga Nur amalia,Ranti Pusriana,Pendapatan Nasional,SMAN 12 ,2017
 
tugas eko,fitria sman 12 tangerang
tugas eko,fitria sman 12 tangerangtugas eko,fitria sman 12 tangerang
tugas eko,fitria sman 12 tangerang
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 

Plus de Wahono Diphayana

Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaInternal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
History and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaHistory and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
Function of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaFunction of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
Central Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionCentral Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionWahono Diphayana
 
Bank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionBank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionWahono Diphayana
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifWahono Diphayana
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalWahono Diphayana
 
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalHambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMPembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMWahono Diphayana
 
Menumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmMenumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmWahono Diphayana
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmWahono Diphayana
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaWahono Diphayana
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangWahono Diphayana
 

Plus de Wahono Diphayana (20)

Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaInternal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
 
History and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaHistory and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank Indonesia
 
Function of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaFunction of Bank Indonesia
Function of Bank Indonesia
 
Central Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionCentral Bank : An Introduction
Central Bank : An Introduction
 
Bank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionBank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State Institution
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
 
Keunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitifKeunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitif
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
 
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalHambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
 
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMPembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 
Menumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmMenumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkm
 
Pengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkmPengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkm
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkm
 
Mengenal pasar modal
Mengenal pasar modalMengenal pasar modal
Mengenal pasar modal
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uang
 

PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

  • 1. APLIKASI PENDAPATAN NASIONAL DALAM BISNIS Wahono Diphayana
  • 2. Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan nasional biasanya didefinisikan sebagai nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama waktu tertentu. Pendapatan nasional digambarkan oleh perkiraan besarnya GNP (gross national product) atau GDP (gross domestic product)
  • 3. GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto = PNB) GNP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang diproduksi seluruh penduduk suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam perekonomian pada suatu jangka waktu tertentu. Disebut bruto (gross) karena memasukkan penyusutan dalam perhitungannya.
  • 4. GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto = PDB) GDP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam negeri, baik oleh penduduk negeri itu maupun warga negara asing yang ada di negara tersebut Contoh : Output dari Citibank (milik AS) di Indonesia masuk dalam GNP AS dan tidak masuk GNP Indonesia tetapi merupakan GDP Indonesia.
  • 5. GNP/GDP Nominal & Riil GNP/GDP nominal mengukur nilai output pada harga yang berlaku pada masa output diproduksi. GNP/GDP riil mengukur nilai output pada periode kapan saja pada tingkat harga suatu tahun dasar (base year)
  • 6. • Contoh : misalkan suatu negara hanya menghasilkan dua jenis output, teh dan kopi. • GDP nominal tahun 2000 : Teh : 100 ton @ $1/kg = $100.000 Kopi : 50 ton @ $2/kg = $100.000 Total = $200.000 • GDP nominal tahun 2006 : Teh : 120 ton @ $1,5/kg = $180.000 Kopi : 100 ton @ $2,5/kg = $250.000 Total = $430.000 • GDP rill tahun 2006 (tahun dasar tahun 2000) Teh : 120 ton @ $1/kg = $120.000 Kopi : 100 ton @ $2/kg = $200.000 Total = $320.000
  • 7. GNP/GDP Potensial & Aktual (Sebenarnya) GNP/GDP potensial (pendapatan nasional) potensial adalah nilai output atau pendapatan nasional yang seharusnya dapat dihasilkan jika semua sumberdaya dimanfaatkan pada tingkat normal. GNP/GDP aktual (pendapatan nasional sebenarnya) adalah nilai output atau pendapatan nasional yang pada kenyataannya dihasilkan.
  • 8. GNP/GDP Gap (Senjang Keluaran, Senjang GNP/GDP) GNP/GDP gap mengukur perbedaan antara apa yang seharusnya dapat dihasilkan jika pendapatan potensial tercapai dengan apa yang secara aktual (sebenarnya) dihasilkan, diukur dengan GNP/GDP saat ini.
  • 9. Business Cycle (Siklus Bisnis = Konjungtur) Business cycle adalah pasang surutnya aktivitas bisnis yang terjadi pada kecenderungan jangka panjang. Siklus bisnis merupakan cerminan fluktuasi tahunan pada laju pertumbuhan GNP/GDP riil
  • 11. Lembah (trough) - Tingginya pengangguran - Rendahnya tingkat permintaan - Rendahnya kapasitas produksi - Terdapat sejumlah kapasitas produksi yang tidak digunakan - Keuntungan bisnis rendah - Banyak perusahaan yang enggan untuk berinvestasi
  • 12. Pemulihan (Recovery = Expansion) - Meningkatnya kesempatan kerja, pendapatan, dan belanja konsumsi - Adanya penggantian mesin-mesin tua - Meningkatnya produksi, penjualan dan laba - Meningkatnya investasi Puncak (Peak) - Kapasitas produksi terpasang mengalami utilisasi (penggunaan) yang tinggi - Mulai terasa kekurangan tenaga kerja dan bahan baku - Biaya & tingkat harga naik akan tetapi bisnis masih menguntungkan
  • 13. Resesi (recession = contraction) - Terjadinya penurunan aktivitas ekonomi - Permintaan, produksi dan kesempatan kerja menurun - Laba perusahaan turun - Pendapatan rumah tangga menurun - Investasi menjadi tidak menguntungkan
  • 14. Perhitungan Pendapatan Nasional Terdapat tiga cara perhitungan pendapatan nasional (GNP/GDP) suatu negara, yaitu : a. Perhitungan dari sisi output (output approach = metode produksi) b. Perhitungan dari sisi pengeluaran (expenditure approach) c. Perhitungan dari sisi pendapatan (income approach)
  • 15. a. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari Sisi Output (Output Approach = Metode Produksi) - Dengan metode ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan produksi (output) barang- barang dan jasa-jasa selama satu periode tertentu. - Di Indonesia, pendapatan nasional dihitung dari penjumlahan output yang dihasilkan sektor-sektor dalam perekonomian, seperti sektor pertambangan, pertanian, kehutanan, pariwisata, perdagangan dll. - Dalam perhitungannya digunakan perhitungan nilai tambah (added value)
  • 16. Perhitungan Nilai Tambah (Added Value) - Dalam perhitungan ini nilai output harus dikurangi nilai input yang merupakan output dan dibeli dari perusahaan lain. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perhitungan dua kali (double counting) nilai output. - Contoh : Nilai produksi bruto minyak goreng sawit tahun 2006 = $1.400 juta Bahan baku (kelapa sawit) dan bahan baku penolong lain = $ 800 juta Nilai tambah bruto minyak goreng sawit = $1.400 juta - $ 800 juta = $ 600 juta
  • 17. b. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari Sisi Pengeluaran (Expenditure Approach) Pendapatan nasional dihitung dari sisi pengeluaran dengan menjumlahkan berbagai pengeluaran yang diperlukan untuk membeli output akhir. Ini merupakan jumlah dari empat kategori pengeluaran, yaitu : konsumsi (consumption), investasi (investment), pemerintah (government expenditure), dan ekspor neto (nett export = selisih ekspor dengan impor).
  • 18. (1) Pengeluaran Konsumsi (Consumption = C) Ini merupakan pengeluaran pada semua barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual kepada pembeli akhir. Dalam perhitungan ini dikecualikan rumah tinggal yang dihitung sebagai investasi. (2) Pengeluaran Investasi (Investment = I) Ini merupakan pengeluaran pada barang-barang investasi, yaitu barang- barang yang tidak digunakan untuk konsumsi sekarang, termasuk persediaan (inventory), barang modal (seperti pabrik, mesin dan gudang) dan rumah tinggal.
  • 19. (3) Belanja Barang dan Jasa Oleh Pemerintah (Government Expenditure = G) Yang dimasukkan sebagai bagian GNP/GDP hanyalah pengeluaran pemerintah dalam menghasilkan barang dan jasa yang sekarang saja. Sedangkan pembayaran transfer (transfer payment), seperti pembayaran jaminan sosial, asuransi, pensiun dan kesejahteraan tidak dimasukkan. (4) Ekspor Neto (Nett Export = X-M) Ekspor neto adalah total ekspor dikurangi total impor suatu negara
  • 20. Secara matematis, pendapatan nasional dari sisi pengeluaran digambarkan sbb. : Y = C + I + G + NX atau Y = C + I + G + X – M
  • 21. c. Perhitungan Pendapatan Nasional Dari Sisi Pendapatan Dari sisi pendapatan dihitung penjumlahan faktor pendapatan yang terdiri dari upah (gaji), sewa, bunga, laba, pajak usaha tidak langsung, dan subsidi pemerintah. (1) Upah atau gaji, yaitu pembayaran atas jasa tenaga kerja. Termasuk di sini upah bersih (take home pay), pajak penghasilan, jaminan sosial, iuran dana pensiun dan imbalan lainnya. (2) Sewa, yaitu pembayaran atas faktor yang disewa.
  • 22. (3) Bunga, yaitu termasuk bunga yang dihasilkan dari deposito di bank, bunga pinjaman kepada perusahaan dan bermacam-macam pendapatan investasi lainnya. (4) Laba, yaitu baik laba yang dibagikan (dividen) dan laba yang ditahan dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional. (5) Pajak usaha tidak langsung, yaitu pajak atas produksi dan penjualan barang dan jasa. (6) Subsidi pemerintah pada barang dan jasa dikurangkan dari perhitungan pendapatan nasional.
  • 23. Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3 triliun. Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK sebesar Rp 699,9 triliun. Angka ini naik dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB sebesar Rp 2.092,4 triliun dan ADHK sebesar Rp 662,1 triliun. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pen dapatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.
  • 24. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan di dalam pendapatan nasional suatu negara (kenaikan GDP). Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah persentase kenaikan di dalam pendapatan nasional.
  • 25. Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyatakan, prospek pertumbuhan ekonpmi nasional pada tahun 2014 masih bagus meski tahun ini tengah menghadapi tekanan krisis global. Tahun 2014, KEN memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,7 persen atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 6 persen. Sumber : http://thejakartaglobe.beritasatu.com/business
  • 26. Pendapatan Per kapita Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara, yang diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GDP) dengan jumlah penduduk. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
  • 27. Sepanjang 2013, PDB per kapita orang Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS. Sedangkan pada 2012 mencapai 3.583,2 dollar AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pend apatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.
  • 28. 20 Negara Dengan PDB Per Kapita Tertinggi di Dunia 2010 Norway 85,380 Luxembourg 79,510 Switzerland 70,350 Denmark 58,980 Sweden 49,930 Netherlands 49,720 Finland 47,170 United States 47,140 Austria 46,710 Belgium 45,420 Germany 43,330 France 42,390 Japan 42,150 Ireland 40,990 Singapore 40,920 United Kingdom 38,540 Italy 35,090 Iceland 33,870 Hong Kong SAR, China 32,900 Spain 31,650 Sumber : http://gusschool.wordpress.com/2010/12/23
  • 29. Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis 1. Data pendapatan nasional (GDP) dan pendapatan per kapita suatu negara sangat penting bagi perusahaan yang beroperasi di negara tersebut. Besarnya pendapatan nasional menunjukan besarnya kegiatan produksi barang dan jasa dan besarnya pendapatan per kapita berhubungan dengan daya beli penduduk di negara tersebut.
  • 30. Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis (2) 2. Besarnya GDP per sektor ekonomi menunjukkan besarnya kegiatan di sektor tersebut. Sehingga pebisnis dapat mengetahui di sektor mana kegiatan ekonomi yang paling berkembang, dan data ini dapat digunakan perusahaan untuk memulai atau mengembangkan usahanya. 3. Besarnya tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukan besarnya kenaikan produksi barang dan jasa di negara tersebut. Makin besar tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukan prospek bisnis yang makin besar.
  • 31. Aplikasi Pendapatan Nasional Dalam Bisnis (3) 4. Pengusaha harus menyadari bahwa kegiatan bisnis di suatu negara selalu mengalami fluktuasi, dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh siklus bisnis yang dihadapi negara tersebut.