1. KETERANGAN :
Relation adalah raja yang menguasai seluruh kompenen di setiap makhluk yang di
ciptakan ALLAH SWT.
Causality adalah sebuah jalan yang di tempuh berawal dengan baik dan buruk yang
berakhir dengan prasangka sebab terjadinya sesuatu.
Change adalah pergeseran masa dan waktu seiring berkembang nya iptek dan jaman
(perubahan)
Being adalah adalah khayalan yang menjadi tanda Tanya ketika berpikir
Reality adalah kenyataan yang akan terjadi ketika berkhayal.
Substansi adalah yang menciptakan dengan selalu berkaitan dengan esensi
Esensi adalah yang menjadi bahan dasar dari subtansi
Eksistensi adalah keadaan yang menunjukkan sebenarnya dengan keadaan yang
besar
Matter adalah sebuah benda yang menjadi bahan khayalan
Form adalah sesungguhya ada dari hasil khayalan.
Bagaimana pandangan islam tentang filsafat??
RELATION
(HUBUNGAN)
BEING
(ADA/IDE)
REALITY
(WUJUD NYATA)
ESENSI
(YANG MEMBENTUK)
EKSISTENSI
(RUANG DAN WAKTU)
FORM
(BENTUK)
MATTER
(MATERI)
GHANGE
(PERUBAHAN)
CAUSALITY
(SEBAB AKIBAT)
SUBSTANSI
(K. PEMBENTUK)
Nama : Armando roffi
Nimko : 13.B.60.002
Tugas : Filsafat
BEING
&
REALIT
Y
2. Jawaban :
Sebenarnya filsafat dengan Islam itu hubungannya berkaitan. Sebagaimana
dalam hadhis yang menunjukkan untuk ber filsafat di antaranya yaitu:
Dan masih banyak dalil-dalil yang menunjukkan untuk berfilsafat.
Kajian filsafat pendidikan yang penting untuk dipahami adalah
mengenai filsafat pendidikan Islam, karna dalam berfilsafat banyak orang
yang rusak aqidahnya(keyakinannya) karna dalam berfilsafatnya tidak
mengikuti Al quran dan hadhis.
Filsafat islam itu bersumber dari Al quran dan Hadhis dan dari
perkataan ulama yang bersumber dari Al quran dan Hadhis, karna dalam
islam tidak semua perkara itu bisa di filsafatkan karna akal itu harus ikut
agama bukan agama yang ikut akal, seperti dalam hadhis yang diriwayatkan
oleh syaidina Ali tentang mengusap dua sepatu:
(Jika lau agama itu dengan akal /pikiran maka pasti mengusap sepatu
di bawa itu lebih utama dari pada di atas tetapi aku melihat rosul mengusap
dhohirnya sepatu).
Di antara yang tidak boleh di filsafatkan dalam Islam yaitu dalam masalah
takdir,bintang sebagaimana dalam hadis
3. )
(Ketika di sebutkan masalah takdir maka diamlah dan ketika di
sebutkan masalah bintang maka diamlah al hadhis).
Dalil-dalil tersebut di atas menunjukkan jika seandainya seseorang itu
berfilsafat maka harus mengikuti aturan-aturan dalam islam, mana yang boleh
di filsafatkan dan mana yang tidak boleh di filsafatkan dalam Islam.
Abu Hamid Al-Ghozali berkata di awal kitabnya Al-Ihya : “Jika kamu
bertanya : ‘Mengapa dalam pembagian ilmu tidak disebutkan ilmu kalam dan
filsafat dan dijelaskan apakah keduanya itu tercela atau terpuji ?’ maka
ketahuilah hasil yang dimiliki ilmu kalam dan filsafat dalam pembatasan dalil-
dalil yang bermanfaat, telah dimiliki oleh Al-Qur’an dan Hadits (Al-Akhbaar)
dan semua yang keluar darinya adakalanya perdebatan yang tercela dan ini
termasuk kebid’ahan dan adakalanya kekacauan karena kontradiksi
kelompok-kelompok dan berpanjang lebar menukil pendapat-pendapat yang
kebanyakan adalah perkataan sia-sia dan ingauan yang dicela oleh tabiat
manusia dan ditolak oleh pendengaran dan sebagiannya pembahasan yang
sama sekali tidak berhubungan dengan agama dan tidak ada sedikitpun
terjadi di zaman pertama… (dan seterusnya).
Sebenarya yang di anggap sesat itu bukan ilmu filsafatnya tapi
tergantung orangnya bagaimana dia menggunakan filsafat,jika dia
menggunakan ilmu filsafat itu untuk menimbulkan perdebatan yang tercela
sehingga menjadi bid’ah maka ini yang dilarang oleh Islam, tapi jika filsafat itu
digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah maka filsafatnya itu menjadi
baik. Seperti kita memikirkan cerita yang ada di Al-quran tentang masalah
4. nabi Suliman pada zamannya ada seorang yang bisa memindah singgasana
dalam sekejab mata.
Pekerjaan memindahkan singgasana dari satu negeri ke negeri yang
lain dalam waktu lebih cepat dari sekejap mata disebutkan oleh Al-Qur’an
bukan sebagai suatu perbuatan sihir, kekuatan Jin, atau mukjizat seorang
Nabi, melainkan perbuatan seseorang karena ilmu yang dimilikinya. Ini
merupakan bukti bahwa dengan ilmu manusia mampu menundukkan banyak
kekuatan alam.
Ilmu modern pun telah mampu memindahkan suara melalui
gelombang, lalu berkembang sehingga mampu memindahkan gambar visual.
Dan Al-Qur’an Al-Karim cukup memotivasi orang untuk berpikir.
Dengan demikian bisa dibilang bahwa ilmu filsafat itu terdiri dari dua
bagian, bagian pertama yang tidak bertentangan dengan ajaran islam dan
bagian kedua yang bertentangan dengan ajarn islam.