SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR

19

TAHUN 2004

TENTANG
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANGUNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.

bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang

Kehutanan

tidak

mengatur

kelangsungan

perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada
sebelum berlakunya Undang-undang tersebut;
b.

bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum
dalam berusaha di bidang pertambangan yang di
kawasan hutan terutama bagi investor yang telah
memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undangundang

tersebut,

Pemerintah

dalam

sehingga

dapat

menempatkan

posisi

yang

sulit

dalam

mengembangkan iklim investasi;
c.

bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam
berusaha di bidang pertambangan yang berada di
kawasan hutan, dan mendorong minat serta kepercayaan
investor untuk berusaha di Indonesia, Pemerintah telah
menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
d.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, b, dan c dipandang perlu
menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-undang

Nomor

41

Tahun

1999

tentang

Kehutanan menjadi Undang-undang;

Mengingat

: 1.

Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Dasar

1945 sebagaimana

telah diubah dengan Perubahan Keempat UndangUndang Dasar 1945;
2.

Undang-undang

Nomor

41

Tahun

1999

tentang

Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3888);

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN
PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1
TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG

NOMOR

41

TAHUN

1999

TENTANG

KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG.

Pasal 1
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4374) ditetapkan menjadi Undangundang, dan melampirkannya sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Undang-undang ini.

Pasal 2
Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan diJakarta
pada tanggal 13 Agustus 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 13 Agustus 2004
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 86

Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum dan Perundang-Undangan

Lambock V. Nahattands
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2004
TENTANG
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANGUNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG

I. UMUM
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Kehutanan, telah menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di
bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi pemegang izin
atau

perjanjian

sebelum

berlakunya

Undang-undang

tersebut.

Ketidakpastian tersebut terjadi, karena dalam ketentuan Undang-undang
tersebut tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa perizinan atau
perjanjian di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan yang
telah ada sebelum berlakunya undang-undang tersebut tetap berlaku.
Tidak adanya ketentuan tersebut mengakibatkan status dari izin atau
perjanjian yang ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut menjadi
tidak jelas dan bahkan dapat diartikan menjadi tidak berlaku lagi. Hal ini
diperkuat ketentuan Pasal 38 ayat (4) yang menyatakan secara tegas
bahwa pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan
dengan pola pertambangan terbuka. Ketentuan tersebut semestinya
hanya berlaku sesudah berlakunya Undang-undang tersebut dan tidak
diberlakukan surut.
Ketidakpastian hukum dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan di
kawasan hutan tersebut dapat mengakibatkan Pemerintah berada dalam
posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi.
Sehubungan

dengan

hal

tersebut,

Pemerintah

telah

menetapkan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan perlu ditetapkan menjadi Undang-undang.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4412
LAMPIRAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR

: 19 TAHUN 2004

TANGGAL

: 13 AGUSTUS 2004

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2004
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG KEHUTANAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.

bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang

Kehutanan

tidak

mengatur

mengenai

kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan
yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang
tersebut;
b.

bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum
dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan
hutan terutama bagi investor yang telah memiliki izin atau
perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut,
sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi
yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi;

c.

bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam
berusaha di bidang pertambangan yang berada di kawasan
hutan, dan mendorong minat serta kepercayaan investor
untuk berusaha di Indonesia, dipandang perlu untuk
melakukan perubahan terhadap Undang-undang Nomor 41
Tahun

1999

tentang

Kehutanan

dengan

Pemerintah Pengganti Undang-undang;

Peraturan
Mengingat

: 1.

Pasal

22

ayat

(1)

Undang-Undang

Dasar

1945

sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat
Undang-Undang Dasar 1945;
2.

Undang-undang

Nomor

41

Tahun

1999

tentang

Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3888);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN

PEMERINTAH

UNDANG

TENTANG

UNDANG

NOMOR

PENGGANTI

UNDANG-

PERUBAHAN

ATAS

UNDANG-

41

1999

TENTANG

TAHUN

KEHUTANAN.

Pasal I
Menambah ketentuan baru dalam Bab Penutup yang
dijadikan Pasal 83A dan Pasal 83B, yang berbunyi sebagai
berikut :

“Pasal 83A
Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di
kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undangundang

Nomor

dinyatakan

41

Tahun

1999

tentang

Kehutanan

tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau

perjanjian dimaksud.”

“Pasal 83B
Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 83A ditetapkan dengan Keputusan Presiden.”
Pasal II
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai
berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Maret 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Maret 2004
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 29

Contenu connexe

Plus de walhiaceh

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindowalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower acehwalhiaceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikalwalhiaceh
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhwalhiaceh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yeawalhiaceh
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1walhiaceh
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1walhiaceh
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspawalhiaceh
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil saharawalhiaceh
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruwalhiaceh
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yabwalhiaceh
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi yslwalhiaceh
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010walhiaceh
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruwalhiaceh
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl hawalhiaceh
 

Plus de walhiaceh (20)

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindo
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower aceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikal
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yea
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspa
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil sahara
 
Profil yicm
Profil yicmProfil yicm
Profil yicm
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaru
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yab
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi ysl
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baru
 
Profil cdi
Profil  cdiProfil  cdi
Profil cdi
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl ha
 

HutanUndang

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tidak mengatur kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut; b. bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undangundang tersebut, Pemerintah dalam sehingga dapat menempatkan posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi; c. bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan, dan mendorong minat serta kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
  • 2. d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c dipandang perlu menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat UndangUndang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888); Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan
  • 3. Lembaran Negara Nomor 4374) ditetapkan menjadi Undangundang, dan melampirkannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-undang ini. Pasal 2 Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan diJakarta pada tanggal 13 Agustus 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2004 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd. BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 86 Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Lambock V. Nahattands
  • 4. PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UNDANG-UNDANG I. UMUM Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, telah menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi pemegang izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut. Ketidakpastian tersebut terjadi, karena dalam ketentuan Undang-undang tersebut tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya undang-undang tersebut tetap berlaku. Tidak adanya ketentuan tersebut mengakibatkan status dari izin atau perjanjian yang ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut menjadi tidak jelas dan bahkan dapat diartikan menjadi tidak berlaku lagi. Hal ini diperkuat ketentuan Pasal 38 ayat (4) yang menyatakan secara tegas bahwa pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka. Ketentuan tersebut semestinya hanya berlaku sesudah berlakunya Undang-undang tersebut dan tidak diberlakukan surut.
  • 5. Ketidakpastian hukum dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan di kawasan hutan tersebut dapat mengakibatkan Pemerintah berada dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan perlu ditetapkan menjadi Undang-undang. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4412
  • 6. LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19 TAHUN 2004 TANGGAL : 13 AGUSTUS 2004 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tidak mengatur mengenai kelangsungan perizinan atau perjanjian pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang tersebut; b. bahwa hal tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan di kawasan hutan terutama bagi investor yang telah memiliki izin atau perjanjian sebelum berlakunya Undang-undang tersebut, sehingga dapat menempatkan Pemerintah dalam posisi yang sulit dalam mengembangkan iklim investasi; c. bahwa dalam rangka terciptanya kepastian hukum dalam berusaha di bidang pertambangan yang berada di kawasan hutan, dan mendorong minat serta kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia, dipandang perlu untuk melakukan perubahan terhadap Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dengan Pemerintah Pengganti Undang-undang; Peraturan
  • 7. Mengingat : 1. Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH UNDANG TENTANG UNDANG NOMOR PENGGANTI UNDANG- PERUBAHAN ATAS UNDANG- 41 1999 TENTANG TAHUN KEHUTANAN. Pasal I Menambah ketentuan baru dalam Bab Penutup yang dijadikan Pasal 83A dan Pasal 83B, yang berbunyi sebagai berikut : “Pasal 83A Semua perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada sebelum berlakunya Undangundang Nomor dinyatakan 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan tetap berlaku sampai berakhirnya izin atau perjanjian dimaksud.” “Pasal 83B Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83A ditetapkan dengan Keputusan Presiden.”
  • 8. Pasal II Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2004 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 2004 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 29