SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
Télécharger pour lire hors ligne
Efek Rumah Kaca
Diadaptasi dari Daniel J. Jacob, Harvard University
Introduction To Atmospheric Chemistry

Roy Wangintan
Pendahuluan







Sumber utama panas bumi adalah Energi Matahari, energi yang
dipancarkan dari Matahari ke Bumi. Radiasi Matahari di ubah
menjadi panas pada permukaan bumi.
Bumi memancarkan kembali radiasi sinar matahari ke luar
angkasa sehingga kesetimbangan radiasi terjadi.
Beberapa radiasi terestrial ini terperangkap oleh gas rumah
kaca dan dipancarkan kembali ke bumi sehingga terjadi
pemanasan permukaan bumi yang dikenal sebagai efek rumah
kaca.
Efek rumah kaca digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda
yaitu efek rumah kaca yang terjadi secara alami di bumi, dan
peningkatan efek rumah kaca yang terjadi akibat aktivitas
manusia. (wikipedia indonesia)
Penyebab Efek Rumah Kaca



Efek rumah kaca disebabkan oleh naiknya konsentrasi
gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan
nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan
efek rumah kaca.
Antropogenik Gas Rumah Kaca

Gambar 1. Kenaikan konsentrasi gas rumah kaca sejak abad ke-18 (Daniel J. Jacob, 1999)
Radiasi


Radiasi adalah energi yang ditransmisikan oleh gelombang
elektromagnetik.
Partikel bermuatan dalam objek osilasi
dengan frekuensi n menginduksi medan
listrik berosilasi dari luar objek pada
kecepatan cahaya c

Medan listrik berosilasi bersama dengan
medan magnet merupakan gelombang
elektromagnetik dengan panjang
gelombang λ = c / n dipancarkan oleh
obyek.

Gambar 2 Gelombang elektromagnetik yang disebabkan oleh muatan
berosilasi dalam suatu objek
(Daniel J. Jacob, 1999)

Gelombang elektromagnetik membawa
energi dan menginduksi osilasi partikel
bermuatan. Gelombang elektromagnetik
ekuivalen sebagai foton, mewakili paket
energi terkuantisasi dengan massa nol
pada kecepatan cahaya.
Emisi Spektrum Objek







Dengan menggunakan spektrometer kita bisa mengukur
fluks radiasi ∆ø (W m-2) yang dipancarkan suatu satuan
luas permukaan objek dalam panjang gelombang [λ, λ+ ∆λ].
Fluks radiasi merupakan energi foton mengalir tegak lurus
ke permukaan.
Dengan menutup seluruh spektrum panjang gelombang,
akan diperoleh emisi spektrum objek.
∆ø tergantung pada lebar ∆λ. Lebar ini didefinisikan

sebagai resolusi spektrometer, plot radiasi spektrum
dinyatakan sebagai ∆ø/∆λ vs λ.
Emisi Spektrum Objek

Gambar 3 Emisi spektrum suatu objek. Garis padat adalah fluks yang diukur dengan spektrometer
resolusi panjang gelombang yang terbatas, dan garis putus-putus adalah fungsi distribusi fluks.
(Daniel J. Jacob, 1999)
Emisi Spektrum Objek







∆λ  0 (Kondisi Ideal untuk menangkap spketrum
emisi  Spektrofotometer resolusi tinggi jarak jauh)
Kondisi Ideal didefinisikan sebagai Fungsi Distribusi
Flux.
Fungsi derivatif
ditunjukan sebagai total flux radiasi
dalam rentang panjang gelombang [0, λ,]
Total flux radiasi
di pancarkan dengan unit permukaan
sebagai objek di integrasikan pada semua panjang
gelombang.
Emisi Spektrum Objek





Karena sifat terkuantisasi radiasi, sebuah objek dapat
memancarkan radiasi pada panjang gelombang tertentu
jika menyerap radiasi pada gelombang yang sama.
Blackbody dinyatakan ideal apabila objek menyerap radiasi
dari semua panjang gelombang dengan efisiensi 100%.
Fisikawan Jerman Max Planck menunjukan dalam 1900
fungsi distribusi flux (
) blackbody tergantung pada
panjang gelombang dan pada suhu (T) blackbody.
Emisi Spektrum Objek
Distribusi Flux (




)

h = 6,63x10-34 J s-1 adalah Konstanta Plank
k = 1,38x10-23 J K-1 adalah Konstanta Boltzmann
Emisi Spektrum Objek

1.
2.

3.

Tiga sifat penting dalam Distribusi Flux (
)
Blackbody memancarkan radiasi di semua panjang gelombang
Puncak Emisi Blackbody pada panjang gelombang λmax
berbanding
terbalik
dengan
temperatur.
Dengan
memecahkan
diperoleh λmax = α/T dimana
α = hc/5k = 2897 µm K (Hukum Wien’s). partikel dalam objek
hangat berosilasi pada frekuensi yang lebih tinggi.
Total Flux radiasi yang dipancarkan blackbody diperoleh
dengan mengintegrasikan (
) dengan semua panjang
gelombang adalah
σ = 2∏5k4/15c2h3 = 5,67x10-8 W m-2 K-4
(Konstanta Stefan-Boltzmann)
Emisi Spektrum Objek


Definisi Alternatif fungsi distribusi flux berhubungan
dengan frekuensi v = c/λ



adalah radiasi flux dalam frekuensi [v, v + ∆v]
Fungsi distribusi fluks relatif terhadap bilangan gelombang






Fungsi
Fungsi

dan
dan

berhubungan dengan = c
berhubungan dengan :
Emisi Spektrum Objek


Untuk Blackbody :

Gambar 4 Fungsi distribusi untuk Blackbody (Daniel J. Jacob, 1999)



Solusi
,yield emisi maximum pada frekuensi
vmax = 3kT/h, sesuai dengan λmax = hc/3kT. Fungsi
puncak pada panjang gelombang 5/3 lebih besar dari fungsi
Emisi Spektrum Objek
Flux radiasi (garis tebal) yang dipacarkan oleh
Benda transparant (Ɛλ = 0) untuk panjang
Gelombang lebih pendek dari λ1 atau lebih
dari λ3 , tidak tembus cahaya (Ɛλ = 1) untuk
Panjang gelombang antara λ1 dan λ2 dan
50 % .absorpsi (Ɛλ = 0,5) untuk panjang
Gelombang antara λ2 dan λ3 .
Garis putus-putus adalah menunjukan
suhu objek.

Gambar 5 Spektrum Emisi Absorpsi( Daniel J. Jacob, 1999)

Pembentukan Planck Blackbody untuk emisi
radiasi secara umum menggunakan hukum
Kirchhoff untuk semua objek
Suhu Efektif Bumi
Spektrum emisi matahari dan terestrial




Fluks radiasi matahari di
permukaan laut lebih lemah
dibandingkan di bagian atas
atmosfer, sebagian karena
adanya refleksi oleh awan.



Gambar 6 Spektrum radiasi matahari dari satelit diluar atmosfer
bumi (garis tebal) dan permukaan laut ( Daniel J. Jacob, 1999)

Matahari adalah blckbody
yang baik dan dari spektrum
emisi suhu di permukaan
Matahari 5800 K.

Terjadi pula absorpsi utama
O2 dan O3 di ultraviolet dan
H2O di Inframerah
Suhu Efektif Bumi
Spektrum emisi matahari dan terestrial





Plot menunjukkan radian
fungsi panjang gelombang



Radian
adalah
energi
radiasi yang diukur oleh
satelit dan dinormalkan



Gambar 7 Spektrum radiasi terestrial , Kombinasi spektrum
blackbody untuk berbagai kondisi
(Hanel, R.A., et al., J. Geophys. Res., 77, 2629-2641, 1972.)

Kurva blackbody untuk
perbandingan suhu yang
berbeda

Radian dan v = 1/ λ
berhubungan
dengan
faktor geometrik.
Keseimbangan Radiasi Bumi


Untuk mempertahankan iklim yang stabil, Energi bumi
harus dalam keadaan seimbang antara radiasi yang
diterimanya dari matahari dan radiasi yang dipancarkannya
ke ruang.

Gambar 8 Keseimbangan radiasi bumi ( Daniel J. Jacob, 1999)
Keseimbangan Radiasi Bumi






Dari keseimbangan dapat dikalkulasikan Temperatur
Efektif (TE) bumi.
Total radiasi (ES) yang dipancarkan matahari pada
Temperatur (TS) = 5800 K per unit waktu diberikan oleh
radiasi flux σTS4 dikalikan area matahari.

RS = 7x105 km adalah radius matahari
d = 1.5 x 108 km adalah jarak bumi dari matahari
Keseimbangan Radiasi Bumi


Flux radiasi matahari (FS) didistribusikan secara merata
pada bola matahari.



FS = 1370 W m-2,  FS disebut konstanta matahari untuk
bumi.
Flux radiasi matahari (FS) diinterpretasikan dengan luas
penampang bumi (∏RE2) digambarkan area bayangan
bumi.


Keseimbangan Radiasi Bumi


Rata-rata fluks radiasi matahari yang diserap per satuan
luas dari permukaan bumi :



Fraksi A dari radiasi diinterpretasikan kembali ke angkasa
oleh awan, salju, es. A disebut planetary albedo. A = 0,28
untuk bumi.
Penyerapan energi oleh Bumi harus diimbangi dengan
emisi radiasi terestrial keluar ke ruang angkasa.
Bumi bukanlah blackbody pada panjang gelombang dengan
efisiensi absorpsi radiasi matahari oleh bumi yang hanya
Ɛ =1–A = 0,72



Keseimbangan Radiasi Bumi


Dengan memperkirakan flux emisi dari bumi sebagai
Temperatur blackbody TE. Didapatkan persamaan
keseimbangan energi bumi.



Untuk suhu Bumi



TE = 255 K (Temperatur permukaan bumi)
Suhu efektif (Bumi dan Atmosfer)


Radiasi Absorpsi Atmosfer
Spectroscopy Molekul Gas











Sebuah molekul gas menyerap radiasi dari panjang gelombang
yang diberikan, energi dapat digunakan untuk meningkatkan
level energi internal molekul.
Tingkat energi internal dalam elektronik, getaran, dan rotasi.
Peningkatan energi internal dicapai dengan transisi ke keadaan
yang lebih tinggi.
Radiasi UV < 0,4 µm
Transisi vibrasi membutuhkan Radiasi IR 0,7 – 20 µm
Transisi rotasi membutuhkan Radiasi IR > 20 µm
Absorpsi kecil berada dalam kisaran radiasi 0,4 – 0,7 µm
Gas yang menyerap dalam rentang panjang gelombang 5-50
mm, sebagian besar radiasi terestrial dipancarkan (Gambar 9),
disebut gas rumah kaca.
Radiasi Absorpsi Atmosfer
Spectroscopy Molekul Gas











Secara umum, molekul asimetri dengan peregangan atau pelenturkan (CO2,
H2O, N2O, O3, hidrokarbon ...) merupakan gas rumah kaca.
Molekul yang tidak asimetri (N2, O2, H2) bukan gas rumah kaca.
Gas atom seperti gas mulia tidak memiliki moment dipol dan karenanya
tidak ada sifat rumah kaca.
konstituen utama dari atmosfer (N2, O2, Ar) bukan penyebab gas rumah
kaca. Sebagian besar konstituen lain penyebab gas rumah kaca, ditemukan
dalam jumlah lain di atmosfer.
Gas rumah kaca ditimbulkan karena konsentrasi spesies yang cukup tinggi
untuk menyerap fraksi secara signifikan dari radiasi yang dipancarkan oleh
Bumi,(H2O, CO2, CH4 , N2O, O3, dan chlorofluorocarbons (CFC)).
Sejauh ini gas rumah kaca yang paling penting adalah uap air karena uap air
tersedia dalam jumlah banyak dan kemampuannya untuk mengabsorp yang
tinggi.
Radiasi Absorpsi Atmosfer
Spectroscopy Molekul Gas








Gambar 9 Vibrasi Normal untuk CO2 dan N2 ( Daniel J. Jacob, 1999)

Dalam Mekanika kuantum menjelaskan
bahwa transisi getaran terjadi jika
terdapat perubahan getaran moment
dipole (p) molekul.
Perbedaan derajat getaran molekul, dan
gelombang elektromagnetik terhadap
peregangan listrik memliki efek yang
berbeda pada ujung molekul p ≠ 0.
Molekul CO2 tidak memiliki moment
dipole karena distribusi muatannya yang
simetris. (transisi ke tingkat energi yang
lebih tinggi dari modus tidak mengubah
moment dipole molekul). Sedangkan untuk
muatan asimetris terdapat perubahan
moment dipole.
Molekul N2 memiliki distribusi muatan
seragam dengan mode getaran stretch
asimetris. Namun transisi dalam mode ini
dilarang, akibatnya molekul N2 tidak
menyerap IR.
Radiasi Absorpsi Atmosfer
Spectroscopy Molekul Gas
Efisien absorpsi 100 %
dalam UV terjadi karena transisi
Elektromagnetik O2 dan O3
di stratosfer

Gambar 10. Efisiensi penyerapan radiasi oleh atmosfer sebagai fungsi panjang
gelombang ( Daniel J. Jacob, 1999)
Model Rumah Kaca Sederhana
Lapisan transparan adalah
Radiasi matahari, menyerap sebagian
kecil fraksi (f) radiasi terestrial
Karena keberadaan gas rumah kaca.
T adalah Suhu permukaan Bumi
dan suhu lapisan atmosfer.

Gambar 11. Model rumah kaca sederhana. Fluks radiasi per unit area
permukaan bumi( Daniel J. Jacob, 1999)
Model Rumah Kaca Sederhana


Menghitung jumlah absorpsi dan radiasi emisi lapisan
atmosfer.
T0 = 288 K
f = 0,77
Asumsi absorpsi lapisan atmosfer
Terhadap radiasi terestrial 77 %
Subtitisi T0 = 288 K  T1 = 241 K
Ketinggian atmosfer = 7 km
Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial

Gambar 12. Fluks radiasi yang dipancarkan ke ruang angkasa pada tiga panjang gelombang yang berbeda. Panel
kiri adalah profil temperatur, daerah buram abu-abu adalah atmosfer ( Daniel J. Jacob, 1999)
Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial






Absorpsi CO2 kuat pada kolom λ = 15 mm, radiasi
dipancarkan oleh permukaan bumi diserap oleh CO2 di
atmosfer, dan radiasi dipancarkan kembali oleh CO2 yang
diserap kembali oleh CO2 di kolom atmosfer. Kaadaan
buram untuk radiasi dalam rentang panjang gelombang ini.
Fluks radiasi diukur dari ruang angkasa sesuai dengan
emisi dari ketinggian di mana Konsentrasi CO2 relatif tipis,
kira-kira berada di atas troposfer atau stratosfer bawah.
λ = 15 mm warna hitam dengan suhu pada Gambar 7
adalah sekitar 215 K, dikenal sebagai suhu tropopause.
Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial


Pada λ = 20 mm, terjadi penyerapan H2O tapi tidak terjadi
penyerapan CO2. Opacity atmosfer pada panjang
gelombang ini tergantung pada konsentrasi H2O. Fluks
radiasi sesuai dengan keadaan suhu atmosfer pada
ketinggian sekitar 5 kilometer, pada jarak tersebut jumlah
H2O terlalu rendah untuk penyerapan yang efisien. Suhu
pada ketinggian ini adalah sekitar 260 K (Gambar 12).
Emisi yang sama suhu ditemukan pada 7-8 mm di mana
H2O adalah absorber utama.
Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial




Terestrial spektrum emisi diukur dari ruang dapat
digunakan untuk mengambil informasi tentang suhu
permukaan bumi serta termal struktur dan komposisi
atmosfer.
Informasi mengenai distribusi vertikal gas dapat diperoleh
dari lebar garis penyerapan, yang meningkat secara linear
dengan kerapatan udara di troposfer dan stratosfer
bawah.
Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial







Semua gas rumah kaca efesiensinya tidak sama. Gas rumah kaca
menyerap pada λ = 11 mm.
Absoprsi gas ke dalam atmosfer akan mengurangi radiasi yang
dipancarkan ke ruang angkasa pada λ = 11 mm (Radiasi ini akan
dipancarkan oleh suasana dingin bukan oleh permukaan yang
hangat).
Untuk mempertahankan emisi terestrial yang konstan dan
terintegrasi pada semua panjang gelombang, maka diperlukan
dengan meningkatkan fluks emisi di daerah lain, spektrum
tersebut dapat menghangatkan Bumi.
Kontras dengan situasi ini penyerapan CO2 gas rumah kaca
terjadi pada λ = 15 mm, (Gambar 7). Sedangkan pada panjang
gelombang dengan kolom atmosfer yang buram (Gambar 12),
dan menyuntikkan tambahan absorber atmosfer tidak memiliki
efek rumah kaca yang signifikan.
RADIATIVE FORCING




Radiative forcing disebabkan oleh
perubahan massa
atmosfer (∆m) gas rumah kaca (X) yang didefinisikan
sebagai
fluks
yang
dihasilkan
karena
ketidakseimbangan jumlah radiasi sistem Bumi.
Model radiasi diestimasi dengan nilai dari semua
variabel yang mempengaruhi jumlah radiasi termasuk gas
rumah kaca, awan, dan aerosol.
RADIATIVE FORCING

Gambar 13. Kalkulasi radiative forcing ∆F karena penambahan ∆m gas rumah kaca. Lapisan atas atmosfer
biasanya disebut sebagai tropopause ( Daniel J. Jacob, 1999)
RADIATIVE FORCING

Gambar 14. Radiasi global rata-rata karena perubahan rumah kaca gas, aerosol, dan aktivitas matahari dari
tahun 1850 hingga hari ini. ( Daniel J. Jacob, 1999 ; Climate Change 1994, Intergovernmental Panel on Climate
Change, Cambridge University Press, New York ,1995)
RADIATIVE FORCING





Kebijakan lingkungan internasional yang ditujukan untuk
emisi gas rumah kaca terus berkembang. Salah satu yang
berhubungan secara kuantitatif dari emisi antropogenik
dari gas khusus adalah radiative forcing.
Indeks yang digunakan adalah global warming potential
(GWP).
GWP gas X didefinisikan sebagai radiative forcing akibat
1-kg suntikan X ke atmosfer relatif terhadap radiative
forcing suntikan 1-kg CO2.
RADIATIVE FORCING


Tabel 1. Potensi pemanasan global injeksi sesaat dari 1 kg trace gas, relatif terhadap
karbon dioksida

Sumber : Daniel J. Jacob, 1999
RADIATIVE FORCING
Radiative forcing dan temperatur permukaan








Radiative Forcing ;
Suhu permukaan meningkat sebesar ∆T0 dari keadaan
awal.
Untuk gangguan yang cukup kecil ;
Subtitusi ;
Subtitusi ∆T0 dan ∆F ;
λ adalah parameter sensitivitas iklim ;
Uap Air dan Umpan Balik Awan
Uap Air








Sumber alam uap air banyak terdapat di lautan
Uap air dapat memberikan umpan balik positif kuat pemanasan
global yang disebabkan oleh gangguan dari gas rumah kaca.
Situasi di mana peningkatan CO2 menyebabkan peningkatan
kecil dalam suhu permukaan.
Peningkatan ini akan meningkatkan penguapan air di lautan.
Efek rumah kaca dari uap air yang ditambahkan akan
memperburuk pemanasan global.
Amplifikasi CO2 bisa menyebabkan efek rumah kaca, di mana
lautan benar-benar menguap ke atmosfer dan permukaan suhu
mencapai nilai yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi di planet
Venus, dimana suhu permukaan Venus melebihi 700 K. Tapi Ini
tidak bisa terjadi di Bumi karena uap air terakumulasi dalam
pembentukan awan dan curah hujan, akan kembali air ke
permukaan.
Uap Air dan Umpan Balik Awan
Uap Air

Gambar 15. Evolusi suhu di atmosfer awal Venus dan Bumi (garis putus-putus), ditumpangkan pada diagram fasa
air ( Daniel J. Jacob, 1999)
Uap Air dan Umpan Balik Awan
Awan









Umpan balik perubahan tutupan awan mewakili
ketidakpastian terbesar dalam perkiraan perubahan iklim
saat ini. Awan-awan dapat memberikan umpan balik
negatif yang cukup besar terhadap pemanasan global.
Dari gambar 13, Radiative forcing ∆F terjadi karena
peningkatan ∆A dalam albedo bumi.
Sejak zaman pra industri menyebabkan radiative forcing
bernilai negatif ∆F = -2,5 W m-2 dan secara bersamaan
mencegah kenaikan forcing gas rumah kaca.
Awan tidak hanya meningkatkan albedo Bumi, tapi juga
sebagai peredam efisien radiasi IR.
Kedalaman Optik

Gambar 16. Transmisi radiasi melalui slab elemental( Daniel J. Jacob, 1999)



Penyerapan atau hamburan radiasi oleh media optik aktif
atmosfer diukur dengan medium kedalaman optik.
Kedalaman Optik
= Cross section

Gambar 17. Pengaruh sudut datang pada transmisi radiasi melalui lempengan
( Daniel J. Jacob, 1999)
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Materi Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMario Yuven
 
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yPpt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yjopiwildani
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikFisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikjayamartha
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonmaytika sari
 
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)eli priyatna laidan
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
sumur potensial persegi berhingga
sumur potensial persegi berhinggasumur potensial persegi berhingga
sumur potensial persegi berhinggasuyono fis
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkmartia nurfa
 

Tendances (20)

Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Materi Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik I
 
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix yPpt geo kelas xi bab 3 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 3 std fix y
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrikFisika Kuantum (2) efek fotolistrik
Fisika Kuantum (2) efek fotolistrik
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
RPP SMA Fisika Kelas X
RPP SMA Fisika Kelas XRPP SMA Fisika Kelas X
RPP SMA Fisika Kelas X
 
Gelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetapGelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetap
 
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
14. sma kelas xi rpp pemanasan global (karlina 1308233) (1)
 
Metode Seismik
Metode Seismik Metode Seismik
Metode Seismik
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Geolistrik ppt
Geolistrik pptGeolistrik ppt
Geolistrik ppt
 
Teori foton
Teori fotonTeori foton
Teori foton
 
sumur potensial persegi berhingga
sumur potensial persegi berhinggasumur potensial persegi berhingga
sumur potensial persegi berhingga
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
 

Similaire à Efek Rumah Kaca

Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)Suko Abdi
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation systemayu bekti
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologiAnang Gobel
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar xIrfan Rifa'i
 
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasiBab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasibhurmantabjaya
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 radar radius
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gempagio
 
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..Yoga Yoga
 
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai PutihBab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai PutihTrisya Sukma
 

Similaire à Efek Rumah Kaca (20)

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)Tugas pengayaan (3)
Tugas pengayaan (3)
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
 
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasiBab iv.sri dewi   sumber-sumber radiasi
Bab iv.sri dewi sumber-sumber radiasi
 
Matahari
Matahari Matahari
Matahari
 
Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2Radiasi benda hitam xii ipa 2
Radiasi benda hitam xii ipa 2
 
Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1 Fisika kuantum part 1
Fisika kuantum part 1
 
Tugas kimia mekanika kuantum
Tugas kimia mekanika kuantumTugas kimia mekanika kuantum
Tugas kimia mekanika kuantum
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
 
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai PutihBab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 

Efek Rumah Kaca

  • 1. Efek Rumah Kaca Diadaptasi dari Daniel J. Jacob, Harvard University Introduction To Atmospheric Chemistry Roy Wangintan
  • 2. Pendahuluan     Sumber utama panas bumi adalah Energi Matahari, energi yang dipancarkan dari Matahari ke Bumi. Radiasi Matahari di ubah menjadi panas pada permukaan bumi. Bumi memancarkan kembali radiasi sinar matahari ke luar angkasa sehingga kesetimbangan radiasi terjadi. Beberapa radiasi terestrial ini terperangkap oleh gas rumah kaca dan dipancarkan kembali ke bumi sehingga terjadi pemanasan permukaan bumi yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda yaitu efek rumah kaca yang terjadi secara alami di bumi, dan peningkatan efek rumah kaca yang terjadi akibat aktivitas manusia. (wikipedia indonesia)
  • 3. Penyebab Efek Rumah Kaca   Efek rumah kaca disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
  • 4. Antropogenik Gas Rumah Kaca Gambar 1. Kenaikan konsentrasi gas rumah kaca sejak abad ke-18 (Daniel J. Jacob, 1999)
  • 5. Radiasi  Radiasi adalah energi yang ditransmisikan oleh gelombang elektromagnetik. Partikel bermuatan dalam objek osilasi dengan frekuensi n menginduksi medan listrik berosilasi dari luar objek pada kecepatan cahaya c Medan listrik berosilasi bersama dengan medan magnet merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang λ = c / n dipancarkan oleh obyek. Gambar 2 Gelombang elektromagnetik yang disebabkan oleh muatan berosilasi dalam suatu objek (Daniel J. Jacob, 1999) Gelombang elektromagnetik membawa energi dan menginduksi osilasi partikel bermuatan. Gelombang elektromagnetik ekuivalen sebagai foton, mewakili paket energi terkuantisasi dengan massa nol pada kecepatan cahaya.
  • 6. Emisi Spektrum Objek     Dengan menggunakan spektrometer kita bisa mengukur fluks radiasi ∆ø (W m-2) yang dipancarkan suatu satuan luas permukaan objek dalam panjang gelombang [λ, λ+ ∆λ]. Fluks radiasi merupakan energi foton mengalir tegak lurus ke permukaan. Dengan menutup seluruh spektrum panjang gelombang, akan diperoleh emisi spektrum objek. ∆ø tergantung pada lebar ∆λ. Lebar ini didefinisikan sebagai resolusi spektrometer, plot radiasi spektrum dinyatakan sebagai ∆ø/∆λ vs λ.
  • 7. Emisi Spektrum Objek Gambar 3 Emisi spektrum suatu objek. Garis padat adalah fluks yang diukur dengan spektrometer resolusi panjang gelombang yang terbatas, dan garis putus-putus adalah fungsi distribusi fluks. (Daniel J. Jacob, 1999)
  • 8. Emisi Spektrum Objek     ∆λ  0 (Kondisi Ideal untuk menangkap spketrum emisi  Spektrofotometer resolusi tinggi jarak jauh) Kondisi Ideal didefinisikan sebagai Fungsi Distribusi Flux. Fungsi derivatif ditunjukan sebagai total flux radiasi dalam rentang panjang gelombang [0, λ,] Total flux radiasi di pancarkan dengan unit permukaan sebagai objek di integrasikan pada semua panjang gelombang.
  • 9. Emisi Spektrum Objek    Karena sifat terkuantisasi radiasi, sebuah objek dapat memancarkan radiasi pada panjang gelombang tertentu jika menyerap radiasi pada gelombang yang sama. Blackbody dinyatakan ideal apabila objek menyerap radiasi dari semua panjang gelombang dengan efisiensi 100%. Fisikawan Jerman Max Planck menunjukan dalam 1900 fungsi distribusi flux ( ) blackbody tergantung pada panjang gelombang dan pada suhu (T) blackbody.
  • 10. Emisi Spektrum Objek Distribusi Flux (   ) h = 6,63x10-34 J s-1 adalah Konstanta Plank k = 1,38x10-23 J K-1 adalah Konstanta Boltzmann
  • 11. Emisi Spektrum Objek  1. 2. 3. Tiga sifat penting dalam Distribusi Flux ( ) Blackbody memancarkan radiasi di semua panjang gelombang Puncak Emisi Blackbody pada panjang gelombang λmax berbanding terbalik dengan temperatur. Dengan memecahkan diperoleh λmax = α/T dimana α = hc/5k = 2897 µm K (Hukum Wien’s). partikel dalam objek hangat berosilasi pada frekuensi yang lebih tinggi. Total Flux radiasi yang dipancarkan blackbody diperoleh dengan mengintegrasikan ( ) dengan semua panjang gelombang adalah σ = 2∏5k4/15c2h3 = 5,67x10-8 W m-2 K-4 (Konstanta Stefan-Boltzmann)
  • 12. Emisi Spektrum Objek  Definisi Alternatif fungsi distribusi flux berhubungan dengan frekuensi v = c/λ  adalah radiasi flux dalam frekuensi [v, v + ∆v] Fungsi distribusi fluks relatif terhadap bilangan gelombang    Fungsi Fungsi dan dan berhubungan dengan = c berhubungan dengan :
  • 13. Emisi Spektrum Objek  Untuk Blackbody : Gambar 4 Fungsi distribusi untuk Blackbody (Daniel J. Jacob, 1999)  Solusi ,yield emisi maximum pada frekuensi vmax = 3kT/h, sesuai dengan λmax = hc/3kT. Fungsi puncak pada panjang gelombang 5/3 lebih besar dari fungsi
  • 14. Emisi Spektrum Objek Flux radiasi (garis tebal) yang dipacarkan oleh Benda transparant (Ɛλ = 0) untuk panjang Gelombang lebih pendek dari λ1 atau lebih dari λ3 , tidak tembus cahaya (Ɛλ = 1) untuk Panjang gelombang antara λ1 dan λ2 dan 50 % .absorpsi (Ɛλ = 0,5) untuk panjang Gelombang antara λ2 dan λ3 . Garis putus-putus adalah menunjukan suhu objek. Gambar 5 Spektrum Emisi Absorpsi( Daniel J. Jacob, 1999) Pembentukan Planck Blackbody untuk emisi radiasi secara umum menggunakan hukum Kirchhoff untuk semua objek
  • 15. Suhu Efektif Bumi Spektrum emisi matahari dan terestrial   Fluks radiasi matahari di permukaan laut lebih lemah dibandingkan di bagian atas atmosfer, sebagian karena adanya refleksi oleh awan.  Gambar 6 Spektrum radiasi matahari dari satelit diluar atmosfer bumi (garis tebal) dan permukaan laut ( Daniel J. Jacob, 1999) Matahari adalah blckbody yang baik dan dari spektrum emisi suhu di permukaan Matahari 5800 K. Terjadi pula absorpsi utama O2 dan O3 di ultraviolet dan H2O di Inframerah
  • 16. Suhu Efektif Bumi Spektrum emisi matahari dan terestrial   Plot menunjukkan radian fungsi panjang gelombang  Radian adalah energi radiasi yang diukur oleh satelit dan dinormalkan  Gambar 7 Spektrum radiasi terestrial , Kombinasi spektrum blackbody untuk berbagai kondisi (Hanel, R.A., et al., J. Geophys. Res., 77, 2629-2641, 1972.) Kurva blackbody untuk perbandingan suhu yang berbeda Radian dan v = 1/ λ berhubungan dengan faktor geometrik.
  • 17. Keseimbangan Radiasi Bumi  Untuk mempertahankan iklim yang stabil, Energi bumi harus dalam keadaan seimbang antara radiasi yang diterimanya dari matahari dan radiasi yang dipancarkannya ke ruang. Gambar 8 Keseimbangan radiasi bumi ( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 18. Keseimbangan Radiasi Bumi     Dari keseimbangan dapat dikalkulasikan Temperatur Efektif (TE) bumi. Total radiasi (ES) yang dipancarkan matahari pada Temperatur (TS) = 5800 K per unit waktu diberikan oleh radiasi flux σTS4 dikalikan area matahari. RS = 7x105 km adalah radius matahari d = 1.5 x 108 km adalah jarak bumi dari matahari
  • 19. Keseimbangan Radiasi Bumi  Flux radiasi matahari (FS) didistribusikan secara merata pada bola matahari.  FS = 1370 W m-2,  FS disebut konstanta matahari untuk bumi. Flux radiasi matahari (FS) diinterpretasikan dengan luas penampang bumi (∏RE2) digambarkan area bayangan bumi. 
  • 20. Keseimbangan Radiasi Bumi  Rata-rata fluks radiasi matahari yang diserap per satuan luas dari permukaan bumi :  Fraksi A dari radiasi diinterpretasikan kembali ke angkasa oleh awan, salju, es. A disebut planetary albedo. A = 0,28 untuk bumi. Penyerapan energi oleh Bumi harus diimbangi dengan emisi radiasi terestrial keluar ke ruang angkasa. Bumi bukanlah blackbody pada panjang gelombang dengan efisiensi absorpsi radiasi matahari oleh bumi yang hanya Ɛ =1–A = 0,72  
  • 21. Keseimbangan Radiasi Bumi  Dengan memperkirakan flux emisi dari bumi sebagai Temperatur blackbody TE. Didapatkan persamaan keseimbangan energi bumi.  Untuk suhu Bumi  TE = 255 K (Temperatur permukaan bumi) Suhu efektif (Bumi dan Atmosfer) 
  • 22. Radiasi Absorpsi Atmosfer Spectroscopy Molekul Gas         Sebuah molekul gas menyerap radiasi dari panjang gelombang yang diberikan, energi dapat digunakan untuk meningkatkan level energi internal molekul. Tingkat energi internal dalam elektronik, getaran, dan rotasi. Peningkatan energi internal dicapai dengan transisi ke keadaan yang lebih tinggi. Radiasi UV < 0,4 µm Transisi vibrasi membutuhkan Radiasi IR 0,7 – 20 µm Transisi rotasi membutuhkan Radiasi IR > 20 µm Absorpsi kecil berada dalam kisaran radiasi 0,4 – 0,7 µm Gas yang menyerap dalam rentang panjang gelombang 5-50 mm, sebagian besar radiasi terestrial dipancarkan (Gambar 9), disebut gas rumah kaca.
  • 23. Radiasi Absorpsi Atmosfer Spectroscopy Molekul Gas       Secara umum, molekul asimetri dengan peregangan atau pelenturkan (CO2, H2O, N2O, O3, hidrokarbon ...) merupakan gas rumah kaca. Molekul yang tidak asimetri (N2, O2, H2) bukan gas rumah kaca. Gas atom seperti gas mulia tidak memiliki moment dipol dan karenanya tidak ada sifat rumah kaca. konstituen utama dari atmosfer (N2, O2, Ar) bukan penyebab gas rumah kaca. Sebagian besar konstituen lain penyebab gas rumah kaca, ditemukan dalam jumlah lain di atmosfer. Gas rumah kaca ditimbulkan karena konsentrasi spesies yang cukup tinggi untuk menyerap fraksi secara signifikan dari radiasi yang dipancarkan oleh Bumi,(H2O, CO2, CH4 , N2O, O3, dan chlorofluorocarbons (CFC)). Sejauh ini gas rumah kaca yang paling penting adalah uap air karena uap air tersedia dalam jumlah banyak dan kemampuannya untuk mengabsorp yang tinggi.
  • 24. Radiasi Absorpsi Atmosfer Spectroscopy Molekul Gas     Gambar 9 Vibrasi Normal untuk CO2 dan N2 ( Daniel J. Jacob, 1999) Dalam Mekanika kuantum menjelaskan bahwa transisi getaran terjadi jika terdapat perubahan getaran moment dipole (p) molekul. Perbedaan derajat getaran molekul, dan gelombang elektromagnetik terhadap peregangan listrik memliki efek yang berbeda pada ujung molekul p ≠ 0. Molekul CO2 tidak memiliki moment dipole karena distribusi muatannya yang simetris. (transisi ke tingkat energi yang lebih tinggi dari modus tidak mengubah moment dipole molekul). Sedangkan untuk muatan asimetris terdapat perubahan moment dipole. Molekul N2 memiliki distribusi muatan seragam dengan mode getaran stretch asimetris. Namun transisi dalam mode ini dilarang, akibatnya molekul N2 tidak menyerap IR.
  • 25. Radiasi Absorpsi Atmosfer Spectroscopy Molekul Gas Efisien absorpsi 100 % dalam UV terjadi karena transisi Elektromagnetik O2 dan O3 di stratosfer Gambar 10. Efisiensi penyerapan radiasi oleh atmosfer sebagai fungsi panjang gelombang ( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 26. Model Rumah Kaca Sederhana Lapisan transparan adalah Radiasi matahari, menyerap sebagian kecil fraksi (f) radiasi terestrial Karena keberadaan gas rumah kaca. T adalah Suhu permukaan Bumi dan suhu lapisan atmosfer. Gambar 11. Model rumah kaca sederhana. Fluks radiasi per unit area permukaan bumi( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 27. Model Rumah Kaca Sederhana  Menghitung jumlah absorpsi dan radiasi emisi lapisan atmosfer. T0 = 288 K f = 0,77 Asumsi absorpsi lapisan atmosfer Terhadap radiasi terestrial 77 % Subtitisi T0 = 288 K  T1 = 241 K Ketinggian atmosfer = 7 km
  • 28. Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial Gambar 12. Fluks radiasi yang dipancarkan ke ruang angkasa pada tiga panjang gelombang yang berbeda. Panel kiri adalah profil temperatur, daerah buram abu-abu adalah atmosfer ( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 29. Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial    Absorpsi CO2 kuat pada kolom λ = 15 mm, radiasi dipancarkan oleh permukaan bumi diserap oleh CO2 di atmosfer, dan radiasi dipancarkan kembali oleh CO2 yang diserap kembali oleh CO2 di kolom atmosfer. Kaadaan buram untuk radiasi dalam rentang panjang gelombang ini. Fluks radiasi diukur dari ruang angkasa sesuai dengan emisi dari ketinggian di mana Konsentrasi CO2 relatif tipis, kira-kira berada di atas troposfer atau stratosfer bawah. λ = 15 mm warna hitam dengan suhu pada Gambar 7 adalah sekitar 215 K, dikenal sebagai suhu tropopause.
  • 30. Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial  Pada λ = 20 mm, terjadi penyerapan H2O tapi tidak terjadi penyerapan CO2. Opacity atmosfer pada panjang gelombang ini tergantung pada konsentrasi H2O. Fluks radiasi sesuai dengan keadaan suhu atmosfer pada ketinggian sekitar 5 kilometer, pada jarak tersebut jumlah H2O terlalu rendah untuk penyerapan yang efisien. Suhu pada ketinggian ini adalah sekitar 260 K (Gambar 12). Emisi yang sama suhu ditemukan pada 7-8 mm di mana H2O adalah absorber utama.
  • 31. Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial   Terestrial spektrum emisi diukur dari ruang dapat digunakan untuk mengambil informasi tentang suhu permukaan bumi serta termal struktur dan komposisi atmosfer. Informasi mengenai distribusi vertikal gas dapat diperoleh dari lebar garis penyerapan, yang meningkat secara linear dengan kerapatan udara di troposfer dan stratosfer bawah.
  • 32. Interpretasi Spektrum Radiasi Terestrial     Semua gas rumah kaca efesiensinya tidak sama. Gas rumah kaca menyerap pada λ = 11 mm. Absoprsi gas ke dalam atmosfer akan mengurangi radiasi yang dipancarkan ke ruang angkasa pada λ = 11 mm (Radiasi ini akan dipancarkan oleh suasana dingin bukan oleh permukaan yang hangat). Untuk mempertahankan emisi terestrial yang konstan dan terintegrasi pada semua panjang gelombang, maka diperlukan dengan meningkatkan fluks emisi di daerah lain, spektrum tersebut dapat menghangatkan Bumi. Kontras dengan situasi ini penyerapan CO2 gas rumah kaca terjadi pada λ = 15 mm, (Gambar 7). Sedangkan pada panjang gelombang dengan kolom atmosfer yang buram (Gambar 12), dan menyuntikkan tambahan absorber atmosfer tidak memiliki efek rumah kaca yang signifikan.
  • 33. RADIATIVE FORCING   Radiative forcing disebabkan oleh perubahan massa atmosfer (∆m) gas rumah kaca (X) yang didefinisikan sebagai fluks yang dihasilkan karena ketidakseimbangan jumlah radiasi sistem Bumi. Model radiasi diestimasi dengan nilai dari semua variabel yang mempengaruhi jumlah radiasi termasuk gas rumah kaca, awan, dan aerosol.
  • 34. RADIATIVE FORCING Gambar 13. Kalkulasi radiative forcing ∆F karena penambahan ∆m gas rumah kaca. Lapisan atas atmosfer biasanya disebut sebagai tropopause ( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 35. RADIATIVE FORCING Gambar 14. Radiasi global rata-rata karena perubahan rumah kaca gas, aerosol, dan aktivitas matahari dari tahun 1850 hingga hari ini. ( Daniel J. Jacob, 1999 ; Climate Change 1994, Intergovernmental Panel on Climate Change, Cambridge University Press, New York ,1995)
  • 36. RADIATIVE FORCING    Kebijakan lingkungan internasional yang ditujukan untuk emisi gas rumah kaca terus berkembang. Salah satu yang berhubungan secara kuantitatif dari emisi antropogenik dari gas khusus adalah radiative forcing. Indeks yang digunakan adalah global warming potential (GWP). GWP gas X didefinisikan sebagai radiative forcing akibat 1-kg suntikan X ke atmosfer relatif terhadap radiative forcing suntikan 1-kg CO2.
  • 37. RADIATIVE FORCING  Tabel 1. Potensi pemanasan global injeksi sesaat dari 1 kg trace gas, relatif terhadap karbon dioksida Sumber : Daniel J. Jacob, 1999
  • 38. RADIATIVE FORCING Radiative forcing dan temperatur permukaan       Radiative Forcing ; Suhu permukaan meningkat sebesar ∆T0 dari keadaan awal. Untuk gangguan yang cukup kecil ; Subtitusi ; Subtitusi ∆T0 dan ∆F ; λ adalah parameter sensitivitas iklim ;
  • 39. Uap Air dan Umpan Balik Awan Uap Air     Sumber alam uap air banyak terdapat di lautan Uap air dapat memberikan umpan balik positif kuat pemanasan global yang disebabkan oleh gangguan dari gas rumah kaca. Situasi di mana peningkatan CO2 menyebabkan peningkatan kecil dalam suhu permukaan. Peningkatan ini akan meningkatkan penguapan air di lautan. Efek rumah kaca dari uap air yang ditambahkan akan memperburuk pemanasan global. Amplifikasi CO2 bisa menyebabkan efek rumah kaca, di mana lautan benar-benar menguap ke atmosfer dan permukaan suhu mencapai nilai yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi di planet Venus, dimana suhu permukaan Venus melebihi 700 K. Tapi Ini tidak bisa terjadi di Bumi karena uap air terakumulasi dalam pembentukan awan dan curah hujan, akan kembali air ke permukaan.
  • 40. Uap Air dan Umpan Balik Awan Uap Air Gambar 15. Evolusi suhu di atmosfer awal Venus dan Bumi (garis putus-putus), ditumpangkan pada diagram fasa air ( Daniel J. Jacob, 1999)
  • 41. Uap Air dan Umpan Balik Awan Awan     Umpan balik perubahan tutupan awan mewakili ketidakpastian terbesar dalam perkiraan perubahan iklim saat ini. Awan-awan dapat memberikan umpan balik negatif yang cukup besar terhadap pemanasan global. Dari gambar 13, Radiative forcing ∆F terjadi karena peningkatan ∆A dalam albedo bumi. Sejak zaman pra industri menyebabkan radiative forcing bernilai negatif ∆F = -2,5 W m-2 dan secara bersamaan mencegah kenaikan forcing gas rumah kaca. Awan tidak hanya meningkatkan albedo Bumi, tapi juga sebagai peredam efisien radiasi IR.
  • 42. Kedalaman Optik Gambar 16. Transmisi radiasi melalui slab elemental( Daniel J. Jacob, 1999)  Penyerapan atau hamburan radiasi oleh media optik aktif atmosfer diukur dengan medium kedalaman optik.
  • 43. Kedalaman Optik = Cross section Gambar 17. Pengaruh sudut datang pada transmisi radiasi melalui lempengan ( Daniel J. Jacob, 1999)