SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Disusun oleh
Tri Wulansari       12144600060
Dwi Setya           12144600046
Nurul Hidayah       12144600075
Isnaeni Pratiwi     12144600077
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
                     Universitas PGRI Yogyakarta
Pengertian


   Pengawas adalah jabatan fungsional yang
  berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
   melakukan pengawasan pendidikan terhadap
   sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau
ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan
 hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian


Penilik adalah jabatan fungsional keahlian termasuk
dalam rumpun tenaga kependidikan lainnya yang
diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang
(Bupati), untuk melakukan kegiatan penilikan
pendidikan non formal pada dinas P dan K. Jabatan
ini hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Dasar Hukum Yang Mengatur

                         UU No.44 Th. 2011



                                 UU No.6 Th.2010

LANDASAN
                        UU No.91 Th.2001




                                UU No.91 Th.2001
Syarat-syarat Pengawas dan Penilik



                   Persyaratan Administrasi


2 kategori


                    Persyaratan Akademik
Persyaratan Administratif calon
       pengawas adalah:
1. Berpengalaman sebagai guru minimal 8 tahun secara terus menerus, wakil kepala sekolah
dan atau kepala sekolah minimal berpengalaman 4 tahun dan menunjukkan prestasi selama ia
menjadi guru, wakil kepala sekolah atau kepala sekolah.
2. Memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Pengawas dari LPTK Negeri.


3. Pangkat/golongan sekurang-kurangnya golongan III/b yang dibuktikan dengan SK
kepangkatan
4. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter dari Rumah Sakit
yang ditunjuk.


5. Tidak sedang terkena hukuman pelanggaran disiplin kategori sedang atau berat.
6. Menyatakan secara tertulis bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengawas Tipe A
(Orientasi Pekerjaan Pengawas Sekolah).


      7. Menyatakan secara tertulis bersedia ditempatkan di mana saja dalam wilayah
             Kabupaten/Kota/Provinsi tempat sekolah yang akan dibinanya.
8. Menyatakan secara tertulis bersedia berpartisipasi aktif dalam Organisasi Profesi Pengawas
                                     (misalnya APSI).
Persyaratan Akademik calon pengawas adalah   :
a) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Penilik dilaksanakan sesuai formasi jabatan Penilik yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur
Negara berdasarkan pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.


       b) Formasi jabatan fungsional Penilik sebagaimana
       dimaksud ayat (1) ditetapkan satu kecamatan paling
       kurang 3 (tiga) orang paling banyak 12 (dua belas)
       orang.



c) penilik satuan pendidikan bisa diangkat dari (a) pamong
belajar atau jabatan lain di lingkungan pendidikan
nonformal dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya
lima tahun; (b) guru dan/atau kepala sekolah dengan masa
kerja sekurang-kurangnya lima tahun bagi guru dan tiga
tahun bagi kepala sekolah; dan (c) pengawas atau pernah
menjadi pengawas dengan masa kerja sebagai pengawas
sekurang-kurangnya tiga tahun.
Sistem Pemberian Imbalan

• Tunjangan pendidikan sebesar Rp. 100.000,00 per bulan
• Tunjangan khusus bagi pejabat fungsional (Khusus untuk
  Kepsek, Pengawas, dan Penilik) sebesar Rp 600.000,00 per
  bulan (Gol. III) dan Rp. 700.000,00 (Gol. IV).
                            Angka                              Tunjangan
Tingka   Jenjang                       Batas Usia                                            Syarat Pengangkatan
                   Golru    Kredit                               Jabatan
     t   Jabatan                          Pensiun                                                  Dalam Jabatan

                    III/a     100        th Dapat                              1. Berijasah serendah-rendahnya
                                     diperpanjang                           S1/DIV sesuai dg kualifikasi pendidikan
                                            s.d 60                              2. pangkat serendah-rendahnya
                                                                                          Penata Muda, Golru III/a
                                                                                      3. diklat fungsional Tk ahli
                                                               TK/SD/MI,                4. AK komulatif min 100
                                                                MD, SDLB                     5. tersedia formatif
  Ahli   Pertama                                     406.000                6. setiap unsur penilaian dalam DP-3
                                                                dan yang
                                                                sederajat        sekurang-kurangnya bernilai baik
                                                                                        dalam satu tahun terakhir
                                                                                 7. lulus uji kompetensi sebagai
                                                                                                pengawas sekolah
III/b   150
         III/c   200       Dapat
Muda     III/d   300    diperpanjan    406.000
                         g s.d 60 th
         IV/a    400       Dapat
Madya    IV/b    550    diperpanjan    468.000
         IV/c    700     g s.d 60 th
         IV/d    850       Dapat
Utama    IV/e           diperpanjan    468.000
                 1050    g s.d 60 th
         III/a   100       Dapat                                         Syarat pengangkatan
Pertam                  diperpanjan
   a     III/b   150                   544.000
                         g s.d 60 th                                     perpindahan dari jabatan
         III/c   200       Dapat                                         lain:
Muda     III/d   300    diperpanjan    544.000                           1. pendidikan paling
                         g s.d 60 th
                                                 SLTP/MTS, SMA, MA dan   rendah S1 dari LPTK atau
         IV/a    400       Dapat                     yang sederajat      sarjana Non PLTK yang
Madya    IV/b    550    diperpanjan    605.000                           memiliki pengalaman sbg
         IV/c    700     g s.d 60 th                                     guru/ pengawas/penilik
         IV/d    850       Dapat                                         TK/SD
Utama    IV/e    1050   diperpanjan    605.000
                         g s.d 60 th                                     2. memiliki keahlian
                                                                         dibdg TK/SD/MI/MD/SDLB
         III/a   100       Dapat
Pertam                                                                   atau memiliki keahlian
         III/b   150    diperpanjan    544.000
  a                                                                      dalam pendidikan LB atau
                         g s.d 60 th
         III/c   200       Dapat                                         memiliki spesialis atau
Muda     III/d   300    diperpanjan    544.000                           keahlian dlm bimmbingan
                         g s.d 60 th                                     dan konseling
         IV/a    400       Dapat                          SLB            3. memilikii pengalaman
Madya    IV/b    550    diperpanjan    605.000                           jabatan dlm bidang
         IV/c    700     g s.d 60 th                                     pendidikan paling singkat
         IV/d    850       Dapat                                         6th
                        diperpanjan                                      4. usia paling tinggi 5 th
Utama    IV/e    1050                  605.000                           sebelum BUP dari jabatan
                         g s.d 60 th                                     terakhir
Tugas-tugas Pengawas        Tugas-tugas Penilik


  Tugas pokok pengawas       Penilik mempunyai
  sekolah/satuan             tugas, tanggung jawab,
  pendidikan adalah          wewenang, dan hak
  melakukan penilaian dan    untuk melakukan
  pembinaan dengan           pemantauan, penilaian
  melaksanakan fungsi-       dan bimbingan terhadap
  fungsi supervisi, baik     penyelenggaraan
  supervisi akademik         pendidikan luar sekolah
  maupun supervisi
  manajerial.
Pembinaan Pegawai
•  Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar mutu pendidikan, peranan
   pengawas satuan pendidikan atau sekolah sangat penting dalam meningkatkan
   mutu pendidikan pada satuan pendidikan binaannya. Oleh sebab itu,
   pembinaan pengawas agar dapat melaksanakan tugas kepengawasan akademik
   dan manajerial mutlak diperlukan. Ruang lingkup pembinaan mencakup
   pembinaan kualifikasi, profesi dan pembinaan karir. Pembinaan kualifikasi
   ditujukan agar para pengawas dapat meningkatkan tingkat pendidikan formal
   sampai minimal berpendidikan Sarjana (SI) bagi yang berpendidikan diploma,
   dan berpendidikan S2 bagi pengawas yang berpendidikan S1. Pengembangan
   profesi diarahkan pada peningkatan kompetensi pengawas mencakup
   kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi
   professional. Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk
   mempercepat kenaikan pangkat dan jabatan pengawas sesuai dengan ketentuan
   yang berlaku melalui pengumpulan angka kredit. Jenjang jabatan pengawas
   mulai dari pengawas pratama sampai pada pengawas utama.
• Pembinaan-pembinaan yang dilakukan:
a. Pembinaan untuk Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
b. Pembinaan Kemampuan Profesional
• Adapun tujuan khusus pembinaan pengawas
   satuan pendidikan adalah agar para pengawas
   satuan pendidikan atau sekolah:
1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
    melaksanakan pengawasan akademik dan
    pengawasan manajerial pada satuan
    pendidikan yang dibinanya;
2. Meningkatnya kompetensi pribadi, kompetensi
    sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi
    profesional sehingga dapat mempertinggi
    kinerjanya;
3. Mampu bekerjasama dengan guru, kepala
    sekolah, staf sekolah dan komite sekolah dalam
    meningkatkan kinerja satuan pendidikan
    /sekolah binaannya;
4. Mampu melakukan berbagai inovasi
    pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
    pendidikan di sekolah binaannya;
5. Berjalannya jenjang karir jabatan pengawas
    melalui angka kredit jabatan fungsional.
Pengembangan Karir

• Berdasarkan keputusan tersebut jabatan fungsional
  pengawas bergradasi mulai dari:
• 1. Pengawas Sekolah Pratama golongan III /a – III /b;
• 2. Pengawas Sekolah Muda golongan III /c – III /d;
• 3. Pengawas Sekolah Madya golongan IV /a – IV /c;
• 4. Pengawas Sekolah Utama golongan IV /d – IV /e dengan
  perhitungan angka kredit
• Seiring dengan berlakunya PP No 19 tahun 2005, maka ke
  depan jabatan pengawas bisa disederhanakan menjadi tiga
  kategori yakni:
• 1. Pengawas muda;
• 2. Pengawas madya;
• 3. Pengawas utama.
Organisasi Profesi
1.   Kelompok Kerja Pengawas Sekolah TK/SD (KKPS TK/SD)
2.   Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMP (KKPS-SMP)
3.   Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMA/SMK (KKPS-
     SMA/SMK)
4.   Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Ibtidaiyah (POKJA
     MI)
5.   Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Tsanawiyah (POKJA
     MTs) Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Aliyah (POKJA
     MA)
Kode etik pengawas:
• 1. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas
  satuan pendidikan senantiasa berlandaskan
  Iman dan Taqwa serta mengikuti perkembangan
  ilmu penetahuan dan teknologi.
• 2. Pengawas satuan pendidikan senantiasa
  merasa bangga dalam mengemban tugas
  sebagai pengawas
• 3. Pengawas satuan pendidikan memiliki
  pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas
  pokok dan fungsinya sebagai pengawas.
• 4. Pengawas satuan pendidikan bekerja
  dengan penuh rasa tanggung jawab dalam
  melaksanakan tugas professional sebagai
  pengawas.
• 5. Pengawas satuan pendidikan menjaga citra
  dan nama baik profesi pengawas
Kode etik penilik :
1) Penilik Indonesia menjunjung tinggi Pancasila dan Undang Undang
   Dasar 1945
2) Penilik Indonesia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
   Tangga IPI
3) Penilik Indonesia menghormati hak warga negara RI untuk
   memperoleh pendidikan
4) Penilik Indonesia berkewajiban memahami dan mampu
   melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Penilik dengan jujur, dan
   penuh tanggung jawab
5) Penilik Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan,
   ketrampilan dan penguasaan teknologi guna peningkatan
   kompetensi Penilik
6) Penilik Indonesia menjujung tinggi harkat dan martabat serta
   profesi Penilik
7) Penilik Indonesia wajib menjujung tinggi disiplin dan menjaga nama
   baik organisasi
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

Peningkatan kompetensi guru
Peningkatan kompetensi guruPeningkatan kompetensi guru
Peningkatan kompetensi guruAnny Rohyani
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
 
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxAnalisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxmuniprohmat
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
 
Layanan pendidikan anak berbakat
Layanan pendidikan anak berbakatLayanan pendidikan anak berbakat
Layanan pendidikan anak berbakatMichaelLee1007
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdf
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdfAKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdf
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdfKhumairokKhumairok
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdfMuhamad Yogi
 
Lk 1 lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yamin
Lk 1   lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yaminLk 1   lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yamin
Lk 1 lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yaminakhmadbend
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfFitriAni964827
 
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptxPPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptxTriNurcahyonoadi
 
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Michu OH
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxMEkoDaris
 

Tendances (20)

Peningkatan kompetensi guru
Peningkatan kompetensi guruPeningkatan kompetensi guru
Peningkatan kompetensi guru
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
 
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptxAnalisis CP TP dan ATP IKM.pptx
Analisis CP TP dan ATP IKM.pptx
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
 
TOPIK 3.pptx
TOPIK 3.pptxTOPIK 3.pptx
TOPIK 3.pptx
 
Layanan pendidikan anak berbakat
Layanan pendidikan anak berbakatLayanan pendidikan anak berbakat
Layanan pendidikan anak berbakat
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdf
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdfAKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdf
AKSI NYATA MEMODIFIKASI MODUL PROYEK.pdf
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?.pdf
 
Lk 1 lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yamin
Lk 1   lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yaminLk 1   lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yamin
Lk 1 lembar kerja belajar mandiri modul 1 - 6 akhmad yamin
 
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
 
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptxPPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
 
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
 
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
 

En vedette (18)

Pp.21 th.2010 tentang pengawas sekolah
Pp.21 th.2010 tentang pengawas sekolahPp.21 th.2010 tentang pengawas sekolah
Pp.21 th.2010 tentang pengawas sekolah
 
Penilik dan pamong belajar
Penilik dan pamong belajarPenilik dan pamong belajar
Penilik dan pamong belajar
 
Jabfung
JabfungJabfung
Jabfung
 
Kerangka pengembangan tbm
Kerangka pengembangan tbmKerangka pengembangan tbm
Kerangka pengembangan tbm
 
Kerangka Ideal Tutor Inti melalui Kelompok Kerja Teknis PAUD
Kerangka Ideal Tutor Inti melalui Kelompok Kerja Teknis PAUDKerangka Ideal Tutor Inti melalui Kelompok Kerja Teknis PAUD
Kerangka Ideal Tutor Inti melalui Kelompok Kerja Teknis PAUD
 
1171300
11713001171300
1171300
 
1171363
11713631171363
1171363
 
Teori Belajar Dan Motivasi
Teori Belajar Dan MotivasiTeori Belajar Dan Motivasi
Teori Belajar Dan Motivasi
 
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smpKebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
 
Tugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraanTugas pendidikan kesetaraan
Tugas pendidikan kesetaraan
 
Contoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt cContoh proposal pkt c
Contoh proposal pkt c
 
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbmManajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
Manajemen pengelolaan dan pengembangan kapasitas pkbm
 
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d cPermen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
Permen no 14 tentang standar isi program kesetaraan paket b d c
 
Standar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbmStandar pengelola pkbm
Standar pengelola pkbm
 
Konsep dan manajemen pkbm
Konsep dan manajemen pkbmKonsep dan manajemen pkbm
Konsep dan manajemen pkbm
 
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUNSURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
 
Kurikulum pkbm
Kurikulum pkbmKurikulum pkbm
Kurikulum pkbm
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1
 

Plus de WaQhyoe Arryee

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212WaQhyoe Arryee
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalWaQhyoe Arryee
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkWaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excelWaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelWaQhyoe Arryee
 

Plus de WaQhyoe Arryee (20)

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Interaksi sosial2
Interaksi sosial2Interaksi sosial2
Interaksi sosial2
 

Dernier

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Dernier (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

PENGOPTIMASIAN PENG

  • 1. Disusun oleh Tri Wulansari 12144600060 Dwi Setya 12144600046 Nurul Hidayah 12144600075 Isnaeni Pratiwi 12144600077
  • 2. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
  • 3. Pengertian Pengawas adalah jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar guna mencapai tujuan pendidikan.
  • 4. Pengertian Penilik adalah jabatan fungsional keahlian termasuk dalam rumpun tenaga kependidikan lainnya yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang (Bupati), untuk melakukan kegiatan penilikan pendidikan non formal pada dinas P dan K. Jabatan ini hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
  • 5. Dasar Hukum Yang Mengatur UU No.44 Th. 2011 UU No.6 Th.2010 LANDASAN UU No.91 Th.2001 UU No.91 Th.2001
  • 6. Syarat-syarat Pengawas dan Penilik Persyaratan Administrasi 2 kategori Persyaratan Akademik
  • 7. Persyaratan Administratif calon pengawas adalah: 1. Berpengalaman sebagai guru minimal 8 tahun secara terus menerus, wakil kepala sekolah dan atau kepala sekolah minimal berpengalaman 4 tahun dan menunjukkan prestasi selama ia menjadi guru, wakil kepala sekolah atau kepala sekolah. 2. Memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Pengawas dari LPTK Negeri. 3. Pangkat/golongan sekurang-kurangnya golongan III/b yang dibuktikan dengan SK kepangkatan 4. Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter dari Rumah Sakit yang ditunjuk. 5. Tidak sedang terkena hukuman pelanggaran disiplin kategori sedang atau berat. 6. Menyatakan secara tertulis bersedia mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengawas Tipe A (Orientasi Pekerjaan Pengawas Sekolah). 7. Menyatakan secara tertulis bersedia ditempatkan di mana saja dalam wilayah Kabupaten/Kota/Provinsi tempat sekolah yang akan dibinanya. 8. Menyatakan secara tertulis bersedia berpartisipasi aktif dalam Organisasi Profesi Pengawas (misalnya APSI).
  • 8. Persyaratan Akademik calon pengawas adalah :
  • 9. a) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Penilik dilaksanakan sesuai formasi jabatan Penilik yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. b) Formasi jabatan fungsional Penilik sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan satu kecamatan paling kurang 3 (tiga) orang paling banyak 12 (dua belas) orang. c) penilik satuan pendidikan bisa diangkat dari (a) pamong belajar atau jabatan lain di lingkungan pendidikan nonformal dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya lima tahun; (b) guru dan/atau kepala sekolah dengan masa kerja sekurang-kurangnya lima tahun bagi guru dan tiga tahun bagi kepala sekolah; dan (c) pengawas atau pernah menjadi pengawas dengan masa kerja sebagai pengawas sekurang-kurangnya tiga tahun.
  • 10. Sistem Pemberian Imbalan • Tunjangan pendidikan sebesar Rp. 100.000,00 per bulan • Tunjangan khusus bagi pejabat fungsional (Khusus untuk Kepsek, Pengawas, dan Penilik) sebesar Rp 600.000,00 per bulan (Gol. III) dan Rp. 700.000,00 (Gol. IV). Angka Tunjangan Tingka Jenjang Batas Usia Syarat Pengangkatan Golru Kredit Jabatan t Jabatan Pensiun Dalam Jabatan III/a 100 th Dapat 1. Berijasah serendah-rendahnya diperpanjang S1/DIV sesuai dg kualifikasi pendidikan s.d 60 2. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, Golru III/a 3. diklat fungsional Tk ahli TK/SD/MI, 4. AK komulatif min 100 MD, SDLB 5. tersedia formatif Ahli Pertama 406.000 6. setiap unsur penilaian dalam DP-3 dan yang sederajat sekurang-kurangnya bernilai baik dalam satu tahun terakhir 7. lulus uji kompetensi sebagai pengawas sekolah
  • 11. III/b 150 III/c 200 Dapat Muda III/d 300 diperpanjan 406.000 g s.d 60 th IV/a 400 Dapat Madya IV/b 550 diperpanjan 468.000 IV/c 700 g s.d 60 th IV/d 850 Dapat Utama IV/e diperpanjan 468.000 1050 g s.d 60 th III/a 100 Dapat Syarat pengangkatan Pertam diperpanjan a III/b 150 544.000 g s.d 60 th perpindahan dari jabatan III/c 200 Dapat lain: Muda III/d 300 diperpanjan 544.000 1. pendidikan paling g s.d 60 th SLTP/MTS, SMA, MA dan rendah S1 dari LPTK atau IV/a 400 Dapat yang sederajat sarjana Non PLTK yang Madya IV/b 550 diperpanjan 605.000 memiliki pengalaman sbg IV/c 700 g s.d 60 th guru/ pengawas/penilik IV/d 850 Dapat TK/SD Utama IV/e 1050 diperpanjan 605.000 g s.d 60 th 2. memiliki keahlian dibdg TK/SD/MI/MD/SDLB III/a 100 Dapat Pertam atau memiliki keahlian III/b 150 diperpanjan 544.000 a dalam pendidikan LB atau g s.d 60 th III/c 200 Dapat memiliki spesialis atau Muda III/d 300 diperpanjan 544.000 keahlian dlm bimmbingan g s.d 60 th dan konseling IV/a 400 Dapat SLB 3. memilikii pengalaman Madya IV/b 550 diperpanjan 605.000 jabatan dlm bidang IV/c 700 g s.d 60 th pendidikan paling singkat IV/d 850 Dapat 6th diperpanjan 4. usia paling tinggi 5 th Utama IV/e 1050 605.000 sebelum BUP dari jabatan g s.d 60 th terakhir
  • 12. Tugas-tugas Pengawas Tugas-tugas Penilik Tugas pokok pengawas Penilik mempunyai sekolah/satuan tugas, tanggung jawab, pendidikan adalah wewenang, dan hak melakukan penilaian dan untuk melakukan pembinaan dengan pemantauan, penilaian melaksanakan fungsi- dan bimbingan terhadap fungsi supervisi, baik penyelenggaraan supervisi akademik pendidikan luar sekolah maupun supervisi manajerial.
  • 13. Pembinaan Pegawai • Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar mutu pendidikan, peranan pengawas satuan pendidikan atau sekolah sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan binaannya. Oleh sebab itu, pembinaan pengawas agar dapat melaksanakan tugas kepengawasan akademik dan manajerial mutlak diperlukan. Ruang lingkup pembinaan mencakup pembinaan kualifikasi, profesi dan pembinaan karir. Pembinaan kualifikasi ditujukan agar para pengawas dapat meningkatkan tingkat pendidikan formal sampai minimal berpendidikan Sarjana (SI) bagi yang berpendidikan diploma, dan berpendidikan S2 bagi pengawas yang berpendidikan S1. Pengembangan profesi diarahkan pada peningkatan kompetensi pengawas mencakup kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi professional. Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk mempercepat kenaikan pangkat dan jabatan pengawas sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui pengumpulan angka kredit. Jenjang jabatan pengawas mulai dari pengawas pratama sampai pada pengawas utama. • Pembinaan-pembinaan yang dilakukan: a. Pembinaan untuk Peningkatan Kualifikasi Pendidikan b. Pembinaan Kemampuan Profesional
  • 14. • Adapun tujuan khusus pembinaan pengawas satuan pendidikan adalah agar para pengawas satuan pendidikan atau sekolah: 1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan yang dibinanya; 2. Meningkatnya kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sehingga dapat mempertinggi kinerjanya; 3. Mampu bekerjasama dengan guru, kepala sekolah, staf sekolah dan komite sekolah dalam meningkatkan kinerja satuan pendidikan /sekolah binaannya; 4. Mampu melakukan berbagai inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya; 5. Berjalannya jenjang karir jabatan pengawas melalui angka kredit jabatan fungsional.
  • 15. Pengembangan Karir • Berdasarkan keputusan tersebut jabatan fungsional pengawas bergradasi mulai dari: • 1. Pengawas Sekolah Pratama golongan III /a – III /b; • 2. Pengawas Sekolah Muda golongan III /c – III /d; • 3. Pengawas Sekolah Madya golongan IV /a – IV /c; • 4. Pengawas Sekolah Utama golongan IV /d – IV /e dengan perhitungan angka kredit • Seiring dengan berlakunya PP No 19 tahun 2005, maka ke depan jabatan pengawas bisa disederhanakan menjadi tiga kategori yakni: • 1. Pengawas muda; • 2. Pengawas madya; • 3. Pengawas utama.
  • 16. Organisasi Profesi 1. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah TK/SD (KKPS TK/SD) 2. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMP (KKPS-SMP) 3. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah SMA/SMK (KKPS- SMA/SMK) 4. Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Ibtidaiyah (POKJA MI) 5. Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Tsanawiyah (POKJA MTs) Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Aliyah (POKJA MA)
  • 17. Kode etik pengawas: • 1. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas satuan pendidikan senantiasa berlandaskan Iman dan Taqwa serta mengikuti perkembangan ilmu penetahuan dan teknologi. • 2. Pengawas satuan pendidikan senantiasa merasa bangga dalam mengemban tugas sebagai pengawas • 3. Pengawas satuan pendidikan memiliki pengabdian yang tinggi dalam menekuni tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas. • 4. Pengawas satuan pendidikan bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas professional sebagai pengawas. • 5. Pengawas satuan pendidikan menjaga citra dan nama baik profesi pengawas
  • 18. Kode etik penilik : 1) Penilik Indonesia menjunjung tinggi Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 2) Penilik Indonesia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPI 3) Penilik Indonesia menghormati hak warga negara RI untuk memperoleh pendidikan 4) Penilik Indonesia berkewajiban memahami dan mampu melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Penilik dengan jujur, dan penuh tanggung jawab 5) Penilik Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan teknologi guna peningkatan kompetensi Penilik 6) Penilik Indonesia menjujung tinggi harkat dan martabat serta profesi Penilik 7) Penilik Indonesia wajib menjujung tinggi disiplin dan menjaga nama baik organisasi