SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
Management of Patients with
abnormalities in ECF and ISF volume
BATCH 15
VISI & MISI
Visi
• Memahami fisiologi dan abnormalitas cairan tubuh
yang menyebabkan kelainan fungsi tubuh yang
dihubungkan dengan perawatan di bidang medis
Misi
• -mengetahui komponen beserta fisiologis cairan tubuh
• -mengenali abnormalitas cairan tubuh yang mungkin
tampak secara klinis dan laboratoris
• -memahami penatalaksanaan pasien dengan
keabnormalitasan cairan tubuh
Balance Theory
Prinsip dari Yin dan Yang adalah semua energi dalam tubuh
harus seimbang satu sama lain agar tubuh sehat dan berfungsi
dengan normal.Dalam keadaan normal pertentangan-
pertentangan antara Yin dan Yang ini tetap memelihara
adanya keseimbangan relatif (harmonis), tetapi dalam keadaan
abnormal akan terjadi ekses kelebihan atau defisiensi
kekurangan Yin dan Yang
Gotong Royong
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Daftar Isi
• Konsep Keimbangan
• Keseimbangan Cairan
• Faktor yang Mempengaruhi
Keseimbangan Cairan
• Anatomi Cairan Tubuh
• Gangguan Pada Volume Cairan Tubuh
Homeostasis
• Equilibrium atau stabilitas dari sistem biologis
dan umumnya digunakan untuk menjelaskan
aktivitas dari sel,organ, individu, dan
komunitas (Abbott 2003; Cannon 1929;
Palagi and Mancini 2011)
Konsep Keseimbangan
• Bila kuantitas substansi tetap stabil di dalam
tubuh, input (melalui produksi ingestif atau
metabolik) harus seimbang dengan output
yang sama (melalui ekskresi atau konsumsi
metabolik)
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From
Cells to System. 7th
Ed. 2010
Komposisi Cairan Tubuh
Konsep Keseimbangan
Bila kuantitas substansi tetap
stabil di dalam tubuh, input
(melalui produksi ingestif atau
metabolik) harus seimbang
dengan output yang sama
(melalui ekskresi atau
konsumsi metabolik)
Bila kuantitas substansi tetap
stabil di dalam tubuh, input
(melalui produksi ingestif atau
metabolik) harus seimbang
dengan output yang sama
(melalui ekskresi atau
konsumsi metabolik)
Penting untuk
mempertahankan
Hoemostasis
Penting untuk
mempertahankan
Hoemostasis
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
Keseimbangan Cairan
• Walau umumnya kadar air dalam tubuh 
60% BB, sebenarnya bervariasi, dalam kisaran
40-80%.
• Kadarnya tetap dijaga konstan, oleh ginjal
yang meregulasi kadar H2O agar seimbang,
namun persentasenya bervariasi pada tiap
orang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan
Price, Sylvia Anderson. Clinical concepts of disease processes.4th ed. 1992
• Kadar H2O dalam jaringan adiposa paling
rendah, dan merupakan jaringan yang paling
kering dari semua. Sehingga orang yang
bertubuh kurus memiliki kadar H2O yang
tinggi, sebaliknya orang yang obesitas
memiliki persentase H2O yang rendah karena
proporsi tubuhnya yang kebanyakan terdiri
dari lemak kering (dry fat).
Jaringan dalam tubuh Persentase H2O
Plasma
Jaringan lunak, seperti :
kulit, otot, dan organ dalam
Tulang kering
Jaringan adiposa (lemak)
> 90 %
70-80 %
22 %
10 %
Tabel distribusi H2O pada jaringan-jaringan dalam
tubuh
• Wanita umumnya memiliki kadar H2O lebih
rendah daripada pria, terutama karena
hormon sex wanita, estrogen yang cenderung
merangsang penimbunan lemak di dada,
bokong, dll. Hal inilah yang membentuk figur
tubuh wanita, namun jaringan adiposanya juga
lebih tinggi, dengan proporsi H2O yang lebih
rendah.
• Persentase H2O juga berkurang secara
progresif menurut umur.
• Iklim
Orang yang tinggal di iklim yang panas dan
kelembapan udara rendah mempunyai peningkatan
kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat
• Diet
Ketika intake cairan dan elektrolit tidak adekuat
maka tubuh akan membakar protein dan lemak
sehingga serum albumin dan cadangan protein akan
menurun sehingga bisa menyebabkan edema
• Stress
Dapat meningkatakan metabolisme sel, glukosa darah dan
pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat
meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan bisa meningkatkan volume darah
• Kondisi Sakit
Trauma seperti luka bakar dapat meningkatkan kehilangan air
melalui IWL
Penyakit ginjal dan kardiovaskuler dapat mempengaruhi
proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Pasien dengan kesadaran menurun akan mengalami
gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan
kemampuan untuk memenuhinya sendiri
• Tindakan Medis
Tindakan medis seperti suction, nasogastric tube
dapat berpengaruh terhadap keseimbangan cairan
tubuh
• Pengobatan
Pemberian diuretik, laksative dapat berpengaruh
terhadap kondisi cairan dan elektrolit tubuh
• Pembedahan
Dapat beresiko tinggi mengalami gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh karena
perdarahan selaa pembedahan
Anatomi Cairan Tubuh
Gamer MW, physiology and pathophysiolgy of the body fluid. St louis 1981. mosb
Bayi (baru lahir)
Dewasa
Pria (20-40 tahun)
Wanita (20-40 tahun)
Usia Lanjut (60+ tahun)
75%
60%
50%
45-50%
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
Ed. 2010
TOTAL BODY FLUID (TBF)
• water - 60 % of the weight of men
• - 50 % of the weight of women - more fat
and a smaller muscle mass ⇒ smaller
amount of water in relation to total body
weight (TBW)
Major Compartments of Body Fluid
• 1.     intracellular fluid (ICF) - 40 % (2/3)
TBW (in the adult)
• 2.     extracellular fluid (ECF) - 20 % (1/3)
– a. interstitial fluid (ISF) - compartment between
the cells (15 %)
– b. intravascular fluid (IVF)
• in addition to the ISF and IVF, special
secretions (cerebrospinal fluid, intraocular
fluid, and gastrointestinal secretions) form a
small proportion (1 % to 2 % of body weight)
of the extracellular fluid called transcellular
fluid
Major compartments of body fluids
TBF 60-65% of body weight; ECT:ICT=1:2; IVT:IST =1:4
Anatomi Cairan Tubuh
Lyon lee. Fluid and electrolyte therapy. Oklahoma state university-center for veterinary health. 2006
Klasifikasi Cairan Tubuh
Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
Cairan ECF Minor
• Limfa  cairan yang kembali dari cairan
interstitial ke plasma melalui sistem limfatik,
di mana cairan ini disaring melalui nodus limfa
untuk tujuan pertahanan imun.
• Cairan Trans-seluler  terdiri dari sejumlah
kecil volume-volume cairan spesifik, yang
semuanya disekresi oleh sel spesifik ke rongga
tubuh khusus untuk melaksanakan fungsi yang
spesifik.
Komposisi Ion Cairan Tubuh
• Semua sel permeabel terhadap H2O. Gerakan H2O
antara plasma dan cairan interstitial menyebrangi
dinding kapiler diatur oleh ketidakseimbangan relatif
antara tekanan darah kapiler (tekanan cairan atau
hidrostatik) dan tekanan osmatik colloid.
• Transfer H2O antara cairan interstitial dan ICF
menyebrangi membran plasma seluler terjadi karena
efek osmotik. Baik tekanan hidrostatik cairan
interstitial dan ICF keduanya sangat rendah dan
cukup konstan.
MOVEMENT OF BODY FLUIDS AND
ELECTROLYTES
• there is a continual intake and output
within the body as a whole, and between
the various compartments
• the composition and volume of the fluid is
relativelly stable, a states called dynamic
equilibrum or homeostasis.
Movement of Solutes Between Body Fluid
Compartments - 1
• Several factors affect how readily a solute diffuses
across capillary and cell membranes
• 1. membrane permeability refers to the size of the
membrane pores.
• 2. concentration and electric gradients interact to
influence the movement of electrolytes termed the
electrochemical potential.
• 3. electrical potential
         
Movement of Solutes Between Body Fluid
Compartments - 2
• 4. pressure gradients - hydrostatic pressure
gradient increases the rate of diffusion of solutes
through the capillary membrane
• - active transport systems - NaK-activated -
ATPase system (sodium-potassium pump) located
in cell membranes (3 Na+ ions out of the cell in
exchange for two K+)
Movement of Water Between Body
Fluid Compartments
-         controlled by 2 forces:
-         1. hydrostatic pressure
-         2. osmotic pressure
Osmotic pressure refers to the drawing force for water exerted
by soluted particles.
Osmosis is the process of the net diffusion of water caused by a
concentration gradient. Net diffusion of water occurs from an
area of low solute concentration (dilute solution) to one of
high solute concentration (concentrated solution) .
  
Movement of Water Between the
Plasma and Interstitial Fluid
- Na+
does not play an important role in the movement of water
between the plasma and interstital fluid compartments
- the distribution is determined by
o hydrostatic pressure of the capillary blood produced,
mainly by the pumping action of the heart
o colloid osmotic pressure produced primarily by serum
albumin
The accumulation of excess fluid in the interstitial spaces =
edema
 
Starling forces
 
Factors favor edema formation:
1. ↑ capillary hydrostatic pressure (↑Pc)
2. ↓ plasma oncotic pressure (↓πc)
3. ↑ capillary permeability (Kf) resulting in an ↑ in
interstitial fluid colloid osmotic pressure
4. lymphatic obstruction (↑ interstitial oncotic
pressure)
Pathogenesis of edema formation
1. ↑ gradient of hydrostatic pressures (Pc –
Pi)
- Heart failure; venous insufficiency
− ↓ EABV → R-A-A (SAS, ADH)
Pathogenesis of edema formation
2.↓ gradient of oncotic pressures (πc - πi)
- ↓ plasma protein level
− ↓ EABV → R-A-A (SAS, ADH)
Pathogenesis of edema formation
3.↑ capillary permeability (Kf)
resulting in an ↑ interstitial fluid colloid osmotic
pressure
4. lymphatic obstruction
(↑ interstitial oncotic pressure)
Gangguan Volume
Cairan Tubuh
Hipovolemia
• Adalah kehilangan volume cairan tubuh dalam keadaan isotonik,
yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif
sama.
• Sebab-sebab
• Gambaran klinis
• Penanganan :
 Atasi muntah dengan obat-obat anti emetik, diare dengan anti
diare, pemberian air minum yang mengandung natrium
 Bila berat, pemberian cairan intravena (larutan garam isotonik
0,9%), bila tensi mendekati normal kadar diturunkan menjadi 0,45%
 Bila oligouria berikan bolus cairan I.V. awal dalam uji bebat cairan
 Pada asidosis metabolik dan kekurangan volume cairan berikan
larutan RL
Sebab-sebab Hipovolemia
Volume imbalances
- affect ECF
- involve relatively equal losses or gains of Na+ and
water leading to an ECF volume deficit or excess
- fluid will not be transferred from the ICF to the ECF
as long as the osmolality in the two compartments
remains the same
ECF volume deficit (hypovolemia)
• Isotonic loss of body fluids; equal losses of sodium
and water
• Causes:
• Blood or plasma loss
• sequestration of fluid in soft tissue injuries (third
spacing): burns, peritonitis
ICV
ECV
IVV ISV
H2O
NaCl
ECF volume deficit - hypovolemia
ICV
ECV
IVV ISV
H2O
NaCl
ECF volume deficit - hypovolemia
ECF volume deficit (hypovolemia)
• Consequences:
• ↓ EABV (↓ venous return → ↓ cardiac output → hypotension)
• Hemodynamic changes
– Tachycardia
– Peripheral vasoconstriction
• ↑ Ht
• ADH, R-A-A activation
• Clinical features:
- circulatory collapse and shock
- hematocrit and serum protein levels are elevated
- normal natremia
Gambaran Klinis Hipovolemia
ECF volume excess
• Cause: isoosmolar fluid retention
• Accumulation of ECF
• Pathogenesis
- alteration in Starling forces
- congestive heart failure, nephrotic syndrome, cirrhosis of the
liver
- ↓ cardiac output → ↓ effective circulating volume → renal
sodium retention
• ↓ Ht (or normal)
ICV
ECV
IVV ISV
H2O
NaCl
ECF volume excess – generalised edema
ICV
ECV
IVV ISV
H2O
NaCl
ECF volume excess – generalised
edema
Hipervolemia
• Adalah berlebihannya volume cairan tubuh extrasel dalam keadaan
isotonik
• Sebab-sebab
• Gambaran klinis
• Penanganan :
– Meletakkan pasien pada posisi Fowler yang tinggi untuk mengurangi
beban yang masuk ke jantung, pemberian morfin, diuretic yang bekerja
cepat dan oksigen
– Pada kasus edema paru akut, pasang torniket yang berpindah-pindah
untuk menahan cairan pada extrimitas
– Pada kasus gagal jantung kongestive, diberikan diuretic dan pembatasan
asupan natrium dikurangi
– Sirosis hati, diet rendah garam dan diuretic
– Sindrom nefrotik, diberikan kortikosteroid untuk menghilangkan
proteinurea juga dapat memperbaiki keadaan hipoalbuminemia
– Edema karena malnutrisi, pemberian diet protein yang adekuat
– Perawatan konservatif seperti tirah baring, dan stocking untuk membantu
mobilisasi cairan
Sebab-sebab Hipervolemia
Gambaran Klinis Hipervolemia
Hypovolaemic Shock
• Tujuan utama dalam mengatasi syok
hipovolemik adalah :
• (1) memulihkan volume intravascular
untuk membalik urutan peristiwa sehingga
tidak mengarah pada perfusi jaringan yang
tidak adekuat.
• (2) meredistribusi volume cairan, dan
• (3) memperbaiki penyebab yang mendasari
kehilangan cairan secepat mungkin.
Hypovolaemic Shock
• Pengobatan penyebab yang mendasari.
Jika pasien sedang mengalami hemoragi, upaya dilakukan untuk
menghentikan perdarahan. Mencakup pemasangan tekanan pada
tempat perdarahan atau mungkin diperlukan pembedahan untuk
menghentikan perdarahan internal.
Penggantian Cairan dan Darah
Pemasangan dua jalur intra vena dengan kjarum besar dipasang
untuk membuat akses intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya
memungkinkan pemberian secara simultan terapi cairan dan
komponen darah jika diperlukan.
Contohnya : Ringer Laktat dan Natrium clorida 0,9 %, Koloid
(albumin dan dekstran 6 %).
Hypovolaemic Shock
• Redistribusi cairan
Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan
meninggikan tungkai pasien, sekitar 20 derajat, lutut diluruskan,
trunchus horizontal dan kepala agak dinaikan. Tujuannya, untuk
meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Terapi Medikasi
Medikasi akan diresepkan untuk mengatasi dehidarasi jika penyebab
yang mendasari adalah dehidrasi. Contohnya, insulin akan diberikan
pada pasien dengan dehidrasi sekunder terhadap hiperglikemia,
desmopresin (DDVP) untuk diabetes insipidus, preparat anti diare
untuk diare dan anti emetic untuk muntah-muntah.

Contenu connexe

Tendances

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxFikryFirmansyah3
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanDhanie Pradoto
 
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan Stewart
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan StewartInterpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan Stewart
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan StewartEri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinariadewisetiyana52
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Amalia Senja
 
Keseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhKeseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhCahya
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaAbror Abrori
 
Nama alat
Nama alatNama alat
Nama alatMaf ID
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptTYASLARASATI
 

Tendances (20)

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
 
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan Stewart
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan StewartInterpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan Stewart
Interpretasi Analisa Gas Darah (AGD) dengan Pendekatan Stewart
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
Anatomi Panggul
Anatomi PanggulAnatomi Panggul
Anatomi Panggul
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Keseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhKeseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuh
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basa
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Nama alat
Nama alatNama alat
Nama alat
 
Menghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.pptMenghitung_Intake_Output.ppt
Menghitung_Intake_Output.ppt
 
Sop ekg
Sop ekgSop ekg
Sop ekg
 

En vedette

Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananErick Alexander
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basasasmiyanto
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
Diffusion - Year 8 Science Dr Lakshmi Sharma
Diffusion - Year 8 Science  Dr Lakshmi SharmaDiffusion - Year 8 Science  Dr Lakshmi Sharma
Diffusion - Year 8 Science Dr Lakshmi SharmaLakshmi Sharma
 
KDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusiaKDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusianinasitirina
 

En vedette (10)

Teknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makananTeknologi substitusi makanan
Teknologi substitusi makanan
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basa
 
Cairan infus
Cairan infusCairan infus
Cairan infus
 
Elektrolit
ElektrolitElektrolit
Elektrolit
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Diffusion - Year 8 Science Dr Lakshmi Sharma
Diffusion - Year 8 Science  Dr Lakshmi SharmaDiffusion - Year 8 Science  Dr Lakshmi Sharma
Diffusion - Year 8 Science Dr Lakshmi Sharma
 
KDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusiaKDK-Konsep manusia
KDK-Konsep manusia
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 

Similaire à Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh

Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2lydiasetiawan
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitDedi Kun
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)stikesby kebidanan
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasiNursyamsu Hidayat
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrin
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrinKeseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrin
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrinressy_tha
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITSulistia Rini
 
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.pptKeseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.pptKharisma Pratama
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhdwimank
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaSAPRIL1
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiNINING14
 

Similaire à Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh (20)

Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
Cairan
CairanCairan
Cairan
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan Elektrolit
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
 
Kdm
KdmKdm
Kdm
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrin
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrinKeseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrin
Keseimbangan cairan dan elektrolit by ressy thamrin
 
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITKONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KONSEP KEBUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.pptKeseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
Keseimbangan_cairan_dan_elektrolit_ppt.ppt
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basa
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologi
 

Plus de Wayan Sutresna Yasa (12)

Bdj 2012. national_clinical_guidelines_for_management_of_the_palatally_ectopi...
Bdj 2012. national_clinical_guidelines_for_management_of_the_palatally_ectopi...Bdj 2012. national_clinical_guidelines_for_management_of_the_palatally_ectopi...
Bdj 2012. national_clinical_guidelines_for_management_of_the_palatally_ectopi...
 
Anitaseptiyani 8 pdf
Anitaseptiyani 8 pdfAnitaseptiyani 8 pdf
Anitaseptiyani 8 pdf
 
5000013382 5000022983-1-sm
5000013382 5000022983-1-sm5000013382 5000022983-1-sm
5000013382 5000022983-1-sm
 
44951
4495144951
44951
 
12105 2009 article_117
12105 2009 article_11712105 2009 article_117
12105 2009 article_117
 
1600
16001600
1600
 
342 1867-1-pb
342 1867-1-pb342 1867-1-pb
342 1867-1-pb
 
165
165165
165
 
25.full
25.full25.full
25.full
 
15 podj
15 podj15 podj
15 podj
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
1 s2.0-s0011393 x10000366-main
1 s2.0-s0011393 x10000366-main1 s2.0-s0011393 x10000366-main
1 s2.0-s0011393 x10000366-main
 

Manajemen pasien dengan gangguan cairan t ubuh

  • 1. Management of Patients with abnormalities in ECF and ISF volume BATCH 15
  • 2. VISI & MISI Visi • Memahami fisiologi dan abnormalitas cairan tubuh yang menyebabkan kelainan fungsi tubuh yang dihubungkan dengan perawatan di bidang medis Misi • -mengetahui komponen beserta fisiologis cairan tubuh • -mengenali abnormalitas cairan tubuh yang mungkin tampak secara klinis dan laboratoris • -memahami penatalaksanaan pasien dengan keabnormalitasan cairan tubuh
  • 3. Balance Theory Prinsip dari Yin dan Yang adalah semua energi dalam tubuh harus seimbang satu sama lain agar tubuh sehat dan berfungsi dengan normal.Dalam keadaan normal pertentangan- pertentangan antara Yin dan Yang ini tetap memelihara adanya keseimbangan relatif (harmonis), tetapi dalam keadaan abnormal akan terjadi ekses kelebihan atau defisiensi kekurangan Yin dan Yang
  • 4. Gotong Royong Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
  • 5. Daftar Isi • Konsep Keimbangan • Keseimbangan Cairan • Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan • Anatomi Cairan Tubuh • Gangguan Pada Volume Cairan Tubuh
  • 6. Homeostasis • Equilibrium atau stabilitas dari sistem biologis dan umumnya digunakan untuk menjelaskan aktivitas dari sel,organ, individu, dan komunitas (Abbott 2003; Cannon 1929; Palagi and Mancini 2011)
  • 7. Konsep Keseimbangan • Bila kuantitas substansi tetap stabil di dalam tubuh, input (melalui produksi ingestif atau metabolik) harus seimbang dengan output yang sama (melalui ekskresi atau konsumsi metabolik) Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th Ed. 2010
  • 9. Konsep Keseimbangan Bila kuantitas substansi tetap stabil di dalam tubuh, input (melalui produksi ingestif atau metabolik) harus seimbang dengan output yang sama (melalui ekskresi atau konsumsi metabolik) Bila kuantitas substansi tetap stabil di dalam tubuh, input (melalui produksi ingestif atau metabolik) harus seimbang dengan output yang sama (melalui ekskresi atau konsumsi metabolik) Penting untuk mempertahankan Hoemostasis Penting untuk mempertahankan Hoemostasis Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
  • 10. Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
  • 11. Keseimbangan Cairan • Walau umumnya kadar air dalam tubuh  60% BB, sebenarnya bervariasi, dalam kisaran 40-80%. • Kadarnya tetap dijaga konstan, oleh ginjal yang meregulasi kadar H2O agar seimbang, namun persentasenya bervariasi pada tiap orang.
  • 12. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keseimbangan Cairan Price, Sylvia Anderson. Clinical concepts of disease processes.4th ed. 1992
  • 13. • Kadar H2O dalam jaringan adiposa paling rendah, dan merupakan jaringan yang paling kering dari semua. Sehingga orang yang bertubuh kurus memiliki kadar H2O yang tinggi, sebaliknya orang yang obesitas memiliki persentase H2O yang rendah karena proporsi tubuhnya yang kebanyakan terdiri dari lemak kering (dry fat). Jaringan dalam tubuh Persentase H2O Plasma Jaringan lunak, seperti : kulit, otot, dan organ dalam Tulang kering Jaringan adiposa (lemak) > 90 % 70-80 % 22 % 10 % Tabel distribusi H2O pada jaringan-jaringan dalam tubuh
  • 14.
  • 15. • Wanita umumnya memiliki kadar H2O lebih rendah daripada pria, terutama karena hormon sex wanita, estrogen yang cenderung merangsang penimbunan lemak di dada, bokong, dll. Hal inilah yang membentuk figur tubuh wanita, namun jaringan adiposanya juga lebih tinggi, dengan proporsi H2O yang lebih rendah. • Persentase H2O juga berkurang secara progresif menurut umur.
  • 16. • Iklim Orang yang tinggal di iklim yang panas dan kelembapan udara rendah mempunyai peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat • Diet Ketika intake cairan dan elektrolit tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga serum albumin dan cadangan protein akan menurun sehingga bisa menyebabkan edema
  • 17. • Stress Dapat meningkatakan metabolisme sel, glukosa darah dan pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan bisa meningkatkan volume darah • Kondisi Sakit Trauma seperti luka bakar dapat meningkatkan kehilangan air melalui IWL Penyakit ginjal dan kardiovaskuler dapat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Pasien dengan kesadaran menurun akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya sendiri
  • 18. • Tindakan Medis Tindakan medis seperti suction, nasogastric tube dapat berpengaruh terhadap keseimbangan cairan tubuh • Pengobatan Pemberian diuretik, laksative dapat berpengaruh terhadap kondisi cairan dan elektrolit tubuh • Pembedahan Dapat beresiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh karena perdarahan selaa pembedahan
  • 19. Anatomi Cairan Tubuh Gamer MW, physiology and pathophysiolgy of the body fluid. St louis 1981. mosb Bayi (baru lahir) Dewasa Pria (20-40 tahun) Wanita (20-40 tahun) Usia Lanjut (60+ tahun) 75% 60% 50% 45-50% Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th Ed. 2010
  • 20. TOTAL BODY FLUID (TBF) • water - 60 % of the weight of men • - 50 % of the weight of women - more fat and a smaller muscle mass ⇒ smaller amount of water in relation to total body weight (TBW)
  • 21. Major Compartments of Body Fluid • 1.     intracellular fluid (ICF) - 40 % (2/3) TBW (in the adult) • 2.     extracellular fluid (ECF) - 20 % (1/3) – a. interstitial fluid (ISF) - compartment between the cells (15 %) – b. intravascular fluid (IVF) • in addition to the ISF and IVF, special secretions (cerebrospinal fluid, intraocular fluid, and gastrointestinal secretions) form a small proportion (1 % to 2 % of body weight) of the extracellular fluid called transcellular fluid
  • 22. Major compartments of body fluids TBF 60-65% of body weight; ECT:ICT=1:2; IVT:IST =1:4
  • 23. Anatomi Cairan Tubuh Lyon lee. Fluid and electrolyte therapy. Oklahoma state university-center for veterinary health. 2006
  • 24.
  • 25.
  • 26. Klasifikasi Cairan Tubuh Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to System. 7th
  • 27. Cairan ECF Minor • Limfa  cairan yang kembali dari cairan interstitial ke plasma melalui sistem limfatik, di mana cairan ini disaring melalui nodus limfa untuk tujuan pertahanan imun. • Cairan Trans-seluler  terdiri dari sejumlah kecil volume-volume cairan spesifik, yang semuanya disekresi oleh sel spesifik ke rongga tubuh khusus untuk melaksanakan fungsi yang spesifik.
  • 29. • Semua sel permeabel terhadap H2O. Gerakan H2O antara plasma dan cairan interstitial menyebrangi dinding kapiler diatur oleh ketidakseimbangan relatif antara tekanan darah kapiler (tekanan cairan atau hidrostatik) dan tekanan osmatik colloid. • Transfer H2O antara cairan interstitial dan ICF menyebrangi membran plasma seluler terjadi karena efek osmotik. Baik tekanan hidrostatik cairan interstitial dan ICF keduanya sangat rendah dan cukup konstan.
  • 30. MOVEMENT OF BODY FLUIDS AND ELECTROLYTES • there is a continual intake and output within the body as a whole, and between the various compartments • the composition and volume of the fluid is relativelly stable, a states called dynamic equilibrum or homeostasis.
  • 31. Movement of Solutes Between Body Fluid Compartments - 1 • Several factors affect how readily a solute diffuses across capillary and cell membranes • 1. membrane permeability refers to the size of the membrane pores. • 2. concentration and electric gradients interact to influence the movement of electrolytes termed the electrochemical potential. • 3. electrical potential          
  • 32. Movement of Solutes Between Body Fluid Compartments - 2 • 4. pressure gradients - hydrostatic pressure gradient increases the rate of diffusion of solutes through the capillary membrane • - active transport systems - NaK-activated - ATPase system (sodium-potassium pump) located in cell membranes (3 Na+ ions out of the cell in exchange for two K+)
  • 33. Movement of Water Between Body Fluid Compartments -         controlled by 2 forces: -         1. hydrostatic pressure -         2. osmotic pressure Osmotic pressure refers to the drawing force for water exerted by soluted particles. Osmosis is the process of the net diffusion of water caused by a concentration gradient. Net diffusion of water occurs from an area of low solute concentration (dilute solution) to one of high solute concentration (concentrated solution) .   
  • 34. Movement of Water Between the Plasma and Interstitial Fluid - Na+ does not play an important role in the movement of water between the plasma and interstital fluid compartments - the distribution is determined by o hydrostatic pressure of the capillary blood produced, mainly by the pumping action of the heart o colloid osmotic pressure produced primarily by serum albumin The accumulation of excess fluid in the interstitial spaces = edema  
  • 36.   Factors favor edema formation: 1. ↑ capillary hydrostatic pressure (↑Pc) 2. ↓ plasma oncotic pressure (↓πc) 3. ↑ capillary permeability (Kf) resulting in an ↑ in interstitial fluid colloid osmotic pressure 4. lymphatic obstruction (↑ interstitial oncotic pressure)
  • 37. Pathogenesis of edema formation 1. ↑ gradient of hydrostatic pressures (Pc – Pi) - Heart failure; venous insufficiency − ↓ EABV → R-A-A (SAS, ADH)
  • 38. Pathogenesis of edema formation 2.↓ gradient of oncotic pressures (πc - πi) - ↓ plasma protein level − ↓ EABV → R-A-A (SAS, ADH)
  • 39.
  • 40. Pathogenesis of edema formation 3.↑ capillary permeability (Kf) resulting in an ↑ interstitial fluid colloid osmotic pressure 4. lymphatic obstruction (↑ interstitial oncotic pressure)
  • 42. Hipovolemia • Adalah kehilangan volume cairan tubuh dalam keadaan isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. • Sebab-sebab • Gambaran klinis • Penanganan :  Atasi muntah dengan obat-obat anti emetik, diare dengan anti diare, pemberian air minum yang mengandung natrium  Bila berat, pemberian cairan intravena (larutan garam isotonik 0,9%), bila tensi mendekati normal kadar diturunkan menjadi 0,45%  Bila oligouria berikan bolus cairan I.V. awal dalam uji bebat cairan  Pada asidosis metabolik dan kekurangan volume cairan berikan larutan RL
  • 44. Volume imbalances - affect ECF - involve relatively equal losses or gains of Na+ and water leading to an ECF volume deficit or excess - fluid will not be transferred from the ICF to the ECF as long as the osmolality in the two compartments remains the same
  • 45. ECF volume deficit (hypovolemia) • Isotonic loss of body fluids; equal losses of sodium and water • Causes: • Blood or plasma loss • sequestration of fluid in soft tissue injuries (third spacing): burns, peritonitis
  • 46. ICV ECV IVV ISV H2O NaCl ECF volume deficit - hypovolemia
  • 47. ICV ECV IVV ISV H2O NaCl ECF volume deficit - hypovolemia
  • 48. ECF volume deficit (hypovolemia) • Consequences: • ↓ EABV (↓ venous return → ↓ cardiac output → hypotension) • Hemodynamic changes – Tachycardia – Peripheral vasoconstriction • ↑ Ht • ADH, R-A-A activation • Clinical features: - circulatory collapse and shock - hematocrit and serum protein levels are elevated - normal natremia
  • 50. ECF volume excess • Cause: isoosmolar fluid retention • Accumulation of ECF • Pathogenesis - alteration in Starling forces - congestive heart failure, nephrotic syndrome, cirrhosis of the liver - ↓ cardiac output → ↓ effective circulating volume → renal sodium retention • ↓ Ht (or normal)
  • 51. ICV ECV IVV ISV H2O NaCl ECF volume excess – generalised edema
  • 52. ICV ECV IVV ISV H2O NaCl ECF volume excess – generalised edema
  • 53. Hipervolemia • Adalah berlebihannya volume cairan tubuh extrasel dalam keadaan isotonik • Sebab-sebab • Gambaran klinis • Penanganan : – Meletakkan pasien pada posisi Fowler yang tinggi untuk mengurangi beban yang masuk ke jantung, pemberian morfin, diuretic yang bekerja cepat dan oksigen – Pada kasus edema paru akut, pasang torniket yang berpindah-pindah untuk menahan cairan pada extrimitas – Pada kasus gagal jantung kongestive, diberikan diuretic dan pembatasan asupan natrium dikurangi – Sirosis hati, diet rendah garam dan diuretic – Sindrom nefrotik, diberikan kortikosteroid untuk menghilangkan proteinurea juga dapat memperbaiki keadaan hipoalbuminemia – Edema karena malnutrisi, pemberian diet protein yang adekuat – Perawatan konservatif seperti tirah baring, dan stocking untuk membantu mobilisasi cairan
  • 56. Hypovolaemic Shock • Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah : • (1) memulihkan volume intravascular untuk membalik urutan peristiwa sehingga tidak mengarah pada perfusi jaringan yang tidak adekuat. • (2) meredistribusi volume cairan, dan • (3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin.
  • 57. Hypovolaemic Shock • Pengobatan penyebab yang mendasari. Jika pasien sedang mengalami hemoragi, upaya dilakukan untuk menghentikan perdarahan. Mencakup pemasangan tekanan pada tempat perdarahan atau mungkin diperlukan pembedahan untuk menghentikan perdarahan internal. Penggantian Cairan dan Darah Pemasangan dua jalur intra vena dengan kjarum besar dipasang untuk membuat akses intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan pemberian secara simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan. Contohnya : Ringer Laktat dan Natrium clorida 0,9 %, Koloid (albumin dan dekstran 6 %).
  • 58. Hypovolaemic Shock • Redistribusi cairan Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai pasien, sekitar 20 derajat, lutut diluruskan, trunchus horizontal dan kepala agak dinaikan. Tujuannya, untuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Terapi Medikasi Medikasi akan diresepkan untuk mengatasi dehidarasi jika penyebab yang mendasari adalah dehidrasi. Contohnya, insulin akan diberikan pada pasien dengan dehidrasi sekunder terhadap hiperglikemia, desmopresin (DDVP) untuk diabetes insipidus, preparat anti diare untuk diare dan anti emetic untuk muntah-muntah.