4. Setelah praktikum mahasiswa diharapkan mampu memisahkan senyawa tertentu dari sampel dengan menggunakan stal destilasi uap, serta memisahkan senyawa yang diinginkan dengan metode partisi.
6. Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Banyak zat terkandung dalam minyak cengkeh yaitu antibiotik, anti-virus, anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik. Selain itu ditemukan pula sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak cengkehKandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega 3,magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama vitamin C dan vitamin K.Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta membantu mengatasi stres dan depresi.Beberapa cara penggunaan minyak cengkeh agar bermanfaat bagi kesehatan, seperti dikutip dari eHow, yaitu:
7. 1. Minyak cengkeh bermanfaat untuk memperbaiki kondisi pernapasan. bagi orang yang menderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau bronchitis bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes minyak cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan.
8. 2. Minyak cengkeh bisa mengobati sakit gigi. Zat eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan jamur secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas, lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa mengurangi peradangan.
9. 3. Minyak cengkeh untuk mengurangi nyeri otot dan sendi. Di dalam minyak cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi yang semuanya dapat berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh.
31. Sampel yang digunakan ialah minyak daun cengkeh yang didapat dari penyulingan uap dengan stall. Untuk mendapatkan eugenol dari minyak daun cengkeh digunakan metode partisi cair-cair. Dengan pelarut-pelarut tertentu yang akan dibahas dibawah. Dalam panduan praktikum untuk menguji kemurnian eugenol digunakan kromatografi gas, namun hal ini tidak dilaksanakan dilab karena alat tidak siap digunakan.
32. Menurut Guenther komponen utama minyak minyak daun cengkeh ialah eugenol yaitu kira-kira 80-90% dan kariofilen 10%.
33. Dari struktur di atas dapat diketahui bahwa eugenol mempunyai gugus hidroksi, metoksi dan alil. Adanya gugus hidroksi menjadikan eugenol sebagai senyawa fenolik yang bersifat asam dan mudah dipisahkan dari senyawa yang non fenolik yaitu dengan cara menggunakan ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut altif. Dalam hal ini karena eugenol bersifat asam, maka dapat digunakan pelarut yang bersifat basa seperti NaOH. Dengan adanya penambahan basa ke dalam minyak cengkeh, maka akan terjadi perbedaan kelarutan antara eugenol dan kariofilen. Eugenol akan larut membentuk garam natrium eugenolat, sedangkan kariofilennya tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan. Setelah dipisahkan eugenol didapat kembali dengan menggunakan asam mineral hingga pH larutan berkisar 2 sampai 3.
35. Garam natrium eugenolat dapat larut dalam air dan selanjutnya dapat dipisahkan menggunakan corong pisah. Garam natrium eugenolat direakskan dengan HCl. Maka akan terbentuk eugenol kembali yang murni, tidak dapat larut dalam air. Persamaan reaksi natrium eugenolat dan HCl adalah sebagai berikut:
40. Bagaimana cara mengisolasi eugenol dalam minyak cengkeh. Ada berapa metode untuk mengisolasi eugenol? Sebutkan dan jelaskan!
41. Untuk memisahkan eugenol dari kariofilen digunakan NaOH untuk mengubah eugenol menjadi garam eugenolat yang larut dalam air, sedangkan kariofilen tidak larut dalam air. Dipisahkan dengan partisi cair-cair.
42. Untuk mengembalikan eugenol, direaksikan lagi dengan HCl menghasilkan eugenol dan NaCl. Dipisahkan dengan partisi cair-cair.
43. Untuk mengambil sisa-sisa air pada ekstrak di partisi dengan air dan di tambah garam Na2SO4 lalu disaring.
49. Eugenol diisolasi dengan cara mereaksikannya dengan basa kuat sehingga eugenol akan membentuk garam yang larut dalam air, sedangkan inteferennya tidak larut dalam air. Dapat dipisahkan dengan partisi cair-cair.Untuk mengembalikan eugenol, direaksikan lagi dengan HCl menghasilkan eugenol dan NaCl. Dipisahkan dengan partisi cair-cair. Untuk mengambil sisa-sisa air pada ekstrak di partisi dengan air dan di tambah garam Na2SO4 lalu disaring. Pelarut diuapkan dengan alat evaporator.DAFTAR PUSTAKA<br />Gunther Ernest. 1990. Minyak Atsiri. Jilid I. Ketaren (penerjemah). UI Press, Jakarta.<br />Gunther Ernest. 1990. Minyak Atsiri. Jilid IV b. Ketaren (penerjemah). UI Press, Jakarta.<br />Hadiman, 1980. Analisis Kromatografi Gas Minyak Sereh Wangi Dan Beberapa Prospek Dalam Evaluasi Kebenaran Kualitas. Thesis, Universitas Padjadjaran, Bandung<br />Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Atsiri. PN Balai Pustaka<br />Tham, M.T. 2001. Distillation : an Introduction. http://www. Acs.org/<br />Vogel, A.L. 1988. Elementary Practical Organic Chemistry. Longmans, Green an Co., New York<br />