SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012


      EVALUASI KETAHANAN BEBERAPA GENOTIP KACANG TANAH TERHADAP PENYAKIT -
        PENYAKIT BERCAK DAUN (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum)
                           DAN KARAT (Puccinia arachidis)




                                                    Sri Hardaningsih
                          Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
                                            P.O. Box 66 Malang 65101




                                                           ABSTRAK
Penyakit penting dan umum terdapat pada kacang tanah di Indonesia adalah penyakit – penyakit yang menyerang
daun di antaranya adalah bercak daun (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum) dan karat (Puccinia
arachidis). Selain ketiga penyakit tersebut, layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum dan penyakit
yang disebabkan oleh virus, PStV (Peanut Stripe Virus) dan CMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) juga merupakan
penyakit penting.pada kacang tanah. Pengendalian menggunakan varietas tahan merupakan alternatif terbaik
karena mudah, murah, praktis, dan aman pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan
informasi ketahanan genotip kacang tanah dari BATAN terhadap penyakit-daun (bercak daun, karat) dan penyakit
layu R. solanacearum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk penyakit bercak daun dan karat pada varietas
unggul nasional ternyata lebih tahan dibandingkan galur hasil radiasi yang rata-rata serangannya mencapai skor 2 -
3.. Tiga genotip termasuk agak tahan terhadap bercak daun, yaitu Kidang, Kelinci, dan Turangga. Sembilan genotip
dinyatakan agak tahan terhadap karat. Varietas Kelinci dan Turangga dinyatakan paling agak tahan terhadap
penyakit bercak daun dan karat (masing-masing hanya mencapai skor 2) dan mempunyai berat brangkasan basah
tertinggi (Kelinci, 726.0 kg dan Turangga, 721.2 kg).

Kata Kunci : Ketahanan, genotip K.tanah, penyakit bercak daun dan karat


                                                           ABSTRACT
Groundnut foliar diseases are common and important in Indonesia, that are early leaf spot and late leaf spot caused
by Cercospora arachidicola and Cercosporidium personatum and rust caused by Puccinia arachidis. Beside foliar
diseases bacterial wilt caused by Ralstonia solanacearum and viruses diseases are important, PStV (Peanut Stripe
Virus) dan CMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) reported as important diseases. Planting resistant variety is the best
because easier, cheaper, practical, and more safe in environment. The objective of the research is to get information
of groundnut genotypes originally from NUCLEAR ENERGY AGENCY for resistance to foliar diseases The result
indicated the National Improved Variety are more resistance than irradiate genotypes With score 2 -3. Three
genotypes are moderately resistance for leaf spot (Kidang, Kelinci, Turangga). Nine genotypes are moderately
resistance to rust. The variety Kelinci and Turangga are the most resistance to both leaf spot and rust (score 2) and
have highest biomass weight, that is indicator of resistance.of the diseases. The highest biomass weight is 726.0 kgs
for Kelinci and Turangga, 721.2 kgs.

Key word : Groundnut foliar diseases, leaf spot, rust




                                                              6
Sri Hardaningsih : Evaluasi Ketahanan Beberapa Genotip Kacang Tanah Terhadap Penyakit - Penyakit Bercak Daun (Cercospora
                                                        arachidicola, Cercosporidium personatum) Dan Karat (Puccinia arachidis)


                                                          PENDAHULUAN
        Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor penghambat peningkatan produksi kacang tanah di
Indonesia. Penyakit bercak daun awal, penyakit bercak daun lambat, layu bakteri, layu jamur, dan penyakit oleh
virus merupakan penyakit yang umum menyerang tanaman kacang tanah di Indonesia dan di luar negeri
(Subrahmanya 1983; Backman 1984; McDonald dkk.1985; Mehan 1994; Mehan 1995; Subrahmayam dkk. 1995;
Semangun 2008; Sri Hardaningsih 2010). Pengendalian menggunakan varietas tahan penyakit merupakan alternatif
pengendalian terbaik karena mudah, relatif murah, praktis, dan aman bagi lingkungan.
        Pada makalah berikut akan dilaporkan reaksi ketahanan galur kacang tanah hasil radiasi sinar gamma
terhadap penyakit-penyakit yang menyerang daun yaitu bercak daun awal, bercak daun lambat dan karat daun.

                                                      BAHAN DAN METODE
         Evaluasi ketahanan genotip kacang tanah terhadap penyakit bercak daun (awal dan lambat, dan karat).
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Jambegede, Kepanjen, Kabupaten Malang, sejak Oktober 2009 – Januari
2010 menggunakan Faktorial Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan adalah 22 genotip kacang
tanah, terdiri atas 20 genotip berasal dari BATAN, varietas Kelinci dan Turangga, sebagai pembanding berasal dari
Balitkabi. Tanaman kacang tanah ditanam dalam plot dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm (1 tanaman/lubang).
Terdiri atas 2 percobaan yaitu Petak A. Untuk penyakit bercak daun (disemprot dengan triadimefon untuk
menghindari karat) dan Petak B. Untuk penyakit karat (disemprot dengan Tiofanat Metil untuk menghindari bercak
daun). Pengamatan meliputi berat brangkasan basah, berat polong basah, dan polong kering. Serangan bercak daun
dan karat diamati dengan interval 2 minggu dimulai sejak 4 – 10 mst. Adapun cara pengamatan penyakit
menggunakan skor sebagai berikut : Skor 1 : tanpa serangan; Skor 2 = serangan 1 – 25 % ; Skor 3 = 26 – 50%; Skor 4
= 51 – 75%. Kriteria ketahanan skor 1 = tahan; Skor 2 = agak tahan; Skor 3 = agak rentan; Skor 4 = sangat rentan.

                                                    HASIL DAN PEMBAHASAN
         Serangan bercak daun awal mulai muncul sejak 4 mst dan serangan bercak daun lambat dan karat muncul
sejak umur 6 mst. Pada beberapa genotip, di antaranya pada varietas Kelinci intensitas serangannya sangat rendah,
rata-rata di bawah skor 2 (kurang dari 25%).

         Tabel 1. Intensitas serangan bercak daun dan karat genotip kacang tanah dari BATAN/Balitkabi. K.P. Jambegede, Oktober
                  2009 – Januari 2010

        No.   Genotip kacang          Skor Bercak        Skor Karat              Ketahanan Terhadap Penyakit              Asal
              tanah                     10 mst             10 mst                  Bercak daun - Karat daun
                                          (%)               (%)
        01    Db 20                        3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        02    Z 20 k                       3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        03    Kidang                      2.8               2.3                   Agak tahan    -     Agak tahan         BATAN
        04    A20 zb                       3                2.1                   Agak rentan     -   Agak tahan         BATAN
        05    L20225                       3                2.3                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        06    D30 227 cb                   3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        07    830 5/1                      3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        08    V 79                         3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        09    AH 1781 S1                   3                2.2                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        10    Karisma                      3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        11    Komodo                       3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        12    B30 12/10                    3                2.3                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        13    D2521/6                      3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        14    D25 3/2                      3                2.2                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        15    A20 z                        3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        16    Putih                        3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        17    B30 7/7                      3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        18    Tissa                        3                2.1                   Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        19    BC-1                         3                2.1                   Agak tahan    -     Agak tahan         BATAN
        20    BC-2                         3                 2                    Agak rentan    -    Agak tahan         BATAN
        21    Kelinci                      2                 2                    Agak tahan    -     Agak tahan        Balitkabi
        22    Turangga                     2                 2                    Agak tahan    -     Agak tahan        Balitkabi

                                                                   7
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012



        Intensitas serangan bercak daun pada 10 mst berkisar antara skor 2 – 3 (1 – 50%) dengan intensitas
serangan terendah pada varietas Kelinci dan Turangga dan genotip No. 03. Sedangkan intensitas serangan karat
pada 10 mst berkisar pada skor 2.0 – 2.5 (1-30%), dengan skor terendah (skor 2.0) pada 9 genotip (Tabel 1). Berat
brangkasan basah, berat polong basah, dan berat polong kering terdapat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Berat brangkasan basah, berat polong basah, dan berat polong kering genotip kacang tanah dari
           BATAN/Balitkabi. KP Jambegede Oktober 2009-Januari 2010
  No.    Genotip kacang tanah      Berat brangkasan basah (kg)   Berat polong basah (kg)   Berat polong kering (kg)
  01     Db 20                                532.0                       101.2                     53.17
  02     Z 20 k                               558.3                       147.3                     64.50
  03     Kidang                               605.0                       151.3                     64.50
  04     A20 zb                               549.5                       136.7                     65.50
  05     L20225                               580.8                       175.5                     67.17
  06     D30 227 cb                           532.5                       128.8                     59.17
  07     830 5/1                              604.2                       160.0                     69.00
  08     V 79                                 612.2                       163.5                     67.67
  09     AH 1781 S1                           570.8                       157.0                     66.83
  10     Karisma                              569.3                       129.5                     60.67
  11     Komodo                               564.2                       126.8                     64.33
  12     B30 12/10                            597.3                       168.7                     75.00
  13     D2521/6                              643.7                       182.0                     75.00
  14     D25 3/2                              597.7                       147.0                     65.50
  15     A20 z                                576.5                       119.7                     59.50
  16     Putih                                573.8                       151.3                     69.17
  17     B30 7/7                              616.5                       148.8                     66.67
  18     Tissa                                530.0                       128.8                     58.67
  19     BC-1                                 633.3                       174.3                     68.67
  20     BC-2                                 651.8                       146.0                     66.57
  21     Kelinci                              726.0                       163.3                     70.17
  22     Turangga                             721.2                       153.8                     71.50

         Dari hasil pengamatan berat brangkasan basah yang berkisar antara 530.0 – 726.0, dan berat tertinggi pada
varietas Kelinci yaitu 726.0, menyusul varietas Turangga, 721.2 kg. Ini dapat diartikan bahwa kedua genotip tersebut
agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat sebab pada serangan yang kurang parah daun-daun akan
rontok lebih sedikit dibandingkan dengan serangan yang lebih parah. Berat polong kering bervariasi antara 53.17 –
75.0 kg, dengan berat tertinggi pada genotip 12 dan 13 (Tabel 2).




                            Gambar 1. Serangan bercak daun dan karat pada kacang tanah

                                                           8
Sri Hardaningsih : Evaluasi Ketahanan Beberapa Genotip Kacang Tanah Terhadap Penyakit - Penyakit Bercak Daun (Cercospora
                                                      arachidicola, Cercosporidium personatum) Dan Karat (Puccinia arachidis)




                               Gambar 2. Tanaman kacang tanah pada genotip No. 02




                              Gambar 3. Serangan layu pada kacang tanah umur 4 mst




                     Gambar 4. Serangan bercak daun dan karat pada permukaan bawah daun



                                                            9
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012




                        Gambar 5. Serangan bercak daun dan karat pada permukaan atas daun

                                                      KESIMPULAN
    1.   Tiga genotip termasuk agak tahan terhadap bercak daun, yaitu genotip No.03, Kelinci, dan Turangga
    2.   Sembilan genotip dinyatakan agak tahan terhadap karat
    3.   Varietas Kelinci dan Turangga dinyatakan paling agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat
         (masing-masing hanya mencapai skor 2) dan mempunyai berat brangkasan basah tertinggi (Kelinci, 726.0 kg
         dan Turangga, 721.2 kg).

                                                      DAFTAR PUSTAKA
Backman, P.A. 1984. Peanut Foliar Diseases. Porter, D.M, D.H. Smith, and R. Rodriguez-Kabana (Eds.) Compendium
       of Peanut Diseases (First Edition). APS Press The American Phytopathological Society. 73 p.
McDonald, P. Subrahmanyam, R.W. Gibbons, and D.H. Smith. 1985. Early and Late Leaf Spots of Groundnut. ICRISAT
       Information Bulletin No. 21 International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru
       P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.19 p.
Mehan, V.K., B.S. Liao, Y.J. Tan, A. Robinson_Smith, D. McDonald, and A.C. Hayward. 1994. Bacterial Wilt of
       Groundnut. ICRISAT Information Bulletin No.35 International Crops Research Institute for the Semi-Arid
       Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.23 p.
Mehan, V.K., C.D. Mayee, T.B. Brenneman, and D. McDonald. 1995. Stem and Pod Rots of Groundnut. ICRISAT
       Information Bulletin No. 44. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru
       P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.23 p.
Semangun, H. 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Edisi kedua. Gadjah Mada University Press.
       475 hlm.
Sri Hardaningsih. 2010. Penyakit-penyakit Kacang Tanah dan cara Pengendaliannya. 15 hal (Belum dipublikasi).
Subrahmanyam, P. and D. McDonald. Rust Disease of Groundnut. 1983. ICRISAT Information Bulletin No.13
       International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324,
       India.15 p.
Subrahmanyam, P. and D. McDonald., F. Waliyar, I.J. Reddy, S.N. Nigam, R.W. Gibbons, Rao, V.R., A.K. Singh, S.
       Pande, P.M. Reddy, and Rao. 1995. PVS. Screening Methods, and Sources of Resistance to Rust and Late
       leaf Spot of Groundnut. . ICRISAT International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics
       Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.20 p.



                                                           10

Contenu connexe

Plus de xie_yeuw_jack

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwxie_yeuw_jack
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagarxie_yeuw_jack
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puruxie_yeuw_jack
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccanixie_yeuw_jack
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabatixie_yeuw_jack
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang baranganxie_yeuw_jack
 
6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning tehxie_yeuw_jack
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011xie_yeuw_jack
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2xie_yeuw_jack
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---okxie_yeuw_jack
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacanganxie_yeuw_jack
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabacixie_yeuw_jack
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigeraxie_yeuw_jack
 

Plus de xie_yeuw_jack (20)

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
 
6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh6 andi m amir - tungau kuning teh
6 andi m amir - tungau kuning teh
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 
2 dewan penyunting
2 dewan penyunting2 dewan penyunting
2 dewan penyunting
 
1 sampul depan
1 sampul depan1 sampul depan
1 sampul depan
 
12 sampul belakang
12 sampul belakang12 sampul belakang
12 sampul belakang
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 

5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah

  • 1. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012 EVALUASI KETAHANAN BEBERAPA GENOTIP KACANG TANAH TERHADAP PENYAKIT - PENYAKIT BERCAK DAUN (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum) DAN KARAT (Puccinia arachidis) Sri Hardaningsih Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian P.O. Box 66 Malang 65101 ABSTRAK Penyakit penting dan umum terdapat pada kacang tanah di Indonesia adalah penyakit – penyakit yang menyerang daun di antaranya adalah bercak daun (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum) dan karat (Puccinia arachidis). Selain ketiga penyakit tersebut, layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum dan penyakit yang disebabkan oleh virus, PStV (Peanut Stripe Virus) dan CMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) juga merupakan penyakit penting.pada kacang tanah. Pengendalian menggunakan varietas tahan merupakan alternatif terbaik karena mudah, murah, praktis, dan aman pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi ketahanan genotip kacang tanah dari BATAN terhadap penyakit-daun (bercak daun, karat) dan penyakit layu R. solanacearum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk penyakit bercak daun dan karat pada varietas unggul nasional ternyata lebih tahan dibandingkan galur hasil radiasi yang rata-rata serangannya mencapai skor 2 - 3.. Tiga genotip termasuk agak tahan terhadap bercak daun, yaitu Kidang, Kelinci, dan Turangga. Sembilan genotip dinyatakan agak tahan terhadap karat. Varietas Kelinci dan Turangga dinyatakan paling agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat (masing-masing hanya mencapai skor 2) dan mempunyai berat brangkasan basah tertinggi (Kelinci, 726.0 kg dan Turangga, 721.2 kg). Kata Kunci : Ketahanan, genotip K.tanah, penyakit bercak daun dan karat ABSTRACT Groundnut foliar diseases are common and important in Indonesia, that are early leaf spot and late leaf spot caused by Cercospora arachidicola and Cercosporidium personatum and rust caused by Puccinia arachidis. Beside foliar diseases bacterial wilt caused by Ralstonia solanacearum and viruses diseases are important, PStV (Peanut Stripe Virus) dan CMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) reported as important diseases. Planting resistant variety is the best because easier, cheaper, practical, and more safe in environment. The objective of the research is to get information of groundnut genotypes originally from NUCLEAR ENERGY AGENCY for resistance to foliar diseases The result indicated the National Improved Variety are more resistance than irradiate genotypes With score 2 -3. Three genotypes are moderately resistance for leaf spot (Kidang, Kelinci, Turangga). Nine genotypes are moderately resistance to rust. The variety Kelinci and Turangga are the most resistance to both leaf spot and rust (score 2) and have highest biomass weight, that is indicator of resistance.of the diseases. The highest biomass weight is 726.0 kgs for Kelinci and Turangga, 721.2 kgs. Key word : Groundnut foliar diseases, leaf spot, rust 6
  • 2. Sri Hardaningsih : Evaluasi Ketahanan Beberapa Genotip Kacang Tanah Terhadap Penyakit - Penyakit Bercak Daun (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum) Dan Karat (Puccinia arachidis) PENDAHULUAN Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor penghambat peningkatan produksi kacang tanah di Indonesia. Penyakit bercak daun awal, penyakit bercak daun lambat, layu bakteri, layu jamur, dan penyakit oleh virus merupakan penyakit yang umum menyerang tanaman kacang tanah di Indonesia dan di luar negeri (Subrahmanya 1983; Backman 1984; McDonald dkk.1985; Mehan 1994; Mehan 1995; Subrahmayam dkk. 1995; Semangun 2008; Sri Hardaningsih 2010). Pengendalian menggunakan varietas tahan penyakit merupakan alternatif pengendalian terbaik karena mudah, relatif murah, praktis, dan aman bagi lingkungan. Pada makalah berikut akan dilaporkan reaksi ketahanan galur kacang tanah hasil radiasi sinar gamma terhadap penyakit-penyakit yang menyerang daun yaitu bercak daun awal, bercak daun lambat dan karat daun. BAHAN DAN METODE Evaluasi ketahanan genotip kacang tanah terhadap penyakit bercak daun (awal dan lambat, dan karat). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Jambegede, Kepanjen, Kabupaten Malang, sejak Oktober 2009 – Januari 2010 menggunakan Faktorial Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan adalah 22 genotip kacang tanah, terdiri atas 20 genotip berasal dari BATAN, varietas Kelinci dan Turangga, sebagai pembanding berasal dari Balitkabi. Tanaman kacang tanah ditanam dalam plot dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm (1 tanaman/lubang). Terdiri atas 2 percobaan yaitu Petak A. Untuk penyakit bercak daun (disemprot dengan triadimefon untuk menghindari karat) dan Petak B. Untuk penyakit karat (disemprot dengan Tiofanat Metil untuk menghindari bercak daun). Pengamatan meliputi berat brangkasan basah, berat polong basah, dan polong kering. Serangan bercak daun dan karat diamati dengan interval 2 minggu dimulai sejak 4 – 10 mst. Adapun cara pengamatan penyakit menggunakan skor sebagai berikut : Skor 1 : tanpa serangan; Skor 2 = serangan 1 – 25 % ; Skor 3 = 26 – 50%; Skor 4 = 51 – 75%. Kriteria ketahanan skor 1 = tahan; Skor 2 = agak tahan; Skor 3 = agak rentan; Skor 4 = sangat rentan. HASIL DAN PEMBAHASAN Serangan bercak daun awal mulai muncul sejak 4 mst dan serangan bercak daun lambat dan karat muncul sejak umur 6 mst. Pada beberapa genotip, di antaranya pada varietas Kelinci intensitas serangannya sangat rendah, rata-rata di bawah skor 2 (kurang dari 25%). Tabel 1. Intensitas serangan bercak daun dan karat genotip kacang tanah dari BATAN/Balitkabi. K.P. Jambegede, Oktober 2009 – Januari 2010 No. Genotip kacang Skor Bercak Skor Karat Ketahanan Terhadap Penyakit Asal tanah 10 mst 10 mst Bercak daun - Karat daun (%) (%) 01 Db 20 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 02 Z 20 k 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 03 Kidang 2.8 2.3 Agak tahan - Agak tahan BATAN 04 A20 zb 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 05 L20225 3 2.3 Agak rentan - Agak tahan BATAN 06 D30 227 cb 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 07 830 5/1 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 08 V 79 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 09 AH 1781 S1 3 2.2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 10 Karisma 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 11 Komodo 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 12 B30 12/10 3 2.3 Agak rentan - Agak tahan BATAN 13 D2521/6 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 14 D25 3/2 3 2.2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 15 A20 z 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 16 Putih 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 17 B30 7/7 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 18 Tissa 3 2.1 Agak rentan - Agak tahan BATAN 19 BC-1 3 2.1 Agak tahan - Agak tahan BATAN 20 BC-2 3 2 Agak rentan - Agak tahan BATAN 21 Kelinci 2 2 Agak tahan - Agak tahan Balitkabi 22 Turangga 2 2 Agak tahan - Agak tahan Balitkabi 7
  • 3. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012 Intensitas serangan bercak daun pada 10 mst berkisar antara skor 2 – 3 (1 – 50%) dengan intensitas serangan terendah pada varietas Kelinci dan Turangga dan genotip No. 03. Sedangkan intensitas serangan karat pada 10 mst berkisar pada skor 2.0 – 2.5 (1-30%), dengan skor terendah (skor 2.0) pada 9 genotip (Tabel 1). Berat brangkasan basah, berat polong basah, dan berat polong kering terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Berat brangkasan basah, berat polong basah, dan berat polong kering genotip kacang tanah dari BATAN/Balitkabi. KP Jambegede Oktober 2009-Januari 2010 No. Genotip kacang tanah Berat brangkasan basah (kg) Berat polong basah (kg) Berat polong kering (kg) 01 Db 20 532.0 101.2 53.17 02 Z 20 k 558.3 147.3 64.50 03 Kidang 605.0 151.3 64.50 04 A20 zb 549.5 136.7 65.50 05 L20225 580.8 175.5 67.17 06 D30 227 cb 532.5 128.8 59.17 07 830 5/1 604.2 160.0 69.00 08 V 79 612.2 163.5 67.67 09 AH 1781 S1 570.8 157.0 66.83 10 Karisma 569.3 129.5 60.67 11 Komodo 564.2 126.8 64.33 12 B30 12/10 597.3 168.7 75.00 13 D2521/6 643.7 182.0 75.00 14 D25 3/2 597.7 147.0 65.50 15 A20 z 576.5 119.7 59.50 16 Putih 573.8 151.3 69.17 17 B30 7/7 616.5 148.8 66.67 18 Tissa 530.0 128.8 58.67 19 BC-1 633.3 174.3 68.67 20 BC-2 651.8 146.0 66.57 21 Kelinci 726.0 163.3 70.17 22 Turangga 721.2 153.8 71.50 Dari hasil pengamatan berat brangkasan basah yang berkisar antara 530.0 – 726.0, dan berat tertinggi pada varietas Kelinci yaitu 726.0, menyusul varietas Turangga, 721.2 kg. Ini dapat diartikan bahwa kedua genotip tersebut agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat sebab pada serangan yang kurang parah daun-daun akan rontok lebih sedikit dibandingkan dengan serangan yang lebih parah. Berat polong kering bervariasi antara 53.17 – 75.0 kg, dengan berat tertinggi pada genotip 12 dan 13 (Tabel 2). Gambar 1. Serangan bercak daun dan karat pada kacang tanah 8
  • 4. Sri Hardaningsih : Evaluasi Ketahanan Beberapa Genotip Kacang Tanah Terhadap Penyakit - Penyakit Bercak Daun (Cercospora arachidicola, Cercosporidium personatum) Dan Karat (Puccinia arachidis) Gambar 2. Tanaman kacang tanah pada genotip No. 02 Gambar 3. Serangan layu pada kacang tanah umur 4 mst Gambar 4. Serangan bercak daun dan karat pada permukaan bawah daun 9
  • 5. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.2.,No.1.,2012 Gambar 5. Serangan bercak daun dan karat pada permukaan atas daun KESIMPULAN 1. Tiga genotip termasuk agak tahan terhadap bercak daun, yaitu genotip No.03, Kelinci, dan Turangga 2. Sembilan genotip dinyatakan agak tahan terhadap karat 3. Varietas Kelinci dan Turangga dinyatakan paling agak tahan terhadap penyakit bercak daun dan karat (masing-masing hanya mencapai skor 2) dan mempunyai berat brangkasan basah tertinggi (Kelinci, 726.0 kg dan Turangga, 721.2 kg). DAFTAR PUSTAKA Backman, P.A. 1984. Peanut Foliar Diseases. Porter, D.M, D.H. Smith, and R. Rodriguez-Kabana (Eds.) Compendium of Peanut Diseases (First Edition). APS Press The American Phytopathological Society. 73 p. McDonald, P. Subrahmanyam, R.W. Gibbons, and D.H. Smith. 1985. Early and Late Leaf Spots of Groundnut. ICRISAT Information Bulletin No. 21 International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.19 p. Mehan, V.K., B.S. Liao, Y.J. Tan, A. Robinson_Smith, D. McDonald, and A.C. Hayward. 1994. Bacterial Wilt of Groundnut. ICRISAT Information Bulletin No.35 International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.23 p. Mehan, V.K., C.D. Mayee, T.B. Brenneman, and D. McDonald. 1995. Stem and Pod Rots of Groundnut. ICRISAT Information Bulletin No. 44. International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.23 p. Semangun, H. 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Edisi kedua. Gadjah Mada University Press. 475 hlm. Sri Hardaningsih. 2010. Penyakit-penyakit Kacang Tanah dan cara Pengendaliannya. 15 hal (Belum dipublikasi). Subrahmanyam, P. and D. McDonald. Rust Disease of Groundnut. 1983. ICRISAT Information Bulletin No.13 International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.15 p. Subrahmanyam, P. and D. McDonald., F. Waliyar, I.J. Reddy, S.N. Nigam, R.W. Gibbons, Rao, V.R., A.K. Singh, S. Pande, P.M. Reddy, and Rao. 1995. PVS. Screening Methods, and Sources of Resistance to Rust and Late leaf Spot of Groundnut. . ICRISAT International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics Patancheru P.O., Andhra Pradesh 502 324, India.20 p. 10