SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai



             KAJIAN KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ARTROPODA
                         PADA PERTANAMAN KEDELAI




                                                        Ramlan
                               Satker Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat


                                                        ABSTRAK

       Kabupaten Polewali Mandar termasuk salah satu sentra produksi kedelai di Sulawesi Barat. Luas panen
       dan produksi kedelai di Kabupaten Polewali Mandar adalah masing-masing 1.124           dan 1.825 atau
       produktivitas 1,62 t/ha. Dari data tersebut, tingkat produktivitas tanaman tersebut masih rendah
       bila dibandingkan dengan potensi hasilnya yang dapat mencapai 2,5 t/ha sampai 3,9 t/ha. Rendahnya
       produktivitas kedelai di Kabupaten tersebut, selain disebabkan oleh penggunaan varietas yang potensi
       hasilnya masih rendah, juga karena adanya serangan organisme pengganggu Tumbuhan (OPT). Tanaman
       kedelai merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peluang besar terserang hama sejak mulai
       tumbuh hingga menjelang panen. Hama utama pada tanaman kedelai adalah Lalat Bibit (Ophiomya
       phaseoli), Ulat Grayak (Spodoptera litura), Ulat pemakan polong (Helicoverpa armigera), hama
       pengisap polong (Riptortus linearis), dan penggerek polong (Etiella zinckenella). Hama kedelai sebagian
       besar termasuk serangga. Namun sebaliknya tidak semua serangga berstatus sebagai hama. Pada
       agroekosistem kedelai terdapat berbagai jenis serangga baik sebagai herbivora, predator, parasitoid,
       maupun sebagai saprofag. Ada 266 jenis serangga yang berasosiasi dengan tanaman kedelai yang
       terdiri atas 111 jenis hama, 53 jenis serangga bukan sasaran, 61 jenis predator dan 41 jenis
       parasitoid. Kegiatan kajian ini bertujuan untuk pempelajari kelimpahan dan keanekaragaman spesies
       artropoda pada pertanaman kedelai. Pengkajian dilaksanakan di Desa Bumi Ayu, Kecamatan
       Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Dimulai Mei hingga September 2008. Pengambilan sampel
       artropoda dilakukan dengan menggunakan perangkap pitfal (pitfall trap) dan jaring ayun (Sweepnet).
       Pengambilan sampel artropoda dengan menggunakan pitfall trap dilakukan tiga kali yaitu pada saat
       tanaman kedelai berumur 28, 59 dan 90 HST. Sedangkan pengambilan sampel artropoda dengan
       menggunakan sweepnet hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat tanaman berumur 90 HST. Hasil
       yang diperoleh yaitu terdapat 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273
       spesies ditemukan pada pertanaman kedelai. Ordo Hymenoptera dan Orthoptera merupakan
       kelimpahan individu terbesar yang ditemukan, yang didominasi oleh ordo Hymenoptera. Kekayaan
       spesies terbesar ditemukan pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera.

       Kata Kunci: Kelimpahan, keanekaragaman, artropoda, tanaman kedelai



                                                       ABSTRACT

       Polewali Mandar is one of soybean production centers in West Sulawesi. The total harvested area
       and production of soybean in Polewali Mandar is respectively 1,124 hectar and 1,825 tons or
       productivity of 1.62 t ha-1. The crop productivity is still low when compared to the potential yield
       that can be reached is about 2.5 t/ha to 3.9 t/ha. The low productivity of soybean in the District
       were caused by the use of varieties that have low potential yield,and pests infested since initial
       growth until late harvest. The main pest were fly Seeds (Ophiomya phaseoli), armyworm (Spodoptera
       litura), pod-eating caterpillars (Helicoverpa armigera), pod sucking (Riptortus linearis), and pod borer
       (Etiella zinckenella). The pests of soybean are insects mostly. But on the contrary, not all of insects
       are as pests. In soybean agroecosystem there are different kinds of insects groupped as herbivores,

                                                            35                                                     
 
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011



       predators, parasitoids, and saprofag. There are 266 species of insects associated with soybean plant
       consisting of 111 species as pests, 53 species are non target insects, 61 species are predators and 41
       species are parasitoids. The aims of study are to know the abundance and the diversity of arthropod
       species in soybean. Assessments were conducted in Bumi Ayu village, Wonomulyo district, Polewali
       Mandar regency, on May to September 2008. Arthropod sampling was collected by using pitfall
       traps and a Sweepnet. Arthropods sampling from pitfall traps carried out three times, namely when
       the soybean crop was 28, 59 and 90 DAT. Whereas the sampling arthropods using sweepnet was done
       once, namely when the soybean crops was 90 DAT. The result showed that there were 7.877
       individual arthropods; consists of 16 orders, 94 families, and 273 species were found in soybean
       crops. Orders Hymenoptera and Orthoptera were found the greatest individuals abundance, which
       was dominated by the orde of Hymenoptera. The greatest species were found on the order
       Hymenoptera and Coleoptera.

       Keyword: Abundance, diversity, arthropoda, soybean plant



                                                           PENDAHULUAN
Latar Belakang
        Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung, juga
merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein dan memiliki arti penting dalam industri pangan dan
pakan. Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan
gizi masyarakat karena aman bagi kesehatan dan murah harganya. Kebutuhan kedelai terus meningkat
seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan bahan industri olahan pangan seperti tahu,
tempe, kecap, susu kedelai, tauco dan sebagainya. Konsumsi per kapita pada tahun 1998 sebesar 8,13 kg
meningkat menjadi 8,97 kg pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan kedelai
cenderung meningkat setiap tahun (Badan Litbang Pertanian, 2007).
        Kabupaten Polewali Mandar termasuk salah satu sentra produksi tanaman pangan di Sulawesi
Barat khususnya kedelai. Luas panen dan produksi kedelai di Kabupaten Polewali Mandar adalah masing
masing 1.124 ha dan 1.825 ha atau produktivitas 1,62 t/ha (BPS Kabupaten Polman, 2008). Dari data
tersebut, tingkat produktivitas tanaman tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan potensi
hasilnya yang dapat mencapai 2,5 t/ha sampai 3,9 t/ha (Puslitbangtan, 2007). Rendahnya produktivitas
kedelai di Kabupaten tersebut, selain disebabkan oleh penggunaan benih yang potensi hasilnya masih
rendah, juga karena adanya serangan organisme pengganggu Tumbuhan (OPT) khususnya hama.
        Kendala peningkatan produksi kedelai dewasa ini semakin beragam. Tanaman kedelai merupakan
salah satu tanaman yang mempunyai peluang besar terserang hama sejak mulai tumbuh hingga menjelang
panen. Hama kedelai sebagian besar termasuk serangga. Namun sebaliknya tidak semua serangga
berstatus sebagai hama. Pada agroekosistem kedelai terdapat berbagai jenis serangga baik sebagai
herbivora, predator, parasitoid, maupun sebagai saprofag. Ada 266 jenis serangga yang berasosiasi
dengan tanaman kedelai yang terdiri atas 111 jenis hama, 53 jenis serangga bukan sasaran, 61 jenis
predator dan 41 jenis parasitoid (Marwoto, 1992).
        Di Indonesia tercatat tidak kurang dari 17 organisme yang dapat menjadi hama pada tanaman
kedelai (Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 2004). Hama utama pada tanaman kedelai antara lain
Lalat Bibit (Ophiomya phaseoli), Ulat Grayak (Spodoptera litura), Ulat pemakan polong (Helicoverpa
armigera), hama pengisap polong (Riptortus linearis), dan penggerek polong (Etiella zinckenella)
(Puslitbangtan, 2007). Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera: Nuctuidae) memillki potensi
menimbulkan kerugian besar bila menyerang tanaman kedelai pada fase pembungaan, awal pembentukan
polong atau fase perkembangan polong serta pengisian biji (Tengkano & Soehardjan, 1985).
        Kegiatan kajian ini bertujuan untuk pempelajari kelimpahan dan keanekaragaman spesies
artropoda pada pertanaman kedelai.

                                                               36
Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai



                                               BAHAN DAN METODE
        Pengkajian dilaksanakan di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Dimulai Mei hingga Desember 2008.
        Pengambilan sampel artropoda dilakukan dengan menggunakan perangkap pitfal (pitfall trap) dan
jaring ayun (Sweepnet). Pengambilan sampel artropoda dengan menggunakan pitfall trap dilakukan tiga
kali yaitu pada saat tanaman kedelai berumur 28, 59 dan 90 HST. Sedangkan pengembilan sampel
artropoda dengan menggunakan sweepnet hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat tanaman berumur 90
HST.
        Pitfall trap terbuat dari gelas plastik dipasang secara sistematis yaitu dalam petak pengkajian
sebanyak 40 buah gelas perangkap. Setiap gelas berisi campuran formalin dan air sabut. Formalin
berfungsi sebagai bahan pengawet sementara agar serangga tidak cepat membusuk, sedangkan air
sabut berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga artropoda yang terperangkap
langsung tenggelam.
        Perangkap pitfall dibenamkan ke dalam tanah dengan permukaannya sejajar dengan permukaan
tanah, sehingga artropoda yang merayap di permukaan tanah akan terperangkap jatuh ke dalam gelas.
Artropoda yang diperoleh disaring dengan kain kasa, dibersihkan dari serasah atau kotoran lain dan
dimasukkan ke dalam botol film berisi alkohol 70% dan dilakukan identifikasi.
        Sweep net berbentuk kekrucut, mulut jaring terbuat dari kawat melingkar dan jaring terbuat
dari kain kasa. Pengambilan sampel artropoda dilakukan dengan mengayunkan jaring ke kiri dan ke kanan
secara bolak balik sebanyak 20 kali pada setiap petak. Artropoda yang diperoleh dibersihkan dan
diawetkan dalam botol film yang berisi alkohol 70% untuk diidentifikasi.
        Semua artropoda yang diperoleh dipisahkan berdasarkan ordonya. Keragaman dan kelimpahan
spesies artropoda dianalisis dengan menggunakan Indeks Keragaman Shannon-Wienner dan Indeks
Keragaman Simpson (Magurran, 1988; Krebs, 1989).
        Indeks Keragaman Shannon-Wienner yaitu H’ = ∑ pi ln pi sedangkan sebaran evenness dihitung
dengan menggunakan rumus E = H’/ln S.
        Indeks Keragaman Simpson yaitu D = ∑ pi2 sedangkan nilai evenness dihitung dengan
menggunakan rumus E = (1/D)/S.

                                            HASIL DAN PEMBAHASAN
        Ada manfaat yang cukup banyak dengan mengetahui keanekaragaman artropoda pada suatu
daerah. Menurut Altieri (1999), dengan mengetahui keanekaragaman penyusun suatu agroekosistem
maka dapat dilakukan suatu pengelolaan terhadap hama yaitu dengan peningkatan musuh alami.
        Hasil kajian dari tiga kali pemasangan perangkap pitfall dan satu kali sweepnet pada pertanaman
kedelai diperoleh 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273 spesies (Tabel
1). Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar artropoda yang ditemukan adalah golongan
serangga, dan di luar serangga yang ditemukan adalah ordo Arachnida dan Collembola.
        Pada Gambar 1 dapat dilihat kelimpahan individu (abundace) dan kekayaan spesies (species
richness) artropoda yang diperoleh. Kelimpahan individu terbesar adalah pada Ordo Hymenoptera dan
selanjutnya Orthoptera. Dari keseluruhan individu artropoda yang diperoleh 52,16% didominasi oleh
Ordo Hymenoptera. Ordo ini individu yang paling banyak ditemukan adalah dari Famili Formicidae
(semut). Hal ini terjadi karena dengan menggunakan perangkasp pitfall banyak Formicidae yang
terperangkap di dalamnya. Demikian pula dengan kekayaan spesies, tertinggi juga terlihat pada Ordo
Hymenoptera dengan jumlah spesies 30,4% dari keseluruhan spesies yang ditemukan.
        Perolehan artropoda tiap perangkap yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah individu
dan spesies terbanyak diperoleh dari perangkap pitfall. Hal ini terjadi karena pemasangan perangkap
pitfall dilakukan sebanyak 3 kali, sedangkan sweepnet hanya satu kali. Selain itu perangkap pitfall
                                                            37                                         
 
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011



merupakan perangkap artropoda tanah yang mampu memerangkap dalam jumlah besar. Dengan
menggunakan perangkap pitfall artropoda tanah dan tanaman dapat tertangkap, sedangkan dengan
sweepnet hanya artropoda pada kanopi tanaman yang tertangkap.
        Keanekaragaman artropoda yang diperoleh pada kedua perangkap ini berdasarkan indeks
Shannon hampir sama, akan tetapi nilai evennes sweepnet lebih tinggi yaitu 0,7676 yang berarti dari
masing-masing spesies yang ditemukan melalui sweepnet adalah 76% jumlah individunya seragam.
Berdasarkan indeks Simpson, keanekaragaman artropoda tertinggi terlihat pada perangkap pitfall, hal
ini karena indeks Simpson melihat keanekaragaman berdasarkan kelimpahan individu sedangkan indeks
Shannon berdasarkan kekayaan spesies. Pengambilan sampel artropoda dengan perangkap pitfall
sebanyak tiga kali menyebabkan kelimpahan individu yang diperoleh cukup besar.
        Predator banyak ditemukan pada Ordo Arachnida, Coleoptera, dan Hymenoptera dengan jumlah
individu terbanyak ditemukan pada Ordo Hymenoptera dari Famili Formicidae. Menurut Marc et al.,
(1999) bahwa predator dari Ordo Arachnida (Araneae) efektif untuk menekan perkembangan hama
pada lahan pertanian akan tetapi juga mempunyai dampak negatif pada populasi musuh alami lain. Coppel
& Mertins (1977) menyatakan bahwa predator yang folifag memiliki kemampuan yang tinggi dalam
beradaptasi terhadap lingkungan, dan memiliki kemampuan memencar yang cepat serta mampu beralih
mangsa apabila mangsa utama berkurang.
        Kelompok fitofag juga terlihat cukup banyak ditemukan, yaitu terlihat dari persentase spesies
dan individu yang ditemukan. Fitofag merupakan jenis artropoda yang umum ditemukan pada tanaman
pertanian yang dibudidayakan. Pada pengkajian ini fitofag banyak ditemukan pada Ordo Coleoptera,
Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera, dan Thysanoptera (Tabel 1). Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Sembel (1990) bahwa dengan menggunakan sweepnet, fitofag yang umum
ditemukan pada pertanaman kedelai adalah dari Ordo Lepidopera (Noctuidae dan Pyralidae), Hemiptera
(Pentatomidae dan Coreidae) dan Dipera (Agromyzidae).
        Data mengenai musuh alami yang terdiri atas predator dan parasitoid terlihat sangat menarik.
Persentase musuh alami yang terkoleksi cukup tinggi baik dari persentase spesies dan individunya,
seperti pada Ordo Hymenoptera sebagian besar spesies yang ditemukan merupakan parasitoid (Tabel 1).
Pada pertanaman kedelai walaupun hama menjadi faktor utama dalam penurunan hasil, dari kajian ini
terlihat bahwa serangga parasitoid dan predator banyak ditemukan. Hal ini diduga disebabkan adanya
faktor tertentu yang menekan perkembangan musuh alami tersebut di lapangan yang menyebabkan
perannya tidak dapat maksimal dalam hal penurunan populasi hama.




                                                           38
Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai



                                      Tabel 1. Jumlah spesies (S), individu (N) dan jenis Artropoda yang diperoleh di pertanaman kedelai
                                                                          *)                                                                                           *)
No.                Ordo                   S          N            Jenis                     No.                  Ordo                      S        N          Jenis
 1.      Acarina                                                                            4.     Coleoptera
             - Acaridae                       3          50     Fitopag                                 - Anthicidae                            1       13   Saprofag
    2.   Arachnida                                                                                      - Leiodidae                             1        1   Saprofag
             - Amaurobiidae                   4        13       Predator                                - Nitidulidae                           1       74   Saprofag
             - Dysderidae                     2         4       Predator                                - Ptilidae                              1        1   Saprofag
             - Lycosidae                      6       360       Predator                                - Scarabaeidae                         11       28   Saprofag
             - Oxyiopidae                     3        42       Predator                                - Scydmaenidae                          1       15   Predator
             - Pholcidae                      1         1       Predator                     5.    Collembola
             - Saltisidae                     1         2       Predator                                - Sminthuridae                         2        13   Fitofag
    3.   Blattaria                                                                                      - Entomobrydae                         4        72   Saprofag
             - Blattidae                      3          4      Saprofag                                - Isotomidae                           3         5   Saprofag
             - Blattellidae                   3          6      Saprofag                                - Onychioridae                         2         8   Saprofag
    4.   Coleoptera                                                                          6.    Dermatera
             - Anthribidae                     1        5       Fitofag                                 - Chelisochidae                         1        1   Saprofag
             - Chrysomelidae                   8      314       Fitofag                      7.    Diptera
             - Curculionidae                   2        3       Fitofag                                 -  Agromyzidae                         4        24   Fitofag
             - Elateridae                      1        6       Fitofag                                 -  Cecidomyidae                        1         2   Fitofag
             - Hydropilidae                    1        1       Fitofag                                 -  Chironomidae                        3        17   Fitofag
             - Pedilidae                       1        7       Fitofag                                 -  Cloropidae                          2         7   Fitofag
             - Tenebrionidae                   2        7       Fitofag                                 -  Muscidae                            4        33   Fitofag
             - Carabidae                       5      142       Predator                                -  Rhinophoridae                       1         3   Fitofag
             - Cicindellidae                   1       25       Predator                                -  Dolichopodidae                      2         5   Predator
             - Coccinellidae                   2        3       Fitofag                                 -  Syrphidae                           1         2   Predator
             - Pselaphidae                     2        2       Predator                                -  Tephritidae                         4        15   Fitofag
             - Scolitidae                      2        2       Fitofag                                 -  Tipulidae                           1         1   Saprofag
             - Staphylinidae                  11      148       Predator                                -  Asilidae                            2         3   Predator




                                                                                     39                                                                                      
 
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011


                                                                              *)                                                                    *)
No.                   Ordo                    S            N          Jenis             No.                  Ordo        S        N         Jenis
7.        Diptera                                                                       11.   Hymenoptera
              - Pipunculidae                      1             1   Parasitoid                     - Ceraphronidae            1      1    Parasitoid
              - Tachinidae                        2             3   Parasitoid                     - Chalcididae              1      1    Parasitoid
              - Phoridae                          2             4   Saprofag                       - Diapriidae               5     17    Parasitoid
              - Sciaridae                         6            30   Saprofag                       - Encyrtidae               1      5    Parasitoid
    8.    Ephemeroptera                                                                            - Eucoliidae               1      1    Parasitoid
              - Ephemeridae                        1            1   Saprofag                       - Eulophidae               1      1    Parasitoid
    9.    Hemiptera                                                                                - Evaniidae                2      2    Parasitoid
              - Alydidae                          3         107     Fitofag                        - Ichneumonidae            1      1    Parasitoid
              - Cydnidae                          1           4     Fitofag                        - Megalyridae              1      2    Parasitoid
              - Miridae                           2          32     Fitofag                        - Megaspilidae             1      1    Parasitoid
              - Pentatomidae                      7         104     Fitofag                        - Mutilidae                1      4    Parasitoid
              - Reduviidae                        2           2     Predator                       - Mymaridae                1      1    Parasitoid
              - Scutelleridae                     1           1     Fitofag                        - Mymaromatidae            1      3    Parasitoid
    10.   Homoptera                                                                                - Platygasteridae          1     12    Parasitoid
              - Aphididae                         6         250     Fitofag                        - Scelionidae             13    309    Parasitoid
              - Cicadellidae                      4          33     Fitofag                        - Scoliidae                1      3    Parasitoid
              - Delpacidae                        2          13     Fitofag                        - Specidae                 1      3    Parasitoid
              - Lygaenidae                        1           2     Fitofag                        - Tiphiidae                1      6    Parasitoid
              - Membracidae                       1           2     Fitofag                        - Trichogrammatidae        1      1    Parasitoid
              - Psyliidae                         1          23     Fitofag             12.   Isoptera
    11.   Hymenoptera                                                                              - Rhinotermitidae         2        4   Fitofag
              - Formicidae                        39       3.714    Predator            13.   Lepidopera
              - Nyssonidae                         1           1    Predator                       - Noctuidae               2        8   Fitofag
              - Pamphilidae                        1           2    Saprofag                       - Pyralidae               2        3   Fitofag
              - Aphelinidae                        1           4    Parasitoid          14.   Odonata
              - Braconidae                         5          14    Parasitoid                     - Libellulidae             1       1   Predator


                                                                              *)
No.                  Ordo                     S            N          Jenis                   Keterangan :
15.       Orthoptera
              - Acrididae                         8          172    Fitofag                   Total Ordo                      =      16
              - Gryllidae                         8        1.457    Fitofag                   Total Famili                    =      94
              - Tetrigidae                        2            4    Fitofag                   Total Spesies (S)               =     273
              - Tettigonidae                      2            5    Fitofag                   Total Individu (N)              =   7.877
    16.   Thysanoptera
              - Thripidae                         2            12   Fitofag


*) Merupakan peranan artropoda dominan ditemukan



                                                                                   40
Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai




                       Gambar 1. Persentase kelimpahan individu dan kekayaan spesies setiap
                                Ordo artropoda yang diperoleh pada pertanaman kedelai

              Tabel 2. Jumlah ordo, famili, spesies, individu, indeks Shannon, indeks Simpson
                       dan evenness pada setiap perangkap

                                                           Perangkap
                     Uraian                                                          Total
                                                 Pitfall              Sweepnet
           Orodo (O)                             14                      12           16
           Famili (F)                            81                      40           94
           Spesies (S)                          243                      80          273
           Individu (N)                       7.264                     613        7.877
           Indeks Shannon (H’)                    3,2587                  3,3638       3,4490
           Nilai Evenness (E)                     0,0532                  0,7676       0,6149
           Indeks Simpson (I/D)                    0,1192                 0,0012       0,1053
           Nilai Evenness (E)                     0,0005                  0,0001       0,0004

                                                    KESIMPULAN
• Terdapat 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273 spesies ditemukan
  pada pertanaman kedelai.
• Ordo Hymenoptera dan Orthoptera merupakan kelimpahan individu terbesar yang ditemukan, yang
  didominasi oleh ordo Hymenoptera.
• Kekayaan spesies terbesar ditemukan pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera.

                                                 DAFTAR PUSTAKA
Altieri MA. 199. The ecological role of biodiversity in agroecosystems. J Agric Ecos & Env. 74: 19-31.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kedelai.
       Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. 77 hal.
                                                            41                                            
 
Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011



Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan umbi-umbian. 2007. Puslitbangtan, Badan Litbang
       Pertanian. 54 hal.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. 2008. Sulawesi Barat dalam angka. BPS Sulawesi Barat.
Coppel HC., Mertins JW. 1977. Biological insect pest suppression. Springer Verlag. Berlin, Heidelberg.
       New York. 314p.
Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. 2004. Paket teknologi pengendalian hama kedelai. Pusat
       Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan: 12-28.
Marc P., Canard A., Ysnel F. 1999. Spiders (Araneae) useful for pest limitation and bioindication. J
       Agric Ecos & Env. 74: 229-273.
Marwoto. 1992. Masalah pengendalian hama kedelai di tingkat petani. In: Marwoto, Saleh N., Sumamrdi,
      Wiranto A., penyunting. Risalah Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kedelai, di
      Balittan Malang, 8-10 Agustus 1991.
Sembel DT. 1990. Insect and agricultural systems in the Dumoga Valley. J Rain Forest Insec of
      Wallacea, 29: 313-318.
Tengkano W., Soehardjan M. 1985. Jenis hama pada berbagai fase pertumbuhan tanaman kedelai. In:
       Somaatmadja S., Ismunadji M., Sumarno, Syam M., Manurung SO., Yuswadi, penyunting. Kedelai.
       Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Puslitbangtan, Bogor: 295-318.




                                                           42

Contenu connexe

Tendances

penanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada berpenanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada bermarhenharjono
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdSMPN 4 Kerinci
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Andrew Hutabarat
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaBondan the Planter of Palm Oil
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iiGery XI
 
Interaksi hama dan tanaman
Interaksi hama dan tanamanInteraksi hama dan tanaman
Interaksi hama dan tanamanTidar University
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Moh Masnur
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) Guntur Raharjo
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAERepository Ipb
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 

Tendances (19)

penanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada berpenanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada ber
 
Makalah sorgum
Makalah sorgumMakalah sorgum
Makalah sorgum
 
Acara 8 LALAT BUAH
Acara 8 LALAT BUAHAcara 8 LALAT BUAH
Acara 8 LALAT BUAH
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Amrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.PdAmrullah Mukhtar, S.Pd
Amrullah Mukhtar, S.Pd
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Makalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgumMakalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgum
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Interaksi hama dan tanaman
Interaksi hama dan tanamanInteraksi hama dan tanaman
Interaksi hama dan tanaman
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
Rangkuman Perlindungan Tanaman (Bagian 1)
 
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.)
 
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAEPENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
PENDAYAGUNAAN ROTIFERA YANG DIBERI PAKAN ALAMI BERBAGAI JENIS MIKROALGAE
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 

En vedette

19. Postgraduate Plan
19. Postgraduate Plan19. Postgraduate Plan
19. Postgraduate Planlizeth89500
 
2016 marketing prediction
2016 marketing prediction2016 marketing prediction
2016 marketing predictionIndiaBizClub
 
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7 no ...
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7   no ...撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7   no ...
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7 no ...メンズカジュアル・セレクトショップ【ナクール】
 
Public policy and program implementation
Public policy and program implementationPublic policy and program implementation
Public policy and program implementationtaratoot
 
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411Noel Carroll
 
Deltas- types, formation, case studies
Deltas- types, formation, case studiesDeltas- types, formation, case studies
Deltas- types, formation, case studiesNishay Patel
 
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for Airports
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for AirportsSafe Landing for Luggage: SMART RFID for Airports
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for AirportsSmart_Technology_Group
 
Personnel administration
Personnel administrationPersonnel administration
Personnel administrationguevarra_2000
 
Airport Baggage Handling System
Airport Baggage Handling SystemAirport Baggage Handling System
Airport Baggage Handling SystemAnshu Nair
 

En vedette (13)

Instituto sagrado corazón de jesus
Instituto sagrado corazón de jesusInstituto sagrado corazón de jesus
Instituto sagrado corazón de jesus
 
19. Postgraduate Plan
19. Postgraduate Plan19. Postgraduate Plan
19. Postgraduate Plan
 
7 b2b ideas
7 b2b ideas7 b2b ideas
7 b2b ideas
 
2016 marketing prediction
2016 marketing prediction2016 marketing prediction
2016 marketing prediction
 
Redes
RedesRedes
Redes
 
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7 no ...
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7   no ...撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7   no ...
撥水のサイドゴアブーツ « Blundstone « 武蔵小杉のセレクトショップ【ナクール】 nakool-attack the mind 7 no ...
 
Public policy and program implementation
Public policy and program implementationPublic policy and program implementation
Public policy and program implementation
 
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411
VILLAGE 1 STORM SEWER 0401 - 0411
 
Deltas- types, formation, case studies
Deltas- types, formation, case studiesDeltas- types, formation, case studies
Deltas- types, formation, case studies
 
Talous & Yhteiskunta 4/2015
Talous & Yhteiskunta 4/2015Talous & Yhteiskunta 4/2015
Talous & Yhteiskunta 4/2015
 
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for Airports
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for AirportsSafe Landing for Luggage: SMART RFID for Airports
Safe Landing for Luggage: SMART RFID for Airports
 
Personnel administration
Personnel administrationPersonnel administration
Personnel administration
 
Airport Baggage Handling System
Airport Baggage Handling SystemAirport Baggage Handling System
Airport Baggage Handling System
 

Similaire à KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN

Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptfahmiganteng
 
Keanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaKeanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaJun Mahardika
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxkaekae27
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraSurya Agus
 
Jurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiJurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiAbd Wahid
 
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...sapri yanto
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slphtnovriandasipil
 
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.Algebra Iostream Khaeron
 
Jurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawanJurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawanAbd Wahid
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul Ardianti
 

Similaire à KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN (20)

Aicis mataram2013
Aicis mataram2013Aicis mataram2013
Aicis mataram2013
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Keanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaKeanekaragaman serangga
Keanekaragaman serangga
 
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptxPengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
Pengendalian Hama Penyakit Padi Secara Organik.pptx
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT Hemiptera
 
Jurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padiJurnal musuh alami padi
Jurnal musuh alami padi
 
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
Penggunaan bangkai keong mas, kepiting, dan katak serta lampu perangakap untu...
 
Makalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiroMakalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiro
 
Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1
 
9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb9088 16554-2-pb
9088 16554-2-pb
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Makalah budidaya-dan-farming-system-3
Makalah budidaya-dan-farming-system-3Makalah budidaya-dan-farming-system-3
Makalah budidaya-dan-farming-system-3
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
 
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.
1996. studi pendahuluan ekologi dua kadal simpatrik.
 
Jurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawanJurnal penelitian yusnawan
Jurnal penelitian yusnawan
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 

Plus de xie_yeuw_jack

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwxie_yeuw_jack
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagarxie_yeuw_jack
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puruxie_yeuw_jack
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccanixie_yeuw_jack
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabatixie_yeuw_jack
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang baranganxie_yeuw_jack
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011xie_yeuw_jack
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisanxie_yeuw_jack
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2xie_yeuw_jack
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---okxie_yeuw_jack
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacanganxie_yeuw_jack
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabacixie_yeuw_jack
 
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanahxie_yeuw_jack
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigeraxie_yeuw_jack
 

Plus de xie_yeuw_jack (20)

Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
 
11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan11 pedoman penulisan
11 pedoman penulisan
 
10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru10 indiati - pengendalian tungau puru
10 indiati - pengendalian tungau puru
 
9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani9 yusmani - karakter p.leccani
9 yusmani - karakter p.leccani
 
8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati8 m assad - kajian pestisida nabati
8 m assad - kajian pestisida nabati
 
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
7 nurasiah dj - reaksi bibit pisang barangan
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 
2 dewan penyunting
2 dewan penyunting2 dewan penyunting
2 dewan penyunting
 
1 sampul depan
1 sampul depan1 sampul depan
1 sampul depan
 
12 sampul belakang
12 sampul belakang12 sampul belakang
12 sampul belakang
 
5 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 20115 bedjo-helicoverpa 2011
5 bedjo-helicoverpa 2011
 
10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan10 pedoman penulisan
10 pedoman penulisan
 
9 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 29 surtikanti - penyakit bulai 2
9 surtikanti - penyakit bulai 2
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan---ok
 
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
7 hardaningsih - penyakit kacang-kacangan
 
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
6 yusmni - lecanicillium lecanii bemisia tabaci
 
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
5 hardaningsih - evaluasi ketahanan beberapa k.tanah
 
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
4 bedjo- evaluasi isolat h. armigera
 
3 daftar isi-4
3 daftar isi-43 daftar isi-4
3 daftar isi-4
 

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN

  • 1. Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai KAJIAN KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ARTROPODA PADA PERTANAMAN KEDELAI Ramlan Satker Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat ABSTRAK Kabupaten Polewali Mandar termasuk salah satu sentra produksi kedelai di Sulawesi Barat. Luas panen dan produksi kedelai di Kabupaten Polewali Mandar adalah masing-masing 1.124 dan 1.825 atau produktivitas 1,62 t/ha. Dari data tersebut, tingkat produktivitas tanaman tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan potensi hasilnya yang dapat mencapai 2,5 t/ha sampai 3,9 t/ha. Rendahnya produktivitas kedelai di Kabupaten tersebut, selain disebabkan oleh penggunaan varietas yang potensi hasilnya masih rendah, juga karena adanya serangan organisme pengganggu Tumbuhan (OPT). Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peluang besar terserang hama sejak mulai tumbuh hingga menjelang panen. Hama utama pada tanaman kedelai adalah Lalat Bibit (Ophiomya phaseoli), Ulat Grayak (Spodoptera litura), Ulat pemakan polong (Helicoverpa armigera), hama pengisap polong (Riptortus linearis), dan penggerek polong (Etiella zinckenella). Hama kedelai sebagian besar termasuk serangga. Namun sebaliknya tidak semua serangga berstatus sebagai hama. Pada agroekosistem kedelai terdapat berbagai jenis serangga baik sebagai herbivora, predator, parasitoid, maupun sebagai saprofag. Ada 266 jenis serangga yang berasosiasi dengan tanaman kedelai yang terdiri atas 111 jenis hama, 53 jenis serangga bukan sasaran, 61 jenis predator dan 41 jenis parasitoid. Kegiatan kajian ini bertujuan untuk pempelajari kelimpahan dan keanekaragaman spesies artropoda pada pertanaman kedelai. Pengkajian dilaksanakan di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Dimulai Mei hingga September 2008. Pengambilan sampel artropoda dilakukan dengan menggunakan perangkap pitfal (pitfall trap) dan jaring ayun (Sweepnet). Pengambilan sampel artropoda dengan menggunakan pitfall trap dilakukan tiga kali yaitu pada saat tanaman kedelai berumur 28, 59 dan 90 HST. Sedangkan pengambilan sampel artropoda dengan menggunakan sweepnet hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat tanaman berumur 90 HST. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273 spesies ditemukan pada pertanaman kedelai. Ordo Hymenoptera dan Orthoptera merupakan kelimpahan individu terbesar yang ditemukan, yang didominasi oleh ordo Hymenoptera. Kekayaan spesies terbesar ditemukan pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera. Kata Kunci: Kelimpahan, keanekaragaman, artropoda, tanaman kedelai ABSTRACT Polewali Mandar is one of soybean production centers in West Sulawesi. The total harvested area and production of soybean in Polewali Mandar is respectively 1,124 hectar and 1,825 tons or productivity of 1.62 t ha-1. The crop productivity is still low when compared to the potential yield that can be reached is about 2.5 t/ha to 3.9 t/ha. The low productivity of soybean in the District were caused by the use of varieties that have low potential yield,and pests infested since initial growth until late harvest. The main pest were fly Seeds (Ophiomya phaseoli), armyworm (Spodoptera litura), pod-eating caterpillars (Helicoverpa armigera), pod sucking (Riptortus linearis), and pod borer (Etiella zinckenella). The pests of soybean are insects mostly. But on the contrary, not all of insects are as pests. In soybean agroecosystem there are different kinds of insects groupped as herbivores, 35    
  • 2. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 predators, parasitoids, and saprofag. There are 266 species of insects associated with soybean plant consisting of 111 species as pests, 53 species are non target insects, 61 species are predators and 41 species are parasitoids. The aims of study are to know the abundance and the diversity of arthropod species in soybean. Assessments were conducted in Bumi Ayu village, Wonomulyo district, Polewali Mandar regency, on May to September 2008. Arthropod sampling was collected by using pitfall traps and a Sweepnet. Arthropods sampling from pitfall traps carried out three times, namely when the soybean crop was 28, 59 and 90 DAT. Whereas the sampling arthropods using sweepnet was done once, namely when the soybean crops was 90 DAT. The result showed that there were 7.877 individual arthropods; consists of 16 orders, 94 families, and 273 species were found in soybean crops. Orders Hymenoptera and Orthoptera were found the greatest individuals abundance, which was dominated by the orde of Hymenoptera. The greatest species were found on the order Hymenoptera and Coleoptera. Keyword: Abundance, diversity, arthropoda, soybean plant PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung, juga merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein dan memiliki arti penting dalam industri pangan dan pakan. Kedelai berperan sebagai sumber protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena aman bagi kesehatan dan murah harganya. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan bahan industri olahan pangan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, tauco dan sebagainya. Konsumsi per kapita pada tahun 1998 sebesar 8,13 kg meningkat menjadi 8,97 kg pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan kedelai cenderung meningkat setiap tahun (Badan Litbang Pertanian, 2007). Kabupaten Polewali Mandar termasuk salah satu sentra produksi tanaman pangan di Sulawesi Barat khususnya kedelai. Luas panen dan produksi kedelai di Kabupaten Polewali Mandar adalah masing masing 1.124 ha dan 1.825 ha atau produktivitas 1,62 t/ha (BPS Kabupaten Polman, 2008). Dari data tersebut, tingkat produktivitas tanaman tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan potensi hasilnya yang dapat mencapai 2,5 t/ha sampai 3,9 t/ha (Puslitbangtan, 2007). Rendahnya produktivitas kedelai di Kabupaten tersebut, selain disebabkan oleh penggunaan benih yang potensi hasilnya masih rendah, juga karena adanya serangan organisme pengganggu Tumbuhan (OPT) khususnya hama. Kendala peningkatan produksi kedelai dewasa ini semakin beragam. Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peluang besar terserang hama sejak mulai tumbuh hingga menjelang panen. Hama kedelai sebagian besar termasuk serangga. Namun sebaliknya tidak semua serangga berstatus sebagai hama. Pada agroekosistem kedelai terdapat berbagai jenis serangga baik sebagai herbivora, predator, parasitoid, maupun sebagai saprofag. Ada 266 jenis serangga yang berasosiasi dengan tanaman kedelai yang terdiri atas 111 jenis hama, 53 jenis serangga bukan sasaran, 61 jenis predator dan 41 jenis parasitoid (Marwoto, 1992). Di Indonesia tercatat tidak kurang dari 17 organisme yang dapat menjadi hama pada tanaman kedelai (Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 2004). Hama utama pada tanaman kedelai antara lain Lalat Bibit (Ophiomya phaseoli), Ulat Grayak (Spodoptera litura), Ulat pemakan polong (Helicoverpa armigera), hama pengisap polong (Riptortus linearis), dan penggerek polong (Etiella zinckenella) (Puslitbangtan, 2007). Helicoverpa armigera Hubner (Lepidoptera: Nuctuidae) memillki potensi menimbulkan kerugian besar bila menyerang tanaman kedelai pada fase pembungaan, awal pembentukan polong atau fase perkembangan polong serta pengisian biji (Tengkano & Soehardjan, 1985). Kegiatan kajian ini bertujuan untuk pempelajari kelimpahan dan keanekaragaman spesies artropoda pada pertanaman kedelai.   36
  • 3. Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai BAHAN DAN METODE Pengkajian dilaksanakan di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Dimulai Mei hingga Desember 2008. Pengambilan sampel artropoda dilakukan dengan menggunakan perangkap pitfal (pitfall trap) dan jaring ayun (Sweepnet). Pengambilan sampel artropoda dengan menggunakan pitfall trap dilakukan tiga kali yaitu pada saat tanaman kedelai berumur 28, 59 dan 90 HST. Sedangkan pengembilan sampel artropoda dengan menggunakan sweepnet hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat tanaman berumur 90 HST. Pitfall trap terbuat dari gelas plastik dipasang secara sistematis yaitu dalam petak pengkajian sebanyak 40 buah gelas perangkap. Setiap gelas berisi campuran formalin dan air sabut. Formalin berfungsi sebagai bahan pengawet sementara agar serangga tidak cepat membusuk, sedangkan air sabut berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga artropoda yang terperangkap langsung tenggelam. Perangkap pitfall dibenamkan ke dalam tanah dengan permukaannya sejajar dengan permukaan tanah, sehingga artropoda yang merayap di permukaan tanah akan terperangkap jatuh ke dalam gelas. Artropoda yang diperoleh disaring dengan kain kasa, dibersihkan dari serasah atau kotoran lain dan dimasukkan ke dalam botol film berisi alkohol 70% dan dilakukan identifikasi. Sweep net berbentuk kekrucut, mulut jaring terbuat dari kawat melingkar dan jaring terbuat dari kain kasa. Pengambilan sampel artropoda dilakukan dengan mengayunkan jaring ke kiri dan ke kanan secara bolak balik sebanyak 20 kali pada setiap petak. Artropoda yang diperoleh dibersihkan dan diawetkan dalam botol film yang berisi alkohol 70% untuk diidentifikasi. Semua artropoda yang diperoleh dipisahkan berdasarkan ordonya. Keragaman dan kelimpahan spesies artropoda dianalisis dengan menggunakan Indeks Keragaman Shannon-Wienner dan Indeks Keragaman Simpson (Magurran, 1988; Krebs, 1989). Indeks Keragaman Shannon-Wienner yaitu H’ = ∑ pi ln pi sedangkan sebaran evenness dihitung dengan menggunakan rumus E = H’/ln S. Indeks Keragaman Simpson yaitu D = ∑ pi2 sedangkan nilai evenness dihitung dengan menggunakan rumus E = (1/D)/S. HASIL DAN PEMBAHASAN Ada manfaat yang cukup banyak dengan mengetahui keanekaragaman artropoda pada suatu daerah. Menurut Altieri (1999), dengan mengetahui keanekaragaman penyusun suatu agroekosistem maka dapat dilakukan suatu pengelolaan terhadap hama yaitu dengan peningkatan musuh alami. Hasil kajian dari tiga kali pemasangan perangkap pitfall dan satu kali sweepnet pada pertanaman kedelai diperoleh 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273 spesies (Tabel 1). Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar artropoda yang ditemukan adalah golongan serangga, dan di luar serangga yang ditemukan adalah ordo Arachnida dan Collembola. Pada Gambar 1 dapat dilihat kelimpahan individu (abundace) dan kekayaan spesies (species richness) artropoda yang diperoleh. Kelimpahan individu terbesar adalah pada Ordo Hymenoptera dan selanjutnya Orthoptera. Dari keseluruhan individu artropoda yang diperoleh 52,16% didominasi oleh Ordo Hymenoptera. Ordo ini individu yang paling banyak ditemukan adalah dari Famili Formicidae (semut). Hal ini terjadi karena dengan menggunakan perangkasp pitfall banyak Formicidae yang terperangkap di dalamnya. Demikian pula dengan kekayaan spesies, tertinggi juga terlihat pada Ordo Hymenoptera dengan jumlah spesies 30,4% dari keseluruhan spesies yang ditemukan. Perolehan artropoda tiap perangkap yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah individu dan spesies terbanyak diperoleh dari perangkap pitfall. Hal ini terjadi karena pemasangan perangkap pitfall dilakukan sebanyak 3 kali, sedangkan sweepnet hanya satu kali. Selain itu perangkap pitfall 37    
  • 4. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 merupakan perangkap artropoda tanah yang mampu memerangkap dalam jumlah besar. Dengan menggunakan perangkap pitfall artropoda tanah dan tanaman dapat tertangkap, sedangkan dengan sweepnet hanya artropoda pada kanopi tanaman yang tertangkap. Keanekaragaman artropoda yang diperoleh pada kedua perangkap ini berdasarkan indeks Shannon hampir sama, akan tetapi nilai evennes sweepnet lebih tinggi yaitu 0,7676 yang berarti dari masing-masing spesies yang ditemukan melalui sweepnet adalah 76% jumlah individunya seragam. Berdasarkan indeks Simpson, keanekaragaman artropoda tertinggi terlihat pada perangkap pitfall, hal ini karena indeks Simpson melihat keanekaragaman berdasarkan kelimpahan individu sedangkan indeks Shannon berdasarkan kekayaan spesies. Pengambilan sampel artropoda dengan perangkap pitfall sebanyak tiga kali menyebabkan kelimpahan individu yang diperoleh cukup besar. Predator banyak ditemukan pada Ordo Arachnida, Coleoptera, dan Hymenoptera dengan jumlah individu terbanyak ditemukan pada Ordo Hymenoptera dari Famili Formicidae. Menurut Marc et al., (1999) bahwa predator dari Ordo Arachnida (Araneae) efektif untuk menekan perkembangan hama pada lahan pertanian akan tetapi juga mempunyai dampak negatif pada populasi musuh alami lain. Coppel & Mertins (1977) menyatakan bahwa predator yang folifag memiliki kemampuan yang tinggi dalam beradaptasi terhadap lingkungan, dan memiliki kemampuan memencar yang cepat serta mampu beralih mangsa apabila mangsa utama berkurang. Kelompok fitofag juga terlihat cukup banyak ditemukan, yaitu terlihat dari persentase spesies dan individu yang ditemukan. Fitofag merupakan jenis artropoda yang umum ditemukan pada tanaman pertanian yang dibudidayakan. Pada pengkajian ini fitofag banyak ditemukan pada Ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera, dan Thysanoptera (Tabel 1). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sembel (1990) bahwa dengan menggunakan sweepnet, fitofag yang umum ditemukan pada pertanaman kedelai adalah dari Ordo Lepidopera (Noctuidae dan Pyralidae), Hemiptera (Pentatomidae dan Coreidae) dan Dipera (Agromyzidae). Data mengenai musuh alami yang terdiri atas predator dan parasitoid terlihat sangat menarik. Persentase musuh alami yang terkoleksi cukup tinggi baik dari persentase spesies dan individunya, seperti pada Ordo Hymenoptera sebagian besar spesies yang ditemukan merupakan parasitoid (Tabel 1). Pada pertanaman kedelai walaupun hama menjadi faktor utama dalam penurunan hasil, dari kajian ini terlihat bahwa serangga parasitoid dan predator banyak ditemukan. Hal ini diduga disebabkan adanya faktor tertentu yang menekan perkembangan musuh alami tersebut di lapangan yang menyebabkan perannya tidak dapat maksimal dalam hal penurunan populasi hama.   38
  • 5. Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai Tabel 1. Jumlah spesies (S), individu (N) dan jenis Artropoda yang diperoleh di pertanaman kedelai *) *) No. Ordo S N Jenis No. Ordo S N Jenis 1. Acarina 4. Coleoptera - Acaridae 3 50 Fitopag - Anthicidae 1 13 Saprofag 2. Arachnida - Leiodidae 1 1 Saprofag - Amaurobiidae 4 13 Predator - Nitidulidae 1 74 Saprofag - Dysderidae 2 4 Predator - Ptilidae 1 1 Saprofag - Lycosidae 6 360 Predator - Scarabaeidae 11 28 Saprofag - Oxyiopidae 3 42 Predator - Scydmaenidae 1 15 Predator - Pholcidae 1 1 Predator 5. Collembola - Saltisidae 1 2 Predator - Sminthuridae 2 13 Fitofag 3. Blattaria - Entomobrydae 4 72 Saprofag - Blattidae 3 4 Saprofag - Isotomidae 3 5 Saprofag - Blattellidae 3 6 Saprofag - Onychioridae 2 8 Saprofag 4. Coleoptera 6. Dermatera - Anthribidae 1 5 Fitofag - Chelisochidae 1 1 Saprofag - Chrysomelidae 8 314 Fitofag 7. Diptera - Curculionidae 2 3 Fitofag - Agromyzidae 4 24 Fitofag - Elateridae 1 6 Fitofag - Cecidomyidae 1 2 Fitofag - Hydropilidae 1 1 Fitofag - Chironomidae 3 17 Fitofag - Pedilidae 1 7 Fitofag - Cloropidae 2 7 Fitofag - Tenebrionidae 2 7 Fitofag - Muscidae 4 33 Fitofag - Carabidae 5 142 Predator - Rhinophoridae 1 3 Fitofag - Cicindellidae 1 25 Predator - Dolichopodidae 2 5 Predator - Coccinellidae 2 3 Fitofag - Syrphidae 1 2 Predator - Pselaphidae 2 2 Predator - Tephritidae 4 15 Fitofag - Scolitidae 2 2 Fitofag - Tipulidae 1 1 Saprofag - Staphylinidae 11 148 Predator - Asilidae 2 3 Predator 39    
  • 6. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 *) *) No. Ordo S N Jenis No. Ordo S N Jenis 7. Diptera 11. Hymenoptera - Pipunculidae 1 1 Parasitoid - Ceraphronidae 1 1 Parasitoid - Tachinidae 2 3 Parasitoid - Chalcididae 1 1 Parasitoid - Phoridae 2 4 Saprofag - Diapriidae 5 17 Parasitoid - Sciaridae 6 30 Saprofag - Encyrtidae 1 5 Parasitoid 8. Ephemeroptera - Eucoliidae 1 1 Parasitoid - Ephemeridae 1 1 Saprofag - Eulophidae 1 1 Parasitoid 9. Hemiptera - Evaniidae 2 2 Parasitoid - Alydidae 3 107 Fitofag - Ichneumonidae 1 1 Parasitoid - Cydnidae 1 4 Fitofag - Megalyridae 1 2 Parasitoid - Miridae 2 32 Fitofag - Megaspilidae 1 1 Parasitoid - Pentatomidae 7 104 Fitofag - Mutilidae 1 4 Parasitoid - Reduviidae 2 2 Predator - Mymaridae 1 1 Parasitoid - Scutelleridae 1 1 Fitofag - Mymaromatidae 1 3 Parasitoid 10. Homoptera - Platygasteridae 1 12 Parasitoid - Aphididae 6 250 Fitofag - Scelionidae 13 309 Parasitoid - Cicadellidae 4 33 Fitofag - Scoliidae 1 3 Parasitoid - Delpacidae 2 13 Fitofag - Specidae 1 3 Parasitoid - Lygaenidae 1 2 Fitofag - Tiphiidae 1 6 Parasitoid - Membracidae 1 2 Fitofag - Trichogrammatidae 1 1 Parasitoid - Psyliidae 1 23 Fitofag 12. Isoptera 11. Hymenoptera - Rhinotermitidae 2 4 Fitofag - Formicidae 39 3.714 Predator 13. Lepidopera - Nyssonidae 1 1 Predator - Noctuidae 2 8 Fitofag - Pamphilidae 1 2 Saprofag - Pyralidae 2 3 Fitofag - Aphelinidae 1 4 Parasitoid 14. Odonata - Braconidae 5 14 Parasitoid - Libellulidae 1 1 Predator *) No. Ordo S N Jenis Keterangan : 15. Orthoptera - Acrididae 8 172 Fitofag Total Ordo = 16 - Gryllidae 8 1.457 Fitofag Total Famili = 94 - Tetrigidae 2 4 Fitofag Total Spesies (S) = 273 - Tettigonidae 2 5 Fitofag Total Individu (N) = 7.877 16. Thysanoptera - Thripidae 2 12 Fitofag *) Merupakan peranan artropoda dominan ditemukan   40
  • 7. Ramlan : Kajian Kelimpahan Dan Keanekaragaman Artropoda Pada Pertanaman Kedelai Gambar 1. Persentase kelimpahan individu dan kekayaan spesies setiap Ordo artropoda yang diperoleh pada pertanaman kedelai Tabel 2. Jumlah ordo, famili, spesies, individu, indeks Shannon, indeks Simpson dan evenness pada setiap perangkap Perangkap Uraian Total Pitfall Sweepnet Orodo (O) 14 12 16 Famili (F) 81 40 94 Spesies (S) 243 80 273 Individu (N) 7.264 613 7.877 Indeks Shannon (H’) 3,2587 3,3638 3,4490 Nilai Evenness (E) 0,0532 0,7676 0,6149 Indeks Simpson (I/D) 0,1192 0,0012 0,1053 Nilai Evenness (E) 0,0005 0,0001 0,0004 KESIMPULAN • Terdapat 7.877 individu artropoda yang terdiri atas 16 ordo, 94 famili, dan 273 spesies ditemukan pada pertanaman kedelai. • Ordo Hymenoptera dan Orthoptera merupakan kelimpahan individu terbesar yang ditemukan, yang didominasi oleh ordo Hymenoptera. • Kekayaan spesies terbesar ditemukan pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera. DAFTAR PUSTAKA Altieri MA. 199. The ecological role of biodiversity in agroecosystems. J Agric Ecos & Env. 74: 19-31. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kedelai. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. 77 hal. 41    
  • 8. Superman : Suara Perlindungan Tanaman, Vol.1.,No.3.,2011 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan umbi-umbian. 2007. Puslitbangtan, Badan Litbang Pertanian. 54 hal. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. 2008. Sulawesi Barat dalam angka. BPS Sulawesi Barat. Coppel HC., Mertins JW. 1977. Biological insect pest suppression. Springer Verlag. Berlin, Heidelberg. New York. 314p. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. 2004. Paket teknologi pengendalian hama kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan: 12-28. Marc P., Canard A., Ysnel F. 1999. Spiders (Araneae) useful for pest limitation and bioindication. J Agric Ecos & Env. 74: 229-273. Marwoto. 1992. Masalah pengendalian hama kedelai di tingkat petani. In: Marwoto, Saleh N., Sumamrdi, Wiranto A., penyunting. Risalah Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kedelai, di Balittan Malang, 8-10 Agustus 1991. Sembel DT. 1990. Insect and agricultural systems in the Dumoga Valley. J Rain Forest Insec of Wallacea, 29: 313-318. Tengkano W., Soehardjan M. 1985. Jenis hama pada berbagai fase pertumbuhan tanaman kedelai. In: Somaatmadja S., Ismunadji M., Sumarno, Syam M., Manurung SO., Yuswadi, penyunting. Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Puslitbangtan, Bogor: 295-318.   42