Dokumen tersebut membahas kebijakan kesehatan di Indonesia, termasuk arah pembangunan kesehatan jangka panjang, visi dan misi Kemenkes, isu kesehatan global, reformasi sistem pelayanan kesehatan, dan evaluasi pembinaan upaya kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti kondisi fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan tantangan yang dihadapi ke depan.
2. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
JANGKA PANJANG (2005-2025)
1. Pembangu
STRATEGI
nan
nasional
berwawasa
n
kesehatan
2. Pemberday
aan
Masyarakat
& daerah
3. Pengembangan
upaya &
pembiayaan
kesehatan
4. Pengembangan &
pemberdayaan
SASARAN
NO
INDIKATOR
2009
2025
1
UHH
69
73,7
2
IMR
32,3
15,5
3
MMR
262
74
4
KR GIZI
26
9,5
Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
3. VISI, MISI, dan NILAI
KEMKES 2010-2014
NILAI
• Pro Rakyat
• Responsif
• Inklusif
• Efektif.
• Clean
MISI
1. Pemberdayaan masyarakat.
2. Upaya kesehatan yg
bermutu dan berkeadilan
3. Ketersediaan dan
NILAI
pemerataan sumber daya
kesehatan.
4. Tata kelola kepemerintahan
yg baik.
VISI
Masyarakat
sehat yang
mandiri
dan
berkeadilan
Derajat kesehatan yg
Derajat kesehatan yg
setinggi-tingginya
setinggi-tingginya
4. Isu Kesehatan Global
di WHA-64
• Negara anggota WHO diharapkan
mendukung reformasi WHO ke arah
yang lebih efektif, efisien, responsif,
objektif, transparan dan accountable
untuk dapat lebih mengutamakan
equity, social justice and human rights
for all.
5. REFORMASI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
C
GAP
SI
N
RI OR
XT CT
C
E A
SI
F
N
RI TOR
T
IN AC
F
DETERMINANT SOSIAL BIDANG KESEHATAN
GOOD
GOVERNANCE
MANAGEMENT
REGULASI
KETENAGAAN
LEADERSHIP
ANGGARAN
OBAT
INFRA
STRUKTUR
PRIMER
SEKUNDER
Kerjasama
LP/LS
PERAN SERTA
MASYARAKAT
DAN SWASTA
TERTIER
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
EKONOMI, POLITIK, GEO-POLITIK, GLOBALISASI, CLIMATE CHANGE
6. KEBIJAKAN KESEHATAN DALAM EVALUASI PEMBINAAN
UPAYA KESEHATAN
Sistem Kesehatan Berbagai Negara
(Studi Komparatif)
Reforma
si Sistem
UU/
Payung
Hukum
Visi &
Misi
Masalah
Kesehatan
Sistem Kesehatan Nasional
MANAJEME
N
Sumber
Daya
Produksi
PROGRAM
ORGANISAS
I
SUMBER
PELAYANAN
Sistem Kesehatan Daerah
(Pendukung Sistem)
PENYEDIA
PELAYANAN
7. Sumber Pembiayaan dalam Sistem Kesehatan
SISTEM KESEHATAN
MANAJEMEN
MANAJEMEN
SUMBER
SUMBER
DAYA
DAYA
PRODUKSI
PRODUKSI
PROGRAM ORGANISASI
PROGRAM ORGANISASI
PENYEDIA
PENYEDIA
PELAYANAN
PELAYANAN
Sumber pembiayaan
Sumber pembiayaan
Kebijakan
politik
Kebijakan
ekonomi
Pemerintah
Propinsi
Masyarakat/swas
ta
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
kabupaten
Asuransi Kesehatan
Kebijakan
Hukum
9. Fungsi regulasi Pemerintah
• Mengatasi Biaya yang sangat tinggi
• Mengatasi Informasi yang kurang
bagi pelanggan
• Mengatasi Moral hazard
• Mengatasi Kelangkaan
• Mengatasi Hubungan yang
monopolistik
• Mengatasi Keselamatan publik
11. EVALUASI PEMBINAAN UPAYA
KESEHATAN 2012 (1)
1. Kesehatan ibu, bayi, balita
Continuum of care
2. Perbaikan status gizi Pencegahan
stunting
3. Pengendalian PM, PTM & penyehatan
lingkungan melanjutkan upaya
4. SDM kesehatan standar kompetensi
5. Obat e-logistic
11
12. EVALUASI PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
2012 (2)
6. Sistem Jamkes Jaminan kelas III
RS
7. Pemberdayaan masyarakat early
detection and response KLB &
bencana
8. Peningkatan upaya kesehatan
integrasi
9. Monev MDGs dan penguatan
peraturan
12
13. Pelayanan Kesehatan yang Ingin
Dicapai (GOOD GOVERNANCE)
•
•
•
•
•
•
•
•
Ketersediaan (Available)
Kelayakan (appropriate)
Kesinambungan (continue)
Penerimaan (acceptable)
Ketercapaian (achievable)
Keterjangkauan (affordable)
Efisien (efficiency)
Efektif (effectivity)
•
•
•
•
•
Perumusan
visi,
misi
semua fasyankes
Pembagian tugas melalui
struktur
organisasi
seimbang di fasyankes
Kejelasan tanggung jawab,
kewenangan
dan
mekanisme kerja
Budaya dan Etika (kualitas
layanan ke masyarakat
Sistem pengendalian dan
pengukuran
kinerja
fasyankes
MUTU
GOOD GOVERNANCE
15. Skema Jenjang
Sistem Rujukan dengan Fasilitas Pelayanan
Tkt
Rujukan
Lanjutan
4. Tingkat
kedua fasilitas
pelayanan
3 tingkat
pertama
Fasilitas
Pelayanan
Tkt
Rujukan
Dasar
Rumah Sakit
Vertikal/Provinsi/Swa
sta
Kelas
D/C
Tkt
Rujukan
Pertama
Kelas
B/A
Rumah Sakit
Kab/Kota/Swasta
Puskesmas
DTP/Rawat Inap
•Puskesmas
•Puskesmas
Pembantu.
•Polindes/Wahana
2. Tingkat
masyarakat
1. Tingkat
rumah tangga
Posyandu (kader)
Individu /
Keluarga
15
16. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Puskesmas
Total:
9.133
Perawatan:
2.929
Non Perawatan: 6.208
PONED:
1.579
Puskesmas Pembantu
Total:
22.237
Kendaraan
Motor:
Perahu:
Ambulans:
4.179
1.081
3.325
16
Sumber : Pusdatin Kemkes,, 30 Juni 2011
17. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Posyandu
Posyandu:
Poskesdes:
266.287
51.996
Poskestren:
1.040
Poskestren
Poskesdes
Sumber : Sesditjen Bina Kesmas Kemkes, 2010
17
18. JUMLAH PUSKESMAS PER PROVINSI DI INDONESIA
KEADAAN DESEMBER 2010 (1)
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
NAMA PROVINSI
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
PUSKESMAS
PERAWATAN
116
140
85
53
59
82
39
58
18
26
52
237
252
42
396
50
PUSKESMAS
PUSKESMAS
NON
PEMBANTU
JUMLAH
PERAWATAN
(PUSTU)
199
881
1196
366
1801
2307
161
857
1103
140
723
916
110
547
716
211
983
1276
131
466
636
207
776
1041
40
155
213
40
204
270
289
2
343
791
1600
2628
615
1759
2626
79
321
442
550
2252
3198
167
267
484
Sumber : Pusdatin Kemkes RI, 2010
19. JUMLAH PUSKESMAS PER PROVINSI DI INDONESIA
KEADAAN DESEMBER 2010 (2)
NO.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
NAMA PROVINSI
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
TOTAL
PUSKESMAS
PERAWATAN
28
81
110
93
69
48
93
84
68
208
70
23
35
56
27
36
86
2920
PUSKESMAS
NON
PERAWATAN
86
69
199
138
105
166
124
86
92
208
163
53
46
100
73
70
211
6085
PUSKESMAS
PEMBANTU
(PUSTU)
523
494
893
806
834
593
633
457
650
1300
462
250
209
311
226
271
553
23059
JUMLAH
637
644
1202
1037
1008
807
850
627
810
1716
695
326
290
467
326
377
850
32064
Sumber : Pusdatin Kemkes RI, 2010
20. Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
•
•
Tahun 2011
Peskesmas Perawatan
Jmlh TT >10 :Puskesmas
yang diberi tambahan
ruangan & fasilitas
menolong penderita
gawat darurat baik
berupa tindakan operatif
terbatas maupn ranap
sementara.
Fungsi : merupakan
Pusat Rujukan Antara
melayani Gawat Darurat
sebelum dibawa ke RS
KENAIKAN JUMLAH PUSKESMAS
9400
9200
9000
8800
8600
8400
8200
8000
7800
7600
9005
9133
8737
8234
DES 2008
DES 2009
DES 2010
JUNI 2011
21. KONDISI RUMAH SAKIT
SAATKEPEMILIKAN RS UMUM RS KHUSUS
INI
KATEGORI
RS Publik Pemerintah
TOTAL
91
609
Swasta Non Profit
454
203
657
TNI
103
5
1266
POLRI
26
0
26
Swasta
63
165
228
BUMN
RS Privat
518
7
68
254
1171
532
1703
Total
Keterangan :
RS Pemerintah Terdiri dari: Kemenkes, Pemprop, Pemkab,
Pemkot
RS Organisasi Non Profit Terdiri dari: Organisasi Sosial,
Organisasi Agama
RS Swasta Terdiri Dari: Perusahaan, Perorangan dan Swasta/
Lainnya
22. KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERMASALAHAN KESIAPAN
FASYANKES
Kesiapan Pemberi Pelayanan ( Supply side )
Bumerang ! Keseimbangan demand side
dan Supply side.
Kesiapan Jenjang Sistem Rujukan
Khususnya kecukupan TT RS
Pemerataan Pemberi Pelayanan?
Paket Manfaat
Standard Pelayanan Medik
Standar Alat dan bahan, standar obat
Kendali Mutu dan Kendali Biaya
23. Upaya Sinergitas dan Sinkronisasi
Bina Upaya Kesehatan - KEMKES
2012 - 2014
Universal
Coverage
Revitalisasi
Pelayanan PHC
Membangun
Budaya
Melayani
Pengembangan
e-Health
Desentralisasi/
Otonomi Daerah
Menunjang
UP4B
Pengembangan
World Class
Health Care
23
24. RPJMN & RENSTRA
KEMENKES TAHUN 2010-2014
Permasalahan & Tantangan
dalam RPJMN dan Renstra 2010-2014 :
Akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
yang berkualitas masih rendah
Tantangan :
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat.
25. TARGET RENCANA STRATEGIS UKP 20102014
Gawat Darurat
90%
Jumlah RS PONEK
Target Rencana
Strategis UKP
tahun 2010-2014
100%
Jumlah RS terAKREDITASI
90%
Yankes bagi GAKIN di kelas III RS
100%
26. TANTANGAN RS DI MASA MENDATANG
Pelayanan Kesehatan melampaui batas
negara (Globalisasi)
RUMAH
SAKIT
DI
INDONESIA
Teknologi Kesehatan
semakin maju
Tingkat Pendidikan &
Ekonomi Masy. meningkat
Kompetisi LN Akes : ramah; Keterbukaan
Informasi; Harga bersaing, Kemasan menarik
27. RS
RS
STUDI KELAYAKAN &
STUDI KELAYAKAN &
TATA RUANG
TATA RUANG
IZIN MENDIRIKAN
IZIN MENDIRIKAN
(2 thn–Pemda Prop/Kab/Kota)
(2 thn–Pemda Prop/Kab/Kota)
MEMENUHI STANDAR INPUT
MEMENUHI STANDAR INPUT
(blm dpt memenuhi semuanya)
(blm dpt memenuhi semuanya)
IZIN OPERASIONAL SEMENTARA
IZIN OPERASIONAL SEMENTARA
(1 thn – Pemda Prop/Kab/Kota)
(1 thn – Pemda Prop/Kab/Kota)
PENETAPAN KELAS
PENETAPAN KELAS
(pengelompokan RS berdasarkan
(pengelompokan RS berdasarkan
Fas & kmampuan yan -- Kemkes)
Fas & kmampuan yan Kemkes)
PERPANJANGAN
PERPANJANGAN
IZIN
IZIN
PENINGKATAN
PENINGKATAN
KELAS
KELAS
AKREDITASI
AKREDITASI
(Pelayanan bermutu -- Kemkes)
(Pelayanan bermutu Kemkes)
MEMENUHI STANDAR INPUT,
MEMENUHI STANDAR INPUT,
PROSES, OUTPUT/OUTCOME
PROSES, OUTPUT/OUTCOME
REGISTRASI
REGISTRASI
(Pencatatan resmi -- Kemkes)
(Pencatatan resmi Kemkes)
IZIN OPERASIONAL TETAP
IZIN OPERASIONAL TETAP
(5 thn – Pemda/Kab/Kota)
(5 thn – Pemda/Kab/Kota)
29. DATA RS TERAKREDITASI DI INDONESIA
BERDASARKAN KEPEMILIKAN
SAMPAI DESEMBER TAHUN 2011
RSUD &
RS
Vertikal
RS
TNI
RS
POLRI
RS
BUMN
RS
SWASTA
372
RS
68
RS
40
RS
26
RS
369
RS
PERSENTASE RS TERAKREDITASI DI INDONESIA
63.5% (875 RS dari 1378 RS)
33. STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
BARU NASIONAL
SASARAN I:
Kelompok Standar
Manajemen Rumah Sakit
SASARAN IV :
MILLENIUM DEVELOPMENT
GOALS (3 bab)
SASARAN II:
Kelompok Standar Pelayanan
berfokus pada pasien
STANDAR
AKREDITASI
RUMAH
SAKIT
SASARAN III:
Sasaran Keselamatan
Pasien RS
36. PROGRAM PONEK DI RS
Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah
Rumah Sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan
neonatal secara komprehensif dan
terintegrasi.
TUJUAN
Peningkatan kemampuan
layanan kesehatan PONEK di RS
Kab/Kota melalui peningkatan
sarana prasaran dan pengadaan
peralatan kesehatan untk
program PONEK di Rumah Sakit
KEBIJAKAN
KHUSUS /
TEKNIS
Sesuai Rencana Strategis
UKP Tahun 2014 yaitu
100% RS telah
menyelenggarakan PONEK
KEBIJAKAN PONEK DI RS
1. Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan
Neonatal
adalah
suatu
sistem
pembagian wilayah kerja RS dengan
cakupan area pelayanan yang dapat
dijangkau oleh masyarakat dalam
waktu kurang dari 1 jam, agar dapat
memberikan
tindakan
darurat
emergency standar.
2. RS siap PONEK 24 jam di masing –
masing kab/kota minimal 1 RS.
3. RS kab/kota harus berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan kab/kota
setempat untuk membina PUSKESMAS
PONED di wilayah kerjanya.
TARGET/
SASARAN
2014
Subdit Bina Upaya Kesehatan Rujukan di RSU Publik ditrsupublik@yahoo.co.id
Menurunnya AKB
menjadi 24/1000 KH
dan
Menurunnya AKI
menjadi 118/100.000 kh
37. DUKUNGAN UNIT-UNIT TERKAIT DALAM PENGEMBANGAN
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)
DI Rumah Sakit
Kolaborasi Perbaikan
Improvement
Collaborative
KEMENTERIAN KESEHATAN
PEMDA
Prop / Kab
Termasuk
Regulasi dana
PUSKESMAS PONED
PROGRAM PONEK
Di RS
upaya untuk memperoleh hasil
terbaik dan menguntungkan
semua pihak
POKJA
Satgas GSI
•Prinsip kebersamaan dalam
bekerja dan mencapai tujuan yang
diinginkan
•Dapat diterapkan pada berbagai
Profesi terkait
(JNPK-KR,POGI, IDAI, IBI, PPNI)
RS Swasta, RB
Dr / Bidan prakarsa
swasta termasuk
Hospital By Law
•Merupakan kemitraan dalam
bidang, termasuk pelayanan
kesehatan
•Membentuk jejaring kerjasama,
pelayanan dan komunikasi
•Perubahan atau perbaikan yang
diperoleh, harus direplikasikan ke
fasilitas atau area lainnya
Subdit Bina Upaya Kesehatan Rujukan di RSU Publik ditrsupublik@yahoo.co.id
38. PATIENT SAFETY
Suatu sistem dimana RS membuat
asuhan kepada pasien lebih aman
Tujuan:
Mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
Termasuk didalamnya:
assessment risiko, identifikasi dan
manajemen risiko terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan
menindaklanjuti insiden dan merupakan
solusi untuk mengurangi serta
12/02/13
meminimalisasi risiko
40. Evaluasi dalam Pembinaan
Pelayanan Kesehatan di RS
1.
2.
3.
4.
5.
Kebijakan & Strategi Implementasi UU RS
SDM Kesehatan
Fasilitas & Logistik Kesehatan
Perencanaan & Pembiayaan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
6. Pembinaan upaya sistem
Rujukan Kesehatan
41. Wilayah Cakupan Rujukan
RS Kab/Kota
1. Perlu disepakati dengan Perda
2. Tidak terbatas pada struktur organisasi
dan administrasi
3. Harus mempertimbangkan fungsi dan
geografis
Menjamin Sistem Rujukan
yang Efektif dan Efisien
42. Luas Wilayah Cakupan tersebut
dapat berdasarkan :
1.
Target Jumlah Penduduk
Jarak ?
Waktu Tempuh ?
1.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dibina :
Puskesmas
Praktek Swasta
Rumah Bersalin
RS lain yang kemampuannya lebih rendah
44. •
•
•
•
•
Surat Permohonan dari Pemilik RS (Gubernur/Bupati/Walikota/Dir PT)
Profil RS disertai data lengkap, saranaprasarana, SDM dankinerja RS
SK Penetapan Klasifikasi RS
Nomor Registrasi RumahSakit
Surat izin operasional
Diajukan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi
E-Planning
Kementerian
Kesehatan RI
Buk.depkes.go.
id
Telaah teknis dan kelayakan
Oleh Dinas Kesehatan
Provinsi
Rekomendasi
Dinas Kesehatan Provinsi
Diajukan ke
Kementerian
Kesehatan RI
Permintaan akan
ditelaah oleh
Kemenkes
45. ALOKASI APBN KESEHATAN PUSAT DAN DAERAH 20102012
2010
2010
2011
2011
2012
2012
20133
201
45
47. TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2005-2025
RPJMN 4
(2020-2024)
POSISI SAAT INI
RPJMN 3
(2015-2019)
RPJMN 2
(2010-2014)
RPJMN 1
(2005-2009)
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yang
aman dan damai,
yang adil dan
demokratis, dengan
tingkat
kesejahteraan yang
lebih baik.
Memantapkan
penataan kembali
NKRI,
meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan
iptek, memperkuat
daya saing
perekonomian
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
segala bidang
dengan struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif.
48. SASARAN PEMBANGUNAN PRIORITAS KESEHATAN
DALAM RPJMN 2010-2014
Status
Awal
(2008)
Pencapaia
n Target
Target
2014
Meningkatnya umur harapan hidup
(tahun)
70,7
70,91)
72,0
Perlu kerja
keras
Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
228
228 2)
118
tak akan
tercapai
Menurunnya angka kematian bayi
per 1.000 kelahiran hidup
Menurunnya prevalensi kekurangan
gizi (gizi kurang dan gizi buruk)
pada anak balita (persen)
34
323)
24
18,4
17,9 4)
<15,0
Perlu kerja
keras
on track
2,6
2,4 5)
2,1
Sasaran
Total Fertility Rate (TFR): Angka
Kelahiran Total (per perempuan
usia reproduksi )
Ket :
1) Hasil SP tahun 2010, BPS
2) SDKI tahun 2007, BPS (Hasil SP 2010 dan SDKI 2012 perhitungan belum selesai)
3) SDKI tahun 2007, BPS (Berdasarkan hasil sementara SDKI 2012 : 32/1.000 dan SP 2010: 26/1.000)
4) Riskesdas 2010, Kemenkes
5) SP tahun 2010, BPS (Hasil sementara SDKI 2012 : 2,6 )
Status
tak akan
tercapai
49. REVIEW RPJMN 2010 – 2014
BIDANG KESEHATAN TERKAIT MDG
RPJMN
RPJMN
MID TERM REVIEW
MID TERM REVIEW
Tercapai/ on
Tercapai/ on
track/on trend
track/on trend
3
Indikator
On track/tercapai
Perlu Kerja
Perlu Kerja
Keras
Keras
Sangat Sulit
Sangat Sulit
Tercapai
Tercapai
4
5
Indikator
= Perlu Kerja Keras
Indikator
= Sangat Sulit tercapai
50. MIDTERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
NO
INDIKATOR
CAPAIAN
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
2012
TARGET
2014
1
Umur harapan hidup (tahun)
70,7
70,9
71,1
71,1
72,0
2
Angka kematian ibu melahirkan per
100.000 kelahiran hidup
228
n.a
n.a
n.a
118
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (cakupan
persalinanoleh tenaga kesehatan
84,3
84,8
86,38
88,64
90
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup
34
34
34
32 3)
24
5
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran
Total (per perempuan usia reproduksi )
2,6
2,4 4)
n.A
2,63)
2,1
6
Persentase jangkauan akses sumber air
bersih
47,7
44,19
42,76
n.A
68
7
Prevalensi kasus HIV
(Persentase penduduk 15 tahun ke atas
yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)
66,2 1)
57,5 2)
n.a
79,5 3)
90
8
Menurunnya kasus malaria (Annual
Parasite Index- API)
1,85
1,96
1,75
1,69
1
9
Persentase penduduk yang memiliki
jaminan kesehatan
n.a
59,1
63,1
64,58
STATUS
80,10
Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010
50
51. KERANGKA PERENCANAAN & PENGANGGARAN
KEMENKES 2013
Analisi
s
Situasi
RPJMN
RENSTRA
ISU STRATEGIS
1.Peningkatan Akses
kesehatan & gizi yg
berkualitas bagi Ibu dan Anak
2.Peningkatan Pengendalian
penyakit dan penyehatan
lingkungan
3.Peningkatan
profesionalisme dan
pendayagunaan tenaga
kesehatan yang merata
4.Peningkatan jaminan
pembiayaan kesehatan
5.Peningkatan ketersediaan,
pemerataan, keterjangkauan,
jaminan
keamanan, khasiat/manfaat
dan mutu obat, Vaksin, Alkes
& makanan, serta daya saing
produk dalam negeri
6. Peningkatan akses
pelayanan KB berkualitas
INPUT
KELUARAN
•Cakupan pelayanan
kesehatan
•Prevalensi penyakit
•Persentase pelayanan
kesehatan
•Jumlah lulusan tenaga
kesehatan
•Angka kesakitan
Cluster
IV
ARAH KEBIJAKAN
MP3EI
•Kegiatan
Promotif,
kuratif
•Sarana dan
prasarana
•Tenaga
•Dana
•Obat, vaksin
•Pelatihan
•Monev/Bimtek
•Pedoman
•Sosialisasi
•Fasilitasi
Renja KL
Disandingkan
dgn Kegiatan
Daerah dlm
MusrenbangNas
UP4B
TEMA
PEMBAN
GUNAN
MP3KI
Dikawal
dalam
RKA-KL &
DIPA
52. 1. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan yang berkualitas yang ditandai dengan masih rendahnya
status kesehatan ibu dan anak dan status gizi masyarakat;
2. Belum optimalnya upaya pengendalian penyakit yang ditandai dengan
tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular; serta masih rendahnya kualitas kesehatan
lingkungan;
3. Masih rendahnya profesionalisme dan pendayagunaan tenaga
kesehatan yang merata terutama di DTPK dan DBK;
4. Masih terbatasnya pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan
perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi
penduduk miskin dan pekerja sektor informal;
5. Masih rendahnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan
keamanan, khasiat/manfaat, mutu obat dan makanan, alat kesehatan
serta daya saing produk dalam negeri.
53. 1. Peningkatan akses yankes dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
serta penyehatan lingkungan
3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan nakes yang merata
4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan
keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan
makanan, serta daya saing produk dalam negeri
6. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
7. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan tersier
8. Peningkatan kualitas manajemen pembangunan kesehatan, sistem
informasi, IPTEK kesehatan dan Tata Manajemen Birokrasi yg bersih
akurat dan Efektif
54. SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2013
Akses pelayanan kesehatan dan gizi berkualitas bagi ibu dan anak
Akses pelayanan kesehatan dan gizi berkualitas bagi ibu dan anak
diperluas, Penyakit menular dan tidak menular terus dikendalikan.
diperluas, Penyakit menular dan tidak menular terus dikendalikan.
SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2013
55.
56.
57. KESIMPULAN
1. Komitmen Daerah untuk Universal Coverage
Komitment Seluruh Stakeholder :
a. Pemerintah Pusat (Internal Depkes Dan
Antar Departemen Terkait),
b. Pemerintahan Prov. Dan Kab/Kota
c. Komitmen Dinas Kesehatan
d. Komiten Pemberi Pelayanan Kes
Perlu peningkatan jenjang sistem rujukan untuk
mendukung jejaring pelayanan terpadu dalam
mewujudkan universal coverage 2014
58. KESIMPULAN (2)
Upaya KEMKES dalam pencapaian akreditasi nasional :
1.Akreditasi RS baru (Nasional) menuju Standar Internasional dgn
mengadopsi 14 standar JCI, berlaku mulai 2012
2.Sesuai UU No.44 ttg RS, 28 Okt 09, akreditasi wajib 3 th sekali
masa toleransi okt 2011
3.Renstra kemkes pencapaian target RS terakreditasi pada: Th 2011
= 60% , Th 2014 = 90% perlu peran Kadinkes Provinsi/kab/kota
meningkatkan motivasi RS untuk akreditasi memberi daftar RS yg
belum akreditasi
4.Penyelesaian akreditasi RS untuk 5 pelayanan dg sistim lama s/d
Juni 2012
5.Meningkatkan cakupan RS terakreditasi dari 63 % (2011) menjadi 70
% (2012)
6.Melaksanakan standar akreditasi baru nasional mulai 2012
Saudara-saudara,
Selanjutnya saya akan menyampaikan tentang Visi, Misi, dan Nilai Kementerian Kesehatan 2010-2014 sebagai berikut:
Visi Kementerian Kesehatan adalah Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan empat Misi, yaitu:
Meningkatkan derajat Kesmas, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
Melindungi Kesmas dgn menjamin tersedianya upaya kesehatan yg paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
Menciptakan tata kelola kepemerintahan yg baik.
Nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam menyelenggarakan Visi dan Misi tersebut adalah: 1) Pro Rakyat; 2) Responsif; 3) Inklusif; 4) Efektif; dan 5) Clean
Reformasi Kesehatan khususnya pelayanan kesehatan di Indonesia, pada dasarnya telah diwujudkan terlebih dahulu melalui desentralisasi kewenangan pelayanan kesehatan. Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal menagtur urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketentraman dan ketertiban umum serta sebagai bentuk pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional.
Pemahaman dan pelaksanaan konsep reformasi kesehatan dilakukan melalui pendekatan pada peran pelaku dalam sistem tata kelola (good governance) di sektor pelayanan kesehatan. Para pelaku tersebut adalah: (1) Penyusun kebijakan dan pemegang fungsi regulasi dalam sistem kesehatan; (2) Pemberi pelayanan kesehatan yang berupa RS pemerintah dan swasta, serta lembaga-lembaga pelayanan kesehatan lainnya; (3) Pemberi pendanaan untuk sektor kesehatan; dan (4) LSM dan ikatan profesi di sektor kesehatan
Ketersediaan :fasilitas yankes , termasuk dengan revitalisasi dan modelling puskesmas, rs bergerak
Pemenuhan tenaga dokter di fasilitas pelayanan (penempatan dokter, penempatan dokter spes jenjang I, dan penemaptan dokter plus.
Beberapa isuue kritis dan permasalahan pelayanan
Kesiapan Pemberi Pelayanan ( Supply side ).
Bumerang ! Keseimbangan demand side dan Supply side. Khususnya kecukupan jumlah Tempat Tidur RS
Pemerataan Pemberi Pelayanan? Menjadi masalah yang cukup besar mengingat banyaknya daerah remote yang memberikan kesulitan transportasi dan kurang disukai oleh Tenaga Kesehatan khususnya dokter untuk menetap disana
Paket Manfaat
Standard Pelayanan Medik, yang perlu terus diselesaikan
Kendali Mutu dan Kendali Biaya, sudah dimulai dengan pendekatan pembayaran pelayanan secara paket mendorong terjadinya cost containment di RS