SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
PENGANTAR AKUNTANSI 1
Nelly Masnila, SE., M.Si., Ak
NIP 132147138
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM AKUNTANSI
1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI………..……………..
1.1.1 Perkembangan Akuntansi dan Sistem Pembukuan
Berpasangan……………………………
1.1.2 Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke
Anglo-Saxon…………………………………………
1.2 PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI, DAN BIDANG
AKUNTANSI………………………………………………………......
1.2.1 Pengertian Akuntansi…………………………………..
1.2.2 Kegunaan Akuntansi…………………………………...
1.2.3 Pemakai Informasi Akuntansi…………………………
1.2.4 Bidang Akuntansi……………………………………….
1.2.5 Profesi Akuntansi………………………………………..
1
1
1
1
1
2
2
2
3
4
BAB II AKUN DAN KODE AKUN…………………………………………………
2.1 ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN…………………………….
2.1.1 Pengertian Akun…………………………………………
2.1.2 Penggolongan akun……………………………………
2.2 KODE AKUN……………………………………………………….. .
2.2.1 Kode Numeral……………………………………………
a. Kode Nomor Berurutan…………………………….
b. Kode Kelompok…………………………………….
c. Kode Blok…………………………………………….
2.2.2 Kode Desimal……………………………………………
2.2.3 Kode Mnemonik…………………………………………
2.2.4 Kode Kombinasi Huruf dan Angka………………….
5
5
5
5
8
8
8
8
8
9
10
10
BAB III PERSAMAAN AKUNTANSI……………………………………………….
3.1 KESEIMBANGAN ANTARA HARTA DAN MODAL………………
3.2 PENGARUH TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP PERSAMAAN
AKUNTANSI……………………………………......
3.3 PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM PERSAMAAN
AKUNTANSI…………………………………………………………..
11
11
12
12
BAB IV TAHAP PENCATATAN……………………………………………………..
4.1 SUMBER PENCATATAN…………………………………………..
4.2 ANALISIS BUKTI PENCATATAN………………………………. …
4.2.1 Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Harta, Utang, dan
Modal………………………………………
4.2.2 Posisi Normal Akun Harta, Utang, Modal, Pendapatan, dan
Beban……………………………..
4.3 JURNAL UMUM……………………………………………………
4.3.1 Pengertian Jurnal……………………………………….
4.3.2 Bentuk Jurnal…………………………………………….
4.4 BUKU BESAR……………………………………………………….
13
14
16
16
16
17
17
17
18
BAB V NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, DAN WORKSHEET ……..
5.1 NERACA SALDO…………………………………………………..
2
1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
5.1.1 Pengertian Neraca Saldo……………………………..
5.1.2 Cara Menyusun neraca Saldo……………………….
5.2 JURNAL PENYESUAIAN………………………………………….
5.2.1 Pengertian Jurnal Penyesuaian………………………
5.2.2 Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian….
5.3 WORKSHEET……………………………………………………….
5.3.1 Pengertian Kertas Kerja………………………………..
5.3.2 Fungsi Kertas Kerja………………………………………
5.3.3 Bentuk Kertas Kerja……………………………………..
5.3.4 Cara Menyusun Kertas kerja………………………….
5.4 PENGERTIAN JURNAL PENUTUP………………………………..
5.4.1 Pengertian Jurnal Penutup……………………………
5.4.2 Fungsi Jurnal Penutup………………………………….
5.4.3 Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penutup………..
5.5 NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN……………………....
21
21
21
21
22
24
24
24
25
25
26
26
27
27
27
BAB VI LAPORAN KEUANGAN…………………………………………………..
5.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN…………………………
5.2 KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN…………………………..
5.3 LAPORAN LABA RUGI……………………………………………
5.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi…………………….
5.3.2 Bentuk Laporan Laba Rugi………………………….
5.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS…………………………….....
5.5 LAPORAN ARUS KAS…………………………………………….
5.6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN………………………
28
28
28
29
29
29
31
33
34
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB I
SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM AKUNTANSI
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI.
1. Perkembangan Akuntansi dan Sistem Pembukuan Berpasangan
Sejak perekonomian makin berkembang, kejadian – kejadian yang
berhubungan dengan keuangan telah dicatat menggunakan batu, kulit kayu dan
sebagainya. Catatan tertua mengenai kejadian ekonomi tersebut telah ditemukan
pada masa 3600 SM di Babilonia. Catatan yang sama juga ditemukan di Mesir
dan Yunani Kuno.
Setelah angka- angka desimal Arab dikenal, pencatatan yang lebih lengkap
dikembangkan di Italia, yang pada akhirnya ditemukan sistem pembukuan
berpasangan (double entry system) yang dikembangkan oleh pedagang –
pedagang Venesia.
Pada tahun 1494, Lucas Paciolo, seorang pemuka agama dan ahli
Matematika menulis sebuah buku yang berjudul “ Summa de Arithmetica,
Geometrica, Proportioni Et Proportionalita”, dimana dalam buku yang berisi ilmu
pasti tersebut terdapat pelajaran pembukuan dalam bagian yang berjudul
“Tractatus De Computis Et Scriptorio”.
Buku tersebut selanjutnya berkembang di Eropa Barat, selanjutnya
perkembangan sistem pembukuan mengikuti asal negaranya, misalnya sistem
Belanda (sistem Kontinental) serta sistem Inggris dan Amerika Serikat (system
Anglo–Saxon).
2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo-Saxon
Pada abad pertengahan Venesia merupakan pusat perdagangan dunia. Saat
terjadi revolusi industri, maka pusat perdagangan berpindah ke Inggris. Sistem
pembukuan berpasangan yang dikenal dengan akuntansi pada abad ke-19
kemudian berkembang di Amerika dengan istilah accounting.
Akuntansi tidak sama dengan pembukuan, walaupun akuntansi berasal
dari pembukuan berpasangan yang dikembangkan. Akuntansi lebih luas ruang
lingkupnya, dimana pembukuan termasuk didalamnya.
Sebelum tahun 1960, di Indonesia dikenal pembukuan cara Belanda (sistem
Kontinental). Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (sistem Anglo-Saxon)
dikenalkan di Indonesia, yang terus digunakan sampai sekarang.
B. PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI, DAN BIDANG AKUNTANSI
1. Pengertian Akuntansi
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah, pengertian, kegunaan,
pemakai, dan bidang akuntansi
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata “to account”
yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Istilah “account”
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “akun” atau “perkiraan”.
Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai
“suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan dan menyimpulkan
transaksi-transaksi, atau kejadia-kejadian yang bersifat keuangan, dalam nilai
mata uang, serta menganalisis hasil dari teknik tersebut”. Dengan kata lain
akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran segala
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan
hasilnya.
Dalam pengertian yang luas, definisi akuntansi adalah “proses identifikasi,
pengukuran, dan komunikasi dari informasi ekonomi untuk dapat menghasilkan
pertimbangan dan keputusan bagi pemakai informasi tersebut”.
2. Kegunaan Akuntansi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah
menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi
pimpinan perusahaan, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi-
informasi tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar
perusahaan (ekstern).
Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan
data ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan
calon pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Pihak Bank atau pemberi kredit dapat
menilai kemampuan perusahaan dalam beroperasi yang pada gilirannya
mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi sebelum memberi pinjaman.
Badan pemerintah berkepentingan terhadap kegiatan perusahaan dalam kaitannya
dengan penyusunan peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Bahkan
karyawan berkepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan untuk
mempertimbangkan stabilitas usaha perusahaan dan keuntungan yang mungkin
dapat dinikmati oleh karyawan tersebut.
3. Pemakai Informasi akuntansi
Pemakai Internal. Yang termasuk pemakai informasi internal adalah
manajer, pimpinan perusahaan. Manajer (pimpinan) perusahaan, mulai dari level
terendah sampai level tertinggi, memerlukan informasi akuntansi yang berkaitan
dengan tanggung jawab masing-masing. Dengan adanya informasi akuntansi yang
cepat dan akurat, dapat diambil keputusan yang tepat pula.
Pemakai Eksternal. Yang termasuk pemakai informasi eksternal adalah
pemegang saham, calon penanam saham (investor), kreditur atau calon kreditur,
para pekerja/karyawan/serikat karyawan, pemerintah, dan kelompok-kelompok
masyarakat tertentu. Pemegang saham perlu mengetahui perkembangan dan
kondisi perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
merupakan pertanggungjawaban keuangan formal oleh pimpinan/pengelola
perusahaan atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola perusahaan
tersebut. Kreditur atau calon kreditur memerlukan informasi akuntansi dalam
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
bentuk laporan keuangan untuk dijadikan pertimbangan dalam memberikan
kredit. Selain itu juga laporan keuangan dibutuhkan untuk memantau kondisi dan
perkembangan keuangan perusahaan agar kepentingan para kreditur senantiasa
terlindungi. Para pekerja/karyawan memerlukan informasi akuntansi karena
berkepentingan atas kelangsungan hidup perusahaan dan jaminan sosial yang
mereka harapkan. Pemerintah berkepentingan terhadap informasi akuntansi dalam
kaitannya dengan pemantauan atas pelaksanaan suatu peraturan, data melalui
sensus, data statistic, dan sebagainya.
4. Bidang Akuntansi
Bidang-bidang spesialis dalam akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Akuntansi keuangan (Financial Accounting), yang merupakan aplikasi
akuntansi secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya
adalah memelihara catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan
laporan-laporan berkala atas usaha tersebut serta teknik dan prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam melaksanakan tugas ini.
b. Akuntansi Manajemen (Management Accounting), yang menyiapkan
data historis maupun taksiran (estimated) dalam membantu pekerjaan
manajemen sehari-hari dan merencanakan operasi perusahaan.
c. Akuntansi Biaya ( Cost Accounting), berhubungan dengan penentuan
serta pengawasan biaya dalam suatu perusahaan, terutama untuk
perusahaan industri (manufactured). Dalam perusahaan industri umumnya
diperlukan perhitungan biaya produksi, distribusi biaya-biaya, penyusunan
laporan biaya, penentuan biaya berdasarkan departemen, fungsi, aktivitas
produksi, dan lain-lain. Tugas akuntan di bidang ini antara lain
menganalisis data mengenai biaya, baik yang aktual maupun yang
direncanakan, untuk tujuan pengawasan serta perencanaan di masa yang
akan datang.
d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), meliputi pemeriksaan independen
atas pekerjaan-pekerjaan akuntansi secara menyeluruh. Bidang ini meliputi
pemberian pendapat atas kelayakan dari laporan keuangan yang disusun.
e. Akuntansi Perpajakan (Taxation), meliputi persiapan untuk pelaporan,
pembayaran pajak ataupun pemgembalian pajak, serta pemenuhan
prosedur-prosedur perpajakan. Akuntan yang bergerak di bidang ini harus
memahami semua peraturan perpajakan yang berlaku di negara yang
bersangkutan.
f. Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting), merupakan
bidang khusus dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang
dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghasilkan informasi akuntansi dalam administrasi
negara dan mengawasi keuangan pemerintah sesuai mata anggaran
masing-masing.
g. Akuntansi Anggaran (Budgeting), menyajikan rencana keuangan untuk
suatu periode melalui perkiraan dan menyiapkan perbandingan antara
operasi yang sebenarnya dan rencana operasi yang akan datang. Bidang ini
seringkali sudah tercakup dalam akuntansi manajemen.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
h. Sistem Akuntansi (Accounting System), merupakan bidang yang
berkaitan dengan penerapan/aplikasi dari suatu sistem (sistem pencatatan
serta pelaporan dan analisis data keuangan perusahaan). Sistem ini
dimaksudkan untuk menghasilkan cara pengamanan atas harta perusahaan.
i. Akuntansi Sosial (Social Accounting), merupakan bidang yang bertujuan
melakukan pengukuran atas keuntungan dan kerugian masyarakat atas
adanya suatu usaha/perusahaan di lingkungan masyarakat tersebut.
5. Profesi Akuntan
Akuntan merupakan suatu profesi yang setara dengan profesi dokter,
pengacara, atau insinyur. Masyarakat memberikan penghargaan khusus pada
profesi-profesi tersebut karena kewenangan teknisnya itu tidak lazim dimiliki oleh
orang biasa. Profesi akuntan dapat digolongkan menjadi:
a. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang berprofesi sebagai pemeriksa bebas
(independen) terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan
mereka dinyatakan dalam laporan akuntan yang berisi pendapat mereka
tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.
Akuntan Publik terikat pada kode etik profesi dan melakukan pemeriksaan
sesuai norma-norma pemeriksaan akuntan.
b. Akuntan Manajemen, yaitu akuntan yang bekerja sebagai akuntan
internal suatu perusahaan. Mereka menduduki salah satu jabatan dalam
perusahaan dan bertanggung jawab atas fungsi akuntansi keuangan
maupun akuntansi manajemen.
c. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja pada badan-badan
pemerintah. Tugas mereka bervariasi, mulai dari mengawasi keuangan dan
kekayaan negara sampai mengelola kekayaan dan keuangan negara.
d. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan-akuntan yang menjadi tenaga pengajar
(dosen). Akuntan-akuntan ini bekerja untuk pendidikan dan
pengembangan akuntansi.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB II
AKUN DAN KODE AKUN
A. ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN
1. Pengertian Akun
Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan
pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang,
modal, pendapatan dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan
demikian banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan
dengan perusahaan lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Penggolongan Akun
Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya (karakteristik),
yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap golongan
dapat dikelompokan lagi kedalam sub golongan. Kemudian sub golongan dapat
dipecah lagi menjadi beberapa jenis. Sehingga setiap jenis benar-benar hanya
tersedia sebuah akun.
a. Harta (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan) perusahaan, baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan
uang. Pada umumnya harta dapat dibagi menjadi 5 golongan:
1) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta
lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam
jangka waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal
perusahaan. Yang termasuk golongan ini antara lain :
- Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan surat berharga
yang berfungsi sebagai uang tunai.
- Efek (Surat Berharga), yaitu surat berharga berupa
saham atau obligasi yang dapat diperjualbelikan melalui
bursa.
- Piutang (Account Receivable), yaitu tagihan kepada
pihak lain tanpa perjanjian tertulis yang pelunasannya
terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun.
- Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada
pihak lain dengan perjanjian tertulis yang pelunasannya
terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun.
- Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang
digunakan untuk kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu dibawah satu tahun.
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian akun,
penggolongan dan kode akun.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
- Beban Dibayar Di muka, yaitu beban yang telah
dikeluarkan tetapi belum menerima manfaatnya atau
belum menjadi kewajiban. Contoh: sewa dibayar di muka,
bunga dibayar di muka.
- Pendapatan yang Akan Diterima, yaitu pendapatan atas
pekerjaan yang telah diselesaikan, tetapi belum menerima
pembayarannya.
- Persediaan, yaitu barang siap untuk dijual.
2) Investasi Jangka Panjang(Long Term Investment),yaitu
investasi yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan atau
memperoleh penghasilan tetap. Termasuk didalamnya antara
lain: penanaman modal dalam saham dan penanaman modal
dalam obligasi.
3) Harta Tetap (Fixed Assets), adalah harta berwujud yang
dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun atau yang bukan merupakan
barang dagangan yang akan dijual. Yang termasuk dalam
golongan ini antara lain: kendaraan, peralatan kantor, mesin-
mesin, gedung dan tanah. Harta tetap dalam penggunaannya
secara bertahap akan menyusut atau berkurang nilai
kegunaannya kecuali tanah.
4) Harta Tak Berwujud, yaitu harta yang berupa hak-hak
istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan. Harta
ini antara lain:
- Hak Patent, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah melalui Direktorat Patent kepada seseorang
atau badan untuk penemuan baru. Contoh penemuan
produk formula.
- Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
memperbanyak dan menjual hasil karya seni atau karya
intelektual. Contoh menulis buku, mencipta lagu.
- Hak Merk, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
menggunakan cap, nama, logo, lambang, atau merk
usaha.
- Franchise, adalah hak tunggal atau istimewa yang
diperoleh suatu perusahaan dari pemerintah, orang, atau
perusahaan lain. Contoh: Franchise dari Kentucky Fried
Chicken.
- Goodwill, adalah suatu nilai lebih yang dimiliki oleh
suatu perusahaan karena adanya keistimewaan tertentu,
misalnya karena letak strategis, merk terkenal, personalia
yang profesional, pelayanan yang memuaskan, dll.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
5) Harta Lain-lain, yaitu harta yang tidak dapat dikelompokan
pada kriteria diatas. Misalnya mesin yang tak terpakai, tanah
yang tidak dijadikan tempat usaha.
b. Utang/Kewajiban (Liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus
dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Utang dibagi
menjadi 2 golongan: utang lancar dan utang jangka panjang.
1) Utang Lancar (Current/Short term liabilities), yaitu suatu
kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun. Yang termasuk golongan ini adalah:
- Utang Usaha (Account Payable), yaitu utang jangka
pendek yang tidak disertai perjanjian tertulis. Contoh
utang yang timbul akibat pembelian secara kredit.
- Wesel Bayar (Notes Payable), yaitu utang jangka
pendek dengan disertai perjanjian tertulis.
- Beban yang masih harus dibayar, misalnya utang gaji.
- Pendapatan diterima di muka, misalnya Sewa diterima
di muka
2) Utang Jangka Panjang (Long Term liabilities), yaitu
kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu yang
relatif lama atau lebih dari satu tahun. Jika sebagian atau
seluruh utang tersebut telah jatuh tempo, maka bagian yang
telah jatuh tempo tersebut menjadi utang jangka pendek.
Yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
- Pinjaman Obligasi. Obligasi adalah surat bukti utang
perusahaan kepada pemegang obligasi disertai
pembayaran bunga sesuai tingkat bunga yang disepakati.
- Utang Hipotik, yaitu utang jangka panjang dengan
jaminan harta tetap.
c. Modal, yaitu kekayaan pemilik perusahaan atau hak milik atas harta
perusahaan.
d. Pendapatan, yaitu penambahan dalam modal perusahaan yang
berasal dari kegiatan usaha. Pendapatan dapat dibedakan:
a. Pendapatan Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh dari
usaha pokok/utamanya.
b. Pendapatan Non Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh
diluar dari usaha pokok/utamanya. Misalnya dari pendapatan
bunga, pendapatan komisi, laba penjualan aktiva, dll.
e. Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
hasil. Beban dapat dibedakan menjadi:
a. Operasional/Beban Usaha, yaitu beban yang dikeluarkan untuk
dapat mendapat hasil dari usaha pokoknya. Misalnya Beban gaji,
beban listrik, telepon, dll.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
b. Beban diluar usaha/Non Operasional, yaitu beban yang
dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha
pokok/utamanya. Misalnya beban bunga, rugi penjualan aktiva.
2. KODE AKUN
Untuk mempermudah pencatatan, akun umumnya disusun sedemikian
rupa dan diberi kode, agar lebih mudah mencarinya dan mendapatkannya kembali
pada kelompoknya masing-masing. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian kode akun, yaitu :
a. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat.
b. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten.
c. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode
yang sudah ada .
Berikut beberapa macam kode akun :
1. Kode Numeral, adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan
nomor (0-9).
a. Kode Nomor berurutan, pada cara ini akun dibei nomor secara
berurutan. Nomor yang diinginkan dapat mulai dari 1 atau 100
atau sesuai yang diinginkan. Cantoh :
Nomor
Kode
Nama Akun
100
101
102
103
121
122
201
202
Kas
Bank
Piutang Usaha
Wesel Tagih
Tanah
Gedung
Utang Usaha
Wesel Bayar
b. Kode Kelompok, dengan cara in akun yang ada dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi
golongan dan seterusnya diberi nomor kode tersendiri. Kode akun
bisa terdiri atas 2,3, atau 4 angka yang masing-masing mempunya
arti tersendiri, misal : suatu akun kas diberi kode 111 (1 pertama :
kelompok akun Harta; 1 kedua menunjukkan golongan akun
Harta Lancar; 1 ketiga menunjukkan jenis akun kas)
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Nomor
Kode
Arti
Angka
pertama
Angka
kedua
Angka
ketiga
Angka
keempat
Kelompok Akun
Golongan Akun
Subgolongan Akun
Jenis Akun
c. Kode Blok, dalam cara ini, akun yang ada dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi
beberapa golongan, dan tiap golongan menjadi beberapa jenis.
Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi satu blok
nomor kode yang berbeda. Contoh :
Kelompok Kode
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
100 – 199
200 – 299
300 – 399
400 – 499
500 - 599
Golongan Kode
Harata
Lancar
Harta
Tetap
Utang
100 – 149
150 – 199
200 – 249
500 – 299
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Lancar
Utang Jgk.
Pnjg
Jenis Kode
Kas
Piutang
Peralatan
Kendaraan
Utang
usaha
100
101
150
151
201
2. Kode Desimal, pada cara ini akun diklasifikasikan menjadi kelompok atau
rubrik, tiap rubrik menjadi golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi jenis
akun. Setiap rubrik, golongan dan jenis akun diberi nomor kode mulai 0
sampai 9.
a. Akun dibagi menjadi beberapa rubrik, misalnya :
Rubrik 0 : Akun Harta Lancar
Rubrik 1 : Akun Harta Tetap
Rubrik 2 : Akun Utang Lancar
Rubrik 3 : Akun Utang Jangka Panjang
Rubrik 4 : Akun Modal
Rubrik 5 : Akun Pendapatan
Rubrik 6 : Rubrik Beban
b. Rubrik dibagi menjadi beberapa golongan, misalnya :
Rubrik 2 : Akun Utang Lancar
Golongan 20 : Utang Usaha
Golongan 21 : Utang Wesel
c. Golongan dibagi menjadi beberapa jenis, misalnya :
Golongan 20 : Utang Usaha
Jenis 201 : Utang Gaji
Jenis 202 : Utang Sewa
3. Kode Mnemonik, pada cara ini pemberian kode dilakukan dengan
menggunakan huruf. Contoh :
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Jenis Kode
Harta
Harta
Lancar
Harta
Tetap
Utang
Utang
Lancar
Modal
H
HL
HT
U
UL
M
4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka, Cara ini dilakukan dengan
mengkombinasikan huruf dan angka untuk membentuk kode yang diinginkan.
Contoh :
Jenis Kode
Harta
Harta
Lancar
Kas
Piutang
Harta
Tetap
Utang
Utang
Lancar
Utang
Dagang
Modal
H
HL
HL 01
HL 02
HT
U
UL
UL 01
M
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB III
PERSAMAAN AKUNTANSI
A. KESEIMBANGAN ANTARA HARTA DAN MODAL
Harta meruapakan kekayaan yang dimiliki perusahaan dan merupakan
sumber pembelajaran untuk melakukan kegiatan usaha. Sumber pembelajaran
menunjukkan siapa atau dari mana yang membelanjai harta tersebut. Oleh karena
itu, harta harus sama atau seimbang dengan suber pembelanjaan. Sumber
pembelanjaan yang berasal dari pemilik disebut modal.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatub
persamaan yang disebut persamaan akuntansi (accounting equation). Hubungan
kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal.
Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :
Harta perusahaan yang digunakan sebagai sember pembelanjaan da;am
kegiatan perusahaan dapat diperoleh dari 2 sumber, yaitu pemilik dan kreditur.
Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal, sedangkan yang berasal dari
kreditur akan menimbulkan suatu kewajiban untuk dikembalikan, yang disebut
dengan utang. Apabila harta perusahaan diperoleh dari 2 sumber, maka persamaan
akuntansinya :
Dalam akuntansi penulisan utang ditulis sebelum modal, hal ini
dimaksudkan dalam hal hak atas kekayaan, kreditur harus didahulukan dari
pemilik modal. Sedangkan hal pemilik ditangguhkan setelah kewajiban kepada
pihak lain dilunasi.
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendaptan dan beban.
Pendapatan merupakan kenaikan dari harta yang diperoleh dari hasil penjualan
barang atau jasa. Sedangkan beban merupakan penurunan harta, karena
merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban
mempunyai sifat mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban
akan mempengaruhi keadaan modal. Sehingga dalam persamaan akuntansi dicatat
HARTA = MODAL
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat menjelaskan persamaan akuntansi dan mencatat transaksi keuangan ke
dalam persamaan akuntansi.
HARTA = MODAL
HARTA = UTANG + MODAL
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
dalam komponen modal. Namun untuk mengembangkan persamaan akuntansi
pencatatan pendapatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaan
akuntansinya adalah sebagai berikut :
B. PENGARUH TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP PERSAMAAN
AKUNTANSI
Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dapat mengakibatkan
penambahan atau pengurangan dalam beberapa komponen. Perubahan dalam
komponen dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perubahan harta diikuti dengan perubahan harta lain dalam jumlah yang
sama.
2. Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang atau sebaliknya dalam
jumlah yang sama.
3. Perubahan harta diikuti dengan perubahan modal dalam jumlah yang
sama.
4. perubahan harta diikuti dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah
yang sama.
C. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM PERSAMAAN
AKUNTANSI
Transaksi keuangan dapat mengakibatkan perubahan dalam komponen
persamaan akuntansi. Perubahan tersebut paling tidak akan menyangkut 2
komponen. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dicatat dalam
persamaan akuntansi.
HARTA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN - BEBAN
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB IV
TAHAP PENCATATAN
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menjual jasa.
Dari jasa yang diberikan kepada pihak luar ini perusahaan memperoleh
pendapatan. Contoh perusahaan jasa : perusahaan angkutan, salonkecantikan,
perbengkelan, bioskop, kantor akuntan, dan lain-lain.
Identifikasi
Pengukuran
Proses dan Pelaporan
Kegiatan ini akan selalu berulang, sehingga merupakan suatu siklus.
Tahap-tahap kegiatan mulai transaksi sapai penyusunan Lapoaran Keuangan
periode akuntansi berikutnya disebut sklus akuntansi (accounting cycle). Secara
rinci siklus akuntansi mencakup kegiatan : tahap pencatatan dan penggolongan
serta tahap pengikhtisaran.
Tahap Pencatatan dan Penggolongan
a. Membuat/menerima bukti pencatatan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat mengerjakan tahap-tahap pencatatan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Transaksi
Penggolongan
Lap. keuangan
pengikhtisaran
Pencatatan
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
b. Mencatat dalam buku jurnal
c. Memindahkan data dari jurnal ke buku besar
Tahap Pengikhtisaran
a. Menyusun Neraca Saldo
b. Membuat Jurnal Penyesuaian
c. Membuat Kertas Kerja/Neraca Lajur
d. Menyusun Laporan Keuangan
e. Membuat Jurnal Penutup
f. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
A. SUMBER PENCATATAN
1. Jenis-Jenis Sumber Pencatatan
Kegiatan akuntansi bermula dengan terjadinya trnasaksi, baik transaksi
intern maupun ekstern. Transaksi ini perlu diidentifikasikan dan diukur terlebih
dahulu, maksudnya jika mempengaruhi komposisi harta, utang dan modal
perusahaan maka perlu diadakan pencatatan dengan satuan nilai tertentu.
Secara umum transaksi yang sering terjadi pada perusahaan jasa
sekaligus merupakan sumber kegiatan akuntansi, meliputi transaksi :
a. Pengeluaran/pembayaran uang
b. Penerimaan/pemasukan uang
c. Penjualan/penyerahan jasa
d. Pembelian/penerimaan barang/jasa
e. Lain-lain (biasanya intern perusahaan).
2. Bukti Pencatatan
Setiap transaksi yang memerlukan pencatatan harus dibuatkan atau
dimintakan bukti transaksi/pencatatan. Kegunaan utama dari bukti
transaksi/pencatatan adalah untuk menyediakan bukti tertulis tentang transaksi
yang dilaksanakan, sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya persengketaan
di masa yang akan datang. Untuk itu, bukti yang kuat apabila di dalamnya
terdapat pengakuan dari pihak luar atau intern yang berwenang berupa tanda
tangan yang bersangkutan.
Bukti transaksi/pencatatan dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Bukti intern, yaitu pencatatan kejadian dalam intern perusahaan itu
sendiri, biasanya berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk.
Misalnya bukti pencatatan untuk penyusutan aktiva tetap, penghapusan
piutang, pengalokasian beban, dan lainnya.
b. Bukti ekstern, yaitu bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak
luar perusahaan, misalnya faktur, kuitansi, nota debit, dan nota kredit.
Faktur, adalah perhitungan penjualan kredit yang dibuat oleh pihak penjual
disampaikan pada pihak pembeli. Faktur ini biasanya dibuat rangkap, yang asli
diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian barang secara kredit,
sedangkan copy-nya dipegang pihak penjual sebagai bukti pencatatan penjualan
kredit.
Kuitansi, adalah bukti pembayaran uang yang dibuat oleh pihak penerima uang.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Nota, adalah penjualan/pembelian barang secara tunai. Nota biasanya dibuat
rangkap, dimana yang aslli diberikan pada pembeli, copy-nya dijadikan bukti
pencatatan bagi penjualan.
Nota Debit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu
perusahaan kepada langganannya, bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah
tertentu. Bagi langganan yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada akun
pihak pengirim nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi kredit.
Nota Kredit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu
perusahaan kepada langganannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah
tertentu. Bagi langganannya yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada
akun pihak pengirim nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi debit.
"Salon Kokom" Palembang, 19 Nopember 2007
Jl. Bidar 101 Kampus
Palembang Kepada
Yth. Toko Linda
Jl. Jendral Sudirman 88Palembang
No. 345
NOTA DEBIT
Kami telah mendebit rekening Saudara untuk hal-hal sbb :
Dikirim kembali 5 buah Hand & Body Lotion Alyssa Ashley karena rusak
pembungkusnya seharga Rp. 300.000,00
Hormat kami
Erwina
"Salon Kokom" Palembang, 14Oktober 2007
Jl. Bidar 101 Kampus
Palembang Kepada
Yth. Usaha Ananda
Jl. Jend. Rajawaali 369 Palembang
No. 123
NOTA KREDIT
Kami telah mengkredit rekening Saudara untuk hal-hal sbb :
Diterima kembali 1 buah Sanggul pengantin yang tidak sesuai pesanan
anda seharga Rp. 45.000,00.
Hormat kami
Erwina
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Memo (Bukti Memorial), adalah bukti pencatatan yang dikeluarkan oleh pimpinan
perusahaan atau orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang
berlangsung di dalam intern perusahaan itu sendiri.
B. ANALISIS BUKTI PENCATATAN
1. Pengaruh Transaksi Terhadap Harta, Utang, dan Modal
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap terjadi transaksi akan
berpengaruh terhadap komposisi harta, utang, dan modal. Namun perubahan
tersebut tetap dalam keadaan seimbang. Pencatatan yang demikian pada dasarnya
merupakan penerapan sistem pembukuan berpasangan. Artinya setiap transaksi
akan dicatat pada 2 aspek yang berbeda, yakni sisi kiri (debet) dan sisi kanan
(kredit) pada dua atau lebih akun (account) yang terpengaruh.
Dengan demikian sebelum suatu pencatatn dilakukan atas suatu transaksi
berdasarkan dokumen sumber, maka bukti pencatatan perlu dianalisis terlebih
dahulu. Analisis ini dimaksudkan untuk menetapkan :
a. Akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi tersebut (harta, utang,
moda, pendapatan, dan beban).
b. Pengaruh transaksi tersebut bertambah atau berkurang terhadap akun
yang bersangkutan.
c. Akibat penambahan atau pengurang itu akun-akun yang bersangkutan
darus didebit atau dikredit.
d. Berapa jumlah pengaruh tersebut.
2. Posisi Normal Akun Harta, Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban
pengaruh suatu transaksi terhadap dua atau lebih akun dilakukan dengan
menambah atau mengurangi atau dengan kata lain mendebit atau mengkredit
sejumlah nilai tertentu pada akun tersebut. Setiap akun mempunyai posisi
normal/seharusnya. Posisi normal akun dasar pemikirannya adalah posisi sebuah
neraca.
HARTA = UTANG + MODAL
"Salon Kokom" Palembang, 14Oktober 2007
Jl. Bidar 101 Kampus
Palembang Kepada : Bagian Akuntansi
No. 456
NOTA MEMORIAL
Penyesuaian untuk penyusutan peralatan salon bulan Oktober sebesar Rp.
500.000,00
Hormat kami
Erwina
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Dengan demikian akun-akun harta mempunyai posisi normal sebelah kiri (debet),
jika harta bertambah, harta akan di-debet, sebaliknya jika harta berkurang, harta
akan dikredit. Secara lebih jelas posisi normal akun seperti tabel berikut :
Kelompok Akun Normal Bertambah Berkurang
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit
C. JURNAL UMUM
1. Pengertian Jurnal
Setiap terjadi transaksi, pencatatan langsung ke akun yang terpengaruh
pada dasarnya praktis. Namun pencatatan yang demikian mengandung kelemahan
yaitu antara lain bila terjadi kesalahan dalam pencatatan susah untuk menelusuri
dan menemukannya kembali. Selain itu tidak terlihat/tampak catatan kronologis
mengenai terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, sebelum suatu transaksi
dicatat ke akun, sebaiknya dilakukan pencatatan terlebih dahulu ke dalam suatu
jurnal.
Kata jurnal berasal dari Bahasa Perancis “jour” yang berarti “hari”.
Dengan demikian pengertian jurnal atau catatan harian adalah formulir khusus
yang dipakai untuk mencatat setiap transaksi, berdasarkan dokumen/bukti
transaksi, secara kronologis sesuai akun-akun yang terpengaruh dalam jumlah
tertentu dengan cara didebet atau dikredit.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan jurnal mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Fungsi historis, artinya pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara
kronologis berdasarkan tanggal terjadinya.
b. Fungsi Pencatatan, artinya semua transaksi dicatat dalam buku jurnal
tanpa ada yang tertinggal.
c. Fungsi instruktif, artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk
mendebet atau mengkredit akun-akun tertentu dalam jumlah dan nilai yang
tertentu pula.
d. Fungsi analisis, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis
dalam bentuk pendebetan atau pengkreditan akun-akun dalam jumlah atau
nilai tertentu.
e. Fungsi Informatif, artinya catatan dalam jurnal memberikan penjelasan
mengenai transaksi yang terjadi.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
2. Bentuk Jurnal
Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal
khusus. Pada bab ini yang akan dijelaskan adalah Jurnal Umum. Adapun bentuk
jurnal umum adalah sebagai berikut.
JURNAL UMUM
Halaman :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
D. BUKU BESAR
1. Pengertian Buku Besar
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Akun adalah daftar atau tempat yang
digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang
mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan
biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan, dan beban disediakan
sebuah akun tersendiri. Kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan
merupakan satu kesatuan ini disebut Buku Besar.
Buku Besar dapat digolongkan menjadi dua kelompok akun, yaitu Akun
Riil (akun tetap) yang meliputi akun-akun Harta, Utang, dan Modal; dan Akun
Nominal (akun sementara) yang terdiri atas akun-akun Pendapatan dan Beban.
Posisi normal akun-akun beserta pengaruhnya (bertambah atau berkurang) dapat
dilihat seperti pada tabel berikut.
Kelompok Akun Normal Bertambah Berkurang
Akun Riil
Harta
Utang
Modal
Debet
Kredit
Kredit
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Debet
Akun
Nominal
Pendapatan
Beban
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Debet
Kredit
2. Bentuk Buku Besar
Tiap perusahaan dapat memiliki dan menggunakan akun yang bentuk dan
kolomnya bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan. Namun secara umum bentuk
akun Buku Besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :
s
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
a. Bentuk T
Akun Buku Besar bentuk T ini terdiri atas dua bagian yang persis sama
sebelah menyebelah. Bagian sebelah kiri disebut sisi Debet dan bagian
sebelah kanan disebut sisi Kredit. Adapun setiap akun memiliki :
a. Judul Akun (Nama dan Nomor Kode Akun)
b. Bagian/kolom penambahan
c. Bagian/kolom pengurangan
Kas No : 111
Bentu T ini dapat dikembangkan menjadi bentuk 2 kolom seperti
berikut.
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
b. Bentuk Bersaldo
Bentuk ini disebut Bentuk Bersaldo karena pada bentuk ini disediakan
kolom khusus untuk mencatat sisa atau saldo dari akun tersebut setiap
terjadi perubahan akibat terjadinya suatu transaksi. Bentuk bersaldo ini
terdiri dari :
Akun Bersaldo 3 kolom dan 4 kolom.
Akun Bersaldo 3 kolom :
KAS No : 111
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Akun Bersaldo 4 kolom :
KAS No : 111
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
3. Pemindahbukuan (posting) Jurnal ke Buku Besar
Setelah transaksi dicatat dalam Jurnal, tahap berikutnya adalah
pemindahbukuan (posting) dari Jurnal tersebut ke Buku Besar. Prosedur posting
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan tanggal jurnal ke tanggal akun yang bersangkutan.
b. Pindahkan jumlah jurnal ke akun yang bersangkutan. Jumlah D Jurnal
pindahkan ke sisi D akun dan jumlah K Jurnal pindahkan ke sisi K
akun yang bersangkutan. Untuk akun Bentuk Bersaldo, langsung
dihitung sisa/saldonya dan isikan saldo tersebut pada kolom yang
sesuai.
c. Cantumkan nomor halaman buku jurnal ke kolom Ref (referensi) akun
Buku Besar.
d. Cantumkan nomor kode akun Buku Besar ke kolom Ref (referensi)
Jurnal.
Contoh :
JURNAL UMUM
Halaman : 01
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008 Jan 01 Kas
Modal Erwina
111
311
9.000.000
9.000.000
KAS No : 111
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
2008
Jan
01 Setoran modal
(investasi)
awal
01 9.000.000 9.000.000
MODAL ERWINA No : 311
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Saldo
Debet Kredit
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
2008
Jan
01 Setoran modal
(investasi)
awal
01 9.000.000 9.000.000
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB V
NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, DAN
WORKSHEET
A. NERACA SALDO
1. Pengertian Neraca Saldo
Setelah tahapan pencatatan ke dalam Jurnal dan Buku Besar dilakukan,
tahap selanjutnya adalah tahap pengikhtisaran, yaitu menghitung saldo-saldo
setiap akun Buku Besar yang ada dalam suatu perusahaan. Saldo setiap akun
kemudian dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut Neraca Saldo. Adanya
Neraca Saldo berguna untuk menentukan :
a. Ketelitian pencatatan dalam Jurnal dan Buku Besar.
b. Kekeliruan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan.
c. Mempermudah penyusunan Laporan Keuangan.
2. Cara Menyusun Neraca Saldo
Neraca Saldo dapat disusun mengikuti langkah-langkah berikut ini :
a. Hitung sisa/saldo dari masing-masing akun Buku Besar.
b. Saldo tiap akun dimasukkan/dipindahkan ke dalam Neraca Saldo,
dengan disusun berdasarkan urutan nomor akun atau sifat-sifat akun.
Adapun bentuk atau format Neraca Saldo adalah sebagai berikut.
NAMA PERUSAHAAN
NERACA SALDO
Untuk Periode 31 Desember 200…
No Akun Nama akun Debet Kredit
B. JURNAL PENYESUAIAN
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo merupakan dasar penyusunan Laporan Keuangan. Namun
angka-angka yang terdapat di dalamnya belum menunjukkan keadaan keuangan
yang sebenarnya dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya,
perusahaan seringkali mengalami kejadian dimana pendapatan yang diterima
melebihi waktu periode akuntansi untuk penyusunan Laporan Keuangan. Selain
itu beban yang dikorbankan/dikeluarkan kadang tidak bersamaan dengan
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat membuat Neraca Saldo, mengerjakan jurnal penyesuaian,
menyusun Worksheet, mengerjakan jurnal penutup
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
prestasi/hasil yang diterima. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan,
yang merupakan pedoman dalam melaksanakan pencatatan sampai pelaporan
transaksi keuangan, pendapatan baru diakui sebagai pendapatan pada saat
realisasinya yaitu pada waktu transaksi terjadi sehingga menimbulkan hak dan
kewajiban. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan
yang dilaporkan dalam periode dimana pendapatan tersebut diakui.
Dengan demikian untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak melanggar Standar Akuntansi
Keuangan yang dipedomani, diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
pendapatan dan beban melalui Jurnal Penyesuaian. Dengan kata lain Jurnal
Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun Buku Besar ke saldo
yang sesungguhnya, dan memisahkan pendapatan dan beban dalam periode-
periode yang sebenarnya.
2. Hal-hal yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian
Ada 2 kelompok transaksi yang memerlukan jurnal penyesuaian. Kedua
kelompok tersebut adalah :
a. Suatu transaksi yang sudah dicatat, tetapi perlu dikoreksi agar
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
1) Perlengkapan
2) Beban dibayar dimuka
3) Pendapatan diterima dimuka
b. Suatu transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat.
1) Beban yang akan dibayar
2) Pendapatan yang akan diterima
3) Penyusunan aktiva tetap
Untuk lebih jelas berikut diberikan contoh.
1) Perlengkapan
Pada tanggal 03 Januari 2008 perusahaan membeli perlengkapan kantor
secara tunai sebesar Rp. 3.000.000,00 (D). Pada akhir Januari,
perlengkapan kantor yang tersisa menunjukkan nilai Rp. 450.000,00.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
03 Perlengkapan kantor
Kas
(Pencatatan pembelian
perlengkapan kantor)
3.000.000
3.000.000
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Beban perlengkapan
kantor
Perlengkapan kantor
(Pencatatan penyesuaian
akun perlengkapan
kantor)
2.550.000
2.550.000
2) Beban dibayar dimuka
Pada tanggal 31 Januari 2008, akun Asuransi Dibayar Dimuka
menunjukkan sisa/saldo sebesar Rp. 1.200.000,00 (D). Jumlah tersebut
adalah untuk premi asuransi selama 1 tahun terhitung mulai 01 Januari
2008.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Beban asuransi
Asuransi Dibayar Dimuka
(Pencatatan penyesuaian akun
Asuransi Dibayar Dimuka)
100.000
100.000
3) Pendapatan Diterima Dimuka
Tanggal 31 Desember 2007, akun Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
menunjukkan saldo Rp. 24.000.000,00 (K). Jumlah tersebut untuk sewa
yang diterima untuk jangka waktu 2 tahun terhitung mulai 1 Oktober 2007.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Pendapatan sewa Diterima
Dimuka
Pendapatan Sewa
(Pencatatan penyesuaian akun
Pendapatan sewa Diterima
Dimuka)
600.000
600.000
4) Beban yang akan dibayar
Pada tanggal 31 Januari 2008, Beban Listrik dan Telepon yang harus
dibayar sebesar Rp. 2.500.000,00. Beban tersebut akan dilakukan
pembayarannya pada tanggal 02 Februari 2008.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Beban Listrik dan Telepon
Utang Listrik dan
Telepon
(Pencatatan penyesuaian
akun beban serta Utang
Listrik dan Telepon)
2.500.000
2.500.000
5) Pendapatan yang akan diterima
Pada akhir januari 2008, Pendapatan Bunga bulan Nopember yang belum
diterima sebesar Rp. 1.250.000,00.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
(Pencatatan penyesuaian akun
beban serta Utang Listrik dan
Telepon)
2.500.000
2.500.000
Cttn : akun Piutang Bunga = akun Pendapatan Bunga yang Masih Harus
Diterima
6) Penyusutan aktiva tetap
Pada Tanggal 05 Januari 2005 dibeli sebuah mobil seharga Rp.
160.000.000,00 untuk kegiatan operasional perusahaan. Umur mobil
secara ekonomis diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 10.000.000,00.
Penyusutan menggunakan metode garis lurus (disusutkan dengan
jumlah/nilai yang sama selama umur ekonomis). Jurnal penyesuaian untuk
periode tahun 2008 adalah seperti pada jurnal berikut.
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Jan
31 Beban Penyusutan Kendaraan
Akumulasi Penyusutan Kendaraan
(Pencatatan penyesuaian akun Beban dan
Akumulasi penyusutan kendaraan)
30.000.000
30.000.000
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
C. WORKSHEET
1. Pengertian Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun dalam Neraca
Saldo menjadi saldo yang sebenarnya/sesungguhnya. Saldo setelah penyesuaian
tersebut disebut dengan Neraca Saldo yang Disesuaikan atau Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ini merupakan dasar
penyusunan Laporan Keuangan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu
akun-akun dalam Neraca Saldo terdiri atas 2 kelompok akun, yaitu :
a. Kelompok Neraca/Riil, yang terdiri dari akun-akun Harta, Utang, dan
Modal
b. Kelompok Laba-Rugi/Nominal, yang terdiri dari akun-akun
Pendapatan dan Beban.
Untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan dengan benar
diperlukan suatu alat bantu yaitu Kertas Kerja (worksheet). Kertas kerja atau
worksheet adalah suatu daftar atau media tempat pencatatan Neraca Saldo,
Penyesuaian, serta penggolongan Akun Buku Besar.
2. Fungsi Kertas Kerja
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Kertas Kerja
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mempermudah pembuatan Laporan Keuangan, karena terdapat
kelompok akun Buku Besar yang sesuai dengan Laporan Keuangan
yang akan disusun.
b. Menghindari kesalahan dalam membuat Laporan Keuangan
3. Bentuk Kertas Kerja
Bentuk akun format Kertas Kerja atau Worksheet dapat dibuat dalam 6
kolom, 8 kolom, 10 kolom, atau 12 kolom. Format yang sering digunakan adalah
format 10 kolom.
Kertas Kerja 6 kolom
No
Akun
Nama
Akun
Neraca Saldo Laba-Rugi Neraca
D K D K D K
Kertas Kerja 8 kolom
No Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Laba-Rugi Neraca
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Akun D K D K D K D K
Kertas Kerja 10 kolom
No
Akun
Nama Akun
Neraca
Saldo
Penyesuaian
NS stlh
Penys.
Laba-Rugi Neraca
D K D K D K D K D K
Kertas kerja 12 kolom
No
Akun
Nama
Akun
Neraca
Saldo
Penyesuaian
NS stlh
Penys.
Laba-Rugi Modal Neraca
D K D K D K D K D K D K
4. Cara Menyusun Kertas Kerja
Langkah-langkah dalam menyelesaikan Kertas Kerja adalah sebagai
berikut :
a. Susun Neraca Saldo.
b. Buat jurnal penyesuaian dalam Jurnal Umum.
c. Pindahkan jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian dalam
worksheet.
d. Selesaikan Neraca Saldo setelah Penyesuaian, dimana :
1) D NS + D JP =D NSP
2) K NS + K JP = K NSP
3) D NS – K JP : jika D NS > K JP maka = D NSP; jika D NS < K JP
maka = K NSP
4) NS ada angka, JP kosong : D NS langsung ke D NSP; K NS
langsung ke K NSP.
5) NS kosong, JP ada angka: D JP langsung ke D NSP; K JP langsung
ke K NSP.
e. Dalam NS setelah Penyesuaian terdapat 2 kelompok akun :
1) Akun-akun Neraca (H,U, dan M) pindahan lajur Neraca sesuai pada
posisinya D atau K.
2) Akun-akun Laba Rugi (P dan B) pindahkan ke lajur Laba Rugi
sesuai pada posisinya D atau K.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
f. Kolom R/L :
1) Jumlahkan K R/L Rp. ……… (pendapatan)
2) Jumlahkan D R/L Rp. ……… (beban) ___
Rp. ………
Saldo Laba (P>B), ditulis di kolom Debit R/L
Saldo Rugi (P<B), ditulis di kolom Kredit R/L
Jumlah Debet R/L = Jumlah Kredit R/L
g. Kolom Neraca :
1) Jumlahkanlah D Neraca Rp.
………
2) Jumlahkanlah K neraca Rp.
………
Kalau D> K = saldo Laba, ditulis di sisi K Neraca
Kalau D< K = saldo Rugi, ditulis di sisi D Neraca
Jumlah Debet Neraca = Jumlah Kredit Neraca
D. PENGERTIAN JURNAL PENUTUP
1. Pengertian Jurnal Penutup
Sebagaimana ayat-ayat jurnal umum diposting ke akun-akun Buku Besar,
maka ayat jurnal penyesuaian pun diposting ke akun Buku Besar yang
bersangkutan. Tahap selanjutnya setelah dilakukan posting dari jurnal
penyesuaian ke Buku Besar adalah menutup akun Buku Besar melalui ayat jurnal
penutup.
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk meng-nol-kan akun-akun nominal/sementara untuk dipindahkan ke akun
modal melalui ikhtisar L/R. Menutup akun-akun nominal merupakan proses akhir
untuk menentukan kemampuan dalam memperoleh laba selama satu periode
akuntansi.
2. Fungsi Jurnal Penutup
Ayat jurnal penutup merupakan jurnal untuk menutup akun-akun
pendapatan, akun-akun beban, akun ikhtisar L/R, dan akun Prive. Dengan
demikian jurnal penutup berfungsi mengikhtisarkan semua pos-pos yang
mempengaruhi perubahan modal selama satu periode akuntansi.
3. Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penutup
Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akun-akun yang
berpengaruh terhadap perubahan modal sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
yaitu :
a. Pendapatan
b. Beban
c. Prive
d. Laba dan Rugi usaha
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
4. Cara Menyusun Jurnal Penutup
a. Pindahkan akun-akun pendapatan ke akun ikhtisar L/R melalui jurnal :
Pendapatan Rp. ………
Ikhisar L/R Rp. ………
b. Pindahkan akun-akun beban ke akun ikhtisar L/R melalui jurnal :
Ikhtisar L/R Rp. ………
Beban Rp. ………
c. Pindahkan saldo akun prive ke akun modal melalui jurnal :
Modal Rp. ………
Prive Rp. ………
d. Pindahkan saldo akun ikhtisar L/R kea kun modal melalui jurnal :
Jika Laba : ikhtisar L/R Rp. ………
modal Rp. ………
Jika Rugi : Modal Rp. ………
Ikhisar L/R Rp. ………
E. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan/diposting ke
akun-akun Buku Besar, maka akun-akun nominal (Pendapatan, Beban, dan Prive)
akan bersaldo nol. Untuk memastikan keseimbangan akun-akun Buku Besar dari
kelompok akun-akun Riil (neraca), maka disusun Neraca saldo setelah Penutupan.
Neraca SAldo setelah Penutupan adalah tahapan terakhir kegiatan suatu periode
akuntansi, yang merupakan neraca akhir periode tersebut dan menjadi neraca awal
periode akuntansi berikutnya.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
BAB VI
LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat membuat Laporan Keuangan
A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan, Laporan Keuangan utama meliputi : Laporan Laba-
Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan,
Laporan Arus Kas.
B. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan umum Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) adalah :
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva neto ( aktiva dikurang kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam menaksir potensi perubahan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas
pembelanjaan dan infestasi.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan.
Dalam penyusunan laporan keuangan, setiap laporan keuangan harus
mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal atau jangka
waktunya. Informasi yang disajikan dalam Neraca adalah suatu tanggal tertentu,
sedang dalam laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas informasi yang
disajikan adalah untuk suatu jangka waktu tertentu.
Menurut SAK,informasi keuangan harus memenuhi tujuan kualitatif
sebagai berikut :
a. Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaanya.
b. Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam
bentuk dan istilah yang sesuai dengan batas pengertian para pemakai.
c. Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat
yang subjektif.
d. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
e. Informasi harus disampaikan tepat waktu.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
f. Informasi dalam laporan keuangan harus memiliki daya banding dengan
laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun
dengan perusahaan lainnya.
g. Informasi akuntansi harus lengkap yang meliputi semua data akuntansi
keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.
C. LAPORAN LABA RUGI
Laporan Laba Rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan
Laba Rugi menggambarkan hasil usaha selama periode tertentu. Jika pendatapan
lebih besar dari beban berarti perusahaan laba, sebaliknya jika pendapatan lebih
kecil dari beban berarti perusahaan rugi.
Penyajian laporan laba-rugi harus memuat laporan secara rinci semua
unsur pendapatan dan beban dalam jangka waktu tertentu. Laporan Laba-Rugi
dapat dibuat dalam dua bentu yaitu : bentuk langsung single step dalam bentuk
bertahap multiple step.
a. Bentuk single step atau bentuk langsung, yaitu semua pendapatan
dikelompokkan tersendiri di bagian atas dijumlahkan, kemudian semua beban
dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan juga dijumlahkan. Jumlah
pendapatan dikurangi jumlah beban dimana selisihya merupakan laba bersih atau
rugi bersih.
b. Bentuk multiple step atau bertahap, yaitu bentuk laporan dimana pendapatan
dan beban dibedakan dalam pendapatan dan beban operasional serta
pendapatandan beban non operasional. Pendapatan dan beban operasional
disajikan pertama, pendapatan dan beban non operasional disajukan kemudian.
Laporan Laba Rugi bentuk single step dan multiple step dapat dilihat seperti pada
contoh berikut.
Bentuk single step
HANI’S LAUNDRY
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Pendapatan :
Pendapatan Jasa Rp. xx
Pendapatan Bunga Rp. xx
Jumlan pendapatan Rp. xx
Beban :
Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx
Beban sewa Rp. xx
Beban upah dan gaji Rp. xx
Beban bunga Rp. xx
Jumlah beban (Rp. xx)
Laba Bersih Rp. xx
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Bentuk multiple step
HANI’S LAUNDRY
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Pendapatan dan Beban Operasional :
Pendapata Jasa Rp. xx
Beban :
Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx
Beban sewa Rp. xx
Beban upah dan gaji Rp. xx
Jumlah beban ( Rp. xx )
Laba Operasional Rp. xx
Pendapatan dan Beban Non-Operasional :
Pendapatan bunga Rp. xx
Beban bunga ( Rp. xx )
Laba Non-Operasional Rp. xx
Laba Bersih sebelum pajak Rp. xx
D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas adalah ringkasn tentang perubahan modal
pemilik yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan ini memberikan
informasi mengenai penambahan atau pengurangan modal selama periode
tertentu. Penambahan modal berasal dari investasi dan laba. Sedangkan
pengurangan modal biasanya terjadi karena adanya kerugian dan pengambilan
untuk keperluan pribadi (prive).
HANI’S LAUNDRY
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Modal 1 JAnuari 2008 Rp. xx
Laba Bersih Rp. xx
Pengambilan/prive (Rp. xx )
Penambahan Modal Rp. xx
Modal 31 Januari 2008 Rp. Xx
E. NERACA
Neraca adalah suatu daftar Harta, Utang, dan Modal perusahaan pada
tanggal tertentu, yang biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca dapat
dibuat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk perkiraan (Bentuk T) dan bentuk laporan.
Pada bentuk perkiraan, harta dicantumkan di sisi kiri Neraca, sedangkan
utang dan modal dicantumkan di sisi kanan Neraca. Pada bentuk Laporan, utang
dan modal dicantumkan dibawah harta. Untuk lebih jelas berikut diberikan
ilustrasi kedua bentuk tersebut.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
HANI’S LOUNDRY
Neraca
Per 31 Januari 2008
Harta : Utang dan Modal :
Kas Rp. xx Utang :
Perlengkapan Rp. xx Utang Bank
Rp. xx
Peralatan Rp. xx Modal :
Jumlah harta Rp. xx Modal Hani
Rp. xx
Jumlah Utang dan Modal
Rp. xx
Bentuk Laporan
HANI’S LOUNDRY
Neraca
Per 31 Januari 2008
Harta
Harta Lancar :
Kas Rp. xx
Perlengkapan Rp. xx
Jumlah harta lancar Rp. xx
Harta Tetap
Peralatan Rp. xx
Jumlah Harta Rp. xx
Utang dan Modal
Utang :
Utang Bank Rp. xx
Modal :
Modal Hani Rp. xx
Jumlah Utang dan Modal Rp. xx
F. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan menggunakan arus kas tersebut. Laporan Arus Kas
memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan
dalam aktiva bersih perusahaan (termasuk likwiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas juga
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
memungkinkan para pemakai mengembangkan modal untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows).
Arus kas dapat disusun dengan menggunakan salah satu dari dua metode
berikut ini :
a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaiakan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Bentuk laporan arus kas, untuk kedua metode di atas seperti disajikan dalam
ilustrasi berikut ini.
Metode langsung
HANI’S LAUNDRY
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan Rp. xx
Pembayaran kas kpd pemasok atau karyawan Rp. xx
Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xx
Pembayaran bunga Rp. xx
Pembayarn pajak penghasila (Rp. xx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. xx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil dari pejualan aktiva tetap Rp. xx
Penerimaan Bunga Rp. xx
Penerimaan deviden Rp. xx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. xx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari pinjaman jangka panjang Rp. xx
Pembayaran hutang (Rp. xx)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp. xx
Kenaikan bersih kas atau setara kas Rp. xx
Kas atau setara Kas awal periode Rp. xx
Kas atau setara Kas akhir periode Rp. xx
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Nelly Masnila
Metode tidak langsung
HANI’S LAUNDRY
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Rp. xx
Penyesuaian :
Penyusutan Rp. xx
Beban bunga Rp. xx
Laba bersih sebelum perubahan modal kerja Rp. xx
Kenaikan piutang (Rp. xx)
Penuruan persediaan Rp. xx
Penurunan utang jk pendek (Rp. xx)
Kas dan Hasil Operasi Rp. xx
Pemabayaran bunga (Rp. xx)
Pembayaran PPh (Rp. xx)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp. xx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil dari penjualan aktiva tetap Rp. xx
Penerimaan Bunga Rp. xx
Penerimaan deviden Rp. xx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. xx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari pinjaman jangka panjang Rp. xx
Pembayaran hutang (Rp. xx)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp. xx
Kenaikan bersih kas atau setara kas Rp. xx
Kas atau setara Kas awal periode Rp. xx
Kas atau setara Kas akhir periode Rp. xx
G. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dalam Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan bahwa Catatan atas
Laporan Keuangan harus mengungkapkan informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijaksanaan akuntansi yang diterapkan; informasi yang
diwajibkan dalam Pernyataan SAK (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca,
Laporan laba rugi, Laporan arus Kas, dan laporan Perubahan ekuitas; serta
informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar.
Catatan atas Laporan Keuangan, meliputi penjelasan naratif / rincian jumlah
yang tertera dalam Neraca, Laporan L/R, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.

Contenu connexe

Tendances

Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansiawalalghali
 
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualMulyadi Yusuf
 
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.pptFrida Adnantara
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahSujatmiko Wibowo
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANLucky Maharani Safitri
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 

Tendances (20)

Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22
 
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
 
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
Bab 3 dan 4 akt. sektor publik (kelompok 2)
 
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
 
SESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
SESI 1 Akuntansi Manajemen.pptSESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
SESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
Ruang Lingkup Akuntansi
Ruang Lingkup AkuntansiRuang Lingkup Akuntansi
Ruang Lingkup Akuntansi
 
Power point ahmed belqoui
Power point ahmed belqouiPower point ahmed belqoui
Power point ahmed belqoui
 

En vedette

Materi dasar dasar akuntansi ( 2 )
Materi dasar   dasar akuntansi ( 2 )Materi dasar   dasar akuntansi ( 2 )
Materi dasar dasar akuntansi ( 2 )Nasyida Rokhmadiyah
 
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar AkuntansiMateri Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi25 34
 
Dasar-dasar Akuntansi
Dasar-dasar AkuntansiDasar-dasar Akuntansi
Dasar-dasar AkuntansiZombie Black
 
Persamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiPersamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiadaaje
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XDiva Pendidikan
 
Silabus pengantar akuntansi 2
Silabus pengantar akuntansi 2Silabus pengantar akuntansi 2
Silabus pengantar akuntansi 2meutiaaz
 
Presentasi dasar akuntansi s1
Presentasi dasar akuntansi s1Presentasi dasar akuntansi s1
Presentasi dasar akuntansi s1Fauzi Rakhman
 
mengerjakan persamaan dasar akuntansi
mengerjakan persamaan dasar akuntansimengerjakan persamaan dasar akuntansi
mengerjakan persamaan dasar akuntansiYan Chen
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapDissa MeLina
 
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomiEmpat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomiMelati Aprilia
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiJM Lee
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiSaiful Jadi Ipoel
 
Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar AkuntansiPersamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar AkuntansiIyyan Mulyawan
 
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)Portgas Ace
 

En vedette (20)

Materi dasar dasar akuntansi ( 2 )
Materi dasar   dasar akuntansi ( 2 )Materi dasar   dasar akuntansi ( 2 )
Materi dasar dasar akuntansi ( 2 )
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar AkuntansiMateri Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
Materi Akuntansi : Struktur Dasar Akuntansi
 
Dasar-dasar Akuntansi
Dasar-dasar AkuntansiDasar-dasar Akuntansi
Dasar-dasar Akuntansi
 
Pengantar Akuntansi 1-3
Pengantar Akuntansi 1-3Pengantar Akuntansi 1-3
Pengantar Akuntansi 1-3
 
Persamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiPersamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansi
 
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas XRPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
RPP SMK Pengantar Akuntansi Keuangan Kelas X
 
Silabus pengantar akuntansi 2
Silabus pengantar akuntansi 2Silabus pengantar akuntansi 2
Silabus pengantar akuntansi 2
 
Presentasi dasar akuntansi s1
Presentasi dasar akuntansi s1Presentasi dasar akuntansi s1
Presentasi dasar akuntansi s1
 
Ch08 pa2
Ch08 pa2Ch08 pa2
Ch08 pa2
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
mengerjakan persamaan dasar akuntansi
mengerjakan persamaan dasar akuntansimengerjakan persamaan dasar akuntansi
mengerjakan persamaan dasar akuntansi
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomiEmpat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi
Empat aspek hubungan dalam metodologi ekonomi
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
modul dasar akuntansi
modul dasar akuntansimodul dasar akuntansi
modul dasar akuntansi
 
Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar AkuntansiPersamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
 
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)
Neraca lajur (erma fujianti e1 d108004)
 

Similaire à Bahan ajar-pengantar-akuntansi

Sej.akuntansi(ips)
Sej.akuntansi(ips)Sej.akuntansi(ips)
Sej.akuntansi(ips)Natsu Hino
 
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docx
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docxAKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docx
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docxariefcv
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuSandhi Akbar
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuSandhi Akbar
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNormaSelestia
 
Pengertian akuntansi
Pengertian akuntansiPengertian akuntansi
Pengertian akuntansiAries Twell
 
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.abdulhafid84
 
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Mang Engkus
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansievy1978
 
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxPPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxVeryBudiyanto1
 
Riset akuntansi
Riset akuntansiRiset akuntansi
Riset akuntansidoniefendi
 

Similaire à Bahan ajar-pengantar-akuntansi (20)

Sej.akuntansi(ips)
Sej.akuntansi(ips)Sej.akuntansi(ips)
Sej.akuntansi(ips)
 
TEORI AKUNTANSI.ppt
TEORI AKUNTANSI.pptTEORI AKUNTANSI.ppt
TEORI AKUNTANSI.ppt
 
Bahan ajar AKUNTANSI
Bahan ajar AKUNTANSIBahan ajar AKUNTANSI
Bahan ajar AKUNTANSI
 
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docx
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docxAKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docx
AKUNTANSI MANAJEMEN - MAKALAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN.docx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sejarah akuntansi
Sejarah akuntansiSejarah akuntansi
Sejarah akuntansi
 
Pertemuan Ke 2 PA 1.pptx
Pertemuan Ke 2 PA 1.pptxPertemuan Ke 2 PA 1.pptx
Pertemuan Ke 2 PA 1.pptx
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilaku
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilaku
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
Makalah teori akuntansi (jiantari c 301 09 013)
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
 
Pengertian akuntansi
Pengertian akuntansiPengertian akuntansi
Pengertian akuntansi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.
Slide akuntansi sebagai pengantar untuk pelajar dan umum.
 
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
 
AK II.docx
AK II.docxAK II.docx
AK II.docx
 
Rpp akuntansi
Rpp akuntansiRpp akuntansi
Rpp akuntansi
 
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxPPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
 
Riset akuntansi
Riset akuntansiRiset akuntansi
Riset akuntansi
 

Dernier

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Dernier (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Bahan ajar-pengantar-akuntansi

  • 1. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila PENGANTAR AKUNTANSI 1 Nelly Masnila, SE., M.Si., Ak NIP 132147138 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
  • 2. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila DAFTAR ISI Halaman BAB I SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM AKUNTANSI 1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI………..…………….. 1.1.1 Perkembangan Akuntansi dan Sistem Pembukuan Berpasangan…………………………… 1.1.2 Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo-Saxon………………………………………… 1.2 PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI, DAN BIDANG AKUNTANSI………………………………………………………...... 1.2.1 Pengertian Akuntansi………………………………….. 1.2.2 Kegunaan Akuntansi…………………………………... 1.2.3 Pemakai Informasi Akuntansi………………………… 1.2.4 Bidang Akuntansi………………………………………. 1.2.5 Profesi Akuntansi……………………………………….. 1 1 1 1 1 2 2 2 3 4 BAB II AKUN DAN KODE AKUN………………………………………………… 2.1 ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN……………………………. 2.1.1 Pengertian Akun………………………………………… 2.1.2 Penggolongan akun…………………………………… 2.2 KODE AKUN……………………………………………………….. . 2.2.1 Kode Numeral…………………………………………… a. Kode Nomor Berurutan……………………………. b. Kode Kelompok……………………………………. c. Kode Blok……………………………………………. 2.2.2 Kode Desimal…………………………………………… 2.2.3 Kode Mnemonik………………………………………… 2.2.4 Kode Kombinasi Huruf dan Angka…………………. 5 5 5 5 8 8 8 8 8 9 10 10 BAB III PERSAMAAN AKUNTANSI………………………………………………. 3.1 KESEIMBANGAN ANTARA HARTA DAN MODAL……………… 3.2 PENGARUH TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP PERSAMAAN AKUNTANSI……………………………………...... 3.3 PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM PERSAMAAN AKUNTANSI………………………………………………………….. 11 11 12 12 BAB IV TAHAP PENCATATAN…………………………………………………….. 4.1 SUMBER PENCATATAN………………………………………….. 4.2 ANALISIS BUKTI PENCATATAN………………………………. … 4.2.1 Pengaruh Transaksi Keuangan Terhadap Harta, Utang, dan Modal……………………………………… 4.2.2 Posisi Normal Akun Harta, Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban…………………………….. 4.3 JURNAL UMUM…………………………………………………… 4.3.1 Pengertian Jurnal………………………………………. 4.3.2 Bentuk Jurnal……………………………………………. 4.4 BUKU BESAR………………………………………………………. 13 14 16 16 16 17 17 17 18 BAB V NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, DAN WORKSHEET …….. 5.1 NERACA SALDO………………………………………………….. 2 1
  • 3. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 5.1.1 Pengertian Neraca Saldo…………………………….. 5.1.2 Cara Menyusun neraca Saldo………………………. 5.2 JURNAL PENYESUAIAN…………………………………………. 5.2.1 Pengertian Jurnal Penyesuaian……………………… 5.2.2 Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian…. 5.3 WORKSHEET………………………………………………………. 5.3.1 Pengertian Kertas Kerja……………………………….. 5.3.2 Fungsi Kertas Kerja……………………………………… 5.3.3 Bentuk Kertas Kerja…………………………………….. 5.3.4 Cara Menyusun Kertas kerja…………………………. 5.4 PENGERTIAN JURNAL PENUTUP……………………………….. 5.4.1 Pengertian Jurnal Penutup…………………………… 5.4.2 Fungsi Jurnal Penutup…………………………………. 5.4.3 Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penutup……….. 5.5 NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN…………………….... 21 21 21 21 22 24 24 24 25 25 26 26 27 27 27 BAB VI LAPORAN KEUANGAN………………………………………………….. 5.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN………………………… 5.2 KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN………………………….. 5.3 LAPORAN LABA RUGI…………………………………………… 5.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi……………………. 5.3.2 Bentuk Laporan Laba Rugi…………………………. 5.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS……………………………..... 5.5 LAPORAN ARUS KAS……………………………………………. 5.6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN……………………… 28 28 28 29 29 29 31 33 34
  • 4. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB I SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM AKUNTANSI A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI. 1. Perkembangan Akuntansi dan Sistem Pembukuan Berpasangan Sejak perekonomian makin berkembang, kejadian – kejadian yang berhubungan dengan keuangan telah dicatat menggunakan batu, kulit kayu dan sebagainya. Catatan tertua mengenai kejadian ekonomi tersebut telah ditemukan pada masa 3600 SM di Babilonia. Catatan yang sama juga ditemukan di Mesir dan Yunani Kuno. Setelah angka- angka desimal Arab dikenal, pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia, yang pada akhirnya ditemukan sistem pembukuan berpasangan (double entry system) yang dikembangkan oleh pedagang – pedagang Venesia. Pada tahun 1494, Lucas Paciolo, seorang pemuka agama dan ahli Matematika menulis sebuah buku yang berjudul “ Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni Et Proportionalita”, dimana dalam buku yang berisi ilmu pasti tersebut terdapat pelajaran pembukuan dalam bagian yang berjudul “Tractatus De Computis Et Scriptorio”. Buku tersebut selanjutnya berkembang di Eropa Barat, selanjutnya perkembangan sistem pembukuan mengikuti asal negaranya, misalnya sistem Belanda (sistem Kontinental) serta sistem Inggris dan Amerika Serikat (system Anglo–Saxon). 2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo-Saxon Pada abad pertengahan Venesia merupakan pusat perdagangan dunia. Saat terjadi revolusi industri, maka pusat perdagangan berpindah ke Inggris. Sistem pembukuan berpasangan yang dikenal dengan akuntansi pada abad ke-19 kemudian berkembang di Amerika dengan istilah accounting. Akuntansi tidak sama dengan pembukuan, walaupun akuntansi berasal dari pembukuan berpasangan yang dikembangkan. Akuntansi lebih luas ruang lingkupnya, dimana pembukuan termasuk didalamnya. Sebelum tahun 1960, di Indonesia dikenal pembukuan cara Belanda (sistem Kontinental). Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (sistem Anglo-Saxon) dikenalkan di Indonesia, yang terus digunakan sampai sekarang. B. PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI, DAN BIDANG AKUNTANSI 1. Pengertian Akuntansi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah, pengertian, kegunaan, pemakai, dan bidang akuntansi
  • 5. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata “to account” yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Istilah “account” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “akun” atau “perkiraan”. Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai “suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan dan menyimpulkan transaksi-transaksi, atau kejadia-kejadian yang bersifat keuangan, dalam nilai mata uang, serta menganalisis hasil dari teknik tersebut”. Dengan kata lain akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran segala transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan hasilnya. Dalam pengertian yang luas, definisi akuntansi adalah “proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi ekonomi untuk dapat menghasilkan pertimbangan dan keputusan bagi pemakai informasi tersebut”. 2. Kegunaan Akuntansi Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pimpinan perusahaan, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi- informasi tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar perusahaan (ekstern). Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan calon pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Pihak Bank atau pemberi kredit dapat menilai kemampuan perusahaan dalam beroperasi yang pada gilirannya mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi sebelum memberi pinjaman. Badan pemerintah berkepentingan terhadap kegiatan perusahaan dalam kaitannya dengan penyusunan peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Bahkan karyawan berkepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan untuk mempertimbangkan stabilitas usaha perusahaan dan keuntungan yang mungkin dapat dinikmati oleh karyawan tersebut. 3. Pemakai Informasi akuntansi Pemakai Internal. Yang termasuk pemakai informasi internal adalah manajer, pimpinan perusahaan. Manajer (pimpinan) perusahaan, mulai dari level terendah sampai level tertinggi, memerlukan informasi akuntansi yang berkaitan dengan tanggung jawab masing-masing. Dengan adanya informasi akuntansi yang cepat dan akurat, dapat diambil keputusan yang tepat pula. Pemakai Eksternal. Yang termasuk pemakai informasi eksternal adalah pemegang saham, calon penanam saham (investor), kreditur atau calon kreditur, para pekerja/karyawan/serikat karyawan, pemerintah, dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Pemegang saham perlu mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut merupakan pertanggungjawaban keuangan formal oleh pimpinan/pengelola perusahaan atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola perusahaan tersebut. Kreditur atau calon kreditur memerlukan informasi akuntansi dalam
  • 6. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila bentuk laporan keuangan untuk dijadikan pertimbangan dalam memberikan kredit. Selain itu juga laporan keuangan dibutuhkan untuk memantau kondisi dan perkembangan keuangan perusahaan agar kepentingan para kreditur senantiasa terlindungi. Para pekerja/karyawan memerlukan informasi akuntansi karena berkepentingan atas kelangsungan hidup perusahaan dan jaminan sosial yang mereka harapkan. Pemerintah berkepentingan terhadap informasi akuntansi dalam kaitannya dengan pemantauan atas pelaksanaan suatu peraturan, data melalui sensus, data statistic, dan sebagainya. 4. Bidang Akuntansi Bidang-bidang spesialis dalam akuntansi adalah sebagai berikut: a. Akuntansi keuangan (Financial Accounting), yang merupakan aplikasi akuntansi secara keseluruhan untuk suatu unit ekonomi. Fungsi pokoknya adalah memelihara catatan atas transaksi-transaksi usaha dan menyiapkan laporan-laporan berkala atas usaha tersebut serta teknik dan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam melaksanakan tugas ini. b. Akuntansi Manajemen (Management Accounting), yang menyiapkan data historis maupun taksiran (estimated) dalam membantu pekerjaan manajemen sehari-hari dan merencanakan operasi perusahaan. c. Akuntansi Biaya ( Cost Accounting), berhubungan dengan penentuan serta pengawasan biaya dalam suatu perusahaan, terutama untuk perusahaan industri (manufactured). Dalam perusahaan industri umumnya diperlukan perhitungan biaya produksi, distribusi biaya-biaya, penyusunan laporan biaya, penentuan biaya berdasarkan departemen, fungsi, aktivitas produksi, dan lain-lain. Tugas akuntan di bidang ini antara lain menganalisis data mengenai biaya, baik yang aktual maupun yang direncanakan, untuk tujuan pengawasan serta perencanaan di masa yang akan datang. d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), meliputi pemeriksaan independen atas pekerjaan-pekerjaan akuntansi secara menyeluruh. Bidang ini meliputi pemberian pendapat atas kelayakan dari laporan keuangan yang disusun. e. Akuntansi Perpajakan (Taxation), meliputi persiapan untuk pelaporan, pembayaran pajak ataupun pemgembalian pajak, serta pemenuhan prosedur-prosedur perpajakan. Akuntan yang bergerak di bidang ini harus memahami semua peraturan perpajakan yang berlaku di negara yang bersangkutan. f. Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting), merupakan bidang khusus dalam mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan informasi akuntansi dalam administrasi negara dan mengawasi keuangan pemerintah sesuai mata anggaran masing-masing. g. Akuntansi Anggaran (Budgeting), menyajikan rencana keuangan untuk suatu periode melalui perkiraan dan menyiapkan perbandingan antara operasi yang sebenarnya dan rencana operasi yang akan datang. Bidang ini seringkali sudah tercakup dalam akuntansi manajemen.
  • 7. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila h. Sistem Akuntansi (Accounting System), merupakan bidang yang berkaitan dengan penerapan/aplikasi dari suatu sistem (sistem pencatatan serta pelaporan dan analisis data keuangan perusahaan). Sistem ini dimaksudkan untuk menghasilkan cara pengamanan atas harta perusahaan. i. Akuntansi Sosial (Social Accounting), merupakan bidang yang bertujuan melakukan pengukuran atas keuntungan dan kerugian masyarakat atas adanya suatu usaha/perusahaan di lingkungan masyarakat tersebut. 5. Profesi Akuntan Akuntan merupakan suatu profesi yang setara dengan profesi dokter, pengacara, atau insinyur. Masyarakat memberikan penghargaan khusus pada profesi-profesi tersebut karena kewenangan teknisnya itu tidak lazim dimiliki oleh orang biasa. Profesi akuntan dapat digolongkan menjadi: a. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang berprofesi sebagai pemeriksa bebas (independen) terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan mereka dinyatakan dalam laporan akuntan yang berisi pendapat mereka tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya. Akuntan Publik terikat pada kode etik profesi dan melakukan pemeriksaan sesuai norma-norma pemeriksaan akuntan. b. Akuntan Manajemen, yaitu akuntan yang bekerja sebagai akuntan internal suatu perusahaan. Mereka menduduki salah satu jabatan dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen. c. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah. Tugas mereka bervariasi, mulai dari mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai mengelola kekayaan dan keuangan negara. d. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan-akuntan yang menjadi tenaga pengajar (dosen). Akuntan-akuntan ini bekerja untuk pendidikan dan pengembangan akuntansi.
  • 8. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB II AKUN DAN KODE AKUN A. ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN 1. Pengertian Akun Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan demikian banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan dengan perusahaan lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Penggolongan Akun Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya (karakteristik), yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap golongan dapat dikelompokan lagi kedalam sub golongan. Kemudian sub golongan dapat dipecah lagi menjadi beberapa jenis. Sehingga setiap jenis benar-benar hanya tersedia sebuah akun. a. Harta (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan) perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang. Pada umumnya harta dapat dibagi menjadi 5 golongan: 1) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal perusahaan. Yang termasuk golongan ini antara lain : - Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan surat berharga yang berfungsi sebagai uang tunai. - Efek (Surat Berharga), yaitu surat berharga berupa saham atau obligasi yang dapat diperjualbelikan melalui bursa. - Piutang (Account Receivable), yaitu tagihan kepada pihak lain tanpa perjanjian tertulis yang pelunasannya terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun. - Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada pihak lain dengan perjanjian tertulis yang pelunasannya terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun. - Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dalam jangka waktu dibawah satu tahun. Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian akun, penggolongan dan kode akun.
  • 9. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila - Beban Dibayar Di muka, yaitu beban yang telah dikeluarkan tetapi belum menerima manfaatnya atau belum menjadi kewajiban. Contoh: sewa dibayar di muka, bunga dibayar di muka. - Pendapatan yang Akan Diterima, yaitu pendapatan atas pekerjaan yang telah diselesaikan, tetapi belum menerima pembayarannya. - Persediaan, yaitu barang siap untuk dijual. 2) Investasi Jangka Panjang(Long Term Investment),yaitu investasi yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan atau memperoleh penghasilan tetap. Termasuk didalamnya antara lain: penanaman modal dalam saham dan penanaman modal dalam obligasi. 3) Harta Tetap (Fixed Assets), adalah harta berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau yang bukan merupakan barang dagangan yang akan dijual. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain: kendaraan, peralatan kantor, mesin- mesin, gedung dan tanah. Harta tetap dalam penggunaannya secara bertahap akan menyusut atau berkurang nilai kegunaannya kecuali tanah. 4) Harta Tak Berwujud, yaitu harta yang berupa hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan. Harta ini antara lain: - Hak Patent, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Patent kepada seseorang atau badan untuk penemuan baru. Contoh penemuan produk formula. - Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau badan untuk memperbanyak dan menjual hasil karya seni atau karya intelektual. Contoh menulis buku, mencipta lagu. - Hak Merk, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau badan untuk menggunakan cap, nama, logo, lambang, atau merk usaha. - Franchise, adalah hak tunggal atau istimewa yang diperoleh suatu perusahaan dari pemerintah, orang, atau perusahaan lain. Contoh: Franchise dari Kentucky Fried Chicken. - Goodwill, adalah suatu nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan karena adanya keistimewaan tertentu, misalnya karena letak strategis, merk terkenal, personalia yang profesional, pelayanan yang memuaskan, dll.
  • 10. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 5) Harta Lain-lain, yaitu harta yang tidak dapat dikelompokan pada kriteria diatas. Misalnya mesin yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat usaha. b. Utang/Kewajiban (Liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Utang dibagi menjadi 2 golongan: utang lancar dan utang jangka panjang. 1) Utang Lancar (Current/Short term liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Yang termasuk golongan ini adalah: - Utang Usaha (Account Payable), yaitu utang jangka pendek yang tidak disertai perjanjian tertulis. Contoh utang yang timbul akibat pembelian secara kredit. - Wesel Bayar (Notes Payable), yaitu utang jangka pendek dengan disertai perjanjian tertulis. - Beban yang masih harus dibayar, misalnya utang gaji. - Pendapatan diterima di muka, misalnya Sewa diterima di muka 2) Utang Jangka Panjang (Long Term liabilities), yaitu kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu yang relatif lama atau lebih dari satu tahun. Jika sebagian atau seluruh utang tersebut telah jatuh tempo, maka bagian yang telah jatuh tempo tersebut menjadi utang jangka pendek. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain: - Pinjaman Obligasi. Obligasi adalah surat bukti utang perusahaan kepada pemegang obligasi disertai pembayaran bunga sesuai tingkat bunga yang disepakati. - Utang Hipotik, yaitu utang jangka panjang dengan jaminan harta tetap. c. Modal, yaitu kekayaan pemilik perusahaan atau hak milik atas harta perusahaan. d. Pendapatan, yaitu penambahan dalam modal perusahaan yang berasal dari kegiatan usaha. Pendapatan dapat dibedakan: a. Pendapatan Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok/utamanya. b. Pendapatan Non Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh diluar dari usaha pokok/utamanya. Misalnya dari pendapatan bunga, pendapatan komisi, laba penjualan aktiva, dll. e. Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Beban dapat dibedakan menjadi: a. Operasional/Beban Usaha, yaitu beban yang dikeluarkan untuk dapat mendapat hasil dari usaha pokoknya. Misalnya Beban gaji, beban listrik, telepon, dll.
  • 11. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila b. Beban diluar usaha/Non Operasional, yaitu beban yang dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokok/utamanya. Misalnya beban bunga, rugi penjualan aktiva. 2. KODE AKUN Untuk mempermudah pencatatan, akun umumnya disusun sedemikian rupa dan diberi kode, agar lebih mudah mencarinya dan mendapatkannya kembali pada kelompoknya masing-masing. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kode akun, yaitu : a. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat. b. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten. c. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah kode yang sudah ada . Berikut beberapa macam kode akun : 1. Kode Numeral, adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan nomor (0-9). a. Kode Nomor berurutan, pada cara ini akun dibei nomor secara berurutan. Nomor yang diinginkan dapat mulai dari 1 atau 100 atau sesuai yang diinginkan. Cantoh : Nomor Kode Nama Akun 100 101 102 103 121 122 201 202 Kas Bank Piutang Usaha Wesel Tagih Tanah Gedung Utang Usaha Wesel Bayar b. Kode Kelompok, dengan cara in akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan seterusnya diberi nomor kode tersendiri. Kode akun bisa terdiri atas 2,3, atau 4 angka yang masing-masing mempunya arti tersendiri, misal : suatu akun kas diberi kode 111 (1 pertama : kelompok akun Harta; 1 kedua menunjukkan golongan akun Harta Lancar; 1 ketiga menunjukkan jenis akun kas)
  • 12. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Nomor Kode Arti Angka pertama Angka kedua Angka ketiga Angka keempat Kelompok Akun Golongan Akun Subgolongan Akun Jenis Akun c. Kode Blok, dalam cara ini, akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan, dan tiap golongan menjadi beberapa jenis. Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi satu blok nomor kode yang berbeda. Contoh : Kelompok Kode Harta Utang Modal Pendapatan Beban 100 – 199 200 – 299 300 – 399 400 – 499 500 - 599 Golongan Kode Harata Lancar Harta Tetap Utang 100 – 149 150 – 199 200 – 249 500 – 299
  • 13. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Lancar Utang Jgk. Pnjg Jenis Kode Kas Piutang Peralatan Kendaraan Utang usaha 100 101 150 151 201 2. Kode Desimal, pada cara ini akun diklasifikasikan menjadi kelompok atau rubrik, tiap rubrik menjadi golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun. Setiap rubrik, golongan dan jenis akun diberi nomor kode mulai 0 sampai 9. a. Akun dibagi menjadi beberapa rubrik, misalnya : Rubrik 0 : Akun Harta Lancar Rubrik 1 : Akun Harta Tetap Rubrik 2 : Akun Utang Lancar Rubrik 3 : Akun Utang Jangka Panjang Rubrik 4 : Akun Modal Rubrik 5 : Akun Pendapatan Rubrik 6 : Rubrik Beban b. Rubrik dibagi menjadi beberapa golongan, misalnya : Rubrik 2 : Akun Utang Lancar Golongan 20 : Utang Usaha Golongan 21 : Utang Wesel c. Golongan dibagi menjadi beberapa jenis, misalnya : Golongan 20 : Utang Usaha Jenis 201 : Utang Gaji Jenis 202 : Utang Sewa 3. Kode Mnemonik, pada cara ini pemberian kode dilakukan dengan menggunakan huruf. Contoh :
  • 14. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Jenis Kode Harta Harta Lancar Harta Tetap Utang Utang Lancar Modal H HL HT U UL M 4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka, Cara ini dilakukan dengan mengkombinasikan huruf dan angka untuk membentuk kode yang diinginkan. Contoh : Jenis Kode Harta Harta Lancar Kas Piutang Harta Tetap Utang Utang Lancar Utang Dagang Modal H HL HL 01 HL 02 HT U UL UL 01 M
  • 15. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB III PERSAMAAN AKUNTANSI A. KESEIMBANGAN ANTARA HARTA DAN MODAL Harta meruapakan kekayaan yang dimiliki perusahaan dan merupakan sumber pembelajaran untuk melakukan kegiatan usaha. Sumber pembelajaran menunjukkan siapa atau dari mana yang membelanjai harta tersebut. Oleh karena itu, harta harus sama atau seimbang dengan suber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang berasal dari pemilik disebut modal. Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatub persamaan yang disebut persamaan akuntansi (accounting equation). Hubungan kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal. Jika dinyatakan dalam bentuk persamaan akuntansi adalah sebagai berikut : Harta perusahaan yang digunakan sebagai sember pembelanjaan da;am kegiatan perusahaan dapat diperoleh dari 2 sumber, yaitu pemilik dan kreditur. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal, sedangkan yang berasal dari kreditur akan menimbulkan suatu kewajiban untuk dikembalikan, yang disebut dengan utang. Apabila harta perusahaan diperoleh dari 2 sumber, maka persamaan akuntansinya : Dalam akuntansi penulisan utang ditulis sebelum modal, hal ini dimaksudkan dalam hal hak atas kekayaan, kreditur harus didahulukan dari pemilik modal. Sedangkan hal pemilik ditangguhkan setelah kewajiban kepada pihak lain dilunasi. Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendaptan dan beban. Pendapatan merupakan kenaikan dari harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Sedangkan beban merupakan penurunan harta, karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan mempengaruhi keadaan modal. Sehingga dalam persamaan akuntansi dicatat HARTA = MODAL TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dapat menjelaskan persamaan akuntansi dan mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan akuntansi. HARTA = MODAL HARTA = UTANG + MODAL
  • 16. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila dalam komponen modal. Namun untuk mengembangkan persamaan akuntansi pencatatan pendapatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut : B. PENGARUH TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP PERSAMAAN AKUNTANSI Pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dapat mengakibatkan penambahan atau pengurangan dalam beberapa komponen. Perubahan dalam komponen dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perubahan harta diikuti dengan perubahan harta lain dalam jumlah yang sama. 2. Perubahan harta diikuti dengan perubahan utang atau sebaliknya dalam jumlah yang sama. 3. Perubahan harta diikuti dengan perubahan modal dalam jumlah yang sama. 4. perubahan harta diikuti dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah yang sama. C. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM PERSAMAAN AKUNTANSI Transaksi keuangan dapat mengakibatkan perubahan dalam komponen persamaan akuntansi. Perubahan tersebut paling tidak akan menyangkut 2 komponen. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dicatat dalam persamaan akuntansi. HARTA = UTANG + MODAL + PENDAPATAN - BEBAN
  • 17. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB IV TAHAP PENCATATAN Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menjual jasa. Dari jasa yang diberikan kepada pihak luar ini perusahaan memperoleh pendapatan. Contoh perusahaan jasa : perusahaan angkutan, salonkecantikan, perbengkelan, bioskop, kantor akuntan, dan lain-lain. Identifikasi Pengukuran Proses dan Pelaporan Kegiatan ini akan selalu berulang, sehingga merupakan suatu siklus. Tahap-tahap kegiatan mulai transaksi sapai penyusunan Lapoaran Keuangan periode akuntansi berikutnya disebut sklus akuntansi (accounting cycle). Secara rinci siklus akuntansi mencakup kegiatan : tahap pencatatan dan penggolongan serta tahap pengikhtisaran. Tahap Pencatatan dan Penggolongan a. Membuat/menerima bukti pencatatan TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dapat mengerjakan tahap-tahap pencatatan siklus akuntansi perusahaan jasa. Transaksi Penggolongan Lap. keuangan pengikhtisaran Pencatatan
  • 18. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila b. Mencatat dalam buku jurnal c. Memindahkan data dari jurnal ke buku besar Tahap Pengikhtisaran a. Menyusun Neraca Saldo b. Membuat Jurnal Penyesuaian c. Membuat Kertas Kerja/Neraca Lajur d. Menyusun Laporan Keuangan e. Membuat Jurnal Penutup f. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan A. SUMBER PENCATATAN 1. Jenis-Jenis Sumber Pencatatan Kegiatan akuntansi bermula dengan terjadinya trnasaksi, baik transaksi intern maupun ekstern. Transaksi ini perlu diidentifikasikan dan diukur terlebih dahulu, maksudnya jika mempengaruhi komposisi harta, utang dan modal perusahaan maka perlu diadakan pencatatan dengan satuan nilai tertentu. Secara umum transaksi yang sering terjadi pada perusahaan jasa sekaligus merupakan sumber kegiatan akuntansi, meliputi transaksi : a. Pengeluaran/pembayaran uang b. Penerimaan/pemasukan uang c. Penjualan/penyerahan jasa d. Pembelian/penerimaan barang/jasa e. Lain-lain (biasanya intern perusahaan). 2. Bukti Pencatatan Setiap transaksi yang memerlukan pencatatan harus dibuatkan atau dimintakan bukti transaksi/pencatatan. Kegunaan utama dari bukti transaksi/pencatatan adalah untuk menyediakan bukti tertulis tentang transaksi yang dilaksanakan, sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya persengketaan di masa yang akan datang. Untuk itu, bukti yang kuat apabila di dalamnya terdapat pengakuan dari pihak luar atau intern yang berwenang berupa tanda tangan yang bersangkutan. Bukti transaksi/pencatatan dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2, yaitu : a. Bukti intern, yaitu pencatatan kejadian dalam intern perusahaan itu sendiri, biasanya berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk. Misalnya bukti pencatatan untuk penyusutan aktiva tetap, penghapusan piutang, pengalokasian beban, dan lainnya. b. Bukti ekstern, yaitu bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan, misalnya faktur, kuitansi, nota debit, dan nota kredit. Faktur, adalah perhitungan penjualan kredit yang dibuat oleh pihak penjual disampaikan pada pihak pembeli. Faktur ini biasanya dibuat rangkap, yang asli diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian barang secara kredit, sedangkan copy-nya dipegang pihak penjual sebagai bukti pencatatan penjualan kredit. Kuitansi, adalah bukti pembayaran uang yang dibuat oleh pihak penerima uang.
  • 19. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Nota, adalah penjualan/pembelian barang secara tunai. Nota biasanya dibuat rangkap, dimana yang aslli diberikan pada pembeli, copy-nya dijadikan bukti pencatatan bagi penjualan. Nota Debit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan kepada langganannya, bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu. Bagi langganan yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada akun pihak pengirim nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi kredit. Nota Kredit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan kepada langganannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu. Bagi langganannya yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada akun pihak pengirim nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi debit. "Salon Kokom" Palembang, 19 Nopember 2007 Jl. Bidar 101 Kampus Palembang Kepada Yth. Toko Linda Jl. Jendral Sudirman 88Palembang No. 345 NOTA DEBIT Kami telah mendebit rekening Saudara untuk hal-hal sbb : Dikirim kembali 5 buah Hand & Body Lotion Alyssa Ashley karena rusak pembungkusnya seharga Rp. 300.000,00 Hormat kami Erwina "Salon Kokom" Palembang, 14Oktober 2007 Jl. Bidar 101 Kampus Palembang Kepada Yth. Usaha Ananda Jl. Jend. Rajawaali 369 Palembang No. 123 NOTA KREDIT Kami telah mengkredit rekening Saudara untuk hal-hal sbb : Diterima kembali 1 buah Sanggul pengantin yang tidak sesuai pesanan anda seharga Rp. 45.000,00. Hormat kami Erwina
  • 20. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Memo (Bukti Memorial), adalah bukti pencatatan yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam intern perusahaan itu sendiri. B. ANALISIS BUKTI PENCATATAN 1. Pengaruh Transaksi Terhadap Harta, Utang, dan Modal Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap terjadi transaksi akan berpengaruh terhadap komposisi harta, utang, dan modal. Namun perubahan tersebut tetap dalam keadaan seimbang. Pencatatan yang demikian pada dasarnya merupakan penerapan sistem pembukuan berpasangan. Artinya setiap transaksi akan dicatat pada 2 aspek yang berbeda, yakni sisi kiri (debet) dan sisi kanan (kredit) pada dua atau lebih akun (account) yang terpengaruh. Dengan demikian sebelum suatu pencatatn dilakukan atas suatu transaksi berdasarkan dokumen sumber, maka bukti pencatatan perlu dianalisis terlebih dahulu. Analisis ini dimaksudkan untuk menetapkan : a. Akun apa saja yang terpengaruh dengan transaksi tersebut (harta, utang, moda, pendapatan, dan beban). b. Pengaruh transaksi tersebut bertambah atau berkurang terhadap akun yang bersangkutan. c. Akibat penambahan atau pengurang itu akun-akun yang bersangkutan darus didebit atau dikredit. d. Berapa jumlah pengaruh tersebut. 2. Posisi Normal Akun Harta, Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban pengaruh suatu transaksi terhadap dua atau lebih akun dilakukan dengan menambah atau mengurangi atau dengan kata lain mendebit atau mengkredit sejumlah nilai tertentu pada akun tersebut. Setiap akun mempunyai posisi normal/seharusnya. Posisi normal akun dasar pemikirannya adalah posisi sebuah neraca. HARTA = UTANG + MODAL "Salon Kokom" Palembang, 14Oktober 2007 Jl. Bidar 101 Kampus Palembang Kepada : Bagian Akuntansi No. 456 NOTA MEMORIAL Penyesuaian untuk penyusutan peralatan salon bulan Oktober sebesar Rp. 500.000,00 Hormat kami Erwina
  • 21. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Dengan demikian akun-akun harta mempunyai posisi normal sebelah kiri (debet), jika harta bertambah, harta akan di-debet, sebaliknya jika harta berkurang, harta akan dikredit. Secara lebih jelas posisi normal akun seperti tabel berikut : Kelompok Akun Normal Bertambah Berkurang Harta Utang Modal Pendapatan Beban Debet Kredit Kredit Kredit Debet Debet Kredit Kredit Kredit Debet Kredit Debet Debet Debet Kredit C. JURNAL UMUM 1. Pengertian Jurnal Setiap terjadi transaksi, pencatatan langsung ke akun yang terpengaruh pada dasarnya praktis. Namun pencatatan yang demikian mengandung kelemahan yaitu antara lain bila terjadi kesalahan dalam pencatatan susah untuk menelusuri dan menemukannya kembali. Selain itu tidak terlihat/tampak catatan kronologis mengenai terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, sebelum suatu transaksi dicatat ke akun, sebaiknya dilakukan pencatatan terlebih dahulu ke dalam suatu jurnal. Kata jurnal berasal dari Bahasa Perancis “jour” yang berarti “hari”. Dengan demikian pengertian jurnal atau catatan harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap transaksi, berdasarkan dokumen/bukti transaksi, secara kronologis sesuai akun-akun yang terpengaruh dalam jumlah tertentu dengan cara didebet atau dikredit. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan jurnal mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Fungsi historis, artinya pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya. b. Fungsi Pencatatan, artinya semua transaksi dicatat dalam buku jurnal tanpa ada yang tertinggal. c. Fungsi instruktif, artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebet atau mengkredit akun-akun tertentu dalam jumlah dan nilai yang tertentu pula. d. Fungsi analisis, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis dalam bentuk pendebetan atau pengkreditan akun-akun dalam jumlah atau nilai tertentu. e. Fungsi Informatif, artinya catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai transaksi yang terjadi.
  • 22. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 2. Bentuk Jurnal Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Pada bab ini yang akan dijelaskan adalah Jurnal Umum. Adapun bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut. JURNAL UMUM Halaman : Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D. BUKU BESAR 1. Pengertian Buku Besar Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan, dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan ini disebut Buku Besar. Buku Besar dapat digolongkan menjadi dua kelompok akun, yaitu Akun Riil (akun tetap) yang meliputi akun-akun Harta, Utang, dan Modal; dan Akun Nominal (akun sementara) yang terdiri atas akun-akun Pendapatan dan Beban. Posisi normal akun-akun beserta pengaruhnya (bertambah atau berkurang) dapat dilihat seperti pada tabel berikut. Kelompok Akun Normal Bertambah Berkurang Akun Riil Harta Utang Modal Debet Kredit Kredit Debet Kredit Kredit Kredit Debet Debet Akun Nominal Pendapatan Beban Kredit Debet Kredit Debet Debet Kredit 2. Bentuk Buku Besar Tiap perusahaan dapat memiliki dan menggunakan akun yang bentuk dan kolomnya bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan. Namun secara umum bentuk akun Buku Besar dapat dikelompokkan sebagai berikut : s
  • 23. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila a. Bentuk T Akun Buku Besar bentuk T ini terdiri atas dua bagian yang persis sama sebelah menyebelah. Bagian sebelah kiri disebut sisi Debet dan bagian sebelah kanan disebut sisi Kredit. Adapun setiap akun memiliki : a. Judul Akun (Nama dan Nomor Kode Akun) b. Bagian/kolom penambahan c. Bagian/kolom pengurangan Kas No : 111 Bentu T ini dapat dikembangkan menjadi bentuk 2 kolom seperti berikut. Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit b. Bentuk Bersaldo Bentuk ini disebut Bentuk Bersaldo karena pada bentuk ini disediakan kolom khusus untuk mencatat sisa atau saldo dari akun tersebut setiap terjadi perubahan akibat terjadinya suatu transaksi. Bentuk bersaldo ini terdiri dari : Akun Bersaldo 3 kolom dan 4 kolom. Akun Bersaldo 3 kolom : KAS No : 111 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo Akun Bersaldo 4 kolom : KAS No : 111 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit
  • 24. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 3. Pemindahbukuan (posting) Jurnal ke Buku Besar Setelah transaksi dicatat dalam Jurnal, tahap berikutnya adalah pemindahbukuan (posting) dari Jurnal tersebut ke Buku Besar. Prosedur posting tersebut adalah sebagai berikut: a. Pindahkan tanggal jurnal ke tanggal akun yang bersangkutan. b. Pindahkan jumlah jurnal ke akun yang bersangkutan. Jumlah D Jurnal pindahkan ke sisi D akun dan jumlah K Jurnal pindahkan ke sisi K akun yang bersangkutan. Untuk akun Bentuk Bersaldo, langsung dihitung sisa/saldonya dan isikan saldo tersebut pada kolom yang sesuai. c. Cantumkan nomor halaman buku jurnal ke kolom Ref (referensi) akun Buku Besar. d. Cantumkan nomor kode akun Buku Besar ke kolom Ref (referensi) Jurnal. Contoh : JURNAL UMUM Halaman : 01 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 01 Kas Modal Erwina 111 311 9.000.000 9.000.000 KAS No : 111 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 2008 Jan 01 Setoran modal (investasi) awal 01 9.000.000 9.000.000 MODAL ERWINA No : 311 Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit
  • 25. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 2008 Jan 01 Setoran modal (investasi) awal 01 9.000.000 9.000.000
  • 26. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB V NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, DAN WORKSHEET A. NERACA SALDO 1. Pengertian Neraca Saldo Setelah tahapan pencatatan ke dalam Jurnal dan Buku Besar dilakukan, tahap selanjutnya adalah tahap pengikhtisaran, yaitu menghitung saldo-saldo setiap akun Buku Besar yang ada dalam suatu perusahaan. Saldo setiap akun kemudian dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut Neraca Saldo. Adanya Neraca Saldo berguna untuk menentukan : a. Ketelitian pencatatan dalam Jurnal dan Buku Besar. b. Kekeliruan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan. c. Mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. 2. Cara Menyusun Neraca Saldo Neraca Saldo dapat disusun mengikuti langkah-langkah berikut ini : a. Hitung sisa/saldo dari masing-masing akun Buku Besar. b. Saldo tiap akun dimasukkan/dipindahkan ke dalam Neraca Saldo, dengan disusun berdasarkan urutan nomor akun atau sifat-sifat akun. Adapun bentuk atau format Neraca Saldo adalah sebagai berikut. NAMA PERUSAHAAN NERACA SALDO Untuk Periode 31 Desember 200… No Akun Nama akun Debet Kredit B. JURNAL PENYESUAIAN 1. Pengertian Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo merupakan dasar penyusunan Laporan Keuangan. Namun angka-angka yang terdapat di dalamnya belum menunjukkan keadaan keuangan yang sebenarnya dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya, perusahaan seringkali mengalami kejadian dimana pendapatan yang diterima melebihi waktu periode akuntansi untuk penyusunan Laporan Keuangan. Selain itu beban yang dikorbankan/dikeluarkan kadang tidak bersamaan dengan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat membuat Neraca Saldo, mengerjakan jurnal penyesuaian, menyusun Worksheet, mengerjakan jurnal penutup
  • 27. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila prestasi/hasil yang diterima. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan, yang merupakan pedoman dalam melaksanakan pencatatan sampai pelaporan transaksi keuangan, pendapatan baru diakui sebagai pendapatan pada saat realisasinya yaitu pada waktu transaksi terjadi sehingga menimbulkan hak dan kewajiban. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan yang dilaporkan dalam periode dimana pendapatan tersebut diakui. Dengan demikian untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak melanggar Standar Akuntansi Keuangan yang dipedomani, diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap pendapatan dan beban melalui Jurnal Penyesuaian. Dengan kata lain Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun Buku Besar ke saldo yang sesungguhnya, dan memisahkan pendapatan dan beban dalam periode- periode yang sebenarnya. 2. Hal-hal yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian Ada 2 kelompok transaksi yang memerlukan jurnal penyesuaian. Kedua kelompok tersebut adalah : a. Suatu transaksi yang sudah dicatat, tetapi perlu dikoreksi agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 1) Perlengkapan 2) Beban dibayar dimuka 3) Pendapatan diterima dimuka b. Suatu transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat. 1) Beban yang akan dibayar 2) Pendapatan yang akan diterima 3) Penyusunan aktiva tetap Untuk lebih jelas berikut diberikan contoh. 1) Perlengkapan Pada tanggal 03 Januari 2008 perusahaan membeli perlengkapan kantor secara tunai sebesar Rp. 3.000.000,00 (D). Pada akhir Januari, perlengkapan kantor yang tersisa menunjukkan nilai Rp. 450.000,00. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 03 Perlengkapan kantor Kas (Pencatatan pembelian perlengkapan kantor) 3.000.000 3.000.000
  • 28. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Beban perlengkapan kantor Perlengkapan kantor (Pencatatan penyesuaian akun perlengkapan kantor) 2.550.000 2.550.000 2) Beban dibayar dimuka Pada tanggal 31 Januari 2008, akun Asuransi Dibayar Dimuka menunjukkan sisa/saldo sebesar Rp. 1.200.000,00 (D). Jumlah tersebut adalah untuk premi asuransi selama 1 tahun terhitung mulai 01 Januari 2008. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Beban asuransi Asuransi Dibayar Dimuka (Pencatatan penyesuaian akun Asuransi Dibayar Dimuka) 100.000 100.000 3) Pendapatan Diterima Dimuka Tanggal 31 Desember 2007, akun Pendapatan Sewa Diterima Dimuka menunjukkan saldo Rp. 24.000.000,00 (K). Jumlah tersebut untuk sewa yang diterima untuk jangka waktu 2 tahun terhitung mulai 1 Oktober 2007. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Pendapatan sewa Diterima Dimuka Pendapatan Sewa (Pencatatan penyesuaian akun Pendapatan sewa Diterima Dimuka) 600.000 600.000 4) Beban yang akan dibayar Pada tanggal 31 Januari 2008, Beban Listrik dan Telepon yang harus dibayar sebesar Rp. 2.500.000,00. Beban tersebut akan dilakukan pembayarannya pada tanggal 02 Februari 2008.
  • 29. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Beban Listrik dan Telepon Utang Listrik dan Telepon (Pencatatan penyesuaian akun beban serta Utang Listrik dan Telepon) 2.500.000 2.500.000 5) Pendapatan yang akan diterima Pada akhir januari 2008, Pendapatan Bunga bulan Nopember yang belum diterima sebesar Rp. 1.250.000,00. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Piutang Bunga Pendapatan Bunga (Pencatatan penyesuaian akun beban serta Utang Listrik dan Telepon) 2.500.000 2.500.000 Cttn : akun Piutang Bunga = akun Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima 6) Penyusutan aktiva tetap Pada Tanggal 05 Januari 2005 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 160.000.000,00 untuk kegiatan operasional perusahaan. Umur mobil secara ekonomis diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 10.000.000,00. Penyusutan menggunakan metode garis lurus (disusutkan dengan jumlah/nilai yang sama selama umur ekonomis). Jurnal penyesuaian untuk periode tahun 2008 adalah seperti pada jurnal berikut. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2008 Jan 31 Beban Penyusutan Kendaraan Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Pencatatan penyesuaian akun Beban dan Akumulasi penyusutan kendaraan) 30.000.000 30.000.000
  • 30. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila C. WORKSHEET 1. Pengertian Kertas Kerja Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun dalam Neraca Saldo menjadi saldo yang sebenarnya/sesungguhnya. Saldo setelah penyesuaian tersebut disebut dengan Neraca Saldo yang Disesuaikan atau Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ini merupakan dasar penyusunan Laporan Keuangan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu akun-akun dalam Neraca Saldo terdiri atas 2 kelompok akun, yaitu : a. Kelompok Neraca/Riil, yang terdiri dari akun-akun Harta, Utang, dan Modal b. Kelompok Laba-Rugi/Nominal, yang terdiri dari akun-akun Pendapatan dan Beban. Untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan dengan benar diperlukan suatu alat bantu yaitu Kertas Kerja (worksheet). Kertas kerja atau worksheet adalah suatu daftar atau media tempat pencatatan Neraca Saldo, Penyesuaian, serta penggolongan Akun Buku Besar. 2. Fungsi Kertas Kerja Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Kertas Kerja mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mempermudah pembuatan Laporan Keuangan, karena terdapat kelompok akun Buku Besar yang sesuai dengan Laporan Keuangan yang akan disusun. b. Menghindari kesalahan dalam membuat Laporan Keuangan 3. Bentuk Kertas Kerja Bentuk akun format Kertas Kerja atau Worksheet dapat dibuat dalam 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom, atau 12 kolom. Format yang sering digunakan adalah format 10 kolom. Kertas Kerja 6 kolom No Akun Nama Akun Neraca Saldo Laba-Rugi Neraca D K D K D K Kertas Kerja 8 kolom No Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Laba-Rugi Neraca
  • 31. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Akun D K D K D K D K Kertas Kerja 10 kolom No Akun Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian NS stlh Penys. Laba-Rugi Neraca D K D K D K D K D K Kertas kerja 12 kolom No Akun Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian NS stlh Penys. Laba-Rugi Modal Neraca D K D K D K D K D K D K 4. Cara Menyusun Kertas Kerja Langkah-langkah dalam menyelesaikan Kertas Kerja adalah sebagai berikut : a. Susun Neraca Saldo. b. Buat jurnal penyesuaian dalam Jurnal Umum. c. Pindahkan jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian dalam worksheet. d. Selesaikan Neraca Saldo setelah Penyesuaian, dimana : 1) D NS + D JP =D NSP 2) K NS + K JP = K NSP 3) D NS – K JP : jika D NS > K JP maka = D NSP; jika D NS < K JP maka = K NSP 4) NS ada angka, JP kosong : D NS langsung ke D NSP; K NS langsung ke K NSP. 5) NS kosong, JP ada angka: D JP langsung ke D NSP; K JP langsung ke K NSP. e. Dalam NS setelah Penyesuaian terdapat 2 kelompok akun : 1) Akun-akun Neraca (H,U, dan M) pindahan lajur Neraca sesuai pada posisinya D atau K. 2) Akun-akun Laba Rugi (P dan B) pindahkan ke lajur Laba Rugi sesuai pada posisinya D atau K.
  • 32. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila f. Kolom R/L : 1) Jumlahkan K R/L Rp. ……… (pendapatan) 2) Jumlahkan D R/L Rp. ……… (beban) ___ Rp. ……… Saldo Laba (P>B), ditulis di kolom Debit R/L Saldo Rugi (P<B), ditulis di kolom Kredit R/L Jumlah Debet R/L = Jumlah Kredit R/L g. Kolom Neraca : 1) Jumlahkanlah D Neraca Rp. ……… 2) Jumlahkanlah K neraca Rp. ……… Kalau D> K = saldo Laba, ditulis di sisi K Neraca Kalau D< K = saldo Rugi, ditulis di sisi D Neraca Jumlah Debet Neraca = Jumlah Kredit Neraca D. PENGERTIAN JURNAL PENUTUP 1. Pengertian Jurnal Penutup Sebagaimana ayat-ayat jurnal umum diposting ke akun-akun Buku Besar, maka ayat jurnal penyesuaian pun diposting ke akun Buku Besar yang bersangkutan. Tahap selanjutnya setelah dilakukan posting dari jurnal penyesuaian ke Buku Besar adalah menutup akun Buku Besar melalui ayat jurnal penutup. Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk meng-nol-kan akun-akun nominal/sementara untuk dipindahkan ke akun modal melalui ikhtisar L/R. Menutup akun-akun nominal merupakan proses akhir untuk menentukan kemampuan dalam memperoleh laba selama satu periode akuntansi. 2. Fungsi Jurnal Penutup Ayat jurnal penutup merupakan jurnal untuk menutup akun-akun pendapatan, akun-akun beban, akun ikhtisar L/R, dan akun Prive. Dengan demikian jurnal penutup berfungsi mengikhtisarkan semua pos-pos yang mempengaruhi perubahan modal selama satu periode akuntansi. 3. Hal-Hal Yang Memerlukan Jurnal Penutup Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akun-akun yang berpengaruh terhadap perubahan modal sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu : a. Pendapatan b. Beban c. Prive d. Laba dan Rugi usaha
  • 33. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila 4. Cara Menyusun Jurnal Penutup a. Pindahkan akun-akun pendapatan ke akun ikhtisar L/R melalui jurnal : Pendapatan Rp. ……… Ikhisar L/R Rp. ……… b. Pindahkan akun-akun beban ke akun ikhtisar L/R melalui jurnal : Ikhtisar L/R Rp. ……… Beban Rp. ……… c. Pindahkan saldo akun prive ke akun modal melalui jurnal : Modal Rp. ……… Prive Rp. ……… d. Pindahkan saldo akun ikhtisar L/R kea kun modal melalui jurnal : Jika Laba : ikhtisar L/R Rp. ……… modal Rp. ……… Jika Rugi : Modal Rp. ……… Ikhisar L/R Rp. ……… E. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan/diposting ke akun-akun Buku Besar, maka akun-akun nominal (Pendapatan, Beban, dan Prive) akan bersaldo nol. Untuk memastikan keseimbangan akun-akun Buku Besar dari kelompok akun-akun Riil (neraca), maka disusun Neraca saldo setelah Penutupan. Neraca SAldo setelah Penutupan adalah tahapan terakhir kegiatan suatu periode akuntansi, yang merupakan neraca akhir periode tersebut dan menjadi neraca awal periode akuntansi berikutnya.
  • 34. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila BAB VI LAPORAN KEUANGAN Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat membuat Laporan Keuangan A. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, Laporan Keuangan utama meliputi : Laporan Laba- Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan, Laporan Arus Kas. B. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN Tujuan umum Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah : a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto ( aktiva dikurang kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perubahan dalam menghasilkan laba. d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan infestasi. e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan, setiap laporan keuangan harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal atau jangka waktunya. Informasi yang disajikan dalam Neraca adalah suatu tanggal tertentu, sedang dalam laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas informasi yang disajikan adalah untuk suatu jangka waktu tertentu. Menurut SAK,informasi keuangan harus memenuhi tujuan kualitatif sebagai berikut : a. Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaanya. b. Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan batas pengertian para pemakai. c. Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. d. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. e. Informasi harus disampaikan tepat waktu.
  • 35. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila f. Informasi dalam laporan keuangan harus memiliki daya banding dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan perusahaan lainnya. g. Informasi akuntansi harus lengkap yang meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas. C. LAPORAN LABA RUGI Laporan Laba Rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha selama periode tertentu. Jika pendatapan lebih besar dari beban berarti perusahaan laba, sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari beban berarti perusahaan rugi. Penyajian laporan laba-rugi harus memuat laporan secara rinci semua unsur pendapatan dan beban dalam jangka waktu tertentu. Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentu yaitu : bentuk langsung single step dalam bentuk bertahap multiple step. a. Bentuk single step atau bentuk langsung, yaitu semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan juga dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban dimana selisihya merupakan laba bersih atau rugi bersih. b. Bentuk multiple step atau bertahap, yaitu bentuk laporan dimana pendapatan dan beban dibedakan dalam pendapatan dan beban operasional serta pendapatandan beban non operasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan dan beban non operasional disajukan kemudian. Laporan Laba Rugi bentuk single step dan multiple step dapat dilihat seperti pada contoh berikut. Bentuk single step HANI’S LAUNDRY Laporan Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008 Pendapatan : Pendapatan Jasa Rp. xx Pendapatan Bunga Rp. xx Jumlan pendapatan Rp. xx Beban : Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx Beban sewa Rp. xx Beban upah dan gaji Rp. xx Beban bunga Rp. xx Jumlah beban (Rp. xx) Laba Bersih Rp. xx
  • 36. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Bentuk multiple step HANI’S LAUNDRY Laporan Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008 Pendapatan dan Beban Operasional : Pendapata Jasa Rp. xx Beban : Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx Beban sewa Rp. xx Beban upah dan gaji Rp. xx Jumlah beban ( Rp. xx ) Laba Operasional Rp. xx Pendapatan dan Beban Non-Operasional : Pendapatan bunga Rp. xx Beban bunga ( Rp. xx ) Laba Non-Operasional Rp. xx Laba Bersih sebelum pajak Rp. xx D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas adalah ringkasn tentang perubahan modal pemilik yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi mengenai penambahan atau pengurangan modal selama periode tertentu. Penambahan modal berasal dari investasi dan laba. Sedangkan pengurangan modal biasanya terjadi karena adanya kerugian dan pengambilan untuk keperluan pribadi (prive). HANI’S LAUNDRY Laporan Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008 Modal 1 JAnuari 2008 Rp. xx Laba Bersih Rp. xx Pengambilan/prive (Rp. xx ) Penambahan Modal Rp. xx Modal 31 Januari 2008 Rp. Xx E. NERACA Neraca adalah suatu daftar Harta, Utang, dan Modal perusahaan pada tanggal tertentu, yang biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk perkiraan (Bentuk T) dan bentuk laporan. Pada bentuk perkiraan, harta dicantumkan di sisi kiri Neraca, sedangkan utang dan modal dicantumkan di sisi kanan Neraca. Pada bentuk Laporan, utang dan modal dicantumkan dibawah harta. Untuk lebih jelas berikut diberikan ilustrasi kedua bentuk tersebut.
  • 37. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila HANI’S LOUNDRY Neraca Per 31 Januari 2008 Harta : Utang dan Modal : Kas Rp. xx Utang : Perlengkapan Rp. xx Utang Bank Rp. xx Peralatan Rp. xx Modal : Jumlah harta Rp. xx Modal Hani Rp. xx Jumlah Utang dan Modal Rp. xx Bentuk Laporan HANI’S LOUNDRY Neraca Per 31 Januari 2008 Harta Harta Lancar : Kas Rp. xx Perlengkapan Rp. xx Jumlah harta lancar Rp. xx Harta Tetap Peralatan Rp. xx Jumlah Harta Rp. xx Utang dan Modal Utang : Utang Bank Rp. xx Modal : Modal Hani Rp. xx Jumlah Utang dan Modal Rp. xx F. LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan menggunakan arus kas tersebut. Laporan Arus Kas memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan (termasuk likwiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas juga
  • 38. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila memungkinkan para pemakai mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows). Arus kas dapat disusun dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini : a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaiakan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Bentuk laporan arus kas, untuk kedua metode di atas seperti disajikan dalam ilustrasi berikut ini. Metode langsung HANI’S LAUNDRY Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan Rp. xx Pembayaran kas kpd pemasok atau karyawan Rp. xx Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xx Pembayaran bunga Rp. xx Pembayarn pajak penghasila (Rp. xx) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. xx Arus Kas dari Aktivitas Investasi Hasil dari pejualan aktiva tetap Rp. xx Penerimaan Bunga Rp. xx Penerimaan deviden Rp. xx Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. xx Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari pinjaman jangka panjang Rp. xx Pembayaran hutang (Rp. xx) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp. xx Kenaikan bersih kas atau setara kas Rp. xx Kas atau setara Kas awal periode Rp. xx Kas atau setara Kas akhir periode Rp. xx
  • 39. Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Nelly Masnila Metode tidak langsung HANI’S LAUNDRY Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Rp. xx Penyesuaian : Penyusutan Rp. xx Beban bunga Rp. xx Laba bersih sebelum perubahan modal kerja Rp. xx Kenaikan piutang (Rp. xx) Penuruan persediaan Rp. xx Penurunan utang jk pendek (Rp. xx) Kas dan Hasil Operasi Rp. xx Pemabayaran bunga (Rp. xx) Pembayaran PPh (Rp. xx) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp. xx Arus Kas dari Aktivitas Investasi Hasil dari penjualan aktiva tetap Rp. xx Penerimaan Bunga Rp. xx Penerimaan deviden Rp. xx Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. xx Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari pinjaman jangka panjang Rp. xx Pembayaran hutang (Rp. xx) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp. xx Kenaikan bersih kas atau setara kas Rp. xx Kas atau setara Kas awal periode Rp. xx Kas atau setara Kas akhir periode Rp. xx G. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dalam Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan bahwa Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijaksanaan akuntansi yang diterapkan; informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan SAK (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca, Laporan laba rugi, Laporan arus Kas, dan laporan Perubahan ekuitas; serta informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar. Catatan atas Laporan Keuangan, meliputi penjelasan naratif / rincian jumlah yang tertera dalam Neraca, Laporan L/R, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.