SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
JALAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN
• UU 38 / 2004 Tentang Jalan
• PP 34 / 2006 Tentang Jalan
• UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• RPJMN 2010-2014
• Renstra Bina Marga 2010-2014
• Resolusi PBB No 62/255 tentang Improving Global
Road Safety
• Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan
KEBIJAKAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN
• Pasal 2
Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas
kemanfaatan, keamanan dan keselamatan,
keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan,
transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan
dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan
kemitraan.
– Asas keamanan berkenaan dengan semua kegiatan
penyelenggaraan jalan yang harus memenuhi persyaratan
keteknikan jalan,
– Asas keselamatan berkenaan dengan kondisi permukaan
jalan dan kondisi geometrik jalan.
UU NO. 38/2004 TENTANG JALAN
• UU.22/2009 Pasal 28 :
1. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi
jalan
2. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan
jalan.
• PP.34/2006 Pasal 38 :
Setiap orang dilarang memanfaatkan rumaja yang
mengakibatkan terganggunya fungsi jalan
• UU.38/2004 Pasal 12 :
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam
rumaja, rumija dan ruwasja.
GANGGUAN FUNGSI JALAN
Contoh Gangguan Fungsi Jalan
UU 38/2004 – Penjelasan Pasal 12:
Mengganggu fungsi jalan:
- Terganggunya jarak pandang,
- Hambatan samping
- Menimbulkan kecelakaan
- Kerusakan perlengkapan jalan.
CONTOH PEMASANGAN PAPAN INFORMASI
BAGIAN BAGIAN JALAN
• Pasal 2
Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan,
keselamatan, dan lingkungan.
• Pasal 93
Penyelenggara jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu
lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan
• Pasal 96:
Pengoperasian jalan harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan
sebagaimana untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
PP NO. 34/2006 TENTANG JALAN
• Pasal 1 Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan adalah suatu keadaan
terhindarnya setiap orang dari risiko
kecelakaan selama berlalu lintas yang
disebabkan oleh:
– manusia,
– Kendaraan,
– Jalan, dan/atau lingkungan.
• Pasal 203 : Pemerintah bertanggung jawab
atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
Pasal 24
1. Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut
untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang
dapat mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas.
2. Dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan
Jalan yang rusak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), penyelenggara Jalan wajib memberi
tanda atau rambu pada Jalan yang rusak untuk
mencegah terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas.
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
1. Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera
dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) sehingga
menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan
Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara
paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)
2. ... mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua
puluh empat juta rupiah
UU 22/2009 tentang LLAJ
Pasal 273
3. …mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau denda paling banyak Rp120.000.000,00
(seratus dua puluh juta rupiah).
4. Penyelenggara Jalan yang tidak memberi tanda
atau rambu pada Jalan yang rusak dan belum
diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu
rupiah).
Pasal 273
UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
RPJMN 2010-2014
…penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil
dari 50% keadaan saat ini
Resolusi PBB 64/255
Ban Ki-moon, UN Secretary-General
Resolusi PBB No. 64/255 tanggal 2 Maret 2010 yang
menegaskan kembali kepada negara anggota untuk bersama-
sama menurunkan jumlah korban kecelakaan melalui beberapa
point, yaitu:
a. Mencanangkan 2011-2020 sebagai Dekade Aksi
Keselamatan Jalan dengan tujuan awal menstabilkan kondisi
umum, dilanjutkan dengan pengurangan jumlah prakiraan
korban lalu lintas melalui kegiatan global, regional dan lokal,
dan serentak
b. Meminta kepada setiap negara anggota untuk menetapkan
target penurunan jumlah korban kecelakaan yang dapat
dicapai pada akhir Dekade, sesuai dengan rencana aksi
nasional
c. Meminta Pemerintah untuk memimpin pelaksanaan Dekade
Aksi dan memfasilitasi kolaborasi multisektor (pemerintah,
dunia usaha dan masyarakat)
RESOLUSI PBB NO 64/255
MISI:
Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan
dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang
memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,
wilayah dan kawasan strategis nasional.
KEBIJAKAN
• Penyusunan rencana teknis yang berbasis
keselamatan jalan serta rencana pengurangan
segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan
• Pemanfaatan manajemen keselamatan selama masa
konstruksi
• Penanganan segmen rawan kecelakaan (defisiensi
jalan), dalam upaya peningkatan keamanan dan
keselamatan jalan
RENSTRA BINA MARGA
Multi Stakeholders
STAKEHOLDERS:
• Kementerian Keuangan
• Kementerian PPN/Bappenas
• Kementerian Perhubungan
• Kementerian Pekerjaan Umum
• POLRI
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Pendidikan
• Kementerian Kesehatan
• BPPT
• Perguruan Tinggi
DIRIGEN  KOORDINASI TINGKAT NASIONAL
RUNK DAN DoA
PILAR-1
MANAJEMEN
KESELAMATAN
JALAN
PILAR-2
JALANYANG
BERKESELAMATAN
PILAR-3
KENDARAANYANG
BERKESELAMATAN
PILAR-4
PERILAKU
PENGGUNA JALAN
YANG
BERKESELAMATAN
PILAR-5
PENANGANAN
PASCA
KECELAKAAN
SASARAN/TARGET NASIONAL DALAM PENYELENGGARAAN
KESELAMATAN TRANSPORTASIMENCAPAI
Rencana Umum Nasional Keselamatan
PROGRAMRUNK
Bantuan INDII ke BBPJN VIII
Pemberian Bantuan berupa:
1. 25 kerucut lalu lintas (cone)
2. 4 buah papan pemberitahuan pekerjaan (frame)
3. 8 tanda rambu
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Contenu connexe

Tendances

perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANMira Pemayun
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Trisunan Pamungkas
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan
Sni 13 6351-2000   rambu-rambu jalan di area pertambanganSni 13 6351-2000   rambu-rambu jalan di area pertambangan
Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambanganDarmawan Saputra Setiawan
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Togar Simatupang
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA Debora Elluisa Manurung
 
PPT perkerasan jalan beton.pptx
PPT perkerasan jalan beton.pptxPPT perkerasan jalan beton.pptx
PPT perkerasan jalan beton.pptxNoviSugianto
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas IB Ilham Malik
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptxHasbulahZarkasy1
 

Tendances (20)

RK3K
RK3KRK3K
RK3K
 
PPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdfPPT Jalan Jalan.pdf
PPT Jalan Jalan.pdf
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan
Sni 13 6351-2000   rambu-rambu jalan di area pertambanganSni 13 6351-2000   rambu-rambu jalan di area pertambangan
Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
PPT perkerasan jalan beton.pptx
PPT perkerasan jalan beton.pptxPPT perkerasan jalan beton.pptx
PPT perkerasan jalan beton.pptx
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
 

Similaire à 101. keselamatan jalan

dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptx
dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptxdewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptx
dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptxbagkermadianbagkerma
 
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3Yuni
 
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptx
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptxPAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptx
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptxyusepputra99
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxrafaeludin
 
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxP_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxagungcahyosapu5
 
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...RijalBohr
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020NicodemusArhatta
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020JalinKrakatau
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020PrabariniKartika
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxIrfanHardiansyah6
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolPeraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolYan Achmad
 
Sempro Powerpoint Template.pptx
Sempro Powerpoint Template.pptxSempro Powerpoint Template.pptx
Sempro Powerpoint Template.pptxBunKer2
 
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...tedy2629
 

Similaire à 101. keselamatan jalan (20)

20120302152555.herry vaza on kebijakan penyelenggara jalan
20120302152555.herry vaza on kebijakan penyelenggara jalan20120302152555.herry vaza on kebijakan penyelenggara jalan
20120302152555.herry vaza on kebijakan penyelenggara jalan
 
dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptx
dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptxdewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptx
dewi_turgarini_DIALOG PUBLIK RUNK - Dinas Bina Marga (Polda Jabar).pptx
 
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
 
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptx
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptxPAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptx
PAPARAN TATA TERTIB LALU LINTAS (SMK BHAKTI KENCANA).pptx
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
 
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxP_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
 
Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12
 
Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12
 
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Na...
 
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
PERMENHUB NO 25 TAHUN 2020
 
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020
 
Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020Permenhub nomor 25 tahun 2020
Permenhub nomor 25 tahun 2020
 
Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020Permenhub 25/2020
Permenhub 25/2020
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan TolPeraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol
 
Sempro Powerpoint Template.pptx
Sempro Powerpoint Template.pptxSempro Powerpoint Template.pptx
Sempro Powerpoint Template.pptx
 
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
1999, km 70 tahun 1999 ttg pelaksanaan uji coba sim laka lalin di bali & ...
 
Kebijakan bagi pengguna jalan rentan
Kebijakan bagi pengguna jalan rentanKebijakan bagi pengguna jalan rentan
Kebijakan bagi pengguna jalan rentan
 
Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009Uu 22 Tahun 2009
Uu 22 Tahun 2009
 
Uu 34 1964
Uu 34 1964Uu 34 1964
Uu 34 1964
 

101. keselamatan jalan

  • 2. • UU 38 / 2004 Tentang Jalan • PP 34 / 2006 Tentang Jalan • UU 22 / 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan • RPJMN 2010-2014 • Renstra Bina Marga 2010-2014 • Resolusi PBB No 62/255 tentang Improving Global Road Safety • Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan KEBIJAKAN TERKAIT KESELAMATAN JALAN
  • 3. • Pasal 2 Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan kemitraan. – Asas keamanan berkenaan dengan semua kegiatan penyelenggaraan jalan yang harus memenuhi persyaratan keteknikan jalan, – Asas keselamatan berkenaan dengan kondisi permukaan jalan dan kondisi geometrik jalan. UU NO. 38/2004 TENTANG JALAN
  • 4. • UU.22/2009 Pasal 28 : 1. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi jalan 2. Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan jalan. • PP.34/2006 Pasal 38 : Setiap orang dilarang memanfaatkan rumaja yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan • UU.38/2004 Pasal 12 : Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam rumaja, rumija dan ruwasja. GANGGUAN FUNGSI JALAN
  • 5. Contoh Gangguan Fungsi Jalan UU 38/2004 – Penjelasan Pasal 12: Mengganggu fungsi jalan: - Terganggunya jarak pandang, - Hambatan samping - Menimbulkan kecelakaan - Kerusakan perlengkapan jalan.
  • 6. CONTOH PEMASANGAN PAPAN INFORMASI BAGIAN BAGIAN JALAN
  • 7. • Pasal 2 Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan. • Pasal 93 Penyelenggara jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan • Pasal 96: Pengoperasian jalan harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan sebagaimana untuk menjamin keselamatan pengguna jalan. PP NO. 34/2006 TENTANG JALAN
  • 8. • Pasal 1 Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh: – manusia, – Kendaraan, – Jalan, dan/atau lingkungan. • Pasal 203 : Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
  • 9. Pasal 24 1. Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas. 2. Dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan Jalan yang rusak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara Jalan wajib memberi tanda atau rambu pada Jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas. UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
  • 10. 1. Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) sehingga menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) 2. ... mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah UU 22/2009 tentang LLAJ Pasal 273
  • 11. 3. …mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah). 4. Penyelenggara Jalan yang tidak memberi tanda atau rambu pada Jalan yang rusak dan belum diperbaiki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Pasal 273 UU NO. 22/2009 TENTANG LLAJ
  • 12. RPJMN 2010-2014 …penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini
  • 13. Resolusi PBB 64/255 Ban Ki-moon, UN Secretary-General
  • 14. Resolusi PBB No. 64/255 tanggal 2 Maret 2010 yang menegaskan kembali kepada negara anggota untuk bersama- sama menurunkan jumlah korban kecelakaan melalui beberapa point, yaitu: a. Mencanangkan 2011-2020 sebagai Dekade Aksi Keselamatan Jalan dengan tujuan awal menstabilkan kondisi umum, dilanjutkan dengan pengurangan jumlah prakiraan korban lalu lintas melalui kegiatan global, regional dan lokal, dan serentak b. Meminta kepada setiap negara anggota untuk menetapkan target penurunan jumlah korban kecelakaan yang dapat dicapai pada akhir Dekade, sesuai dengan rencana aksi nasional c. Meminta Pemerintah untuk memimpin pelaksanaan Dekade Aksi dan memfasilitasi kolaborasi multisektor (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) RESOLUSI PBB NO 64/255
  • 15. MISI: Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional. KEBIJAKAN • Penyusunan rencana teknis yang berbasis keselamatan jalan serta rencana pengurangan segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan • Pemanfaatan manajemen keselamatan selama masa konstruksi • Penanganan segmen rawan kecelakaan (defisiensi jalan), dalam upaya peningkatan keamanan dan keselamatan jalan RENSTRA BINA MARGA
  • 16. Multi Stakeholders STAKEHOLDERS: • Kementerian Keuangan • Kementerian PPN/Bappenas • Kementerian Perhubungan • Kementerian Pekerjaan Umum • POLRI • Kementerian Dalam Negeri • Kementerian Pendidikan • Kementerian Kesehatan • BPPT • Perguruan Tinggi DIRIGEN  KOORDINASI TINGKAT NASIONAL RUNK DAN DoA PILAR-1 MANAJEMEN KESELAMATAN JALAN PILAR-2 JALANYANG BERKESELAMATAN PILAR-3 KENDARAANYANG BERKESELAMATAN PILAR-4 PERILAKU PENGGUNA JALAN YANG BERKESELAMATAN PILAR-5 PENANGANAN PASCA KECELAKAAN SASARAN/TARGET NASIONAL DALAM PENYELENGGARAAN KESELAMATAN TRANSPORTASIMENCAPAI Rencana Umum Nasional Keselamatan
  • 17.
  • 19. Bantuan INDII ke BBPJN VIII Pemberian Bantuan berupa: 1. 25 kerucut lalu lintas (cone) 2. 4 buah papan pemberitahuan pekerjaan (frame) 3. 8 tanda rambu
  • 20. TERIMA KASIH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA